Carassius auratus is one of the potential ornamental freshwater fish in Indonesia. The potential ... more Carassius auratus is one of the potential ornamental freshwater fish in Indonesia. The potential of this fish increases along with the dominance of the colors produced during cultivation. We have demonstrated to treat differences in the light spectrum to increase the brightness of the colors. Completely randomized design with 5 treatments and 4 replications as the design i.e., (P1) negative control with no LED, (P2) positive control using white LED light and a room light intensity, (P3) red LED, (P4) green LED, and (P5) blue LED. We reported that the red LED was the light spectrum that produced the best treatment to increase the color brightness and growth of goldfish. The brightness level of the color in the P3 treatment was 63,04% as measured by Adobe Photoshop; using the M-TCF method, it was 8,94% body color, 9,37% dorsal fin, and 9,31% tail fin. Meanwhile, the best specific growth rate were found in P5 followed by P3 treatment in a row of 5,33 ± 0,66b, 3,46 ± 0,57ab, respectivel...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ikan Lemuru (Sardinella longic... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ikan Lemuru (Sardinella longiceps) pada dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kerapu cantang (Epinephelus sp). Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Ikan uji yang digunakan adalah Benih Kerapu Cantang dengan ukuran stok masing-masing 4 cm sampai 180 ekor dengan padat tebar 15 ekor per tangki. Umpan yang digunakan adalah kotoran ikan lemuru dan umpan Otohime (kontrol). Beri makan dua kali sehari, pagi dan sore. Perlakuan percobaan menggunakan dosis pakan yang berbeda yaitu 5%, 10% dan 15% dari berat total kerapu Cantanga. Penimbangan dilakukan seminggu sekali. Pakan 15% untuk stok tumbuh maksimum dengan panjang 2,50 cm dan berat absolut 4,10 g, dilanjutkan dengan perlakuan B untuk panjang absolut 2,35 cm dan berat absolut 3,42 g, dilanjutkan dengan perlakuan A 2 dengan panjang mutlak 27 cm dan berat mutlak. 3,13 g dan terendah adalah perlakuan C (kontrol) dengan panjang mutlak 2,11 cm dan berat mutlak 2,30 g. dan tingkat kelangsungan hidup ikan kerapu cantang pada perlakuan A dan C diperoleh hasil yang sama sebesar 46,7, diikuti perlakuan B 40,0 dan perlakuan D 22 yang paling rendah. 3.
Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan dan k... more Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2022. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan pada setiap kelompok uji. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan pakan dengan campuran probiotik dengan dosis yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan panjang dan berat benih ikan koi yang berbeda-beda yaitu, perlakuan A (10 ml/kg) dengan panjang 6,16 mm dan berat 3,20 gr, perlakuan B (15 ml/kg) dengan panjang 6,33 mm dan berat 2,79 gr, perlakuan C (20 ml/kg) dengan panjang 5,90 mm dan berat 2,88 gr, perlakuan D (kontrol) dengan panjang 5,90 mm dan berat 2,80 gr. Sedangkan kelangsungan hidup benih ikan koi perlakuan A (10 ml/kg) yaitu 93%, perlakuan B (15 ml/kg) yaitu 77%, perlakuan C (20 ml/kg) yaitu 60%, dan perlakuan D (kontrol) yaitu 77%. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa perlakuan pemberian probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi tidak berpengaruh nyata terhadap setiap perlakuan. Parameter kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi normal untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi.
Kepiting bakau atau dengan nama latin Scylla Serata hidup diperairan pantau atau hidup diperairan... more Kepiting bakau atau dengan nama latin Scylla Serata hidup diperairan pantau atau hidup diperairan hutan bakau, kepiting jenis ini banyak digemari oleh orang banyak karena terkenal dengan kelezatannya sampai ke mancanegara, sehingga kepiting ini menjadi salah satu komoditas yang diekspor karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Untuk meningkatkan produksi kepiting bakau maka dilakukan upaya pengembangan benih kepiting bakau, namun dalam upaya tersebut banyak menghadapi kendala tingginya angka kematian kepiting yang disebabkan oleh serangan penyakit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat Prevalensi serangan ektoparasit dan untuk mengetahui Intensitas ektoparasit dalam pengembangan budidaya kepiting bakau (Scylla serrata). Metode penelitian ini menggunakan metode Proposive dengan cara pengambilan sampel di tiga stasiun yang ada di Kecamatan Marisa, diidentifikasi pada labolatorium Terpadu FPIK Universitas Negeri Gorontalo. Hasil dari penelitian ini ektoparasit yang menyerang kepiting bakau adalah Octolasmis sp, tingkat Prevalensi dari ke tiga lokasi ini adalah 100 % terinfeksi. Intensitas serangan yang tertinggi pada kepiting bakau betina mencapai 137.7 ind/ekor sedangkan intensitas serangan yang dikategorikan sedang pada kepiting jantan mencapai 60.2 ind/ekor.
