Pembuatan Peraturan Perjalanan (PKTO-L3)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 84

PEMBUATAN PERATURAN

PERJALANAN KA

UNTUK SISWA PPKA Bandung, Juni 2021


PRINSIP DASAR OPERASI

Apa yang dimaksud dengan Prinsip Dasar Operasi KA ?


PERATURAN PERJALANAN

Peraturan Perjalanan Kereta Api Adalah norma/dasar tentang


pengaturan perjalanan kereta api, berisi tentang pemberlakuan
peraturan PERKA tsb dan panduan perjalanan KA sesuai dengan
lintas/Relasi KA tersebut.
PERATURAN PERJALANAN

• Peraturan Perjalanan KA, sesuai dengan PD.19 Bab III pasal 16 ayat 2 terdiri dari :
o GAPEKA
o Maklumat Perjalanan Kereta Api (MALKA)
o Warta Maklumat (WAM)
o Daftar Waktu Penumpang dan Barang (DW)
• Selain diatas dalam operasional kereta api, kita akan mengenal :
o Pemberitahuan Perjalanan KA (PPK)
o Peraturan Tambahan Dinas Operasi (PTDO)
PERATURAN PERJALANAN

PENETAPAN PERJALANAN KA
• GAPEKA
• MALKA
• WAM

PENGUMUMAN PERJALANAN KA
• GAPEKA
• PPK
• WAM
PENETAPAN PERJALANAN KA

Setiap Perjalanan Kereta Api ditetapkan dalam Peraturan


Perjalanan Yang isinya antara Lain :
a. Nomor (Angka atau angka dan huruf)
b. Jenis Kereta Api
c. Jam Berangkat, jam datang, atau langsung di stasiun
d. Persilangan dan penyusulan

Penetapan Perjalanan KA Terdiri dari :


1. Grafik Perjalanan KA (GAPEKA)
2. Daftar Waktu
3. Maklumat Perjalanan KA (MALKA)
4. Warta Maklumat
PENGUMUMAN PERJALANAN KA

Pemberitahuan perjalanan Kereta Api yang telah ditetapkan dalam


Peraturan Perjalanan KA, berisi Hari, tanggal, bulan dan Tahun
pengumuman Perjalanan Ka/Fak/Plb/Klb

Pengumuman Perjalanan KA Terdiri dari :


1. GAPEKA
2. Pemberitahuan Perjalanan KA (PPK)
3. Warta Maklumat (WAM)
PERATURAN PERJALANAN KA

PENETAPA DIUMUMKAN DIUMUMKAN DIUMUMKAN DIUMUMKAN


SIFATNYA
N JALAN BATAL JALAN LAGI BATAL LAGI
GAPEKA PPK WAM WAM LAIN LAGI
KA BIASA GAPEKA
WAM WAM LAIN WAM LAIN LAGI

PPK WAM WAM LAIN WAM LAIN LAGI


KA GAPEKA
FAKULTATIF WAM WAM LAIN WAM LAIN LAGI WAM LAIN LAGI

PPK WAM WAM LAIN WAM LAIN LAGI


KA LUAR MALKA
BIASA (PLB) WAM WAM LAIN WAM LAIN LAGI WAM LAIN LAGI

KA LUAR WAM WAM WAM LAIN WAM LAIN LAGI WAM LAIN LAGI
BIASA (KLB)

Penetapan PERKA adalah panduan perjalanan kereta api, yang berisi nomor
ka/plb/klb, relasi, puncak kecepatan ka, jam datang langsung berangkat, catatan perka
persilangan penyusulan.

Pengumuman PERKA adalah mengumumkan perjalanan kereta api (KA/PLB/KLB)


BERISI hari, tanggal, bulan dan tahun dijalankan dan atau dibatalkan.
GRAFIK PERJALANAN KA (GAPEKA)

GAPEKA merupakan Penetapan dan pengumuman Perjalanan KA


biasa dan Penetapan KA Fakultatif sesuai tanggal Mulai Berlakunya
Gapeka

GAPEKA Berisi :
1. Gambar garis perjalanan KA biasa dan KA Fakultatif
2. Keterangan penting yang berkaitan dengan urusan perjalanan KA
3. Tanggal Mulai Berlaku Gapeka
GRAFIK PERJALANAN KA (GAPEKA)
DEFINISI GRAFIK PERJALANAN KERETA API

GAPEKA adalah pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang


digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan,
dan posisi perjalanan kereta api mulai dari berangkat, bersilang, bersusulan, dan
berhenti yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api
(Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Kereta Api)

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta
Api.
3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.35 Tahun 2011 tentang Tata Cara dan
Standar Pembuatan GAPEKA.
GRAFIK PERJALANAN KA (GAPEKA)
1. Peraturan Perjalanan KA
2. Program Produk Jasa Angkutan (Barang/ Pnp)
3. Prakiraan Rugi/Laba
FUNGSI
4. Cerminan Seluruh Kegiatan Perusahaan
5. Dasar Pelayanan Jasa Angkutan Barang dan/atau Penumpang
6. Dasar Perhitungan Operasi KA Tepat (OKT)

GAPEKA

1. Jadwal seluruh jenis KA di setiap stasiun baik


berhenti/berangkat atau langsung di lintas yang bersangkutan.
2. Informasi Prasarana dan Fasilitas Yang ada di Stasiun maupun
di jalan bebas mengenai tata letak jalur, tempat muat/bongkar,
ISI jenis hubungan blok, Sistem Pengendalian, Tanjakan, Turunan,
Lengkungan, dan lainnya untuk mendukung operasi KA dan
pemasaran jasa angkutan penumpang dan barang.
3. Fungsi dan kedudukan Stasiun, Dipo Lokomotif, dan
sebagainya.
GRAFIK PERJALANAN KA (GAPEKA)

GAPEKA Dapat diubah dengan :


