Papers by Diyanaka Pratama
Telah dilaksanakan kegiatan penelitian pada hari rabu tanggal 6 Mei 2016 di daerah kaki gunung me... more Telah dilaksanakan kegiatan penelitian pada hari rabu tanggal 6 Mei 2016 di daerah kaki gunung merapi, tepatnya pada Desa Tlagawatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Penelitian dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.00, cuaca saat pagi hari cerah dan saat siang harinya hujan dengan intensitas sedang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu PPM untuk mengetahui nilai suseptibilatas daerah penelitian dimana pengukuran dilakukan di dua lokasi agar terjadi korelasi yang seimbang yaitu di base dan rover untuk. Penelitian terkendala oleh cuaca yang hujan di siang hari tersebut. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui letak batuan hasil intrusi menggunakan salah satu metode geofisika yaitu geomagnetik dimana metode geomagnetik yang dipakai yaitu Base Rover dimana tujuan dari penelitian ini adalah membuat peta RTP,TMI,dan permodelan 2,5 D dan pemodelan 3D.
INTISARI Metode Geomagnetik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk meng... more INTISARI Metode Geomagnetik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahui struktur bawah permukaan tanah. Pada metode Geomagnetik ini memanfaatkan sifat kemagnetan yang dimiliki batuan. Pada penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2016 yang bertempat di daerah pintu timur kampus UPN " Veteran " Yogyakarta. Pada akuisisi geomagnetik kali ini menggunakan metode satu alat. Metode satu alat merupakan metode dengan satu alat dimana pengukuran dimulai dengan mengukur pada base, kemudian diakhiri di base lagi. Metode satu alat ini biasa disebut dengan looping. Dari proses pengambilan data menggunakan alat PPM (Proton Procession Magnetometer) didapatkan nilai variasi harian serta nilai intensitas medan magnet total. Dari proses akuisisi didapatkan bahwa lapisan penyusun pada daerah pintu timur kampus satu UPN " Veteran " Yogyakarta adalah didominasi oleh batuan sedimen dan batuan piroklastik. Hal ini dikarenakan lokasi dari kampus UPN " Veteran " Yogyakarta yang berlokasi tidak jauh dari gunung Merapi. Dari aktifitas vulkanologi Gunung Merapi ini material penyusun yang dominan pada daerah kampus Universitas Pembangunan Nasional " Veteran " Yogyakarta.
Metode seismik memiliki banyak potensi dalam peranan selain bidang minyak dan gas bumi. Salah sat... more Metode seismik memiliki banyak potensi dalam peranan selain bidang minyak dan gas bumi. Salah satu bagian peranan tersebut adalah penggunaan metode seismik yang memodelkan bawah permukaan dengan kedalaman dangkal. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2016 yang berada di daerah lapangan softball kampus 1 Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta. Pada akuisisi penelitian menggunakan metode seismik refraksi. Metode seismik refraksi merupakan metode geofisika yang mempergunakan gelombang terbiaskan. Cepat rambat gelombag merupakan parameter dari metode seismik, namun disamping itu sifat penjalaran gelombang tergantung pada sifat fisis batuan yang dilewatinya. Metode T -X merupakan salah satu metode dalam seismik refraksi yang mengkorelasi antara waktu penjalaran gelombang dengan jarak / offset dari geophone yang dipergunakan. Metode T -X berasumsi bahwa lapisan bawah permukaan adalah homogeny dan bidang batas lapisan tidak memiliki dip yang curam. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan sistem forward dan reverse pada satu lintasan. Pengolahan data yang digunakan yaitu metode ITM (Intercept Time Method) dan CDM (Critical Distance Method). Hasil yang didapatkan pada penelitian ini dalam metode ITM (intercept time) pada offset titik pertama berada pada kedalaman 0,5m dibawah permukaan dan lapisan tersebut terbaca pada offset sejauh 16 meter dengan kedalaman 1,15m dibawah permukaan. Diindikasikan sebagai soil/ alluvial yang berupa pasir lepas dengan kecepatan rambat gelombang sebesar 402,18 m/s . Dalam metode CDM (critical distance method) pada offset titik pertama berada pada kedalaman 1,7 m dibawah permukaan dan lapisan tersebut terbaca pada offset sejauh 16 meter dengan kedalaman 3,7m dibawah permukaan. Diindikasikan sebagai soil/ alluvial yang berupa pasir lepas . Dipandang dari peta kedalaman pada metode CDM range nilai dari 3,6 hingga 0,2 meter dibawah permukaan, pada metode ITM range nilai dari 8,5 hingga 0 meter. Perbedaan tersebut terjadi akibat konsep yang berbeda dari kedua metodenya. Metode CDM menggunakan prinsip jarak kritis namun ITM menggunakan prinsip intercept time.
Uploads
Papers by Diyanaka Pratama