Wira Bab 6 7 Wawasan Nusantara

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 117

BAB 6

GEOPOLITIK INDONESIA/
WAWASAN NUSANTARA
WILAYAH SEBAGAI RUANG
HIDUP BANGSA

Wilayah
Bumi
Filosofi
Tekad
Ideologi
Lingkungan Lingstra
Aspirasi
Cita-cita AGHT
Masy.
Budaya Visi/Wawasan
Tradisi Nasional
Sejarah
Wawasan Nasional ialah cara pandang
suatu bangsa yang telah menegara
tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang serba terhubung
dengan bangsa dan negara lain dan dalam
perkembangannya di lingkungan daerah,
nasional, regional, dan global
DEFINISI WAWASAN NUSANTARA
Tap MPR RI/ Nomor IX/1998

Wawasan Nusantara yang mrpkn wawasan


nasional yang bersumber dan berdasarkan
UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap BI
mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.
Wawasan Nusantara yang mrpkn wawasan
nasional yang bersumber dan berdasarkan
UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri (yg majemuk)
dan lingkungannya (sbg N kepulauan dan
posisi silang)dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan ber-MBN
untuk mencapai tujuan nasional.
GBHN 1999-2004

Reformasi di segala bidang dilakukan


untuk bangkit kembali dan memperteguh
kepercayaan diri atas kemampuannya dan
melakukan langkah-langkah penyelematan,
pemulihan, pemantapan, dan pengembangan
pembangunan dengan paradigma baru
Indonesia yang berwawasan kelautan
dalam rangka mewujudkan cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan
NEGARA BERDASARKAN
GEOGRAFI
Geografi: alat kuasa:geopolitik

Paham Marchiavelli (XVII) Reinainsance


•Segala cara halal dlm rebut dan tahankan
kekuasaan.
•Untuk jaga rezim, adu domba
(devide et impera) sah.
•Dunia politik yang kuat pasti dapat
bertahan dan menang.
Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (XVIII)
•Perang masa depan: total: segala upaya &
kuat nasional.
•Kekuatan politik + kekuatan logistik &
ekonomi nasional.
•Kekuatan + sosbud, berupa iptek demi
kuat hankam

Paham Jenderal Clausewitz (XVIII)


Perang sah untuk capai tujuan:
Prusia ekspansi: PD I
Paham Feurbach dan Hegel (XVII:liberalisme)
Keberhasilan ekonomi negara diukur:
besar surplus (emas )

Paham Lenin (XIX): perang, kelanjutan politik


dengan kekerasan revolusi di seluruh dunia
sah untuk komuniskan suatu bangsa di dunia.

Paham Lucian W Pye dan Sidney:


Politik ditentukan bukan hanya oleh kondisi
obyektif tetapi juga subyektif + psikologis.
WAWASAN NUSANTARA
SBG GEOPOLITIK INDONESIA

TEORI GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI

Frederick Ratzel (XIX)


•Negara identik dgn pertumbuhan organisme
(mahluk hidup).
•Negara identik ruang ditempati kelompok politik/
kekuatan (teori ruang).
•Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat
bertahan hidup.
•Makin tinggi budaya bangsa, makin besar butuh
SDA (ekspansi).
•Kekuatan darat dan laut
Rudolf Kjellen
• Negara: biologi (organisme + intelektual)
cari ruang.
• Negara: sistem politik meliputi geopolitik,
ek politik, politik kekuasaan
• Negara harus mampu berswasembada
& manfaatkan sosbud +
• Kekuatan imperium kontinental dapat
mengontrol laut.
Karl Haushofer
• Imperium darat dpt mengejar imperium
maritim/laut.
• Bbrp N bsr akan kuasai Eropa, Afrika, Asia
Barat, Jepang di Asia Raya.
• Geopolitik: doktrin negara: strategis
perbatasan.
•Tekanan kekuatan & sosial: pembagian
baru kekayaan dunia.
• Geopolitik: tindakan pol perjuangan
dapatkan ruang hidup.
Sir Halford Machinder
Wawasan Benua: menguasai daerah jantung,
yaitu Eurasia akan kuasai pulau dunia,
dengan menguasai pulau dunia akan dapat
menguasai dunia

Sir Walter Releigh dan Alfert Thyer Mahan


Wawasan Bahari: menguasai lautan, kuasai
perdagangan, akan kekayaan dunia sehingga,
akhirnya akan kuasai dunia.
W. Mitchel. A Sarversky, Giulio Douhet,
John Frederik Charles Fuller
Wawasan Dirgantara: yaitu kekuatan udara
untuk tangkis ancaman & melumpuhkan
kekuatan lawan di kandang sendiri

Nickolas J Spykman
Wawasan Kombinasi: gabungkan kuat darat,
laut, dan udara.