1. P dan T Gapeka
2. Maklumat Perjalanan KA (MALKA)
3. Pemberitahuan tentang perjalanan KA Fakultatif dan Kereta api
luar biasa dan Pembatalan KA biasa dengan PPK
4. Warta Maklumat (WAM)
PEMBAGIAN GAPEKA

FRAME GAPEKA

• Frame bagian atas


• Frame bagian kiri
• Frame bagian kanan
• Frame bagian bawah

ISI GAPEKA

• Garis KA
• Garis Stasiun/Perhentian
• Garis Waktu

LEGENDA

• Penjelasan tentang symbol – symbol dalam GAPEKA


PEMBAGIAN GAPEKA (Frame Gapeka)
• Logo (Kemenhub & PT KAI)
• Nomor dan Tanggal keputusan DJKA
• Berlakunya Gapeka
• Lintas Gapeka
• Nomor Lembar dan jam lembar Gapeka
Atas • KS WAM
• Jalur Ganda

• Lereng penentu dalam permil (hulu-hilir)


• Profil memanjang
• Jari-jari lengkung
• Puncak Kecepatan
• Taspat Tetap
• Jarak antar stasiun/perhentian

Kiri • Letak Stasiun/perhentian dan Blok Intermediate


• Lintas Pengendalian
• Nama Stasiun/Perhentian
• Hubungan persinyalan antar stasiun
• Simbol ukuran Panjang stasiun (*480-765m ; **766-1099m ; ***lebih dari 1.100m
PEMBAGIAN GAPEKA (Frame Gapeka)

• Arah Hulu – Hilir


• Singkatan nama Stasiun/Perhentian
• Gambar emplasemen
Kan
• Fasilitasi pendukung di Stasiun
an

• Nama Konseptor
• Computerized
Baw
ah
FAKTOR PRASARANA

FAKTOR PRASARANA PENGARUH KE GAPEKA


PUNCAK KECEPATAN MAKSIMAL (Vmaks)
Waktu tempuh
Vmaks terendah antara prasarana dan sarana

KONDISI Lereng / Gradien Kecepatan , Susunan Rangkaian


JALAN
REL Radius / Lengkungan Puncak kecepatan yang diijinkan

Tekanan Gandar Jenis KA/ Sarana yang boleh melintas

PERUBAHAN TITIK KILOMETER STASIUN Waktu tempuh

PERUBAHAN PANJANG ATAU BANYAKNYA Waktu minimum untuk persilangan, penyusulan, KA


JALUR UTAMA ATAU JALUR LANGSIR beriringan

PERUBAHAN TATA LETAK JALUR DI EMPLASEMEN Pengaturan persilangan, penyusulan

PERUBAHAN SISTEM HUBUNGAN BLOK Waktu minimum untuk persilangan, penyusulan, KA


DAN SISTEM PENGENDALIAN beriringan

PERUBAHAN SISTEM JALUR (TUNGGAL/GANDA) Kecepatan, Waktu Tempuh

WINDOW TIME (Kebutuhan Waktu Minimal untuk Pemeliharaan


Alokasi Waktu untuk Perjalanan KA
Jalan Rel)
LERENG PENENTU

Lereng penentu dinyatakan dalam per mil (‰) artinya perbandingan


antara besarnya kenaikan (dalam meter) dari mulai titik kilometer tertentu
sampai dengan titik kilometer tertentu pula dengan panjang/jauhnya jalan
rel dari titik-titik tersebut di atas

Contoh :

4m

100+000 100+200

Lereng penentu : 4 x 1.000 = 20 ‰ (dibaca 20 per mil )


200
MALKA

Malka harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:


• Ditetapkan oleh direksi (direktur operasi) sebagai peraturan perjalanan “Plb”

• Berisi tentang ketentuan peraturan perjalanan sebagaimana pasal 16 ayat 1

• Penomoran malka dimulai nomor 1 sesuai dengan Gapeka baru

• Peraturan perjalanan kereta api luar biasa yang ditetapkan dengan malka “Plb”.

• Dalam malka yang telah didistribusikan “tidak boleh” diadakan perubahan dan apabila

diadakan perubahan, dikeluarkan malka baru yang berisi keterangan bahwa malka yang telah

didistribusikan “tidak berlaku dan harus segera dimusnahkan.”


MALKA
MALKA
MALKA RINJA

PEMBAGIAN LINTAS
Dasar RINJA TATA CARA
• GAPEKA
• Cikampek/Kroya • Perlintas Rinja
• Cikampek/Cirebon
• Waktu Disesuaikan
• Cirebon/Tegal dengan Jam datang di
• Cirebon/Prupukj stasiun Awal Lintas Rinja
• Prupuk/Kroya • DiStasiun Akhir Lintas
Rinja, kembali sesuai
• Tegal/SmTawang Gapeka
• SmTawang/Gambringan
• Gambringan/SbPasarturi
• Kroya/SloJebres
• SloJebres/Kertosono
• Kertosono/Wonokromo
• Wonokromo/Malang
• Malang/Kertosono
WAM

• Peraturan Perjalanan Kereta api yang dipergunakan untuk mengumumkan dan


atau membatalkan untuk paling lama 31 hari,tetapi tidak melebihi masa
berlakunya PPK.
• Dalam Warta Maklumat hendaklah disebutkan :
– Hari dan tanggal kereta api dijalankan atau dibatalkan perjalanannya.
– Perihal atau jenis angkutan
– Relasi yang akan dijalankan atau dibatalkan perjalanannya.
– Jumlah serta jenis kereta/Gerbong yang akan digunakan
• Penomoran KLB menggunakan ID Daop/Divre
ta t a
al ar ar l
s W a
rA
s rW gg tu
WAM K
a nt
o
I nd
e k
No m
o
Ta
n
W
ak

Jenis warta

Pdp
(petunjuk dinas
pengirim)

