Konseling Gizi Pada PB
Konseling Gizi Pada PB
Konseling Gizi Pada PB
KLIEN
KONSELOR
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia
MENDENGAR
KOMUNIKASI yang
MEMPELAJARI
BAIK Sangat dibutuhkan
konselor gizi untuk
MEMBANGUN
membantu menetapkan PERCAYA DIRI DAN
diagnosis gizi yang akurat – DUKUNGAN
1.Respect
2.Empathy
3.Audible
4.Clarity
5.Humble
Tujuan konseling
Membantu klien
mengidentifikasi dan
menganalisis masalah klien
serta memberikan alternatif
pemecahan masalah
Langkah-langkah konseling gizi
Membangun dasar
Mengkaji permasalah
konseling
Menegakan diagnosa
Intervensi gizi
Terminasi (Mengakhiri
Monitoring dan Evaluasi
Konseling)
Langkah 1
MEMBANGUN DASAR-DASAR KONSELING
A. Salam
Contoh : “selamat pagi ibu atau bapak, apa kabar?”
“selamat datang ibu atau bapak ada yang dapat saya bantu”
B. Perkenalan diri
C. Mengenal klien
D. Membangun hubungan
E. Memahami tujuan kedatangan
F. Menjelaskan tujuan dan proses konseling
Langkah 2
Menggali permasalahan
mengumpulkan data dan fakta dari semua aspek
dengan melakukan asesmen atau pengkajian gizi
menggunakan data antropometri, biokimia, klinis dan
fisik, riwayat makan serta personal.
Langkah 3
Intervensi Gizi
a. Memilih rencana
Bekerjasama dengan klien untuk memilih alternatif upaya perubahan
perilaku diet yang dapat diimplementasikan
b. Memperoleh komitmen
Komitmen untuk melaksanakan perlakuan diet, menjelaskan tujuan,
prinsip diet dan ukuran porsi makan.
Langkah 5
a. Mengenal masalah
1. Mengenal program yang akan akan ditunjang dengan
penyuluhan.
2. Mengenal masalah yang akan ditanggulangi.
3. Dasar pertimbangan untuk menentukan masalah.
4. Pelajari masalah tersebut : pengertian, sikap, dan
perilaku.
b. Mengenal masyarakat
1. Jumlah penduduk khususnya golongan rawan.
2. Sosial dan ekonomi masyarakat.
3. Pola konsumsi di masyarakat.
4. Sumber daya.
5. Pengalaman masyarakat terhadap program.
6. Pengalaman masyarakat di masa lalu.
c. Mengenal wilayah
1.Lokasi : memperhatikan terpencil, penggunungan atau datar,
jalur transportasi.
2.Sifatnya : memperhatikan kapan musim hujan dan kemarau,
daerah kering atau cukup air, banjir, daerah perbatasan.
2. Menentukan prioritas
Setelah mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah
adalah penentuan tema sebagai dasar acuan penyuluhan.
Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda,
demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan
dan kesempatannya berbeda-beda sehingga diperlukan penentuan
prioritas untuk menjadi acuan penjelasan.
3. Menentukan tujuan
Tujuan penyuluhan sebaiknya meliputi :
a. Jangka pendek : diharapkan terciptanya pengertian, sikap,
norma.
b. Jangka menengah : perilaku sehat
c. Jangka panjang : status kesehatan yang optimal
4. Menentukansasaran
Yang harus diperhatikan penyuluh dari segi sasaran antara lain :
a. Tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap sasaran
Penyuluh harus mengetahui dalam tingkat mana sebagian besar
dari sasaran itu berada. Setelah itu harus menghubungkannya
dengan tujuan yang akan dicapai. Hal ini penting untuk dapat
menentukan metode mana yang paling tepat.
b. Sosial budaya
Penyuluh harus mengetahui adat kebiasaan sasaran, norma-
norma yang berlaku dan status kepemimpinan yang ada.
Hal ini penting bukan saja dalam pemilihan metode
penyuluhan tetapi juga dalam menentukan teknik-teknik
penyuluhannya.
c. Banyaknya sasaran yang hendak dicapai oleh seorang
penyuluh pada suatu waktu tertentu akan menentukan
metode penyuluhan yang akan dicapai.
Metode
a. Metode Ceramah adalah suatu cara dalam
menerangkan dan menjelaskan suatu ide,
pengertian atau pesan secara lisan kepada
sekelompok sasaran sehingga memperoleh
informasi tentang kesehatan.
b. Metode Diskusi Kelompok Adalah pembicaraan
yang direncanakan dan telah dipersiapkan
tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20
peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin
diskusi yang telah ditunjuk
c. Metode Curah Pendapat adalah suatu bentuk pemecahan
masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua
kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh
peserta, dan evaluasi atas pendapat tadi dilakukan kemudian.
d. Metode Panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan
di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik,
diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang
pemimpin.
e. Metode Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi
dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan,
dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai
bahan pemikiran oleh kelompok.
f. Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan
prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk
memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan
menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang
tidak terlalu besar jumlahnya.
g. Metode Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5
orang dengan topik yang berbeda tetapi saling berhubungan erat
h. Metode Seminar adalah suatu cara di mana sekelompok orang
berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah
bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN GIZI PADA
KONDISI SAAT-PASCA BENCANA
Konseling Bumil
Konseling ASI (Busui)
Konseling MPASI-PMBA
Konseling bagi penderita penyakit degeneratif
(Jantung, darah tinggi, Diabetes mellitus, ginjal)
Penyuluhan PHBS, dll
Pilihlah metode yang sesuai kondisi dan tujuan
Sesuaikan metode dengan kelompok sasaran
Gunakan alat bantu media pendidikan yang
sesuai
Media Edukasi
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/LEAFLET-ISI-PIRINGKU-ilovepdf-compressed_1011.pdf
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2020/03/Infografis
Praktik Keterampilan
Konseling
“Keterampilan Konseling
dan penyuluh perlu diasah
Thanks!
dengan latihan dan praktik” Do you have any
questions?
[email protected]
m
+62 852 664 85585
www.poltekkesaceh.ac.id