Papers by Isykarima Amalia_Vita
Oleh: Irfan Ramdhan W, S.Pd.I (Abu Naveed) udah ma'lum bahwa dalam banyak ayat Al-Qur'an, Allah m... more Oleh: Irfan Ramdhan W, S.Pd.I (Abu Naveed) udah ma'lum bahwa dalam banyak ayat Al-Qur'an, Allah memerintahkan manusia untuk mengamalkan syari'at Din-Nya, berpegangteguh pada buhul tali akidah dan syari'atnya. Diantaranya perintah Allah dalam QS. Al-Baqarah [2]: 208. دُ ا ع ْ ُ ُك ا ل ُ ذه ِن إ ۚ ِ ان ا ط ْ ي الشذ ِ ات ا و ُ ُط خ ا و ُ ِع ب ذ ت ا ت ا َل ا و ً ة ذ ف ا َك ِ ْ ْل ِّ الس ِ ِف ا و ُ ُل ْخ اد ا ُو ان آم ا ين ِ ذ اَّل اا ُّيه ا أ ا َي ِن ُب م ٌّ و "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian." (TQS. Al-Baqarah [2]: 208) Dan tak samar bahwa memahami ayat-ayat al-Qur'an, harus didasari ilmu. Diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam al-Tirmidzi dari Jundub bin 'Abdullah yang berkata: Rasulullahshallallaahu 'alayhi wa sallam-bersabda: "Barangsiapa yang mengatakan sesuatu tentang al-Qur'an dengan pendapatnya, meski pendapatnya benar ia tetap salah." (HR. al-Tirmidzi dalam Sunan-nya (juz. 5/ hlm. 200), lihat pula Musnad Abu Ya'la (III/90) dan al-Mu'jam al-Kabiir (II/163)). Dan Imam al-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibn 'Abbas, ia berkata: Rasulullah -shallallaahu 'alayhi wa sallam-bersabda: "Barangsiapa berkata tentang al-Qur'an tanpa ilmu maka bersiap-siaplah mengambil tempatnya di neraka." (HR. at-Tirmidzi (V/199, 200), dan ia berkata: hadits ini hasan shahih) Maka dari itu memahami firman Allah yang agung dalam surat al-Baqarah ayat 208 pun wajib dipahami berdasarkan ilmu. Bagaimana kita memahami ayat ini? Para ulama menjelaskan sebagai berikut: 1 Disampaikan dalam Halqah Syahriyyah, 2 Februari 2014. S Latar Belakang Turunnya Ayat Ini Ayat yang agung ini turun berkaitan dengan 'Abdullah bin Salam dan sahabat-sahabatnya yang baru masuk Islam dari agama sebelumnya, Yahudi. Mereka sudah masuk Islam namun masih mengagungkan dan melaksanakan sebagian syari'at Taurat, maka turunlah ayat ini. Lebih rincinya, para ulama menjelaskan sebagai berikut: Imam al-Alusi menjelaskan: . "Dikeluarkan lebih dari satu riwayat dari Ibn 'Abbas r.a. bahwa ayat ini turun berkenaan dengan 'Abdullah bin Salam dan para sahabatnya, hal itu karena mereka ketika sudah beriman kepada Nabi -shallallaahu 'alayhi wa sallam-dan syari'atnya mereka pun masih beriman pada syari'at-syari'at Musa a.s., maka mereka mengagungkan hari Sabtu, membenci memakan daging unta dan meminum susunya setelah mereka masuk Islam, maka kaum muslimin mengingkari perbuatan mereka itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kami masih memelihara amalan ini dan ini," lalu mereka pun mengadu kepada Nabi -shallallaahu 'alayhi wa sallam-: "Sesungguhnya kitab Taurat adalah Kitabullah, maka izinkan kami untuk mengamalkannya" maka turunlah ayat ini." 2 Penjelasan hampir serupa dituturkan oleh Imam al-Baghawi yang menjelaskan: "Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang beriman (sebelumnya) dari kalangan ahli kitab (Yahudi) yakni 'Abdullah bin Salam An-Nadhiriy (Yahudi Bani Nadhiir) dan sahabat-sahabatnya, hal itu karena mereka saat itu masih mengagungkan hari Sabtu dan membenci memakan daging unta dan susunya setelah mereka masuk Islam, mereka berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhnya Taurat adalah Kitabullah maka izinkan kami membacanya dalam shalat kami ketika malam." 3 2 Lihat: Syihabuddin al-Alusi. Ruuh Al-Ma'aaniy fii Tafsiir Al-Qur'aan Al-'Azhiim 3 Lihat: Ma'aalim At-Tanziil Makna Kata As-Silm dalam Ayat Ini Apa makna kata as-silm ( ) dalam ayat ini? al-Hafizh al-Qurthubi menukil pendapat Ibn 'Abbas dan Mujahid bahwa kata as-silm dalam ayat ini bermakna Al-Islam, begitu pula Adh-Dhahhak, Ikrimah, Qatadah, Ibn Qutaybah, as-Saddiy dan az-Zujaaj 4 . Pendapat ini pula yang dikuatkan oleh al-Hafizh ath-Thabari, sebagaimana dinukil oleh al-Hafizh al-Qurthubi. 5 Dan diadopsi pula oleh Imam Syihabuddin al-Alusi. Al-'Alim asy-Syaikh 'Atha bin Khalil pun menuturkan: "Maka kata as-silm dalam ayat ini adalah al-Islam, sebagaimana ditafsirkan oleh Ibn 'Abbas r.a. dan maksudnya adalah keseluruhan ajaran Al-Islam yakni beriman terhadapnya tanpa pengecualiaan dan mengamalkan seluruh syari'atnya tanpa yang lainnya." 6 Yakni berakidah dengan akidah islamiyyah secara sempurna tanpa terkecuali dan mengamalkan syari'at islam tanpa syari'at lainnya. Maka ayat ini jelas menolak konsep sekularisme yang memisahkan atau mengenyampingkan peran agama dalam mengatur kehidupan, sebagaimana didefinisikan al-'Allamah Taqiyuddin an-Nabhani ketika beliau mengkritik pemahaman sesat ini, sekularisme (al-'ilmaaniyyah) yakni: "Pemisahan agama dari kehidupan" 7
Drafts by Isykarima Amalia_Vita
Tafsir ini membahas perintah Allâh SWT kepada nabi Muhammad SAW (dan juga kepada umatnya) untuk m... more Tafsir ini membahas perintah Allâh SWT kepada nabi Muhammad SAW (dan juga kepada umatnya) untuk meminta perlindungan kepada Allâh SWT Yang Rabb, Malik dan Ilâh dari kejahatan syetan yang al-waswas alkhannâs yang memiliki kemampuan untuk berbisik ke dalam dada, dan bukan sekedar ke telinga
Uploads
Papers by Isykarima Amalia_Vita
Drafts by Isykarima Amalia_Vita