Alamat

Isi

Pejabat Pengunjuk Warta


WAM
WAM
DAFTAR WAKTU

Peraturan perjalanan kereta api, yang penetapannya berasal dari GAPEKA, berisi
sbb :
 Nomor atau huruf dan jenis kereta api, kelas kelas dalam kereta yang disediakan
untuk penumpang, jam berangkat, datang, langsung kereta api di stasiun,
simpangan dan diperhentian.
 Lama Perjalanan dengan batas kecepatan yang diperbolehkan.
 Persilangan ditandai dengan X, penyusulan ditandai dengan tanda // (menyusul) dan
atau tanda = (disusul)
 Hari saat kereta api biasa berjalan atau tidak berjalan
 Tanggal mulai berlakunya peraturan perjalanan (kecuali jika hari itu/jalannya
ditetapkan dengan pengumuman tersendiri (PPK atau warta maklumat)
DAFTAR WAKTU

Dalam penomoran perjalanan KA yang ada dalam daftar waktu


penumpang dan barang, sebelum penulisan nomor diawali dengan “Ka”
Pengumuman Perjalanan kereta api berdasar panduan Daftar Waktu
Penumpang Fakultatif dan Barang fakultatif, diumumkan dengan “PPK”
atau “Warta Maklumat (Wam)” Dalam pengumuman Wam disertai dengan
penyebutan Buku Daftar Waktu Penumpang/Barang dan Nomor KA
fakultatif yang dipakai.
DAFTAR WAKTU

• Jarak Jauh
• Jarak Menengah
Penumpang • Lokal
• KRL

• Petikemas
• BBM
Barang • Semen
• Batubara
DAFTAR WAKTU
DAFTAR WAKTU
PPK

PPK adalah Pemberitahuan tentang Perjalanan kereta api fakultatif dan luar biasa dan
tentang pembatalan kereta api biasa pada tiap tiap hari selama satu bulan takwin.”
Dalam PPK ditulis :
Kereta api fakultatif dan PLB yang berjalan tiap hari dan atau hari hari tertentu saja
dengan disebutkan nomor (no plb) dan lintas yang akan dijalani dalam satu bulan
takwim.
Kereta api biasa yang dibatalkan tiap tiap hari dan atau hari hari tertentu dengan
disebutkan nomor ka nya dan lintas yang akan dijalani dalam satu bulan takwim.
Keterangan lain yang dianggap perlu, misalnya informasi tambahan lintas kereta api
yang tutup.
Penomoran PPK disesuikan dengan nomor bulan PPK berlaku
PPK
PPK
PPK
LATIHAN SOAL PPK

Buatkan PPK Bulan Maret 2021 dengan keterangan sbb :


a. Dijalankan KA 7F dan 8F lintas Gambir/Cikampek/Purwokerto/Kutoarjo/Yogyakarta pp
b. Dibatalkan Klb KP/7015a dan Klb KP/7016a lintas Pasarsenen/Cikampek/Cirebon pp
c. Dijalankan PLB 7005 dan PLB 7006 lintas Bandung/Cikampek/Pekalongan pp
d. Dibatalkan KA 3 dan KA 4 lintas Gambir/Cikampek/Cirebon/Pekalongan pp
e. Dibatalkan KA 5 - KA 6 lintas Bandung/Cikampek/Tegal
f. Dibatalkan KA 21F dan KA 22F lintas Gambir/Cikampek/Bandung
g. Dijalankan PLB 7009 dan Plb 7010 lintas Gambir/Cikampek/Purwokerto hari Senin, Selasa, Rabu
h. Dijalankan KA 9F dan KA 10F lintas Gambir/Cikampek/Semarangtawang hari Jumat dan Ahad
i. Dibatalkan KA 11 dan KA 12 lintas Gambir/Cikampek/Tegal
j. Dibatalkan KA 23 dan KA 24 lintas Gambir/Cirebon tgl 10-15 Maret 2017
k. Dijalankan KA 15F dan KA 16F lintas Cirebon/Tegal tgl 15-25 Maret 2017
l. Dibatalkan KA 101-104 dan KA 103-102 lintas Bandung/Cikampek/Pekalongan
m. Dijalankan PLB 5a dan PLB 6a sebagai pengganti KA 5 dan KA 6
n. Dijalankan angkutan bbm lintas Pekalongan/Tegal/Cirebonprujakan KA 2611F, 2612F, 2613F, 2614F
o. Dijalankan angkutan semen Tegal/Cnp PLB 8021,8022,8023,8024 tiap tanggal ganjil
p. Dijalankan angkutan pupuk Pwt/Cnp PLB 8025,8026,8027,8028 tiap tanggal genap
PENDUKUNG GAPEKA
PENDUKUNG GAPEKA

Disiapkan Kantor Pusat Daftar Waktu


Buku Dinasan Awak KA (O.20)
MALKA
Buku O.100 Baku
Buku Lapka Baku
PTDO
Buku Penomoran KA
PPK

Disiapkan Daerah Daftar Jalur

IJK

Pemindahan Persilangan

Lembar Kerja PPKP

Grafik PPJ atau KPJ


DINASAN AWAK KA (O.20)
DUKUNGAN SARANA LOKOMOTIF (O.18)
LOKOMOTIF JUMLAH
KANTOR PUSAT BANDUNG SERI LOK
DINASAN LOKOMOTIF DIESEL Jumlah SO yang direncanakan 11
Dibutuhkan untuk perbaikan 2
DAOP : 3 CIREBON CC : 201 / 206 Jumlah Siap Guna 13
Jumlah Km 6.742
GAPEKA TAHUN 2021 Jumlah Km sehari 749
DIPO : Cirebon Jam dinas effektif rata-rata 12
Jam dinas operasi rata-rata 23
No KmLok Lok Hari Seri 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jam
Gmr 32F (Gocher) Cn Cn 17F (Gocher Fak) Gmr 18F (Gocher Fak) Cn Cn 23F (Gocher Fak) Gmr 16 (Gocher) Cn Cn 31F (Gocher)
1 1286,52 1 I CC 206 15 18
31F
Cn 15 (Gocher) Gmr 20F (Gocher Fak) Tg 25 (Gocher) Gmr 26 (Gocher) Cn
2 1009,39 2 I CC 206 15 19