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang telah berkembang pesat ... more Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang telah berkembang pesat dan menjadi salah satu komoditas unggul di Indonesia. Udang vaname memiliki prospek dan keuntungan yang menjanjikan, juga permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Keunggulan yang dimiliki udang vaname ini menjadikan udang vaname banyak diminati dan menjadi salah satu spesies udang yang sering dibudidaya. Namun dalam kegiatan budidaya permasalahan yang muncul akan menjadi kendala, salah satu permasalahan yang dijumpai adalah kualitas lingkungan yang menurun sehingga menyebabkan timbulnya penyakit pada udang, penyakit yang menyerang akan menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang yang dipelihara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan benih udang vaname. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Dari hasil penelitian menghasilkan perlakuan C dengan pertumbuhan mutlak tertinggi = 0.368 gr, perlakuan B = 0.361 gr, perlakuan A = 0.351 gr, perlakuan D = 0.331 gr dan pada perlakuan E = 0.315. Untuk pertumbuhan panjang mutlak tertinggi pada perlakuan C = 29.64 mm, kemudian A = 29.26 mm, B = 28.22 mm, D = 27.46 mm dan E = 27.46. Selanjutnya hasil penelitian Kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan E = 64.2%, kemudian perlakuan A = 62.5%, perlakuan B = 62.1%, perlakuan C = 60.4% dan perlakuan D = 58.7%. Pemberian probiotik pada pakan menunjukan berbeda tidak nyata pada pertumbuhan berat benih udang vaname tetapi berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang benih udang vaname Kata kunci: Udang Vaname; Probiotik; Pakan dan Pertumbuhan ABSTRACT Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) is one type of shrimp that has proliferated and has become one of the leading commodities in Indonesia. Vannamei shrimp has promising prospects and profits, as well as market demand that continues to increase yearly. The advantages of this vaname shrimp make vaname shrimp much in demand and become one of the shrimp species that are often cultivated. However, in aquaculture activities, problems that arise will become obstacles. One of the problems encountered is the declining environmental quality, causing disease in shrimp, diseases that attack will inhibit the growth and survival of the kept shrimp. This study aims to determine the effect of giving probiotics to feed on the growth of vaname shrimp seeds. This study used a completely randomized design (CRD) method with five treatments and three replications.
Tutujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas lama perendaman telur untuk daya tetas telur... more Tutujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas lama perendaman telur untuk daya tetas telur dan kelangsungan hidup ikan lele dumbo dalam larutan daun jambu biji dengan konsetrasi 0,5 ml/L dalam mencegah serangan jamur Saprolegnia sp. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa daya tetas telur ikan lele dumbo tertinggi terdapat pada pada perlakuan D (perendaman 15 menit) 75,50% diikuti oleh perlakuan C (perendaman 10 menit) 70,33%, kemudian perlakuan B (perendaman 5 menit) 67,50% dan yang terendah terdapat pada perlakuan A (tanpa perendaman) yaitu 63,83%. Berdasarkan hasil uji ANSIRA nilai FHitung 7,87 > FTabel pada taraf 1% (7,59). Hasil uji BNT, perlakuan D berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan A, B dan C. Sedangkan pada kelangsungan hidup benih perlakuan A menghasilkan presentase terendah (65,93%) dibandingkan perlakuan B (79,68%), perlakuan C (72,86%) dan perlakuan D (72,24%). Uji ANSIRA menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata dimana FHitung (2,40) < FTabel 5 % (4,07).
The aim of this research was to determine the effect of Nannochlorpsisis sp. against the common c... more The aim of this research was to determine the effect of Nannochlorpsisis sp. against the common carp (Cyprinus carpio) leukocyte profile, infected with Koi Hepesvirus (KHV). The descriptive observational method wa used in this study. This research was conducted for 4 weeks, using common carp length 12±0,3 cm as many as 7 fish. The tested experiment was P1: without infested by Nannochlorpsisis sp. and KH; P2: Infested by Nannochlorpsisis sp. and without KHV infected; P3: Infected by Nannochloropsis sp. and KHV; P4; Not infected by Nannochlorpsisis sp. and infected by KHV. Evey tratment in three replications. The results showed that the highest total leukocyte was obtained in
This research was composed to identify the effect of different light intensities on the growth of... more This research was composed to identify the effect of different light intensities on the growth of Chlorella sp, as well as the optimal amount of light to improve said growth. This experimental research employed a completely randomized design, with 5 treatments of different light intensities; A (3400 lux), B (4400 lux), C (5400 lux), D (6400 lux), and E (7400 lux) with 4 replications for each treatment. Based on the ANOVA, the findings revealed the different effects of the treatments (p <0.05), in which treatment D (6400 lux) was considered the best treatment with an average density of 11,483,333 cell/ml of cultivation peak. http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/tjas/ MATERIAL AND METHODS Research Tools. The tools used in the research are: glass jars, culture racks, blowers, aeration hoses, pipettes, test tubes, measuring cups, microscopes, object-glass, haemocytometers, hand counters, refractometers, thermometers, pH meters, DO meters, lux meters, 40 watts TL lamp and 14 watts LED lamp. Research Materials. The materials used in the research were: Chlorella sp. Seeds, walne fertilizer, sterile seawater, distilled water, and 4% formalin. Research design. The method used was a completely randomized design (CRD) experiment with 4 treatments and 4 ulangan, the treatment used is the difference in light intensity. Treatment A 3400 lux, treatment B 4400 lux, treatment C 5400 lux, treatment D 6400 lux, and treatment E 7400 lux. The duration of irradiation is 24 hours bright and 0 hours dark. The data collected is in the form of Chlorella sp growth data which is observed every 24 hours and water quality data. Procedure Seeds and fertilizing. The seeds of Chlorella sp were obtained from the Jepara BBPBAP seed culture laboratory and were cultivated with 1 ml / L walne fertilizer.
