Papers by Erviyana Jelita
Clause is not only can be divided into dependent and independent clause, but it also can be class... more Clause is not only can be divided into dependent and independent clause, but it also can be classified into three types; noun clause, adjective clause, and adverb clause. It is important to understand the structure and function of clause in order to get better understanding in grammar. Franz Kafka’s novel, The Metamorphosis has unique writing style and his writing style is called Kafkaesque. This study describes the category and the syntactic pattern of clauses in a novel entitled The Metamorphosis (1915) written by Franz Kafka. The problem of this study is based on two questions: what types of clause are found in the novel and what are the syntactic patterns of each clause type in the novel. This study is supported by theory from Kim (2008) and Brinton (2000) to answer the questions. The theory is about syntax, part of speech, grammatical function, and tree diagram. The theory becomes the tool for the writer to classify the type of clause and to analyse the syntactic patterns of cl...
ABSTRAK
Kitab Arab pegon adalah ungkapan yang digunakan orang Jawa, Sunda dan
wilayah lain di n... more ABSTRAK
Kitab Arab pegon adalah ungkapan yang digunakan orang Jawa, Sunda dan
wilayah lain di nusantara yang merupakan tulisan dengan huruf Arab tetapi
menggunakan bahasa lokal. Kitab Arab Pegon Sunda adalah salah satu naskah
keislaman mengenai ibadah, tauhid, ilmu tajwid, hikayat/kisah, tasawuf, fiqih, sejarah
Nabi dan Rosul, dan buku – buku sejarah lainnya yang mengindikasikan kuatnya sendi
Islam yang ada di masyarakat Sunda sejak orang Sunda mulai mengenal Islam.
Penggunaan bahasa Arab pegon masih kental di pondok pesantren terutama yang kultur
masyarakatnya masih kuat dipertahankan.
Penelitian ini berisi analisis pada teks Kitab Arab Pegon Sunda yang berjudul Sifat
Dua Puluh dengan menggunakan teori milik Ferdinand de Saussure mengenai tanda,
penanda dan petanda untuk menemukan penanda dan petanda yang terdapat di dalam
teks.
Kata Kunci: Semiotika; Arab Pegon; Tanda; Penanda; Petanda.
ABSTRACT
The book of Arabic Pegon is the expression used by Javanese, Sundanese, and
people in another region in Indonesia which is the writing which use Arabic font but
using local language. The book of Arabic Pegon Sundanese is an Islamic text about
worship, tawheed, science of tajwid, tale/saga, sufism, fiqih, history of the prophets,
and another history books which indicates the strong Islamic joint in Sundanese since
they get to know Islam. The use of Arabic Pegon is still widely use in Islamic Boarding
School especially in those whose the culture is still strongly held.
This study is the analysis on the book of Arabic Pegon Sundanese titled Sifat
Dua Puluh with using the theory of Ferdinand de Saussure about sign, signifier and
signified to find the signifier and the signified within the text.
Keywords: Semiotics; Arabic Pegon; Sign; Signifier, Signified.
Bahasa ialah alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Oleh karena itulah
peran bahasa sangatlah ... more Bahasa ialah alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Oleh karena itulah
peran bahasa sangatlah penting di kehidupan manusia. Setiap manusia pastilah
memiliki kemampuan berbahasa baik secara verbal maupun nonverbal. Pada penelitian
ini, peneliti akan meneliti cara berbicara dan gestur tubuh pada penderita Asperger’s
Syndrome pada tokoh dalam film The Imitation Game yaitu Alan Turing beserta
gesture yang dimilikinya. Penderita gangguan ini adalah orang – orang yang kurang
pandai dalam bersosialisasi dengan lingkungannya tapi biasanya memiliki kecerdasan
di atas rata – rata. Para penderita juga cenderung acuh pada lingkungan dan kesulitan
untuk mengerti emosi lawan bicaranya. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa tokoh
dalam The Imitation Game adalah orang yang penyendiri dan memiliki kecerdasan luar
biasa sebagai ahli matematika. Tokoh pun menggunakan gestur simbol, indeksikal, dan
ikonik dalam kegiatannya sehari – hari.
Kata Kunci : Bahasa, Sindrom Asperger, Psikolinguistik.