Cn 112-Sgu-113 (Rangga Jati) Jr


3 800,469 3 I CC 206 14 24

Jr 114-Sgu-111 (Rangga Jati) Cn


4 800,469 4 II CC 206 14 24

7011 (Taksaka Tambahan) Gmr.Jak.Jng Jng.Jak.Gmr 7012 (Taksaka Tambahan) Yk Yk 7011


5 1058,49 5 I CC 206 14 24

7026 (Taksaka Tambahan) Yk Yk 7025 (taksaka Tambahan) Gmr.Jak.Jng Jng.Jak.Gmr 7026


6 1058,49 6 I CC 206 14 24

2718 (Bramaja Service) Slo Slo 2719 Bbn Bbn 2720 Slo Slo 2717 (Bramaja Service) Awn.Cn
7 177,97 1 I CC 206 9 24

Cn.Awn 2718 (Bramaja Service)


8 177,97 2 II CC 206 4 24

2730-Kya-2727 Cnp.Cn (Karacibon Service) Cn.Cnp 2728-Kya-2729 Krl.Gm.Cp Cp.Gm.Krl 2730


9 372,07 3 I CC 206 9 24

Dinasan Klb Kerja


10 1 CC 201

Dinasan Langsir Awn


11 1 CC 201

TSGO
12 1 CC 201

TSO
13 1 CC 206

Urt KmLok Lok Hari Seri 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Eff Opr


DUKUNGAN SARANA KERETA (O.18)

DIPO INDUK BANDUNG


KM RANGKAIAN POKOK JUMLAH PER HARI
JENIS
NO NO. KA NAMA KA RELASI TEMPUH
KAPASI KM
LOK PER KRT Luxu K1 K1 K3 K3
K1 NI K1 M1 MP1 K2 KMP2 MP2 K3 K3 NI K3 SS KP3 KMP3 MP3 B P RANG KA SF TD
Wis SS Split Prm TAS TD TEMPUH
5/6 Argo Wilis Sgu-Bd CC 206 702,70 16 2 2 2 2 20 800 800 14.054
1
51F / 44F Argo Parahyangan Bd-Gmr CC 206 348,78 8 1 1 1 2 10 400 800 3.488
2 35 / 174F / 173F Gopar Exc/Pangan Bd-Gmr-Bjr-Gmr CC 206 824,03 1 4 1 4 1 1 3 11 550 1.650 9.064
3 37 / 46F / 41 / 42 Argo Parah/Exc Bd-Gmr CC 206 685,92 1 4 1 4 1 1 4 11 550 2.200 7.545
125-124 / 123-126 Harina Bd-Sbi CC 206 730,57 10 2 6 2 2 2 2 22 980 980 16.072
4
47F / 52F Argo Parahyangan Bd-Gmr CC 206 337,97 5 1 3 1 1 2 10 490 980 3.380
284 / 283 Kahuripan Kac-Bl CC 203 700,09 14 2 2 2 16 1.484 1.484 11.201
5
286 / 285 Pasundan Kac-Sgu CC 203 1389,07 7 1 1 2 8 742 1.484 11.113
6 447/456/457/466/467/476/477 Cibatuan/Bd Raya Pdl-Kac-Ccl-Pwk CC 201 379,96 7 1 1 7 8 742 5.194 3.040
7 393/384/385/388/389/392 Jatiluhur/Walahar Ckp-Ckr CC 201 339,62 7 1 1 6 8 822 4.932 2.717
8 448/441/391/394 Cibatuan/Walahar/Jatiluhur Pwk-Ckr CC 201 358,82 7 1 1 4 8 822 3.288 2.871
9 383/386/387/390/442 Walahar/Cibatuan Pwk-Ccl-Pdl-Kac-Grt CC 203 368,29 7 1 1 5 8 742 3.710 2.946
10 444/443/452/453/462/463/472/473/482 Bd Raya/Cibatuan Kac-Ccl-Pdl-Tsm-Pdl CC 201 387,90 7 1 1 9 8 742 6.678 3.103
11 451/460/461/470/471/480/481 Cibatuan/Br Raya Grt-Cb-Kac-Pdl-Kac CC 201 362,60 7 1 1 7 8 742 5.194 2.901
12 450/449/458/459/468/469/478/479/486 Bd Raya Kac-Ccl-Pdl-Kac-Cb CC 201 354,04 7 1 1 9 8 742 6.678 2.832
13 446/445/454/455/464/465/474/475/484/483/488 Bd Raya Cb-Pdl-Ccl-Kac CC 203 373,70 7 1 1 11 8 822 9.042 2.990

1 200F / 201F / 54F Cikuray/Gopar Exc Gmr-Grt-Gmr-Bd 662,60 3 1 4 1 1 1 3 10 470 1.410 6.626

Stamformasi - 2 - - 34 6 - - - - 77 - - - 14 3 8 - 2 6 17 77 152 2.880 7.410 53.604

JUMLAH Siap Guna - 2 - - 37 7 - - - - 88 - - - 15 4 10 - 3 9 175 8.402 47.684 45.713

Cad + TSGO + TSO - - - - 3 1 - - - - 11 - - - 1 1 2 - 1 3 23 11.282 55.094 99.317


DUKUNGAN SARANA GERBONG (O.18)

DAOP 1 JAKARTA
KEBUTUHAN GERBONG JUMLAH PER HARI
KM
JENIS
NO NOMOR KA NAMA KA RELASI TEMPUH SF
LOK PER GRB GB 30 T GB 45 T GB 50 T GT 50 T Jumlah Kapasitas
GD 42 T GD 50 T GD 54 T GK 30 T GK 40 T GB 25 T RANG GRB KM TEMPUH
BBR BBR BBR PULP KA Angkut

