Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser
Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser | |
---|---|
Informasi umum | |
Spesialisasi | Genetika kedokteran |
Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser atau MRKH (dinamai dari August Franz Joseph Karl Mayer, Carl Freiherr von Rokitansky, Hermann Küster, dan G. A. Hauser) adalah kelainan bawaan pada perempuan ketika mereka tidak memiliki uterus dan vagina, tetapi mereka memiliki tuba fallopi dan ovarium. Kelainan ini diperkirakan muncul dalam 1 dari 4500[1] atau 5000[2] bayi perempuan, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa prevalensinya hanya 1 dari 12.000 perempuan babies are born with this condition, but the prevalence is only 1 in 12000.[3]
Meskipun kelainan ini dapat ditangani dengan membuat vagina, ilmu bedah saat ini belum mampu membuat uterus, sehingga perempuan yang mengalami kelainan ini tidak dapat hamil. Transplantasi uterus telah diupayakan, tetapi teknologinya masih dalam tahap percobaan.[4] Meskipun begitu, karena perempuan yang mengidap kelainan ini masih memiliki ovarium, mereka dapat memiliki keturunan melalui fertilisasi in vitro dan surogasi.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ http://ghr.nlm.nih.gov/condition/mayer-rokitansky-kuster-hauser-syndrome
- ^ http://youngwomenshealth.org/2013/10/02/mrkh/
- ^ Pittock, Siobhán T.; Babovic-Vuksanovic, Dusica; Lteif, Aida (15 June 2005). "Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser anomaly and its associated malformations". American Journal of Medical Genetics Part A. 135A (3): 314–316. doi:10.1002/ajmg.a.30721. PMID 15887261.
- ^ Ozkan, Omer; Akar, Munire Erman; Ozkan, Ozlenen; Erdogan, Okan; Hadimioglu, Necmiye; Yilmaz, Murat; Gunseren, Filiz; Cincik, Mehmet; Pestereli, Elif; Kocak, Huseyin; Mutlu, Derya; Dinckan, Ayhan; Gecici, Omer; Bektas, Gamze; Suleymanlar, Gultekin (February 2013). "Preliminary results of the first human uterus transplantation from a multiorgan donor". Fertility and Sterility. 99 (2): 470–476.e5. doi:10.1016/j.fertnstert.2012.09.035. PMID 23084266.