Built in 1902 as Purwakarta facility railway station, Depo of Purwakarta railway station, located... more Built in 1902 as Purwakarta facility railway station, Depo of Purwakarta railway station, located in purwakarta sub-district, Purwakarta regency represents one of old colonial buildings. Maintaining its originality as a colonial building, this depo station is a rectangular gothic building. This building has more than just an ex-depo station with its historical values contained within. In recent developments, this depo building has experienced various changes of functionality and ownership.Buildings dated from the dutch colonialism era bear unique styles of shape perspective and typical architectural. A unique combination of europe-dominated and indonesian traditional styles creates an Indies architecture design.AbstrakDepo dari Stasiun Kereta Api Purwakarta diwakili salah satu bangunan kuno masa kolonial. Depo yang terletak di Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. Dibangun pada tahun 1902 sebagai Stasiun Kereta Api fasilitas Purwakarta. Masih sebagai bangunan kolonial asli, me...
Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 2021
Perkebunan Kina Cinyiruan di Bandung telah berdiri sejak tahun 1855. Sekarang ini telah menjadi k... more Perkebunan Kina Cinyiruan di Bandung telah berdiri sejak tahun 1855. Sekarang ini telah menjadi kebun afdeeling dari Perkebunan Kertamanah PTPN VIII, sejak digabungkan secara manajerial di masa kemerdekaan. Jejaknya dapat ditelusuri sebagai lanskap budaya industri perkebunan berupa area bekas kebun kina dan permukiman emplasemen, yang mengandung nilai budaya. Apa dan bagaimana nilai budaya tersebut menjadi permasalahan pokok dalam tulisan ini. Metode penelitian adalah desk research dengan pendekatan arkeologi industri serta konsep nilai budaya dan lanskap budaya. Hasil yang diperoleh adalah lanskap budaya industri Perkebunan Kina Cinyiruan memiliki tata guna lahan beragam dengan tinggalan budaya benda beraneka fungsi. Nilai budaya yang terkandung di dalamnya merupakan nilai budaya tradisional Sunda dan nilai budaya kolonial, terkait kearifan lokal dan teknologi modern barat. Kedua nilai budaya tersebut tampak pada tata letak dan arsitektur bangunan permukiman, serta tata guna lahan ...
Perkebunan peninggalan zaman Hindia Belanda banyak ditemui di wilayah Jawa Barat. Kawasan perkebu... more Perkebunan peninggalan zaman Hindia Belanda banyak ditemui di wilayah Jawa Barat. Kawasan perkebunan memiliki jejak budaya akibat kolonisasi orang-orang Barat di Hindia Belanda. Kolonisasi sekelompok manusia ke wilayah baru yang sudah berpenghuni, mengakibatkan interaksi budaya. Budaya lokal mengalami perkembangan dengan sentuhan budaya pendatang. Sebelum kedatangan bangsa Barat telah terjadi intrusi budaya di kepulauan Nusantara yang dibawa oleh masyarakat penutur bahasa Austronesia. Ada tiga jenis intrusi budaya, yaitu budidaya tanaman, tata kelola air, dan pola pemukiman menetap. Dalam tulisan ini hanya dua jenis intrusi budaya yang dibahas, yaitu budaya tanaman dan tata kelola air. Kedua instrusi budaya tersebut telah mengalami pembaruan dengan masuknya unsur budaya modern Barat, yang dibawa para koloni Eropa. Pembaruan budaya dari budaya tradisional (Austronesia) dan budaya Modern (Barat) menghasilkan budaya baru dengan pola baru hasil adaptasi, evolusi, dan interaksi budaya.
PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi, 2021
Pepper is a world commodity that has long been traded. One of the pepper producers is Lampung. Si... more Pepper is a world commodity that has long been traded. One of the pepper producers is Lampung. Since the classical period, the Lampung pepper trade has filled world trade activities through the Sunda Kingdom. During the Islamic period, Lampung was under the control of Banten. Banten in meeting the need for pepper utilizes the Lampung area. This study aims to reveal how to zoning between villages and umbul for pepper cultivation in East Lampung. It also reveals how the condition of the people of Lampung at that time, and how the pepper cultivation management system was. The research method to uncover the problem was carried out through exploratory and descriptive methods. The results showed that the fields as the location for pepper cultivation were in the vicinity of the village. Most of the people at that time had embraced Islam but there were still those who practiced the megalithic tradition. The management of pepper cultivation is entirely by Banten through local authorities who...
This paper aims to provide an overview of the traces of the cultural activity in the Plantations ... more This paper aims to provide an overview of the traces of the cultural activity in the Plantations of Cisalak Baru-Bantarjaya, Regency of Lebak. The traces of the cultural activities can be tracked and assessed through some old buildings as the remains of material culture in the site and the surrounding gardens. The assessment is done using survey research methods which are equipped with data collection techniques such as interviews. The achieved results are that there is a variety of old buildings found with architectural of Indies style or Indo European style. Several types of those buildings function as building houses, offices, factories, and others. Meanwhile, the cultural activities that take place are daily activities and economic activities or business plantations. Daily activities are characterized by residential or settlement buildings, while economic activity is indicated by the presence of factories and office buildings. Keywords : c ultural activities, p lantations of Cis...
Cinyiruan Plantation of Chinchona has become part of the garden (afdeeling) of the Kertamanah Pla... more Cinyiruan Plantation of Chinchona has become part of the garden (afdeeling) of the Kertamanah Plantation. Traces of the Cinyiruan Plantation culture can still be traced, one of which is the tomb of Gerald Alfred Cup. What and how the existence of the tomb is the main problem in this paper. The research method used is desk research with a historical approach. The results obtained are that the tomb of Gerald Alfred Cup shows traces of Christian religion in the Cinyiruan Plantation of Chinchona, and the tolerant religious life on the plantations during the colonial period. Traces of religion based on the shape of the tomb marker and European (Dutch) name on tomb inscription. Gerald Alfred Cup or Tuan Keup is a Dutch, plant expert and the last Cinyiruan Plantation of Chinchona of Administrator. The tolerant religious life in the plantations is indicated by the traces of the tomb as an indication of the existence of Christianity and the presence of mosques in the settlements of the worke...
Perkebunan kina di Bandung Jawa Barat hampir punah dan produksi kina yang masih berlangsung sekar... more Perkebunan kina di Bandung Jawa Barat hampir punah dan produksi kina yang masih berlangsung sekarang hanya ada di Pabrik Kina Bukit Unggul. Mengapa hanya tinggal satu pabrik yang masih beroperasi, dan mengapa kehilangan bangunan pabrik menjadi penting, menjadi permasalahan pokok dalam tulisan ini. Metode yang digunakan adalah metode penelitian arkeologi dengan pendekatan sejarah. Tujuan tulisan ini adalah mengetahui penyebab kehancuran produksi dan hilangnya bangunan pabrik kina masa kolonial sebagai satu bencana budaya atau bencana sosial. Bekas pabrik kina di lokasi bekas kebun kina lainnya masih bisa ditelusuri jejaknya dalam kondisi fisik tidak utuh dan terabaikan. Kehilangan jejak budaya perkebunan bernilai sejarah dan sumber ilmu pengetahuan menjadi informasi penting diketahui.Â
Colonial plantation artifacts are an important cultural in the history of plantation at Bandung, ... more Colonial plantation artifacts are an important cultural in the history of plantation at Bandung, West Java. What and how the plantation artifacts are the main problem in this paper. the purpose of this paper is to explain the colonial plantation artifacts in the form of inscriptions and old maps of the garden. The method used is a desk research on archeological research reports, books, and the internet. The data sources obtained are the inscription of the establishment of the old Panglejar tea factory in the IHT Building, the inscription of the establishment of the Administrator of Maswati Plantation house in the Pusdiklat Building, and the old map of the Rajamandala P lantation in the Office of Rajamandala Afdeling 1 of Panglejar Platation. The three colonial artifacts give special meaning to the continuity of plantation history since the days of the Dutch East Indies until now, as well as showing directions to search for and find historical information through colonial archival re...