2501-2506-2505-2504 KENLIMAS CARGO KLM - CKP - CBR - KPB - KEN CC 206 874,96 22 44 2 44 1 924 19.249
1
2503 - 2502 KENLIMAS CARGO KEN - KPB - KLM CC 206 867,32 22 44 2 44 1 924 38.162

2 2527 - 2528 RONGGO CARGO SMT - KPB CC 203 443,53 20 40 2 40 1 420 17.741

3 2529 - 2530 ABANGPRIUK CARGO LMB - TPK CC 206 103,09 30 30 1 30 2 2.520 3.093

4 2531 - 2532 ABANGPRIUK CARGO LMB - TPK CC 206 103,09 30 30 1 30 2 2.520 3.093

5 2523 - 2524 LIMASDAN CARGO KLM - KPB CC 206 727,38 30 60 2 60 2 2.520 43.643

6 2515 - 2516 LIMASPRIUK CARGO KLM - TPK CC 206 366,33 30 30 1 30 1 630 10.990

7 2521 - 2522 LIMASPRIUK CARGO KLM - TPK CC 206 732,66 30 60 2 60 2 1.260 43.959

1 2701 - 2704 // 2703 - 2702 MASNAMBO SERVICE NMO - KPB - KLM CC 206 783,51 30 60 2 60 2 1.260 47.011

2 2705 - 2708 - 2709 // 2710 - 2707 - 2706 BRAMNAMBO SERVICE NMO - KPB - SLO - BBN CC 206 650,73 18 36 2 36 2 756 23.426

3 2711 - 2714 - 2715 // 2716 - 2713 - 2712 BRAMNAMBO SERVICE NMO - KPB - SLO - BBN CC 206 650,73 30 60 2 60 2 1.260 39.044

1 2651-2654 / 2653-2652 GADINGNAMBO CGD - KPB - NMO CC 206 385,71 20 40 2 40 2 840 15.428

2 2655-2658 / 2657-2656 GADINGNAMBO CGD - KPB - NMO CC 206 385,71 20 40 2 40 2 840 15.428

1 WESELSTEL GD SEMEN 30 1 30

2 WESELSTEL GD PETIKEMAS 30 1 30

Stamformasi 634 - - - - - - - - 25 634

JUMLAH Siap Guna 746 - - - - - - - - 746 22 16.674 320.266

Cad & Perawatan 112 - - - - - - - - 112


O.100
DAFTAR WAKTU LAPKA
PEMBUATAN DAFTAR JALUR KA

Peraturan PerjalananDasar
KA (Gapeka, Malka, Wam)

Peruntukan Jalur KA
Jumlah Jalur KA Jalur KA (Penumpang, Barang )

Daftar Jalur KA
Waktu Datang KA Secara Berurutan Disesuaikan Peruntukan Jalur KA
(Jam Datang Dan Berangkat/Langsir ) (Penumpang, Barang)
DAFTAR JALUR

Ketentuan Pembuatan Daftar Jalur:


a. Kolom Jam Dat/Ber diisi urut sesuai Gapeka mulai jam 00.00
s/d 24.00
b. Kolom Nomor KA diisi No. KA yang tergambar di Gapeka
(KA Biasa atau Fakultatif)
c. Kolom Jalur diisi informasi jalur yang akan dimasuki oleh KA
dengan ketentuan sbb:
i. KA Langsung harus dilewatkan ke jalur lurus;
ii. KA berhenti harus memperhatikan keselamatan,
kepentingan penumpang, dan mencegah terjadinya
kelambatan perjalanan;
iii. KA langsung di stasiun yang tidak mempunyai jalur lurus
diatur sesuai PD 19 Jilid 1 pasal 56 ayat (3
d. Kolom Jurusan Dari/Ke diisi singkatan nama Stasiun sebelah
atau Stasiun sendiri.
e. Kolom Catatan diisi untuk KA yang bersilang, menyusul, atau
disusul.
PEMINDAHAN PERSILANGAN

• Peraturan Perjalanan KA (Gapeka, Malka, Wam)


Das
ar

• Tertib Peraturan Perjalanan Berdasarkan kelas KA


• Kelambatan Suatu KA Tidak Boleh Berdampak
Asu Significant Kepada KA Lain
msi

• Waktu Tempuh Total Per Petak Jalan/Blok


• Kelambatan Suatu KA Sama Dengan atau Lebih Dari
Tata Waktu tempuh Per Petak Jalan/Blok Harus
Car Dipindahkan Persilangan Ke Stasiun Sebelah
a
PEMINDAHAN PERSILANGAN
PT. KERETA API (PERSERO)
DAERAH OPERASI VIII SURABAYA

DAFTAR PEMINDAHAN PERSILANGAN

Stasiun : MOJOKERTO 4600


TONJONGBARU

Dengan kereta
Inisiatif (anjuran) untuk Diambilnya pada waktu
api yang
memindahkan persilangan kelambatannya paling
kereta api yang tidak atau
terlambat atau Ke
sedikit atau berbeda
Catatan
banyak
sedikit terlambat ……….. Menit
terlambatnya

2648 339 CLG 20

339 2648 KRA 14

340 2643 CLG 10

2643 340 KRA 15


IKHTISAR JAM KERJA (IJK)

*IJK pekerja stasiun diatur dalam PD 22 Jilid I Pasal 10 Tentang Penguasaan Stasiun
IKHTISAR JAM KERJA (IJK)

Keterangan Rumus:

N2 = Jumlah kebutuhan pegawai dinas shift


∑S = Jumlah shift per hari
∑Os = Jumlah orang per shift
K = Koefisien (1,21)
In = Indeks (1,04)
IKHTISAR JAM KERJA (IJK)

Pembuatan Ikhtisar Jam Kerja (IJK)