This study aims to identify Octolasmis spp. intensity and prevalence of ectoparasites in mud crab... more This study aims to identify Octolasmis spp. intensity and prevalence of ectoparasites in mud crabs in Pohuwato Regency. The method used is survey method and location observation with mangrove crab sampling technique, examination of ectoparasites seen on the gills and the intensity and prevalence of parasites are calculated. The study was conducted in three different locations in Pohuwato district: location 1 (East Pohuwato Village), location II (Bulili Village), and location III (Mootilango Village). The results showed that the parasites that infested mangrove crabs in three separate locations were Octolasmis angulata and Octolasmis cor. The highest intensity rate occurred at location III which was dominated by Octolasmis cast. The prevalence of parasites at locations I, II, and III were 60%, 40%, and 60%, respectively. In addition, the parasite had a prevalence of 100% and 46% in female and male crabs, respectively. Air quality indicators (including temperature, pH level, and dissolved oxygen) are at appropriate levels for mud crab culture.
Landak laut (sea urchin) merupakan salah satu produk sumber daya perikanan penting karena telurny... more Landak laut (sea urchin) merupakan salah satu produk sumber daya perikanan penting karena telurnya memiliki nilai ekonomis dan gizi yang baik untuk kesehatan. Desa Kotajin merupakan wilayah pesisir di Kabupaten Gorontalo Utara yang memiliki potensi yang cukup besar terhadap perikanan landak laut. Sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan baik karena minimnya informasi dan pengetahuan tentang pengolahan telur landak laut menjadi penganan. Sejalan dengan itu, pemerintah lokal terus mengupayakan dan menghadirkan diversifikasi dari penganan baru yang bergizi dan bernilai ekonomis tinggi untuk mendorong peningkatan gizi dan perekonomian (pendapatan) masyarakat pesisir. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Kotajin pada tanggal 26-27 April 2019. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Kotajin tentang cara pembuatan bakso dari telur landak laut. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah produk bakso dari telur landak laut yang siap untuk dikonsumsi atau dipasarkan kepada konsumen lokal.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis pakan yang berbeda, terhadap per... more Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis pakan yang berbeda, terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup kepiting bakau (Scylla sp.). Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2021. Bertempat di Lokasi Tambak Masyarakat Desa Kramat Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). 4 perlakuan dan 5 kali ulangan, sehingga total unit percobaan sejumlah 20 unit. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu A (Lajang Rucah) B (Cumi-Cumi) C (Keong Mas) D (Kerang Darah). Variabel yang diamati Pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Data yang dihasilkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan baik berat, panjang dan lebar serta kelangsungan hidup. Pertumbuhan terbaik pada pertumbuhan ditunjukkan oleh perlakuan A (Pakan Ikan Ruca) baik pertumbuhan berat, Panjang dan lebar. Sedangkan untuk kelangsungan hidup mencapai 100% hampir semua perlakuan kecuali perlakuan D.