The plantation industry building has an important value in the development of history and archite... more The plantation industry building has an important value in the development of history and architecture in Indonesia, so it is necessary to do research and documentation. One of them is the Pasir Junghuhn Hospital in Purbasari Plantation, which has begun to forget its history and appear physically damaged, so it is feared that it will experience more serious damage and eliminate its historical traces. Archaeological research methods with data collection techniques: surface survey, oral history interviews, literary studies, and colonial archives, provide an explanation of the history and architecture of buildings and the important values contained therein. The results obtained are the building of Pasir Junghuhn Hospital which has historical value, local wisdom, and knowledge of modern western technology and the architectural style of the Hindia Baru typical of the plantation buildings of its era.
Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 2013
AbstrakTulisan ini bertujuan memberi gambaran tentang perkotaan kolonial di Kota Serang pada zama... more AbstrakTulisan ini bertujuan memberi gambaran tentang perkotaan kolonial di Kota Serang pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda (Abad XIX-XX), dilihat dari perspektif arkeologis dan historis. Dengan menggunakan metode penelitian arkeologi (survei permukaan) dilengkapi dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara (sejarah lisan), dapat diketahui bahwa pada masa kolonial Belanda telah terjadi perubahan wilayah permukiman di Kota Serang yang cukup pesat dan siginifikan, sehingga penting diungkapkan ke permukaan. Perubahan terjadi terutama dalam pembagian wilayah perkotaan dan fungsi bangunan. Secara umum wilayah permukiman di Kota Serang ketika itu terbagi ke dalam 3 bagian wilayah, yaitu: pemukiman, perkantoran, dan perdagangan. Pembagian ini sebagai hasil kajian melalui bangunan lama periode kolonial dan tinggalan budaya materi lainnya yang masih ada sekarang. Seiring dengan pembagian wilayah tersebut, juga telah terjadi perubahan bentuk dan gaya arsitektur bangunan menjadi bergaya...
Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 2017
Tulisan ini bertujuan mengungkap sejarah dan budaya masyarakat adat Kampung Tua di Lampung. Sumbe... more Tulisan ini bertujuan mengungkap sejarah dan budaya masyarakat adat Kampung Tua di Lampung. Sumber tulisan merupakan hasil penelitian dengan menggunakan metode survey, dan teknik pengumpulan data melalui studi literatur, observasi langsung, dan wawancara. Kajian dilakukan dengan menerapkan konsep-konsep ilmu sosial, yaitu konsep akulturasi budaya dan sistem ekonomi dualistis (tradisional dan modern), menghasilkan sistem nilai yang unik dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Tua. Akulturasi budaya tampak pada gaya bangunan rumah tinggal dan dua sistem adat lama (pepadun dan sebatin), beserta benda-benda upacara adat Begawi, sedangkan sistem ekonomi dualistis dengan keberadaan umbulan dan kuwayan. Tata nilai yang berlangsung mengalami perubahan dalam berbagai segi kehidupan, tetapi tetap berpedoman pada nilai-nilai kehidupan lama yang masih bertahan sampai sekarang. Perekonomian tradisional di wilayah umbulan dan kuwayan tergantikan dengan masuknya perekono...
Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 2011
AbstrakPenelitian ini bertujuan menginventarisasi tinggalan budaya di Situs Parumasan Ciamis yang... more AbstrakPenelitian ini bertujuan menginventarisasi tinggalan budaya di Situs Parumasan Ciamis yang berhubungan dengan aspek kearifan lokal pada masyarakat tradisional yang tinggal di sekitar situs. Fokus kajian ditujukan pada tinggalan budaya materi dan non materi dalam konsepsi budaya masa lalu, termasuk pengelolaan lahan yang disakralkan dan yang lebih bersifat profan bagi masyarakat sekitar, yang diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian budaya, dengan pendekatan arkeologis secara deskriptif dan penalaran induktif. Cara pengumpulan data dilakukan dengan survei atau pengamatan langsung terhadap Situs Parumasan. Untuk memahami lebih jauh pandangan masyarakat terhadap keberadaan Situs Parumasan, dilakukan pula wawancara dengan Juru Kunci Parumasan dan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan adanya kearifan lokal berdasarkan tinggalan arkeologis, makna ritual keagamaan, dan upacara adat di antaranya terjaganya kelestarian ala...
Makam Belanda (kerkhof) dengan inkripsi (prasasti) di Kebon Jahe merupakan sumber data arkeologis... more Makam Belanda (kerkhof) dengan inkripsi (prasasti) di Kebon Jahe merupakan sumber data arkeologis, menjadi petunjuk awal untuk penelusuran arsip kolonial sebagi sumber data sejarah. Sumber data sejarah dan arkeologis menjadi satu kolaborasi data yang saling melengkapi, yang dapat menjelaskan keberadaan perkebunan zaman Belanda yang sekarang sudah tidak ada. Apa dan bagaimana kedua sumber data tersebut menjadi bukti penting tentang keberadaan Perkebunan Cisarua Selatan di masa lalu, menjadi permasalahan dalam tulisan ini. Dengan demikian, tulisan ini bertujuan mengungkap jejak sejarah Perkebunan Cisarua Selatan berdasarkan arsip kolonial dan prasasti makam Belanda. Metode yang digunakan adalah metode penelitian arkeologi dengan pendekatan sejarah dan symbolic meaning, yang menerangkan tentang keberadaan Perkebunan Cisarua Selatan di masa lalu, melalui arti inskripsi dan ragam hias makam, serta identitas orang yang dimakamkan melalui sumber arsip Belanda. Hasil yang diperoleh adalah k...
Built in 1902 as Purwakarta facility railway station, Depo of Purwakarta railway station, located... more Built in 1902 as Purwakarta facility railway station, Depo of Purwakarta railway station, located in purwakarta sub-district, Purwakarta regency represents one of old colonial buildings. Maintaining its originality as a colonial building, this depo station is a rectangular gothic building. This building has more than just an ex-depo station with its historical values contained within. In recent developments, this depo building has experienced various changes of functionality and ownership.Buildings dated from the dutch colonialism era bear unique styles of shape perspective and typical architectural. A unique combination of europe-dominated and indonesian traditional styles creates an Indies architecture design.AbstrakDepo dari Stasiun Kereta Api Purwakarta diwakili salah satu bangunan kuno masa kolonial. Depo yang terletak di Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta. Dibangun pada tahun 1902 sebagai Stasiun Kereta Api fasilitas Purwakarta. Masih sebagai bangunan kolonial asli, me...
Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 2021
Perkebunan Kina Cinyiruan di Bandung telah berdiri sejak tahun 1855. Sekarang ini telah menjadi k... more Perkebunan Kina Cinyiruan di Bandung telah berdiri sejak tahun 1855. Sekarang ini telah menjadi kebun afdeeling dari Perkebunan Kertamanah PTPN VIII, sejak digabungkan secara manajerial di masa kemerdekaan. Jejaknya dapat ditelusuri sebagai lanskap budaya industri perkebunan berupa area bekas kebun kina dan permukiman emplasemen, yang mengandung nilai budaya. Apa dan bagaimana nilai budaya tersebut menjadi permasalahan pokok dalam tulisan ini. Metode penelitian adalah desk research dengan pendekatan arkeologi industri serta konsep nilai budaya dan lanskap budaya. Hasil yang diperoleh adalah lanskap budaya industri Perkebunan Kina Cinyiruan memiliki tata guna lahan beragam dengan tinggalan budaya benda beraneka fungsi. Nilai budaya yang terkandung di dalamnya merupakan nilai budaya tradisional Sunda dan nilai budaya kolonial, terkait kearifan lokal dan teknologi modern barat. Kedua nilai budaya tersebut tampak pada tata letak dan arsitektur bangunan permukiman, serta tata guna lahan ...
