Wira Bab 6 7 Wawasan Nusantara
Wira Bab 6 7 Wawasan Nusantara
Wira Bab 6 7 Wawasan Nusantara
GEOPOLITIK INDONESIA/
WAWASAN NUSANTARA
WILAYAH SEBAGAI RUANG
HIDUP BANGSA
Wilayah
Bumi
Filosofi
Tekad
Ideologi
Lingkungan Lingstra
Aspirasi
Cita-cita AGHT
Masy.
Budaya Visi/Wawasan
Tradisi Nasional
Sejarah
Wawasan Nasional ialah cara pandang
suatu bangsa yang telah menegara
tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang serba terhubung
dengan bangsa dan negara lain dan dalam
perkembangannya di lingkungan daerah,
nasional, regional, dan global
DEFINISI WAWASAN NUSANTARA
Tap MPR RI/ Nomor IX/1998
Nickolas J Spykman
Wawasan Kombinasi: gabungkan kuat darat,
laut, dan udara.
• Res Communis:
laut itu adalah milik masyarakat dunia,
tidak dapat diambil dan dimiliki oleh negara.
Geo I: N kepulauan:
ribuan pulau besar dan kecil.
Demi keutuhan teritorial & melindungi
SDA N di dalamnya.
Laut Teritorial:
Wil laut12 mil dari garis pangkal (air surut)
Laut Dalam/Nusantara:
Semua jenis perairan yang ada di darat
Zona tambahan:
Wil 24 mil (awasi bea cukai, saniter, dsb.)
Zona Ekonomi Ekslusif:
Max 200 mil laut dari garis pangkal territorial.
Landas Kontinen:
Dasar laut dan tanah di bawahnya
ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (ALKI)
INDONESIAN SLOC II /
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI ) II
Medan
Batam Maloy
Ketapang
Batu
Licin
Makassar
Tj Priok
Tj Perak
ALKI 1
ALKI 2 ALKI 3
HUKUM RUANG UDARA/DIRGANTARA
* Konsep RU
* Pertahanan
RU:dirgantara: atmosfir:
proyeksi ke atas dr permukaan N (darat,laut)
TEORI RUANG UDARA
Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)
RU tanpa batas:
• RU dpt digunakan siapa saja.
N tidak berhak & kedaulatan RU
• N kolong (N bawah/ subjacent state)
berhak ambil tindakan keamanannya.
Ketentuan ini diambil oleh sidang
Institute de Droit International
di Gent (1906), Verona (1920),
Madrid (1911).
•Masa damai:
Udara internas bebas (dan aman),
masa perang tempur U bila dampaknya
tidak lebih besar dari tempur laut atau darat.
• Negara kolong hanya berhak thd
zona teritorial RU tertentu.
Teori Negara Berdaulat di Udara
(The Air Souverignity Theory:
ASPEK FALSAFAH
PANCASILA PANCASILA
Nilai
Naluri, akhlak, daya pikir Sila-sila
Hub. dng:sesama, ling,
alam, pencipta
Manusia
ASPEK BUDAYA
Cipta, karsa,karya
Tahankan eksistensi
S religi/keagamaan
S masyarakat/organisasi
S pengetahuan
S keserasian/budaya (sempit)
S mata pencaharian/ekonomi
S teknologi dan peralatan.
Ragam BI
Disintegrasi
National and character building
Wawasan nusantara
Bhineka Tunggal Ika.
ASPEK SEJARAH
• Wadah:
wi I, SDA, penduduk/budaya:
organisasi N (suprastruktur)
ormas (infrastruktur)
• Isi:
aspirasi B, cita-cita, tujuan nasional.
• Tata Laku:
tata laku batiniah dan lahiriah.
