Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Postharvest and Biotechnology, May 31, 2023
Healthy seaweed salt is low sodium salt from seaweed that offers health benefits for hypertension... more Healthy seaweed salt is low sodium salt from seaweed that offers health benefits for hypertension patients. Indonesian seaweed has the potential to produce healthy seaweed salt. Research to date still focuses on green and brown seaweed but there is still no report for red seaweed. Actinotrichia fragilis is one of red seaweed species that has been discovered in Indonesia's seawater and has not yet been utilized. Thus, this study aimed to determine the chemical composition and antioxidant activity of A. fragilis flour and the optimum ratio for producing seaweed salt with a high yield, optimum %NaCl, Na/K ratio, and antioxidant activity. Seaweed salt production treatment was the ratio of seaweed flour and distilled water 1:3, 1:5, and 1:10 (w/v), extracted at 40°C for 10 minutes. The mixture was filtered, then dried at 60°C for 30 hours. Data analysis was performed by analysis of variance. The raw material for dried A. fragilis seaweed has a high ash and low-lipid content. Then the ethanol extract had a total phenolic content value of 84.34 mg GAE/g and an antioxidant activity value of 98.22 mg/L. Furthermore, the antioxidant capacity of the ethanol extract was 60.15 mol ascorbic acid/g and 552.21 mol Fe 2+ /g. The best treatment for producing A. fragilis salt is 1:10 with yield of 12.76±0.13%, %NaCl 47.22±1.38%, Na/K ratio 3.32±0.18, IC 50 with DPPH and ABTS method 113 mg/L and 87.27 mg/L, total antioxidant capacity 38.21 g/mL ascorbic acid/ g, and 304.32 mol Fe 2+ /g. Furthermore, A. fragilis can be used for the production of healthy seaweed salt.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Dec 21, 2015
Ikan terbang banyak ditemukan di perairan timur Indonesia yang sampai saat ini informasi mengenai... more Ikan terbang banyak ditemukan di perairan timur Indonesia yang sampai saat ini informasi mengenai gizinya belum dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi asam lemak, asam amino, total karotenoid, dan α-tokoferol telur ikan terbang (Hyrundicthys sp.). Kadar asam lemak diuji dengan gas kromatografi (GC), sedangkan asam amino, total karotenoid, dan α-tokoferol menggunakan High Performanced Liquid Chromatography (HPLC). Telur ikan terbang mengandung 22 jenis asam lemak, yang terdiri atas asam lemak jenuh 29,71%, asam lemak tidak jenuh tunggal 7,86%, dan asam lemak tidak jenuh majemuk 13,64%. Hasil identifikasi asam amino telur ikan terbang menunjukkan adanya 17 asam amino, yang terdiri atas asam amino essensial 14,96%, dan asam amino non-essensial 20,27%. Total karotenoid telur ikan terbang yaitu 245,37 ppm. Kadar α-tokoferol telur ikan terbang 1,06 ppm.
Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) is a plant that contains bioactive sources for antioxidants and α-... more Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) is a plant that contains bioactive sources for antioxidants and α-glucosidase inhibitors. The α-glucosidase inhibitors are inhibitors of the αglucosidase enzyme involved in digestion in the intestine. This study aimed to determine and select the potential inhibitory activity of the α-glucosidase enzyme from the crude extract of lindur by in vitro. This research was carried out through several studies that involved multilevel extraction. testing α-glucosidase inhibitors from crude extracts of lindur root. Fractionated from active extracts of lindur used thin layer chromatography (TLC) & preparative thin layer chromatography (PTLC). and combined compositions bioactive from the most active fraction. The highest yield was obtained from root ethanol extract which was 4.68. Ethanol extract of stem and root bark had an activity of α-glucosidase enzyme inhibitors calculated by IC50 values 171.31 ppm and 153.07 ppm. The fractionation results used preparative (PTLC) showed 5 fractions in crude ethanol root extract. Fraction 1 with Rf 0.15 had the most potential activity of αglucosidase enzyme inhibitors (161.05 ppm). Identification chemical composition used by Gas Chromatography Spectrometry (GC-MS) showed the composition contained in the fraction 1 of the root ethanol extract mostly (similar to> 90%) was hexadecanoic acid or palmitic acid and phenol.
Belut (Monopterus albus) merupakan biota perairan yang diduga memiliki kandungan asam lemak dan k... more Belut (Monopterus albus) merupakan biota perairan yang diduga memiliki kandungan asam lemak dan kolesterol yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan komposisi kimia, asam lemak, kolesterol serta histologi (struktur jaringan) belut segar dan rebus. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan meliputi pengambilan, preparasi, perhitungan morfometrik dan rendemen sampel, serta perebusan belut (100ºC selama 20 menit). Analisis dilakukan pada belut segar dan rebus yaitu proksimat, asam lemak, kadar kolesterol, dan pengamatan histologi. Asam lemak jenuh (SFA) dominan pada belut segar adalah asam palmitat (13,79%), asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) terbanyak adalah asam oleat (19,45%), asam lemak tak jenuh jamak (PUFA) tertinggi adalah asam linoleat (7,42%). Kandungan asam lemak dan histologi belut berubah akibat proses perebusan. Kandungan kolesterol 60 mg/100 g (belut segar) turun menjadi 56,32 mg/100 g (setelah perebusan).
