Bag 2. Kapasitas Produksi
Bag 2. Kapasitas Produksi
Bag 2. Kapasitas Produksi
KAPASITAS PRODUKSI
PERALATAN
KONSTRUKSI JALAN
KLASIFISIKASI TENAGA PENGGERAK
PRIME MOVER
CRAWLER TRACTOR
WHEEL TRACTOR
EXCAVATOR
MESIN PENGGERAK BERTENAGA
DIESEL
Tg Fp x r
Tg = Torsi pada cranshaft (Lb-ft)
r = Jari-jari poros engkol (ft)
Fp = Tekanan Piston (Lb/ft2)
TENAGA YANG DIBUTUHKAN
TENAGA YANG DIBUTUHKAN DIPENGARUHI OLEH :
TAHANAN GELINDING (ROLLING RESISTANCE = RR)
YANG DIDEFINISIKAN DENGAN : DAYA HAMBAT YANG HARUS
DIATASI OLEH ALAT AGAR DAPAT BERGERAK.
DAYA TRAKSI (TRACTION) : DAYA CENGKERAM RODA
TAHANAN TANJAKAN (GRADE RESISTANCE = GD
POSITIF) : DAYA HAMBAT YANG HARUS DIATASI KETIKA ALAT
AKAN MENANJAK
TAHANAN MENURUN (GRADE RESISTANCE = GD
NEGATIF) : DAYA DORONG YANG HARUS DIATASI OLEH ALAT
PADA PENURUNAN
TEKANAN (ALTITUDE) DAN TEMPERATUR LOKASI
PEKERJAAN : TENAGA MESIN AKAN BERKURANG PADA
TEKANAN UDARA RENDAH DAN TEMPERATUR LEBIH TINGGI
Dimana satuan untuk semua tahanan : %
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tahanan Gelinding
2 N g Tg
fwhp
33000
fwhp = flywheel horse power (bhp)
Ng = Kecepatan putaran mesin (rpm)
Tg = Torsi (lb-ft)
TENAGA YANG DAPAT DIPEROLEH DARI ALAT
FAKTOR HP MESIN
ROLLING RESISTANCE
KECEPATAN
EFISIENSI MESIN
KETINGGIAN (ALTITUDE)
KETINGGIAN BERTAMBAH, MAKA
KERAPATAN UDARA BERKURANG
PEMBAKARAN KURANG OPTIMAL
TENAGA BERKURANG
ESTIMASI PENGURANGAN DAYA SEBESAR 3%
PADA SETIAP KENAIKAN 1000 M, DIATAS
KETINGGIAN 2500 M.
Lihat Tabel 1
Tabel 1. Koreksi HP alat-alat berat akibat pengaruh ketinggian
Temperatur (º F)
Altitude
From sea
level 110 90 70 60 50 40 20 0 -20
• LIQUID
PENGARUH KONDISI MATERIAL TERHADAP
PRODUKSI ALAT-ALAT BERAT
Sebagai contoh :
1.25
1.0
0.90
B L
Swell ( Sw) x 100 %
L
C B
Shrinkage ( Sh) x 100 %
C
Cara Lain dapat ditentukan dengan Load Factor :
BB
SW
SW
1 x
1 x100
100%%
L
L
1 1 1 x 100%
L 1 x 100%
L
B
B
11
1
1 x
x100
100%
%
LF
LF
Contoh Load Factor
Loose Bank Swell Load
Material (lb/cy) (lb/cy) (%) Factor
Clay, dry 2,100 2,650 26 0.79
Clay, wet 2,700 3,575 32 0.76
Clay and gravel, dry 2,400 2,800 17 0.85
Clay and gravel, wet 2,600 3,100 17 0.85
Earth, dry 2,215 2,850 29 0.78
Earth, moist 2,410 3,080 28 0.78
Earth, wet 2,750 3,380 23 0.81
Gravel, wet 2,780 3,140 13 0.88
Gravel, dry 3,090 3,620 17 0.85
Sand, dry 2,600 2,920 12 0.89
Sand, wet 3,100 3,520 13 0.88
Sand and gravel, dry 2,900 3,250 12 0.89
Sand and gravel, wet 3,400 3,750 10 0.91
Awad Hanna Prof 1998
KESIMPULAN
TYPE UNIVERSAL
CRAWLER BLADE
