Mengukur kelincahan, digunakan berbagai tes, di antaranya shuttle run dan zigzag run. Shuttle run... more Mengukur kelincahan, digunakan berbagai tes, di antaranya shuttle run dan zigzag run. Shuttle run mengukur kemampuan seseorang untuk berlari cepat dan bolak-balik dalam jarak pendek, sementara zigzag run mengukur kemampuan untuk bergerak cepat dalam pola zigzag. Dalam konteks pendidikan, latihan fisik yang efektif tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan olahraga peserta didik, tetapi juga untuk mendukung perkembangan fisik secara keseluruhan. Latihan footwork yang terstruktur dapat membantu peserta didik meningkatkan kelincahan mereka, yang tidak hanya berguna dalam bulutangkis. Metode penelitian yang dipakai adalah kuantitatif. Penelitian ini melibatkan siswa SMPN 1 AROSBAYA kelas 9. Jumlah Sampel yang akan peneliti gunakan adalah sekitar 10 siswa. Instrument tes kelincahan menggunakan tes shuttle run dan tes zigzag run. Dalam penelitian ini data yang didapat dari pengukuran kemudian dianalisis menggunakan uji statistik dengan metode normality test, homogeneity, dan t test untuk menguji hipotesis dibantu dengan aplikasi IMB SPSS 23. Tes kelincahan dilakukan dua kali, sebelum perlakuan (pre-test) dan setelah perlakuan (post-test). Hasil uji paired t test didapat nilai signifikansi 0,000 < 0,05, ini berarti ada perubahan dan menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 atau hipotesis diterima. Menurut hasil penelitian yang didapat, bisa diambil kesimpulan bahwa latihan shuttle run dan zigzag run dapat mempengaruhi kelincahan siswa SMPN 1 AROSBAYA kelas 9 dalam bermain bulutangkis.
Mengukur kelincahan, digunakan berbagai tes, di antaranya shuttle run dan zigzag run. Shuttle run... more Mengukur kelincahan, digunakan berbagai tes, di antaranya shuttle run dan zigzag run. Shuttle run mengukur kemampuan seseorang untuk berlari cepat dan bolak-balik dalam jarak pendek, sementara zigzag run mengukur kemampuan untuk bergerak cepat dalam pola zigzag. Dalam konteks pendidikan, latihan fisik yang efektif tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan olahraga peserta didik, tetapi juga untuk mendukung perkembangan fisik secara keseluruhan. Latihan footwork yang terstruktur dapat membantu peserta didik meningkatkan kelincahan mereka, yang tidak hanya berguna dalam bulutangkis. Metode penelitian yang dipakai adalah kuantitatif. Penelitian ini melibatkan siswa SMPN 1 AROSBAYA kelas 9. Jumlah Sampel yang akan peneliti gunakan adalah sekitar 10 siswa. Instrument tes kelincahan menggunakan tes shuttle run dan tes zigzag run. Dalam penelitian ini data yang didapat dari pengukuran kemudian dianalisis menggunakan uji statistik dengan metode normality test, homogeneity, dan t test untuk menguji hipotesis dibantu dengan aplikasi IMB SPSS 23. Tes kelincahan dilakukan dua kali, sebelum perlakuan (pre-test) dan setelah perlakuan (post-test). Hasil uji paired t test didapat nilai signifikansi 0,000 < 0,05, ini berarti ada perubahan dan menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 atau hipotesis diterima. Menurut hasil penelitian yang didapat, bisa diambil kesimpulan bahwa latihan shuttle run dan zigzag run dapat mempengaruhi kelincahan siswa SMPN 1 AROSBAYA kelas 9 dalam bermain bulutangkis.
Uploads
Papers by Ashadu Wajalla