Fillet ikan termasuk salah satu produk perikanan yang mudah mengalami kemunduran mutu sehingga di... more Fillet ikan termasuk salah satu produk perikanan yang mudah mengalami kemunduran mutu sehingga dibutuhkan teknik penanganan untuk mempertahankan kesegarannya. Gelombang ultrasonik telah banyak diaplikasikan pada beberapa jenis produk pangan untuk mempertahankan kesegaran melalui inaktivasi mikroba, namun aplikasinya untuk produk perikanan belum banyak dilakukan. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh gelombang ultrasonik terhadap parameter kesegaran ikan. Tahapan penelitian meliputi preparasi sampel, sonikasi, pengujian parameter kesegaran ikan dan pengamatan histologi. Gelombang ultrasonik tidak berpengaruh terhadap nilai organoleptik dan TVB, namun berpengaruh terhadap nilai pH dan TPC. Sampel dengan nilai TPC yang berbeda nyata diuji TPC kembali pada penyimpanan ke-48 jam dan 96 jam. Hasil pengujian nilai TPC menunjukkan bahwa sampel dengan durasi sonikasi selama 9 menit (5,2x104 koloni/g) memiliki jumlah mikroba lebih rendah dibandingkan sampel tanpa sonikasi (9,2x104 koloni/g). Hasil analisis histologi menunjukkan bahwa sonikasi menyebabkan struktur serabut otot terlihat kurang kompak dan pecahnya miomer.
Ikan kakap merah (Lutjanus argentimaculatus) merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyaraka... more Ikan kakap merah (Lutjanus argentimaculatus) merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi asam lemak, kolesterol, dan deskripsi jaringan fillet ikan kakap merah segar dan goreng. Komposisi asam lemak diuji dengan metode Gas Chromatografi (GC) dan kolesterol dengan metode Bohac. Ikan kakap merah segar memiliki kadar air 79,31%, abu 1,92%, protein 16,30%, lemak 0,05%, dan karbohidrat 0,23%. Proses penggorengan mengakibatkan kadar air berubah menjadi 62,49%, abu 1,98%, protein 28,40%, lemak 2,17% dan, karbohidrat 5,62%. Asam lemak jenuh yang dominan pada ikan kakap merah yaitu miristat (C14:0), palmitat (C18:0) dan stearat (C18:0). Asam lemak tak jenuh tunggal yang dominan yaitu palmitoleat (C16:1) dan oleat (C18:1). Asam lemak tak jenuh majemuk yang dominan yaitu linoleat (C18:2), linolenat (C18:3), arakidonat (C20:4), EPA (C20:5) dan DHA (C22:6). Kandungan kolesterol fillet kakap merah mengalami perubahan dari 20 mg/100 g menjadi 60 mg/100 g sesudah proses penggorengan. Jaringan daging ikan kakap merah sebelum penggorengan tampak tidak kompak karena sudah mengalami proses penurunan mutu sedangkan daging ikan kakap merah setelah proses penggorengan tampak lebih kompak. Kata kunci: Asam lemak, ikan kakap merah, jaringan daging, kolesterol, proksimat
DOAJ (DOAJ: Directory of Open Access Journals), Jul 1, 2015
Th e purpose of this research was to determine the composition of nutrition, amino acids, taurin,... more Th e purpose of this research was to determine the composition of nutrition, amino acids, taurin, macro and micro mineral, and vitamin B 12 in fresh and dried jellyfi sh. Th e essential amino acids were arginine, leucine, valine, threonine, lysine, isoleucine, phenylalanine, methionine, and histidine, whereas non essential amino acids were glutamic acid, glysine, aspartic acid, serine, alanine, and tyrosine. Th e highest of essential amino acid in fresh and dried was arginine 1.72% (db) and 1.44% (db) and the lowest was histidine 0.19% (db) and 0.13% (db). Th e highest of non essential amino acid in fresh and dried are glutamic acid and glysin 3.26% (db) and 2.62% (db) and the lowest is tyrosine 0.38% (db) and 0.41% (db). Taurine in fresh was 2.68% (db) and dried 0.67% (db). Th e highest of macro mineral in fresh and dried was sodium 180,092.1 ppm (db) and 111,209.4 ppm (db) and the lowest was calcium 5,750.2 ppm (db) and 11.1 ppm (db). Th e highest of micro mineral in fresh and dried was iodium 8.291.5 ppm (db) and 1,800 ppm (db) and the lowest was copper 1.1 ppm (db) and 0.6 ppm (db). Vitamin B 12 on fresh was 396.6 μm/100 g (db) and 63.5 μm/100 g (db) in dried.
Fillet ikan termasuk salah satu produk perikanan yang mudah mengalami kemunduran mutu sehingga di... more Fillet ikan termasuk salah satu produk perikanan yang mudah mengalami kemunduran mutu sehingga dibutuhkan teknik penanganan untuk mempertahankan kesegarannya. Gelombang ultrasonik telah banyak diaplikasikan pada beberapa jenis produk pangan untuk mempertahankan kesegaran melalui inaktivasi mikroba, namun aplikasinya untuk produk perikanan belum banyak dilakukan. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh gelombang ultrasonik terhadap parameter kesegaran ikan. Tahapan penelitian meliputi preparasi sampel, sonikasi, pengujian parameter kesegaran ikan dan pengamatan histologi. Gelombang ultrasonik tidak berpengaruh terhadap nilai organoleptik dan TVB, namun berpengaruh terhadap nilai pH dan TPC. Sampel dengan nilai TPC yang berbeda nyata diuji TPC kembali pada penyimpanan ke-48 jam dan 96 jam. Hasil pengujian nilai TPC menunjukkan bahwa sampel dengan durasi sonikasi selama 9 menit (5,2x104 koloni/g) memiliki jumlah mikroba lebih rendah dibandingkan sampel tanpa sonikasi (9,2x104 koloni/g). Hasil analisis histologi menunjukkan bahwa sonikasi menyebabkan struktur serabut otot terlihat kurang kompak dan pecahnya miomer.
Fish species mislabeling, wrongful description, and substitution by species with a lower value ar... more Fish species mislabeling, wrongful description, and substitution by species with a lower value are problems that occur due to globalization of fish markets. Establishment of fishery products and seafood species identification methods becomes an important task for Indonesian fishery research laboratories and seafood control authorities. Therefore, various DNA barcode markers must be tested to determine which markers are suitable for rapid, simple, and applicable methods. This study aimed to determine the reliability of full-length DNA barcode and mini DNA-barcodes for raw fillets and numerous cooked Indonesian hairtails. The results showed all DNA barcode markers were successfully applied to all of the samples with the species level assignment of 97-100%. Our study proposed a practical molecular marker for the monitoring of quality and food safety assurance of important hairtail products.
