Bag 2. Kapasitas Produksi

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 128

BAGIAN 2

KAPASITAS PRODUKSI

PERALATAN
KONSTRUKSI JALAN
KLASIFISIKASI TENAGA PENGGERAK

 UNIT TENAGA PENGGERAK


 ENGINE : TENAGA MESIN
 ELECTRIC POWER : TENAGA LISTRIK
 STEAM : TENAGA UAP
 ENGINE & ELECTRIC : TENAGA MESIN & LISTRIK

 PRIME MOVER
 CRAWLER TRACTOR
 WHEEL TRACTOR
 EXCAVATOR
MESIN PENGGERAK BERTENAGA
DIESEL

KAPASITAS MESIN DITENTUKAN


OLEH HORSE POWER (HP) OLEH
MANUFACTURER
PENGGERAK BERTENAGA DIESEL

 ALAT-ALAT DIRANCANG UNTUK MELAKUKAN


PEKERJAAN YANG SESUAI FUNGSINYA.

 OPTIMALISASI PEMANFAATAN ALAT AKAN


TERGANTUNG DARI SEBERAPA JAUH KITA
MENGETAHUI DAN MEMAHAMI FUNGSI ALAT DAN
PEKERJAAN YANG AKAN DILAKUKAN.

 BEBERAPA FAKTOR YANG PERLU DIPAHAMI DALAM


PEMANFAATAN ALAT ANTARA LAIN :

 Tenaga yang dibutuhkan untuk pelaksanaan


pekerjaan
 Tenaga yang diperoleh dari alat-alat berat.
 Tenaga yang dapat dipergunakan dari alat-
alat berat
TENAGA TERSEDIA
 Tenaga yang diperoleh dari alat-alat
berat
 Tenaga Mesin
Pembakaran pada Piston (Fp) 
Menggerakkan Poros Engkol  dengan
jari-jari ( r )  yang menghasilkan Torsi
(Tg). Pada Kecepatan tertentu torsi
yang diperoleh dari cranshaft dihitung

Tg Fp x r
 Tg = Torsi pada cranshaft (Lb-ft)
 r = Jari-jari poros engkol (ft)
 Fp = Tekanan Piston (Lb/ft2)
TENAGA YANG DIBUTUHKAN
TENAGA YANG DIBUTUHKAN DIPENGARUHI OLEH :
 TAHANAN GELINDING (ROLLING RESISTANCE = RR)
YANG DIDEFINISIKAN DENGAN : DAYA HAMBAT YANG HARUS
DIATASI OLEH ALAT AGAR DAPAT BERGERAK.
 DAYA TRAKSI (TRACTION) : DAYA CENGKERAM RODA
 TAHANAN TANJAKAN (GRADE RESISTANCE = GD
POSITIF) : DAYA HAMBAT YANG HARUS DIATASI KETIKA ALAT
AKAN MENANJAK
 TAHANAN MENURUN (GRADE RESISTANCE = GD
NEGATIF) : DAYA DORONG YANG HARUS DIATASI OLEH ALAT
PADA PENURUNAN
 TEKANAN (ALTITUDE) DAN TEMPERATUR LOKASI
PEKERJAAN : TENAGA MESIN AKAN BERKURANG PADA
TEKANAN UDARA RENDAH DAN TEMPERATUR LEBIH TINGGI
 Dimana satuan untuk semua tahanan : %
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tahanan Gelinding

 Gesekan Internal pada Alat (Internal friction)

 Tekanan Angin dalam Ban (Inflation Pressure)

 Bentuk atau Kembang Ban (Tread Design)

 Keadaan Permukaan Tanah (Surface of Grove)

pada Jalan Kerja


TENAGA YANG DIBUTUHKAN

 Daya yang diperoleh dari mesin dinyatakan


pada roda gila (flywheel) dengan satuan
flywheel horse power (fhp)
 Ukuran Tenaga dapat dihitung dengan formula :

2 N g Tg
fwhp 
33000
fwhp = flywheel horse power (bhp)
Ng = Kecepatan putaran mesin (rpm)
Tg = Torsi (lb-ft)
TENAGA YANG DAPAT DIPEROLEH DARI ALAT

 TENAGA TARIK (DRAWBAR PULL) : TENAGA


YANG DIUKUR DIBELAKANG ALAT BERODA
KELABANG YANG DINYATAKAN DALAM kg ATAU
lbs YANG DIPENGARUHI OLEH :

 FAKTOR HP MESIN
 ROLLING RESISTANCE
 KECEPATAN
 EFISIENSI MESIN

 PADA ALAT BERODA BAN, TENAGA YANG


DIPEROLEH DIUKUR PADA KELILING RODA
YANG BIASANYA DISEBUT DENGAN (RIMPULL)
RIMPULL
Rimpull = 375 x HP x E
V

HP = Horse Power (Tenaga Kuda)


E = Effisiensi Mesin (%)
V = Kecepatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RIMPULL:


 TRAKSI
 Bentuk / Kembang ban
 Ukuran Ban
 Bidang Kontak Antara Ban dan Tanah
 Ketinggian lokasi kerja yang berpengaruh terhadap proses
pembakaran mesin (setiap peningkatan ketinggian sebesar 1000 ft
diatas 2500 ft, mesin akan mengalami penurunan tenaga sebesar
3% dari HP.
(Masalah ini biasa diatasi dengan sistem perancangan mesin yang
menggunakan TURBO)
TENAGA YANG DAPAT DIGUNAKAN
 TIDAK SEMUA TENAGA DAPAT DIGUNAKAN MESKIPUN
HP MESIN TELAH DIDISAIN LEBIH BESAR DARI TENAGA
UNTUK MENGGERAKKAN ALAT.
 BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGGUNAAN TENAGA, ANTARA LAIN :
 TRAKSI : DAYA CANGKANG ANTARA RODA DAN
PERMUKAAN TANAH
 Koefisien traksi dapat didefinisikan sebagai suatu faktor
yang harus dikalikan dengan berat kendaraan untuk
mendapatkan tenaga traksi maksimal sebelum terjadi
gelincir (slip).
 KOEFISIEN TRAKSI DITENTUKAN OLEH :
 Bentuk / Kembang ban
 Ukuran Ban
 Bidang Kontak Antara Ban dan Tanah (Faktor Tanah Tempat
Ban berpijak, Faktor Ban)
TENAGA YANG DAPAT DIGUNAKAN
(lanjutan)