CABEL CONTROLLED
WHEEL ANGLING
TRACTOR BLADE
DOZER TYPE
STRIGHT
HIDRAULIC
TYPE BLADE
CONTROLLED
SWAMP
BOWLDOZER
CUSHION
BLADE
TYPE TRACK
TYPE
TRACKSHOE
CRAWLER
(RODA KELABANG)
WHEEL
(RODA BAN)
SWAMP
(KHUSUS RAWA)
CRAWLER VS WHEEL DOZER
TYPE BLADE
TYPE
FUNGSI
BLADE
UNIVERSAL BLADE DIPERGUNAKAN UNTUK
PEKERJAAN NON
(U-BLADE) COHESIF MATERIAL
DIPERGUNAKAN UNTUK
BOWLDOZER MEMBAWA DAN
MENDORONG MATERIAL
TYPE BLADE UNTUK BULLDOZER
ATTACHMENT PADA BULLDOZER
ATTACHMENT PADA BULLDOZER
RIPPER TUNGGAL
RIPPER GANDA
BULLDOZER IN ACTION
Klasifikasi
Bulldozer
No Engine Size (HP) 700 450 400 335 300 200 100-150 60-70
2 Panjang Blade (m) 5.5 5.0 4.5 4.0 4.5 3.5 3.5 3.0
3 Tinggi Blade (m) 1.8 1.8 1.8 1.5 1.5 1.2 1.0 0.8
4 U-Blade (M3) 20 18 14 13 9 7 4 2
PRODUKSI BULDOZER
METODA KERJA
TANCAP BLADE - GUSUR -
MENGGUSUR MUNDUR - ANGKAT BLADE -
MUNDUR
KAPASITAS BLADE ( q )
L = LEBAR BLADE (m)
H = TINGGI BLADE (m)
a = FAKTOR BLADE
WAKTU SIKLUS (CT)
WAKTU PENANCAPAN BLADE,
WAKTU MENGGUSUR (MAJU),
WAKTU MUNDUR, WAKTU
ANGKAT BLADE, WAKTU
MUNDUR.
PRODUKSI BULDOZER
L
H
60
Q q x x E
CT
2H
Q = Produksi (m3/jam)
q = Kapasitas Blade (m3)
q’ = L x H ² x a CT = Waktu Siklus (menit)
CT = Vmaju + E = Efisiensi (Tanpa Satuan)
Vmundur
+ Waktu Tetap
Beban Bulldozer diasumsikan
dengan kondisi tumpukan didepan
mould. Dengan Perbandingan
Kemiringan 1 : 2
Dengan Asumsi Tersebut, Maka
q’ = ½. H x 2 H x L x a
a = Faktor Blade (Rata-rata
Pengamatan Bentuk Tumpukan
yang didorong)
H
2H
Asumsi Dalam Penetapan Gear,
Kecepatan dan Daya Dorong
Pembenaman pohon
Pemotongan rata dengan muka
Pembongkaran akar kedalam tanah dengan Diurung dengan tanah.
Luas pekerjaan tanah atau diatasnya
pukulan
1 2 3 4 5
Kapak,machet,brush Dengan blade bulldozer
Dengan blade bulldozer,cangkul hook,cangkul besar Bajak mouldboard, bajak piringan,
1. Sampai dengan 4 ha
besar dengan cangkul kecil,kapak. (garpu),cangkul dengan gergaji piringan penyobek (Discharrow)
sirkular yang berkendaraan.
Sabit besar bermesin (Heavy Blade Bulldozer,sabit putar. Bajak mold board bajak
2. 4 - 40 ha Dengan Blade Bulldozer duty momer)Gergaji sirkular Hail type rotary cutter. Rolling piringan,piringan penyobek
yang berkendaraan brush cutter. (discharrow)
Roling Brush cutter, Flail type
Blade Bulldozer, Penggaruk akar, Pisau pemotong bentuk piringan,
cutter, rantai yang
3 40 - 400ha atau lebih Grabber, bajak akar, rantai yang bajak mouldboard bajak piringan,
direntangkan diantara dua
direntangkan diantara dua tractor,rel piringan penyobek.