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Jun 30, 2023
Rumput laut hijau Ulva sp. dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan garam rendah natrium t... more Rumput laut hijau Ulva sp. dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan garam rendah natrium tinggi kalium dari rumput laut. Peningkatan kandungan kalium dari garam rumput laut dapat ditambahkan dengan bahan alami salah satunya tanaman genjer (Limnocharis flava). Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan komposisi kimia tepung dan aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut Ulva lactuca dan L. flava sebagai bahan baku pembuatan garam rumput laut. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan meliputi preparasi bahan baku U. lactuca dan tanaman genjer, pembuatan tepung rumput laut dan genjer, dan ekstraksi tepung rumput laut dan genjer. Parameter yang dianalisis meliputi komposisi kimia, logam berat, mineral, fitokimia, dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi kimia tertinggi pada tepung U. lactuca dan L. flava yaitu karbohidrat dengan nilai sebesar 43,55±0,25% dan 53,11±0,23%. Komposisi kimia terendah pada kadar abu tidak larut asam sebesar 0,62±0,02% dan 0,54±0,01%. U. lactuca memiliki komposisi mineral Na 1,61 mg/g, K 18,95 mg/g, dan rasio mineral Na:K 0,08. L. flava memiliki komposisi mineral Na 1,09 mg/g, K 24,67 mg/g, dan rasio mineral Na:K 0,04. Ekstrak U. lactuca memiliki aktivitas antioksidan IC 50 sangat kuat (48,64±0,65 ppm), kapasitas antioksidan 246,92 µmol asam askorbat/g ekstrak, serta terdeteksi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, tanin, dan steroid. Ekstrak L. flava mengandung aktivitas antioksidan IC 50 sedang (138,86±0,40 ppm), kapasitas antioksidan 116,92 µmol asam askorbat/g ekstrak, serta terdeteksi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, dan steroid. Rumput laut U. lactuca dan tanaman genjer (L. flava) berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan garam rendah natrium dari rumput laut.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Dec 31, 2019
Abstrak Produk minyak ikan (soft gel) komersial telah banyak diperdagangkan di Indonesia khususny... more Abstrak Produk minyak ikan (soft gel) komersial telah banyak diperdagangkan di Indonesia khususnya wilayah Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas dan stabilitas minyak ikan komersial (soft gel) di wilayah Jawa Timur selama masa penyimpanan dan menentukan profil asam lemak minyak ikan komersial. Sampel diperoleh dari Surabaya (S1-S5), Kediri (K6), Blitar (B7) dan Tulung Agung (T8). Parameter kestabilan yang dianalisis antara lain nilai peroksida, nilai anisidin, dan total oksidasi. Penyimpanan minyak ikan komersial dilakukan dengan metode schaal dengan suhu 40°C selama 6 hari dan dilakukan analisis setiap dua hari. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan waktu penyimpanan (H-0, H-2, H-4, dan H-6) dengan metode Schaal oven test. Hasil pengujian kualitas pada parameter FFA yaitu 87,5%, bilangan peroksida yaitu 12,5%, bilangan anisidin yaitu 75% dan total oksidasi yaitu 37,5% yang masih sesuai dengan standar IFOS. Hasil pengujian stabilitas menunjukkan penurunan kualitas minyak ikan seiring penyimpanan dan hanya bilangan anisidin yang sesuai standar IFOS. Minyak ikan dengan kandungan omega-3 tertinggi terdapat pada sampel S4 (Surabaya 4), EPA tertinggi terdapat pada S4 (Surabaya 4) dan DHA tertinggi terdapat pada sampel S3 (Surabaya 3). Kata kunci: metode Schaal oven test, minyak ikan komersial, stabilitas minyak ikan
Fish belonging to the family Clupeidae have high fatty acid content. This high fatty acid content... more Fish belonging to the family Clupeidae have high fatty acid content. This high fatty acid content can be utilized for the fish oil production. Production of fish oil in this study was conducted by wet rendering, Bligh and Dyer and soxhletation method. The results of this study showed that the highest yield of fish oil from some parts of two samples (spotted sardinella and goldsrtrip sardinella) was resulted from viscera. Oil produced by Bligh and Dyer method have yield of fish oil was 0.60-23.44%, soxhletation method was 0.9-39.00% and wet rendering method was 0.00-10.00%. For quality of fish oil, the peroxide value in viscera oil of spotted sardinella and goldstrip sardinella produced from wet rendering method was 15-25 meq/kg, free fatty acid value was 0.80-16.43%, anisidine value was 5.91-33.67 meq/kg and total oxidation was 35.91-73.67 meq/kg. Lipids contained in the viscera oil of goldstrip sardinella were triglycerides and cholesterol and in viscera oil of spotted sardinella were cholesterol, cholesterol esters and fatty acid methyl esters.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Nov 23, 2015
Tanaman lindur (Bruguiera gymnorrhiza) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumbe... more Tanaman lindur (Bruguiera gymnorrhiza) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumber senyawa bioaktif untuk antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi kimia, senyawa bioaktif dan mengetahui aktivitas antioksidan daun, kulit batang dan akar tanaman lindur (B. gymnorrhiza). Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu uji proksimat, ekstraksi bertingkat, uji fitokimia, dan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Nilai rendemen tertinggi dihasilkan dari ekstrak etanol daun yaitu 12,85 % dan yang terendah dihasilkan dari ekstrak akar n-heksana yaitu 0,18%. Daun mengandung kadar protein, lemak, dan air yang paling tinggi dari dua bagian sampel lainnya. Kulit batang mengandung kadar abu (4,12 %) dan kadar karbohidrat (46,02 %). Komponen bioaktif yang terdeteksi pada ekstrak etanol dan etil asetat daun adalah flavonoid, tanin, fenol, saponin, steroid dan tritepenoid. Ekstrak etanol kulit batang, etil asetat kulit batang dan etanol akar memiliki komponen bioaktif flavonoid, tanin, fenol, saponin, dan tritepenoid. Ekstrak etil asetat akar hanya memiliki komponen bioaktif flavonoid, fenol, saponin, dan triterpenoid. Aktivitas antioksidan yang potensial adalah ekstrak etil asetat kulit batang lindur dengan nilai IC 50 14,21 ppm.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Dec 28, 2018
