Bercanda dalam Duka
Bercanda dalam Duka | |
---|---|
Sutradara | Ismail Soebardjo |
Produser | Hendrick Gozali Yudhi Astono Cahaya |
Ditulis oleh | Grup Kreatif Gramedia |
Pemeran | Nungki Kusumastuti Sant Laksana Sjaeful Anwar Nani Widjaja Joice Erna August Melasz W.D. Mochtar Indah Fajarwati Rd Mochtar Wildan Dja'far Torro Margens Kaharuddin Syah Ida Kusumah Herman Ngantuk Bung Salim |
Penata musik | Franki Raden |
Sinematografer | Tantra Surjadi |
Penyunting | Suryo Susanto |
Tanggal rilis | 1981 |
Durasi | 116 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 1982 |
|
Bercanda dalam Duka adalah film Indonesia tahun 1981 dengan disutradarai oleh Ismail Soebardjo dan dibintangi oleh Nungki Kusumastuti dan Sjaeful Anwar.
Film ini mendapatkan nominasi tata artistik terbaik dalam Festival Film Indonesia 1982.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Winarti (Nungky Kusumastuti) adalah anak angkat Dikun (WD Mochtar), lurah desa di Jawa Tengah yang sedang terkena gas beracun. Winarti yang dimusuhi ibu (Nani Widjaja), kakak tirinya,dan Yana (Joice Erna) hamil. Keadaan ini membuat Winarti semakin tidak disukai mereka. Puguh (August Melasz), suami Yana yang juga memperistri Rani (Indah Fajarwati)ikut membuat suasana semakin meruncing. Sahabat Winarti, si Bisu (Sant Laksana) menjadi korban keadaan, ia diusir dari desa itu karena dituduh menghamili Winarti. Sementara ayah Puguh Den Cokro (Rd Mochtar) diharuskan mempertanggungjawabkan keuangan koperasi. Oleh karena itu ayah Puguh berusaha menggulingkan Lurah Dikun dengan mencabut papan petunjuk gas beracun di desa itu, sehingga membahayakan penduduk. Akhirnya setelah terjadi tembak-menembak yang menewaskan Puguh, Bisu dan Winarti, pembantu rumah tangga Lurah Dikun membeberkan kejadian yang sebenarnya dan terungkap bahwa Puguh yang memperkosa dan menghamili Winarti.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Laman Bercanda dalam Duka[pranala nonaktif permanen], diakses pada 13 Januari 2010
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) [email protected][pranala nonaktif permanen]