KEDUDUKAN, FUNGSI, TUJUAN
WAWASAN NUSANTARA
Kedudukan
Pancasila : Landasan Idiil
UUD 1945 : Landasan Konstitusional
Wawasan Nusantara : Lan. Visional
Ketahanan Nasional : Lan. Konsepsional
GBHN/Propenas/RPJM : Lan. Operasional
Fungsi: pedoman, motivasi, dorongan,
serta rambu dalam kebijakan, putusan,
tindakan, APN dan seluruh rakyat Ind.
1.Kehidupan politik
* kembangkan nasionalisme
* kehidupan demokratis
* hormati HAM
* yakin Pancasila
2. Kehidupan ekonomi
* sinergi antar daerah
* manfaatkan laut
* bangga produk sendiri
* jaga kelestarian Ling
3. Kehidupan sosbud
* kembangkan, hargai budaya
daerah, sarana bersatu
* budaya nasional: jatidiri B
* sistem hukum yg mengakar
4. Kehidupanhankam
Tumbuh-kembangkan cinta
tanah air:
bela negara demi
keselamatan & kedaulatan N
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA
1.Pemberdayaan Masyarakat:
* John Naisbit, dalam bukunya Global
Paradox menyatakan To be a global
power, the company must give more
role to the smallest part
* Kesenjangan kehidupan: otda
1.Global paradox
2.Borderless Work & The End of Nation State
3.Lester Thurow dalam bukunya
The Future of Capitalism
kapitalisme baru: keseimbangan individu,
masyarakat, N maju dan N berkembang.
4. Hezel Handerson bukunya Building Win
Win World:
masy dunia yg bekerja sama manfaatkan
iptek dan pem. yg demokratis.
5. Ian Marison dalam bukunya The Second
Curve:
perang pasar, konsumen, dan teknologi
baru yang membantu terwujudnya
masyarakat baru.
Wawasan Nusantara
(masih relevan)
* Keteladanan
* Pimpinan nasional
* Pendidikan
* Moral kebangsaan
* Media massa
OTONOMI DAERAH
* Hub Pusat-Daerah
* Beda persepsi
* Kerja sama
* Kelembagaan
* Kualitas APN
* Otonomi baru
Arah kebijaksanaan OTDA
* Singkronisasi P & D
* Tingkatkan kerja sama
* Bentuk lembaga efektif
* Tingkatkan APN
* Manfaatkan SDA
* Tata dareah baru
RENCANA TATA RUANG
DT I: Provinsi
DT II
Kota: perniagaan
Kabupaten: pertanian
PEMBINAAN DAERAH
FRONTIER
Perbatasan: pergeseran
(sosial/fisik):
Daerah Frontier
Peluang
Front liner
P. RONDO
06 04 30 N
095 06 45 E P. SEKATUNG P. MIANGAS
04 47 38 N P. MARORE 05 34 02 N
P. BERHALA
108 80 39 E 04 44 14 N 126 24 54 E P. BRAS
03 46 30 N
125 25 42 E 00 56 57 N
094 30 03 E
134 20 30 E
JAKARTA
P. NIPAH
01 09 13 N
P. FANILDO
103 39 11E
00 56 22 N
P. FANI 134 17 04 E
01 05 20 N
131 15 35 E
P. DANA II
10 50 00 S
12 116 50 E P. BATEK
P. DANA I 09 15 00 S
10 59 57 S 123 59 00 E
122 51 20 E
80
P. GOSONG MAKASAR
P. MARATUA
P. SAMBIT
PEMBINAAN DAERAH FRONTIER
“KOLAM”
index
KONDISI SINGAPURA PASCA REKLAMASI
SEGMEN BARAT, MEI 2006
Reklamasi menjadikan
daratan Singapura maju
sekitar 12 km dari
original coast line tahun
1973
index
SASARAN PEMBINAAN DAERAH FRONTIER
1.Aspek Geografi
2.Aspek Demografi
3.Aspek SDA
4.Aspek Ideologi Pancasila
5.Aspek Politik
6.Aspek Ekonomi
7.Aspek Sosial Budaya
8.Aspek Hankam
KENDALA PEMBANGUNAN DAERAH
FRONTIER
1.SDM
2.Prasarana dan Sarana
3.Penataan dan memanfaatan SDA
4.Pengasan status perbatasan
5.Pendanaan
6.Kelembagaan dan aparat
PELUANG
SDA potensial
Front liner: potensi pasar
P. SEBATIK
Paralel 40 10’ LU
(WGS84)
MALAYSIA
INDONESIA
PULAU SEKATUNG
P. BERHALA
GEOPOLITIK INDONESIA
OBYEK WISATA DI PULAU SIPADAN DAN LIGITAN 1
OBYEK WISATA
DI PULAU SIPADAN
DAN LIGITAN 2
KABUPATEN
NUNUKAN
SEBAGAI
DAERAH
PERBATASAN
S.BAMBANGAN
NUNUKAN
A.KUNING
GABMA BIAWAK KAWASAN POS TERPADU
LONG MIDANG TJG. ARU
TAMAN NASIONAL
KUMBA S.
