Papers by Atris Suyantohadi
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (SENADIMAS) Universitas Slamet Riyadi, Surakarta , 2018
Kedelai berperan penting dalam rangka peningkatan gizi masyarakat karena aman
bagi kesehatan dan... more Kedelai berperan penting dalam rangka peningkatan gizi masyarakat karena aman
bagi kesehatan dan murah harganya. Produk olahan kedelai yang paling terkenal di Indonesia adalah tempe, salah satu pangan fermentasi dari kedelai yang mengangdung berbagai mineral dan mikrobia probiotik. Harga beli kedelai lokal di pasaran dibawah nilai harga pokok produksi (HPP) telah memicu menyusutnya produksi kedelai ditingkat petani Dampak lain adalah minimnya ketersediaan kebutuhan kedelai lokal sehingga memberikan peluang kepada negara luar untuk mengekspor kedelai ke Indonesia. Kualitas kedelai lokal yang lebih baik dari kedelai import karena lebih bersifat murni non modifikasi genetik (Non Genetic Modified Organism/GMO) merupakan nilai tambah yang dapat mendukung peningkatan pangan lokal. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan TI program aplikasi kedelai lokal Indonesia dan pengembangan Agroindustri Kecil Masyarakat berbahan baku kedelai lokal untuk mewujudkan ketahanan pangan lokal. Metodologi riset dilakukan melalui pengembangan Sistem informasi terintegrasi berbasis aplikasi web dan android, pengembangan Agroindustri Kecil Masyarakat untuk Pengolhaan Tempe, Tahu, Soygurt dan Diversifikasinya. Hasil dari penelitian yang dikembangkan ditingkat petani memberikan kemudahan dalam penjadwalan dan pengaturan penanaman kedelai, penanganan pasca panen, perhitungan harga jual dan stok maya hasil panen dan stok persediaan pasca panen, pengaturan pengiriman ke konsumen dan juga pelaku industri. Sistem aplikasi yang dikembangkan dapat mengatasi timbulnya kekawatiran dari berbagai pihak pelaku industri akan tidak adanya ketersediaan kedelai lokal secara kontinyu. Pengembangan pengolahan kedelai menjadi tempe, tahu dan soygurt berbahan baku kedelai lokal melalui pelatihan, pendampingan dan praktek dalam berbagai wilayah telah menghasilkan produk unggulan daerah seperti di Wilayah Kab Grobogan melalui Rumah Kedelai Grobogan dan Rumah Kedelai Karanganyar, Rumah Pintar Petani di Kab Pati. Tercapainya peningkatan ketersediaan kedelai lokal hasil produksi petani di sentra produksi kedelai dan produksi agroindustri masyarakat tahu, tempe, soygurt. Hasil penelitian dapat dijadikan model dalam penerapan TI di era Agroindustri 4.0 untuk dikembangkan di berbagai daerah dalam kemudahan pengendalian persediaan kedelai lokal untuk memenuhi kebutuhan pelaku Industri dan industri kecil didaerah untuk berbagai produk pengolahan kedelai dan diversifikasinya.
ITB Journal of Sciences, 2010
The natural process on plant growth system has a complex system and it has could be developed on ... more The natural process on plant growth system has a complex system and it has could be developed on characteristic studied using intelligent approaches conducting with artificial life system. The approaches on examining the natural process on soybean (Glycine Max L.Merr) plant ...
MAKARA of Technology Series, 2011
Agritech, 2005
Summary/Kata Kunci: Boiling and soaking times of tempeh production processes are two factors infl... more Summary/Kata Kunci: Boiling and soaking times of tempeh production processes are two factors influencing the quality of soybean fermentation of tempeh fungi (Rhizopus ologosporus sp.). An optimal production processes period would help reducing production costs and improve the quality of tempeh fungi. This study aimed at designing and applying fuzzy logic technique in optimizing boiling and soaking times to produce the top amount of tempeh product. Combination of boiling and soaking times of tempeh were used for ...
Agriculture and Agricultural Science Procedia, 2015
This paper highlighted a daily worker evaluation model for small medium-scale food production sys... more This paper highlighted a daily worker evaluation model for small medium-scale food production system. The model consist of worker capacity assessment and worker performance evaluation sub-models. The model measures the relationship between Total Mood Disturbance (TMD), heart rate of worker and workplace parameters using Kansei Engineering approach. However, the rapid measurement of TMD is difficult and full of bias since using the paper-based questionnaire of Profile of Mood States (POMS). Therefore, a rapid measurement method was developed using Artificial Neural Network to support the application of daily evaluation model. The inputs of the model were heart rate, workplace temperature, relative humidity, light intensity and noise level, which were measured before and after working. The output was TMD score.The training and inspection data for ANN was collected from workers of food production system as Tempe, Bakpia, Fish Chips and Crackers industries in Yogyakarta Special Region. ANN model were tested successfully predicted TMD score using back-propagation supervised learning method. The trained ANN model generated satisfied root mean square error value. ANN model is possible to substitute conventional data acquisition of POMS. The daily evaluation model is applicable to assist industrial management for providing the appropriate worker assignment for shift schedulling and environmental set point for the workplace comfortability.
Jurnal Agritech Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Oct 5, 2012
Nowadays, demand for integrating between information technology (IT) and development of agricultu... more Nowadays, demand for integrating between information technology (IT) and development of agricultural system isin order to increase the productivity, efficiency and profitability in term of precision agriculture. This matter occurred due to some problems in the field, such as; unintensively monitoring activities for plant during the growing period. One of the alternative solutions to overcome the problem was introducing the machine vision technology in the farming system. The research is actually as a basic research that aims ...
