Tugas akhir ini berjudul Penerapan Akad Wadiah pada Produk Tabungan SHaRi di KSPPS Arthamadina Ba... more Tugas akhir ini berjudul Penerapan Akad Wadiah pada Produk Tabungan SHaRi di KSPPS Arthamadina Banyuputih. Penelitian ini dilatar belakangi oleh simpanan berjangka selama 10 bulan oleh anggota tabungan SHaRi dengan pihak KSPPS Arthamadina dimana saat akhir periode simpanan anggota akan menerima bonus dan hadiah yang dibagikan dengan cara undian. Beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana gambaran umum tabungan SHaRi, penerapan akad wadi’ah tabungan SHaRi serta kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan produk Tabungan SHaRi di KSPPS Arthamadina Banyuputih. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research yang bertempat di KSPPS Arthamadina Banyuputih dengan menggunakan data primer dan sekunder. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa Tabungan SHaRi di KSPPS Arthamadina menggunakan akad wadi’ah yad dham...
Abstrak Penelitian ini mengkaji pola arus Indonesia Timur dengan menggunakan persamaan Navier-Sto... more Abstrak Penelitian ini mengkaji pola arus Indonesia Timur dengan menggunakan persamaan Navier-Stokes. Pola arus tersebut disimulasikan dengan Hamburg Shelf Ocean Model (HAMSOM). Dua skenario yang dipilih mewakili kondisi monsun barat (Februari 1994) dan monsun timur (Agustus 1994). Hasil penelitian ini membahas pola rata-rata arus permukaan, arus lapisan 100-200 m, dan arus dasar laut. Pada saat monsun barat, sirkulasi arus permukaan di Selat Makassar menuju ke selatan dan membelok ke timur yang diteruskan ke Samudera Pasifik serta Laut Arafuru. Sedangkan pada monsun timur, arus di Selat Makassar menuju ke selatan yang membelok ke barat ke arah Laut Jawa dan ke timur ke arah Samudera Pasifik. Secara umum pola sirkulasi arus sesuai dengan hasil Wyrtki, 1961 dan Ahmat et al., 1995. Akan tetapi kurang sesuai dengan hasil Gordon dan McClean, 1999. Sedangkan di lapisan 100 – 200 m, pada monsun barat, arus yang melalui Selat Makassar terbagi menjadi dua arah arus, yakni dari Laut Bali mengarah ke utara dan dari Samudera Pasifik mengarah ke selatan, sedangkan yang terjadi pada monsun timur arus yang melewati di Selat Makassar hanya mengalir menuju ke Samudera Pasifik. Di Samudera Hindia arus terpecah menjadi 2 arah yaitu, menuju perairan pantai selatan Jawa dan Laut Timor serta Laut Arafuru yang berlaku untuk kedua monsun. Dari Laut Banda, pada kedua monsun, arus menuju Samudera Pasifik melalui Laut Buru dan Laut Maluku. Abstract In this investigation, the currents in Eastern Indonesian region are simulated by using the equations of motion (Navier-Stokes Equation). These equations are solved by the Hamburg Shelf Ocean Model (HAMSOM). Two cases are carried out, i.e. in the condition of west monsoon (February 1994) and east monsoon (August 1994). The simulation results are discussed for surface current, currents at 100-200 m, and the bottom current. For the west monsoon, surface circulation in the Macassar Strait flows to the south and change to the east to the Pacific Ocean and Arafuru Sea. While for the east monsoon, surface currents in the Macassar Strait flow to the south and bifurcate to the west (to the Java Sea) and to the east (to the Pacific Ocean). In general, the results obtained agrees well with the work of Wyrtki, 1961 and Ahmat et al., 1995, but less with the work of Gordon and McClean, 1999 For the layer 100 – 200 m, at west monsoon, in the Macassar Strait there are two different currents, i.e. from Bali Sea to the north and from Pacific Ocean to the south, while at east monsoon the currents in the Macassar Strait flow to the Pacific Ocean. In Indian Ocean, for both west and east monsoon, circulation bifurcates to the south coast of Java and to the Timor and Arafuru Sea. In Banda Sea, for both of west and east monsoon, currents flow to Pacific Ocean via Buru Sea and Molucca Sea.