Disesuaikan dengan Kebutuhan Dinasan Stasiun
Disesuaikan dengan Pembagian Dinasan stasiun sesuai dengan GAPEKA (Keperluan
Shift dinasan setiap kebutuhan dinasan stasiun)
Waktu kerja dan pembagian dinasan mengacu pada pada PD.22 Jilid 1 Bab III Pasal 10
PEMBUATAN PERATURAN PER-
JALANAN KA
PEMBUATAN PENETAPAN PERKA

1. Prinsip Dasar Operasi KA


2. Kelas KA
3. Teknik Penggambaran Perjalanan KA
WAKTU PERHITUNGAN PERJALANAN KA

Waktu total yang dibutuhkan dalam


perjalanan setiap petak jalan/petak blok
WAKTU
TEMPUH

WAKTU Waktu pada saat proses peningkatan


percepatan KA
PERJALANAN
KA AKSELERASI

Waktu pada saat proses perlambatan


percepatan KA

DESELERASI
PERHITUNGAN WAKTU TEMPUH

Rumus penghitungan waktu tempuh :

Pembulatan penghitungan :
• 0 s/d 0,19 dibulatkan ke 0
• 0,20 s/d 0,69 dibulatkan ke 0,5
• 0,70 s/d 0,99 dibulatkan ke 1
WAKTU HILANG KARENA TASPAT
WAKTU HILANG ( DALAM DETIK)
KARENA TASPAT 1 00 1 00
- Percepatan rata-rata 0,5 km/j/d
1.3 - Perlambatan 2 km/j/d
90 0.4 90
2.8 0.3 - Baris pertama Tambahan waktu
85 0.6 0.2 85 karena adanya percepatan dan
5.0 1.4 0.4 perlambatan.
80 0.9 0.5 0.3 80
7.8 3.1 1.5 0.4 - Baris kedua tambahan
75 1.2 0.8 0.6 0.3 75 waktu per 100 meter
Waktu Hilang Karena Taspat : 11.3 5.6 3.3 1.6 0.4 taspat + Panjang
70 1.5 1.1 0.9 0.6 0.3 70 Rangkaian.
15.3 8.7 5.9 3.5 1.7 0.4 L = Pan-
65 1.9 1.5 1.3 1.0 0.7 0.4 65 jang Rangk
( 𝑷𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒂𝒔𝒑𝒂𝒕 + 𝑳) 20.0 12.5 9.2 6.3 3.8 1.8 0.5
𝐓 =𝒂+ 𝒙𝛃 60 2.4 2.0 1.8 1.5 1.2 0.9 0.5 60
𝟏𝟎𝟎 25.3 17.0 13.2 9.8 6.7 4.0 1.9 0.5
55 2.9 2.5 2.3 2.0 1.7 1.4 1.0 0.5 55
31.3 22.2 18.0 14.1 10.4 7.1 4.3 2.1 0.6
50 3.6 3.2 3.0 2.7 2.4 2.1 1.7 1.2 0.7 50
 Percepatan rata – rata 0,5 Km/j/d 37.8 28.1 23.5 19.1 15.0 11.2 7.7 4.7 2.3 0.6
45 4.4 4.0 3.8 3.5 3.2 2.9 2.5 2.0 1.5 0.8 45
 Perlambatan 2 Km/j/d 45.0 34.7 29.8 25.0 20.4 16.1 12.0 8.3 5.1 2.5 0.7
40 5.4 5.0 4.8 4.5 4.2 3.9 3.5 3.0 2.5 1.8 1.0
 Baris pertama tambahan waktu karena adanya 52.8 42.0 36.8 31.6 26.7 21.9 17.3 13.0 9.1 5.6 2.8
35 6.7 6.3 6.1 5.8 5.5 5.1 4.7 4.3 3.7 3.1 2.3
percepatan dan perlambatan ()
61.3 50.0 44.5 39.1 33.8 28.6 23.6 18.8 14.2 10.0 6.3
30 8.4 8.0 7.8 7.5 7.2 6.9 6.5 6.0 5.5 4.8 4.0
 Baris kedua tambahan waktu per 100 meter () 70.3 58.7 52.9 47.3 41.7 36.2 30.8 25.5 20.5 15.6 11.1
25 10.8 10.4 10.2 9.9 9.6 9.3 8.9 8.4 7.9 7.2 6.4
 Panjang Rangkaian () 80.0 68.1 62.1 56.3 50.4 44.6 38.9 33.3 27.8 22.5 17.4
20 14.4 14.0 13.8 13.5 13.2 12.9 12.5 12.0 11.5 10.8 10.0
101.3 88.9 82.7 76.6 70.4 64.3 58.2 52.1 46.0 40.0 34.0
10 32.4 32.0 31.8 31.5 31.2 30.9 30.5 30.0 29.5 28.8 28.0
112.8 100.3 94.1 87.9 81.7 75.4 69.2 63.0 56.8 50.6 44.4
5 68.4 68.0 67.8 67.5 67.2 66.9 66.5 66.0 65.5 64.8 64.0
125.0 112.5 106.3 100.0 93.8 87.5 81.3 75.0 68.8 62.5 56.3
0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
TEKNIK PENGGAMBARAN PERJALANAN KA

03
02
01 Teknik
Teknik Beriringan
Penyusulan
Searah

Teknik
Persilangan
PERHITUNGAN JARAK

Keterangan :
Perhitungan dari menit KA pertama masuk di Stasiun, PPKA melakukan proses pelayanan sinyal
diperhitungkan selama 1 menit pada saat PPKA selesai proses pelayanan sinyal, KA berada pada jarak
3 km dari Stasiun.
(3 km dikalikan 60 menit = 180) Kecepatan kereta api dalam lintas 90 km/jam
PERHITUNGAN JARAK

Perhitungan Jarak Tampak Sinyal (SP) dianggap sebagai 3 km dengan


perhitungan sbb :