Thyrax adalah bahan komersil yang mengandung bahan aktif hormon tiroksin 0,1 mg/tablet levothyrox... more Thyrax adalah bahan komersil yang mengandung bahan aktif hormon tiroksin 0,1 mg/tablet levothyroxine sodium yang berfungsi selama proses embriogenesis dan organogenesis sebelum telur menetas, dengan penelitian ini dapat diketahui pengaruh perendaman telur dengan thyrax terhadap daya tetas telur dan kelangsungan hidup ikan komet. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Dimana, Perlakuan A (Tanpa pemberian thyrax), B (Perendaman telur dengan dosis thyrax 0,10 mg/L), C (Perendaman telur dangan dosis thyrax 0,15 mg/L), dan D (Perendaman telur dengan dosis thyrax 0,20 mg/L). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa daya tetas telur ikan komet pasca perendaman telur dengan thyrax berpengaruh sangat nyata (P>0,01) dengan hasil terbaik terdapat pada perlakuan B 81,00%, sedangkan untuk hasil kelangsungan hidup berpengaruh nyata (P>0,05) pada perlakuan C 69,03%. Kualitas air selama penelitian berada pada kisaran standar untuk penetasan telur dan kelangsungan hidup ikan komet.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan larutan daun teh dengan dosis yang ... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan larutan daun teh dengan dosis yang berbeda terhadap daya tetas dan kelangsungan hidup larva umur 14 hari pada ikan mas (Cyprinus carpio). Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) empat perlakuan dengan satu perlakuan kontrol dan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menujukan bahwa nilai daya tetas telur ikan mas perlakuan A = 3g/l yaitu 77,66%, perlakuan B = 5g/l yaitu 74%, perlakuan C = 7g/l yaitu 85,33% dan perlakuan D = kontrol 61%. Sedangkan kelulusan hidup larva ikan mas, perlakuan A= 3g/l yaitu 85.27%, Perlakuan B = 5g/l yaitu 89,64%, perlakuan C = 7g/l yaitu 91,12% dan perlakuan D = kontrol 98,35. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukan bahwa perlkuan perendaman larutan daun teh dengan dosis yang berbeda terhadap daya tetas dan kelangsungan hidup ikan mas memberiakan pengaruh sangat nyata terhadap setiap perlakuan. Parameter kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi normal untuk penetasan dan kelangsungan hidup larva ikan mas. Effect of tea leaf solution on hatchability and survival of goldfish larvae. This study aims to determine the effect of the use of tea leaf solution with different doses on hatchability and survival of 14-day-old larvae in carp (Cyprinus carpio). The research design used was an experiment using a completely randomized design (CRD) of four treatments with one control treatment and three replications. The results showed that the value of hatching goldfish treatment A = 3g / l is 77.66%, treatment B = 5g / l is 74%, treatment C = 7g / l is 85.33% and treatment D = control 61%. While the survival rate of carp larvae, treatment A = 3g / l was 85.27%, treatment B = 5g / l was 89.64%, treatment C = 7g / l was 91.12% and treatment D = control 98.35. The results of analysis of variance (ANOVA) showed that the need for soaking of tea leaf solution with different doses of hatchability and survival of carp gave a very significant effect on each treatment. Water quality parameters during the study were still in normal conditions for hatching and survival of carp larvae. Katakunci: Ikan mas; telur; larva; daun teh; daya tetas; kelangsungan hidup.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan rucah ikan lemuru (Sardinel... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan rucah ikan lemuru (Sardinella Longiceps) dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp). Penelitian Ini Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 Perlakuan dan 3 Ulangan. Ikan uji yang digunakan adalah Benih Ikan Kerapu Cantang dengan ukuran benih 4 cm sebanyak 180 benih masing-masing padat tebar 15 ekor tiap aquarium. Pakan yang digunakan yaitu pakan rucah ikan lemuru dan pakan otohime sebagai (kontrol). Pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari di pagi dan sore hari. Perlakuan yang diujikan adalah pemberian dosis pakan yang berbeda yaitu 5%, 10%, dan 15% dari total bobot benih ikan kerapu cantang. Penimbangan dilakukan setiap minggu sekali.tingkat pemberian dosis pakan 15% memberikan pertumbuhan benih yang optimal dengan panjang 2.50 cm dan berat mutlak 4.10 gr, kemudian disusul perlakuan B Panjang Mutlak 2.35 cm da...
Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan dan k... more Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2022. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan pada setiap kelompok uji. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan pakan dengan campuran probiotik dengan dosis yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan panjang dan berat benih ikan koi yang berbeda-beda yaitu, perlakuan A (10 ml/kg) dengan panjang 6,16 mm dan berat 3,20 gr, perlakuan B (15 ml/kg) dengan panjang 6,33 mm dan berat 2,79 gr, perlakuan C (20 ml/kg) dengan panjang 5,90 mm dan berat 2,88 gr, perlakuan D (kontrol) dengan panjang 5,90 mm dan berat 2,80 gr. Sedangkan kelangsungan hidup benih ikan koi perlakuan A (10 ml/kg) yaitu 93%, perlakuan B (15 ml/kg) yaitu 77%, perlakuan C (20 ml/kg) yaitu 60%, dan perlakuan D (kontrol) yaitu 77%. Hasil analis...
Desa mustika adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provin... more Desa mustika adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), setiap daerah harus berbuat lebih untuk meningkatkan perekonomian lokalnya, salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Salah satu komoditas unggulan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan di desa Mustika yaitu jagung yang memiliki limbah pertanian yang belum dimanfaatkan dengan baik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperdayakan masyarakat dalam proses pemanfaatan tongkol jagung sebagai bahan baku pakan, dalam upaya peningkatan nilai jual tongkol jagung yang kurang dimanfaatkan. Metode yang digunakan terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pertama survey dan wawancara; kedua sosialisasi dan penyuluhan materi; dan ketiga pelatihan pengolahan limbah tonggol jagung. Hasil kegiatan ini, diawali dengan observasi dan wawancara, pengumpulan data kelompok tani, penyusunan kegiatan sesuai dengan hasil obs...
