José Luis Rodríguez Zapatero
Jose Luis Rodriguez Zapatero adalah mantan Perdana Menteri Spanyol, ia menjabat dari tahun 2004 - 2011. Ia lahir 4 Agustus 1960 dalam sebuah keluarga kaya dengan sejarah sayap kiri yang panjang. Darah politiknya mengalir deras dalam dirinya sejak usia 16 tahun. ”Ayah membaca sejarah kakek kepada saya dan kakak. Beberapa saat sebelum ayah ditembak mati tahun 1936, kakek saya, Kapten Lozano, menulis, ’saya mati sebagai pihak yang tidak bersalah dan saya memaafkan’,” kata Zapatero.
”Sejak itulah, jalan hidup saya dimulai,” kata Zapatero. Kakek adalah seorang kapten beraliran Republik. Ia ditembak mati kelompok nasionalis di awal perang sipil Spanyol tahun 1936. Secara ideologis, Zapatero lebih moderat dan lebih dekat dengan demokrasi sosial daripada sosialis. Namun, begitu terkesan oleh pidato tokoh muda Felipe Gonzalez yang beraliran sosialis ketika Spanyol sedang mencoba pemilu demokratis setelah menumbangkan diktator Franco. Karena itu, pada usia 18 tahun, ia resmi bergabung dengan Partai Sosialis.
Tahun 1986, tepatnya pada usia 26 tahun, ia secara bulat memutuskan terjun di bidang politik. Tepatnya ketika ia terpilih sebagai anggota termuda parlemen Spanyol. Ia langsung diperhadapkan pada dua persoalan politik yang cukup pelik, yaitu upaya melemahkan kelompok Catalan dan menghadapi pergolakan nasionalis Basque yang berjuang mendapat kekuasaan lebih besar di Madrid.
Pada tahun 1988, ia diangkat sebagai Ketua Regional Partai Sosialis di Leon. Tahun 1997, ia resmi terpilih sebagai Komite Eksekutif Federal, salah satu badan pemerintahan Partai Sosialis. Kariernya semakin melambung ketika pada bulan Juli 2000, Zapatero yang lahir pada 4 Agustus 1960 ini diangkat sebagai Sekretaris Jenderal PSOE.
Menjelang pemilu 14 Maret 2004, namanya selalu berada di pinggir-pinggir pagar pencalonan. Ia masih dianggap bukan siapa-siapa. Tak lain dan tak bukan kondisi demikian disebabkan oleh sikap dan pembawaannya yang memilih gaya kalem dan tidak menggebu-gebu. Satu sikap yang membuat sesama anggota partai merasa geregetan. Penggemar jogging dan memancing ini dinilai sama sekali tidak agresif ketika diberi kepercayaan memimpin partai beraliran sosialis (PSOE) tahun 2000. Banyak pihak menganggap ia terlalu kalem. Dalam pengertian negatifnya, kalem bisa pula dianggap sebagai lamban.
Oleh karena itu, dalam beberapa hari terakhir sebelum pemilu PSOE baru sedikit unggul dibandingkan dengan Partai Rakyat (PP). Pada akhirnya, orang mengakui, sikap Zapatero yang kalem, sabar, dan tidak meledak-ledak justru menjadi aset terbesar Sosialis. Prinsipnya, yang lebih membuka kolom kompromi membuat Zapatero menjadi tumpuan banyak pihak. Khususnya, setelah tragedi Madrid, rakyat pun mulai menggantungkan harapan kepadanya. Ia terpilih menjadi perdana menteri dengan mengalahkan Perdana Menteri José María Aznar pada pemilu tahun 2004 itu.
Didahului oleh: José María Aznar |
Perdana Menteri Spanyol 2004– 21 Desember 2011 |
Diteruskan oleh: Mariano Rajoy |