Abstrak
Penelitian ini mengangkat sebuah novel kontemporer bergenre memoir yang berjudul Readin... more Abstrak
Penelitian ini mengangkat sebuah novel kontemporer bergenre memoir yang berjudul Reading Lolita In Tehran karya Azar Nafisi yang diterbitkan pada tahun 2003. Analisis dilakukan terhadap unsur – unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, tokoh dan perwatakan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat yang terkandung di dalam cerita serta kaitannya dengan sastra islam kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan intrinsik. Hasil akhir dari penelitian ini adalah menjelaskan unsur – unsur intirinsik dalam cerita tersebut sehingga saling berkaitan satu sama lain untuk membangun cerita tersebut secara utuh serta kaitannya dengan sastra Islam kontemporer.
Abstract
This research raised a contemporary memoir novel titled Reading Lolita In Tehran by Azar Nafisi which was published in 2003. The analysis is conducted on the intrinsic elements included theme, plot, character and characterization, setting, point of view, figurative language, and message which is contained in the story and also its relation to the contemporary Islamic literature. This research used a descriptive method of analysis and the intrinsic approach. The final result of the research of this research is to explain the intrinsic elements in the story so interrelated in one another to build the story and its relation to the contemporary Islamic literature.
This research raised three stories in The Book of The Thousand Nights and One
Night Volume 1 whi... more This research raised three stories in The Book of The Thousand Nights and One
Night Volume 1 which contained The Tale of King Shahryar and of His Brother,
King Shahzama, The Fable of The Ass, The Bull and The Husbandman dan The
Tale of The Woman Cut in Pieces, The Three Apples and The Negro which is
translated into English form by Powys Mathers. The analysis conducted on the
intrinsic elements included plot, characters and characterization, setting of place
and condition, theme, and its relation to the classical Islamic literature. This
research used a descriptive method of analysis and the intrinsic approach. The
end of the research of this research is to explain the intrinsic elements in the story
so interrelated to build the story and its relation to the classical Islamic literature.
Keywords: Intrinsic, the tale, plot, character, setting, theme.
There are many women writers who fight for women’s rights by their works in
America. In 1960, th... more There are many women writers who fight for women’s rights by their works in
America. In 1960, the world of American women was limited in almost every respect, from
family life to the workplace. A woman was expected to follow one path: to marry in her
early 20s, start a family quickly, and devote her life to homemaking. As such, wives bore
the full load of housekeeping and child care, spending an average of 55 hours a week on
domestic chores. They were legally subject to their husbands via "head and master laws,"
and they had no legal right to any of their husbands' earnings or property, aside from a
limited right to "proper support"; husbands, however, would control their wives' property
and earnings.3 If the marriage deteriorated, divorce was difficult to obtain as “no fault"
divorce was not an option, forcing women to prove wrongdoing on the part of their
husbands in order to get divorced. Betty Friedan’s work shows the frustration and even the
despair of a generation of college-educated housewives who felt trapped and unfulfilled at
that time.
Sebutan Pondok Pesantren bukanlah hal yang aneh di telinga kita. Banyak Pondok
Pesantren terseba... more Sebutan Pondok Pesantren bukanlah hal yang aneh di telinga kita. Banyak Pondok
Pesantren tersebar dimana – mana, baik di kota maupun di desa. Pondok Pesantren adalah
sebuah asrama pendidikan tradisional, dimana para siswanya semua tinggal bersama dan
belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai
asrama untuk tempat menginap santri. Kata pesantren terdiri dari kata "santri" yang
ditambahkan imbuhan "pe" dan akhiran "an". Kata "santri" menurut A.H Johns berasal dari
Bahasa Tamil yang berarti guru mengaji. Sedangkan istilah santri digunakan untuk
menyebut siswa di pesantren. Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua
yang merupakan produk budaya Indonesia. Keberadaan Pesantren di Indonesia dimulai
sejak Islam masuk negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang
sebenarnya telah lama berkembang sebelum kedatangan Islam. Pondok pesantren sebagai
lembaga pendidikan yang telah lama berkembang di negeri ini diakui memiliki andil yang
sangat besar terhadap perjalanan sejarah bangsa.
Ada banyak Pondok Pesantren yang tersebar di Indonesia, dan tidak semuanya telah
berdiri cukup lama. Tak sedikit pula pondok pesantren yang baru didirikan sehingga tak
berperan dalam penyebaran Agama Islam di daerah tersebut (pada masa sebelum merdeka).