 KETINGGIAN (ALTITUDE)
 KETINGGIAN BERTAMBAH, MAKA
KERAPATAN UDARA BERKURANG
 PEMBAKARAN KURANG OPTIMAL
 TENAGA BERKURANG
 ESTIMASI PENGURANGAN DAYA SEBESAR 3%
PADA SETIAP KENAIKAN 1000 M, DIATAS
KETINGGIAN 2500 M.
 Lihat Tabel 1
Tabel 1. Koreksi HP alat-alat berat akibat pengaruh ketinggian

Temperatur (º F)
Altitude
From sea
level 110 90 70 60 50 40 20 0 -20

0 0.954 0.971 0.991 1.000 1.008 1.018 1.039 1.062 1.085


1000 0.920 0.937 0.955 0.964 0.974 0.984 1.003 1.025 1.048
2000 0.887 0.904 0.921 0.930 0.938 0.948 0.968 0.988 1.010
3000 0.855 0.872 0.888 0.896 0.905 0.914 0.933 0.952 0.974
4000 0.825 0.840 0.856 0.865 0.873 0.882 0.899 0.918 0.938
5000 0.795 0.809 0.825 0.833 0.842 0.849 0.867 0.885 0.904
6000 0.767 0.781 0.795 0.803 0.811 0.820 0.836 0.853 0.872
7000 0.738 0.752 0.767 0.775 0.782 0.790 0.806 0.823 0.840
8000 0.712 0.725 0.739 0.746 0.754 0.762 0.776 0.793 0.811
9000 0.686 0.699 0.713 0.720 0.727 0.734 0.748 0.764 0.782
10000 0.682 0.675 0.687 0.693 0.700 0.707 0.722 0.737 0.753
Travelling Performance

 Dalam melakukan perjalanan, khususnya pada peralatan


pengangkut, maka sangat penting memperhatikan
tahanan gelinding dan tahanan kemiringan.
 Untuk kebutuhan estimasi waktu perjalanan, salah satu
pendekatan dapat dilakukan adalah membagi jarak haul
kedalam beberapa segmen berdasarkan kondisi yang
mempengaruhi tahanan gelinding dan kemiringan.
 Dalam hal ini manufacturer alat, akan mengeluarkan
travelling performance untuk menentukan kecepatan
perjalanan.
 Meskipun demikian, untuk kebutuhan praktis, kecepatan
sangat dipengaruhi oleh sikap pengemudi.
MATERIAL DI ALAM
UNTUK MENGETAHUI KONDISI
KONDISI : MATERIAL :
• TEST PIT
• BORING
• ASLI / ALAMI • OBSERVASI LAPANGAN
• SEISMIK
• PADAT • GEOLISTRIK
AGAR DAPAT DIPINDAHKAN,
MAKA PADA KONDISI TERTENTU
• GEMBUR MATERIAL HARUS DIHANCURKAN
ATAU DIGEMBURKAN

• LIQUID
PENGARUH KONDISI MATERIAL TERHADAP
PRODUKSI ALAT-ALAT BERAT

DISAMPING JENIS PEKERJAAN, KARAKTERISTIK MATERIAL


DALAM BERBAGAI KONDISI SANGAT MEMPENGARUHI
PRODUKSI ALAT-ALAT BERAT.

Sebagai contoh :

Produksi Excavator untuk kebutuhan pekerjaan galian tanah


lempung kepasiran dan lempung, akan berbeda.
KARAKTERISTIK MATERIAL
• MATERIAL KONSTRUKSI UMUMNYA DITINJAU PADA KONDISI
SEBAGAI BERIKUT :
– Kondisi Asli (Bank)
– Kondisi Lepas (Loose) misalnya Gembur, Cair dan Gas.
– Kondisi Padat (Compact)
• FAKTOR-FAKTOR UTAMA YANG PENTING DIKETAHUI
– Volume Material (M 3 )
– Berat Material (Kg, Ton)
– Kekerasan (Hardness) Skala Mohr 1-10
– Kohesivitas Material atau daya ikat
– Bentuk Material (shape)
KONDISI MATERIAL

ASLI LEPAS PADAT

JENUH AIR /LIQUID


1.0 M3
1.25 M3 0.90 M3
(KONDISI
(GEMBUR) (KONDISI
ALAMI)
PADAT)

1.25

1.0
0.90

In place Loose Compacted


ANALISIS VOLUME TANAH

 B L
Swell ( Sw)   x 100 %
 L 

C B
Shrinkage ( Sh)   x 100 %
 C 
Cara Lain dapat ditentukan dengan Load Factor :

Berat Jenis Tanah Lepas


Load factor ( LF ) 
Berat Jenis Tanah Asli

Volume Tanah Asli


Load factor ( LF ) 
Volume Tanah Lepas
ANALISIS VOLUME MATERIAL (LANJUTAN)