Perkebunan peninggalan zaman Hindia Belanda banyak ditemui di wilayah Jawa Barat. Kawasan perkebu... more Perkebunan peninggalan zaman Hindia Belanda banyak ditemui di wilayah Jawa Barat. Kawasan perkebunan memiliki jejak budaya akibat kolonisasi orang-orang Barat di Hindia Belanda. Kolonisasi sekelompok manusia ke wilayah baru yang sudah berpenghuni, mengakibatkan interaksi budaya. Budaya lokal mengalami perkembangan dengan sentuhan budaya pendatang. Sebelum kedatangan bangsa Barat telah terjadi intrusi budaya di kepulauan Nusantara yang dibawa oleh masyarakat penutur bahasa Austronesia. Ada tiga jenis intrusi budaya, yaitu budidaya tanaman, tata kelola air, dan pola pemukiman menetap. Dalam tulisan ini hanya dua jenis intrusi budaya yang dibahas, yaitu budaya tanaman dan tata kelola air. Kedua instrusi budaya tersebut telah mengalami pembaruan dengan masuknya unsur budaya modern Barat, yang dibawa para koloni Eropa. Pembaruan budaya dari budaya tradisional (Austronesia) dan budaya Modern (Barat) menghasilkan budaya baru dengan pola baru hasil adaptasi, evolusi, dan interaksi budaya.
PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi, 2021
Pepper is a world commodity that has long been traded. One of the pepper producers is Lampung. Si... more Pepper is a world commodity that has long been traded. One of the pepper producers is Lampung. Since the classical period, the Lampung pepper trade has filled world trade activities through the Sunda Kingdom. During the Islamic period, Lampung was under the control of Banten. Banten in meeting the need for pepper utilizes the Lampung area. This study aims to reveal how to zoning between villages and umbul for pepper cultivation in East Lampung. It also reveals how the condition of the people of Lampung at that time, and how the pepper cultivation management system was. The research method to uncover the problem was carried out through exploratory and descriptive methods. The results showed that the fields as the location for pepper cultivation were in the vicinity of the village. Most of the people at that time had embraced Islam but there were still those who practiced the megalithic tradition. The management of pepper cultivation is entirely by Banten through local authorities who...
This paper aims to provide an overview of the traces of the cultural activity in the Plantations ... more This paper aims to provide an overview of the traces of the cultural activity in the Plantations of Cisalak Baru-Bantarjaya, Regency of Lebak. The traces of the cultural activities can be tracked and assessed through some old buildings as the remains of material culture in the site and the surrounding gardens. The assessment is done using survey research methods which are equipped with data collection techniques such as interviews. The achieved results are that there is a variety of old buildings found with architectural of Indies style or Indo European style. Several types of those buildings function as building houses, offices, factories, and others. Meanwhile, the cultural activities that take place are daily activities and economic activities or business plantations. Daily activities are characterized by residential or settlement buildings, while economic activity is indicated by the presence of factories and office buildings. Keywords : c ultural activities, p lantations of Cis...
Cinyiruan Plantation of Chinchona has become part of the garden (afdeeling) of the Kertamanah Pla... more Cinyiruan Plantation of Chinchona has become part of the garden (afdeeling) of the Kertamanah Plantation. Traces of the Cinyiruan Plantation culture can still be traced, one of which is the tomb of Gerald Alfred Cup. What and how the existence of the tomb is the main problem in this paper. The research method used is desk research with a historical approach. The results obtained are that the tomb of Gerald Alfred Cup shows traces of Christian religion in the Cinyiruan Plantation of Chinchona, and the tolerant religious life on the plantations during the colonial period. Traces of religion based on the shape of the tomb marker and European (Dutch) name on tomb inscription. Gerald Alfred Cup or Tuan Keup is a Dutch, plant expert and the last Cinyiruan Plantation of Chinchona of Administrator. The tolerant religious life in the plantations is indicated by the traces of the tomb as an indication of the existence of Christianity and the presence of mosques in the settlements of the worke...