Dalam laporan penelitian ini, penulis meneliti salah satu Pondok Pesantren yang sudah
cukup lama berdiri, yaitu pada tahun 1820 M dalam kajian kesejarahannya. Pondok
Pesantren ini pun memiliki andil dalam penyebaran Agama Islam.
Drafts by Erviyana Jelita
By the end of 19 th century, appeared one of the great prominent structural linguist named Ferdin... more By the end of 19 th century, appeared one of the great prominent structural linguist named Ferdinand de Saussure. From his book, which was actually not written by Saussure himself but by his colleagues and students after his death, titled Course in General Linguistics, which was published in 1916, he supposes that language is a structure. As the structuralist, Saussure is interested in language as a system or a structure. On the concept of structure, meaning is produced within a particular person, system, and culture. Structuralist analysis will look at the units of the system and the rules that make the system work. In language, the units are words and the rules are forms of grammar which order the words. In different languages the grammar rules are different, for example in English and Bahasa Indonesia, but the structure is still the same in all language; it is the words put together within a grammatical system to make meaning. So the structure which organizes units and rules into meaningful system are generated by the human mind itself and not by sense of perception.
A good literary work is which in its inside teaches the truth to the reader, by means it contains... more A good literary work is which in its inside teaches the truth to the reader, by means it contains lesson that can be learned and useful for the reader. Because of that, a literary work is not just a text or a work, but it has also the useful value. Literature is not only provide pleasure to the reader, but it also gives education and can develop thinking skills. But to get the useful value, the reader should be able to grasp and interpret the text, because no matter how good the lesson and value attached in the work, it will not be obtained if the reader can't understand the author's intent. So, a
Manusia di dalam hidupnya senantiasa menghadapi berbagai macam gangguan penyakit, salah satunya a... more Manusia di dalam hidupnya senantiasa menghadapi berbagai macam gangguan penyakit, salah satunya adalah penyakit hati atau jiwa. Hati atau dalam bahasa Arab disebut Qalbu merupakan bagian dalam tubuh manusia yang sangat penting.. hati memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan perilaku seseorang, jika hatinya baik, maka akan baik pula perilaku atau amalannya. Oleh karena itu, tidak hanya fisik saja, hati pun haruslah senantiasa dijaga dan dirawat dengan baik. Tak sedikit manusia yang tidak sadar akan penyakit hati yang dimiliknya. Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 125 yang artinya "Orangorang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafiran yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir"[At-Taubah: 125]. Marilah kita kenali
Nature is the best teacher for mankind. Nature took an important role in this age, because in mak... more Nature is the best teacher for mankind. Nature took an important role in this age, because in making literary work the poet should refer to nature. Wordsworth argued that feeling becomes source of imagination. In Romantic period, the relation between nature and feeling could not be separated. Different with the poet in Neo-Classical period which emphasized the rationality, in Romantic period, the poet emphasized the importance of feeling for making his work. Wordsworth also argued that a good poetry is spontaneous overflow of powerful feelings. The source of literary work is from the poet himself. Poetry is expression of the poet's mind, feeling, and imagination. Feeling determines action and situation. It can be seen on page 169 "The feeling therein development give importance to the action and situation, and not the action and situation to the feeling".
Uploads
Papers by Erviyana Jelita
Kitab Arab pegon adalah ungkapan yang digunakan orang Jawa, Sunda dan
wilayah lain di nusantara yang merupakan tulisan dengan huruf Arab tetapi
menggunakan bahasa lokal. Kitab Arab Pegon Sunda adalah salah satu naskah
keislaman mengenai ibadah, tauhid, ilmu tajwid, hikayat/kisah, tasawuf, fiqih, sejarah
Nabi dan Rosul, dan buku – buku sejarah lainnya yang mengindikasikan kuatnya sendi
Islam yang ada di masyarakat Sunda sejak orang Sunda mulai mengenal Islam.
Penggunaan bahasa Arab pegon masih kental di pondok pesantren terutama yang kultur
masyarakatnya masih kuat dipertahankan.
Penelitian ini berisi analisis pada teks Kitab Arab Pegon Sunda yang berjudul Sifat
Dua Puluh dengan menggunakan teori milik Ferdinand de Saussure mengenai tanda,
penanda dan petanda untuk menemukan penanda dan petanda yang terdapat di dalam
teks.
Kata Kunci: Semiotika; Arab Pegon; Tanda; Penanda; Petanda.