Carassius auratus is one of the potential ornamental freshwater fish in Indonesia. The potential ... more Carassius auratus is one of the potential ornamental freshwater fish in Indonesia. The potential of this fish increases along with the dominance of the colors produced during cultivation. We have demonstrated to treat differences in the light spectrum to increase the brightness of the colors. Completely randomized design with 5 treatments and 4 replications as the design i.e., (P1) negative control with no LED, (P2) positive control using white LED light and a room light intensity, (P3) red LED, (P4) green LED, and (P5) blue LED. We reported that the red LED was the light spectrum that produced the best treatment to increase the color brightness and growth of goldfish. The brightness level of the color in the P3 treatment was 63,04% as measured by Adobe Photoshop; using the M-TCF method, it was 8,94% body color, 9,37% dorsal fin, and 9,31% tail fin. Meanwhile, the best specific growth rate were found in P5 followed by P3 treatment in a row of 5,33 ± 0,66b, 3,46 ± 0,57ab, respectivel...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ikan Lemuru (Sardinella longic... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan ikan Lemuru (Sardinella longiceps) pada dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kerapu cantang (Epinephelus sp). Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Ikan uji yang digunakan adalah Benih Kerapu Cantang dengan ukuran stok masing-masing 4 cm sampai 180 ekor dengan padat tebar 15 ekor per tangki. Umpan yang digunakan adalah kotoran ikan lemuru dan umpan Otohime (kontrol). Beri makan dua kali sehari, pagi dan sore. Perlakuan percobaan menggunakan dosis pakan yang berbeda yaitu 5%, 10% dan 15% dari berat total kerapu Cantanga. Penimbangan dilakukan seminggu sekali. Pakan 15% untuk stok tumbuh maksimum dengan panjang 2,50 cm dan berat absolut 4,10 g, dilanjutkan dengan perlakuan B untuk panjang absolut 2,35 cm dan berat absolut 3,42 g, dilanjutkan dengan perlakuan A 2 dengan panjang mutlak 27 cm dan berat mutlak. 3,13 g dan terendah adalah perlakuan C (kontrol) dengan panjang mutlak 2,11 cm dan berat mutlak 2,30 g. dan tingkat kelangsungan hidup ikan kerapu cantang pada perlakuan A dan C diperoleh hasil yang sama sebesar 46,7, diikuti perlakuan B 40,0 dan perlakuan D 22 yang paling rendah. 3.
Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan dan k... more Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2022. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan pada setiap kelompok uji. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan pakan dengan campuran probiotik dengan dosis yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan panjang dan berat benih ikan koi yang berbeda-beda yaitu, perlakuan A (10 ml/kg) dengan panjang 6,16 mm dan berat 3,20 gr, perlakuan B (15 ml/kg) dengan panjang 6,33 mm dan berat 2,79 gr, perlakuan C (20 ml/kg) dengan panjang 5,90 mm dan berat 2,88 gr, perlakuan D (kontrol) dengan panjang 5,90 mm dan berat 2,80 gr. Sedangkan kelangsungan hidup benih ikan koi perlakuan A (10 ml/kg) yaitu 93%, perlakuan B (15 ml/kg) yaitu 77%, perlakuan C (20 ml/kg) yaitu 60%, dan perlakuan D (kontrol) yaitu 77%. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa perlakuan pemberian probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi tidak berpengaruh nyata terhadap setiap perlakuan. Parameter kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi normal untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi.
Kepiting bakau atau dengan nama latin Scylla Serata hidup diperairan pantau atau hidup diperairan... more Kepiting bakau atau dengan nama latin Scylla Serata hidup diperairan pantau atau hidup diperairan hutan bakau, kepiting jenis ini banyak digemari oleh orang banyak karena terkenal dengan kelezatannya sampai ke mancanegara, sehingga kepiting ini menjadi salah satu komoditas yang diekspor karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Untuk meningkatkan produksi kepiting bakau maka dilakukan upaya pengembangan benih kepiting bakau, namun dalam upaya tersebut banyak menghadapi kendala tingginya angka kematian kepiting yang disebabkan oleh serangan penyakit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat Prevalensi serangan ektoparasit dan untuk mengetahui Intensitas ektoparasit dalam pengembangan budidaya kepiting bakau (Scylla serrata). Metode penelitian ini menggunakan metode Proposive dengan cara pengambilan sampel di tiga stasiun yang ada di Kecamatan Marisa, diidentifikasi pada labolatorium Terpadu FPIK Universitas Negeri Gorontalo. Hasil dari penelitian ini ektoparasit yang menyerang kepiting bakau adalah Octolasmis sp, tingkat Prevalensi dari ke tiga lokasi ini adalah 100 % terinfeksi. Intensitas serangan yang tertinggi pada kepiting bakau betina mencapai 137.7 ind/ekor sedangkan intensitas serangan yang dikategorikan sedang pada kepiting jantan mencapai 60.2 ind/ekor.
