Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
MANAJEMEN RISIKO
DI PUSKESMAS
ANALISA MONRE
TATALAKSANA
LATAR BELAKANG
Karena gelang ID masih menggunakan stiker yang mudah mengelupas jika terkena
air, mungkin saja tulisan nya akan terhapus, sehingga nama pasien tidak dapat
diidentifikasi
Karena belum ada form serah terima antar ruangan, mungkin saja
terjadi kesalahan dalam komunikasi lisan sehingga dapat terjadi cedera pada
pasien
Karena ketersediaan hand rub di ruang perawatan kurang, mungkin saja petugas
kesehatan tidak melakukan kebersihan tangan, sehingga angka Infeksi HAI
mungkin meningkat
SEBAB, RISIKO dan AKIBAT
• RS tidak mempunyai ruangan Isolasi bertekanan negatif.
(Sebab)
• Perawat mungkin saja tidak menggunakan APD dengan benar (Risiko)
• Pasien alergi terhadap Penisilin (Sebab)
• RS kekurangan Perawat
(Sebab)
• Semua orang mungkin saja dapat tertular Covid 19 (Risiko)
SEBAB ? ....
RISIKO
AKIBAT ? ….
RISIKO KLINIS
KESELAMATAN PASIEN
MANAJEMEN RISIKO DI
FASYANKES LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
MATRIX GRADING RISIKO
terluka
/ mati
Pembelajaran dari Tikus :
Semua Kegiatan yang kita lakukan, ada ketidakpastian..
RISIKO KLINIS
KESELAMATAN PASIEN
PMK. 11 TAHUN 2017
KTD
SENTINEL
DAMPAK/CONSEQUENCES/
SEVERITY LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
RISK GRADING
MATRIX
( KRITERIA
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER KLINIS)
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
RISIKO NON KLINIS
PMK. 25 TAHUN 2019
Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi di Lingkungan
Kementerian Kesehatan
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
KATEGORI RISIKO MINIMAL DI KEMENTERIAN KESEHATAN
Kategori Risiko Definisi
Risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang menimbulkan tekanan
Risiko Keuangan
terhadap pendapatan dan belanja organisasi
Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan kebijakan organisasi
Risiko Kebijakan
baik interal maupun eksternal yang berdampak langsung terhadap organisasi
Risiko yang disebabkan oleh organisasi atau pihak ekternal tidak
Risiko Kepatuhan
mematuhi dan atau tidak melaksanakan peraturan perundang- undangan dan keetntuan lain yang berlaku
Risiko Legal Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi
MATRIX ANALISA
RISIKO (NON KLINIS)
MATRIX ANALISA
RISIKO
(KRITERIA NON KLINIS)LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
KRITERIA TINDAK
LANJUT
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
KATEGORI
DAMPAK
Kegiatan Sasaran
Pernyataan Risiko
Assesment dan Analisa Risiko DAFTAR RISIKO NON KLINIS
(Skor Risiko=Dampak x (Finansial, Reputasional, Operasional, Strategik)
Probability)
Matriks Grading Kegiatan Sasaran
Penanganan Risiko Pernyataan Risiko
Risiko Inheren dan Risiko Residual Kategori Risiko
Assesment dan Analisa Resiko
(Skor Risiko=Dampak x Probability)
Matrik Analisa Risiko
Penanganan Risiko
Risiko Inheren dan Risiko Residual
PROFIL RISIKO
• Redesain proses
• RPN : Dampak x Probabilitas x Deteksi
DAFTAR
DAFTAR INSIDEN KEJADIAN
KLINIS
Rekapitulasi Kejadian
(Insiden(IKP)
Jenis IKP, Tipe IKP
Keselamatan Pasien)
selama 1 tahun (INSIDEN)
Assesment dan Analisa Risiko
(Skor Risiko=Dampak x Probability) DAFTAR INSIDEN NON KLINIS
Matriks Grading (Insiden Non Klinis)
Risiko Inheren dan Risiko Residual
Akar Masalah (Root Case)
Tindakan Yang Sudah Dilakukan Rekapitulasi Kejadian (Insiden K3) selama 1 tahun
Assesment dan Analisa Resiko
(Skor Risiko=Dampak x Probability)
Kriteria Risiko
Risiko Inheren dan Risiko Residual
Akar Masalah (Root Case)
Tindakan Yang Sudah Dilakukan
DATA
BASE
FASYANKE
S
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
• Risk register adalah suatu daftar risiko/bahaya yang potensial terjadi ada di unit dalam
fasyankes.