ABSTRACT
The book of Arabic Pegon is the expression used by Javanese, Sundanese, and
people in another region in Indonesia which is the writing which use Arabic font but
using local language. The book of Arabic Pegon Sundanese is an Islamic text about
worship, tawheed, science of tajwid, tale/saga, sufism, fiqih, history of the prophets,
and another history books which indicates the strong Islamic joint in Sundanese since
they get to know Islam. The use of Arabic Pegon is still widely use in Islamic Boarding
School especially in those whose the culture is still strongly held.
This study is the analysis on the book of Arabic Pegon Sundanese titled Sifat
Dua Puluh with using the theory of Ferdinand de Saussure about sign, signifier and
signified to find the signifier and the signified within the text.
Keywords: Semiotics; Arabic Pegon; Sign; Signifier, Signified.
peran bahasa sangatlah penting di kehidupan manusia. Setiap manusia pastilah
memiliki kemampuan berbahasa baik secara verbal maupun nonverbal. Pada penelitian
ini, peneliti akan meneliti cara berbicara dan gestur tubuh pada penderita Asperger’s
Syndrome pada tokoh dalam film The Imitation Game yaitu Alan Turing beserta
gesture yang dimilikinya. Penderita gangguan ini adalah orang – orang yang kurang
pandai dalam bersosialisasi dengan lingkungannya tapi biasanya memiliki kecerdasan
di atas rata – rata. Para penderita juga cenderung acuh pada lingkungan dan kesulitan
untuk mengerti emosi lawan bicaranya. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa tokoh
dalam The Imitation Game adalah orang yang penyendiri dan memiliki kecerdasan luar
biasa sebagai ahli matematika. Tokoh pun menggunakan gestur simbol, indeksikal, dan
ikonik dalam kegiatannya sehari – hari.
Kata Kunci : Bahasa, Sindrom Asperger, Psikolinguistik.
Penelitian ini mengangkat sebuah novel kontemporer bergenre memoir yang berjudul Reading Lolita In Tehran karya Azar Nafisi yang diterbitkan pada tahun 2003. Analisis dilakukan terhadap unsur – unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, tokoh dan perwatakan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat yang terkandung di dalam cerita serta kaitannya dengan sastra islam kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan intrinsik. Hasil akhir dari penelitian ini adalah menjelaskan unsur – unsur intirinsik dalam cerita tersebut sehingga saling berkaitan satu sama lain untuk membangun cerita tersebut secara utuh serta kaitannya dengan sastra Islam kontemporer.
Abstract
This research raised a contemporary memoir novel titled Reading Lolita In Tehran by Azar Nafisi which was published in 2003. The analysis is conducted on the intrinsic elements included theme, plot, character and characterization, setting, point of view, figurative language, and message which is contained in the story and also its relation to the contemporary Islamic literature. This research used a descriptive method of analysis and the intrinsic approach. The final result of the research of this research is to explain the intrinsic elements in the story so interrelated in one another to build the story and its relation to the contemporary Islamic literature.
Night Volume 1 which contained The Tale of King Shahryar and of His Brother,
King Shahzama, The Fable of The Ass, The Bull and The Husbandman dan The
Tale of The Woman Cut in Pieces, The Three Apples and The Negro which is
translated into English form by Powys Mathers. The analysis conducted on the
intrinsic elements included plot, characters and characterization, setting of place
and condition, theme, and its relation to the classical Islamic literature. This
research used a descriptive method of analysis and the intrinsic approach. The
end of the research of this research is to explain the intrinsic elements in the story
so interrelated to build the story and its relation to the classical Islamic literature.
Keywords: Intrinsic, the tale, plot, character, setting, theme.
America. In 1960, the world of American women was limited in almost every respect, from
family life to the workplace. A woman was expected to follow one path: to marry in her
early 20s, start a family quickly, and devote her life to homemaking. As such, wives bore
the full load of housekeeping and child care, spending an average of 55 hours a week on
domestic chores. They were legally subject to their husbands via "head and master laws,"
and they had no legal right to any of their husbands' earnings or property, aside from a
limited right to "proper support"; husbands, however, would control their wives' property
and earnings.3 If the marriage deteriorated, divorce was difficult to obtain as “no fault"
divorce was not an option, forcing women to prove wrongdoing on the part of their
husbands in order to get divorced. Betty Friedan’s work shows the frustration and even the
despair of a generation of college-educated housewives who felt trapped and unfulfilled at
that time.
