Papers by BK_VERANDA YUNIAR MAISEFA
Konseling Krisis dan Pasca Bencana, 2022
Segala sesuatu yang merugikan adalah bencana, baik yang disebabkan oleh alam,
manusia, dan tekno... more Segala sesuatu yang merugikan adalah bencana, baik yang disebabkan oleh alam,
manusia, dan teknologi yang mengarah pada kehidupan normal pada masyarakat,
menyebabkan kerusakan pada kehidupan. Menimbulkan gangguan psikologis,
menghilangkan nyawa, harta benda sedemikian rupa sehingga mengakibatkan kehidupan
yang awalnya efektif sehari-hari terganggu, nilai-nilai sosial dan ekonomi normal yang
tersedia, tidak dapat memadai untuk memulihkan keadaan normal setelah bencana terjadi.
Bencana dapat didefinisikan sebagai situasi dimana pola kehidupan normal telah
terganggu dan intervensi darurat yang tanggap diperlukan untuk menyelamatkan dan
melestarikan kehidupan manusia dan lingkungan.
Negara Indonesia merupakan Negara yang terletak pada posisi yang bisa di katakan
strategis namun berisiko terjadi bencana alam. Terdapat banyak Gunung berapi, sehingga
rentan terjadi berbagai macam bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor,
banjir bandang dan sebagainya. Rata-rata di Indonesia sering terjadi bencana Alam, tidak
dapat dipungkiri bahwa setiap tahunnya ada bencan, baik berskala kecil maupun besar.
Individu yang terkena dampak bencana atau mengalami suatu krisis dapat mengalami
gangguan keseimbangan dalam menjalani kehidupan setelah bencana terjadi. Dapat
ditunjukkan dengan perilaku yang sensitif terhadap rangsangan yang berhubungan dengan
suatu kondisi dimana ia pernah mengalami sebelumnya yang menyebabkan kondisi
dirinya kini menjadi tidak stabil. Tentu tidak semua individu yang mengalami bencana
atau krisis dapat menunjukkan perilaku yang negatif, hal ini dikarenakan daya tahan
setiap individu berbeda-beda, dan perlu diketahui bahwa seseorang yang mengalami
situasi bencana dapat berpotensi untuk mengalami gangguan psikologis.
Adanya penilaian terhadap individu yang terkena dampak dari bencana sebelum
diberikan intervensi maupun tindakan yang bersifat menolong agar intervensi yang
diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan (assesment) yang dimiliki oleh penyintas.
Diperlukan penilaian tersebut nantinya untuk membantu konselor maupun relawan dalam
memberikan perotolongan pada korban, maka dari itu penilaian adalah hal yang penting
untuk dapat dilakukan sebelum memberikan pertolongan. Oleh karena itu, dengan
adanya bermacam-macam keadaan psikis yang terjadi pada diri individu yang diakibatkan
oleh bencana alam, Konseling Trauma sangat dibutuhkan dalam menangani
permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi pada korban bencana.
Vera Maisefa, 2021
Konseling Behavioral adalah salah satu dari teori-teori konseling yang ada pada saat ini. Konseli... more Konseling Behavioral adalah salah satu dari teori-teori konseling yang ada pada saat ini. Konseling behavioral merupakan bentuk adaptasi dari aliran psikologi behavioristik, yang menekankan perhatiannya pada perilaku yang tampak.
Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya (Yusuf&Juntika,2005:9).
Pengertian konseling tidak dapat dipisahkan dengan bimbingan karena keduanya merupakan sebuah keterkaitan. Muhamad Surya (1988:25) mengungkapkan bahwa konseling merupakan bagian inti dari kegiatan bimbingan secara keseluruhan dan lebih berkenaan dengan masalah individu secara Pribadi.
Juntika (2003:15) mengutip pengertian konseling dari ASCA (American School Conselor Assosiation ) sebagai berikut : Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya dalam mengatasi maslahmasalahnya.
Perkembangan Moral dan Agama AUD, 2021
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan dan
pengembangan yang ditujukan bag... more Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan dan
pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun,dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak menggunakan prinsip “Belajar sambil bermain, bermain seraya belajar”. Berdasarkan prinsip pembelajaran pada Taman Kanak-kanak diharapkan dapat membantu perkembangan secara optimal. (Permendiknas, 2009 : 1).
Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan, k... more Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan, kelambatan, atau memiliki faktor-faktor resiko sehingga untuk mencapai perkembangan optimal diperlukan penanganan atau intervensi khusus. Anak berkebutuhan khusus mengalami penyimpangan, kelainan atau ketunaan dalam segi fisik, mental, emosi dan sosial, atau gabungan dari hal-hal tersebut sedemikian rupa yang mengakibatkan mereka seringkali menghadapi berbagai permasalahan termasuk masalah dalam menghadapi era globalisasi dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif. Permasalahan tersebut mengarahkan setiap anak termasuk anak berkebutuhan khusus sedini mungkin perlu mengenal karir. Dengan demikian, bimbingan karir bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar merupakan suatu keharusan yang harus diberikan, Hal ini sesuai dengan prinsip bimbingan yang melihat individu secara utuh dalam hal bakat dan potensi yang harus dikembangkan. Bimbingan karir anak berkebutuhan khusus di Sekolah dasar dimaknai sebagai sebuah usaha untuk mengarahkan anak berkebutuhan khusus untuk dapat memahami potensi dirinya, mengetahui jenis-jenis karir yang tepat dan memahami konteks ruang lingkup dunia karir yang akan dijalani, hal ini berkaitan dengan proses adaptasi serta penyikapan terhadap hambatan-hambatan dalam berkarir. Kata kunci: layanan bimbingan karir, anak berkebutuhan khusus.
Uploads
Papers by BK_VERANDA YUNIAR MAISEFA
manusia, dan teknologi yang mengarah pada kehidupan normal pada masyarakat,
menyebabkan kerusakan pada kehidupan. Menimbulkan gangguan psikologis,
menghilangkan nyawa, harta benda sedemikian rupa sehingga mengakibatkan kehidupan
yang awalnya efektif sehari-hari terganggu, nilai-nilai sosial dan ekonomi normal yang
tersedia, tidak dapat memadai untuk memulihkan keadaan normal setelah bencana terjadi.
Bencana dapat didefinisikan sebagai situasi dimana pola kehidupan normal telah
terganggu dan intervensi darurat yang tanggap diperlukan untuk menyelamatkan dan
melestarikan kehidupan manusia dan lingkungan.
Negara Indonesia merupakan Negara yang terletak pada posisi yang bisa di katakan
strategis namun berisiko terjadi bencana alam. Terdapat banyak Gunung berapi, sehingga
rentan terjadi berbagai macam bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor,
banjir bandang dan sebagainya. Rata-rata di Indonesia sering terjadi bencana Alam, tidak
dapat dipungkiri bahwa setiap tahunnya ada bencan, baik berskala kecil maupun besar.
Individu yang terkena dampak bencana atau mengalami suatu krisis dapat mengalami
gangguan keseimbangan dalam menjalani kehidupan setelah bencana terjadi. Dapat
ditunjukkan dengan perilaku yang sensitif terhadap rangsangan yang berhubungan dengan
suatu kondisi dimana ia pernah mengalami sebelumnya yang menyebabkan kondisi
dirinya kini menjadi tidak stabil. Tentu tidak semua individu yang mengalami bencana
atau krisis dapat menunjukkan perilaku yang negatif, hal ini dikarenakan daya tahan
setiap individu berbeda-beda, dan perlu diketahui bahwa seseorang yang mengalami
situasi bencana dapat berpotensi untuk mengalami gangguan psikologis.
Adanya penilaian terhadap individu yang terkena dampak dari bencana sebelum
diberikan intervensi maupun tindakan yang bersifat menolong agar intervensi yang
diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan (assesment) yang dimiliki oleh penyintas.
Diperlukan penilaian tersebut nantinya untuk membantu konselor maupun relawan dalam
memberikan perotolongan pada korban, maka dari itu penilaian adalah hal yang penting
untuk dapat dilakukan sebelum memberikan pertolongan. Oleh karena itu, dengan
adanya bermacam-macam keadaan psikis yang terjadi pada diri individu yang diakibatkan
oleh bencana alam, Konseling Trauma sangat dibutuhkan dalam menangani
permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi pada korban bencana.
Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya (Yusuf&Juntika,2005:9).