tractor.rel
Fungsi
Menggali (Utama)
Mengangkat
Mengangkut pada jarak dekat
Mengisi Dump Truck
Menggali Parit
Mengumpulkan Material
Perapihan Tebing
PERALATAN PENGGALI
(EXCAVATOR)
BORING
BACKHOE
MACHINE
JENIS
EXCAVATOR
TYPE
TYPE TYPE
MODIFIKASI
TRACKSHOE KENDALI
ATTACHMENT
TYPE
CRAWLER CABEL BACKHOE
CONTROOLED
POWER SHOVEL
WHEEL
TYPE
HIDRAULIC
TYPE CONTROLLED
SWAMP
TYPE
TRACKSHOE
TYPE
TRACTOR
TRACKSHOE
CRAWLER
(RODA KELABANG)
WHEEL
(RODA BAN)
SWAMP
(KHUSUS RAWA)
WHEEL AND
CRAWLER EXCAVATOR
WHEEL
EXCAVATOR
CRAWLER
EXCAVATOR
SWAMP EXCAVATOR
TYPE KENDALI
TYPE
PENGGERAK BLADE GAMBAR KETERANGAN
BUCKET/ATTACHMENT
CABEL DIGERAKKAN/DIKEN
CONTROLLED DALIKAN DENGAN
KABEL
BUCKET/ATTACHMENT
DIGERAKKAN/DIKEN
DALIKAN DENGAN
HIDRAULIC
CONTROLLED
TEKANAN PELUMAS
HIDRAULIK YANG
DIALIRKAN MELALUI
SLANG
CABLE CONTROLLED
Sistem kendali
dilakukan melalui kabel.
Untuk kondisi sekarang
sudah kurang populer,
karena manuver sangat
lambat.
Namun untuk lokasi
yang sulit pelumas
hidrolis, sistem ini lebih
ekonomis
HIDRAULIC CONTROLLED
Sistem kendali
dilakukan melalui
minyak hidrolis yang
disalurkan melalui
slang (hose)
Hampir semua alat
yang ada sekarang
ini menggunakan
sistem kendali
hidrolis
METODE KERJA
SHOVEL
BACKHOE
DRAGLINE
CLAMSHELL
S
KAPASITAS EXCAVATOR
MEDIUM
LARGE
MINI EXCAVATOR
KONSTRUKSI
EXCAVATOR
ENGINE
KOMPONEN MESIN
PENGGERAK
Radiator
Pipa radiator
Tutup Mesin
(Sproeier)
Poros Engkol (Cruck As)
Karter Mesin
Kipas Radiator
Komponen Alat
BOOM
Kabin Idler
ARM
Sproket
Counterweight Controlvalve
ATTACHMENT
PRODUKSI BACKHOE
PEKERJAAN MENGGALI
Metode Kerja
Gali-Swing-Dump-Swing
Kembali
Kapasitas Bucket
q = q’ x k
Waktu Silklus
CT = Waktu Gali - Waktu
Swing - Waktu Angkat -
Waktu Dumping - Swing
Kembali
PRODUKSI BACKHOE
Produksi Dipengaruhi Oleh :
Jenis Material
Kedalaman/Tinggi Gali
Sudut putar
Ketrampilan Operator
Kondisi fisik, Kondisi Mesin
Untuk Pek. Mengisi DT, dipengaruhi
bucket alat pemuat (Dump Truck)
FUNGSI ALAT
MENGANGKAT MATERIAL
MENGANGKUT MATERIAL UNTUK JARAK
DEKAT
MENDORONG MATERIAL (TERBATAS
GEMBUR)
MENGISI DUMP TRUCK
MERATAKAN TANAH/MATERIAL
MENGGALI (KONDISI TERTENTU)
JENIS LOADER
KOMPONEN UTAMA LOADER
ATTACHMENT LOADER
KAPASITAS PRODUKSI WHEEL OADER
LOADING
DITENTUKAN OLEH :
METODE PEMUATAN
KAPASITAS BUCKET (q’)
WAKTU SIKLUS TERDIRI
DARI
WAKTU TETAP
RAISE TIME
LOWER TIME
q q ' x k DUMP TIME
VARIABLE TIME
60
Q q x x E ANGKUT
ws ATUR POSISI
POSISI PEMUATAN
PEMUATAN
PEMUATAN V MENYAMPING
SILANG
L MATERIAL
RIA D MATERIAL
ATE TR UM
M UC P
DU UCK
K
TR
M
P
DUMP
TRUCK
Pengangkutan Langsung
V1
V2
d
Kapasitas Bucket dan Daya
Mesin
Kapasitas Bucket
No Daya Mesin (HP)
(m3)
1 0.76 - 1.14 60 – 80
2 1.14 - 1.72 80 – 100
3 1.72 - 2.30 100 – 150
4 2.30 - 3.06 150 – 320
5 4.21- 5.36 320 – 400
6 5.25 - 6.75 400 – 700
CONTOH SOAL
PENGGUNAAN WHEEL LOADER CATERPILLAR
926
JARAK ANGKUT RATA-RATA = 10 M
KAPASITAS BUCKET = 1,7 M3
FAKTOR BUCKET = 0.85
KECEPATAN MAJU (F) = 5,9 KM/JAM
KECEPATAN MUNDUR (R) = 6,3 KM/JAM
EFFISIENSI & FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEKERJAAN
EFFISIENSI WAKTU KERJA = 0,85
EFFISIENSI OPERATOR = 0,75
EFF KERJA/MANAJEMEN = 0,75
EFFISIENSI MEDAN KERJA = 0,75
PRODUKSI WHEEL LOADER
• F = 5,9 KM/JAM = 5900/60 = 98,3 M/MENIT
• R = 6,3 KM/JAM = 6300/60 = 105 M/MENIT
• EFFISIENSI TOTAL = 0,75 x 0,75 X 0,85 x 0,75
= 0,358
• Cms = L/F + L/R + 0,2
= 10/98,3 +10/105 +0,2
= 0,4 MENIT
• T = 60/Cms = 60/0,4 = 150 TRIP/JAM
• CP = 1,7 x 150 X 0,358 = 91,8 M3/JAM
CRAWLER
DUMP TRUCK
TRAILLER
FLATBED TRUCK
CONCRETE MIX
TRUCK
WATERTANK
TRUCK
WAGON
DUMPTRUCK
CRAWLER TRUCK
TRAILLER
JENIS DAN FUNGSI
TRUCK
No JENIS FUNGSI
MENGANGKUT MATERIAL UNTUK
1 DUMP TRUCK
JARAK JAUH.