Lecture Notes in Electrical Engineering, 2015
Uploads
Papers by Atris Suyantohadi
bagi kesehatan dan murah harganya. Produk olahan kedelai yang paling terkenal di Indonesia adalah tempe, salah satu pangan fermentasi dari kedelai yang mengangdung berbagai mineral dan mikrobia probiotik. Harga beli kedelai lokal di pasaran dibawah nilai harga pokok produksi (HPP) telah memicu menyusutnya produksi kedelai ditingkat petani Dampak lain adalah minimnya ketersediaan kebutuhan kedelai lokal sehingga memberikan peluang kepada negara luar untuk mengekspor kedelai ke Indonesia. Kualitas kedelai lokal yang lebih baik dari kedelai import karena lebih bersifat murni non modifikasi genetik (Non Genetic Modified Organism/GMO) merupakan nilai tambah yang dapat mendukung peningkatan pangan lokal. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan TI program aplikasi kedelai lokal Indonesia dan pengembangan Agroindustri Kecil Masyarakat berbahan baku kedelai lokal untuk mewujudkan ketahanan pangan lokal. Metodologi riset dilakukan melalui pengembangan Sistem informasi terintegrasi berbasis aplikasi web dan android, pengembangan Agroindustri Kecil Masyarakat untuk Pengolhaan Tempe, Tahu, Soygurt dan Diversifikasinya. Hasil dari penelitian yang dikembangkan ditingkat petani memberikan kemudahan dalam penjadwalan dan pengaturan penanaman kedelai, penanganan pasca panen, perhitungan harga jual dan stok maya hasil panen dan stok persediaan pasca panen, pengaturan pengiriman ke konsumen dan juga pelaku industri. Sistem aplikasi yang dikembangkan dapat mengatasi timbulnya kekawatiran dari berbagai pihak pelaku industri akan tidak adanya ketersediaan kedelai lokal secara kontinyu. Pengembangan pengolahan kedelai menjadi tempe, tahu dan soygurt berbahan baku kedelai lokal melalui pelatihan, pendampingan dan praktek dalam berbagai wilayah telah menghasilkan produk unggulan daerah seperti di Wilayah Kab Grobogan melalui Rumah Kedelai Grobogan dan Rumah Kedelai Karanganyar, Rumah Pintar Petani di Kab Pati. Tercapainya peningkatan ketersediaan kedelai lokal hasil produksi petani di sentra produksi kedelai dan produksi agroindustri masyarakat tahu, tempe, soygurt. Hasil penelitian dapat dijadikan model dalam penerapan TI di era Agroindustri 4.0 untuk dikembangkan di berbagai daerah dalam kemudahan pengendalian persediaan kedelai lokal untuk memenuhi kebutuhan pelaku Industri dan industri kecil didaerah untuk berbagai produk pengolahan kedelai dan diversifikasinya.
bagi kesehatan dan murah harganya. Produk olahan kedelai yang paling terkenal di Indonesia adalah tempe, salah satu pangan fermentasi dari kedelai yang mengangdung berbagai mineral dan mikrobia probiotik. Harga beli kedelai lokal di pasaran dibawah nilai harga pokok produksi (HPP) telah memicu menyusutnya produksi kedelai ditingkat petani Dampak lain adalah minimnya ketersediaan kebutuhan kedelai lokal sehingga memberikan peluang kepada negara luar untuk mengekspor kedelai ke Indonesia. Kualitas kedelai lokal yang lebih baik dari kedelai import karena lebih bersifat murni non modifikasi genetik (Non Genetic Modified Organism/GMO) merupakan nilai tambah yang dapat mendukung peningkatan pangan lokal. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan TI program aplikasi kedelai lokal Indonesia dan pengembangan Agroindustri Kecil Masyarakat berbahan baku kedelai lokal untuk mewujudkan ketahanan pangan lokal. Metodologi riset dilakukan melalui pengembangan Sistem informasi terintegrasi berbasis aplikasi web dan android, pengembangan Agroindustri Kecil Masyarakat untuk Pengolhaan Tempe, Tahu, Soygurt dan Diversifikasinya. Hasil dari penelitian yang dikembangkan ditingkat petani memberikan kemudahan dalam penjadwalan dan pengaturan penanaman kedelai, penanganan pasca panen, perhitungan harga jual dan stok maya hasil panen dan stok persediaan pasca panen, pengaturan pengiriman ke konsumen dan juga pelaku industri. Sistem aplikasi yang dikembangkan dapat mengatasi timbulnya kekawatiran dari berbagai pihak pelaku industri akan tidak adanya ketersediaan kedelai lokal secara kontinyu. Pengembangan pengolahan kedelai menjadi tempe, tahu dan soygurt berbahan baku kedelai lokal melalui pelatihan, pendampingan dan praktek dalam berbagai wilayah telah menghasilkan produk unggulan daerah seperti di Wilayah Kab Grobogan melalui Rumah Kedelai Grobogan dan Rumah Kedelai Karanganyar, Rumah Pintar Petani di Kab Pati. Tercapainya peningkatan ketersediaan kedelai lokal hasil produksi petani di sentra produksi kedelai dan produksi agroindustri masyarakat tahu, tempe, soygurt. Hasil penelitian dapat dijadikan model dalam penerapan TI di era Agroindustri 4.0 untuk dikembangkan di berbagai daerah dalam kemudahan pengendalian persediaan kedelai lokal untuk memenuhi kebutuhan pelaku Industri dan industri kecil didaerah untuk berbagai produk pengolahan kedelai dan diversifikasinya.