 BB 
SW 
SW  
 1 x
1 x100
100%%
L
 L 
 
 
 1 1  1 x 100%
  L  1 x 100%

L  

   
B
  B  

 11 

  1
1  x
x100
100%
%
LF
 LF 
Contoh Load Factor
Loose Bank Swell Load
Material (lb/cy) (lb/cy) (%) Factor
Clay, dry 2,100 2,650 26 0.79
Clay, wet 2,700 3,575 32 0.76
Clay and gravel, dry 2,400 2,800 17 0.85
Clay and gravel, wet 2,600 3,100 17 0.85
Earth, dry 2,215 2,850 29 0.78
Earth, moist 2,410 3,080 28 0.78
Earth, wet 2,750 3,380 23 0.81
Gravel, wet 2,780 3,140 13 0.88
Gravel, dry 3,090 3,620 17 0.85
Sand, dry 2,600 2,920 12 0.89
Sand, wet 3,100 3,520 13 0.88
Sand and gravel, dry 2,900 3,250 12 0.89
Sand and gravel, wet 3,400 3,750 10 0.91
Awad Hanna Prof 1998
KESIMPULAN

• SANGAT PENTING MENGETAHUI PERUBAHAN


KARAKTERISTIK FISIK TANAH DALAM
PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT

• KONVERSI-KONVERSI YANG PADA UMUMNYA


HARUS DIKETAHUI ADALAH KONVERSI VOLUME
DAN BERAT ANTARA KONDISI TANAH ASLI,
LEPAS DAN PADAT.
KAPASITAS PRODUKSI
ALAT SECARA INDIVIDU
GLOSARIU
M
Waktu Siklus (WS atau CT)
Proses Gerakan suatu Alat dari gerakan awal sampai pada gerakan
akan memulai kembali
Efisiensi ( E )
Kondisi alat, material, medan kerja, cuaca, metode kerja,
pemeliharaan
Hari Kalender :
Hari dalam almanak
Hari Kerja Effektif
Hari Kalender dikurang hari libur, hari tidak kerja akibat hujan dan
akibat kerusakan alat
Jam Kerja Effektif
Jam Kerja dalam sehari dikurangi jam istirahat ( umumnya 7 -8 Jam)
Berapa % yang Terisi dari
Kapasitas Bucket ?
FUNGSI
 PEMBERSIHAN MEDAN DARI KAYU-KAYU, AKAR-AKAR
POHON DAN BATU-BATUAN
 PEMBUKAAN JALAN KERJA DIPEGUNUNGAN
 MEMINDAHKAN TANAH UNTUK JARAK DEKAT (MAKS 90 m)
 MENARIK SCRAPPER
 MENGHAMPAR TANAH ISIAN
 MENIMBUN KEMBALI
 MEMBERSIHKAN MEDAN
 MEMELIHARA JALAN KERJA
 MENGUMPULKAN/MENIMBUN MATERIAL (STOCKPILE)
JENIS BULLDOZER
JENIS
BULLDOZER

TYPE TYPE TYPE


TRACKSHOE PENGGERAK BLADE BLADE

TYPE UNIVERSAL
CRAWLER BLADE
CABEL CONTROLLED
WHEEL ANGLING
TRACTOR BLADE
DOZER TYPE
STRIGHT
HIDRAULIC
TYPE BLADE
CONTROLLED
SWAMP
BOWLDOZER

CUSHION
BLADE
TYPE TRACK
TYPE
TRACKSHOE

CRAWLER
(RODA KELABANG)

WHEEL
(RODA BAN)

SWAMP
(KHUSUS RAWA)
CRAWLER VS WHEEL DOZER
TYPE BLADE
TYPE
FUNGSI
BLADE
UNIVERSAL BLADE DIPERGUNAKAN UNTUK
PEKERJAAN NON
(U-BLADE) COHESIF MATERIAL

ANGLING BLADE DIPERGUNAKAN UNTUK


MEMBUANG KESAMPING,
(A-BLADE) PEMBUKAAN JALAN, GALI SALURAN

CUSHION BLADE DIPERGUNAKAN


UNTUK MENDORONG TANAH
(C-BLADE) JARAK JAUH

STRIGHT BLADE MODIFIKASI U-BLADE


DENGAN MANUVER
(S-BLADE) YANG LEBIH MUDAH

DIPERGUNAKAN UNTUK
BOWLDOZER MEMBAWA DAN
MENDORONG MATERIAL
TYPE BLADE UNTUK BULLDOZER
ATTACHMENT PADA BULLDOZER
ATTACHMENT PADA BULLDOZER

RIPPER TUNGGAL

RIPPER GANDA
BULLDOZER IN ACTION
Klasifikasi
Bulldozer

No Engine Size (HP) 700 450 400 335 300 200 100-150 60-70

1 Berat Mesin (Ton) 85 50 45 35 25 20 10-14 5-8

2 Panjang Blade (m) 5.5 5.0 4.5 4.0 4.5 3.5 3.5 3.0

3 Tinggi Blade (m) 1.8 1.8 1.8 1.5 1.5 1.2 1.0 0.8

4 U-Blade (M3) 20 18 14 13 9 7 4 2
PRODUKSI BULDOZER
 METODA KERJA
TANCAP BLADE - GUSUR -
MENGGUSUR MUNDUR - ANGKAT BLADE -
MUNDUR
 KAPASITAS BLADE ( q )
L = LEBAR BLADE (m)
H = TINGGI BLADE (m)
a = FAKTOR BLADE
 WAKTU SIKLUS (CT)
WAKTU PENANCAPAN BLADE,
WAKTU MENGGUSUR (MAJU),
WAKTU MUNDUR, WAKTU
ANGKAT BLADE, WAKTU
MUNDUR.
PRODUKSI BULDOZER
L

H
60
Q q x x E
CT
2H

Q = Produksi (m3/jam)
q = Kapasitas Blade (m3)
q’ = L x H ² x a CT = Waktu Siklus (menit)
CT = Vmaju + E = Efisiensi (Tanpa Satuan)
Vmundur
+ Waktu Tetap
Beban Bulldozer diasumsikan
dengan kondisi tumpukan didepan
mould. Dengan Perbandingan
Kemiringan 1 : 2
Dengan Asumsi Tersebut, Maka
q’ = ½. H x 2 H x L x a
a = Faktor Blade (Rata-rata
Pengamatan Bentuk Tumpukan
yang didorong)
H

2H
Asumsi Dalam Penetapan Gear,
Kecepatan dan Daya Dorong

 Kondisi ini sangat di Pengaruhi oleh Operator.