Setiap negara harus memiliki darat, laut,


dan udara
PAHAM GEOPOLITIK INDONESIA

•Geopolitik I: persatuan dan kesatuan:


Bhineka Tunggal Ika
•Bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi
lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan
nusantara
• Paham Indonesia tentang negara
kepulauan (berbeda: archipelago Barat:
laut sebagai pemisah pulau) laut sbg
penghubung pulau, wilayah: satu kesatuan
utuh tanah air .
INDONESIA SBG NEGARA KEPULAUAN

Geografi Nusantara: untaian ribuan pulau


yg tersebar dan terbentang di khatulistiwa
serta terletak di posisi silang dunia yg sangat
strategis.

Letak dan posisi geografi Indonesia:


nusantara, yaitu nusa (pulau) yang berada
di antara (posisi silang), antara benua,
Asia, Eropa, dan Australia, serta dua
samudera, Pasifik dan Hindia.
POSISI SILANG DALAM ASPEK SOSIAL

KONDISI SELATAN UTARA


Demografi tipis/jarang padat/banyak
Ideologi liberal komunis
Politik parlementar proletariat
Ekonomi kapitalis terpusat
Sosial individual sosialisme
Budaya barat timur
Hankam kontinental maritim
ASPEK KEWILAYAHAN HUKUM LAUT
• Res Nullius:
laut tidak ada yang mempunyainya,
dapat diambil, dimiliki masing-masing negara.

• Res Communis:
laut itu adalah milik masyarakat dunia,
tidak dapat diambil dan dimiliki oleh negara.

• Hugo de Groot (Belanda) bukunya


Mare Liberum: laut bebas untuk BB
• Grotius bukunya De Jure Belli Ac Pasis
(1625):laut sepanjang pantai suatu negara
dapat dimiliki sejauh yang dapat dikuasai
dari darat.

•Cornelis van Bynkershoek, bukunya De
Dominio Maris Disertatio; penguasaan dari
darat (atas laut) berada sejauh yg dapat
dikuasai meriam dari darat, yang pada waktu
itu diperkirakan sejauh 3 mil.
Territoriale Zee En Maritieme Kringen
Ordinantie (TZMKO)1939
(lebar laut wilayah Indonesia selebar 3 mil)

Konferensi Genewa 1958:


lebar laut wilayah 12 mil
DEKLARASI JUANDA

Wil I terpisahkan laut bebas


13.12.1957: Deklarasi Juanda

Geo I: N kepulauan:
ribuan pulau besar dan kecil.
Demi keutuhan teritorial & melindungi
SDA N di dalamnya.

Undang-undang Nomor 4/Prp. Tahun 1960


tentang Perairan Indonesia
United National Convention on the Law
of the Sea 1982 (UNCLOS)

Ratifikasi UNCLOS 1982:


Undang-undang Nomor 17/1985 (31.12)

16 .11.83 UNCLOS diratifikasi 60 N:


hukum positif (dihormati/dilaksanakan)
1999
Peta wilayah Kedaulatan Laut RI, status 1999 sampai
sekarang
HAK NEGARA KEPULAUAN (UNCLOS)

Laut Teritorial:
Wil laut12 mil dari garis pangkal (air surut)
Laut Dalam/Nusantara:
Semua jenis perairan yang ada di darat
Zona tambahan:
Wil 24 mil (awasi bea cukai, saniter, dsb.)
Zona Ekonomi Ekslusif:
Max 200 mil laut dari garis pangkal territorial.
Landas Kontinen:
Dasar laut dan tanah di bawahnya
ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (ALKI)
INDONESIAN SLOC II /
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI ) II

Medan

Batam Maloy
Ketapang

Batu
Licin

Makassar
Tj Priok
Tj Perak

ALKI 1

ALKI 2 ALKI 3
HUKUM RUANG UDARA/DIRGANTARA

* Konsep RU
* Pertahanan

•Standardisasi internasional PU.