Abstrak Minyak ikan adalah sumber omega-3, khususnya EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Docosah... more Abstrak Minyak ikan adalah sumber omega-3, khususnya EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid) yang berperan penting bagi kesehatan manusia. Produksi minyak ikan komersial semakin banyak, tetapi poduk tersebut belum semua dapat memenuhi International Fish Oil Standards (IFOS). Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas softgel minyak ikan komersial di wilayah Jawa Tengah. Sampel minyak ikan komersial berasal dari beberapa daerah di Jawa Tengah yaitu wilayah Rembang (minyak ikan A-E), Tegal (F) dan Solo (GH). Masing-masing sampel dilakukan analisis uji bilangan peroksida, bilangan p-anisidin, total oksidasi, profil asam lemak, dan analisis asam lemak bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan p-anisidin, dan total oksidasi yang memenuhi standar IFOS masing-masing yaitu 37% (3 dari 8 sampel), 17% (1 dari 8 sampel), 83% (7 dari 8 sampel), dan 37% (3 dari 8 sampel). Minyak ikan terbaik yang memenuhi semua parameter IFOS yaitu minyak ikan E dari Tegal. Minyak ikan berdasarkan kandungan omega-3, EPA, dan DHA tertinggi yaitu minyak ikan sampel D dari Tegal dengan nilai masing-masing 83,65%,
Advance Journal of Food Science and Technology, Jan 10, 2014
Centrifugation and purification using adsorbents is one example of a fish oil refining techniques... more Centrifugation and purification using adsorbents is one example of a fish oil refining techniques applied to reduce impurities of fish oil. The study aimed to determine the sardine oil quality before treatment, to determine yield of fish oil after centrifugation treatment and to determine the influence of centrifugation speed and bentonite concentration on sardine oil quality. Factorial design with two factors was used in this study. Level of free fatty acid and peroxide value before purification was 35.53% and 170 mEq/kg. Yield of fish oil after centrifugation treatment has been ranged from 17.42±3.56 to 76.33±0.21%. The best treatment which could reduce the peroxide value and total oxidation was a treatment with centrifugation speed at 6500 rpm and bentonite concentration at 3%. Peroxide value and total oxidation of its treatment was 25.00±0.00 and 51.43±0.01 mEq/kg. The lowest value of p-anisidine was 1.29±0.05 mEq/kg and its value could be found in a treatment with centrifugation speed at 4500 rpm and bentonite concentration at 5%. The level of free fatty acid after purification process was ranged from 27.35 to 34.69%. Oil clarity tended to increase with the increase of centrifugation speed and adsorbent concentration.
The term 'small pelagic fishes' refers to diverse group of mainly planktivorous fishes that share... more The term 'small pelagic fishes' refers to diverse group of mainly planktivorous fishes that share the same habitat, the surface layers of the water column, usually above the continental shelf and in waters not exceeding 200 m in depth. One of the small pelagic fishes can be defined as the clupeoids (Engraulidae, Clupeidae) with common name as sardines. Genus of sardines fish include Sardinella spp. and Amblygaster spp. 6. Production of small pelagic fish in Indonesia has increased from 2008 to 2012 of 2.29%. Small pelagic fish production in 2012 reached 1,637,056 tons 7 .
The quality of crude tuna (Thunnus sp.) oil aimed for food-sector-purpose can be improved by perf... more The quality of crude tuna (Thunnus sp.) oil aimed for food-sector-purpose can be improved by performing purification. The present study was aimed to optimize the bleaching step during the purification process and determine the optimum variable conditions using response surface methodology (RSM) in obtaining the lowest oxidation parameters value to meet the International Fish Oil Standard (IFOS) standard. A total of five responses including free fatty acids (FFA) value, acid value (AV), peroxide value (PV), anisidine value (AnV) and total oxidation (Totox) value were studied using central composite design (CCD), a full factorial design with all combinations of the factors at two levels (high, +1, and low, −1 level), repeated thrice; applied for two variable factors (adsorbent concentration [A];% and adsorption time [B]; mins). The optimum model suggested by the program was a quadratic model for FFA and AnV, and a linear model for AV, PV and Totox value. The optimum response was reach...
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2021
Tilapia (Oreochromis sp.) is the raw material for the fish fillet industry. The fish fillet proce... more Tilapia (Oreochromis sp.) is the raw material for the fish fillet industry. The fish fillet process has a by-product in the form of fish viscera which is used for tilapia fish oil production. The quality of tilapia oil in Indonesia is low and only used as and additive to animal feed. The oxidation and free radicals in fish oil can be affected by high temperature and period of extraction The purpose of this study is determine the best temperature and period of extraction with the dry rendering method which can produce fish oil with quality characteristics according to International Fish Oil Standards (IFOS). Not all of the combinations of temperature and extraction time were suitable, but in the treatment of tilapia fish oil with a temperature of 50°C, 1 hour, the FFA value was 1.18%, PV 7.51mEq / kg, p-AV 5.57mEq / kg, and TOTOX 20.59mEq / kg. The quality characteristics of tilapia fish oil from bleaching magnesium silicate have met the IFOS requirements.
Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Postharvest and Biotechnology, May 31, 2023
Healthy seaweed salt is low sodium salt from seaweed that offers health benefits for hypertension... more Healthy seaweed salt is low sodium salt from seaweed that offers health benefits for hypertension patients. Indonesian seaweed has the potential to produce healthy seaweed salt. Research to date still focuses on green and brown seaweed but there is still no report for red seaweed. Actinotrichia fragilis is one of red seaweed species that has been discovered in Indonesia's seawater and has not yet been utilized. Thus, this study aimed to determine the chemical composition and antioxidant activity of A. fragilis flour and the optimum ratio for producing seaweed salt with a high yield, optimum %NaCl, Na/K ratio, and antioxidant activity. Seaweed salt production treatment was the ratio of seaweed flour and distilled water 1:3, 1:5, and 1:10 (w/v), extracted at 40°C for 10 minutes. The mixture was filtered, then dried at 60°C for 30 hours. Data analysis was performed by analysis of variance. The raw material for dried A. fragilis seaweed has a high ash and low-lipid content. Then the ethanol extract had a total phenolic content value of 84.34 mg GAE/g and an antioxidant activity value of 98.22 mg/L. Furthermore, the antioxidant capacity of the ethanol extract was 60.15 mol ascorbic acid/g and 552.21 mol Fe 2+ /g. The best treatment for producing A. fragilis salt is 1:10 with yield of 12.76±0.13%, %NaCl 47.22±1.38%, Na/K ratio 3.32±0.18, IC 50 with DPPH and ABTS method 113 mg/L and 87.27 mg/L, total antioxidant capacity 38.21 g/mL ascorbic acid/ g, and 304.32 mol Fe 2+ /g. Furthermore, A. fragilis can be used for the production of healthy seaweed salt.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Dec 21, 2015
Ikan terbang banyak ditemukan di perairan timur Indonesia yang sampai saat ini informasi mengenai... more Ikan terbang banyak ditemukan di perairan timur Indonesia yang sampai saat ini informasi mengenai gizinya belum dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi asam lemak, asam amino, total karotenoid, dan α-tokoferol telur ikan terbang (Hyrundicthys sp.). Kadar asam lemak diuji dengan gas kromatografi (GC), sedangkan asam amino, total karotenoid, dan α-tokoferol menggunakan High Performanced Liquid Chromatography (HPLC). Telur ikan terbang mengandung 22 jenis asam lemak, yang terdiri atas asam lemak jenuh 29,71%, asam lemak tidak jenuh tunggal 7,86%, dan asam lemak tidak jenuh majemuk 13,64%. Hasil identifikasi asam amino telur ikan terbang menunjukkan adanya 17 asam amino, yang terdiri atas asam amino essensial 14,96%, dan asam amino non-essensial 20,27%. Total karotenoid telur ikan terbang yaitu 245,37 ppm. Kadar α-tokoferol telur ikan terbang 1,06 ppm.
Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) is a plant that contains bioactive sources for antioxidants and α-... more Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) is a plant that contains bioactive sources for antioxidants and α-glucosidase inhibitors. The α-glucosidase inhibitors are inhibitors of the αglucosidase enzyme involved in digestion in the intestine. This study aimed to determine and select the potential inhibitory activity of the α-glucosidase enzyme from the crude extract of lindur by in vitro. This research was carried out through several studies that involved multilevel extraction. testing α-glucosidase inhibitors from crude extracts of lindur root. Fractionated from active extracts of lindur used thin layer chromatography (TLC) & preparative thin layer chromatography (PTLC). and combined compositions bioactive from the most active fraction. The highest yield was obtained from root ethanol extract which was 4.68. Ethanol extract of stem and root bark had an activity of α-glucosidase enzyme inhibitors calculated by IC50 values 171.31 ppm and 153.07 ppm. The fractionation results used preparative (PTLC) showed 5 fractions in crude ethanol root extract. Fraction 1 with Rf 0.15 had the most potential activity of αglucosidase enzyme inhibitors (161.05 ppm). Identification chemical composition used by Gas Chromatography Spectrometry (GC-MS) showed the composition contained in the fraction 1 of the root ethanol extract mostly (similar to> 90%) was hexadecanoic acid or palmitic acid and phenol.
Belut (Monopterus albus) merupakan biota perairan yang diduga memiliki kandungan asam lemak dan k... more Belut (Monopterus albus) merupakan biota perairan yang diduga memiliki kandungan asam lemak dan kolesterol yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan komposisi kimia, asam lemak, kolesterol serta histologi (struktur jaringan) belut segar dan rebus. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan meliputi pengambilan, preparasi, perhitungan morfometrik dan rendemen sampel, serta perebusan belut (100ºC selama 20 menit). Analisis dilakukan pada belut segar dan rebus yaitu proksimat, asam lemak, kadar kolesterol, dan pengamatan histologi. Asam lemak jenuh (SFA) dominan pada belut segar adalah asam palmitat (13,79%), asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) terbanyak adalah asam oleat (19,45%), asam lemak tak jenuh jamak (PUFA) tertinggi adalah asam linoleat (7,42%). Kandungan asam lemak dan histologi belut berubah akibat proses perebusan. Kandungan kolesterol 60 mg/100 g (belut segar) turun menjadi 56,32 mg/100 g (setelah perebusan).
