Lompat ke isi

Akalasia Esofagus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Akalasi Esofagus)

Akalasia Esofagus merupakan jenis kelainan pada esofagus(kerongkongan) yang gagal melakukan gerakan peristaltik(yaitu gerak otot kerongkongan agar makanan terdorong ke lambung). Kelainan akalasia dikenal juga sebagai namasimple, ectasia, kardiospasme dan megaesofagus.[1]

Pada pasien yang sehat, normalnya lower eshopageal sphincter(LES) akan mengendur jika ada makanan sehingga makanan masuk ke perut. Namun, berbeda pada penderita akalasia, LES tidak mengendur dengan baik, sehingga makanan tertahan di bagian bawah kerongkongan kemudian naik kembali(muntah).[2]

Berdasarkan data dari International Society for Disease of Esophagus(ISDE) angka kejadian akalasia berada di 0,7-1,6 kasus tiap 100.000 populasi. Di Indonesia sendiri hanya ada 48 kasus pada rentang tahun 1984-1988 di RSCM. Sedangkan pada tahun 2009-2010 di RSUD Dr. Soetomo hanya terdapat 5 kasus. Oleh karena itu, penyakit akalasia dikategorikan sebagai penyakit yang langka.[3][2][1]

Faktor dan Gejala

[sunting | sunting sumber]

Faktor penyebab akalasia belum diketahui secara pasti. Namun faktor genetika, penuan, kerusakan saraf, autoimun(Sjogren, lupus dan uveitis) dan infeksi penyakit diduga ada kaitannya dengan munculnya akalasia. Gejala khusus dari penyakit akalasia adalah kesulitan menelan baik berupa padatan maupun cair. Terjadi pula regurgitasi, nyeri dada substernal, penuruan berat badan serta dispepsia. Gejala lain yang ditunjukkan berupa bantuk di malam hari, aspirasi dan pneumonia.[1][3][2]

Penanganan Medis

[sunting | sunting sumber]

Sebagai penanganan awal, biasanya penderita menjalani pemeriksaan radiologi dan endoskopi. Bagi rumah sakit yang sudah lengkap, biasanya dilakukan juga manometri sebagai standar baku. Setelah menjalani pemeriksaan, barulah dilakukan terapi. Terapi yang bisa dijalani ada terapi medik, terapi businasi/dilatasi, injeksi botolium tiep A dan operasi Heller.[3]

Komplikasi

[sunting | sunting sumber]

Akalasia punya resiko komplikasi ke organ lain. Berikut rinciannya:

• Regurgitasi yaitu naiknya asam lambung/makanan ke kerongkongan

• Pneumonia yang disebabkan masuknya makanan ke paru-paru

• Perforasi esophagus yaitu robeknya dinding kerongkongan

• Kanker esofagus[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Garuda - Garba Rujukan Digital". garuda.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  2. ^ a b c d Endris, Atma (2021). Ensiklopedi Macam-Macam Penyakit. Hikam Pustaka. hlm. 3–4. 
  3. ^ a b c "Manajemen Akalasia dengan Kandidiasis dan Bradikardi". Unair News (dalam bahasa Inggris). 2021-02-09. Diakses tanggal 2022-06-23.