•Kedaulatan RU nasional dan terbang
sipil internas

RU:dirgantara: atmosfir:
proyeksi ke atas dr permukaan N (darat,laut)
TEORI RUANG UDARA
Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)

RU tanpa batas:
• RU dpt digunakan siapa saja.
N tidak berhak & kedaulatan RU
• N kolong (N bawah/ subjacent state)
berhak ambil tindakan keamanannya.
Ketentuan ini diambil oleh sidang
Institute de Droit International
di Gent (1906), Verona (1920),
Madrid (1911).
•Masa damai:
Udara internas bebas (dan aman),
masa perang tempur U bila dampaknya
tidak lebih besar dari tempur laut atau darat.
• Negara kolong hanya berhak thd
zona teritorial RU tertentu.
Teori Negara Berdaulat di Udara
(The Air Souverignity Theory:

• Konvensi Chicago 1944:


Magna Charta Hukum Udara Internasional:
• Internasional Civil Aviation Organization
(ICAO):Akui Innocent passage.
•Amandemen to Chicago Convention 1944
di Montreal 10 Mei 1984:
+ Wajib tidak gunakan senjata thd PU
sipil (kemanusiaan
+ N berhak perintah mendaratkan
pelanggar PU sipil
+ N gunakan prosedur pencegatan
(interception) thp PU sipil.
+ PU sipil hrs pamatuhi instruksi pihak
pencegatan.
+ N tetapkan UU bagi operator PU sipil,
(yg langgar Konvensi ini).
Teori Keamanan:
N berdaulatan RU untuk keamanan.

•Fauchille: 1.500 m (1909) 500 m (1910).


•Teori Penguasaan Cooper (Cooper's Control
Theory):
+ Kedaulatan U oleh N kuasai RU fisik & ilmiah.

+ PU (aircraft) dpt bergerak (daya angkat).


+ Kesanggupan PU capai jarak scr teknologi
(berubah:kembang iptek).
•Teori Udara Schacher: RU oleh U apungkan
PU/balon (30 mil dari bumi).
• RU ikuti sistem cerobong (bumi bulat).
KETENTUAN UDARA NASIONAL INDONESIA

1.Wil U Kedaulatan Nasional:12 mil ke atas


* tertutup, kecuali izin
* wil U di atas daratan, laut
2. Wil U Yuridiksi Nasional: UNCLOS 1982

•UU Nomor 15/1992 tentang Pernerbangan,


•UU Nomor 20 tahun 1982:
Ketentuan-ketentuan Pokok Hankamneg:
dirgantara+GSO yang jaraknya 36.000 km
Tantangan:
Flight Information Region (FIR),
Ketidaksesuaian: Konvensi Chicago
& UNCLOS 1982

Kongres Dirgantara I (2-3.2.1998)


• ITB: Pusat Pendidikan Kedirgantaraan
• Empat masalah:konsepsi kedirgantaraan
nasional, posisi dasar RI ttg GSO, kebijakan
umum bang dir I, jak kerja sama inter dir.
• Usul ke pem. RI meratifikasi perjanjian inter
Space Treaty (atur ketinggian ruang udara)
TERIMA KASIH !!!!!!!!
!!!!!!
BAB 7
IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA
ASPEK SOSIAL
WAWASAN NUSANTARA
ASPEK SOSIAL WAWASAN NUSANTARA

ASPEK FALSAFAH
PANCASILA PANCASILA
Nilai
Naluri, akhlak, daya pikir Sila-sila
Hub. dng:sesama, ling,
alam, pencipta

Manusia
ASPEK BUDAYA

Cipta, karsa,karya
Tahankan eksistensi

S religi/keagamaan
S masyarakat/organisasi
S pengetahuan
S keserasian/budaya (sempit)
S mata pencaharian/ekonomi
S teknologi dan peralatan.
Ragam BI

Proses sosial berkelanjutan SARA


(lingstra)

Disintegrasi
National and character building
Wawasan nusantara
Bhineka Tunggal Ika.
ASPEK SEJARAH

Mpu Tantular: (konsep wawasan nusantara)


Bhineka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrva.

Gerakan Budi Utomo 1908


Sumpah Pemuda 1928
Wawasan Kebangsaan
Wawasan Nasional
UNCLOS 1982
* Wil RI: TZMKO (1939)
* Dekrarasi Juanda
Seminar Hankam I 1960 + 1967:
Wawasan Hankamnas: Wawasan Nusantara

1972: Lemhannas: Wawasan Nusantara


GBHN 1973-2003: Wawasan Nusantara
GBHN 1999-2004: Wawasan Kelautan
DEFINISI WAWASAN NUSANTARA
Tap MPR RI/ Nomor IX/1998

Wawasan Nusantara yang mrpkn wawasan


nasional yang bersumber dan berdasarkan
UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap BI
mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.
Wawasan Nusantara yang mrpkn wawasan
nasional yang bersumber dan berdasarkan
UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri (yg majemuk)
dan lingkungannya (sbg N kepulauan dan
posisi silang)dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan ber-MBN
untuk mencapai tujuan nasional.
GBHN 1999-2004

Reformasi di segala bidang dilakukan


untuk bangkit kembali dan memperteguh
kepercayaan diri atas kemampuannya dan
melakukan langkah-langkah penyelematan,
pemulihan, pemantapan, dan pengembangan
pembangunan dengan paradigma baru
Indonesia yang berwawasan kelautan
dalam rangka mewujudkan cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan
KONSEP WAWASAN NUSANTARA

Hakikat Wawasan Nusantara


Cara pandang utuh menyeluruh demi
kepentingan nasional, Tidak menutup
kepentingan daerah, golongan, dan individu.

Asas Wawasan Nusantara


Kepentingan dan tujuan yang sama, keadilan,
kerja sama, kejujuran, solidaritas, dan kesetiaan
terhadap ikrar bersama demi terpeliharanya
persatuan dan kesatuan.
Arah Wawasan Nusantara,
• Arah pandang ke dalam: jamin persatuan
& kesatuan AKB: alamiah & sosial hindari
sedini mungkin faktor penyebab disintergrasi
bangsa.

• Arah pandang ke luar : jamin kepentingan


nasional dalam dunia dalam melaksanakan
ketertiban dunia.
UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA

• Wadah:
wi I, SDA, penduduk/budaya:
organisasi N (suprastruktur)
ormas (infrastruktur)
• Isi:
aspirasi B, cita-cita, tujuan nasional.
• Tata Laku:
tata laku batiniah dan lahiriah.
KEDUDUKAN, FUNGSI, TUJUAN
WAWASAN NUSANTARA

Kedudukan
Pancasila : Landasan Idiil
UUD 1945 : Landasan Konstitusional
Wawasan Nusantara : Lan. Visional
Ketahanan Nasional : Lan. Konsepsional
GBHN/Propenas/RPJM : Lan. Operasional
Fungsi: pedoman, motivasi, dorongan,
serta rambu dalam kebijakan, putusan,
tindakan, APN dan seluruh rakyat Ind.

Tujuan: wujudkan nasionalisme dlm AKB I,


tingkatkan rasa paham, semangat kebangsaan
sbg hasil penghayatan wawasan nusantara.
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

WAWASAN NUSANTARA DALAM GBHN


1.Wujud nusantara sbg kesatuan politik
2.Wujud nusantara sbg kesatuan ekonomi
3.Wujud nusantara sbg kesatuan sosbud
4.Wujud nusantara sbg kesatuan hankam
WAWASAN NUSANTARA MASA
REFORMASI

Politik: ciptakan iklim APN yang sehat,


dinamis, kuat, aspiratif, terpercaya.
Ekonomi: ciptakan tata ek, jamin jah mur
adil rata, SDA lestari.
Sobud: ciptakan sikap batiniah & rohaniah,
Kebhinekaan karunia Tuhan YME: rukun,
bersatu, kebersamaan
Hankam: cinta tanah air: bela negara demi
Keselamatan & kedaulatan N
REAKTUALISASI WAWASAN NUSANTARA
Seminar: Lemhannas: 16 Mei 2001

1.Kehidupan politik
* kembangkan nasionalisme
* kehidupan demokratis
* hormati HAM
* yakin Pancasila
2. Kehidupan ekonomi
* sinergi antar daerah
* manfaatkan laut
* bangga produk sendiri
* jaga kelestarian Ling

3. Kehidupan sosbud
* kembangkan, hargai budaya
daerah, sarana bersatu
* budaya nasional: jatidiri B
* sistem hukum yg mengakar
4. Kehidupanhankam
Tumbuh-kembangkan cinta
tanah air:
bela negara demi
keselamatan & kedaulatan N
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA

Mengerti, memahami, dan menghayati hak


dan kewajiban WN serta hubungan WN
dengan N sehingga sadar BI yang cinta tanah
air berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
dan wawasan nusantara.
Mengerti, memahami, dan menghayati
bahwa di dalam selenggarakan
kehidupannya, negara memerlukan
konsepsi wawasan nusantara sehingga
sadar sebagai WN yg memiliki wawasan
nusantara guna mencapai cita-cita dan
tujuan nasional.
PROBLEMATIK WAWASAN NUSANTARA

SOSIALISASI WAWASAN NUSANTARA

Cara: langsung dan tak langsung


Metode: Keteladanan, edukasi, komunikasi,
integrasi
TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA

1.Pemberdayaan Masyarakat:
* John Naisbit, dalam bukunya Global
Paradox menyatakan To be a global
power, the company must give more
role to the smallest part
* Kesenjangan kehidupan: otda

2. Dunia Tanpa Batas: Teknologi informasi


3.Era Baru Kapitalisme
* Sloan dan Zureker: ek swasta:
keseimbangan
* Lester Thurow: N maju kuasai N
berkmbg: seralas, serasi, seimbang

4. Kesadaran WN: hak dan kewajiban


nonfisiK: miskin, bodoh, senjang sos,
KKN, iptek.
PROSPEK WAWASAN NUSANTARA

1.Global paradox
2.Borderless Work & The End of Nation State
3.Lester Thurow dalam bukunya
The Future of Capitalism
kapitalisme baru: keseimbangan individu,
masyarakat, N maju dan N berkembang.
4. Hezel Handerson bukunya Building Win
Win World:
masy dunia yg bekerja sama manfaatkan
iptek dan pem. yg demokratis.
5. Ian Marison dalam bukunya The Second
Curve:
perang pasar, konsumen, dan teknologi
baru yang membantu terwujudnya
masyarakat baru.
Wawasan Nusantara
(masih relevan)

* Keteladanan
* Pimpinan nasional
* Pendidikan
* Moral kebangsaan
* Media massa
OTONOMI DAERAH

UU No. 5/1974 DPRD + DPD


UU No. 5/1997 * Dipilih rakyat
UU No. 2/1999 * Bentuk perda
UU No. 32/2004 * Tetapkan APBD
* Pengawasan
* Penasehat
Kewenangan: * Aspirasi Rakyat
Seluruh pem.
kecuali pol LN, hankam,
peraadilan, moneter,
agama
Problematik OTDA:

* Hub Pusat-Daerah
* Beda persepsi
* Kerja sama
* Kelembagaan
* Kualitas APN
* Otonomi baru
Arah kebijaksanaan OTDA

* Singkronisasi P & D
* Tingkatkan kerja sama
* Bentuk lembaga efektif
* Tingkatkan APN
* Manfaatkan SDA
* Tata dareah baru
RENCANA TATA RUANG

DT I: Provinsi

DT II
Kota: perniagaan
Kabupaten: pertanian
PEMBINAAN DAERAH
FRONTIER

Perbatasan: pergeseran
(sosial/fisik):
Daerah Frontier

Peluang
Front liner
P. RONDO
06 04 30 N
095 06 45 E P. SEKATUNG P. MIANGAS
04 47 38 N P. MARORE 05 34 02 N
P. BERHALA
108 80 39 E 04 44 14 N 126 24 54 E P. BRAS
03 46 30 N
125 25 42 E 00 56 57 N
094 30 03 E
134 20 30 E

JAKARTA

P. NIPAH
01 09 13 N
P. FANILDO
103 39 11E
00 56 22 N
P. FANI 134 17 04 E
01 05 20 N
131 15 35 E
P. DANA II
10 50 00 S
12 116 50 E P. BATEK
P. DANA I 09 15 00 S
10 59 57 S 123 59 00 E
122 51 20 E
80

NAMA : PULAU SEBATIK


LOKASI : SELAT MAKASAR
PROPINSI : KALTIM
POSISI : 04º10’00” N
117º54’00” E
LUAS : 414,16 Km²
PENDUDUK : +13.766 ORANG
UNSUR PAM : - SATGAS PAMTAS 623/BWU
(POS PAMTAS TJ.ARU,AJI KUNING DAN
BAMBANGAN BESAR)
P. SEBATIK

P. GOSONG MAKASAR

NAMA : PULAU GOSONG MAKASAR


LOKASI : LAUT SULAWESI
PROPINSI : KALTIM
POSISI : 03º59’25” N
117º57’42” E
LUAS : 0,02 Km²
PENDUDUK : TIDAK ADA
UNSUR PAM : TIDAK ADA
81

P. MARATUA

NAMA : PULAU MARATUA


LOKASI : LAUT SULAWESI
PROPINSI : KALTIM
POSISI : 02º15’12” N
118º38’41” E
LUAS : 12,20 Km²
PENDUDUK : ADA (+ 200 ORG)
UNSUR PAM : TIDAK ADA
NAMA : PULAU SAMBIT
LOKASI : LAUT SULAWESI
PROPINSI : KALTIM
POSISI : 01º 46’53” N
119º 02’26” E
LUAS : 0,18 Km²
PENDUDUK : TIDAK ADA
UNSUR PAM : TIDAK ADA

