Lompat ke isi

Fatimah Hashim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yang Amat Berbahagia Tun (Dr) Hajah
Fatimah binti Hashim
SSM, PMN, PPM
Menteri Kesejahteraan Malaysia
Masa jabatan
1970 – 1972
Sebelum
Pendahulu
Jabatan baru
Pengganti
Aishah Ghani
Sebelum
Anggota Parlemen Malaysia
dapil Jitra-Padang Terap, Kedah
Masa jabatan
1959 – 1974
Pengganti
Konstituensi dibubarkan
Sebelum
Anggota Parlemen Persekutuan Tanah Melayu
untuk Jitra-Padang Terap, Kedah
Masa jabatan
1959 – 1963
Sebelum
Pendahulu
Konstituensi baru
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir25 Desember 1924
Parit Keroma, Muar, Johor
Malaya (kini Malaysia)
Meninggal9 Januari 2010(2010-01-09) (umur 85)
Kuala Lumpur, Malaysia
MakamMakam Pahlawan,
Masjid Negara,
Kuala Lumpur,
Malaysia
KebangsaanMelayu
Partai politikPartai UMNO
Suami/istriTan Sri Abdul Kadir Yusof
AnakDatin Mariam
Mohamed Shah
Prof Dato' Dr Khalid
Datuk Ali
Abdul Karim
Faridah
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Fatimah binti Hashim (25 Desember 1924 – 9 Januari 2010) adalah seorang pejuang kemerdekaan Malaysia yang pernah menjabat sebagai menteri Malaysia. Ia tercatat sebagai menteri perempuan pertama di Malaysia.[1] Bersama suaminya, Tan Sri Abdul Kadir Yusuf, mereka menjadi pasangan pertama dan satu-satunya yang sama-sama menjabat sebagai menteri dalam sejarah Malaysia.[2]

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Fatimah dilahirkan di Parit Keroma, sebuah kampung di daerah Muar, Johor. Ia mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Melayu Lelaki Parit Keroma, kerana ketika itu belum ada sekolah khusus murid perempuan di kampung tersebut. Setelah tamat, Fatimah pindah ke Mersing. Di sana, ia masuk Sekolah Melayu Perempuan dan belajar bahasa Inggris di sekolah malam dengan seorang guru Sekolah Convent Johor Bahru. Di Sekolah Melayu Perempuan Mersing, Tun Fatimah merupakan murid yang aktif dan menunjukan minat terhadap organisasi. Ia pernah menjadi ketua kelas dan ketua organisasi Sekolah Melayu Perempuan Mersing.[2]

Aktivisme dan politik

[sunting | sunting sumber]

Pada 1947, Fatimah bergabung dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).[3] Ia menyoroti permasalahan fasilitas umum dan infrastruktur yang tidak memadai di bawah pemerintah kolonial Inggris, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan.[4] Belakangan, Fatimah lebih dikenal melalui Wanita UMNO, yang merupakan organisasi sayap perempuan UMNO. Sejak 11 September 1956, ia memimpin organisasi tersebut selama 16 tahun hingga 1972.[1][5]

Setelah kemerdekaan Malaysia pada 1957, sang suami terus mendorongnya untuk aktif dalam politik. Sang suami menyarankannya untuk tidak berdiam diri di rumah, bahkan bersedia menemani dirinya pergi menghadiri berbagai kegiatan dengan menjadi supirnya.[6] Dalam pemilihan umum 1959, Fatimah mencalonkan diri dan berhasil merebut kursi daerah pemilihan Jitra dan Padang Terap. Fatimah kembali terpilih dalam dua kali pemilihan umum berikutnya.[3]

Pada 20 Mei 1969, Fatimah dilantik sebagai Menteri Kesejahteraan di kabinet Malaysia dan menjabat hingga 28 Februari 1973. Ia tercatat sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai menteri di Malaysia.[1] Pada saat yang sama, suaminya dilantik sebagai Menteri Hukum, menjadikan mereka satu-satunya pasangan yang sama-sama menjabat sebagai menteri dalam sejarah Malaysia.[2]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Fatimah menikah dengan Tan Sri Abdul Kadir Yusof. Setelah menikah, Fatimah tetap aktif dalam politik, meskipun suaminya tidak bisa terlibat karena saat itu menjabat sebagai Jaksa Agung Negara Malaysia. Pasangan ini dikaruniai enam orang, empat laki-laki dan dua perempuan. Mereka yakni Mariam, Mohamed Shah, Dato Profesor Emeritus Dr Khalid Abdul Kadir, Datuk Ali Abdul Kadir, Abdul Karim, dan Faridah. Dari mereka, Fatimah memiliki keturunan 19 cucu dan 11 cicit.[7][8][9]

Meninggal dunia

[sunting | sunting sumber]

Fatimah meninggal dunia pada 9 Januari 2010 dalam usia 85 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Masjid Negara, berdampingan dengan makam suaminya, Tan Sri Abdul Kadir Yusuf. Fatimah menjadi perempuan pertama yang dikebumikan di Makam Pahlawan Negara.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Gomez, Edmund Terence (2007-04-11). Politics in Malaysia: The Malay Dimension (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 978-1-134-09447-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-18. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  2. ^ a b c d "Tun Fatimah Hashim background – Pusat Kepimpinan Wanita Tun Fatimah Hashim". www.ukm.my. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-13. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  3. ^ a b "Maklumat Tun Fatimah Hashim – Pusat Kepimpinan Wanita Tun Fatimah Hashim". www.ukm.my. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-16. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  4. ^ Salleh, Dr Sabariah Mohamed (2017-08-18). "Valuing women's work | New Straits Times". NST Online (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-05. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  5. ^ Hamzah, Zumurni (2018-12-17). "Wanita Umno Kelantan takkan goyah". Sinarharian (dalam bahasa Melayu). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-01. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  6. ^ Edwards, Audrey. "Burning spirit in Fatimah"The Star – 25 Februari 2007
  7. ^ Lifestyle Focus: "Brought up with a sense of service"The Star – 25 Februari 2007
  8. ^ Ridu, Johannes., Yvonne Chong and James S. "Making the right moves" Diarsipkan 2022-03-31 di Wayback Machine. – AsiaViews – Malaysian Business – 26/IV/July/2007
  9. ^ "Datuk Ali Kadir returns to Ernst & Young" Diarsipkan 23 Maret 2006 di Wayback Machine. – Ernst & Young Global Limited – 1 Maret 2004