 Merupakan hal yang subyektif.
 Operator yang hati-hati akan menurunkan gear,
meskipun DBP belum optimal.
 Operator yang kurang hati-hati kadang memaksakan
gear tertentu, dimana untuk kondisi tersebut dapat
menyebabkan alat bekerja diatas kemampuan yang
dimiliki.
Pendekatan Penentuan Gear, Speed dan DBP
LAND CLEARING
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIFITAS PEKERJAAN LAND
CLEARING:
 KELEBATAN POHON
 JUMLAH POHON
 UKURAN POHON
 TOPOGRAFI :
 JENIS POHON/KAYU  KEMIRINGAN MEDAN
 JENIS AKAR  SALURAN/SUNGAI
 KONDISI RUMPUN  RAWA-RAWA
 BATUAN BESAR
 PENGGUNAAN TANAH, APAKAH  BUKIT
TANAH AKAN DIGUNAKAN UNTUK  KEADAAN IKLIM
PEKERJAAN LAIN  KEBUTUHAN PEKERJAAN
 KEADAAN DAN DAYA DUKUNG TANAH
 LUAS AREA
 TEBAL TOP SOIL
 PENYEMPURNAAN
 KARAKTERISTIK TANAH PEKERJAAN
 DERAJAT KEJENUHAN
 PEMBUANGAN HASIL
 KEADAAN BATUAN PEMBERSIHAN
 KONSERVASI TANAH
TABEL LAND CLEARING

Pemotongan rata dengan Pembenaman pohon kedalam


Pembongkaran akar Diurung dengan tanah.
Luas pekerjaan muka tanah atau diatasnya tanah dengan pukulan
1 2 3 4 5
A. PEMBERSIHAN RINGAN : ( DIAMETER PEPOHONAN < 5 CM )
Kapak,machet,brush
hook,cangkul besar Bajak moldboard,bajak
Dengan blade bulldozer,cangkul besar
1. Sampai dengan 4 ha (garpu),cangkul dengan Dengan blade bulldozer piringan,piringan penyobek
dengan cangkul kecil,kapak.
gergaji sirkular yang (Discharrow)
berkendaraan.
Sabit besar bermesin (Heavy Blade Bulldozer,sabit putar. Hail Bajak mold board bajak
2. 4 - 40 ha Dengan Blade Bulldozer duty momer)Gergaji sirkular type rotary cutter. Rolling brush piringan,piringan penyobek
yang berkendaraan cutter. (discharrow)
Blade Bulldozer, Penggaruk akar, Roling Brush cutter, Flail type Pisau pemotong bentuk
3 40 - 400ha atau
Grabber, bajak akar, rantai yang cutter, rantai yang direntangkan piringan,bajak moldboard bajak
lebih
direntangkan diantara dua tractor,rel diantara dua tractor.rel piringan,piringan penyobek.

PEMBERSIHAN RINGAN : DIAMETER PEPOHONAN 5-20 cm

Pembenaman pohon
Pemotongan rata dengan muka
Pembongkaran akar kedalam tanah dengan Diurung dengan tanah.
Luas pekerjaan tanah atau diatasnya
pukulan
1 2 3 4 5
Kapak,machet,brush Dengan blade bulldozer
Dengan blade bulldozer,cangkul hook,cangkul besar Bajak mouldboard, bajak piringan,
1. Sampai dengan 4 ha
besar dengan cangkul kecil,kapak. (garpu),cangkul dengan gergaji piringan penyobek (Discharrow)
sirkular yang berkendaraan.
Sabit besar bermesin (Heavy Blade Bulldozer,sabit putar. Bajak mold board bajak
2. 4 - 40 ha Dengan Blade Bulldozer duty momer)Gergaji sirkular Hail type rotary cutter. Rolling piringan,piringan penyobek
yang berkendaraan brush cutter. (discharrow)
Roling Brush cutter, Flail type
Blade Bulldozer, Penggaruk akar, Pisau pemotong bentuk piringan,
cutter, rantai yang
3 40 - 400ha atau lebih Grabber, bajak akar, rantai yang bajak mouldboard bajak piringan,
direntangkan diantara dua
direntangkan diantara dua tractor,rel piringan penyobek.
tractor.rel
Fungsi
 Menggali (Utama)
 Mengangkat
 Mengangkut pada jarak dekat
 Mengisi Dump Truck
 Menggali Parit
 Mengumpulkan Material
 Perapihan Tebing
PERALATAN PENGGALI
(EXCAVATOR)

DRAGLINES CLAMSHELLS SHOVEL TRENCHER

BORING
BACKHOE
MACHINE
JENIS
EXCAVATOR

TYPE
TYPE TYPE
MODIFIKASI
TRACKSHOE KENDALI
ATTACHMENT

TYPE
CRAWLER CABEL BACKHOE
CONTROOLED

POWER SHOVEL
WHEEL
TYPE
HIDRAULIC
TYPE CONTROLLED
SWAMP
TYPE
TRACKSHOE
TYPE
TRACTOR
TRACKSHOE

CRAWLER
(RODA KELABANG)

WHEEL
(RODA BAN)