P. SAMBIT
PEMBINAAN DAERAH FRONTIER

1.Penduduk Indonesia lebih dari 250 juta


2.Tersebar di seluruh daerah
3.Sebagian tinggal di daerah 3T
4.Sebagian lagi tinggal di perbatasan
Kondisi di Daerah Perbatasan:

a.Terjadi pergeseran batas negara


(boundary)
b.Terjadi batas imajiner batas pengaruh
asing: FOUNTIER
c.Kurang perhatian pemerintah pusat
d.Kehilangan wilayah sejengkal-
sejengkal tanah
e.Contoh: penjualan pasir ke Singapura
untuk memperluas wilayah negaranya
TUJUAN PEMBINAAN DAERAH FROINTER

Menjaga dan mengamankan wilayah


perbatasan negara dari upaya eksploitasi
sumber daya alam yang berlebihan, baik oleh
Masyarakat maupun yang didorong oleh
Kepentingan negara tetangga.
PULAU NIPA
CITRA SATELIT PULAU NIPA
(Sebelum reklamasi)

“KOLAM”

index
KONDISI SINGAPURA PASCA REKLAMASI
SEGMEN BARAT, MEI 2006

Reklamasi menjadikan
daratan Singapura maju
sekitar 12 km dari
original coast line tahun
1973

index
SASARAN PEMBINAAN DAERAH FRONTIER

1.Implemantadi manajemen perbatasan


2.Wujudkan kinerja APN
3.Pemberdayaan masyarakat, pemetaan
wilayah, pengembangan kawasan P.
4. Wujudkan tertib administrasi.
TANTANGAN PEMBANGUNAN
DAERAH FRONTIER

1.Aspek Geografi
2.Aspek Demografi
3.Aspek SDA
4.Aspek Ideologi Pancasila
5.Aspek Politik
6.Aspek Ekonomi
7.Aspek Sosial Budaya
8.Aspek Hankam
KENDALA PEMBANGUNAN DAERAH
FRONTIER

1.SDM
2.Prasarana dan Sarana
3.Penataan dan memanfaatan SDA
4.Pengasan status perbatasan
5.Pendanaan
6.Kelembagaan dan aparat

PELUANG
SDA potensial
Front liner: potensi pasar
P. SEBATIK

Paralel 40 10’ LU
(WGS84)
MALAYSIA

INDONESIA
PULAU SEKATUNG
P. BERHALA
GEOPOLITIK INDONESIA
OBYEK WISATA DI PULAU SIPADAN DAN LIGITAN 1
OBYEK WISATA
DI PULAU SIPADAN
DAN LIGITAN 2
KABUPATEN
NUNUKAN
SEBAGAI
DAERAH
PERBATASAN
S.BAMBANGAN
NUNUKAN

A.KUNING
GABMA BIAWAK KAWASAN POS TERPADU
LONG MIDANG TJG. ARU
TAMAN NASIONAL
KUMBA S.
KAYAN MENTARANG
TJG. HARAPAN
JAGOI B.