Fillet ikan termasuk salah satu produk perikanan yang mudah mengalami kemunduran mutu sehingga di... more Fillet ikan termasuk salah satu produk perikanan yang mudah mengalami kemunduran mutu sehingga dibutuhkan teknik penanganan untuk mempertahankan kesegarannya. Gelombang ultrasonik telah banyak diaplikasikan pada beberapa jenis produk pangan untuk mempertahankan kesegaran melalui inaktivasi mikroba, namun aplikasinya untuk produk perikanan belum banyak dilakukan. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh gelombang ultrasonik terhadap parameter kesegaran ikan. Tahapan penelitian meliputi preparasi sampel, sonikasi, pengujian parameter kesegaran ikan dan pengamatan histologi. Gelombang ultrasonik tidak berpengaruh terhadap nilai organoleptik dan TVB, namun berpengaruh terhadap nilai pH dan TPC. Sampel dengan nilai TPC yang berbeda nyata diuji TPC kembali pada penyimpanan ke-48 jam dan 96 jam. Hasil pengujian nilai TPC menunjukkan bahwa sampel dengan durasi sonikasi selama 9 menit (5,2x104 koloni/g) memiliki jumlah mikroba lebih rendah dibandingkan sampel tanpa sonikasi (9,2x104 koloni/g). Hasil analisis histologi menunjukkan bahwa sonikasi menyebabkan struktur serabut otot terlihat kurang kompak dan pecahnya miomer.
Ikan kakap merah (Lutjanus argentimaculatus) merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyaraka... more Ikan kakap merah (Lutjanus argentimaculatus) merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi asam lemak, kolesterol, dan deskripsi jaringan fillet ikan kakap merah segar dan goreng. Komposisi asam lemak diuji dengan metode Gas Chromatografi (GC) dan kolesterol dengan metode Bohac. Ikan kakap merah segar memiliki kadar air 79,31%, abu 1,92%, protein 16,30%, lemak 0,05%, dan karbohidrat 0,23%. Proses penggorengan mengakibatkan kadar air berubah menjadi 62,49%, abu 1,98%, protein 28,40%, lemak 2,17% dan, karbohidrat 5,62%. Asam lemak jenuh yang dominan pada ikan kakap merah yaitu miristat (C14:0), palmitat (C18:0) dan stearat (C18:0). Asam lemak tak jenuh tunggal yang dominan yaitu palmitoleat (C16:1) dan oleat (C18:1). Asam lemak tak jenuh majemuk yang dominan yaitu linoleat (C18:2), linolenat (C18:3), arakidonat (C20:4), EPA (C20:5) dan DHA (C22:6). Kandungan kolesterol fillet kakap merah mengalami perubahan dari 20 mg/100 g menjadi 60 mg/100 g sesudah proses penggorengan. Jaringan daging ikan kakap merah sebelum penggorengan tampak tidak kompak karena sudah mengalami proses penurunan mutu sedangkan daging ikan kakap merah setelah proses penggorengan tampak lebih kompak. Kata kunci: Asam lemak, ikan kakap merah, jaringan daging, kolesterol, proksimat
DOAJ (DOAJ: Directory of Open Access Journals), Jul 1, 2015
Th e purpose of this research was to determine the composition of nutrition, amino acids, taurin,... more Th e purpose of this research was to determine the composition of nutrition, amino acids, taurin, macro and micro mineral, and vitamin B 12 in fresh and dried jellyfi sh. Th e essential amino acids were arginine, leucine, valine, threonine, lysine, isoleucine, phenylalanine, methionine, and histidine, whereas non essential amino acids were glutamic acid, glysine, aspartic acid, serine, alanine, and tyrosine. Th e highest of essential amino acid in fresh and dried was arginine 1.72% (db) and 1.44% (db) and the lowest was histidine 0.19% (db) and 0.13% (db). Th e highest of non essential amino acid in fresh and dried are glutamic acid and glysin 3.26% (db) and 2.62% (db) and the lowest is tyrosine 0.38% (db) and 0.41% (db). Taurine in fresh was 2.68% (db) and dried 0.67% (db). Th e highest of macro mineral in fresh and dried was sodium 180,092.1 ppm (db) and 111,209.4 ppm (db) and the lowest was calcium 5,750.2 ppm (db) and 11.1 ppm (db). Th e highest of micro mineral in fresh and dried was iodium 8.291.5 ppm (db) and 1,800 ppm (db) and the lowest was copper 1.1 ppm (db) and 0.6 ppm (db). Vitamin B 12 on fresh was 396.6 μm/100 g (db) and 63.5 μm/100 g (db) in dried.
Fillet ikan termasuk salah satu produk perikanan yang mudah mengalami kemunduran mutu sehingga di... more Fillet ikan termasuk salah satu produk perikanan yang mudah mengalami kemunduran mutu sehingga dibutuhkan teknik penanganan untuk mempertahankan kesegarannya. Gelombang ultrasonik telah banyak diaplikasikan pada beberapa jenis produk pangan untuk mempertahankan kesegaran melalui inaktivasi mikroba, namun aplikasinya untuk produk perikanan belum banyak dilakukan. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh gelombang ultrasonik terhadap parameter kesegaran ikan. Tahapan penelitian meliputi preparasi sampel, sonikasi, pengujian parameter kesegaran ikan dan pengamatan histologi. Gelombang ultrasonik tidak berpengaruh terhadap nilai organoleptik dan TVB, namun berpengaruh terhadap nilai pH dan TPC. Sampel dengan nilai TPC yang berbeda nyata diuji TPC kembali pada penyimpanan ke-48 jam dan 96 jam. Hasil pengujian nilai TPC menunjukkan bahwa sampel dengan durasi sonikasi selama 9 menit (5,2x104 koloni/g) memiliki jumlah mikroba lebih rendah dibandingkan sampel tanpa sonikasi (9,2x104 koloni/g). Hasil analisis histologi menunjukkan bahwa sonikasi menyebabkan struktur serabut otot terlihat kurang kompak dan pecahnya miomer.
Fish species mislabeling, wrongful description, and substitution by species with a lower value ar... more Fish species mislabeling, wrongful description, and substitution by species with a lower value are problems that occur due to globalization of fish markets. Establishment of fishery products and seafood species identification methods becomes an important task for Indonesian fishery research laboratories and seafood control authorities. Therefore, various DNA barcode markers must be tested to determine which markers are suitable for rapid, simple, and applicable methods. This study aimed to determine the reliability of full-length DNA barcode and mini DNA-barcodes for raw fillets and numerous cooked Indonesian hairtails. The results showed all DNA barcode markers were successfully applied to all of the samples with the species level assignment of 97-100%. Our study proposed a practical molecular marker for the monitoring of quality and food safety assurance of important hairtail products.
