0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan27 halaman

Sistem Regulasi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 27

SISTEM REGULASI

PADA MANUSIA

By dicky
A. SISTEM SARAF
APA ITU SISTEM SARAF?

• Sistem saraf merupakan seperangkat komponen yang saling


bekerja sama secara terkoordinasi dalam mencapai beberapa
tujuan.
• sistem saraf merupakan salah satu bagian dari sistem
koordinasi dalam tubuh yang fungsinya mengatur aktivitas
tubuh melalui impuls atau hantaran listrik.
• Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem
koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan
rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons
terhadap rangsangan tersebut.
• Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya suara,
cahaya, bau, panas, dingin, manis, pahit dan sebagainya. Sedangkan
rangsangan yang berasal dari dalam tubuh disebut juga rangsangan
(internal), misalnya rasa haus, lapar, dan nyeri.
FUNGSI SISTEM SARAF
01 02
Mengumpulkan informasi Mengirimkan informasi ke
dari dalam dan luar otak dan sumsum
tubuh. tulang belakang.

03 04
Memproses informasi di Mengirimkan informasi ke
otak dan sumsum otot, kelenjar, dan organ
tulang belakang. sehingga dapat merespon
dengan tepat.
Secara garis besar, terdapat tiga bagian pada sistem saraf.
DIANTARANYA :
• Sel saraf (neuron)
• Otak
• Sumsum
A.
SEL SARAF
(NEURON)
Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas unit-unit
terkecil yang disebut neuron (sel saraf). Neuron yang terdapat
dalam tubuh manusia jumlahnya triliunan. Neuron adalah sel yang
mempunyai kemampuan menerima impuls dan menghantarkan
impuls. Neuron sel-selnya tidak mengalami pembelahan sel
sehingga jika sudah mati atau rusak neuron tidak dapat diganti.
Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu badan sel, dendrit, dan
akson.
- Badan sel merupakan bagian sel saraf
yang mengandung nukleus (inti sel) dan
tersusun pula sitoplasma yang bergranular
dengan warna kelabu. Di dalamnya juga
terdapat membran sel, nukleus, dan
retikulum endoplasma. Retikulum
endoplasma memiliki struktur
berkelompok yang disebut badan Nissl.
- dendrit yaitu julukan atau serabut
pendek bercabang yang merupakan
tonjolan dari sitoplasma pada badan sel di
dalam dendrit terdapat badan Nissl dan
mitokondria. Dendrit berfungsi
menghantarkan impuls ke badan sel.
- neurit atau akson yaitu juluran atau
serabut panjang dari badan sel, dan
berfungsi untuk menghantarkan
impuls dari badan sel menuju ujung
akson.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi
menjadi 3, yaitu sebagai berikut.

1. Sel Saraf Sensorik (sensory neuron)


Sel saraf sensorik berfungsi menghantarkan rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel saraf motorik (motor neuron)
Sel saraf motorik berfungsi menghantarkan impuls motorik
dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel saraf intermediet (interneuron)
Sel saraf penghubung merupakan penghubung sel saraf
yang satu dengan sel saraf yang lain.
B.
OTAK
Otak menyimpan kejadian-kejadian yang sangat bermakna di dalam bank
ingatan dan membuang yang lain, walaupun yang bermakna itu tidak
jelas bagi sang pemimpi. Mimpi-mimpi sering terjadi pada tingkat
yang dalam dan primitif dan disebut inti ketidaksadaran. Begitulah
otak, di dalamnya terdapat berbagai rahasia kesadaran, pemikiran-
pemikiran, pertimbangan, kecerdasan, ingatan, bahasa, dan aspek-
aspek lain “keunikan manusia” atau “kemanusiaan yang unik”.
Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar, otak tengah, dan otak kecil.
Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio.
Bagian-bagian dari otak adalah