SWAMP
(KHUSUS RAWA)
WHEEL AND
CRAWLER EXCAVATOR

WHEEL
EXCAVATOR

CRAWLER
EXCAVATOR
SWAMP EXCAVATOR
TYPE KENDALI

TYPE
PENGGERAK BLADE GAMBAR KETERANGAN

BUCKET/ATTACHMENT
CABEL DIGERAKKAN/DIKEN
CONTROLLED DALIKAN DENGAN
KABEL

BUCKET/ATTACHMENT
DIGERAKKAN/DIKEN
DALIKAN DENGAN
HIDRAULIC
CONTROLLED
TEKANAN PELUMAS
HIDRAULIK YANG
DIALIRKAN MELALUI
SLANG
CABLE CONTROLLED

 Sistem kendali
dilakukan melalui kabel.
 Untuk kondisi sekarang
sudah kurang populer,
karena manuver sangat
lambat.
 Namun untuk lokasi
yang sulit pelumas
hidrolis, sistem ini lebih
ekonomis
HIDRAULIC CONTROLLED
 Sistem kendali
dilakukan melalui
minyak hidrolis yang
disalurkan melalui
slang (hose)
 Hampir semua alat
yang ada sekarang
ini menggunakan
sistem kendali
hidrolis
METODE KERJA

SHOVEL

BACKHOE
DRAGLINE
CLAMSHELL
S
KAPASITAS EXCAVATOR

MEDIUM

LARGE

MINI EXCAVATOR
KONSTRUKSI
EXCAVATOR
ENGINE
KOMPONEN MESIN
PENGGERAK
 Radiator

 Pipa radiator

 Tutup Mesin

 Pipa Buangan Gas/Asap

 Pembagi Bahan Bakar

(Sproeier)
 Poros Engkol (Cruck As)

 Kotak Roda Gila (Fly Wheel)

 Karter Mesin

 Kipas Radiator
Komponen Alat

BOOM

Kabin Idler
ARM

Sproket
Counterweight Controlvalve
ATTACHMENT
PRODUKSI BACKHOE
PEKERJAAN MENGGALI

Metode Kerja
Gali-Swing-Dump-Swing
Kembali
Kapasitas Bucket
q = q’ x k
Waktu Silklus
CT = Waktu Gali - Waktu
Swing - Waktu Angkat -
Waktu Dumping - Swing
Kembali
PRODUKSI BACKHOE
Produksi Dipengaruhi Oleh :
 Jenis Material
 Kedalaman/Tinggi Gali
 Sudut putar
 Ketrampilan Operator
 Kondisi fisik, Kondisi Mesin
 Untuk Pek. Mengisi DT, dipengaruhi
bucket alat pemuat (Dump Truck)
FUNGSI ALAT
 MENGANGKAT MATERIAL
 MENGANGKUT MATERIAL UNTUK JARAK
DEKAT
 MENDORONG MATERIAL (TERBATAS
GEMBUR)
 MENGISI DUMP TRUCK
 MERATAKAN TANAH/MATERIAL
 MENGGALI (KONDISI TERTENTU)
JENIS LOADER
KOMPONEN UTAMA LOADER
ATTACHMENT LOADER
KAPASITAS PRODUKSI WHEEL OADER
LOADING
DITENTUKAN OLEH :

METODE PEMUATAN

KAPASITAS BUCKET (q’)

WAKTU SIKLUS TERDIRI
DARI

WAKTU TETAP
 RAISE TIME
 LOWER TIME
q q ' x k  DUMP TIME

VARIABLE TIME
60
Q q x x E ANGKUT

ws  ATUR POSISI
POSISI PEMUATAN
PEMUATAN
PEMUATAN V MENYAMPING
SILANG

L MATERIAL
RIA D MATERIAL
ATE TR UM
M UC P

DU UCK
K

TR
M
P
DUMP
TRUCK
Pengangkutan Langsung

V1

V2
d
Kapasitas Bucket dan Daya
Mesin

Kapasitas Bucket
No Daya Mesin (HP)
(m3)
1 0.76 - 1.14 60 – 80
2 1.14 - 1.72 80 – 100
3 1.72 - 2.30 100 – 150
4 2.30 - 3.06 150 – 320
5 4.21- 5.36 320 – 400
6 5.25 - 6.75 400 – 700
CONTOH SOAL
 PENGGUNAAN WHEEL LOADER CATERPILLAR
926

JARAK ANGKUT RATA-RATA = 10 M

KAPASITAS BUCKET = 1,7 M3

FAKTOR BUCKET = 0.85

KECEPATAN MAJU (F) = 5,9 KM/JAM

KECEPATAN MUNDUR (R) = 6,3 KM/JAM

EFFISIENSI & FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEKERJAAN

EFFISIENSI WAKTU KERJA = 0,85

EFFISIENSI OPERATOR = 0,75

EFF KERJA/MANAJEMEN = 0,75

EFFISIENSI MEDAN KERJA = 0,75
PRODUKSI WHEEL LOADER
• F = 5,9 KM/JAM = 5900/60 = 98,3 M/MENIT
• R = 6,3 KM/JAM = 6300/60 = 105 M/MENIT
• EFFISIENSI TOTAL = 0,75 x 0,75 X 0,85 x 0,75
= 0,358
• Cms = L/F + L/R + 0,2
= 10/98,3 +10/105 +0,2
= 0,4 MENIT
• T = 60/Cms = 60/0,4 = 150 TRIP/JAM
• CP = 1,7 x 150 X 0,358 = 91,8 M3/JAM
CRAWLER
DUMP TRUCK