• Tujuan menyusun risk register dapat digunakan sebagai dasar pembuatan program
manajemen risiko untuk melakukan pengendalian risiko yang ada.
• Risk register wajib dilakukan review secara berkala oleh tim.
• Risk register dapat berubah karena beberapa faktor seperti terjadinya insiden, adanya
perubahan fasilitas
RISK
REGISTER LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
TETAPKAN
KONTEKS
REVIEW
MONITOR DAN
RESIKO
PENILAIAN
IDENTIFIKASI
RESIKO
RESIKO
DAFTAR
KOMUNIKASI DAN
ANALISA RESIKO
KONSULTASI
EVALUASI RESIKO
PENANGANAN
RESIKO
RISK
REGISTER LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER
RISK
, sudah terjadi
REGISTER
FM
time to prevent the problems by
doing it right the first time?
37
Apakah FMEA
• Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu prosedur secara rinci,
dan mengenali model-model adanya kegagalan/kesalahan pada
suatu prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap model
kesalahan/kegagalan, dengan mencari penyebab terjadinya,
mengenali akibat dari kegagalan/kesalahan, dan mencari solusi
dengan melakukan perubahan disain/prosedur
Langkah-langkah
• Bentuk tim FMEA: orang-orang yang terlibat dalam suatu
proses
• Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadual tim
• Tetapkan peran dari tiap anggota tim
• Gambarkan alur proses yang ada sekarang
• Kenalilah Failure modes pada proses tersebut
• Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model
kesalahan/kegagalan
• Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk tiap model
kesalahan/kegagalan
Langkah-langkah….
• Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan:
– Sering tidaknya terjadi (occurrence): (Occ)
• 1 : tidak pernah, 10 sangat sering
– Kegawatannya (severity): (SV)
• 1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
– Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (DT)
• 1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
• Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan: Occ x SV x DT
• Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
• Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
• Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
• Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
• Hitung kembali RPN sesudah dilakukan solusi perbaikan
Modus- Penyebab Akibatnya Kemungkin Tingkat Kemudahan Risk Solusi Indikator
modus terjadinya an kepatahan dideteksi Priority untuk
kegagalan/k terjadinya (S= (D= Number(RP mengukur
esalahan ( O= Severity) Detectabilit N) keberhasila
Occurrence) y) RPN = n dari solusi
OxSxD
Severity Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan sistem tanpa tanda-tanda yang
berbahaya mendahului
9 Sangat berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada pelanggan atau gangguan serius pada
8 sistem yang dapat menghentikan pelayanan dengan adanya tanda yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang dengan tingkat ketidak puasan yang tinggi
dari pelanggan dan/atau menyebabkan ganggung sistem yang membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang
yang signifikan
6 Berbahaya sedang Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan pelanggan dan/atau menimbulkan
5 masalah besar pada sistem
4 Berbahaya ringan Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi dirasakan mengganggu oleh pelanggan
3 sampai sedang dan/atau menyebabkan masalah ringan pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan
2 Berbahaya ringan Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari adanya masalah tetapi berpotensi
menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat pada sistem
1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
Occurence Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat
terjadinya dapat
dipastikan
9 Hampir tidak dapat Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dihindarkan
8 Kemungkinan terjadai Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 sangat tingggi
4 Kemungkinan terjadi Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan
3 sedang
2 Kemungkinan terjadi Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
rendah
1 Kemungkinan terjadi Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan terakhir terjadi
amat sangat rendah
Detection Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Tidak ada peluang untuk Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya kesalahan
diketahui
9 Sangat sulit diketahui Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang menyeluruh, tidak feasible dan tidak segera dapat dilakukan
8
7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual atau tidak ada proses yang baku untuk mengetahui,
6 sehingga ketahuan karena kebetulan
Berpeluang sedang untuk Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi tidak otomatis atau dilakukan secara sampling
5 diketahui
4 Berpeluang tinggi untuk Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak otomatis
3 diketahui
2 Berpeluang sangat tinggi Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang otomatis
untuk diketahui
1 Hampir dipastikan untuk Ada proses otomatis yang akan menhentikan proses untuk mencegah kesalahan
diketahui
Menetapkan “cut off point”dengan Pareto
• Urutkan failure mode dengan nilai RPN dari yang tertinggi ke
yang terendah
• Hitung persentase kumulatif
• Perhatikan nilai kumulatif sampai dengan 80 %, maka pada nilai
kumulatif 80 % tersebut kita tetapkan sebagai “cut off point”
Contoh
Modus RPN Kumulatif Persentase
kegagalan/kesalaha Kumulatif
n
Modus 1 320 320 26,4 %
TERIMAKASI
H
LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN
PRIMER