This study aims to examine the role of good corporate governance (GCG) and the ownership structur... more This study aims to examine the role of good corporate governance (GCG) and the ownership structure in the control of management incentives to perform earnings management. GCG in this study measured using indices issued by GCG agencies in Indonesia, Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Ownership structure under test consists of managerial ownership, institutional ownership, and foreign ownership. Earnings management measured by discretionary revenue models of Stuben (2010). Samples were analyzed are a manufacturing company study period of 2009 to 2012. Testing the hypothesis is done by using multiple linear regression method. The test results showed that the GCG proven to reduce earnings management. However, all of the ownership structure in this study is not proven negative effect on earnings management. Implications of this research are expected to contribute as additional information for practitioners, academics and policy makers related to the implementation of...
This study aims to examine the role of good corporate governance (GCG) and the ownership structur... more This study aims to examine the role of good corporate governance (GCG) and the ownership structure in the control of management incentives to perform earnings management. GCG in this study measured using indices issued by GCG agencies in Indonesia, Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Ownership structure under test consists of managerial ownership, institutional ownership, and foreign ownership. Earnings management measured by discretionary revenue models of Stuben (2010). Samples were analyzed are a manufacturing company study period of 2009 to 2012. Testing the hypothesis is done by using multiple linear regression method. The test results showed that the GCG proven to reduce earnings management. However, all of the ownership structure in this study is not proven negative effect on earnings management. Implications of this research are expected to contribute as additional information for practitioners, academics and policy makers related to the implementation of...
Manajemen keuangan sangat penting baik pada tingkat pribadi maupun bisnis. Ada pendekatan yang be... more Manajemen keuangan sangat penting baik pada tingkat pribadi maupun bisnis. Ada pendekatan yang berbeda dalam mengelola investasi dan mengambil keputusan keuangan, tetapi satu hal yang umum di antara semua pendekatan adalah mengevaluasi risiko dan pengembalian yang terkait dengan investasi. Ada berbagai alasan untuk berinvestasi apakah untuk membangun kekayaan untuk meningkatkan kualitas hidup atau untuk memperluas dan mengembangkan bisnis. Investasi dapat digambarkan sebagai alokasi uang ke aset yang akan disimpan untuk jangka waktu tertentu dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebagai imbalannya. Investasi bisa dalam berbagai bentuk seperti investasi pada obligasi, saham, reksa dana, sekuritas yang dapat dikonversi atau bahkan real estate (Jones dan Jensen, 2016). Uang kehilangan nilainya dari waktu ke waktu karena inflasi jadi daripada menahannya, lebih baik berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, dengan setiap investasi ada risiko yang melekat padanya. Risiko digambarkan sebagai ketidakpastian tentang pengembalian aktual yang akan diperoleh melalui investasi. Tingkat risiko berbeda dari satu investasi ke investasi lainnya; oleh karena itu, orang berinvestasi dalam proyek yang berbeda sebagai sarana diversifikasi. Ada dua tipe investor, risk taker dan risk averse. Pengambil risiko adalah investor yang berinvestasi pada proyek yang terkait dengan risiko tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi sebagai imbalan meskipun tidak dijamin 100%, dan itu bisa untung atau rugi. Di sisi lain, risk averse biasanya menginginkan pengembalian yang terjamin sehingga mereka memilih investasi berisiko rendah (Doty, 2016).
This study aims to examine the role of good corporate governance (GCG) and the ownership structur... more This study aims to examine the role of good corporate governance (GCG) and the ownership structure in the control of management incentives to perform earnings management. GCG in this study measured using indices issued by GCG agencies in Indonesia, Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Ownership structure under test consists of managerial ownership, institutional ownership, and foreign ownership. Earnings management measured by discretionary revenue models of Stuben (2010). Samples were analyzed are a manufacturing company study period of 2009 to 2012. Testing the hypothesis is done by using multiple linear regression method. The test results showed that the GCG proven to reduce earnings management. However, all of the ownership structure in this study is not proven negative effect on earnings management. Implications of this research are expected to contribute as additional information for practitioners, academics and policy makers related to the implementation of...
This study aims to examine the role of good corporate governance (GCG) and the ownership structur... more This study aims to examine the role of good corporate governance (GCG) and the ownership structure in the control of management incentives to perform earnings management. GCG in this study measured using indices issued by GCG agencies in Indonesia, Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Ownership structure under test consists of managerial ownership, institutional ownership, and foreign ownership. Earnings management measured by discretionary revenue models of Stuben (2010). Samples were analyzed are a manufacturing company study period of 2009 to 2012. Testing the hypothesis is done by using multiple linear regression method. The test results showed that the GCG proven to reduce earnings management. However, all of the ownership structure in this study is not proven negative effect on earnings management. Implications of this research are expected to contribute as additional information for practitioners, academics and policy makers related to the implementation of...
Manajemen keuangan sangat penting baik pada tingkat pribadi maupun bisnis. Ada pendekatan yang be... more Manajemen keuangan sangat penting baik pada tingkat pribadi maupun bisnis. Ada pendekatan yang berbeda dalam mengelola investasi dan mengambil keputusan keuangan, tetapi satu hal yang umum di antara semua pendekatan adalah mengevaluasi risiko dan pengembalian yang terkait dengan investasi. Ada berbagai alasan untuk berinvestasi apakah untuk membangun kekayaan untuk meningkatkan kualitas hidup atau untuk memperluas dan mengembangkan bisnis. Investasi dapat digambarkan sebagai alokasi uang ke aset yang akan disimpan untuk jangka waktu tertentu dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebagai imbalannya. Investasi bisa dalam berbagai bentuk seperti investasi pada obligasi, saham, reksa dana, sekuritas yang dapat dikonversi atau bahkan real estate (Jones dan Jensen, 2016). Uang kehilangan nilainya dari waktu ke waktu karena inflasi jadi daripada menahannya, lebih baik berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, dengan setiap investasi ada risiko yang melekat padanya. Risiko digambarkan sebagai ketidakpastian tentang pengembalian aktual yang akan diperoleh melalui investasi. Tingkat risiko berbeda dari satu investasi ke investasi lainnya; oleh karena itu, orang berinvestasi dalam proyek yang berbeda sebagai sarana diversifikasi. Ada dua tipe investor, risk taker dan risk averse. Pengambil risiko adalah investor yang berinvestasi pada proyek yang terkait dengan risiko tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi sebagai imbalan meskipun tidak dijamin 100%, dan itu bisa untung atau rugi. Di sisi lain, risk averse biasanya menginginkan pengembalian yang terjamin sehingga mereka memilih investasi berisiko rendah (Doty, 2016).
Uploads
Papers by Marinus Gea