TRAILLER

FLATBED TRUCK

CONCRETE MIX
TRUCK
WATERTANK
TRUCK

WAGON

DUMPTRUCK

CRAWLER TRUCK

TRAILLER
JENIS DAN FUNGSI
TRUCK

No JENIS FUNGSI
MENGANGKUT MATERIAL UNTUK
1 DUMP TRUCK
JARAK JAUH.
MENGANGKUT MATERIAL / PERALATAN
2 TRAILLER TRUCK
KHUSUS (BENTUK,VOLUME BERAT)
MENGANGKUT AIR UNTUK KEBUTUHAN
3 WATERTANK TRUCK
PEKERJAAN KONSTRUKSI

4 CONCRETE MIX TRUCK MENGANGKUT CAMPURAN BETON

5 FLAT BED TRUCK MENGANGKUT MATERIAL

6 ASPHALT TANK TRUCK MENGANGKUT ASPAL/MENYEMPROT ASPAL


MENGANGKUT MATERIAL DALAM
7 DUMP WAGON
VOLUME BESAR
JENIS DUMP
TRUCK

JENIS JENIS
UKURAN
DUMP TRACK

SIDE
DT KECIL CRAWLER
DUMP

REAR
DT BESAR WHEEL
DUMP

DUMP BOTTOM
WAGON DUMP
PERBANDINGAN ANTARA
DUMPTRUCK BESAR / WAGON & DUMPTRUCK KECIL

DUMP TRUCK BESAR/LARGE DUMP TRUCK KECIL

KEUNGGULAN KEUNGGULAN
• KAPASITAS BESAR • LINCAH DAN MUDAH DALAM OPERASI
• CREW LEBIH SEDIKIT • FLEXIBLE UNTUK PENGANGKUTAN JARAK DEKAT
• UNGGUL UNTUK JARAK JAUH • PENURUNAN PRODUKSI KECIL JIKA ADA YANG TIDAK
• WAKTU HILANG SAAT PEMUATAN KECIL, BEROPERASI
KARENA DUMP BESAR • TIDAK MEMBUTUHKAN PERHATIAN KHUSUS JALAN
KERJA
• PEMELIHARAAN LEBIH MUDAH
KEKURANGAN
• PERLU PEKERJAAN EXTRA UNTUK JALAN
KEKURANGAN
KERJA • WAKTU HILANG LEBIH BANYAK SAAT PEMUATAN
• SULIT BEROPERASI PADA JALAN SEMPIT
• BAK YANG KECIL MENYULITKAN ALAT PEMUAT
• PRODUKSI AKAN MENURUN DRASTIS JIKA
• BANYAK SOPIR
ADA YANG TIDAK BEROPERASI • BESAR BIAYA PEMELIHARAAN DAN JML MEKANIK
• PEMELIHARAAN SULIT
CRAWLER & WHEEL TRACTOR DUMP TRUCK

WHEEL

TRACK
TIPE
DUMP
Alat Tambahan
Pada Rear Dump
untuk Kebutuhan
Bahu Jalan.
BOTTOM DUMP
PEMILIHAN DUMP TRUCK

 JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN (UNTUK PEKERJAAN APA ?)


 KUANTITAS/VOLUME PEKERJAAN DALAM KONTRAK (BERAPA BESAR, BERAPA
BANYAK ?)
 KONDISI JALAN KERJA/MEDAN KERJA (MANUVER DUMPTRUCK)
 MULUS , SULIT (BERBATU, RAWA)
 TERJAL, LANDAI
 KETINGGIAN
 MOBILISASI KE SITE ?
 DARAT, LAUT

 JIKA MELALUI DARAT, KONDISI JEMBATAN , KONDISI JALAN (LEBAR JALAN,


KELAS JALAN ).
 JENIS DAN KAPASITAS ALAT PEMUAT ?
PRODUKSI DUMP TRUCK PADA
PEKERJAAN HAULING
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI :
1. KAPASITAS PRODUKSI ALAT PEMUAT
2. KAPASITAS BUCKET DUMPTRUCK
3. WAKTU SIKLUS DUMPTRUCK

T2
T1

T3
T5

T4
Produksi Dump
Truck
C x 60 x Et
P xM
Cmt
P = Produksi persiklus (m3 atau
Ton)
C = Kapasitas Bucket (m3 atau
Ton)
Et = Efisiensi Total
Cmt = Waktu Siklus (menit)
M = Jumlah Dump Truck (unit)
Waktu Siklus (Cmt)
 WAKTU PEMUATAN (T1)
 WAKTU PENGANGKUTAN (T2)
 WAKTU DUMPING + Waktu Berbalik Arah (T3)
 WAKTU KEMBALI (T4)
 WAKTU MENGATUR POSISI (T5)
WAKTU PEMUATAN (T1)

DIPENGARUHI OLEH
KAPASITAS ALAT
PEMUAT
(LOADER/SHOVEL
) DAN KAPASITAS
BUCKET DUMP
TRUCK
WAKTU PENGANGKUTAN
(T2)
 DIPENGARUHI OLEH :
 KECEPATAN RATA-RATA (V)

KONDISI JALAN

BERAT MUATAN/KONDISI MEDAN
(lihat kembali topik tentang Rolling
Resistance dan Grade Resistance)
 JARAK ANGKUT (S)
 T2 = S/V1
WAKTU BERBALIK ARAH
(T3)
 DIPENGARUHI OLEH :
 LUASNYA LOKASI /KONDISI TEMPAT
BERBALIK ARAH (PUTAR)
 WAKTU DUMPING (SEKALI DUMPING
ATAU BEBERAPA KALI DUMPING)
UNTUK REAR DUMP (BERHUBUNGAN
DENGAN JUMLAH TUMPUKAN)
 UNTUK BOTTOM DUMP, KECEPATAN
SAAT DUMPING)
WAKTU BERBALIK ARAH
(T4)
 DIPENGARUHI OLEH :
 KECEPATAN RATA-RATA SAAT
KEMBALI (V3)