MENGANGKUT MATERIAL / PERALATAN
2 TRAILLER TRUCK
KHUSUS (BENTUK,VOLUME BERAT)
MENGANGKUT AIR UNTUK KEBUTUHAN
3 WATERTANK TRUCK
PEKERJAAN KONSTRUKSI
JENIS JENIS
UKURAN
DUMP TRACK
SIDE
DT KECIL CRAWLER
DUMP
REAR
DT BESAR WHEEL
DUMP
DUMP BOTTOM
WAGON DUMP
PERBANDINGAN ANTARA
DUMPTRUCK BESAR / WAGON & DUMPTRUCK KECIL
KEUNGGULAN KEUNGGULAN
• KAPASITAS BESAR • LINCAH DAN MUDAH DALAM OPERASI
• CREW LEBIH SEDIKIT • FLEXIBLE UNTUK PENGANGKUTAN JARAK DEKAT
• UNGGUL UNTUK JARAK JAUH • PENURUNAN PRODUKSI KECIL JIKA ADA YANG TIDAK
• WAKTU HILANG SAAT PEMUATAN KECIL, BEROPERASI
KARENA DUMP BESAR • TIDAK MEMBUTUHKAN PERHATIAN KHUSUS JALAN
KERJA
• PEMELIHARAAN LEBIH MUDAH
KEKURANGAN
• PERLU PEKERJAAN EXTRA UNTUK JALAN
KEKURANGAN
KERJA • WAKTU HILANG LEBIH BANYAK SAAT PEMUATAN
• SULIT BEROPERASI PADA JALAN SEMPIT
• BAK YANG KECIL MENYULITKAN ALAT PEMUAT
• PRODUKSI AKAN MENURUN DRASTIS JIKA
• BANYAK SOPIR
ADA YANG TIDAK BEROPERASI • BESAR BIAYA PEMELIHARAAN DAN JML MEKANIK
• PEMELIHARAAN SULIT
CRAWLER & WHEEL TRACTOR DUMP TRUCK
WHEEL
TRACK
TIPE
DUMP
Alat Tambahan
Pada Rear Dump
untuk Kebutuhan
Bahu Jalan.
