This research is initiated by phenomena of extinct Buginese Aristocratic traditional house in Bon... more This research is initiated by phenomena of extinct Buginese Aristocratic traditional house in Bone by modernization and globalization. This can give impact on lose one of the Buginese tribe cultural local wisdom products in Indonesia. This research aims to disclose local wisdom values of Bone Buginese Aristocratic in their traditional house form. This research used qualitative method by phenomenology approach. Samples of the research consist of three types of Aristocratic house in Bone namely Saoraja, Salassa and Bola Sada. The research was conducted by natural observation, in-depth review as an interview by diachronic reading technique. Secondary data was obtained through journal exploration, research reports and relevant literature sources. The analysis used interactive approach including data reduction, data display and conclusion drawing as well as verification and validation (triangulation). Results of the research conclude that Buginese Aristocratic Traditional House Form in B...
Danau Tempe merupakan danau tertua dan terluas di jazirah Provinsi Sulawesi Selatan, menggenangi ... more Danau Tempe merupakan danau tertua dan terluas di jazirah Provinsi Sulawesi Selatan, menggenangi tiga kabupaten kota yaitu, Kabupaten Wajo, Soppeng, dan Sidrap. Keberadaan Danau Tempe memberi pengaruh terhadap pola mata pencaharian dan pola bermukim bagi masyarakat sekitarnya. Mereka hidup bertani (pallaon ruma) dan nelayan (pakkaja), menempati kawasan permukiman di Kampung Salo Mate, Kelurahan Limpomajang Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Sebagian masyarakat nelayan ini hidup bermukim di atas permukaan air Danau Tempe, dan menempati “rumah berpanggung terapung” (RBT). Rumahnya bentuk panggung dan berdiri di atas rakit (rai), dihuni sekitar tahun 2000-an. Bermukim secara terapung di Danau Tempe menimbulkan fleksibilitas ruang gerak secara makro dan mikro yang mengisyaratkan suasana kemaritiman. Persoalan rumah terapung adalah, bergerak kesana-kemari, bebas orientasi, berubah-ubah kapling, berpindah dengan bantuan tenaga perahu bermotor, rakit berfungsi pelampung berbahan bambu...
Pangrampak sebagai simbol berupa ruang tentu memiliki suatu makna dalam aristektur toraja. Makna ... more Pangrampak sebagai simbol berupa ruang tentu memiliki suatu makna dalam aristektur toraja. Makna merupakan alat untuk memahami dan mengartikan lambang atau simbol, dimana makna dapat terungkap secara verbal melalui bahasa dan non-verbal melalui benda atau tanda. Makna adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Arsitektur Nusantara yang berisi pesan dari sebuah hasil karya arsitektur. Penelitian tentang makna dapat dipelajari berdasarkan dari pengalaman dan pemahaman seseorang tentang ruang dan tempat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh makna Pangrampak sebagai bagian dari Arsitektur Toraja melalui peran dan fungsinya dalam kehidupan keseharian, maupun dalam adat-istiadat Masyarakat Toraja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimulai dengan pengambilan data awal dilanjutkan dengan observasi lapangan serta konfirmasi data dengan kenyataan di lapangan, kemudian mereduksi data, menyajikan data, dan mengambil kesimpulan. Hasil pene...
Pangrampak sebagai simbol berupa ruang tentu memiliki suatu makna dalam aristektur toraja. Makna ... more Pangrampak sebagai simbol berupa ruang tentu memiliki suatu makna dalam aristektur toraja. Makna merupakan alat untuk memahami dan mengartikan lambang atau simbol, dimana makna dapat terungkap secara verbal melalui bahasa dan non-verbal melalui benda atau tanda. Makna adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Arsitektur Nusantara yang berisi pesan dari sebuah hasil karya arsitektur. Penelitian tentang makna dapat dipelajari berdasarkan dari pengalaman dan pemahaman seseorang tentang ruang dan tempat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh makna Pangrampak sebagai bagian dari Arsitektur Toraja melalui peran dan fungsinya dalam kehidupan keseharian, maupun dalam adat-istiadat Masyarakat Toraja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimulai dengan pengambilan data awal dilanjutkan dengan observasi lapangan serta konfirmasi data dengan kenyataan di lapangan, kemudian mereduksi data, menyajikan data, dan mengambil kesimpulan. Hasil pene...