KONDISI JALAN

KECEPATAN SAAT BUCKET KOSONG

JARAK ANGKUT (S) JIKA ROUTE
KEMBALI BERBEDA DENGAN RUTE
PERGI
 T4 = S/V3
WAKTU TUNGGU (T5)

JIKA KAPASITAS PRODUKSI ALAT PEMUAT


LEBIH KECIL DARI KAPASITAS TOTAL DUMP
TRUCK, MAKA AKAN TERJADI ANTRI DI LOKASI
PEMUATAN.
TANPA ANTRIAN, WAKTU TUNGGU SANGAT
KECIL YAKNI WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MEMBERI TANDA/SINYAL BAHWA DUMP TRUCK
TELAH SIAP UNTUK MALAKUKAN PEMUATAN.
Alat Penggelar Material
JENIS GRADER
 TOWED GRADER
GRADER YANG DALAM PENGOPERASIANNYA
MEMERLUKAN PENGGERAK LAIN (DITARIK)

GRADER INI SEKARANG SUDAH LANGKA

 MOTOR GRADER
GRADER YANG DALAM PENGOPERASIANNYA
MEMPUNYAI PENGGERAK SENDIRI
FUNGSI GRADER
 UNTUK MERATAKAN TANAH
 MEMBERSIHKAN MEDAN YANG
RELATIF MUDAH
 MEMOTONG TEBING
 MEMBUAT KEMIRINGAN SALURAN/
SIDE DITCH
 MENGHAMPAR AGREGAT/MATERIAL
Peralatan Tambahan

Pembentuk Bahu Jalan


PRODUKSI MOTOR GRADER
PEKERJAAN GRADING

• Produktivitas ditentukan
dalam satuan “waktu”
• Waktu Produksi sangat
tergantung dari :
 Ketelitian yang
dibutuhkan pekerjaan
 Ketrampilan dan
Pengalaman Operator
Taksiran Produksi Pekerjaan Grading

 df dr  N
T 
 Vf  Vy 
 x E ...........(1)
 

T = Waktu (menit)
df = Jarak lurus pergi (feet)
dt = jarak kembali (feet)
Vf = Kecepatan rata-rata pergi (feet/minutes)
Vy = Kecepatan rata-rata kembali ( feet/minutes)
N = Jumlah Lintasan
E = Efisiensi Total

Jika jarak cukup dekat, maka jarak rata-rata dapat dianggap sama, sehingga
persamaan 1) dapat di tulis sebagai berikut :
 2d .N 
T 
 Va . E 
 ...........( 2)
 

Va = Kecepatan rata-rata pergi dan kembali


d = Jarak rata-rata
N = Jumlah Lintasan
E = Effisiensi Total

Q A V x ( Le  Lo) x 1000 x E
ALAT-ALAT PEMADAT

Alat-alat
Pemadat

Metode Type Type


Penggilasan Penggerak Roda Penggilas

Penggilasan Penggilasan Menggunakan Ditarik


Roda Besi Roda Karet
Statis Dinamis Motor Sendiri Alat Tractor
Jenis Pemadat

PLATE
COMPACTOR

VIBRO COMPACTOR ROLLER


SHEEP FOOT ROLLER

TANDEM ROLLER BABY ROLLER


PNEUMATIC TIRE ROLLER
Membutuhkan Tractor Penarik
Tujuan Pemadatan

• Mengurangi atau mencegah terjadinya penurunan

• Meningkatkan tegangan geser

• Meningkatkan daya dukung

• Mengendalikan perubahan-perubahan volume (swelling &


shrinkage)

• Menurunkan tingkat permeabilitas.

• Mengurangi liquifaksi
PEMILIHAN ALAT PEMADAT
Category Tanah Kohesif Material bergradasi baik, Gradasi Uniform
kering, berbutir dan kohesif
Maks Tebal Minimum Maks Tebal Minimum Maks Tebal Minimum
lapisan Jumlah lapisan Jumlah lapisan Jumlah
(mm) Lintasan (mm) Lintasan (mm) Lintasan

Mesin Gilas Permukaan Halus


2100-2700 kg 125 8 125 10 125 10
2700-5400 kg 125 6 125 8 125 8
Diatas 5400 kg 150 4 150 8 Kurang Cocok -
Grid Roller
2700-5400 kg 150 10 Kurang 150 10
5400-8000 kg 150 8 Cocok 12 Kurang Cocok -
Diatas 8000 kg 150 4 125 12 Kurang Cocok -
150
Tamping Roller
> 4000 kg 225 4 150 12 250 4
Pneumatic Tire Roller
1000-1500 kg 125 6 Kurang - 150 10
1200-2000 kg 150 5 Cocok - Kurang Cocok -
2000-2500 kg 175 4 Kurang 12 Kurang Cocok -
2500-4000 kg 225 4 Cocok 10 Kurang Cocok -
4000-6000 kg 300 4 125 10 Kurang Cocok -
6000-8000 kg 350 4 125 8 Kurang Cocok -
8000-12000 kg 400 4 125 8 Kurang Cocok -
Diatas 12000 kg 450 4 150 6 Kurang Cocok -
150
175
PEMILIHAN ALAT PEMADAT (lanjutan)
Category Tanah Kohesif Material bergradasi baik, kering, berbutir dan Gradasi Uniform
kohesif

Maks Tebal lapisan Minimum Jumlah Maks Tebal lapisan Minimum Jumlah Maks Tebal Minimum Jumlah
(mm) Lintasan (mm) Lintasan lapisan Lintasan
(mm)

Vibrating Roller
270-450 kg Kurang Cocok - 75 16 150 16
450-700 kg Kurang Cocok - 75 12 150 12
700-1300 kg 100 12 125 12 150 6
1300-1800 kg 125 8 150 8 200 10
1800-2300 kg 150 4 150 4 225 12
2300-2900 kg 175 4 175 4 250 10
2900-3600 kg 200 4 200 4 275 8
3600-4300 kg 225 4 225 4 300 8
4300-5000 kg 250 4 250 4 300 6
Diatas 5000 kg 275 4 275 4 300 4