• Panjang Emplasemen termasuk wesel : 500 meter

• Wesel ke Sinyal Masuk : 350 meter

• Sinyal masuk ke sinyal muka : 1.000 meter

• Sinyal muka ke ujung depan KA : 600 meter

• Panjang Rangkaian : 300 meter

Total 2.750 meter dibulatkan menjadi 3 km


TEKNIK PERSILANGAN

Keterangan :
A = Jarak Tampak Masinis Ke Sinyal Muka s/d as Stasiun Tempat Persilangan
B = Waktu Pelayanan Persinyalan Stasiun Tempat Persilangan
C = Waktu Yang diperlukan KA Dari Tampak Sinyal s/d KA berjalan langsung di Stasiun tersebut
TEKNIK PERSILANGAN

Keterangan :
A = Jarak Tampak Masinis Ke Sinyal Muka s/d as Stasiun Tempat Persilangan
B = Waktu Pelayanan Persinyalan Stasiun Tempat Persilangan
C = Waktu Yang diperlukan KA Dari Tampak Sinyal s/d KA berjalan langsung di Stasiun tersebut
TEKNIK BERIRINGAN SEARAH

Keterangan :
A = Jarak Tampak Masinis Ke Sinyal Muka s/d as Stasiun tertentu
B = Waktu pelayanan persinyalan Stasiun setelah KA muka masuk di Stasiun depan
C = Waktu Yang diperlukan KA Dari Tampak Sinyal s/d KA berjalan langsung di Stasiun tersebut
TEKNIK BERIRINGAN SEARAH

Keterangan :
A = Jarak Tampak Masinis Ke Sinyal Muka s/d as Stasiun tertentu
B = Waktu pelayanan persinyalan Stasiun setelah KA muka masuk di Stasiun depan
C = Waktu Yang diperlukan KA Dari Tampak Sinyal s/d KA berjalan langsung di Stasiun tersebut
TEKNIK BERIRINGAN SEARAH

Keterangan :
B = Waktu pelayanan persinyalan Stasiun setelah KA muka masuk di Stasiun
depan
TEKNIK PENYUSULAN

Keterangan :
B = Waktu Pelayanan Persinyalan Stasiun setelah KA muka masuk di Stasiun depan
C = Waktu Yang diperlukan KA Dari Tampak Sinyal s/d KA berjalan langsung di Stasiun
PERSILANGAN

Disuatu tempat pada petak jalan jalur tunggal, kereta api dikatakan bersilang
dengan kereta api lain jika kereta api tersebut untuk pertama kalinya berjalan
melalui seluruh atau sebagian petak jalan yang seluruhnya atau sebagian bekas
dilalui kereta api lain dari arah sebaliknya.

Persilangan dibagi atas dua jenis yaitu:


• Persilangan biasa adalah persilangan ka biasa yang telah diatur dalam
Gapeka
• Persilangan luar biasa adalah persilangan ka/plb/klb dengan ka
fakultatif/plb/klb yang diatur dalam Gapeka/malka/Wam
PENCATATAN PERSILANGAN

A. Apabila dua atau beberapa kereta api dari dua arah yang berlawanan datang bertemu di suatu
stasiun, kemudian berangkat ke arah yang berlawanan

Pada gambar diatas, di stasiun B dicatat:


a. KA 1 bersilang dengan KA 2102, KA 124, dan KA 2;
b. KA 2101 bersilang dengan KA 2102, KA 124, dan KA 2;
c. KA 2 bersilang dengan KA 2101 dan KA 1;
d. KA 124 bersilang dengan KA 2101 dan KA 1; dan
e. KA 2102 bersilang dengan KA 2101 dan KA 1.
PENCATATAN PERSILANGAN

B. Apabila menurut peraturan perjalanan, satu atau beberapa kereta api berangkat dari stasiun
permulaan paling lambat 40 menit sesudah satu atau beberapa kereta api lain dari arah yang
berlawanan datang dan berakhir perjalanannya di stasiun tersebut.

Pada gambar diatas, di stasiun B dicatat:

1. KA 335 bersilang dengan KA 2304, KA 332, dan KA 2;

2. KA 2101 bersilang dengan KA 2304, KA 332, dan KA 2; dan

3. KA 1 bersilang dengan KA 332 dan KA 2.


PENCATATAN PERSILANGAN

C. Apabila menurut peraturan perjalanan satu atau beberapa kereta api berangkat dari stasiun
awal sebelum atau selambat-lambatnya 20 menit sesudah satu atau beberapa kereta api
lain yang datang dari arah yang berlawanan berangkat meneruskan perjalanannya

Pada gambar diatas, di stasiun B dicatat:

1. KA 337 bersilang dengan KA 2310, KA 2, dan KA 334; dan

2. KA 2101 bersilang dengan KA 2310 dan KA 334


PENCATATAN PERSILANGAN

D. Apabila menurut peraturan perjalanan satu atau beberapa kereta api yang belum mengakhiri
perjalanannya datang di suatu stasiun sebelum atau selambat-lambatnya 20 menit sesudah satu
atau beberapa kereta api lain dari arah yang berlawanan datang di stasiun tersebut untuk
mengakhiri perjalanannya.

Pada gambar diatas, di stasiun B dicatat:


1. KA 1 bersilang dengan KA 124 dan KA 22;
2. KA 125 bersilang dengan KA 2102, KA 124, dan KA 22; dan
3. KA 2101 bersilang dengan KA 2102, KA 124, dan KA 22.
PENCATATAN PERSILANGAN
E. Di stasiun persimpangan, yang mempunyai dua lintas utama atau lebih,
diatur sebagai berikut:

1) Apabila menurut peraturan perjalanan satu atau beberapa kereta api dari lintas
utama/lintas utama lain yang masih akan meneruskan perjalanan masuk ke lintas
utama lain/lintas utama datang di stasiun persimpangan selambat-lambatnya pada
jam berangkat satu atau beberapa kereta api lain yang datang dari lintas utama
lain/lintas utama dan masuk ke lintas utama/lintas utama lain

Pada gambar di samping di stasiun B dicatat:


1. KA 41 bersilang dengan KA 2402 dan KA
424;
2. KA 421 bersilang dengan KA 2402 dan KA
424;
3. KA 2411 bersilang dengan KA 2402, KA 2,
dan KA 424.
PENCATATAN PERSILANGAN
2) Apabila menurut peraturan perjalanan satu atau beberapa kereta api berangkat dari
Stasiun permulaan ke lintas utama/lintas utama lain selambat-lambatnya 20 menit,
sesudah satu atau beberapa kereta api lain yang datang dari arah sebaliknya
berangkat ke lintas utama lain/lintas utama.