Pesantren tersebar dimana – mana, baik di kota maupun di desa. Pondok Pesantren adalah
sebuah asrama pendidikan tradisional, dimana para siswanya semua tinggal bersama dan
belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai
asrama untuk tempat menginap santri. Kata pesantren terdiri dari kata "santri" yang
ditambahkan imbuhan "pe" dan akhiran "an". Kata "santri" menurut A.H Johns berasal dari
Bahasa Tamil yang berarti guru mengaji. Sedangkan istilah santri digunakan untuk
menyebut siswa di pesantren. Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua
yang merupakan produk budaya Indonesia. Keberadaan Pesantren di Indonesia dimulai
sejak Islam masuk negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang
sebenarnya telah lama berkembang sebelum kedatangan Islam. Pondok pesantren sebagai
lembaga pendidikan yang telah lama berkembang di negeri ini diakui memiliki andil yang
sangat besar terhadap perjalanan sejarah bangsa.
Ada banyak Pondok Pesantren yang tersebar di Indonesia, dan tidak semuanya telah
berdiri cukup lama. Tak sedikit pula pondok pesantren yang baru didirikan sehingga tak
berperan dalam penyebaran Agama Islam di daerah tersebut (pada masa sebelum merdeka).
Dalam laporan penelitian ini, penulis meneliti salah satu Pondok Pesantren yang sudah
cukup lama berdiri, yaitu pada tahun 1820 M dalam kajian kesejarahannya. Pondok
Pesantren ini pun memiliki andil dalam penyebaran Agama Islam.
Drafts by Erviyana Jelita
Kitab Arab pegon adalah ungkapan yang digunakan orang Jawa, Sunda dan
wilayah lain di nusantara yang merupakan tulisan dengan huruf Arab tetapi
menggunakan bahasa lokal. Kitab Arab Pegon Sunda adalah salah satu naskah
keislaman mengenai ibadah, tauhid, ilmu tajwid, hikayat/kisah, tasawuf, fiqih, sejarah
Nabi dan Rosul, dan buku – buku sejarah lainnya yang mengindikasikan kuatnya sendi
Islam yang ada di masyarakat Sunda sejak orang Sunda mulai mengenal Islam.
Penggunaan bahasa Arab pegon masih kental di pondok pesantren terutama yang kultur
masyarakatnya masih kuat dipertahankan.
Penelitian ini berisi analisis pada teks Kitab Arab Pegon Sunda yang berjudul Sifat
Dua Puluh dengan menggunakan teori milik Ferdinand de Saussure mengenai tanda,
penanda dan petanda untuk menemukan penanda dan petanda yang terdapat di dalam
teks.
Kata Kunci: Semiotika; Arab Pegon; Tanda; Penanda; Petanda.
ABSTRACT
The book of Arabic Pegon is the expression used by Javanese, Sundanese, and
people in another region in Indonesia which is the writing which use Arabic font but
using local language. The book of Arabic Pegon Sundanese is an Islamic text about
worship, tawheed, science of tajwid, tale/saga, sufism, fiqih, history of the prophets,
and another history books which indicates the strong Islamic joint in Sundanese since
they get to know Islam. The use of Arabic Pegon is still widely use in Islamic Boarding
School especially in those whose the culture is still strongly held.
This study is the analysis on the book of Arabic Pegon Sundanese titled Sifat
Dua Puluh with using the theory of Ferdinand de Saussure about sign, signifier and
signified to find the signifier and the signified within the text.
Keywords: Semiotics; Arabic Pegon; Sign; Signifier, Signified.
peran bahasa sangatlah penting di kehidupan manusia. Setiap manusia pastilah
memiliki kemampuan berbahasa baik secara verbal maupun nonverbal. Pada penelitian
ini, peneliti akan meneliti cara berbicara dan gestur tubuh pada penderita Asperger’s
Syndrome pada tokoh dalam film The Imitation Game yaitu Alan Turing beserta
gesture yang dimilikinya. Penderita gangguan ini adalah orang – orang yang kurang
pandai dalam bersosialisasi dengan lingkungannya tapi biasanya memiliki kecerdasan
di atas rata – rata. Para penderita juga cenderung acuh pada lingkungan dan kesulitan
untuk mengerti emosi lawan bicaranya. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa tokoh
dalam The Imitation Game adalah orang yang penyendiri dan memiliki kecerdasan luar
biasa sebagai ahli matematika. Tokoh pun menggunakan gestur simbol, indeksikal, dan
ikonik dalam kegiatannya sehari – hari.