Perkebunan kina di Bandung Jawa Barat hampir punah dan produksi kina yang masih berlangsung sekar... more Perkebunan kina di Bandung Jawa Barat hampir punah dan produksi kina yang masih berlangsung sekarang hanya ada di Pabrik Kina Bukit Unggul. Mengapa hanya tinggal satu pabrik yang masih beroperasi, dan mengapa kehilangan bangunan pabrik menjadi penting, menjadi permasalahan pokok dalam tulisan ini. Metode yang digunakan adalah metode penelitian arkeologi dengan pendekatan sejarah. Tujuan tulisan ini adalah mengetahui penyebab kehancuran produksi dan hilangnya bangunan pabrik kina masa kolonial sebagai satu bencana budaya atau bencana sosial. Bekas pabrik kina di lokasi bekas kebun kina lainnya masih bisa ditelusuri jejaknya dalam kondisi fisik tidak utuh dan terabaikan. Kehilangan jejak budaya perkebunan bernilai sejarah dan sumber ilmu pengetahuan menjadi informasi penting diketahui.Â
Colonial plantation artifacts are an important cultural in the history of plantation at Bandung, ... more Colonial plantation artifacts are an important cultural in the history of plantation at Bandung, West Java. What and how the plantation artifacts are the main problem in this paper. the purpose of this paper is to explain the colonial plantation artifacts in the form of inscriptions and old maps of the garden. The method used is a desk research on archeological research reports, books, and the internet. The data sources obtained are the inscription of the establishment of the old Panglejar tea factory in the IHT Building, the inscription of the establishment of the Administrator of Maswati Plantation house in the Pusdiklat Building, and the old map of the Rajamandala P lantation in the Office of Rajamandala Afdeling 1 of Panglejar Platation. The three colonial artifacts give special meaning to the continuity of plantation history since the days of the Dutch East Indies until now, as well as showing directions to search for and find historical information through colonial archival re...
The plantation industry building has an important value in the development of history and archite... more The plantation industry building has an important value in the development of history and architecture in Indonesia, so it is necessary to do research and documentation. One of them is the Pasir Junghuhn Hospital in Purbasari Plantation, which has begun to forget its history and appear physically damaged, so it is feared that it will experience more serious damage and eliminate its historical traces. Archaeological research methods with data collection techniques: surface survey, oral history interviews, literary studies, and colonial archives, provide an explanation of the history and architecture of buildings and the important values contained therein. The results obtained are the building of Pasir Junghuhn Hospital which has historical value, local wisdom, and knowledge of modern western technology and the architectural style of the Hindia Baru typical of the plantation buildings of its era.
Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 2013
AbstrakTulisan ini bertujuan memberi gambaran tentang perkotaan kolonial di Kota Serang pada zama... more AbstrakTulisan ini bertujuan memberi gambaran tentang perkotaan kolonial di Kota Serang pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda (Abad XIX-XX), dilihat dari perspektif arkeologis dan historis. Dengan menggunakan metode penelitian arkeologi (survei permukaan) dilengkapi dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara (sejarah lisan), dapat diketahui bahwa pada masa kolonial Belanda telah terjadi perubahan wilayah permukiman di Kota Serang yang cukup pesat dan siginifikan, sehingga penting diungkapkan ke permukaan. Perubahan terjadi terutama dalam pembagian wilayah perkotaan dan fungsi bangunan. Secara umum wilayah permukiman di Kota Serang ketika itu terbagi ke dalam 3 bagian wilayah, yaitu: pemukiman, perkantoran, dan perdagangan. Pembagian ini sebagai hasil kajian melalui bangunan lama periode kolonial dan tinggalan budaya materi lainnya yang masih ada sekarang. Seiring dengan pembagian wilayah tersebut, juga telah terjadi perubahan bentuk dan gaya arsitektur bangunan menjadi bergaya...
Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 2017
Tulisan ini bertujuan mengungkap sejarah dan budaya masyarakat adat Kampung Tua di Lampung. Sumbe... more Tulisan ini bertujuan mengungkap sejarah dan budaya masyarakat adat Kampung Tua di Lampung. Sumber tulisan merupakan hasil penelitian dengan menggunakan metode survey, dan teknik pengumpulan data melalui studi literatur, observasi langsung, dan wawancara. Kajian dilakukan dengan menerapkan konsep-konsep ilmu sosial, yaitu konsep akulturasi budaya dan sistem ekonomi dualistis (tradisional dan modern), menghasilkan sistem nilai yang unik dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Tua. Akulturasi budaya tampak pada gaya bangunan rumah tinggal dan dua sistem adat lama (pepadun dan sebatin), beserta benda-benda upacara adat Begawi, sedangkan sistem ekonomi dualistis dengan keberadaan umbulan dan kuwayan. Tata nilai yang berlangsung mengalami perubahan dalam berbagai segi kehidupan, tetapi tetap berpedoman pada nilai-nilai kehidupan lama yang masih bertahan sampai sekarang. Perekonomian tradisional di wilayah umbulan dan kuwayan tergantikan dengan masuknya perekono...
Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 2011
AbstrakPenelitian ini bertujuan menginventarisasi tinggalan budaya di Situs Parumasan Ciamis yang... more AbstrakPenelitian ini bertujuan menginventarisasi tinggalan budaya di Situs Parumasan Ciamis yang berhubungan dengan aspek kearifan lokal pada masyarakat tradisional yang tinggal di sekitar situs. Fokus kajian ditujukan pada tinggalan budaya materi dan non materi dalam konsepsi budaya masa lalu, termasuk pengelolaan lahan yang disakralkan dan yang lebih bersifat profan bagi masyarakat sekitar, yang diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian budaya, dengan pendekatan arkeologis secara deskriptif dan penalaran induktif. Cara pengumpulan data dilakukan dengan survei atau pengamatan langsung terhadap Situs Parumasan. Untuk memahami lebih jauh pandangan masyarakat terhadap keberadaan Situs Parumasan, dilakukan pula wawancara dengan Juru Kunci Parumasan dan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan adanya kearifan lokal berdasarkan tinggalan arkeologis, makna ritual keagamaan, dan upacara adat di antaranya terjaganya kelestarian ala...
Makam Belanda (kerkhof) dengan inkripsi (prasasti) di Kebon Jahe merupakan sumber data arkeologis... more Makam Belanda (kerkhof) dengan inkripsi (prasasti) di Kebon Jahe merupakan sumber data arkeologis, menjadi petunjuk awal untuk penelusuran arsip kolonial sebagi sumber data sejarah. Sumber data sejarah dan arkeologis menjadi satu kolaborasi data yang saling melengkapi, yang dapat menjelaskan keberadaan perkebunan zaman Belanda yang sekarang sudah tidak ada. Apa dan bagaimana kedua sumber data tersebut menjadi bukti penting tentang keberadaan Perkebunan Cisarua Selatan di masa lalu, menjadi permasalahan dalam tulisan ini. Dengan demikian, tulisan ini bertujuan mengungkap jejak sejarah Perkebunan Cisarua Selatan berdasarkan arsip kolonial dan prasasti makam Belanda. Metode yang digunakan adalah metode penelitian arkeologi dengan pendekatan sejarah dan symbolic meaning, yang menerangkan tentang keberadaan Perkebunan Cisarua Selatan di masa lalu, melalui arti inskripsi dan ragam hias makam, serta identitas orang yang dimakamkan melalui sumber arsip Belanda. Hasil yang diperoleh adalah k...
Uploads
Papers by Lia Nuralia