Kecemasan anak pada masa hospitalisasi disebabkan oleh banyak hal, anak berada dilingkungan yang ... more Kecemasan anak pada masa hospitalisasi disebabkan oleh banyak hal, anak berada dilingkungan yang baru, berpisah dengan orang tuanya, bertemu dengan tenaga kesehatan dengan berbagai intervensi yang dilakukannya salah satunya adalah tindakan pemasangan infus. Pemasangan infus berdampak pada kecemasan yang berat pada anak prasekolah, hal tersebut akan mempengaruhi hubungan antara perawat dan anak prasekolah selama proses hospitalisasi. Sesuai dengan berkembangnya kemampuan kognitif dan motorik anak prasekolah upaya yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan anak prasekolah saat dilakukan tindakan pemasangan infus adalah dengan terapi relaksasi yang salah satu bentuknya adalah terapi seni melalui sponge art paint. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh terapi sponge art paint pada anak prasekolah sebelum pemasangan infus di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Metode penelitian kuantitatif Quasy Eksperimental Nonequivalent Control Group Design, dengan menggunakan total ...
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan pada mas... more Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan pada masa awal kelahiran. Kondisi lingkungan di luar rahim menyebabkan stresor dan mempengaruhi fungsi fisiologisnya, dan lingkungan dengan pencahayaan yang kuat dapat menurunkan proses adaptasi bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh intervensi cahaya intensitas rendah terhadap frekuensi nafas dan saturasi oksigen bayi BBLR di ruang NICU Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen pada satu grup dengan desain pra dan pascates. Total sampel ditentukan dengan metode kuota pada bulan Maret-September 2020, dan sejumlah 20 responden. Pengumpulan data dengan pengukuran frekuensi pernafasan dan saturasi oksigen, sebelum dan sesudah pemberian cahaya intensitas rendah 10 lux. Setelah intervensi cahaya intensitas rendah, frekuensi pernafasan 42,9x/menit, dan saturasi oksigen 95,7%. Hasil uji statistik pada kedua variabel dengan p value <0,05. Cahaya intens...
Tujuan: Internet Gaming Disorder (IGD) adalah penggunaan permainan internet yang berulang dan per... more Tujuan: Internet Gaming Disorder (IGD) adalah penggunaan permainan internet yang berulang dan persisten serta mengarah pada gangguan klinis yang signifikan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari gambaran kejadian IGD pada mahasiswa di masa pandemi covid 19. Metode: Desain deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui google form kepada mahasiswa yang berusia kurang dari 26 tahun. Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum Yogyakarta. Penelitian ini dimulai pada tangal 5 – 9 September 2020. Untuk pemilihan sampel diambil secara acak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden adalah perempuan sebanyak 81 orang (83,51%) dan jumlah permainan yang dimainkan paling banyak adalah 1 jenis yaitu sebanyak 76 orang (78,35%). Durasi bermain game sebagian besar adalah 1 jam sebanyak 75 orang (77,33%) dan sebagian keci...
Stunting mengancam masa depan anak Indonesia. Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yan... more Stunting mengancam masa depan anak Indonesia. Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang baik. Di era pandemic Covid-19, media sosial menjadi sarana edukasi dan konseling. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh e-counseling nutrisi dengan menggunakan media sosial terhadap maternal feeding behavior pada balita usia 6-24 bulan dengan metode kuantitatif dan desain penelitian quasi experimental, non-equivalent control group with pretest and posttest. Subjek penelitian ditentukan dengan purposive sampling, kelompok kontrol (booklet) berjumlah 30 ibu dan kelompok intervensi (e-counseling) 32 ibu. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan maternal feeding behavior pada anak setelah diberikan edukasi dengan booklet dan e-counseling (p-value 0,03). Intervensi e-counseling berbasis media sosial dapat meningkatkan maternal feeding behavior anak usia 6-24 bulan.