Kata Kunci : Bahasa, Sindrom Asperger, Psikolinguistik.
Penelitian ini mengangkat sebuah novel kontemporer bergenre memoir yang berjudul Reading Lolita In Tehran karya Azar Nafisi yang diterbitkan pada tahun 2003. Analisis dilakukan terhadap unsur – unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, tokoh dan perwatakan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat yang terkandung di dalam cerita serta kaitannya dengan sastra islam kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan pendekatan intrinsik. Hasil akhir dari penelitian ini adalah menjelaskan unsur – unsur intirinsik dalam cerita tersebut sehingga saling berkaitan satu sama lain untuk membangun cerita tersebut secara utuh serta kaitannya dengan sastra Islam kontemporer.
Abstract
This research raised a contemporary memoir novel titled Reading Lolita In Tehran by Azar Nafisi which was published in 2003. The analysis is conducted on the intrinsic elements included theme, plot, character and characterization, setting, point of view, figurative language, and message which is contained in the story and also its relation to the contemporary Islamic literature. This research used a descriptive method of analysis and the intrinsic approach. The final result of the research of this research is to explain the intrinsic elements in the story so interrelated in one another to build the story and its relation to the contemporary Islamic literature.
Night Volume 1 which contained The Tale of King Shahryar and of His Brother,
King Shahzama, The Fable of The Ass, The Bull and The Husbandman dan The
Tale of The Woman Cut in Pieces, The Three Apples and The Negro which is
translated into English form by Powys Mathers. The analysis conducted on the
intrinsic elements included plot, characters and characterization, setting of place
and condition, theme, and its relation to the classical Islamic literature. This
research used a descriptive method of analysis and the intrinsic approach. The
end of the research of this research is to explain the intrinsic elements in the story
so interrelated to build the story and its relation to the classical Islamic literature.
Keywords: Intrinsic, the tale, plot, character, setting, theme.
America. In 1960, the world of American women was limited in almost every respect, from
family life to the workplace. A woman was expected to follow one path: to marry in her
early 20s, start a family quickly, and devote her life to homemaking. As such, wives bore
the full load of housekeeping and child care, spending an average of 55 hours a week on
domestic chores. They were legally subject to their husbands via "head and master laws,"
and they had no legal right to any of their husbands' earnings or property, aside from a
limited right to "proper support"; husbands, however, would control their wives' property
and earnings.3 If the marriage deteriorated, divorce was difficult to obtain as “no fault"
divorce was not an option, forcing women to prove wrongdoing on the part of their
husbands in order to get divorced. Betty Friedan’s work shows the frustration and even the
despair of a generation of college-educated housewives who felt trapped and unfulfilled at
that time.
Pesantren tersebar dimana – mana, baik di kota maupun di desa. Pondok Pesantren adalah
sebuah asrama pendidikan tradisional, dimana para siswanya semua tinggal bersama dan
belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai
asrama untuk tempat menginap santri. Kata pesantren terdiri dari kata "santri" yang
ditambahkan imbuhan "pe" dan akhiran "an". Kata "santri" menurut A.H Johns berasal dari
Bahasa Tamil yang berarti guru mengaji. Sedangkan istilah santri digunakan untuk
menyebut siswa di pesantren. Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua
yang merupakan produk budaya Indonesia. Keberadaan Pesantren di Indonesia dimulai
sejak Islam masuk negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang
sebenarnya telah lama berkembang sebelum kedatangan Islam. Pondok pesantren sebagai
lembaga pendidikan yang telah lama berkembang di negeri ini diakui memiliki andil yang
sangat besar terhadap perjalanan sejarah bangsa.
Ada banyak Pondok Pesantren yang tersebar di Indonesia, dan tidak semuanya telah
berdiri cukup lama. Tak sedikit pula pondok pesantren yang baru didirikan sehingga tak
berperan dalam penyebaran Agama Islam di daerah tersebut (pada masa sebelum merdeka).
Dalam laporan penelitian ini, penulis meneliti salah satu Pondok Pesantren yang sudah
cukup lama berdiri, yaitu pada tahun 1820 M dalam kajian kesejarahannya. Pondok
Pesantren ini pun memiliki andil dalam penyebaran Agama Islam.