EA ST
GABMA L. ANTU
SEI KACA

A R K PO
SIDING

-2
N. BADAU
G.BAWANG S.KANDUANGAN

AN
BL
TEMAJUK GABMA
GABMA ENTIKONG
SIMANGGARIS
S. BESAR SEGUMUN
SIMANGGARIS

S. TEKAM
SEBUKU
BLANK POST
AREA-1 S. AGISON

LABANG

KLAWIK SIMANTIPAL

POS TERPADU
JAGOI BABANG K. ASAM LUMBIS

L. MIDANG
M.PANJANG

LANGAU
KAWASAN
TAMAN NASIONAL
N.SERAM BETUNG KARIHUN KRAYAN

APOA PING
SEMAREH

L. PUJUNGAN
N.BAYAN

LONG NAWANG
KP.JASA
POS PAMTAS YG SDH TERGELAR SAAT INI
- KOREM 091/ASN = 19 POS
- KOREM 121/ABW = 22 POS ENTELI

- TOTAL = 41 POS TERGELAR S.BERUANG


- POS TERPADU = 2 POS (BELUM OPS) 101
102

POS TJ. HARAPAN POS SEI KACA

Permanen Permanen

POS SEI KANDUANGAN POS GABMA SIMANGGARIS

Permanen Permanen
103

PENINGKATAN KAPASITAS/FASILITAS
PROGRAM TNI-AD TA 2007
POS BAMBANGAN BESAR
POS AJI KUNING

Permanen Permanen

POS TANJUNG ARU POS NUNUKAN

Permanen Permanen
104
REKAPITULASI PATOK RUSAK,HILANG DAN BERGESER Sebuku
B. 134 – Patah Bambangan Besar
Temajuk Jagoi Babang Nanga Bayan Krayan Long Midang B. 133 – Hilang P. XVI – Miring
E. 63 – Rusak H. 633 – Rusak
A. 104 - Bergeser Y. 346 – Rusak Y. 723 – Miring B. 132 – Hilang Barat – Rusak
E. 64 – Rusak H. 506 – Hilang
A. 01 - Bergeser Y. 317 – Patah Y. 731 – Miring Kanduangan
E. 71 – Hilang H. 507 – Lepas
A. 10 - Hilang Apauping Y. 747 – Miring 105
E. 75 – Hilang H. 516 – Rusak A. 163 – No Hilang
A. 11 - Hilang
E. 76 – Hilang H. 603 – Tdk Ktm X. 1029 – Rusak A. 165 – No Hilang
A. 12 - Hilang
Siding Nanga Seran X. 1022 – Patah A. 161 – Hilang
A. 13 - Hilang
X. 1015 – Rusak
Kumba Semunying E. 12 – Rusak I. 49 – Hilang
D. 506 – Rusak E. 36 – Patah I. 50/2 – Blm Ktm Long Nawang
I. 50/7 – Hilang
D. 532 – Hilang Enteli V. 888 – Retak
D. 533 – Hilang Jasa
G. 678 – Hilang Simanggaris Lama
D. 490 – Hilang H. 399/14 – Hilang
G. 679 – Patah Kantuk Asam A. 1139 – Hancur
D. 489 – Patah H. 399/5 – Hilang
G. 668 – Hilang
D. 488 – Hilang H. 399/44 – Patah I. 415 – Trtanam Sei Agison
G. 669 – Hilang
D. 487 – Hilang H. 431 – Dual I. 416 – Trtanam
G. 670 – Hilang B. 221 – Lepas Aji Kuning
D. 486 – Hilang H. 437 – Blm Ktm I. 417 – Trtanam
I. 418 – Trtanam B. 708 – Roboh P. III – Rusak
D. 485 – Patah H. 439 – Blm Ktm
Semareh Labang P. IV – Tertanam
D. 484 – Hilang P. VI – Miring
D. 483 – Hilang H. 696 – Rusak B. 2022 - Rusak
H. 698 – Rusak Simantipal
H. 699 – Rusak B. 2057 – Hilang
Guntembawang
B. 2059 – Hilang
F. 150 – Hilang Entikong
B. 2064 – Hilang
F. 145 – Hilang G. 142 – Hilang B. 2066 – Hilang
Segumun
F. 139 – Hilang G. 143 – Hilang B. 2072 – Hilang
G. 381 – Hilang Sei Tekam Sei Beruang
F. 147 – Hilang G. 144 – Hilang
G. 380 – Hilang G. 521 – Hilang G. 534 – Hilang Lumbis
F. 144 – Hilang G. 145 – Hilang
G. 523 – Hilang G. 535 – Hilang
F. 143 – Hilang G. 146 – Hilang B. 3419 – Hilang
G. 506 – Patah G. 536 – Patah
F. 146 – Hilang G. 148 – Hilang B. 3422 – Hilang
G. 507 – Patah G. 538 – Hilang
G. 151 – Hilang B. 3423 – Hilang
G. 508 – Rusak G. 540 – Hilang
G. 152 – Hilang B. 3424 – Hilang
G. 431 – Patah G. 542 – Hilang
G. 154 – Hilang B. 3427 – Hilang
G. 429 – Patah G. 544 – Hilang
G. 160 – Hilang B. 3437 – Hilang
G. 459 – Rusak G. 546 – Hilang
G. 167 – Hilang B. 3473 – Hilang
G. 460 – Patah G. 547 – Hilang
G. 168 – Hilang B. 3482 – Hilang
G. 503 – Lepas
G. 170 – Hilang B. 3487 – Hilang
G. 171 – Hilang
TOTAL
Hilang = 74 Roboh = 1 Bergeser = 2 KETERANGAN :
Patah = 14 Miring = 5 Retak = 1 DATA BERDASARKAN HASIL SURVEY
Rusak = 18 Lepas = 3 Blm Ktm = 4 LAPANGAN TIM PATROLI SATGAS PAMTAS
Tertanam = 5 No Hilang = 2 YONIF 623/BWU (KALTIM) DAN 641/BRU (KALBAR)
PATOK RUSAK 106
PATOK TERTIMBUN TANAH