Gawat merupakan kondisi yang mengancam nyawa sedangkan darurat berarti kondisi yang perlu penanga... more Gawat merupakan kondisi yang mengancam nyawa sedangkan darurat berarti kondisi yang perlu penanganan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa korban. Kondisi gawat darurat tidak hanya terjadi di tempat-tempat yang ramai tetapi juga dalam lingkungan pemukiman warga atau perumahan warga. Urgensi dari permasalahan kegawatdaruratan pada anak dapat menyebabkan kematian, sangat perlu untuk dilakukan edukasi terkait penanganan kegawatdaruratan pada anak. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya penanganan dan mengurangi mortalitas kasus kegawatdadruratan pada anak yang meliputi kasus tersedak, kasus luka bakar, dan demam harus diperhatikan dari berbagai aspek karena pada proses perawatannya membutuhkan biaya pengobatan yang sangat banyak, perawatan yang lama, hingga operasi berulang kali. Sekalipun dapat pulih, bisa saja menimbulkan kecacatan yang menetap seumur hidup bahkan kematian. Kegiatan pelatihan dilakukan melaui tahapan pre-test, pelatihan, dan post-test serta evaluasi. Pretest dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada ibu-ibu. Pelatihan dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap 1 penyampaian materi tentang penanganan kegawatdaruratan anak menggunakan media power point, dan tahap ke-2 demonstrasi menggunakan alat peraga (pantom bayi, handuk, thermometer). Post-test dilakukan dengan membagikan kuesioner yang sama dengan pre-test kepada ibu-ibu. Tahap evaluasi dilakukan selama 2x evaluasi, bekerjasama dengan kader dan grup pelatihan untuk melakukan observasi secara berkala dalam kemampuan memahami dan mengingatkan prosedur penanganan kegawatdaruratan tersebut. Kegiatan pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan ibu sebesar 3,5 dari skor rerata sebelum pelatihan 4,25 menjadi 7,75 setelah pelatihan. Kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan ibu dalam mengatasi serta lebih dapat mandiri dalam melakukan penanganan kegawatdaruratan dirumah, khususnya kegawatdaruratan pada anak.
Kecemasan anak pada masa hospitalisasi disebabkan oleh banyak hal, anak berada dilingkungan yang ... more Kecemasan anak pada masa hospitalisasi disebabkan oleh banyak hal, anak berada dilingkungan yang baru, berpisah dengan orang tuanya, bertemu dengan tenaga kesehatan dengan berbagai intervensi yang dilakukannya salah satunya adalah tindakan pemasangan infus. Pemasangan infus berdampak pada kecemasan yang berat pada anak prasekolah, hal tersebut akan mempengaruhi hubungan antara perawat dan anak prasekolah selama proses hospitalisasi. Sesuai dengan berkembangnya kemampuan kognitif dan motorik anak prasekolah upaya yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan anak prasekolah saat dilakukan tindakan pemasangan infus adalah dengan terapi relaksasi yang salah satu bentuknya adalah terapi seni melalui sponge art paint. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh terapi sponge art paint pada anak prasekolah sebelum pemasangan infus di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Metode penelitian kuantitatif Quasy Eksperimental Nonequivalent Control Group Design, dengan menggunakan total ...
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan pada mas... more Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan pada masa awal kelahiran. Kondisi lingkungan di luar rahim menyebabkan stresor dan mempengaruhi fungsi fisiologisnya, dan lingkungan dengan pencahayaan yang kuat dapat menurunkan proses adaptasi bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh intervensi cahaya intensitas rendah terhadap frekuensi nafas dan saturasi oksigen bayi BBLR di ruang NICU Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen pada satu grup dengan desain pra dan pascates. Total sampel ditentukan dengan metode kuota pada bulan Maret-September 2020, dan sejumlah 20 responden. Pengumpulan data dengan pengukuran frekuensi pernafasan dan saturasi oksigen, sebelum dan sesudah pemberian cahaya intensitas rendah 10 lux. Setelah intervensi cahaya intensitas rendah, frekuensi pernafasan 42,9x/menit, dan saturasi oksigen 95,7%. Hasil uji statistik pada kedua variabel dengan p value <0,05. Cahaya intens...