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang telah berkembang pesat ... more Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang telah berkembang pesat dan menjadi salah satu komoditas unggul di Indonesia. Udang vaname memiliki prospek dan keuntungan yang menjanjikan, juga permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Keunggulan yang dimiliki udang vaname ini menjadikan udang vaname banyak diminati dan menjadi salah satu spesies udang yang sering dibudidaya. Namun dalam kegiatan budidaya permasalahan yang muncul akan menjadi kendala, salah satu permasalahan yang dijumpai adalah kualitas lingkungan yang menurun sehingga menyebabkan timbulnya penyakit pada udang, penyakit yang menyerang akan menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang yang dipelihara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan benih udang vaname. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Dari hasil penelitian menghasilkan perlakuan C dengan pertumbuhan mutlak tertinggi = 0.368 gr, perlakuan B = 0.361 gr, perlakuan A = 0.351 gr, perlakuan D = 0.331 gr dan pada perlakuan E = 0.315. Untuk pertumbuhan panjang mutlak tertinggi pada perlakuan C = 29.64 mm, kemudian A = 29.26 mm, B = 28.22 mm, D = 27.46 mm dan E = 27.46. Selanjutnya hasil penelitian Kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan E = 64.2%, kemudian perlakuan A = 62.5%, perlakuan B = 62.1%, perlakuan C = 60.4% dan perlakuan D = 58.7%. Pemberian probiotik pada pakan menunjukan berbeda tidak nyata pada pertumbuhan berat benih udang vaname tetapi berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang benih udang vaname Kata kunci: Udang Vaname; Probiotik; Pakan dan Pertumbuhan ABSTRACT Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) is one type of shrimp that has proliferated and has become one of the leading commodities in Indonesia. Vannamei shrimp has promising prospects and profits, as well as market demand that continues to increase yearly. The advantages of this vaname shrimp make vaname shrimp much in demand and become one of the shrimp species that are often cultivated. However, in aquaculture activities, problems that arise will become obstacles. One of the problems encountered is the declining environmental quality, causing disease in shrimp, diseases that attack will inhibit the growth and survival of the kept shrimp. This study aims to determine the effect of giving probiotics to feed on the growth of vaname shrimp seeds. This study used a completely randomized design (CRD) method with five treatments and three replications.
Tutujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas lama perendaman telur untuk daya tetas telur... more Tutujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas lama perendaman telur untuk daya tetas telur dan kelangsungan hidup ikan lele dumbo dalam larutan daun jambu biji dengan konsetrasi 0,5 ml/L dalam mencegah serangan jamur Saprolegnia sp. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa daya tetas telur ikan lele dumbo tertinggi terdapat pada pada perlakuan D (perendaman 15 menit) 75,50% diikuti oleh perlakuan C (perendaman 10 menit) 70,33%, kemudian perlakuan B (perendaman 5 menit) 67,50% dan yang terendah terdapat pada perlakuan A (tanpa perendaman) yaitu 63,83%. Berdasarkan hasil uji ANSIRA nilai FHitung 7,87 > FTabel pada taraf 1% (7,59). Hasil uji BNT, perlakuan D berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan A, B dan C. Sedangkan pada kelangsungan hidup benih perlakuan A menghasilkan presentase terendah (65,93%) dibandingkan perlakuan B (79,68%), perlakuan C (72,86%) dan perlakuan D (72,24%). Uji ANSIRA menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata dimana FHitung (2,40) < FTabel 5 % (4,07).
The aim of this research was to determine the effect of Nannochlorpsisis sp. against the common c... more The aim of this research was to determine the effect of Nannochlorpsisis sp. against the common carp (Cyprinus carpio) leukocyte profile, infected with Koi Hepesvirus (KHV). The descriptive observational method wa used in this study. This research was conducted for 4 weeks, using common carp length 12±0,3 cm as many as 7 fish. The tested experiment was P1: without infested by Nannochlorpsisis sp. and KH; P2: Infested by Nannochlorpsisis sp. and without KHV infected; P3: Infected by Nannochloropsis sp. and KHV; P4; Not infected by Nannochlorpsisis sp. and infected by KHV. Evey tratment in three replications. The results showed that the highest total leukocyte was obtained in
This research was composed to identify the effect of different light intensities on the growth of... more This research was composed to identify the effect of different light intensities on the growth of Chlorella sp, as well as the optimal amount of light to improve said growth. This experimental research employed a completely randomized design, with 5 treatments of different light intensities; A (3400 lux), B (4400 lux), C (5400 lux), D (6400 lux), and E (7400 lux) with 4 replications for each treatment. Based on the ANOVA, the findings revealed the different effects of the treatments (p <0.05), in which treatment D (6400 lux) was considered the best treatment with an average density of 11,483,333 cell/ml of cultivation peak. http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/tjas/ MATERIAL AND METHODS Research Tools. The tools used in the research are: glass jars, culture racks, blowers, aeration hoses, pipettes, test tubes, measuring cups, microscopes, object-glass, haemocytometers, hand counters, refractometers, thermometers, pH meters, DO meters, lux meters, 40 watts TL lamp and 14 watts LED lamp. Research Materials. The materials used in the research were: Chlorella sp. Seeds, walne fertilizer, sterile seawater, distilled water, and 4% formalin. Research design. The method used was a completely randomized design (CRD) experiment with 4 treatments and 4 ulangan, the treatment used is the difference in light intensity. Treatment A 3400 lux, treatment B 4400 lux, treatment C 5400 lux, treatment D 6400 lux, and treatment E 7400 lux. The duration of irradiation is 24 hours bright and 0 hours dark. The data collected is in the form of Chlorella sp growth data which is observed every 24 hours and water quality data. Procedure Seeds and fertilizing. The seeds of Chlorella sp were obtained from the Jepara BBPBAP seed culture laboratory and were cultivated with 1 ml / L walne fertilizer.