Vibrating Plate Compactor


(Mass/unit Luas Plat Dasar)
880-1100 kg Kurang Cocok - Kurang Cocok - 75 6
1100-1200 kg Kurang Cocok - 75 10 100 6
1200-1400 kg Kurang Cocok - 75 6 150 6
1400-1800 kg 100 6 125 6 150 4
1800-2100 kg 150 6 150 5 200 4
Diatas 2100 kg 200 6 200 5 250 4

Vibro Tamper (Mass)


50-65 kg 100 3 100 3 150 3
60-75 kg 125 3 125 3 200 3
Diatas 75 kg 200 3 150 3 225 3

Power Rammer (Mass)


100-500 kg 150 4 150 4 Kurang Cocok -
Diatas 500 kg 275 8 275 12 Kurang Cocok -

Dropping-Weight Compactor
Massa > 500 kg
Tinggi Jatuh
1-2 m 600 4 600 8 450 8
>2 m 600 2 600 4 Kurang Cocok -
PRODUKSI ALAT PEMADAT
FAKTOR - FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKSI

• Kecepatan Operasi
• Lebar Efektif Pemadatan
• Tebal Material yang Dipadatkan
• Jumlah Pemadatan (Passing)
• Efisiensi Kerja
PENDEKATAN ANALISIS PRODUKSI

• Analisis Produksi
W=L-
Lo
berbasis Volume Material
yang dipadatkan

• Analisis Produksi
berbasis Luas Material
yang dipadatkan
Estimasi Produksi
Berbasis Produk Volume Tanah Padat
W x V x H x 1000 x E
Q
N

Q = Volume yang dipadatkan perjam (m3/Jam)


W = Lebar Efektif Pemadatan (m)
V = Kecepatan Operasi (km/jam)
E = Efisiensi masing-masing passing
H = Tebal pemadatan untuk satu lapis (m)
N = Jumlah Lintasan (passing)
Estimasi Produksi Berbasis
Produk Luas Permukaan Padat
W x V x 1000 x E
QA 
N

QA= Luas permukaan yang dipadatkan perjam (m2/Jam)


W = Lebar Efektif Pemadatan (m)
V = Kecepatan Operasi (km/jam)
E = Efisiensi masing-masing passing
N = Jumlah Lintasan (passing)
Spesifikasi untuk Pengukuran Hasil
pemadatan

• Berbasis Metode Pemadatan (Proses)

• Berbasis End Result (Hasil Akhir)

• Berbasis Metode dan Hasil Akhir (Proses


dan Hasil Akhir)
Pendekatan Praktis menetapkan Kecepatan

Jenis Alat V W N

Mesin Gilas Roda ±2,0 km/jam W - 0,2 4-8


Besi

Mesin Gilas Roda ±2,5 km/jam W – 0,2 3-5


Ban

Mesin Gilas - Getar ±1,5 km/jam W – 0,3 4-8


UMUM
 DALAM PEKERJAAN-PEKERJAAN KONSTRUKSI, SERING
DIBUTUHKAN KERJASAMA BEBERAPA JENIS ALAT UNTUK
MENYELESAIKAN SUATU PEKERJAAN.

 HAL INI MEMBUTUHKAN LANDASAN KEPUTUSAN, KHUSUSNYA


DALAM MEMILIH DAN MENENTUKAN KELOMPOK ALAT-ALAT YANG
DAPAT BEKERJA SECARA EFEKTIF, EFISIEN DENGAN KOMPOSISI
KEMAMPUAN PRODUKSI YANG SEIMBANG.

 EFEKTIF DALAM ARTI : SEMUA ALAT BEKERJA SECARA


PRODUKTIF TANPA TERJADI PENGANGGURAN ALAT (IDLE)

 EFISIEN DIDEFINISIKAN , JIKA PENGANGGURAN ALAT TERJADI,


MAKA HAL TERSEBUT AKAN TERJADI PADA PERALATAN YANG
MEMPUNYAI HARGA SATUAN YANG TERKECIL.
PEKERJAAN YANG MEMBUTUHKAN PRODUKSI
KELOMPOK ALAT

 PEKERJAAN GALIAN TANAH YANG MENURUT KONTRAK HARUS


DIANGKUT KESUATU LOKASI YANG DITENTUKAN
 PEKERJAAN TIMBUNAN BADAN JALAN
 PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT
 PEKERJAAN LAPISAN BERASPAL (ASPAL BETON, HRS, DST)
 PEKERJAAN PENGECORAN BETON PADA HIGHRISE BUILDING
(BANGUNAN BERLANTAI BANYAK)
 PRODUKSI AGREGAT
 PEKERJAAN PEMELIHARAAN JALAN
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
DALAM PENENTUAN KOMPOSISI ALAT DALAM SUATU
PEKERJAAN

 TUNTUTAN PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN


 FUNGSI ALAT (SINGLE PURPOSE OR MULTI PURPOSE)
 JUMLAH DAN JENIS ALAT YANG DIMILIKI
 JADWAL YANG TERSEDIA
 KONDISI MEDAN
 KEMAMPUAN KERJASAMA ANTARA MASING-MASING
ALAT PADA KONDISI-KONDISI DARURAT.
CONTOH KASUS PRODUKSI
KELOMPOK ALAT PADA PEKERJAAN
GALIAN
CONTOH KASUS PRODUKSI KELOMPOK ALAT PADA
PEKERJAAN LAPISAN BERASAPAL

DILOKASI PEKERJAAN

Anda mungkin juga menyukai