Tujuan: Internet Gaming Disorder (IGD) adalah penggunaan permainan internet yang berulang dan per... more Tujuan: Internet Gaming Disorder (IGD) adalah penggunaan permainan internet yang berulang dan persisten serta mengarah pada gangguan klinis yang signifikan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari gambaran kejadian IGD pada mahasiswa di masa pandemi covid 19. Metode: Desain deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui google form kepada mahasiswa yang berusia kurang dari 26 tahun. Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum Yogyakarta. Penelitian ini dimulai pada tangal 5 – 9 September 2020. Untuk pemilihan sampel diambil secara acak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden adalah perempuan sebanyak 81 orang (83,51%) dan jumlah permainan yang dimainkan paling banyak adalah 1 jenis yaitu sebanyak 76 orang (78,35%). Durasi bermain game sebagian besar adalah 1 jam sebanyak 75 orang (77,33%) dan sebagian keci...
Stunting mengancam masa depan anak Indonesia. Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yan... more Stunting mengancam masa depan anak Indonesia. Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang baik. Di era pandemic Covid-19, media sosial menjadi sarana edukasi dan konseling. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh e-counseling nutrisi dengan menggunakan media sosial terhadap maternal feeding behavior pada balita usia 6-24 bulan dengan metode kuantitatif dan desain penelitian quasi experimental, non-equivalent control group with pretest and posttest. Subjek penelitian ditentukan dengan purposive sampling, kelompok kontrol (booklet) berjumlah 30 ibu dan kelompok intervensi (e-counseling) 32 ibu. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan maternal feeding behavior pada anak setelah diberikan edukasi dengan booklet dan e-counseling (p-value 0,03). Intervensi e-counseling berbasis media sosial dapat meningkatkan maternal feeding behavior anak usia 6-24 bulan.
Gawat merupakan kondisi yang mengancam nyawa sedangkan darurat berarti kondisi yang perlu penanga... more Gawat merupakan kondisi yang mengancam nyawa sedangkan darurat berarti kondisi yang perlu penanganan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa korban. Kondisi gawat darurat tidak hanya terjadi di tempat-tempat yang ramai tetapi juga dalam lingkungan pemukiman warga atau perumahan warga. Urgensi dari permasalahan kegawatdaruratan pada anak dapat menyebabkan kematian, sangat perlu untuk dilakukan edukasi terkait penanganan kegawatdaruratan pada anak. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya penanganan dan mengurangi mortalitas kasus kegawatdadruratan pada anak yang meliputi kasus tersedak, kasus luka bakar, dan demam harus diperhatikan dari berbagai aspek karena pada proses perawatannya membutuhkan biaya pengobatan yang sangat banyak, perawatan yang lama, hingga operasi berulang kali. Sekalipun dapat pulih, bisa saja menimbulkan kecacatan yang menetap seumur hidup bahkan kematian. Kegiatan pelatihan dilakukan melaui tahapan pre-test, pelatihan, dan post-test serta evaluasi. Pretest dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada ibu-ibu. Pelatihan dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap 1 penyampaian materi tentang penanganan kegawatdaruratan anak menggunakan media power point, dan tahap ke-2 demonstrasi menggunakan alat peraga (pantom bayi, handuk, thermometer). Post-test dilakukan dengan membagikan kuesioner yang sama dengan pre-test kepada ibu-ibu. Tahap evaluasi dilakukan selama 2x evaluasi, bekerjasama dengan kader dan grup pelatihan untuk melakukan observasi secara berkala dalam kemampuan memahami dan mengingatkan prosedur penanganan kegawatdaruratan tersebut. Kegiatan pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan ibu sebesar 3,5 dari skor rerata sebelum pelatihan 4,25 menjadi 7,75 setelah pelatihan. Kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan ibu dalam mengatasi serta lebih dapat mandiri dalam melakukan penanganan kegawatdaruratan dirumah, khususnya kegawatdaruratan pada anak.
Uploads
Papers by Indah Prawesti