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Jun 30, 2023
Rumput laut hijau Ulva sp. dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan garam rendah natrium t... more Rumput laut hijau Ulva sp. dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan garam rendah natrium tinggi kalium dari rumput laut. Peningkatan kandungan kalium dari garam rumput laut dapat ditambahkan dengan bahan alami salah satunya tanaman genjer (Limnocharis flava). Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan komposisi kimia tepung dan aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut Ulva lactuca dan L. flava sebagai bahan baku pembuatan garam rumput laut. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan meliputi preparasi bahan baku U. lactuca dan tanaman genjer, pembuatan tepung rumput laut dan genjer, dan ekstraksi tepung rumput laut dan genjer. Parameter yang dianalisis meliputi komposisi kimia, logam berat, mineral, fitokimia, dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi kimia tertinggi pada tepung U. lactuca dan L. flava yaitu karbohidrat dengan nilai sebesar 43,55±0,25% dan 53,11±0,23%. Komposisi kimia terendah pada kadar abu tidak larut asam sebesar 0,62±0,02% dan 0,54±0,01%. U. lactuca memiliki komposisi mineral Na 1,61 mg/g, K 18,95 mg/g, dan rasio mineral Na:K 0,08. L. flava memiliki komposisi mineral Na 1,09 mg/g, K 24,67 mg/g, dan rasio mineral Na:K 0,04. Ekstrak U. lactuca memiliki aktivitas antioksidan IC 50 sangat kuat (48,64±0,65 ppm), kapasitas antioksidan 246,92 µmol asam askorbat/g ekstrak, serta terdeteksi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, tanin, dan steroid. Ekstrak L. flava mengandung aktivitas antioksidan IC 50 sedang (138,86±0,40 ppm), kapasitas antioksidan 116,92 µmol asam askorbat/g ekstrak, serta terdeteksi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, dan steroid. Rumput laut U. lactuca dan tanaman genjer (L. flava) berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan garam rendah natrium dari rumput laut.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Dec 31, 2019
Abstrak Produk minyak ikan (soft gel) komersial telah banyak diperdagangkan di Indonesia khususny... more Abstrak Produk minyak ikan (soft gel) komersial telah banyak diperdagangkan di Indonesia khususnya wilayah Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas dan stabilitas minyak ikan komersial (soft gel) di wilayah Jawa Timur selama masa penyimpanan dan menentukan profil asam lemak minyak ikan komersial. Sampel diperoleh dari Surabaya (S1-S5), Kediri (K6), Blitar (B7) dan Tulung Agung (T8). Parameter kestabilan yang dianalisis antara lain nilai peroksida, nilai anisidin, dan total oksidasi. Penyimpanan minyak ikan komersial dilakukan dengan metode schaal dengan suhu 40°C selama 6 hari dan dilakukan analisis setiap dua hari. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan waktu penyimpanan (H-0, H-2, H-4, dan H-6) dengan metode Schaal oven test. Hasil pengujian kualitas pada parameter FFA yaitu 87,5%, bilangan peroksida yaitu 12,5%, bilangan anisidin yaitu 75% dan total oksidasi yaitu 37,5% yang masih sesuai dengan standar IFOS. Hasil pengujian stabilitas menunjukkan penurunan kualitas minyak ikan seiring penyimpanan dan hanya bilangan anisidin yang sesuai standar IFOS. Minyak ikan dengan kandungan omega-3 tertinggi terdapat pada sampel S4 (Surabaya 4), EPA tertinggi terdapat pada S4 (Surabaya 4) dan DHA tertinggi terdapat pada sampel S3 (Surabaya 3). Kata kunci: metode Schaal oven test, minyak ikan komersial, stabilitas minyak ikan
Fish belonging to the family Clupeidae have high fatty acid content. This high fatty acid content... more Fish belonging to the family Clupeidae have high fatty acid content. This high fatty acid content can be utilized for the fish oil production. Production of fish oil in this study was conducted by wet rendering, Bligh and Dyer and soxhletation method. The results of this study showed that the highest yield of fish oil from some parts of two samples (spotted sardinella and goldsrtrip sardinella) was resulted from viscera. Oil produced by Bligh and Dyer method have yield of fish oil was 0.60-23.44%, soxhletation method was 0.9-39.00% and wet rendering method was 0.00-10.00%. For quality of fish oil, the peroxide value in viscera oil of spotted sardinella and goldstrip sardinella produced from wet rendering method was 15-25 meq/kg, free fatty acid value was 0.80-16.43%, anisidine value was 5.91-33.67 meq/kg and total oxidation was 35.91-73.67 meq/kg. Lipids contained in the viscera oil of goldstrip sardinella were triglycerides and cholesterol and in viscera oil of spotted sardinella were cholesterol, cholesterol esters and fatty acid methyl esters.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Nov 23, 2015
Tanaman lindur (Bruguiera gymnorrhiza) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumbe... more Tanaman lindur (Bruguiera gymnorrhiza) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumber senyawa bioaktif untuk antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi kimia, senyawa bioaktif dan mengetahui aktivitas antioksidan daun, kulit batang dan akar tanaman lindur (B. gymnorrhiza). Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu uji proksimat, ekstraksi bertingkat, uji fitokimia, dan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Nilai rendemen tertinggi dihasilkan dari ekstrak etanol daun yaitu 12,85 % dan yang terendah dihasilkan dari ekstrak akar n-heksana yaitu 0,18%. Daun mengandung kadar protein, lemak, dan air yang paling tinggi dari dua bagian sampel lainnya. Kulit batang mengandung kadar abu (4,12 %) dan kadar karbohidrat (46,02 %). Komponen bioaktif yang terdeteksi pada ekstrak etanol dan etil asetat daun adalah flavonoid, tanin, fenol, saponin, steroid dan tritepenoid. Ekstrak etanol kulit batang, etil asetat kulit batang dan etanol akar memiliki komponen bioaktif flavonoid, tanin, fenol, saponin, dan tritepenoid. Ekstrak etil asetat akar hanya memiliki komponen bioaktif flavonoid, fenol, saponin, dan triterpenoid. Aktivitas antioksidan yang potensial adalah ekstrak etil asetat kulit batang lindur dengan nilai IC 50 14,21 ppm.