1. Otak besar
2. Otak tengah
3. Otak kecil
1. OTAK BESAR (CEREBRUM)
- Otak besar (cerebrum) otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga
tengkorak, dan terdiri dari dua belahan besar, yaitu belahan kiri dan belahan
kanan. Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang berlawanan, yaitu
belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan
mengatur tubuh bagian kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan
luar yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf
yaitu dendrit dan neurit.
- otak besar merupakan pusat saraf utama karena memiliki fungsi yang
sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya
berkaitan dengan kepandaian, ingatan, kesadaran, dan pertimbangan.
2. OTAK TENGAH (MESENSEFALON
Otak tengah manusia berbentuk kecil dan tidak terlalu
mencolok titik di dalam otak tengah terdapat bagian-bagian
seperti lobus optik yang mengatur gerak bola mata dan
kolikulus inferior yang mengatur pendengaran otak tengah
berfungsi menyampaikan impuls antara otak depan dan
otak belakang, kemudian antara otak depan dan mata.
3. OTAK KECIL (CEREBELLUM)

- Letak otak kecil adalah di sebelah bawah belakang otak


besar. Fungsi otak kecil adalah sebagai pusat
keseimbangan otot dan koordinasi otot. Bila terjadi
gangguan pada otak kecil maka gerak otot tidak dapat
dikoordinasikan lagi.
C.
Sumsum
Sumsum Sumsum merupakan pusat saraf yang letaknya di belakang otak. Sumsum dibedakan menjadi dua,
yaitu sumsum lanjutan atau medulla oblongata dan sumsum tulang belakang atau medulla spinalis.

A) Sumsum Lanjutan Sumsum lanjutan banyak mengandung ganglion atau simpul saraf yang mengatur
gerak refleks fisiologi, seperti denyut jantung, per- napasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah.
Bagian medulla oblongata yang menghubungkan sumsum tulang belakang dan otak disebut pons. Pada
bagian inilah terdapat pusat pengatur pernapasan.

B) Sumsum Tulang Belakang Disebut sumsum tulang belakang karena letaknya di dalam rongga ruas-ruas
tulang belakang, yaitu mulai dari medulla oblongata hingga vertebra lumbalis kedua. Fungsi utama dari
sumsum tulang belakang adalah:

(1) sebagai penghubung impuls dari dan ke otak, serta

(2) memberi kemungkinan jalan yang terpendek pada gerak refleks.


2. Pengantaran impuls
Bila tubuh mendapat rangsangan maka impuls
rangsangan tersebut akan diterima oleh reseptor.
Selanjutnya, impuls rangsangan dihantarkan oleh
dendrit ke badan sel saraf, selanjutnya melalui
akson akan diteruskan ke dendrit neuron lainnya.
Penghantaran impuls oleh neuron sensorik
tersebut melalui dua cara yaitu melalui sinapsis
dan melalui membran sel atau membran plasma.
a. Pengantaran dengan sinapsis

Sinapsis merupakan persambungan antara dua neuron, atau antara reseptor sensorik dan neuron
sensorik, antara neuron motorik dengan sel efektor yang dikontrolnya. Setiap neuron, terminal
aksonnya membesar membentuk suatu tonjolan kecil yang dikenal dengan tombol sinapsis.
Permukaan tombol sinapsis terlindung oleh membran yang disebut membran prasinapsis, yang
berperan untuk menghantarkan impuls dari terminal sinapsis ke dendrit atau badan sel
berikutnya. Selanjutnya impuls akan diteruskan ke permukaan membran dendrit (membran
pascasinapsis) atau badan sel yang dituju.

Bila impuls telah sampai di ujung akson yaitu pada tombol sinapsis, maka neuron akan
mengirimkan neurohumor, yang bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung
dendrit neuron berikutnya (membran pasca- sinapsis). Impuls saraf atau informasi berita
dapat berlangsung di dalam tubuh karena adanya proses konduksi. Proses ini dapat terjadi
karena adanya loncatan listrik pada sinapsis. Konduksi ini disebut sinapsis listrik.
B. Pengantaran melalui membran sel