BOTTOM DUMP
PEMILIHAN DUMP TRUCK
T2
T1
T3
T5
T4
Produksi Dump
Truck
C x 60 x Et
P xM
Cmt
P = Produksi persiklus (m3 atau
Ton)
C = Kapasitas Bucket (m3 atau
Ton)
Et = Efisiensi Total
Cmt = Waktu Siklus (menit)
M = Jumlah Dump Truck (unit)
Waktu Siklus (Cmt)
WAKTU PEMUATAN (T1)
WAKTU PENGANGKUTAN (T2)
WAKTU DUMPING + Waktu Berbalik Arah (T3)
WAKTU KEMBALI (T4)
WAKTU MENGATUR POSISI (T5)
WAKTU PEMUATAN (T1)
DIPENGARUHI OLEH
KAPASITAS ALAT
PEMUAT
(LOADER/SHOVEL
) DAN KAPASITAS
BUCKET DUMP
TRUCK
WAKTU PENGANGKUTAN
(T2)
DIPENGARUHI OLEH :
KECEPATAN RATA-RATA (V)
KONDISI JALAN
BERAT MUATAN/KONDISI MEDAN
(lihat kembali topik tentang Rolling
Resistance dan Grade Resistance)
JARAK ANGKUT (S)
T2 = S/V1
WAKTU BERBALIK ARAH
(T3)
DIPENGARUHI OLEH :
LUASNYA LOKASI /KONDISI TEMPAT
BERBALIK ARAH (PUTAR)
WAKTU DUMPING (SEKALI DUMPING
ATAU BEBERAPA KALI DUMPING)
UNTUK REAR DUMP (BERHUBUNGAN
DENGAN JUMLAH TUMPUKAN)
UNTUK BOTTOM DUMP, KECEPATAN
SAAT DUMPING)
WAKTU BERBALIK ARAH
(T4)
DIPENGARUHI OLEH :
KECEPATAN RATA-RATA SAAT
KEMBALI (V3)
KONDISI JALAN
KECEPATAN SAAT BUCKET KOSONG
JARAK ANGKUT (S) JIKA ROUTE
KEMBALI BERBEDA DENGAN RUTE
PERGI
T4 = S/V3
WAKTU TUNGGU (T5)
MOTOR GRADER
GRADER YANG DALAM PENGOPERASIANNYA
MEMPUNYAI PENGGERAK SENDIRI
FUNGSI GRADER
UNTUK MERATAKAN TANAH
MEMBERSIHKAN MEDAN YANG
RELATIF MUDAH
MEMOTONG TEBING
MEMBUAT KEMIRINGAN SALURAN/
SIDE DITCH
MENGHAMPAR AGREGAT/MATERIAL
Peralatan Tambahan
• Produktivitas ditentukan
dalam satuan “waktu”
• Waktu Produksi sangat
tergantung dari :
Ketelitian yang
dibutuhkan pekerjaan
Ketrampilan dan
Pengalaman Operator
Taksiran Produksi Pekerjaan Grading
df dr N
T
Vf Vy
x E ...........(1)
T = Waktu (menit)
df = Jarak lurus pergi (feet)
dt = jarak kembali (feet)
Vf = Kecepatan rata-rata pergi (feet/minutes)
Vy = Kecepatan rata-rata kembali ( feet/minutes)
N = Jumlah Lintasan
E = Efisiensi Total
Jika jarak cukup dekat, maka jarak rata-rata dapat dianggap sama, sehingga
persamaan 1) dapat di tulis sebagai berikut :
2d .N
T
Va . E
...........( 2)
Q A V x ( Le Lo) x 1000 x E
ALAT-ALAT PEMADAT
Alat-alat
Pemadat
PLATE
COMPACTOR
• Mengurangi liquifaksi
PEMILIHAN ALAT PEMADAT
Category Tanah Kohesif Material bergradasi baik, Gradasi Uniform
kering, berbutir dan kohesif
Maks Tebal Minimum Maks Tebal Minimum Maks Tebal Minimum
lapisan Jumlah lapisan Jumlah lapisan Jumlah
(mm) Lintasan (mm) Lintasan (mm) Lintasan
Maks Tebal lapisan Minimum Jumlah Maks Tebal lapisan Minimum Jumlah Maks Tebal Minimum Jumlah
(mm) Lintasan (mm) Lintasan lapisan Lintasan
(mm)
Vibrating Roller
270-450 kg Kurang Cocok - 75 16 150 16
450-700 kg Kurang Cocok - 75 12 150 12
700-1300 kg 100 12 125 12 150 6
1300-1800 kg 125 8 150 8 200 10
1800-2300 kg 150 4 150 4 225 12
2300-2900 kg 175 4 175 4 250 10
2900-3600 kg 200 4 200 4 275 8
3600-4300 kg 225 4 225 4 300 8
4300-5000 kg 250 4 250 4 300 6
Diatas 5000 kg 275 4 275 4 300 4
Dropping-Weight Compactor
Massa > 500 kg
Tinggi Jatuh
1-2 m 600 4 600 8 450 8
>2 m 600 2 600 4 Kurang Cocok -
PRODUKSI ALAT PEMADAT
FAKTOR - FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKSI
• Kecepatan Operasi
• Lebar Efektif Pemadatan
• Tebal Material yang Dipadatkan
• Jumlah Pemadatan (Passing)
• Efisiensi Kerja
PENDEKATAN ANALISIS PRODUKSI
• Analisis Produksi
W=L-
Lo
berbasis Volume Material
yang dipadatkan
• Analisis Produksi
berbasis Luas Material
yang dipadatkan
Estimasi Produksi
Berbasis Produk Volume Tanah Padat
W x V x H x 1000 x E
Q
N
Jenis Alat V W N
DILOKASI PEKERJAAN