Pengertian konseling tidak dapat dipisahkan dengan bimbingan karena keduanya merupakan sebuah keterkaitan. Muhamad Surya (1988:25) mengungkapkan bahwa konseling merupakan bagian inti dari kegiatan bimbingan secara keseluruhan dan lebih berkenaan dengan masalah individu secara Pribadi.
Juntika (2003:15) mengutip pengertian konseling dari ASCA (American School Conselor Assosiation ) sebagai berikut : Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya dalam mengatasi maslahmasalahnya.
pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun,dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak menggunakan prinsip “Belajar sambil bermain, bermain seraya belajar”. Berdasarkan prinsip pembelajaran pada Taman Kanak-kanak diharapkan dapat membantu perkembangan secara optimal. (Permendiknas, 2009 : 1).
manusia, dan teknologi yang mengarah pada kehidupan normal pada masyarakat,
menyebabkan kerusakan pada kehidupan. Menimbulkan gangguan psikologis,
menghilangkan nyawa, harta benda sedemikian rupa sehingga mengakibatkan kehidupan
yang awalnya efektif sehari-hari terganggu, nilai-nilai sosial dan ekonomi normal yang
tersedia, tidak dapat memadai untuk memulihkan keadaan normal setelah bencana terjadi.
Bencana dapat didefinisikan sebagai situasi dimana pola kehidupan normal telah
terganggu dan intervensi darurat yang tanggap diperlukan untuk menyelamatkan dan
melestarikan kehidupan manusia dan lingkungan.
Negara Indonesia merupakan Negara yang terletak pada posisi yang bisa di katakan
strategis namun berisiko terjadi bencana alam. Terdapat banyak Gunung berapi, sehingga
rentan terjadi berbagai macam bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor,
banjir bandang dan sebagainya. Rata-rata di Indonesia sering terjadi bencana Alam, tidak
dapat dipungkiri bahwa setiap tahunnya ada bencan, baik berskala kecil maupun besar.
Individu yang terkena dampak bencana atau mengalami suatu krisis dapat mengalami
gangguan keseimbangan dalam menjalani kehidupan setelah bencana terjadi. Dapat
ditunjukkan dengan perilaku yang sensitif terhadap rangsangan yang berhubungan dengan
suatu kondisi dimana ia pernah mengalami sebelumnya yang menyebabkan kondisi
dirinya kini menjadi tidak stabil. Tentu tidak semua individu yang mengalami bencana
atau krisis dapat menunjukkan perilaku yang negatif, hal ini dikarenakan daya tahan
setiap individu berbeda-beda, dan perlu diketahui bahwa seseorang yang mengalami
situasi bencana dapat berpotensi untuk mengalami gangguan psikologis.
Adanya penilaian terhadap individu yang terkena dampak dari bencana sebelum
diberikan intervensi maupun tindakan yang bersifat menolong agar intervensi yang
diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan (assesment) yang dimiliki oleh penyintas.
Diperlukan penilaian tersebut nantinya untuk membantu konselor maupun relawan dalam
memberikan perotolongan pada korban, maka dari itu penilaian adalah hal yang penting
untuk dapat dilakukan sebelum memberikan pertolongan. Oleh karena itu, dengan
adanya bermacam-macam keadaan psikis yang terjadi pada diri individu yang diakibatkan
oleh bencana alam, Konseling Trauma sangat dibutuhkan dalam menangani
permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi pada korban bencana.
Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya (Yusuf&Juntika,2005:9).
Pengertian konseling tidak dapat dipisahkan dengan bimbingan karena keduanya merupakan sebuah keterkaitan. Muhamad Surya (1988:25) mengungkapkan bahwa konseling merupakan bagian inti dari kegiatan bimbingan secara keseluruhan dan lebih berkenaan dengan masalah individu secara Pribadi.
Juntika (2003:15) mengutip pengertian konseling dari ASCA (American School Conselor Assosiation ) sebagai berikut : Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya dalam mengatasi maslahmasalahnya.
pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun,dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak menggunakan prinsip “Belajar sambil bermain, bermain seraya belajar”. Berdasarkan prinsip pembelajaran pada Taman Kanak-kanak diharapkan dapat membantu perkembangan secara optimal. (Permendiknas, 2009 : 1).