Seperti halnya membran sel pada umumnya,


membran sel neuron bersifat semipermeabel.
Hanya ion-ion tertentu saja yang dapat
melewati dengan cara transpor aktif. Dalam
keadaan istirahat atau tanpa adanya
stimulus, sitoplasma di dalam neuron
bermuatan listrik negatif, sedangkan larutan
di luar membran plasma neuron bermuatan
positif. Keadaan yang demikian disebut
polarisasi atau potensial istirahat.
3. Gerak impuls
Gerak refleks adalah gerak tubuh yang terjadi secara spontan tanpa
melalui proses berpikir dengan otak. Sering terjadi rangsangan yang
melalui saraf sensorik tidak sampai diolah di otak. Namun, melalui jalan
terpendek untuk segera sampai ke efektor. Peristiwa ini disebut refleks.
Refleks merupakan suatu mekanisme respons dalam usaha
melindungi tubuh atau mengelak dari rangsangan yang
membahayakan atau mencelakakan. Respons yang terjadi pada
refleks berlangsung cepat dan tidak disadari oleh tubuh. Refleks ini
merupakan refleks bawaan yang pusatnya di sumsum tulang belakang.
Berdasarkan reaksi yang terjadi dari suatu refleks, dikenal ada dua
macam refleks, yaitu refleks sederhana (tunggal) dan refleks kompleks.
a. Refleks tunggal, bila refleks ini hanya menyertakan efektor tunggal, misalnya kaki
menginjak duri, lang- sung ditarik.

B . Refleks kompleks, bila refleks ini mengikutsertakan banyak efektor. Misalnya,


seseorang menginjak duri kemudian mengangkat kaki sambil berteriak kesakitan.

Gerak yang ditimbulkan oleh peristiwa refleks disebut gerak refleks. Jarak terpendek
yang dilalui impuls untuk gerak refleks disebut lengkung refleks.
Jalur yang dilalui oleh impuls pada peristiwa refleks adalah sebagai berikut:
Gerak refleks:

Reseptor neuron sensorik → sumsum tulang belakang →neuron motorik efektor


Kelainan sistem saraf
Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dapat
mengalami berbagai gangguan yang dapat menyebabkan disfungsi neurologis.
Beberapa contoh gangguan pada sistem saraf pusat meliputi stroke, tumor otak,
cedera kepala, penyakit neurodegeneratif, dan infeksi seperti meningitis.

Gangguan ini dapat menyebabkan gejala yang beragam, seperti kelumpuhan,


kehilangan kemampuan berbicara, gangguan kognitif, dan epilepsi. Diagnosis
dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi yang
lebih serius.
A. Penyebab umum kelainan pada sistem saraf
1.) Trauma
Cedera kepala, leher, atau tulang belakang dapat menimbulkan kerusakan pada struktur saraf,
mengakibatkan berbagai gangguan neurologis.

2.) Penyakit Degeneratif


Kondisi seperti Alzheimer, Parkinson, dan multiple sclerosis menyebabkan degradasi sel-sel saraf
secara progresif.

3.)Infeksi
Berbagai infeksi virus, bakteri, atau parasit dapat menyerang sistem saraf, seperti meningitis,
ensefalitis, dan AIDS.

4.)Faktor Genetik
Kelainan genetik tertentu dapat menyebabkan perkembangan abnormal sistem saraf, menimbulkan
gangguan sejak lahir.
B. Gejala dan tanda-tanda Kelainan pada sistem saraf
• Gangguan motorik: Kesulitan dalam menggerakkan anggota tubuh, seperti
kelumpuhan, tremor, atau kejang.
• Gangguan sensorik: Rasa kesemutan, mati rasa, nyeri neuropatik, atau
kehilangan kemampuan sensorik lainnya.
• Gangguan kognitif: Penurunan fungsi mental, seperti gangguan memori,
konsentrasi, atau kemampuan berpikir.
• Gangguan fungsi otonomi: Masalah pada sistem saraf otonom, seperti disfungsi
kardiovaskular, pencernaan, atau pengaturan suhu tubuh.
• Gejala lainnya: Sakit kepala, pusing, gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan, dan perubahan kepribadian.
• Gejala dan tanda-tanda kelainan sistem saraf dapat bervariasi tergantung pada
lokasi dan tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya. Pemeriksaan
menyeluruh oleh dokter spesialis saraf diperlukan untuk menentukan diagnosis
yang tepat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai