Papers by DR. MUSTARI BOSRA, M.Ag. UNM
Penelitian ini membahas tentang latar belakang terbentuknya pemerintahan Kota Makassar dan perkem... more Penelitian ini membahas tentang latar belakang terbentuknya pemerintahan Kota Makassar dan perkembangan Kota Makassar dari masa pemerintahan kolonoial Hindia Belanda hinga Revolusi Fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal pembentukan pemerintahan kota di Makassar baru terbentuk di masa akhir pemerintahan kolonial Belanda, yaitu pada awal abad ke-20 setelah diundangkannya Undang-undang Disentralisasi tahun 1903. Diundangkannya peraturan tersebut sedikit banyak membawa perubahan dalam tatanan pemerintahan di Hindia belanda. Pada tahun 1906 daerah Makassar mendapatkan status otonom menjadi sebuah kota berdasarkan Ordonansi 12 Maret 1906 Staatsblad van Netherlandsch-Indie Nomor 171 tahun 1906 terhitung sejak 1 April 1906 walaupun demikian roda pemerintahan baru dapat berjalan secara defenitif sejak diangkatnya Mr.J.E Dambrik selaku walikota pada tahun 1918 hingga berakhir 1927. Pemerintahan Kota Makassar masih tetap di pertahankan ketika Jepang berhasil menduduki Kota makassar. Adapun yang bertindak sebagai pejabat walikota adalah Yamasaki. Ketika memasuki masa kemerdekaan, Kota Makassar mengalami perkembangan yang begitu pesat pada tahun 1950. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terbentuknya pemerintahan di Kota Makassar tidak terlepas dari undang-undang Disentralisasi yang kemudian membawa dampak yang besar dalam sejarah perkembangan Kota Makassar.
Proceedings of the International Conference on Social Science 2019 (ICSS 2019), 2019
This article discusses the process of islamization in Bumi Sawerigading or better known as the Ki... more This article discusses the process of islamization in Bumi Sawerigading or better known as the Kingdom of Luwu. Luwu Kingdom was the kingdom that first accepted Islam in South Sulawesi. The existence of this kingdom is interesting to write because it does not escape the role of the king or datu in expediting the process of islamization. On the other hand before King Luwu accepted Islam as a royal religion, his people adhered to a belief that was animistic and dynamistic. A belief that worships on trees that are considered to have spirits and sacred objects. In addition, the process of islamization in the Kingdom of Luwu was marked by a fairly lengthy dialogue process between the king and an Islamic propagator named Datuk Sulaiman. Not only until the dialogue, but continued on a power struggle which in the end King Luwu acknowledged the greatness of Datuk Sulaiman and finally converted to Islam. This paper technically uses historical methods from the heuristic stage (data collection), criticism (data verification), interpretation (data interpretation), and historiography (writing into a complete story).
Penelitian ini membahas tentang latar belakang terbentuknya pemerintahan Kota Makassar dan perkem... more Penelitian ini membahas tentang latar belakang terbentuknya pemerintahan Kota Makassar dan perkembangan Kota Makassar dari masa pemerintahan kolonoial Hindia Belanda hinga Revolusi Fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal pembentukan pemerintahan kota di Makassar baru terbentuk di masa akhir pemerintahan kolonial Belanda, yaitu pada awal abad ke-20 setelah diundangkannya Undang-undang Disentralisasi tahun 1903. Diundangkannya peraturan tersebut sedikit banyak membawa perubahan dalam tatanan pemerintahan di Hindia belanda. Pada tahun 1906 daerah Makassar mendapatkan status otonom menjadi sebuah kota berdasarkan Ordonansi 12 Maret 1906 Staatsblad van Netherlandsch-Indie Nomor 171 tahun 1906 terhitung sejak 1 April 1906 walaupun demikian roda pemerintahan baru dapat berjalan secara defenitif sejak diangkatnya Mr.J.E Dambrik selaku walikota pada tahun 1918 hingga berakhir 1927. Pemerintahan Kota Makassar masih tetap di pertahankan ketika Jepang berhasil menduduki Kota makassar. Ad...
Uploads
Papers by DR. MUSTARI BOSRA, M.Ag. UNM