PATOK HILANG PATOK PATAH


FOTO DIAMBIL PADA 107
TANGGAL 30 JUNI 2007
PHOTO PATOK BERGESER DAN RUSAK
DI WIL G.LASANTUYAN KUTAI BARAT

PATOK YANG DIGESER


TYPE D U.387

BERGESER
POSISI AWAL PATOK
SEHARUSNYA SESUAI
DATA GPS TOPDAM

DAERAH YANG DI DOZER


MALAYSIA
PATOK BATAS BERGESER 108

TYPE D U.384

PATOK
BERTUMPUK
(SEHARUSNYA
UNTUK PATOK
TYPE “D”
JARAK ANTARA 100-
200 M)

PHOTO PENINJAUAN LAPANGAN


OLEH
FOTO DIAMBIL PADA
TANGGAL 30 JUNI 2007
TIM KODIM 0906/TGR
FOTO PENINJAUAN UDARA
DI WIL G.LASANTUYAN KOMPLEKS
INDONESIA
Panorama Batas Mal - RI

MALAYSIA
Di Wilayah Malaysia mendekati garis batas
Negara.
ALAT
BERAT
LOGGING

Alat berat, dll

Keterangan : * Foto diambil dengan Teknik Oblict / Pandangan Miring


* Foto tidak memiliki nilai Koordinat, diambil dgn Kamera poket Finepix Fuji
109
ALAT BERAT ILLEGAL LOGGING
DOZER TRUCK TRONTON

PONTON TUG BOAT

RAKIT KAYU LOG

110
HASIL PENANGKAPAN ILLEGAL LOGGING 111
OLEH SATGAS PAMTAS YONIF 641/BRU (KALBAR)
Sasaran OTDA

* Man. perbatasan: Skala intrenas


* Bina APD (batas darat, maritim)
* Berdayakan masy. tangkal jahat
antarnegara
* Wujudkan tertib administrasi
Tantangan OTDA

* Geo: penghubung
* Demo: pemerataan
* SKA: lindungi & manfaat
* Id: tangkal ideologi asing
* Pol: sispolnas: APN
* Ek: satu ek, penyangga
* Sosbud: tangguh
* Hankam: sabuk pengamanan
Kendala OTDA

* SDM rendah: TKI


* Prasarana kurang
* SDA blm maksimal
* Lintas batas
* Dana terbatas
* Lembaga & aparat
BAHAN DISKUSI
1. Paham kekuasaan yang bagaimana yang dapat diterapkan
di Indonesia agar Indonesia menjadi bangsa yang kuat?

2. Bagaimana pemanfaatan wilayah laut Indonesia? Sudahkah


maksimal? Apa saja hambatan dan keuntungan dalam
ekplorasi hasil laut?

3. Apa yang harus dilakukan Indonesia dalam memanfaatkan


ruang udara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat?

4. Inti ajaran wawasan nusantara ialah persatuan dan kesatuan.


Dapatkan dipertahankan dalam kondisi Indonesia sekarang?

5. Apa dampak otonomi daerah, dan bagamana mengatasinya?

6. Mengapa terjadi daerah frontier? Bagaimana antisipasinnya?


12 PULAU TERLUAR
RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA

NO NAMA PULAU SPESIFIKASI NEGARA TETANGGA RAWAN

7 P. MARAMPIT Penduduk + 1436 jiwa Filipina Illegal Fishing


Kab. Talaud Luas : + 12 km² Belum ada sarana Effective Occupation
Sulawesi Utara

8 P. FANI Ada penduduk Palau Illegal Fishing


Kab. Raja Ampat Luas : + 9km² 220 km² dari Sorong Effective Occupation
Papua 35 jam pelayaran

9 P. FANILDO Tak ada penduduk Palau Illegal Fishing


Kab. Biak Numfar Luas : + 9 km² 280 km dari Kabupaten Effective Occupation
Papua

10 P. BRAS Penduduk + 50 jiwa Republik Palau Illegal Fishing


Kab. Biak Numfor Luas : + 3.375 km Jarak dari Kab 280 km Effective Occupation
Papua dari P. Supriori 240 km

11 P. DANA Tak Ada Penduduk Australia Illegal Fishing


Kab. Kupang Dari P. Rote 4 km Pintu masuk ALKI III Effective Occupation
Nusa Tenggara Timur Dari Kupang 120 km

12 P. BATEK Tak ada Penduduk Timor Leste Illegal Fishing


Kab. Kupang Luas : + 25 ha Sebelah Utara ALKI III Effective Occupation
Nusa Tenggara Timur Tempat Penyu bertelur
Migrasi Lumba-lumba

Anda mungkin juga menyukai