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Dec 28, 2018
Abstrak Minyak ikan adalah sumber omega-3, khususnya EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Docosah... more Abstrak Minyak ikan adalah sumber omega-3, khususnya EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid) yang berperan penting bagi kesehatan manusia. Produksi minyak ikan komersial semakin banyak, tetapi poduk tersebut belum semua dapat memenuhi International Fish Oil Standards (IFOS). Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas softgel minyak ikan komersial di wilayah Jawa Tengah. Sampel minyak ikan komersial berasal dari beberapa daerah di Jawa Tengah yaitu wilayah Rembang (minyak ikan A-E), Tegal (F) dan Solo (GH). Masing-masing sampel dilakukan analisis uji bilangan peroksida, bilangan p-anisidin, total oksidasi, profil asam lemak, dan analisis asam lemak bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan p-anisidin, dan total oksidasi yang memenuhi standar IFOS masing-masing yaitu 37% (3 dari 8 sampel), 17% (1 dari 8 sampel), 83% (7 dari 8 sampel), dan 37% (3 dari 8 sampel). Minyak ikan terbaik yang memenuhi semua parameter IFOS yaitu minyak ikan E dari Tegal. Minyak ikan berdasarkan kandungan omega-3, EPA, dan DHA tertinggi yaitu minyak ikan sampel D dari Tegal dengan nilai masing-masing 83,65%,
Advance Journal of Food Science and Technology, Jan 10, 2014
Centrifugation and purification using adsorbents is one example of a fish oil refining techniques... more Centrifugation and purification using adsorbents is one example of a fish oil refining techniques applied to reduce impurities of fish oil. The study aimed to determine the sardine oil quality before treatment, to determine yield of fish oil after centrifugation treatment and to determine the influence of centrifugation speed and bentonite concentration on sardine oil quality. Factorial design with two factors was used in this study. Level of free fatty acid and peroxide value before purification was 35.53% and 170 mEq/kg. Yield of fish oil after centrifugation treatment has been ranged from 17.42±3.56 to 76.33±0.21%. The best treatment which could reduce the peroxide value and total oxidation was a treatment with centrifugation speed at 6500 rpm and bentonite concentration at 3%. Peroxide value and total oxidation of its treatment was 25.00±0.00 and 51.43±0.01 mEq/kg. The lowest value of p-anisidine was 1.29±0.05 mEq/kg and its value could be found in a treatment with centrifugation speed at 4500 rpm and bentonite concentration at 5%. The level of free fatty acid after purification process was ranged from 27.35 to 34.69%. Oil clarity tended to increase with the increase of centrifugation speed and adsorbent concentration.
The term 'small pelagic fishes' refers to diverse group of mainly planktivorous fishes that share... more The term 'small pelagic fishes' refers to diverse group of mainly planktivorous fishes that share the same habitat, the surface layers of the water column, usually above the continental shelf and in waters not exceeding 200 m in depth. One of the small pelagic fishes can be defined as the clupeoids (Engraulidae, Clupeidae) with common name as sardines. Genus of sardines fish include Sardinella spp. and Amblygaster spp. 6. Production of small pelagic fish in Indonesia has increased from 2008 to 2012 of 2.29%. Small pelagic fish production in 2012 reached 1,637,056 tons 7 .
The quality of crude tuna (Thunnus sp.) oil aimed for food-sector-purpose can be improved by perf... more The quality of crude tuna (Thunnus sp.) oil aimed for food-sector-purpose can be improved by performing purification. The present study was aimed to optimize the bleaching step during the purification process and determine the optimum variable conditions using response surface methodology (RSM) in obtaining the lowest oxidation parameters value to meet the International Fish Oil Standard (IFOS) standard. A total of five responses including free fatty acids (FFA) value, acid value (AV), peroxide value (PV), anisidine value (AnV) and total oxidation (Totox) value were studied using central composite design (CCD), a full factorial design with all combinations of the factors at two levels (high, +1, and low, −1 level), repeated thrice; applied for two variable factors (adsorbent concentration [A];% and adsorption time [B]; mins). The optimum model suggested by the program was a quadratic model for FFA and AnV, and a linear model for AV, PV and Totox value. The optimum response was reach...
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2021
Tilapia (Oreochromis sp.) is the raw material for the fish fillet industry. The fish fillet proce... more Tilapia (Oreochromis sp.) is the raw material for the fish fillet industry. The fish fillet process has a by-product in the form of fish viscera which is used for tilapia fish oil production. The quality of tilapia oil in Indonesia is low and only used as and additive to animal feed. The oxidation and free radicals in fish oil can be affected by high temperature and period of extraction The purpose of this study is determine the best temperature and period of extraction with the dry rendering method which can produce fish oil with quality characteristics according to International Fish Oil Standards (IFOS). Not all of the combinations of temperature and extraction time were suitable, but in the treatment of tilapia fish oil with a temperature of 50°C, 1 hour, the FFA value was 1.18%, PV 7.51mEq / kg, p-AV 5.57mEq / kg, and TOTOX 20.59mEq / kg. The quality characteristics of tilapia fish oil from bleaching magnesium silicate have met the IFOS requirements.
Uploads
Papers by Agoes Jacoeb