This research is initiated by phenomena of extinct Buginese Aristocratic traditional house in Bon... more This research is initiated by phenomena of extinct Buginese Aristocratic traditional house in Bone by modernization and globalization. This can give impact on lose one of the Buginese tribe cultural local wisdom products in Indonesia. This research aims to disclose local wisdom values of Bone Buginese Aristocratic in their traditional house form. This research used qualitative method by phenomenology approach. Samples of the research consist of three types of Aristocratic house in Bone namely Saoraja, Salassa and Bola Sada. The research was conducted by natural observation, in-depth review as an interview by diachronic reading technique. Secondary data was obtained through journal exploration, research reports and relevant literature sources. The analysis used interactive approach including data reduction, data display and conclusion drawing as well as verification and validation (triangulation). Results of the research conclude that Buginese Aristocratic Traditional House Form in B...
Danau Tempe merupakan danau tertua dan terluas di jazirah Provinsi Sulawesi Selatan, menggenangi ... more Danau Tempe merupakan danau tertua dan terluas di jazirah Provinsi Sulawesi Selatan, menggenangi tiga kabupaten kota yaitu, Kabupaten Wajo, Soppeng, dan Sidrap. Keberadaan Danau Tempe memberi pengaruh terhadap pola mata pencaharian dan pola bermukim bagi masyarakat sekitarnya. Mereka hidup bertani (pallaon ruma) dan nelayan (pakkaja), menempati kawasan permukiman di Kampung Salo Mate, Kelurahan Limpomajang Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Sebagian masyarakat nelayan ini hidup bermukim di atas permukaan air Danau Tempe, dan menempati “rumah berpanggung terapung” (RBT). Rumahnya bentuk panggung dan berdiri di atas rakit (rai), dihuni sekitar tahun 2000-an. Bermukim secara terapung di Danau Tempe menimbulkan fleksibilitas ruang gerak secara makro dan mikro yang mengisyaratkan suasana kemaritiman. Persoalan rumah terapung adalah, bergerak kesana-kemari, bebas orientasi, berubah-ubah kapling, berpindah dengan bantuan tenaga perahu bermotor, rakit berfungsi pelampung berbahan bambu...
Pangrampak sebagai simbol berupa ruang tentu memiliki suatu makna dalam aristektur toraja. Makna ... more Pangrampak sebagai simbol berupa ruang tentu memiliki suatu makna dalam aristektur toraja. Makna merupakan alat untuk memahami dan mengartikan lambang atau simbol, dimana makna dapat terungkap secara verbal melalui bahasa dan non-verbal melalui benda atau tanda. Makna adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Arsitektur Nusantara yang berisi pesan dari sebuah hasil karya arsitektur. Penelitian tentang makna dapat dipelajari berdasarkan dari pengalaman dan pemahaman seseorang tentang ruang dan tempat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh makna Pangrampak sebagai bagian dari Arsitektur Toraja melalui peran dan fungsinya dalam kehidupan keseharian, maupun dalam adat-istiadat Masyarakat Toraja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimulai dengan pengambilan data awal dilanjutkan dengan observasi lapangan serta konfirmasi data dengan kenyataan di lapangan, kemudian mereduksi data, menyajikan data, dan mengambil kesimpulan. Hasil pene...
Pangrampak sebagai simbol berupa ruang tentu memiliki suatu makna dalam aristektur toraja. Makna ... more Pangrampak sebagai simbol berupa ruang tentu memiliki suatu makna dalam aristektur toraja. Makna merupakan alat untuk memahami dan mengartikan lambang atau simbol, dimana makna dapat terungkap secara verbal melalui bahasa dan non-verbal melalui benda atau tanda. Makna adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Arsitektur Nusantara yang berisi pesan dari sebuah hasil karya arsitektur. Penelitian tentang makna dapat dipelajari berdasarkan dari pengalaman dan pemahaman seseorang tentang ruang dan tempat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh makna Pangrampak sebagai bagian dari Arsitektur Toraja melalui peran dan fungsinya dalam kehidupan keseharian, maupun dalam adat-istiadat Masyarakat Toraja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimulai dengan pengambilan data awal dilanjutkan dengan observasi lapangan serta konfirmasi data dengan kenyataan di lapangan, kemudian mereduksi data, menyajikan data, dan mengambil kesimpulan. Hasil pene...
Uploads
Papers by Mochsen Sir