KAYAN MENTARANG
TJG. HARAPAN
JAGOI B.
EA ST
GABMA L. ANTU
SEI KACA
A R K PO
SIDING
-2
N. BADAU
G.BAWANG S.KANDUANGAN
AN
BL
TEMAJUK GABMA
GABMA ENTIKONG
SIMANGGARIS
S. BESAR SEGUMUN
SIMANGGARIS
S. TEKAM
SEBUKU
BLANK POST
AREA-1 S. AGISON
LABANG
KLAWIK SIMANTIPAL
POS TERPADU
JAGOI BABANG K. ASAM LUMBIS
L. MIDANG
M.PANJANG
LANGAU
KAWASAN
TAMAN NASIONAL
N.SERAM BETUNG KARIHUN KRAYAN
APOA PING
SEMAREH
L. PUJUNGAN
N.BAYAN
LONG NAWANG
KP.JASA
POS PAMTAS YG SDH TERGELAR SAAT INI
- KOREM 091/ASN = 19 POS
- KOREM 121/ABW = 22 POS ENTELI
Permanen Permanen
Permanen Permanen
103
PENINGKATAN KAPASITAS/FASILITAS
PROGRAM TNI-AD TA 2007
POS BAMBANGAN BESAR
POS AJI KUNING
Permanen Permanen
Permanen Permanen
104
REKAPITULASI PATOK RUSAK,HILANG DAN BERGESER Sebuku
B. 134 – Patah Bambangan Besar
Temajuk Jagoi Babang Nanga Bayan Krayan Long Midang B. 133 – Hilang P. XVI – Miring
E. 63 – Rusak H. 633 – Rusak
A. 104 - Bergeser Y. 346 – Rusak Y. 723 – Miring B. 132 – Hilang Barat – Rusak
E. 64 – Rusak H. 506 – Hilang
A. 01 - Bergeser Y. 317 – Patah Y. 731 – Miring Kanduangan
E. 71 – Hilang H. 507 – Lepas
A. 10 - Hilang Apauping Y. 747 – Miring 105
E. 75 – Hilang H. 516 – Rusak A. 163 – No Hilang
A. 11 - Hilang
E. 76 – Hilang H. 603 – Tdk Ktm X. 1029 – Rusak A. 165 – No Hilang
A. 12 - Hilang
Siding Nanga Seran X. 1022 – Patah A. 161 – Hilang
A. 13 - Hilang
X. 1015 – Rusak
Kumba Semunying E. 12 – Rusak I. 49 – Hilang
D. 506 – Rusak E. 36 – Patah I. 50/2 – Blm Ktm Long Nawang
I. 50/7 – Hilang
D. 532 – Hilang Enteli V. 888 – Retak
D. 533 – Hilang Jasa
G. 678 – Hilang Simanggaris Lama
D. 490 – Hilang H. 399/14 – Hilang
G. 679 – Patah Kantuk Asam A. 1139 – Hancur
D. 489 – Patah H. 399/5 – Hilang
G. 668 – Hilang
D. 488 – Hilang H. 399/44 – Patah I. 415 – Trtanam Sei Agison
G. 669 – Hilang
D. 487 – Hilang H. 431 – Dual I. 416 – Trtanam
G. 670 – Hilang B. 221 – Lepas Aji Kuning
D. 486 – Hilang H. 437 – Blm Ktm I. 417 – Trtanam
I. 418 – Trtanam B. 708 – Roboh P. III – Rusak