This study aims to identify Octolasmis spp. intensity and prevalence of ectoparasites in mud crab... more This study aims to identify Octolasmis spp. intensity and prevalence of ectoparasites in mud crabs in Pohuwato Regency. The method used is survey method and location observation with mangrove crab sampling technique, examination of ectoparasites seen on the gills and the intensity and prevalence of parasites are calculated. The study was conducted in three different locations in Pohuwato district: location 1 (East Pohuwato Village), location II (Bulili Village), and location III (Mootilango Village). The results showed that the parasites that infested mangrove crabs in three separate locations were Octolasmis angulata and Octolasmis cor. The highest intensity rate occurred at location III which was dominated by Octolasmis cast. The prevalence of parasites at locations I, II, and III were 60%, 40%, and 60%, respectively. In addition, the parasite had a prevalence of 100% and 46% in female and male crabs, respectively. Air quality indicators (including temperature, pH level, and dissolved oxygen) are at appropriate levels for mud crab culture.
Landak laut (sea urchin) merupakan salah satu produk sumber daya perikanan penting karena telurny... more Landak laut (sea urchin) merupakan salah satu produk sumber daya perikanan penting karena telurnya memiliki nilai ekonomis dan gizi yang baik untuk kesehatan. Desa Kotajin merupakan wilayah pesisir di Kabupaten Gorontalo Utara yang memiliki potensi yang cukup besar terhadap perikanan landak laut. Sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan baik karena minimnya informasi dan pengetahuan tentang pengolahan telur landak laut menjadi penganan. Sejalan dengan itu, pemerintah lokal terus mengupayakan dan menghadirkan diversifikasi dari penganan baru yang bergizi dan bernilai ekonomis tinggi untuk mendorong peningkatan gizi dan perekonomian (pendapatan) masyarakat pesisir. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Kotajin pada tanggal 26-27 April 2019. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Kotajin tentang cara pembuatan bakso dari telur landak laut. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah produk bakso dari telur landak laut yang siap untuk dikonsumsi atau dipasarkan kepada konsumen lokal.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis pakan yang berbeda, terhadap per... more Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jenis pakan yang berbeda, terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup kepiting bakau (Scylla sp.). Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2021. Bertempat di Lokasi Tambak Masyarakat Desa Kramat Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). 4 perlakuan dan 5 kali ulangan, sehingga total unit percobaan sejumlah 20 unit. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu A (Lajang Rucah) B (Cumi-Cumi) C (Keong Mas) D (Kerang Darah). Variabel yang diamati Pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Data yang dihasilkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pakan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan baik berat, panjang dan lebar serta kelangsungan hidup. Pertumbuhan terbaik pada pertumbuhan ditunjukkan oleh perlakuan A (Pakan Ikan Ruca) baik pertumbuhan berat, Panjang dan lebar. Sedangkan untuk kelangsungan hidup mencapai 100% hampir semua perlakuan kecuali perlakuan D.
