Peluruhan Radioaktif

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

HASIL PELURUHAN RADIOAKTIF

( DERET PELURUHAN DAN JENIS-JENIS PELURUHAN )

Dosen Pembimbing: Ika Andriani, M.Pd

Di Susun Oleh: Klompok VI


1. Indriati Nurnaningsih
2. Novia Indah Lestari
3.Nur Baitil Huda
4. Sofiah
PEMBAHASAN

A. Pengertian Radioaktif
Zat radioaktif adalah zat yang tidak mempunyai isotop stabil,
sehingga disebut juga radioisotop.zat tersebut dapat memancarkan sinar
radiasi yang disebut sinar radioaktif, berupa sinar alfa(α), sinar beta(β),
sinar gamma(γ).Radioisotop adalah isotop tidak stabil yang
memancarkan radiasi secara spontan dan terus-menerus. Jika jumlah
neutron dalam suatu inti sama dengan jumlah proton, maka inti akan
stabil atau non radioaktif. Tetapi jika dalam inti jumlah neutron tidak
sama dengan jumlah proton, maka inti menjadi tidak stabil. Semakin
banyak perbedaan jumlah neutron dengan jumlah protonnya, maka
semakin tidak stabil dan semakin cepat pula inti itu melepaskan
kelebihan energinya dalam bentuk sinar radiasinya. Pada tahun 1900
Rutherford menemukan sinar alfa(α), dan sinar beta(β) dan pada tahun
yang sama sinar gamma(γ) ditemukan oleh P.Villard
A. Peluruhan Radioaktif
a. Peluruhan Partikel Alfa

Partikel alfa (α) didefinisikan sebagai partikel bermuatan positif pada inti
helium.Partikel alfa tersusun atas dua proton dan dua neutron, sehingga
dapat dinyatakan sebagai atom Helium-4 (He-4).Oleh karena partikel alfa
terpecah dari inti atom radioaktif, partikel ini tidak memiliki
elektron.Dengan demikian, partikel alfa memiliki muatan +2.Partikel alfa
(α) merupakan partikel inti Helium yang bermuatan positif (kation dari
unsur Helium, He2+).Akan tetapi, elektron pada dasarnya bebas, mudah
untuk lepas dan mudah pula untuk didapat. Jadi, secara umum, partikel
alfa (α) dapat dituliskan tanpa muatan karena akan dengan cepat
mendapatkan 2 elektron dan menjadi atom Helium netral (bukan sebagai
ion).
Sebagai contoh, isotop Radon-222 (Rn-222), dapat mengalami peluruhan
dan memancarkan partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :

Dalam hal ini, isotop Radon-222 mengalami peluruhan inti dengan


membebaskan partikel alfa. Isotop baru yang terbentuk pada proses
peluruhan ini adalah isotop baru dengan nomor massa 222 (yang
diperoleh dari 226 – 4) dan nomor atom 84 (yang diperoleh dari 88 – 2).
a. Peluruhan Partikel Beta
Peluruhan beta adalah peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel
beta (electron atau positron). Pada kasus pemancaran sebuah electron
peluruhan ini disebut sebagai peluruhan beta minus (β-), sementara pada
pemancaran positron disebut sebagai beta plus (β+).
1. Peluruhan beta minus
Sebagai contoh :

228 228
Ra88 Ac89 + 0β-1
1. Peluruhan beta plus
Sebagai contoh :

230 230
Pa91 Th90 + 0β+1
3.Penangkapan Elektron
Penangkapan elektron merupakan jenis peluruhan inti yang jarang
terjadi. Dalam peluruhan ini, elektron dari tingkat energi yang lebih
dalam (misalkan subkulit 1s) akan ditangkap oleh inti atom. Elektron
tersebut akan bergabung dengan proton pada inti atom membentuk
neutron. Akibatnya, nomor atom berkurang satu dan nomor massanya
tetap sama.
1 0 1
1p + -1e → 0n
Sebagai contoh, reaksi yang terjadi saat penangkapan elektron pada
Polonium-204 (Po-204) sebagai berikut :
204 0 204
84Po + -1 e → 83Bi + sinar-X
a. Pemancaran Radiasi Gamma
Partikel alfa (α) dan partikel beta (β) mempunyai karakteristik materi.
Keduanya memiliki massa tertentu dan menempati ruang. Namun,
karena tidak ada perubahan massa yang berhubungan dengan
pemancaran sinar gamma (γ), kita dapat menyatakan bahwa
pemancaran sinar gamma (γ) sebagai pemancaran radiasi gamma (γ).
Radiasi gamma (γ) sangat menyerupai sinar X, yaitu radiasi dengan
energi tinggi dan memiliki panjang gelombang pendek (short
wavelength).Radiasi sinar gamma umumnya disertai dengan
pemancaran partikel alfa dan partikel beta.Tetapi, biasanya tidak
dinyatakan pada persamaan reaksi inti yang disetarakan.

melepaskan sejumlah besar radiasi sinar gamma.Isotop ini sering


digunakan untuk pengobatan kanker dengan metode radiasi.
Paramedis akan mengarahkan sinar gamma ke tumor, sehingga sinar
tersebut diharapkan dapat merusaknya.
C.Waktu Paruh

Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan zat radioaktif agar


jumlahnya menjadi separuh atau setengah dari jumlah semula.
Waktu paruh dapat ditentukan melalui persamaan :

t
Nt 1 t1 /2
=ቀ ቁ
No 2

Nt = Banyaknya zat sisa


No = Banyaknya zat mula-mula
t = Lama peluruhan
t1/2 = Waktu paruh
Sifat Sinar Radioaktif

Dapat menembus kertas lempeng logam yang tipis, dapat


menghitamkan plat film meskipun tertutup oleh kertas hitam.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa
radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis
berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan positif diberi nama
sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta .
Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang
tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma.
ASIH
MAK
I
TER
DAN
N
K IA
SE

Anda mungkin juga menyukai