D. 485 – Patah H. 439 – Blm Ktm
Semareh Labang P. IV – Tertanam
D. 484 – Hilang P. VI – Miring
D. 483 – Hilang H. 696 – Rusak B. 2022 - Rusak
H. 698 – Rusak Simantipal
H. 699 – Rusak B. 2057 – Hilang
Guntembawang
B. 2059 – Hilang
F. 150 – Hilang Entikong
B. 2064 – Hilang
F. 145 – Hilang G. 142 – Hilang B. 2066 – Hilang
Segumun
F. 139 – Hilang G. 143 – Hilang B. 2072 – Hilang
G. 381 – Hilang Sei Tekam Sei Beruang
F. 147 – Hilang G. 144 – Hilang
G. 380 – Hilang G. 521 – Hilang G. 534 – Hilang Lumbis
F. 144 – Hilang G. 145 – Hilang
G. 523 – Hilang G. 535 – Hilang
F. 143 – Hilang G. 146 – Hilang B. 3419 – Hilang
G. 506 – Patah G. 536 – Patah
F. 146 – Hilang G. 148 – Hilang B. 3422 – Hilang
G. 507 – Patah G. 538 – Hilang
G. 151 – Hilang B. 3423 – Hilang
G. 508 – Rusak G. 540 – Hilang
G. 152 – Hilang B. 3424 – Hilang
G. 431 – Patah G. 542 – Hilang
G. 154 – Hilang B. 3427 – Hilang
G. 429 – Patah G. 544 – Hilang
G. 160 – Hilang B. 3437 – Hilang
G. 459 – Rusak G. 546 – Hilang
G. 167 – Hilang B. 3473 – Hilang
G. 460 – Patah G. 547 – Hilang
G. 168 – Hilang B. 3482 – Hilang
G. 503 – Lepas
G. 170 – Hilang B. 3487 – Hilang
G. 171 – Hilang
TOTAL
Hilang = 74 Roboh = 1 Bergeser = 2 KETERANGAN :
Patah = 14 Miring = 5 Retak = 1 DATA BERDASARKAN HASIL SURVEY
Rusak = 18 Lepas = 3 Blm Ktm = 4 LAPANGAN TIM PATROLI SATGAS PAMTAS
Tertanam = 5 No Hilang = 2 YONIF 623/BWU (KALTIM) DAN 641/BRU (KALBAR)
PATOK RUSAK 106
PATOK TERTIMBUN TANAH
BERGESER
POSISI AWAL PATOK
SEHARUSNYA SESUAI
DATA GPS TOPDAM
TYPE D U.384
PATOK
BERTUMPUK
(SEHARUSNYA
UNTUK PATOK
TYPE “D”
JARAK ANTARA 100-
200 M)
MALAYSIA
Di Wilayah Malaysia mendekati garis batas
Negara.
ALAT
BERAT
LOGGING
110
HASIL PENANGKAPAN ILLEGAL LOGGING 111
OLEH SATGAS PAMTAS YONIF 641/BRU (KALBAR)
Sasaran OTDA
* Geo: penghubung
* Demo: pemerataan
* SKA: lindungi & manfaat
* Id: tangkal ideologi asing
* Pol: sispolnas: APN
* Ek: satu ek, penyangga
* Sosbud: tangguh
* Hankam: sabuk pengamanan
Kendala OTDA