Thyrax adalah bahan komersil yang mengandung bahan aktif hormon tiroksin 0,1 mg/tablet levothyrox... more Thyrax adalah bahan komersil yang mengandung bahan aktif hormon tiroksin 0,1 mg/tablet levothyroxine sodium yang berfungsi selama proses embriogenesis dan organogenesis sebelum telur menetas, dengan penelitian ini dapat diketahui pengaruh perendaman telur dengan thyrax terhadap daya tetas telur dan kelangsungan hidup ikan komet. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Dimana, Perlakuan A (Tanpa pemberian thyrax), B (Perendaman telur dengan dosis thyrax 0,10 mg/L), C (Perendaman telur dangan dosis thyrax 0,15 mg/L), dan D (Perendaman telur dengan dosis thyrax 0,20 mg/L). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa daya tetas telur ikan komet pasca perendaman telur dengan thyrax berpengaruh sangat nyata (P>0,01) dengan hasil terbaik terdapat pada perlakuan B 81,00%, sedangkan untuk hasil kelangsungan hidup berpengaruh nyata (P>0,05) pada perlakuan C 69,03%. Kualitas air selama penelitian berada pada kisaran standar untuk penetasan telur dan kelangsungan hidup ikan komet.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan larutan daun teh dengan dosis yang ... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan larutan daun teh dengan dosis yang berbeda terhadap daya tetas dan kelangsungan hidup larva umur 14 hari pada ikan mas (Cyprinus carpio). Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) empat perlakuan dengan satu perlakuan kontrol dan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menujukan bahwa nilai daya tetas telur ikan mas perlakuan A = 3g/l yaitu 77,66%, perlakuan B = 5g/l yaitu 74%, perlakuan C = 7g/l yaitu 85,33% dan perlakuan D = kontrol 61%. Sedangkan kelulusan hidup larva ikan mas, perlakuan A= 3g/l yaitu 85.27%, Perlakuan B = 5g/l yaitu 89,64%, perlakuan C = 7g/l yaitu 91,12% dan perlakuan D = kontrol 98,35. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukan bahwa perlkuan perendaman larutan daun teh dengan dosis yang berbeda terhadap daya tetas dan kelangsungan hidup ikan mas memberiakan pengaruh sangat nyata terhadap setiap perlakuan. Parameter kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi normal untuk penetasan dan kelangsungan hidup larva ikan mas. Effect of tea leaf solution on hatchability and survival of goldfish larvae. This study aims to determine the effect of the use of tea leaf solution with different doses on hatchability and survival of 14-day-old larvae in carp (Cyprinus carpio). The research design used was an experiment using a completely randomized design (CRD) of four treatments with one control treatment and three replications. The results showed that the value of hatching goldfish treatment A = 3g / l is 77.66%, treatment B = 5g / l is 74%, treatment C = 7g / l is 85.33% and treatment D = control 61%. While the survival rate of carp larvae, treatment A = 3g / l was 85.27%, treatment B = 5g / l was 89.64%, treatment C = 7g / l was 91.12% and treatment D = control 98.35. The results of analysis of variance (ANOVA) showed that the need for soaking of tea leaf solution with different doses of hatchability and survival of carp gave a very significant effect on each treatment. Water quality parameters during the study were still in normal conditions for hatching and survival of carp larvae. Katakunci: Ikan mas; telur; larva; daun teh; daya tetas; kelangsungan hidup.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan rucah ikan lemuru (Sardinel... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan rucah ikan lemuru (Sardinella Longiceps) dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp). Penelitian Ini Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 Perlakuan dan 3 Ulangan. Ikan uji yang digunakan adalah Benih Ikan Kerapu Cantang dengan ukuran benih 4 cm sebanyak 180 benih masing-masing padat tebar 15 ekor tiap aquarium. Pakan yang digunakan yaitu pakan rucah ikan lemuru dan pakan otohime sebagai (kontrol). Pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari di pagi dan sore hari. Perlakuan yang diujikan adalah pemberian dosis pakan yang berbeda yaitu 5%, 10%, dan 15% dari total bobot benih ikan kerapu cantang. Penimbangan dilakukan setiap minggu sekali.tingkat pemberian dosis pakan 15% memberikan pertumbuhan benih yang optimal dengan panjang 2.50 cm dan berat mutlak 4.10 gr, kemudian disusul perlakuan B Panjang Mutlak 2.35 cm da...
Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan dan k... more Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan koi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2022. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan pada setiap kelompok uji. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan pakan dengan campuran probiotik dengan dosis yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan panjang dan berat benih ikan koi yang berbeda-beda yaitu, perlakuan A (10 ml/kg) dengan panjang 6,16 mm dan berat 3,20 gr, perlakuan B (15 ml/kg) dengan panjang 6,33 mm dan berat 2,79 gr, perlakuan C (20 ml/kg) dengan panjang 5,90 mm dan berat 2,88 gr, perlakuan D (kontrol) dengan panjang 5,90 mm dan berat 2,80 gr. Sedangkan kelangsungan hidup benih ikan koi perlakuan A (10 ml/kg) yaitu 93%, perlakuan B (15 ml/kg) yaitu 77%, perlakuan C (20 ml/kg) yaitu 60%, dan perlakuan D (kontrol) yaitu 77%. Hasil analis...
Desa mustika adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provin... more Desa mustika adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), setiap daerah harus berbuat lebih untuk meningkatkan perekonomian lokalnya, salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Salah satu komoditas unggulan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan di desa Mustika yaitu jagung yang memiliki limbah pertanian yang belum dimanfaatkan dengan baik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperdayakan masyarakat dalam proses pemanfaatan tongkol jagung sebagai bahan baku pakan, dalam upaya peningkatan nilai jual tongkol jagung yang kurang dimanfaatkan. Metode yang digunakan terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pertama survey dan wawancara; kedua sosialisasi dan penyuluhan materi; dan ketiga pelatihan pengolahan limbah tonggol jagung. Hasil kegiatan ini, diawali dengan observasi dan wawancara, pengumpulan data kelompok tani, penyusunan kegiatan sesuai dengan hasil obs...
Uploads
Papers by Arafik Lamadi