Tugas akhir ini berjudul Penerapan Akad Wadiah pada Produk Tabungan SHaRi di KSPPS Arthamadina Ba... more Tugas akhir ini berjudul Penerapan Akad Wadiah pada Produk Tabungan SHaRi di KSPPS Arthamadina Banyuputih. Penelitian ini dilatar belakangi oleh simpanan berjangka selama 10 bulan oleh anggota tabungan SHaRi dengan pihak KSPPS Arthamadina dimana saat akhir periode simpanan anggota akan menerima bonus dan hadiah yang dibagikan dengan cara undian. Beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana gambaran umum tabungan SHaRi, penerapan akad wadi’ah tabungan SHaRi serta kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan produk Tabungan SHaRi di KSPPS Arthamadina Banyuputih. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research yang bertempat di KSPPS Arthamadina Banyuputih dengan menggunakan data primer dan sekunder. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa Tabungan SHaRi di KSPPS Arthamadina menggunakan akad wadi’ah yad dham...
Abstrak Penelitian ini mengkaji pola arus Indonesia Timur dengan menggunakan persamaan Navier-Sto... more Abstrak Penelitian ini mengkaji pola arus Indonesia Timur dengan menggunakan persamaan Navier-Stokes. Pola arus tersebut disimulasikan dengan Hamburg Shelf Ocean Model (HAMSOM). Dua skenario yang dipilih mewakili kondisi monsun barat (Februari 1994) dan monsun timur (Agustus 1994). Hasil penelitian ini membahas pola rata-rata arus permukaan, arus lapisan 100-200 m, dan arus dasar laut. Pada saat monsun barat, sirkulasi arus permukaan di Selat Makassar menuju ke selatan dan membelok ke timur yang diteruskan ke Samudera Pasifik serta Laut Arafuru. Sedangkan pada monsun timur, arus di Selat Makassar menuju ke selatan yang membelok ke barat ke arah Laut Jawa dan ke timur ke arah Samudera Pasifik. Secara umum pola sirkulasi arus sesuai dengan hasil Wyrtki, 1961 dan Ahmat et al., 1995. Akan tetapi kurang sesuai dengan hasil Gordon dan McClean, 1999. Sedangkan di lapisan 100 – 200 m, pada monsun barat, arus yang melalui Selat Makassar terbagi menjadi dua arah arus, yakni dari Laut Bali mengarah ke utara dan dari Samudera Pasifik mengarah ke selatan, sedangkan yang terjadi pada monsun timur arus yang melewati di Selat Makassar hanya mengalir menuju ke Samudera Pasifik. Di Samudera Hindia arus terpecah menjadi 2 arah yaitu, menuju perairan pantai selatan Jawa dan Laut Timor serta Laut Arafuru yang berlaku untuk kedua monsun. Dari Laut Banda, pada kedua monsun, arus menuju Samudera Pasifik melalui Laut Buru dan Laut Maluku. Abstract In this investigation, the currents in Eastern Indonesian region are simulated by using the equations of motion (Navier-Stokes Equation). These equations are solved by the Hamburg Shelf Ocean Model (HAMSOM). Two cases are carried out, i.e. in the condition of west monsoon (February 1994) and east monsoon (August 1994). The simulation results are discussed for surface current, currents at 100-200 m, and the bottom current. For the west monsoon, surface circulation in the Macassar Strait flows to the south and change to the east to the Pacific Ocean and Arafuru Sea. While for the east monsoon, surface currents in the Macassar Strait flow to the south and bifurcate to the west (to the Java Sea) and to the east (to the Pacific Ocean). In general, the results obtained agrees well with the work of Wyrtki, 1961 and Ahmat et al., 1995, but less with the work of Gordon and McClean, 1999 For the layer 100 – 200 m, at west monsoon, in the Macassar Strait there are two different currents, i.e. from Bali Sea to the north and from Pacific Ocean to the south, while at east monsoon the currents in the Macassar Strait flow to the Pacific Ocean. In Indian Ocean, for both west and east monsoon, circulation bifurcates to the south coast of Java and to the Timor and Arafuru Sea. In Banda Sea, for both of west and east monsoon, currents flow to Pacific Ocean via Buru Sea and Molucca Sea.
Uploads
Papers by Juli Setiawan