*Catatan: Dibaca sesuai dengan tata letak, atas dengan atas atau bawah dengan
bawah

Pada gambar disamping, di stasiun B


dicatat:
1. KA 41 bersilang dengan KA 2402 dan KA
424;
2. KA 421 bersilang dengan KA 2402 dan
KA 424;
3. KA 2411 bersilang dengan KA 2402, KA
2, dan KA 424. .
PENCATATAN PERSILANGAN
F. Di Stasiun peralihan, dari jalur ganda ke jalur tunggal diatur sbb:

1) Apabila menurut peraturan perjalanan satu atau beberapa kereta api dari satu Stasiun
peralihan yang akan berangkat meneruskan perjalanan dari jalur ganda ke jalur
tunggal datang di Stasiun peralihan tersebut selambat-lambatnya pada jam berangkat
KA atau beberapa KA yang datang dari jalur tunggal ke jalur ganda.

Pada gambar disamping, di stasiun B


dicatat:

KA 2101 bersilang dengan KA 132.


PENCATATAN PERSILANGAN
2) Apabila menurut peraturan perjalanan satu atau beberapa KA yang berangkat dari
stasiun permulaan yang juga merupakan Stasiun peralihan ke jalur tunggal selambat-
lambatnya 20 menit sesudah satu atau beberapa KA lain yang datang dari arah yang
berlawanan berangkat ke jalur ganda

Pada gambar disamping, di stasiun B


dicatat:
1. KA 139 bersilang dengan KA 16 dan
KA 132;
2. KA 2111 berslang dengan KA 16 dan
KA 132
PENYUSULAN

Penyusulan terjadi apabila perjalanan dua kereta api yang


searah mengalami perubahan urutan perjalanan.

Perubahan urutan perjalanan sebagaimana diatas sbb:


1. Kereta api yang berjalan dimuka setelah penyusulan menjadi kereta
api berjalan di belakang.
2. Kereta api yang berjalan di belakang setelah penyusulan menjadi
kereta api berjalan di muka.
KAPASITAS LINTAS
KAPASITAS LINTAS

Pengertian Umum

Kemapuan suatu ruas jalan untuk menampung sejumlah gerak


kendaraan dalam periode tertentu

Kapasitas Lintas Kereta Api

Banyaknya atau jumlah kereta api yang dapat lewat atau di


jalankan dengan tertib dan aman pada suatu lintas dalam
waktu tertentu.
KAPASITAS LINTAS

Yang Mempengaruhi Kapasitas Lintas

Pelayanan
Kerapatan minimum Kecepatan Kereta Jenis jalur tunggal atau
Jarak antar Stasiun perangkat
antara dua KA searah
Api persinyalan ganda
dan KA berlawanan arah

Cara Peningkatan Kapasitas Lintas

Merubah system dari Memperpendek petak


Memperpendek Meningkatankan Penggantian system
jalur tunggal menjadi jalan pada jalur
petak blok hubungan blok dengan
Kecepatan Kereta Api
jalur ganda tunggal system yang pelayanannya
lebih cepat
PERHITUNGAN KAPASITAS LINTAS

1440
Jalur Tunggal 𝐾= 𝑥𝑓
𝐻

1440
Jalur Ganda 𝐾= 𝑥 2𝑥 𝑓
𝐻
Keterangan :
K = Kapasitas Lintas
1440 = Total waktu 24 jam (24 x 60 menit)
H = Headway
= Faktor pengali setelah dikurangi factor waktu
perawatan dan waktu karena pola operasi.
(60% untuk jalur tunggal, 70% untuk jalur ganda)
HEADWAY

Pengertian Headway

H
Interval atau selang waktu antara saat di mana
bagian depan kereta api melalui satu titik
sampai dengan saat bagian depan KAi
berikutnya melalui titik yang sama dengan
satuan menit / KA
HEADWAY
HEADWAY
JALUR TUNGGAL
HEADWAY

Peralatan Sinyal

Peralatan Blok Peralatan Blok


Peralatan Persinyalan
Sistem yang menjamin perjalanan KA berupa Pelayanan sinyal masuk dengan hendel atau
system hubungan blok manual atau system tombol dan pengucilannya, pelayanan wesel
hubungan blok otomatik secara setempat atau terpusat, peralatannya
secara mekanik atau elektrik

*Perbedaan dari sistem persinyalan mempengaruhi besarnya waktu pelayanan blok dan sinyal
(C) dan jarak pelayanan hubungan blok dan sinyal (Sp)
PERHITUNGAN HEADWAY

𝐻 =𝑡 A − B+𝑡𝑃+𝐶
𝑡 A − B=
60 𝑥 𝑆 A − B 60 𝑥 𝑆 A − B
𝑉 𝐻= +𝐶
𝑉
60 𝑥 𝑆 P
𝑡 𝑃=
𝑉

Keterangan :
= Waktu tempuh KA antara stasiun A dan B
= Waktu perjalanan dari sebelum sinyal muka Stasiun A bagi KA ke 2
= Jarak antara Stasiun A dan B
= Jarak setelah pelayanan blok dan sinyal
V = Kecepatan KA di lintas tersebut
C = Waktu pelayanan blok dan sinyal (menit)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai