Auditing
Auditing
Auditing
OLEH
SIDIK PARMONO
01/23/23 1
REFERENSI
01/23/23 2
BAB I
AUDITING
01/23/23 3
PENGERTIAN AUDITING
01/23/23 4
BEBERAPA HAL PENTING DARI PENGERTIAN
01/23/23 5
CATATAN PEMBUKUAN TERDIRI ATAS:
1. BUKU HARIAN:
- BUKU KAS/BANK
- BUKU PENJUALAN
- BUKU PEMBELIAN
2. BUKU BESAR (GENERAL LEDGER)
3. SUB BUKU BESAR/BUKU PEMBANTU
(SUBSIDIARY LEDGER)
- PIUTANG
- UTANG
- ASET TETAP
- KARTU PERSEDIAAN
01/23/23 6
BUKTI-BUKTI PENDUKUNG
01/23/23 8
LAPORAN KEUANGAN TERDIRI ATAS
01/23/23 9
LAPORAN KEUANGAN TERDIRI ATAS
SECARA SISTIMATIS
AKUNTAN PUBLIK HARUS MERENCANAKAN
PEMERIKSAANNYA SEBELUM PROSES PEMERIKSAAN
DIMULAI, DENGAN MEMBUAT AUDIT PLAN (RENCANA
PEMERIKSAAN)
AUDIT PLAN BERISI ANTARA LAIN:
- KAPAN PEMERIKSAAN DIMULAI
- BERAPA LAMA PEMERIKSAAN
- KAPAN LAPORAN SELESAI
- BERAPA ORANG AUDIT STAF YG DITUGASKAN
- MASALAH-MASALAH YG DIPERKIRAKAN AKAN
DIHADAPI DI BIDANG AUDITING, AKUNTANSI,
PERPAJAKAN DLL.
01/23/23 12
KEDUA, PEMERIKSAAN DILAKUKAN SECARA
SISTIMATIS DAN KRITIS
SECARA KRITIS
- PEMERIKSAAN DIPIMPIN SEORANG YG
MEMPUNYAI GELAR AKUNTAN (REGISTERED
AKUNTAN) DAN MEMPUNYAI IJIN PRAKTEK
SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DARI MENTERI
KEUANGAN
- PELAKSANA PEMERIKSAAN HARUSLAH
SEORANG YG MEMPUNYAI PENDIDIKAN,
PENGALAMAN DAN KEAHLIAN DI BIDANG
AKUNTANSI, PERPAJAKAN, SISTEM
AKUNTANSI DAN PEMERIKSAAN AKUNTAN
01/23/23 13
.
KALAU AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT STAFNYA
TIDAK MEMPUNYAI KEAHLIAN TSB., TIDAK
MUNGKIN PEMERIKSAAN DILAKUKAN SECARA
KRITIS (CERMAT, HATI-HATI DAN WASPADA
TERHADAP KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN
TERJADINYA PENYIMPANGAN ATAU
KESALAHAN)
01/23/23 14
KETIGA, PEMERIKSAAN DILAKUKAN OLEH PIHAK
YANG INDEPENDEN, YAITU AKUNTAN PUBLIK
01/23/23 15
KEEMPAT, TUJUAN DARI
PEMERIKSAAN AKUNTAN ADALAH
UNTUK DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT
MENGENAI KEWAJARAN LAPORAN
KEUANGAN YANG DIPERIKSA.
LAPORAN KEUANGAN YANG WAJAR
ADALAH DISUSUN BERDASARKAN
PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA
SECARA UMUM (STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN) DITERAPKAN SECARA
KONSISTEN DAN TIDAK MENGANDUNG
KESALAHAN YANG MATERIAL (BESAR
ATAU SIGNIFIKAN)
01/23/23 16
KEEMPAT, TUJUAN DARI
PEMERIKSAAN AKUNTAN ADALAH
AKUNTAN PUBLIK TIDAK DAPAT MENYATAKAN
BAHWA LAPORAN KEUANGAN ITU BENAR,
KARENA PEMERIKSAANNYA DILAKUKAN SECARA
SAMPLING (TEST BASIS) SEHINGGA MUNGKIN
SAJA TERDAPAT KESALAHAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN TETAPI JUMLAHNYA TIDAK
MATERIAL (KECIL ATAU IMMATERIAL)
SEHINGGA TIDAK MEMPENGARUHI KEWAJARAN
LAPORAN KEUANGAN SECARA KESELURUHAN
01/23/23 17
1.3.PERBEDAAN AUDITING DAN
AKUNTANSI (ACCOUNTING)
01/23/23 18
1.3.PERBEDAAN AUDITING DAN
AKUNTANSI (ACCOUNTING)
01/23/23 19
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OLEH AKUNTAN
PUBLIK SBB:
01/23/23 20
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OLEH
AKUNTAN PUBLIK SBB:
01/23/23 21
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OLEH
AKUNTAN PUBLIK SBB:
01/23/23 22
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OLEH
AKUNTAN PUBLIK
01/23/23 24
1.5. MENGAPA DIPERLUKAN AUDIT
01/23/23 25
JENIS AUDIT DITINJAU DARI
LUASNYA PEMERIKSAAN
1. GENERAL AUDIT, YAITU PEMERIKSAAN UMUM
ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DILAKUKAN
OLEH KAP YANG INDEPENDEN DENGAN
TUJUAN UNTUK MEMBERIKAN PENDAPAT
MENGENAI KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN
SECARA KESELURUHAN.
PEMERIKSAAN TSB HARUS DILAKUKAN
SESUAI DENGAN STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK DAN MEMPERHATIKAN
KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA YANG
TELAH DISAHKAN OLEH IKATAN AKUNTAN
PUBLIK
01/23/23 26
1.4. JENIS AUDIT DITINJAU DARI
LUASNYA PEMERIKSAAN
2. SPECIAL AUDIT, YAITU PEMERIKSAAN TERBATAS (SESUAI
DENGAN PERMINTAAN AUDITEE) YANG PADA AKHIR
PEMERIKSAAN AUDITOR TIDAK PERLU MEMBERIKAN
PENDAPAT TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN
SECARA KESELURUHAN
PENDAPAT YANG DIBERIKAN TERBATAS PADA POS ATAU
MASALAH TERTENTU YANG DIPERIKSA, MISALNYA KAP
DIMINTA UNTUK MEMERIKSA APAKAH TERDAPAT
KECURANGAN TERHADAP PENAGIHAN PIUTANG DAGANG DI
PERUSAHAAN.
DALAM HAL INI PROSEDUR AUDIT TERBATAS UNTUK
MEMERIKSA PIUTANG, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS.
PADA AKHIR PEMERIKSAAN KAP HANYA MEMBERIKAN
PENDAPAT APAKAH TERDAPAT KECURANGAN ATAU TIDAK
TERHADAP PENAGIHAN PIUTANG DAGANG DI PERUSAHAAN
DAN JIKA ADA KECURANGAN BERAPA BESAR JUMLAHNYA
DAN BAGAIMANA MODUS OPERANDINYA
01/23/23 27
DITINJAU DARI JENIS
PEMERIKSAAN
1. MANAGEMENT AUDIT
2. COMPLIANCE AUDIT (PEMERIKSAAN
KETAATAN)
3. INTERNAL AUDIT (PEMERIKSAAN INTERN)
4. COMPUTER AUDIT
01/23/23 28
JENIS AUDIT
01/23/23 29
MANAGEMENT AUDIT
01/23/23 31
INTERNAL AUDIT (PEMERIKSAAN
INTERN)
ADALAH PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN OLEH BAGIAN
INTERNAL AUDIT PERUSAHAAN, BAIK TERHADAP
LAPORAN KEUANGAN DAN CATATAN AKUNTANSI
PERUSAHAAN, MAUPUN KETAATAN TERHADAP
KEBIJAKAN MANAJEMEN YANG TELAH DITENTUKAN
PEMERIKSAAN DILAKUKAN LEBIH RINCI DAN TIDAK
MEMBERIKAN OPINI TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN
KEUANGAN, KARENA INTERNAL AUDITOR ADALAH
TIDAK INDEPENDEN
LAPORAN INTERNAL AUDITOR BERISI TEMUAN
PEMERIKSAAN (AUDIT FINDING) MENGENAI
PENYIMPANGAN DAN KECURANGAN YANG DITEMUKAN,
KELEMAHAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
BESERTA SARAN PERBAIKANNYA
01/23/23 32
COMPUTER AUDIT
01/23/23 33
1.6. PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA
DAN NEGARA LAIN (JENIS AUDITOR)
01/23/23 34
BAB 2
PROFESI AKUNTAN
PUBLIK (THE CPA
PROFESSION)
01/23/23 35
1.KANTOR AKUNTAN PUBLIK
INTERNASIONAL
THE BIG FOUR MITRA INDONESIA
• DELLOIT TOUCH • HANS,
TOHMATSU TUANAKOTTA,
• ERNST AND MUSTOFA
YOUNG • PRASETIO,
SARWOKO,
• KPMG SANDJAJA
• PRICE • SIDHARTA,
WATERHOUSE SIDHARTA,
HARSONO
COOPERS
• HADI SUTANTO &
REKAN
01/23/23 36
2. CARA-CARA MENDORONG AKUNTAN
PUBLIK BEKERJA SECARA EFEKTIF
KARENA AKUNTAN PUBLIK MEMAINKAN
PERAN SOSIAL YANG PENTING,
MANAJEMEN KAP DAN STAF
PROFESIONAL MEREKA DITUNTUT
UNTUK BERPERILAKU SECARA PANTAS
DAN MELAKSANAKAN AUDIT DAN JASA
LAINNYA DENGAN KUALITAS TINGGI.
IAI DAN ORGANISASI TERKAIT LAINNYA
TELAH MENGEMBANGKAN BEBERAPA
MEKANISME UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS AUDIT DAN PERILAKU
PROFESIONAL
01/23/23 37
3. STANDAR AUDITING YANG BERLAKU
UMUM (STANDAR AUDIT YANG
DITETAPKAN IAI)
STANDAR AUDITING MERUPAKAN PEDOMAN BAGI
AUDITOR DALAM MENJALANKAN TANGGUNG JAWAB
PROFESIONALNYA YANG MELIPUTI PERTIMBANGAN
MENGENAI KUALITAS PROFESIONAL MEREKA SEPERTI
KEAHLIAN DAN INDEPENDENSI, PERSYARATAN
PELAPORAN DAN BAHAN BUKTI
PEDOMAN UTAMA ADALAH SEPULUH STANDAR
AUDITING ATAU 10 GENERALLY AUDITING STANDARDS,
WALAUPUN TIDAK CUKUP SPESIFIK UNTUK DAPAT
DIPAKAI SEBAGAI PEDOMAN KERJA NAMUN
MENGGAMBARKAN SUATU KERANGKA SEBAGAI
LANDASAN INTERPRETASI OLEH IAI.
01/23/23 38
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN
PUBLIK DAN KODE ETIK AKUNTAN
INDONESIA
SEPULUH STANDAR
AUDITING
01/23/23 39
a. 3 STANDAR UMUM
01/23/23 40
a.3 STANDAR UMUM
01/23/23 41
b. 3 STANDAR PEKERJAAN
LAPANGAN
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya
dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya
2. Pemahaman yang memadai atas struktur
pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat
dan lingkup pengujian yang harus dilakukan
01/23/23 42
b. 3 STANDAR PEKERJAAN
LAPANGAN
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai
dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan yang diaudit
01/23/23 43
c.4 STANDAR PELAPORAN
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum
2. Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang di
dalamnya prinsip akuntansi TIDAK secara konsisten
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam periode sebelumnya
01/23/23 44
c.4 STANDAR PELAPORAN
01/23/23 45
c.4 STANDAR PELAPORAN
4.Laporan audit harus memuat suatu PERNYATAAN
pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan
atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat
diberikan.
Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan,
maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang
mana auditor dihubungkan dengan laporan keuangan,
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat
tanggung jawab yang dipikulnya
01/23/23 46
BAB 3
LAPORAN AUDIT (AUDIT
REPORT)
01/23/23 47
LAPORAN AKUNTAN (LAPORAN AUDIT)
(LAPORAN KEUANGAN AUDITED)
PADA AKHIR PEMERIKSAANNYA KAP AKAN
MEMBERIKAN SUATU LAPORAN AKUNTAN YANG
TERDIRI ATAS:
1. SURAT PERNYATAAN DIREKSI
01/23/23 48
LAPORAN AKUNTAN (LAPORAN AUDIT)
01/23/23 49
LAPORAN AKUNTAN (LAPORAN AUDIT)
01/23/23 51
JENIS-JENIS PENDAPAT AKUNTAN
(OPINI AKUNTAN)
1. WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
2. WAJAR TANPA PENGECUALIAN DGN BAHASA
PENJELASAN YG DITAMBAHKAN DLM
LAPORAN AUDIT STANDAR *UNQUALIFIED
OPINION WITH EXPLANATORY LANGUAGE.
3. WAJAR DENGAN PENGECUALIAN (QUALIFIED
OPINION)
4. PENDAPAT TIDAK WAJAR (ADVERSE
OPINION)
5. PERNYATAAN TIDAK MEMBERIKAN PENDAPAT
(DISCLAIMER OF OPINION)
01/23/23 52
1.WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
JIKA AUDITOR TELAH MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN
SESUAI DENGAN STANDAR AUDITING YANG
DITENTUKAN OLEH IAI, YAITU STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK (SPAP) DAN TELAH MENGUMPULKAN
BAHAN-BAHAN PEMBUKTIAN (AUDIT EVIDENCE) YANG
CUKUP UNTUK MENDUKUNG OPININYA, SERTA TIDAK
MENEMUKAN ADANYA KESALAHAN MATERIAL ATAU
PENYIMPANGAN DARI PRINSIP AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM, MAKA AUDITOR DAPAT MEMBERIKAN
OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN
01/23/23 53
1.WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
1.Semua laporan keuangan (neraca,
laporan laba rugi, saldo laba dan
laporan arus kas) sudah tercakup di
dalam laporan keuangan
2.Ketiga standar umum telah diikuti
sepenuhnya dalam penugasan
01/23/23 54
1.WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
3.Bahan bukti yang cukup telah
dikumpulkan dan auditor tersebut telah
melaksanakan penugasan dengan cara yang
memungkinkan baginya untuk
menyimpulkan bahwa ketiga standar
pekerjaan lapangan telah dipenuhi
01/23/23 55
1.WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
4.Laporan keuangan disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Ini berarti bahwa pengungkapan yang
memadai telah disertakan dalam catatan kaki dan
bagian-bagian lain laporan keuangan
5.Tidak terdapat situasi yang memerlukan
penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi
kata-kata dalam laporan
01/23/23 56
3.2 KONDISI-KONDISI YANG MENYEBABKAN
PENYIMPANGAN DARI PENDAPAT WAJAR
TANPA PENGECUALIAN
Kondisi 1: Pembatasan lingkup audit.
1. Pembatasan oleh klien, misalnya tidak diijinkan
konfirmasi piutang yang besar, cek pisik persediaan
01/23/23 57
3.2. KONDISI-KONDISI YANG MENYEBABKAN
PENYIMPANGAN DARI PENDAPAT WAJAR
TANPA PENGECUALIAN
01/23/23 58
Jika salah satu dari 3 kondisi tsb. ditemukan dan dampaknya
material, 3 jenis laporan audit yaitu
01/23/23 59
Jika salah satu dari 3 kondisi tsb. ditemukan dan dampaknya
material, 3 jenis laporan audit yaitu
01/23/23 60
PERNYATAAN TIDAK MEMBERIKAN
PENDAPAT (DISCLAIMER OF OPINION), JIKA:
01/23/23 61
Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion),
diberikan jika:
01/23/23 62
HUBUNGAN ANTARA MATERIALITAS
DENGAN BERBAGAI JENIS PENDAPAT
AUDITOR
TINGKAT PENGARUH THD KPTS JENIS
MATERIAL PEMAKAI PENDAPAT
ITAS
TIDAK KPTS BIASANYA TDK WAJAR TANPA
MATERIAL TERPENGARUH PENGECUALIAN
TERPENGARUH WAJAR
TEST TRANSAKSI
TEST OF RECORDED
TRANSACTION
01/23/23 64
TEST OF RECORDED
TRANSACTION
1. UNTUK MEMBUKTIKAN EFEKTIF TIDAKNYA
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DI SUATU
PERUSAHAAN, AKUNTAN PUBLIK HARUS
MELAKUKAN COMPLIANCE TEST ATAU TEST
OF RECORDED TRANSACTION
2. UNTUK MEMBUKTIKAN KEWAJARAN SALO-
SALDO PERKIRAAN NERACA DAN RUGI LABA,
AKUNTAN PUBLIK HARUS MELAKUKAN
SUBSTANTIVE TEST DAN ANALYTICAL
REVIEW
01/23/23 65
COMPLIANCE TEST ATAU TEST OF
RECORDED TRANSACTION
ADALAH TEST TERHADAP BUKTI-BUKTI
PEMBUKUAN YANG MENDUKUNG TRANSAKSI
YANG DICATAT PERUSAHAAN UNTUK
MENGETAHUI APAKAH SETIAP TRANSAKSI
YANG TERJADI SUDAH DIPROSES DAN
DICATAT SESUAI DENGAN SISTEM DAN
PROSEDUR YANG DITETAPKAN MANAJEMEN
01/23/23 66
CONTOH COMPLIANCE TEST
KESALAHAN YG KELEMAHAN I/C COMPENSATING
DITEMUKAN CONTROL
1. BUKTI TIMBUL 1. SUB LEDGER
PENGELUARAN KAS KEMUNGKINAN UTANG SELALU DI
& BUKTI BUKTI PENDUKUNG UPDATE DAN
PENDUKUNG TIDAK DIGUNAKAN UTK SETIAP AKHIR
DICAP LUNAS PEMBAYARAN BULAN DI
KEDUA KALINYA RECONSILE DGN
REK DI BUKU BESAR
2. PERUS MEMILIKI
BAG INTERNAL
AUDIT YG CUKUP
KUAT DAN SETIAP
BULAN MEMERIKSA
01/23/23
KELENGKAPAN 67
BUKTI PENGEL KAS
CONTOH COMPLIANCE TEST
BUKTI TIMBUL PERUSAHAAN
PENGELUARAN KAS KEMUNGKINAN MENGGUNAKAN
TIDAK BERNOMOR PENYALAHGUNAAN IMPREST FUND
URUT TERCETAK BUKTI TERSEBUT SYSTEM UNTUK
UNTUK PENGELUARAN <
KEUNTUNGAN Rp750.000,00,
PRIBADI UNTUK JUMLAH >
Rp 750.000
DIBAYAR VIA GIRO
YG NO URUTANNYA
SELALU DIAWASI
01/23/23 68
CONTOH COMPLIANCE TEST
JENIS TRANSAKSI JENIS SAMPLE YG
COMPLIANCE TEST DIGUNAKAN
1. PENJUALAN SALES TEST FAKTUR PENJUALN
2.PENERIMAAN KAS 2CASH RECEIPT TEST KWITANSI
3.PENGELUARAN KAS CASH DISBURS TEST NOMOR CHECK/GIRO
4.PEMBELIAN PURCHASE TEST PURCHASE ORDER
5.PEMBAYARAN GAJI PAYROL TEST DAFTAR GAJI
6.JURNAL JOURNAL VOUCHER JOURNAL VOUCHER
KOREKSI/PENYESUAI TEST
AN
01/23/23 69
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
COMPLIANCE TEST
01/23/23 70
SUBSTANTIVE TEST
ADALAH TEST TERHADAP KEWAJARAN SALDO-
SALDO PERKIRAAN LAPORAN KEUANGAN
(NERACA DAN LAPORAN RUGI LABA)
01/23/23 71
PROSEDUR PEMERIKSAAN
SUBSTANTIVE TEST
1. INVENTARISASI AKTIVA TETAP
2. OBSERVASI ATAS STOCK OPNAME
3. KONFIRMASI PIUTANG, UTANG DAN BANK
4. KAS OPNAME
5. PEMERIKSAAN REKONSILIASI BANK
1. RANDOM/JUDGEMENT SAMPLING
MISALNYA, DALAM MELAKUKAN TEST TRANSAKSI
PENGELUARAN KAS, AUDITOR MENENTUKAN BAHWA
SEMUA PENGELUARAN KAS > Rp 5.000.000,- HARUS DI
VOUCHING, DITAMBAH 2 SETIAP BULAN YANG
NILAINYA <Rp 5.000.000,-
2. BLOCK SAMPLING
AUDITOR MEMILIH TRANSAKSI DI BULAN TERTENTU,
MISALNYA JANUARI, JULI DESEMBER DLL
01/23/23 73
CARA PEMILIHAN SAMPLE
3. STATISTICAL SAMPLING
PEMILIHAN SAMPLE DILAKUKAN SECARA ILMIAH,
SEHINGGA WALAUPUN LEBIH SULIT NAMUN SAMPLE
YANG TERPILIH BETUL-BETUL REPRESENTATIVE.
KARENA PERLU WAKTU YANG LEBIH BANYAK,
STATISTICAL SAMPLING LEBIH BANYAK DIGUNAKAN
DALAM AUDIT DI PERUSAHAAN YANG SANGAT BESAR
DAN MEMPUNYAI INTERNAL CONTROL YANG CUKUP
BAIK
01/23/23 74
BAB 4
ETIKA PROFESI
(PROFESSIONAL
ETHICS)
01/23/23 75
ETIKA PROFESI
01/23/23 76
HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN
MORAL
Seorang Auditor yang tidak melaporkan
hasil temuannya secara obyektif dikatakan
tidak etis
Seorang Auditor yang selalu
menyalahgunakan wewenangnya untuk
memperkaya diri, dikatakan tidak bermoral
01/23/23 77
TUJUAN KODE ETIK
Ciri utama dari suatu profesi adalah diterimanya
rasa tanggung jawab oleh para anggotanya
terhadap apa yang dilakukan
Untuk itu para anggota harus memelihara standar
yang tinggi dari tingkah lakunya agar secara
efektif dapat mewujudkan tanggung jawabnya
tersebut
01/23/23 78
PENGERTIAN
Independen, adalah bebas dari pengaruh dan
tekanan pihak lain
Cukup, adalah secara kuantitas layak digunakan
sebagai bukti
Relevan, adalah keterkaitan yang kuat dengan
kasus yang diperiksa
Material, adalah bobot yang layak untuk kasus
yang ditemukan
Kompeten, adalah kewenangan sumber dari mana
bukti diperoleh
01/23/23 79
PROFESIONALISME AUDITOR SIKAP
MENTAL DAN ETIKA
Sikap mental
• Kejujuran, mampu mengemukakan pendapat secara
jujur dan bijaksana sesuai dengan hasil temuannya
• Obyektivitas, dapat mengemukakan temuan
berdasarkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang dapat
dipertanggung jawabkan, lengkap dan dianalisis secara
obyektif
01/23/23 80
PROFESIONALISME AUDITOR SIKAP
MENTAL DAN ETIKA
• Ketekunan, memiliki keuletan di dalam
menelusuri masalah/indikasi yang dihadapi
guna memperoleh bukti-bukti yang akan
mendukung temuannya
• Loyalitas, memiliki kesetiaan kepada tanggung
jawab profesinya
01/23/23 81
KODE ETIK AUDITOR
01/23/23 82
BAB 5
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN
AUDIT (AUDIT RESPONSIBILITIES
AND OBJECTIVES)
01/23/23 83
5.1.TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT
ATAS LAPORAN KEUANGAN
APAKAH LAPORAN KEUANGAN
TELAH DISAJIKAN SECARA WAJAR
DAN AGAR DAPAT MEMBERIKAN
LAPORAN AUDIT YANG TEPAT
01/23/23 84
5.2.TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN YANG DIBUAT OLEH
MANAJEMEN ADALAH MERUPAKAN
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
JIKA MANAJEMEN BERKEINGINAN UNTUK
MENGUNGKAPKAN SUATU LAPORAN
KEUANGAN YANG OLEH AUDITOR DIANGGAP
TIDAK WAJAR, AUDITOR DAPAT
MENGELUARKAN PENDAPAT TIDAK WAJAR
ATAU PENDAPAT WAJAR DENGAN
PENGECUALIAN ATAU BISA JUGA MENARIK
DIRI DARI PENUGASAN
01/23/23 85
5.3.TANGGUNG JAWAB AUDITOR
01/23/23 86
5.3.TANGGUNG JAWAB AUDITOR
01/23/23 87
5.4. ASERSI MANAJEMEN
ADALAH PERNYATAAN YANG TERSIRAT
ATAU YANG DINYATAKAN DENGAN
JELAS OLEH MANAJEMEN MENGENAI
TRANSAKSI DAN AKUN TERKAIT DALAM
LAPORAN KEUANGAN.
CONTOH, MANAJEMEN PT EXXON MOBIL,
MENYEBUTKAN BAHWA UANG KAS
SEBESAR Rp 92.000,00 MEMANG ADA
DALAM REKENING BANK PERUSAHAAN
ATAU DALAM BRANDKAS PADA
TANGGAL NERACA
01/23/23 88
PSA 07 (SA 326) MENGGOLONGKAN
LIMA KATEGORI ASERSI
(PERNYATAAN) :
1. KEBERADAAN (EKSISTENSI) DATAU
KETERJADIAN (OCCURRENCE)
2. KELENGKAPAN
3. HAK DAN KEWAJIBAN
4. PENILAIAN DAN ALOKASI
5. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
01/23/23 89
TAHAP PELAKSANAAN AUDIT
01/23/23 90
TAHAP I MERENCANAKAN DAN
MERANCANG PENDEKATAN AUDIT
1.Bukti kompeten yang cukup harus dikumpulkan
untuk memenuhi tanggung jawab profesional dari
auditor dan biaya pengumpulan bahan bukti
harus dibuat seminimum mungkin
2.Mendapatkan pengetahuan atas bidang usaha
klien, dibutuhkan pemahaman atas usaha dan
industri klien
01/23/23 91
PENGETAHUAN MENGENAI INDUSTRI
KLIEN DAPAT DIPEROLEH DARI:
1.Diskusi dengan auditor sebelumnya
2.Pertemuan dengan pegawai klien
3.Meninjau Pabrik dan Kantor
4.Menelaah Kebijakan Perusahaan
01/23/23 92
TAHAP II. PENGUJIAN PENGENDALIAN
DAN TRANSAKSI
1.Pemeriksaan dokumen yang mendukung
transaksi
2.Sejumlah besar bukti yang dikumpulkan
yang mendukung jumlah-jumlah dalam
laporan keuangan mencakup pula
dokumentasi transaksi
01/23/23 93
TAHAP III. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
DAN PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO
01/23/23 94
TAHAP IV MENYELESAIKAN AUDIT DAN
MENERBITKAN LAPORAN AUDIT
01/23/23 95
ENAM TUJUAN AUDIT UMUM BERKAIT
TRANSAKSI
1. Eksistensi transaksi yang tercatat memang eksis.
Tujuan ini berkenaan apakah transaksi yang
dicatat secara aktual memang terjadi, misalnya,
tidak terjadi penjualan akan tetapi dibuat seolah-
olah terjadi penjualan sehingga dibuat jurnal
penjualan. Hal ini merupakan penyimpangan dari
tujuan eksistensi
01/23/23 96
2.Kelengkapan transaksi-transaksi yang tercatat
memang eksis
01/23/23 97
3.Akurasi transaksi yang tercatat disajikan pada
nilai yang benar
01/23/23 98
4.Klasifikasi transaksi yang dicantumkan dalam
jurnal diklasifikasikan dengan tepat.
01/23/23 99
5.Saat pencatatan transaksi dicatat tanggal
yang benar
Kesalahan saat pencatatan terjadi jika transaksi
tidak dicatat pada tanggal transaksi terjadi.
Misalnya transaksi penjualan, seharusnya dicatat
pada tanggal pengiriman. Demikian juga
transaksi kas, harus dicatat pada saat
pengeluaran karena dapat berakibat
penyalahgunaan
01/23/23 100
6.Posting pengikhtisaran transaksi yang tercatat secara tepat
dimasukkan dalam berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar.
01/23/23 101
TUJUAN AUDIT BERKAIT SALDO
Dengan memakai tujuan audit berkait saldo sebagai
kerangka kerja untuk mengaudit saldo akun neraca,
auditor mengumpulkan bahan bukti untuk memverifikasi
rincian-rincian yang mendukung saldo akun, bukan
memverifikasi saldo akun itu sendiri. Misalnya, dalam
mengaudit piutang usaha, auditor meminta daftar berkas
induk piutang usaha dari klien yang cocok dengan saldo
buku besar
01/23/23 102
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
1. Eksistensi angka-angka yang dicantumkan
memang eksis, Tujuannya adalah apakah
angka-angka yg dimasukkan dalam laporan
keuangan memang seharusnya. misalnya
pencantuman penjualan dalam jurnal penjualan
dan buku besar padahal tidak terjadi penjualan
adalah melanggar tujuan eksistensi
01/23/23 103
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
2. Kelengkapan angka-angka yang ada telah
dimasukkan seluruhnya, misalnya apakah
angka-angka penjualan telah dimasukkan
dalam jurnal penjualan dan buku besar
3. Akurasi jumlah yang ada disajikan pada jumlah
yang benar, misalnya dalam mencatat jumlah
persediaan, angka persediaan dan harga per
unit harus benar
01/23/23 104
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
4.Klasifikasi angka-angka yang dimasukkan di
daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat,
misalnya adanya pemisahan piutang jangka
panjang dan jangka pendek, pemisahan antara
pegawai dan konsumen.
01/23/23 105
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
5.Pisah batas transaksi-transaksi yang dekat
dengan tanggal karena dicatat dalam periode
yang tepat.
Tujuan menguji pisah batas adalah untuk
memutuskan apakah transaksi telah dicatat dalam
periode yang tepat.
01/23/23 106
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
01/23/23 107
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
8.Hak dan kewajiban, adanya pos aktiva dan pos kewajiban
dalam laporan keuangan.
9.Penyajian dan pengungkapan saldo akun dan persyaratan
pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan
pantas dalam laporan keuangan
01/23/23 108
BAB 6
BUKTI AUDIT (AUDIT
EVIDENCE)
01/23/23 109
6.1. HAKEKAT BUKTI AUDIT
Bahan bukti adalah sebagai informasi yang
digunakan auditor untuk menentukan apakah
informasi kuantitatif yang sedang diaudit
disajikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
01/23/23 110
6.2.KEPUTUSAN BAHAN BUKTI AUDIT
01/23/23 111
KEPUTUSAN AUDITOR DALAM PENGUMPULAN
BAHAN BUKTI ADA EMPAT BAGIAN
01/23/23 112
PROSEDUR AUDIT
Adalah petunjuk rinci untuk pengumpulan jenis bahan
bukti audit tertentu yang diperoleh pada waktu tertentu
selama audit, misalkan bahan bukti seperti perhitungan
persediaan pisik, ayat jurnal, dan rincian dokumen
pengiriman dikumpulkan dengan menggunakan prosedur
audit
Dapatkan jurnal pengeluaran kas dan bandingkan nama
pembayar, jumlah dan tanggal cek dengan buku
pengeluaran kas
01/23/23 113
PROSEDUR AUDIT
01/23/23 115
POS ATAU UNSUR YANG DIPILIH
01/23/23 116
SAAT PELAKSANAAN
Bervariasi, yaitu dari permulaan periode
akuntansi sampai lama setelah periode tersebut
berakhir. Klien biasanya menginginkan audit
selesai satu atau tiga bulan setelah akhir tahun
01/23/23 117
PROGRAM AUDIT
01/23/23 118
JENIS BAHAN BUKTI AUDIT
1. PEMERIKSAAN PISIK
2. KONFIRMASI
3. DOKUMENTASI
4. PENGAMATAN
5. TANYA JAWAB DENGAN KLIEN
6. PELAKSANAAN ULANG
7. PROSEDUR ANALITIS
01/23/23 119
1.PEMERIKSAAN PISIK
Adalah inspeksi atau penghitungan aktiva
berwujud oleh auditor.
Bahan bukti jenis ini sangat sering dihubungkan
dengan persediaan dan kas, tetapi dapat juga
diterapkan untuk verifikasi efek-efek, wesel tagih
dll
01/23/23 120
1.PEMERIKSAAN PISIK
Pemeriksaan fisik sebagai alat yang langsung digunakan
untuk memverifikasi apakah suatu aktiva secara aktual
ada, dianggap sebagai salah satu bahan bukti yang paling
andal
01/23/23 121
2.KONFIRMASI
Adalah proses pemerolehan dan penilaian suatu
komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai
jawaban atas suatu permintaan informasi unsur
tertentu yang berdampak terhadap laporan
keuangan
01/23/23 122
2.KONFIRMASI
Konfirmasi positif meminta responden untuk
menunjukkan apakah ia setuju dengan informasi yang
dicantumkan dalam permintaan (atau mengisi saldo pada
ruang kosong yang disediakan
Konfirmasi negatif adalah meminta penerima konfirmasi
untuk memberikan jawaban hanya jika ia tidak setuju
dengan informasi yang disebutkan dalam permintaan
konfirmasi
01/23/23 123
PROSEDUR ANALITIS
01/23/23 124
PROSEDUR ANALITIS MELIPUTI:
01/23/23 125
PROSEDUR ANALITIS DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISIS RATIO
KEMAMPUAN MELUNASI KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK
- RASIO LANCAR
AKTIVA LANCAR :
HUTANG LANCAR
Ratio lancar yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan
uang kas atau aktiva lancar lainnya
Sebaliknya ratio lancar yang rendah mengindikasikan
adanya kekurangan potensial dalam modal kerja
01/23/23 126
RATIO CEPAT
01/23/23 127
LIKUIDITAS JANGKA PENDEK
01/23/23 128
KEANDALAN JENIS BAHAN BUKTI
JENIS BAHAN OBYEKTIVITAS
BUKTI _________
Pemrksaan Pisik Tinggi
Konfirmasi Tinggi
Dokumentasi Tinggi
Pengamatan Sedang
Tanya Jawab Bervariasi
Pelaksnan Ulang Tinggi
Prosedur Analitis
Bervariasi
01/23/23 129
BIAYA DARI JENIS BAHAN BUKTI
01/23/23 130
BIAYA DARI JENIS BAHAN BUKTI
01/23/23 131
ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM PROSEDUR
AUDIT
01/23/23 132
ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM PROSEDUR
AUDIT
01/23/23 133
ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM PROSEDUR
AUDIT
01/23/23 134
BAB 7
PERENCANAAN AUDIT DAN
PROSEDUR ANALITIS (AUDIT
PLANNING AND
ANALYTICAL PROCEDURES)
01/23/23 135
7.1. PERENCANAAN AUDIT
01/23/23 136
TERDAPAT TUJUH BAGIAN UTAMA DALAM
PERENCANAAN AUDIT,YAITU:
01/23/23 138
PERENCANAAN AWAL AUDIT
01/23/23 139
PERENCANAAN AWAL AUDIT
01/23/23 140
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI LATAR
BELAKANG
Memahami Bidang Usaha dan Industri Klien.
Ada tiga alasan:
• Untuk memastikan akuntansi sudah sesuai PSAK, dan memahami
sistEm akuntaNsi
• Dapat mengidentifikasi risiko dalam industri
• Terdapat risiko bawaan, mis. Cadangan kerugian, keusangan
persediaan, kolektibilitas
01/23/23 141
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI LATAR
BELAKANG
Menelaah Kebijakan Perusahaan, al.
pengendalian intern, kebijakan kredit pinjaman
ke perusahaan afiliasi
Mengidentifikasi Pihak-pihak yang mempunyai
Hubungan Istimewa, antara perusahaan induk
dan anak, pertukaran peralatan antara dua
perusahaan yang dimiliki oleh orang yang sama,
pinjaman kepada pegawai
01/23/23 142
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI
LATAR BELAKANG
Mengevaluasi Kebutuhan akan Spesialis dari Luar,
misalnya penggunaan spesialis aktuaris untuk menilai
cadangan kerugian asuransi, konsultan hukum untuk
menilai kontrak yang telah dilakukan
01/23/23 143
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI
KEWAJIBAN HUKUM KLIEN
Yang harus diperiksa pada awal penugasan:
- akta pendirian dan anggaran
dasar perusahaan
- risalah rapat direksi, komisaris dan pemegang
saham
- kontrak
01/23/23 144
MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
PENDAHULUAN
Memahami bidang usaha klien
Penetapan kemampuan perusahaan
mempertahankan kelangsungan hidupnya
Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam
laporan keuangan
Mengurangi pengujian audit yang terinci
01/23/23 145
MENENTUKAN MATERIALITAS DAN
RISIKO
Materialitas adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atau
salah saji dalam informasi akuntansi.
Tanggung jawab auditor adalah menetapkan apakah
suatu laporan keuangan salah saji dalam jumlah yang
material
Apabila auditor berpendapat adanya salah saji yang
material, ia harus memberitahukan kepada klien, hingga
koreksi harus dilakukan
01/23/23 146
MENENTUKAN MATERIALITAS DAN RISIKO
01/23/23 147
BAB 8
MATERIALITAS DAN
RISIKO AUDIT
01/23/23 148
MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
01/23/23 149
SK NO KEP 06/PM/2000 13 MARET 2000,
PENGERTIAN MATERIAL ADALAH
5% DARI JUMLAH SELURUH AKTIVA UNTUK
AKUN-AKUN AKTIVA
5% DARI SELURUH KEWAJIBAN UNTUK AKUN-
AKUN KEWAJIBAN
5% DARI JUMLAH SELURUHEKUITAS UNTUK
AKUN-AKUN EKUITAS
10% DARI PENDAPATAN UNTUK AKUN LABA
RUGI
10% DARI LABA SEBELUM PAJAK UNTUK
PENGARUH SUATU PERISTIWA ATAU TRANSAKSI
01/23/23 150
PEMAHAMAN RISIKO AUDIT
01/23/23 151
RISIKO AUDIT
01/23/23 152
PADA TINGKAT SALDO AKUN ATAU
GOLONGAN TRANSAKSI, RISK AUDIT TERDIRI
ATAS
1. RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN
(PLANNED DETECTION RISK)
2. RISIKO BAWAAN (INHERENT RISK)
3. RISIKO PENGENDALIAN (CONTROL RISK)
4. RISIKO AUDIT YANG DAPAT DITERIMA
(ACCEPTEBLE AUDIT RISK)
01/23/23 153
1.RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN
(PLANNED DETECTION RISK)
01/23/23 154
1.RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN
(PLANNED DETECTION RISK)
01/23/23 155
1.RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN
(PLANNED DETECTION RISK)
01/23/23 156
2.RISIKO BAWAAN (INHERENT RISK)
01/23/23 157
3.RISIKO PENGENDALIAN (CONTROL RISK)
01/23/23 158
RISIKO PENGENDALIAN MENGANDUNG UNSUR
01/23/23 159
.
SEBELUM AUDITOR MENETAPKAN TINGKAT
RISIKO PENGENDALIAN YANG LEBIH
KECIL DARI 100%, IA HARUS MELAKUKAN
TIGA HAL:
1. MEMPEROLEH PEMAHAMAN MENGENAI
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN KLIEN
2. MENGEVALUASI SEBERAPA BAIK
STRUKTUR TERSEBUT SEHARUSNYA
BERFUNGSI BERDASARKAN PEMAHAMAN
YANG DIPEROLEH
3. MELAKUKAN PENGUJIAN ATAS
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
01/23/23 160
SETELAH MEMPEROLEH PEMAHAMAN ATAS STRUKTUR
PENGENDALIAN, AUDITOR HARUS MEMBUAT PENILAIAN
PENDAHULUAN ATAS RISIKO PENGENDALIAN PD TK ASERSI UTK
SETIAP SALDO AKUN ATAU GOLONGAN TRANSAKSI YANG MATERIAL
01/23/23 161
4. RISIKO AUDIT YANG DAPAT DITERIMA
(ACCEPTABLE AUDIT RISK)
01/23/23 162
MEMAHAMI STRUKTUR PENGENDALIAN
INTERN
Dalam semua audit, auditor harus memperoleh
pemahaman tentang pengendalian intern yang memadai
untuk merencanakan audit dengan melaksanakan
prosedur untuk memahami desain pengendalian yang
relevan dengan audit atas laporan keuangan, dan apakah
pengendalian intern tersebut dioperasikan
01/23/23 163
BAB 9
STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN
01/23/23 164
LAPORAN KEUANGAN
AUDITED
1. SURAT PERNYATAAN DIREKSI
2. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
3. LAPORAN KEUANGAN
- LAP POSISI KEUANGAN
- LAP LABA RUGI
- LAP EKUITAS
- LAP ARUS KAS
4. CATATAN ATAS LAP KEU (CALK)
01/23/23 165
PENGERTIAN STRUKTUR PENGENDALIAN
INTERN
01/23/23 166
UNTUK KEPENTINGAN AUDIT ATAS
LAPORAN KEUANGAN, STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN TERDIRI ATAS:
1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN
2. SISTEM AKUNTANSI
3. PROSEDUR PENGENDALIAN
01/23/23 167
STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN YANG KEDUA
01/23/23 168
1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN
01/23/23 169
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
1. FALSAFAH MANAJEMEN DAN GAYA
OPERASINYA
2. STRUKTUR ORGANISASI SATUAN USAHA
3. BERFUNGSINYA DEWAN KOMISARIS DAN
KOMITE-KOMITE YANG DIBENTUK
(KOMITE AUDIT)
4. METODE PEMBERIAN WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB
01/23/23 170
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
5. METODE PENGENDALIAN MANAJEMEN
DALAM MEMANTAU DAN
MENINDAKLANJUTI KINERJA, TERMASUK
AUDIT INTERN
6. KEBIJAKAN DAN PRAKTEK PERSONALIA
7. BERBAGAI FAKTOR EKSTERN YANG
MEMPENGARUHI OPERASI DAN PRAKTEK
SATUAN USAHA, SEPERTI PEMERIKSAAN
YANG DILAKUKAN OLEH BADAN
LEGISLATIF DAN LEMBAGA PEMERINTAH
01/23/23 171
2. SISTEM AKUNTANSI
01/23/23 172
SISTEM AKUNTANSI YANG EFEKTIF MEMPERTIMBANGKAN
PEMBUATAN METODE DAN CATATAN YANG AKAN:
01/23/23 173
SISTEM AKUNTANSI YANG EFEKTIF
MEMPERTIMBANGKAN PEMBUATAN METODE
DAN CATATAN YANG AKAN:
4. MENENTUKAN PERIODE TERJADINYA
TRANSAKSI UNTUK MEMUNGKINKAN
PENCATATAN TRANSAKSI PADA PERIODE
AKUNTANSI YANG SEMESTINYA
5. MENYAJIKAN DENGAN SEMESTINYA
TRANSAKSI DAN PENGUNGKAPANNYA
DALAM LAPORAN KEUANGAN
01/23/23 174
3.PROSEDUR PENGENDALIAN
01/23/23 175
PROSEDUR PENGENDALIAN DPT DIKELOMPOKKAN KE DALAM
PROSEDUR YANG BERSANGKUTAN DGN CARA SBB:
01/23/23 176
PROSEDUR PENGENDALIAN DPT
DIKELOMPOKKAN KE DALAM PROSEDUR YANG
BERSANGKUTAN DGN CARA SBB:
01/23/23 177
PROSEDUR PENGENDALIAN DPT
DIKELOMPOKKAN KE DALAM PROSEDUR YANG
BERSANGKUTAN DGN CARA SBB:
01/23/23 178
PROSEDUR PENGENDALIAN DPT DIKELOMPOKKAN KE DALAM
PROSEDUR YANG BERSANGKUTAN DGN CARA SBB:
01/23/23 179
HUBUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
DGN RUANG LINGKUP (SCOPE) PEMERIKSAAN
JIKA STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN SUATU
SATUAN USAHA LEMAH, MAKA KEMUNGKINAN
TERJADINYA KESALAHAN, KETIDAKAKURATAN ATAU
KECURANGAN DALAM PERUSAHAAN SANGAT BESAR.
BAGI AKUNTAN PUBLIK, HAL TSB. MENIMBULKAN
RISIKO YANG BESAR, DALAM ARTI RISIKO UNTUK
MEMBERIKAN OPINI YANG TIDAK SESUAI DGN
KENYATAAN, JIKA AUDITOR KURANG HATI-HATI
DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN DAN TIDAK
CUKUP BANYAK MENGUMPULKAN BUKTI-BUKTI YANG
MENDUKUNG PENDAPAT YANG DIBERIKANNYA.
01/23/23 180
UNTUK MENCEGAHNYA JIKA PENGENDALIAN
INTERN TDK BERJALAN EFEKTIF,
AUDITOR HARUS MEMPERLUAS SCOPE PEMERIKSAANNYA
PADA WAKTU MELAKUKAN SUBSTANTIVE TEST, MISALNYA:
- PADA WAKTU MENGIRIM KONFIRMASI PIUTANG,
JUMLAH KONFIRMASI YANG DIKIRIMKAN HARUS
LEBIH BANYAK
- PADA WAKTU MELAKUKAN OBSERVASI ATAS
STOCK OPNAME, TEST ATAS PERHITUNGAN PISIK
PERSEDIAAN HARUS LEBIH BANYAK
SEBALIKNYA JIKA AUDITOR MENYIMPULKAN BAHWA
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN BERJALAN EFEKTIF,
MAKA SCOPE PEMERIKSAAN BISA DIPERSEMPIT
01/23/23 181
EVALUASI ATAS STRUKTUR PENGENDALIAN
1. INTERNAL CONTROL
QUESTIONNAIRES (ICQ)
2. FLOW CHART (BAGAN ARUS)
3. NARRATIVE
01/23/23 182
1. INTERNAL CONTROL
QUESTIONNAIRES (ICQ)
CARA INI BANYAK DIGUNAKAN OLEH KAP
KARENA DIANGGAP LEBIH SEDERHANA DAN
PRAKTIS
PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM ICQ
DIMINTA UNTUK DIJAWAB “YA”, “TIDAK” ATAU
“TIDAK RELEVAN”
JAWABAN “YA”, CIRI INTERNAL CONTROL YANG
BAIK,
JAWABAN “TIDAK” BERARTI IINTERNAL
CONTROL LEMAH DAN
JAWABAN “TIDAK RELEVAN” BERARTI
PERTANYAAN TSB. TIDAK RELEVAN UNTUK
PERUSAHAAN TERSEBUT
01/23/23 183
ICQ BIASANYA DIKELOMPOKKAN
DALAM
UMUM, PERTANYAAN MENYANGKUT STRUKTUR
ORGANISASI, PEMBAGIAN TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB, AKTE PERUSAHAAN DAN
MENGENAI KEADAAN PERUSAHAAN
AKUNTANSI, PERTANYAAN MENYANGKUT
KEADAAN PEMBUKUAN PERUSAHAAN, APAKAH
PEMBUKUAN SECARA MANUAL ATAU
COMPUTERIZED, KUALIFIKASI TENAGA DI
BAGIAN AKUNTANSI
01/23/23 184
ICQ BIASANYA DIKELOMPOKKAN
DALAM
SIKLUS PENJUALAN-PIUTANG –PENERIMAAN
KAS, PERTANYAAN MENYANGKUT SISTEM DAN
PROSEDUR YG TERDAPAT DI PERUSAHAAN
SIKLUS PEMBELIAN-UTANG-PENGELUARAN
KAS, PERTANYAAN MENYANGKUT SISTEM DAN
PROSEDUR YG TERDAPAT DI PERUSAHAAN
01/23/23 185
ICQ BIASANYA DIKELOMPOKKAN DALAM
PERSEDIAAN, PERTANYAAN MENYANGKUT
SISDUR PENYIMPANAN DAN PENGAWASAN
PISIK PERSEDIAAN, SISTEM PENCATATAN DAN
METODE PERSEDIAAN DAN STOCK OPNAME
SURAT BERHARGA, PERTANYAAN
MENYANGKUT OTORISASI UNTUK PEMBELIAN
DAN PENJUALAN DAN PENILAIANNYA
AKTIVA TETAP, PERTANYAAN MENYANGKUT
SISDUR PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN
AKTIVA TETAP, PENCATATAN DAN PENILAIAN
GAJI DAN UPAH, PERTANYAAAN MENYANGKUT
KEBIJAKAN PERSONALIA DAN SISDUR
PEMBAYARAN GAJI
01/23/23 186
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
AUDITOR HARUS MENANYAKAN
LANGSUNG PERTANYAAN-PERTANYAAN
DI ICQ KEPADA STAF DAN MENGISI
SENDIRI JAWABANNYA , JANGAN
SEKEDAR MENYERAHKAN ICQ UNTUK
DIISI
UNTUK REPEAT ENGAGEMENT
(PENUGASAN YG BERIKUTNYA), ICQ
HARUS DIMUTAKHIRKAN
BERDASARKAN TANYA JAWAB DENGAN
KLIEN
01/23/23 187
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
ADA KECENDERUNGAN KLIEN AKAN
MEMBERIKAN JAWABAN SEAKAN-AKAN
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
SANGAT BAIK
01/23/23 188
2. FLOW CHART (BAGAN ARUS)
FLOW CHART MENGGAMBARKAN ARUS
DOKUMEN DALAM SISTEM DAN
PROSEDUR DI SUATU UNIT USAHA,
MISALNYA UNTUK PEMBELIAN,
PENJUALAN, PENGELUARAN UANG DLL.
UNTUK AUDITOR YG TERLATIH BAIK,
PENGGUNAAN FLOW CHART LEBIH
DISUKAI KARENA AUDITOR BISA LEBIH
CEPAT MELIHAT APA SAJA KELEMAHAN
DAN KEBAIKAN DARI SUATU SISTEM
DAN PROSEDUR.
01/23/23 189
FLOW CHART (BAGAN ARUS)
AUDITOR HARUS MELAKUKAN
TEST APAKAH PROSEDUR YANG
DIJALANKAN SESUAI DENGAN
YANG DIGAMBARKAN DALAM
FLOW CHART
01/23/23 190
3.NARRATIVE
DALAM HAL INI AUDITOR MENCERITAKAN DALAM
BENTUK MEMO, SISTEM DAN PROSEDUR YANG
BERLAKU DI PERUSAHAAN, MISALNYA
PROSEDUR PENGELUARAN KAS. (BIASANYA
UNTUK PERUSAHAAN YANG KECIL)
SETELAH MEMPEROLEH PEMAHAMAN ATAS
PENGENDALIAN INTERN, AUDITOR MENAKSIR
RISIKO PENGENDALIAN UNTUK ASERSI YANG
TERDAPAT DALAM SALDO AKUN, GOLONGAN
TRANSAKSI DAN KOMPONEN PENGUNGKAPAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN
01/23/23 191
BAB 10
KERTAS KERJA
PEMERIKSAAN
01/23/23 192
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(AUDIT WORKING PAPER)
01/23/23 193
1. BERKAS DARI PIHAK CLIENT
JAWABAN KONFIRMASI:
1. PIUTANG
2. UTANG
3. BANK
4. PENASIHAT HUKUM PERUSAHAAN
01/23/23 196
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN/AUDIT
01/23/23 197
TUJUAN KKP/KKA
01/23/23 198
TUJUAN KKP/KKA
01/23/23 199
TUJUAN KKP/KKA
01/23/23 200
KKP DIKELOMPOKKAN DALAM
01/23/23 201
CURRENT FILE (BERKAS TAHUN BERJALAN)
1. LAPORAN KEUANGAN
2. BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS/ OPNAME
3. REKONSILIASI BANK
4. RINCIAN PIUTANG
5. RINCIAN PERSEDIAAN
6. RINCIAN UTANG
7. RINCIAN BIAYA
01/23/23 202
PERMANENT FILE (BERKAS
PERMANEN)
1. AKTE PERUSAHAAN
2. BUKU PEDOMAN AKUNTANSI (ACCOUNTING
MANUAL)
3. KONTRAK-KONTRAK
4. NOTULEN RAPAT
01/23/23 203
KRITERIA PEMBUATAN KKP
YANG BAIK
1. HARUS MEMPUNYAI TUJUAN,
MISALNYA, CASH COUNT SHEET DAPAT
DITRASIR DENGAN ANGKA PADA NERACA
2. HARUS DICEGAH MENULIS KEMBALI KKP
KARENA MERUGIKAN, YAITU MEMBUANG
WAKTU DAN KEMUNGKINAN SALAH MENULIS
3. HARUS DIJELASKAN PROSEDUR AUDIT YG
DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN AUDIT
TICK MARK
MISALNYA, C.B=CONFIRMED BALANCE/COCOK
R.D. REPORTING DIFFERENCE
01/23/23 204
KRITERIA PEMBUATAN KKP
YANG BAIK
4. HARUS DIINDEX/CROSS INDEX,
MISALNYA, ALPHABETIS, A – Z
NUMERICAL, I – II
GABUNGAN, A1, A2 DLL
5. HARUS DIPARAF OLEH YANG MEMBUAT DAN
MEREVIEW WORKING PAPERS SEHINGGA
DAPAT DIKET SIAPA YG BERTANGGUNG JWB
6. SETIAP PERTANYAAN YANG TIMBUL PADA
REVIEW NOTES HARUS TERJAWAB, TIDAK
BOLEH ADA OPEN QUESTION
01/23/23 205
KRITERIA PEMBUATAN KKP
YANG BAIK
7. HARUS DICANTUMKAN, SIFAT DARI
PERKIRAAN YG DIPERIKSA, PROSEDUR
PEMERIKSAAN YG DILAKUKAN, KESIMPULAN
MENGENAI KELAYAKAN PERKIRAAN YG
DIPERIKSA
8. DI BAG MUKA FILE KKP HARUS DIMASUKKAN
DAFTAR ISI DAN INDEX KKP DAN CONTOH
PARAF SELURUH TIM PEMERIKSA YANG
TERLIBAT DALAM PENUGASAN AUDIT TSB.
01/23/23 206
STANDARD TICKMARK
01/23/23 207
KERTAS KERJA AUDIT
BERGUNA SEBAGAI ALAT BERTAHAN BAGI
AUDITOR TERHADAP TUNTUTAN
PENGADILAN ATAS KELALAIAN ATAU
PENYELEWENGAN YANG DITUDUHKAN
DAN JUGA SEBAGAI ALAT UNTUK
MENGUMPULKAN SEGALA INFORMASI
YANG PENTING YANG MENJADI BAHAN
LAPORAN AUDIT
01/23/23 208
PENANGGUNG JAWAB DAN SUPERVISOR
MEREVIEW KKA DGN TUJUAN SBB
01/23/23 209
PENANGGUNG JAWAB DAN SUPERVISOR
MEREVIEW KKA DGN TUJUAN SBB:
01/23/23 210
SYARAT-SYARAT PEMBUATAN KERTAS
KERJA AUDIT
TULIS NAMA PERUSAHAAN DI TENGAH
SEBELAH ATAS SEKALI
DIBAWAHNYA TULIS NAMA AKUN
NERACA, LABA RUGI ATAU SASARAN
LAINNYA
DIBAWAHNYA LAGI TULIS TAHUN BUKU
YANG DIAUDIT
TULIS NOMOR INDEX DI SEBELAH KANAN
ATAS
01/23/23 211
SYARAT-SYARAT PEMBUATAN KERTAS
KERJA AUDIT
TULIS NOMOR INDEX PENUNJUK
KEMANA/DARI MANA DIPINDAHKAN
KERTAS KERJA TIDAK DIISI BOLAK BALIK
(TULIS BAG DEPAN SAJA)
SEBUTKAN CARA VERIFIKASI DAN
PROSEDUR AUDIT LAINNYA YANG
DIPAKAI DAN TULIS KESIMPULANNYA
01/23/23 212
SYARAT-SYARAT PEMBUATAN KERTAS
KERJA AUDIT
MINTA TEMBUSAN (BUKAN SALINAN SENDIRI)
KONTRAK, PERATURAN, DAN RISALAH RAPAT
DLL UNTUK MENGHEMAT WAKTU
TIAP KERTAS KERJA HARUS DITANDA TANGANI
PELAKSNA DAN KETUA TIM SERTA DIBERI
TANGGAL SEBELAH BAWAH ATAU KANAN ATAS
KKA HARUS DIBUAT DGN BERSIH, JELAS,
TERATUR DAN MUDAH DIBACA
YAKINKAN TIDAK ADA KESALAHAN
PERHITUNGAN MATEMATIS
JANGAN MEMASUKKAN HAL YANG TIDAK PERLU
ATAU TIDAK ADA HUBUNGANNYA
01/23/23 213
PROGRAM AUDIT
PROGRAM AUDIT ADALAH RENCANA KERJA
AUDIT SECARA TERINCI MENGENAI TINDAKAN
ATAU KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN
AUDITOR DENGAN MAKSUD UNTUK
MENGUMPULKAN PEMBUKTIAN
PROGRAM AUDIT MERUPAKAN DOKUMENTASI
PROSEDUR BAGI AUDITOR DALAM
MENGUMPULKAN, MENGANALISA,
MENGINTERPRETASIKAN DAN
MENDOKUMENTASI INFORMASI SELAMA
PELAKSANAAN AUDIT, TERMASUK CATATAN
UNTUK AUDIT YANG AKAN DATANG
01/23/23 214
SECARA GARIS BESAR PROGRAM
AUDIT MEMPUNYAI KERANGKA SBB:
MENYATAKAN TUJUAN AUDIT (AUDIT
OBJECTIVE)
PENJELASAN/URAIAN SINGKAT
KEGIATAN YANG DIAUDIT
PENILAIAN TERHADAP SISTIM
PENGENDALIAN INTERN
PROSEDUR AUDIT
KESIMPULAN ATAU TEMUAN AUDIT
01/23/23 215
TUJUAN AUDIT (AUDIT OBJECTIVE)
01/23/23 216
TUJUAN AUDIT (AUDIT OBJECTIVE)
01/23/23 217
PENJELASAN ATAU URAIAN SINGKAT
KEGIATAN YANG DIAUDIT (SYSTEM
DESCRIPTION)
PENJELASAN ATAU URAIAN SINGKAT
KEGIATAN YANG DIAUDIT
DIMAKSUDKAN UNTUK
MEMPEROLEH GAMBARAN YANG
LENGKAP DAN MENYELURUH
MENGENAI SEMUA AKTIVITAS YANG
TERLIBAT DALAM PROSES KEGIATAN
YANG DIAUDIT
01/23/23 218
PENILAIAN TERHADAP SISTEM
PENGENDALIAN INTERN DIMAKSUDKAN
UNTUK
MENENTUKAN DAPAT TIDAKNYA SISTEM
TERSEBUT DIPERCAYA ATAU DIANDALKAN
SEBAGAI DASAR PENETAPAN LUASNYA
PENGUJIAN YANG DILAKUKAN SERTA
TEHNIK AUDIT YANG DIGUNAKAN
SEBAGAI BAHAN UNTUK MEMBERIKAN
SARAN-SARAN PERBAIKAN BILA
DITEMUKAN KELEMAHAN-KELEMAHAN
DALAM SISTIM PENGENDALIAN INTERN
01/23/23 219
PROSEDUR AUDIT (AUDIT PROCEDURE)
01/23/23 220
SISTIMATIKA DAN TAHAPAN DALAM
PROSEDUR AUDIT SECARA GARIS BESAR
ADALAH SBB:
BIASANYA DIAWALI DENGAN MEMINTA LAPORAN
AKHIR YANG MEMUAT GAMBARAN MENYELURUH
DARI OBYEK ATAU KEGIATAN YANG DI AUDIT
SESUAI HASIL PENILAIAN TERHADAP SISTEM
PENGENDALIAN INTERN SERTA GAMBARAN YANG
DIPEROLEH DARI PENGKAJIAN TERHADAP
LAPORAN AKHIR, DITETAPKAN LUASNYA
PEMERIKSAAN DAN SAMPLING YANG
DIBUTUHKAN
01/23/23 221
SAMPLE BUKTI TES ATAS KENDALI
01/23/23 222
SAMPLE BUKTI TES ATAS KENDALI
01/23/23 223
DUA PENDEKATAN UMUM DALAM SAMPEL AUDIT
1. NON STATISTIK
2. STATISTIK
01/23/23 224
EMPAT BAGIAN DALAM SAMPEL AUDIT , BAIK
MENGGUNAKAN METODE STATISTIK MAUPUN NON
STATISTIK
1. PERENCANAAN SAMPEL
2. PEMILIHAN SAMPEL
3. PELAKSANAAN PENGUJIAN
4. EVALUASI HASIL
01/23/23 225
1.PERENCANAAN SAMPEL
TUJUAN PERENCANAAN SAMPEL ADALAH
UNTUK MENJAMIN BAHWA PENGUJIAN AUDIT
UNTUK MEMINIMALKAN KEMUNGKINAN
KEKELIRUAN NON SAMPLING
01/23/23 226
2.PEMILIHAN SAMPEL
01/23/23 227
3.PELAKSANAAN PENGUJIAN
01/23/23 228
4. EVALUASI HASIL
01/23/23 229
DUA ASPEK RISIKO SAMPLING
01/23/23 230
.
01/23/23 232
BAB 12
01/23/23 234
PIUTANG USAHA DAN PIUTANG LAIN-LAIN
01/23/23 236
.
PIUTANG DINYATAKAN SEBESAR JUMLAH
TAGIHAN DIKURANGI DENGAN TAKSIRAN
JUMLAH YANG TIDAK DAPAT DITAGIH.
JUMLAH KOTOR PIUTANG HARUS TETAP
DISAJIKAN PADA NERACA DIIKUTI DENGAN
PENYISIHAN UNTUK PIUTANG YANG TIDAK
DAPAT DITAGIH
01/23/23 237
AUDIT OBJEKTIVES PIUTANG
01/23/23 239
PENJELASAN ATAS TUJUAN PEMERIKSAAN
01/23/23 240
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN
ADANYA PEMISAHAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB ANTARA YG MELAKUKAN PENJUALAN,
MENGIRIMKAN BARANG, MELAKUKAN
PENAGIHAN, MEMBERIKAN OTORISASI ATAS
PENJUALAN KREDIT, MEMBUAT FAKTUR
PENJUALAN DAN MELAKUKAN PENCATATAN
DIGUNAKANNYA FORMULIR-FORMULIR YANG
BERNOMOR URUT TERCETAK (PRE NUMBERED)
MISALNYA SALES ORDER (PESANAN
PENJUALAN), SALES INVOICE (FAKTUR
PENJUALAN), DELIVERY ORDER (SURAT
PENGIRIMAN BARANG, CREDIT MEMO, KWIT
01/23/23 241
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN
DIGUNAKANNYA PRICE LIST (DAFTAR
HARGA JUAL) DAN SETIAP PENYIMPANGAN
DARI PRICE LIST ATAU SETIAP DISCOUNT
YG DIBERIKAN KEPADA PELANGGAN HARUS
DISETUJUI OLEH PEJABAT YANG
BERWENANG.
DIADAKANNYA SUB BUKU BESAR PIUTANG
ATAU KARTU PIUTANG (ACCOUNT
RECEIVABLE SUB LEDGER CARD) UNTUK
MASING-MASING PELANGGAN YANG SELALU
DI UPDATE (DIMUTAKHIRKAN)
01/23/23 242
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN
SETIAP AKHIR BULAN DIBUAT AGING
SCHEDULE PIUTANG (ANALISIS UMUR
PIUTANG)
SETIAP AKHIR BULAN JUMLAH SALDO
PIUTANG DARI MASING-MASING
PELANGGAN DIBANDINGKAN
(DIRECONSILE) DENGAN JUMLAH SALDO
PIUTANG MENURUT BUKU BESAR
SETIAP AKHIR BULAN DIKIRIM MONTHLY
STATEMENT OF ACCOUNT KEPADA MASING-
MASING PELANGGAN
01/23/23 243
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN
UANG KAS CHEK ATAU GIRO YG
DITERIMA DARI PELANGGAN HARUS
DISETOR DALAM JUMLAH SEUTUHNYA
PALING LAMBAT KEESOKAN HARINYA
MUTASI KREDIT DIPERKIRAAN
PIUTANG (BUKU BESAR DAN SUB BUKU
BESAR) YG BERASAL DARI RETUR
PENJUALAN DAN PENGHAPUSAN
PIUTANG HARUS DIOTORISASI OLEH
PEJABAT PERUSAHAAN YANG
BERWENANG
01/23/23 244
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN
01/23/23 245
UNTUK MEMERIKSA VALIDITY DAN
AUTHENTICITY DARI PIUTANG
VALIDITY MAKSUDNYA APAKAH PIUTANG
ITU SAH, MASIH BERLAKU, DALAM ARTI
DIAKUI OLEH YANG MEMPUNYAI UTANG
01/23/23 246
UNTUK MEMERIKSA COLLECTIBILITY
PIUTANG DAN CUKUP TIDAKNYA
ALLOWANCE FOR BAD DEBT
COLLECTIBILITY YG DIMAKSUD DISINI
ADALAH KEMUNGKINAN TERTAGIHNYA
PIUTANG.
PIUTANG HARUS DISAJIKAN DI NERACA
SEBESAR JUMLAH YG DIPERKIRAKAN BISA
DITAGIH.
KARENA ITU JUMLAH YG DIPERKIRAKAN
TIDAK BISA DITAGIH HARUS DIBUATKAN
PENYISIHAN DALAM JUMLAH YANG CUKUP
PIUTANG YG SUDAH PASTI TIDAK BISA
DITAGIH HARUS DIHAPUSKAN DENGAN
MENDEBET PENYISIHAN DAN MENGKREDIT
PIUTANG
01/23/23 247
AUDITOR HARUS MEMERIKSA CUKUP
TIDAKNYA ALLOWANCE FOR BAD DEBT
KARENA ALASAN-ALASAN:
JIKA ALLOWANCE YG DIBUAT TERLALU
BESAR MAKA AKIBATNYA PIUTANG
DISAJIKAN TERLALU KECIL (UNDERSTATED)
DAN BIAYA TERLALU BESAR (OVERSTATED)
DAN RUGI LABA TERLALU KECIL
(UNDERSTATED)
JIKA ALLOWANCE YG DIBUAT TERLALU
KECIL MAKA AKIBATNYA PIUTANG
DISAJIKAN OVERSTATED, BIAYA
UNDERSTATED DAN RUGI LABA
OVERSTATED
01/23/23 248
BAB 13
PENGUJIAN SIKLUS
PEMBAYARAN GAJI DAN
KEPEGAWAIAN AUDIT OF THE
PAYROLL AND PERSONEL CYCLE
01/23/23 249
PENGUJIAN SIKLUS PEMBAYARAN
GAJI DAN KEPEGAWAIAN
PEMERIKSAAN PEMBAYARAN GAJI IDENTIK
DENGAN PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN
RUGI LABA (PROFIT AND LOSS ACCOUNTS)
PERKIRAAN RUGI LABA TERDIRI ATAS:
- PENDAPATAN OPERASI
- HARGA POKOK PENJUALAN
- BEBAN OPERASI
- PENDAPATAN DAN BEBAN DI LUAR
OPERASI
- POS LUAR BIASA
01/23/23 250
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
PENGHASILAN DIDEFINISIKAN DALAM
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI
PENINGKATAN MANFAAT EKONOMI SELAMA
SUATU PERIODE AKUNTANSI TERTENTU
DALAM BENTUK PEMASUKAN ATAU
PENAMBAHAN AKTIVA ATAU PENURUNAN
KEWAJIBAN YG MENGAKIBATKAN
KENAIKAN EKUITAS, YG TIDAK BERASAL
DARI KONTRIBUSI PENANAM MODAL
01/23/23 251
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
PENGHASILAN (INCOME) MELIPUTI, BAIK
PENDAPATAN (REVENUE) MAUPUN
KEUNTUNGAN (GAIN).
PENDAPATAN ADALAH PENGHASILAN YANG
TIMBUL DARI AKTIVITAS PERUSAHAAN
YANG BIASA DAN DIKENAL DENGAN
SEBUTAN YANG BERBEDA SEPERTI
PENJUALAN, PENGHASILAN JASA (FEES),
BUNGA, DIVIDEN, ROYALTY DAN SEWA
01/23/23 252
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
KEUNTUNGAN (GAIN) BISA BERASAL DARI:
- PENJUALAN AKTIVA TETAP (GAIN ON
SALE OF FIXED ASSETS),
- TUKAR TAMBAH AKTIVA TETAP TIDAK
SEJENIS (GAIN ON TRADE - IN)
- KEUNTUNGAN SELISIH KURS (FOREIGN
EXCHANGE GAIN)
01/23/23 253
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
POS LUAR BIASA MAKSUDNYA KERUGIAN
YANG TIMBUL DARI KEJADIAN ATAU
TRANSAKSI YANG BERSIFAT TIDAK NORMAL
DAN TIDAK SERING TERJADI
MISALNYA, KERUGIAN SEBAGAI AKIBAT
GEMPA BUMI, KEBAKARAN ATAU BANJIR.
KERUGIAN TERSEBUT SETELAH DIKURANGI
DENGAN KLAIM ASURANSI, JIKA ADA
DISAJIKAN SEBAGAI POS LUAR BIASA
DALAM LAPORAN RUGI LABA
01/23/23 254
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
HARGA POKOK PENJUALAN ADALAH JUMLAH
YANG HARUS DIKELUARKAN PERUSAHAAN
UNTUK MEMPEROLEH BARANG YANG
TERJUAL (COST OF MERCHANDISE SOLD)
ATAU UNTUK MEMPRODUKSI BARANG YANG
TERJUAL (COST OF GOODS SOLD).
01/23/23 255
COST OF MERCHANDISE SOLD
(PHYSICAL SYSTEM)
PERSEDIAAN AWAL BRG DAG Rp ………..
+/+ PEMBELIAN BERSIH Rp ……….. +
BRG DAG TERSEDIA UTK DIJUAL Rp ... ……….
-/- PERSEDIAAN AKHIR BRG DAGRp .……….. -
HARGA POKOK PENJUALAN Rp ………….
01/23/23 256
COST OF GOODS MANUFACTURED
(PHYSICAL SYSTEM)
PERSEDIAAN AWAL BAHAN BAKU Rp…. ……
+/+ PEMBELIAN BERSIH Rp ……...+
BHN BAKU TERSEDIA UTK DIPAKAI Rp ………
-/- PERS AKHIR BAHAN BAKU Rp ……… -
PEMAKAIAN BAHAN BAKU Rp ……….
UPAH LANGSUNG Rp ……….
OVERHEAD PABRIK Rp ……….
BIAYA PRODUKSI (COST OF PROD) Rp ………
+/+ PERS AWALBRG DLM PROSES Rp …….. +
-/- PERS AKHIR BRG DLM PROSES Rp …….. -
COST OF GOODS MANUFACTURED Rp ……….
01/23/23 257
COST OF GOODS SOLD (HARGA POKOK
PENJUALAN)
BIAYA PABRIKASI (COST OF GOODS
MANUFACTURED) Rp ………..
+/+ PERS AWAL BARANG JADI Rp ……….. +
-/- PERS AKHIR BARANG JADI Rp ……….. -
HARGA POKOK PENJUALAN Rp ….………
(COST OF GOODS SOLD)
01/23/23 258
BEBAN OPERASI (OPERATING
EXPENSES) TERDIRI ATAS:
BEBAN PENJUALAN (SELLING EXPENSES)
ANTARA LAIN GAJI BAGIAN PENJUALAN,
KOMISI SALESMAN, PROMOSI,
ENTERTAINMENT, TANSPOR DLL
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
ANTARA LAIN GAJI BAGIAN AKUNTANSI
DAN KEUANGAN, PERSONALIA DAN UMUM,
BIAYA SEWA, LISTRIK, AIR, TELPON,
ENTERTAINMENT, PERJALANAN DINAS,
PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR DLL
01/23/23 259
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN DLM
PEMERIKSAAN PERKIRAAN RUGI LABA
01/23/23 261
PENGECUALIANNYA ANTARA LAIN:
01/23/23 262
PENGECUALIANNYA ANTARA LAIN:
01/23/23 263
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEMBAYARAN GAJI
1. UNTUK MENGETAHUI APAKAH TERDAPAT
INTERNAL CONTROL YG BAIK ATAS
PENDAPATAN DAN BEBAN, TERMASUK
APAKAH PERUSAHAAN MENGGUNAKAN
ACCRUAL BASIS BAIK UNTUK MENCATAT
PENDAPATAN MAUPUN BEBAN.
2. UNTUK MEMERIKSA APAKAH SEMUA
PENDAPATAN YG MENJADI HAK
PERUSAHAAN TELAH DICATAT DI BUKU,
DAN APAKAH PENDAPATAN YG DICATAT
BETUL-BETUL MERUPAKAN HAK
PERUSAHAAN, DENGAN MENGGUNAKAN
CUT-OFF YANG TEPAT
01/23/23 264
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEMBAYARAN GAJI
3. UNTUK MEMERIKSA APAKAH SEMUA BIAYA
YG MENJADI BEBAN PERUSAHAAN TELAH
DICATAT DI BUKU, DAN APAKAH SEMUA
BIAYA YG DICATAT BETUL-BETUL
MERUPAKAN BEBAN PERUSAHAAN, DGN
MEMPERHATIKAN CUT-OFF YANG TEPAT
4. UNTUK MEMERIKSA APAKAH TERDAPAT
FLUKTUASI YANG BESAR DALAM
PERKIRAAN PENDAPATAN DAN BEBAN
BAIK JIKA DIBANDINGKAN DENGAN
TAHUN SEBELUMNYA MAUPUN BULAN PER
BULAN ATAU DGN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BEBAN
01/23/23 265
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEMBAYARAN GAJI
5. UNTUK MEMERIKSA APAKAH PENDAPATAN
DAN BEBAN TELAH DILAPORKAN SESUAI
DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM (SAK)
01/23/23 266
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA
01/23/23 268
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA
01/23/23 269
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA
01/23/23 270
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA
01/23/23 272
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA
01/23/23 273
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA
01/23/23 274
BAB 14
01/23/23 275
SIFAT DAN CONTOH PEROLEHAN
DAN PEMBAYARAN ASET TETAP
ASET TETAP DISEBUT JUGA PROPERTY, PLANT
EQUIPMENT, YANG MEMPUNYAI SIFAT ATAU
CIRI SBB:
1. TUJUAN DARI PEMBELIANNYA BUKAN UNTUK
DIJUAL KEMBALI ATAU DIPERJUALBELIKAN
SEBAGAI BARANG DAGANGAN, TETAPI
UNTUK DIPERGUNAKAN DALAM KEGIATAN
OPERASI PERUSAHAAN
2. MEMPUNYAI MASA MANFAAT LEBIH DARI
SATU TAHUN
3. JUMLAH MATERIALNYA CUKUP
01/23/23 276
SIFAT YANG PERTAMA, UNTUK
KEGIATAN OPERASI PERUSAHAAN
MOBIL YANG DIMILIKI PT ASTRA SEBAGAI PRODUSEN
MOBIL, HASIL PRODUKSI/RAKITAN YANG BERUPA MOBIL
UNTUK DIJUAL HARUS DIGOLONGKAN SEBAGAI
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN (INVENTORY),
SEDANGKAN MOBIL YANG DIPAKAI UNTUK ANTAR
JEMPUT KARYAWAN, DIGUNAKAN OLEH DIREKSI DAN
PARA MANAJER PERUSAHAAN HARUS DIGOLONGKAN
SEBAGAI ASET TETAP
SIFAT KEDUA MERUPAKAN SALAH SATU ALASAN
MENGAPA ASET TETAP HARUS DISUSUTKAN
BIAYA PENYUSUTAN MERUPAKAN ALOKASI DARI BIAYA
PENGGUNAAN ASET TETAP SELAMA MASA MANFAATNYA
SECARA SISTIMATIS DAN TERATUR (MENGGUNAKAN
METODE YANG DITERAPKAN SECARA KONSISTEN)
01/23/23 277
SIFAT KETIGA MERUPAKAN SALAH
SATU ALASAN
MERUPAKAN SALAH SATU ALASAN MENGAPA
SETIAP PERUSAHAAN HARUS MEMPUNYAI
KEBIJAKAN KAPITALISASI, YANG
MEMBEDAKAN ANTARA CAPITAL EXPENDITURE
DAN REVENUE EXPENDITURE
CAPITAL EXPENDITURE ADALAH SUATU
PENGELUARAN MODAL YANG JUMLAHNYA
MATERIAL DAN MEMPUNYAI MANFAAT LEBIH
DARI SATU TAHUN
REVENUE EXPENDITURE ADALAH SUATU
PENGELUARAN YANG JUMLAHNYA TIDAK
MATERIAL WALAUPUN MANFAATNYA
MUNGKIN LEBIH DARI SATU TAHUN
01/23/23 278
.
REVENUE EXPENDITURE MERUPAKAN
PENGELUARAN YANG DILAKUKAN
PERUSAHAAN ALAM RANGKA MENGHASILKAN
PENDAPATAN DAN DIBEBANKAN KE DALAM
RUGI LABA PADA SAAT TERJADINYA BEBAN
TERSEBUT
MISALNYA PEMBELIANMESIN TIK, MEJA TULIS
YANG HARGA PER UNITNYA KURANG DARI Rp
500.000,00 BAGI PERUSAHAAN YANG BESAR
(BANK MANDIRI, PERTAMINA) AKAN
MERUPAKAN REVENUE EXPENDITURE, AKAN
TETAPI BAGI PERUSAHAAN KECIL AKAN
MERUPAKAN CAPITAL EXPENDITURE
01/23/23 279
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEROLEHAN DAN
PEMBAYARAN ASET TETAP
1. APAKAH TERDAPAT INTERNAL CONTROL YANG
CUKUP ATAS ASET TETAP
2. APAKAH ASET TETAP YANG TERCANTUM DI
NERACA BETUL-BETUL ADA, MASIH
DIGUNAKAN DAN DIMILIKI OLEH PERUSAHAAN
3. APAKAH PENAMBAHAN ASET TETAP DALAM
TAHUN BERJALAN (PERIODE YANG DIPERIKSA)
BETUL-BETUL MERUPAKAN CAPITAL
EXPENDITURE, DIOTORISASI OLEH PEJABAT
PERUSAHAAN YANG BERWENANG, DIDUKUNG
BUKTI-BUKTI YANG LENGKAP DAN DICATAT
DGN BENAR
01/23/23 280
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEROLEHAN DAN
PEMBAYARAN ASET TETAP
4. APAKAH DISPOSAL (PENARIKAN) ASET TETAP
SUDAH DICATAT DENGAN BENAR DI BUKU
PERUSAHAAN DAN TELAH DIOTORISASI OLEH
PEJABAT YANG BERWENANG
5. APAKAH PEMBEBANAN PENYUSUTAN SUDAH
SESUAI PSAK, KONSISTEN DAN
PERHITUNGANNYA BENAR
6. APAKAH ADA ASET TETAP YANG DIJADIKAN
SEBAGAI JAMINAN
7. APAKAH PENJAJIAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN SUDAH SESUAI PSAK (PRINSIP
AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM
01/23/23 281
PROSEDUR PEMERIKSAAN
01/23/23 282
PROSEDUR PEMERIKSAAN
01/23/23 283
PROSEDUR PEMERIKSAAN
01/23/23 284
PROSEDUR PEMERIKSAAN
01/23/23 285
PROSEDUR PEMERIKSAAN
01/23/23 286
BAB 15
01/23/23 287
SIFAT DAN CONTOH PEMERIKSAAN
PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
MENURUT PSAK, PERSEDIAAN ADALAH:
1. ASET YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
DALAM KEGIATAN NORMAL
2. ASET DALAM PROSES PRODUKSI DAN
ATAU DALAM PERJALANAN, ATAU
3. ASET DALAM BENTUK BAHAN ATAU
PERLENGKAPAN (SUPPLIES) UNTUK
DIGUNAKAN DALAM PROSES
PRODUKSI ATAU PEMBERIAN JASA
01/23/23 288
PERSEDIAAN MEMPUNYAI SIFAT-
SIFAT
1. BIASANYA MERUPAKAN ASET LANCAR
(CURRENT ASSETS) KARENA MASA
PERPUTARANNYA BIASANYA KURANG
ATAU SAMA DENGAN SATU TAHUN
2. MERUPAKAN JUMLAH YANG BESAR,
TERUTAMA DALAM PERUSAHAAN
DAGANG DAN INDUSTRI
01/23/23 289
PERSEDIAAN MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT
01/23/23 290
PERKIRAAN YANG DIGOLONGKAN
SEBAGAI PERSEDIAAN
1. BAHAN BAKU (RAW MATERIAL)
2. BARANG DALAM PROSES (WORK IN PROCESS)
3. BARANG JADI (FINISHED GOODS)
4. SUKU CADANG (SPARE PART)
5. BAHAN PEMBANTU: OLIE, BENSIN, SOLAR
6. BARANG DALAM PERJALANAN (GOODS IN TRANSIT), YAITU
BARANG YANG SUDAH DIKIRIM OLEH SUPPLIER TETAPI
BELUM SAMPAI DI GUDANG PERUSAHAAN
7. BARANG KONSINYASI: CONSIGNMENT OUT (BARANG
PERUSAHAAN YANG DITITIP JUAL PADA PERUSAHAAN
LAIN). SEDANGKAN CONSIGNMENT IN (BARANG
PERUSAHAAN LAIN YANG DITITIP JUAL DI PERUSAHAAN)
TIDAK BOLEH DILAPORKAN SEBAGAI PERSEDIAAN
PERUSAHAAN.
01/23/23 291
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES)
PERSEDIAAN & PERGUDANGAN
01/23/23 293
PROSEDUR PEMERIKSAAN (YANG DISARANKAN)
ATAS PERSEDIAAN & PERGUDANGAN
01/23/23 294
PROSEDUR PEMERIKSAAN UNTUK
COMPLAINCE TEST
1. PELAJARI DAN EVALUASI INTERNAL CONTROL
ATAS PERSEDIAAN
BIASANYA MENGGUNAKAN ICQ.
LAKUKAN TEST TRANSAKSI (COMPLIANCE
TEST):
- TEST PEMBELIAN DENGAN MENGGUNAKAN
PURCHASE ORDER SEBAGAI SAMPLE
- TEST PEMAKAIAN PERSEDIAAN (BAHAN
BAKU) DENGAN MATERIAL REQUISITION
- TEST PENJUALAN DENGAN FAKTUR
PENJUALAN
01/23/23 295
PROSEDUR PEMERIKSAAN UNTUK
COMPLAINCE TEST
01/23/23 296
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE
TEST ATAS PERSEDIAAN
1. LAKUKAN OBSERVASI ATAS STOCK OPNAME
(PERHITUNGAN PISIK) YANG DILAKUKAN
PERUSAHAAN (CLIENT)
2. MINTA FINAL INVENTORY LIST (INVENTORY
COMPILATION) DAN LAKUKAN PROSEDUR
PEMERIKSAAN BERIKUT INI:
- CHECK MATHEMATICAL ACCURACY (PENJUMLAHAN
DAN PERKALIAN)
- COCOKKAN “QUANTITY PER BOOK” DENGAN STOCK
CARD
- COCOKKAN “QUANTITY PER ACCOUNT” DENGAN
“COUNT SHEET” KITA (AUDITOR)
- COCOKKAN TOTAL VALUE DENGAN GL PERSEDIAAN
01/23/23 297
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE
TEST ATAS PERSEDIAAN
3. KIRIMKAN KONFIRMASI UNTUK PERSEDIAAN
CONSIGNMENT OUT
4. PERIKSA UNIT PRICE DARI RAW MATERIAL (BAHAN
BAKU), WORK IN PROCESS (BARANG DALAM PROSES),
FINISHED GOODS (BARANG JADI) DAN SUPPLIES
(BAHAN PEMBANTU)
5. LAKUKAN REKONSILIASI JIKA STOCK OPNAME
DILAKUKAN BEBERAPA WAKTU SEBELUM ATAU
SESUDAH TANGGAL NERACA
6. PERIKSA CUKUP TIDAKNYA ALLOWANCE FOR SLOW
MOVING (BARANG-BARANG YANG BERGERAK LAMBAT
(BARANG-BARANG YANG RUSAK DAN BARANG-
BARANG YANG KETINGGALAN MODE
01/23/23 298
BAB 16
01/23/23 300
SIKLUS PEROLEHAN DAN
PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
RELATIF HANYA SEDIKIT TRANSAKSI
JUMLAHNYA MENGELUARKAN OBLIGASI,
TETAPI SERINGKALI OBLIGASI DITERBITKAN,
UMUMNYA DALAM JUMLAH YANG BESAR
OLEH KARENA ITU, BERJUMLAH BESAR,
UMUMNYA DILAKUKAN VERIFIKASI TERHADAP
SETIAP TRANSAKSI YANG TERJADI DALAM
SIKLUS TERSEBUT UNTUK SELURUH TAHUN
SEBAGAI BAGIAN DALAM VERIFIKASI ATAS
AKUN NERACA
01/23/23 301
AKUN-AKUN UTAMA
01/23/23 302
BAB 17
PEMERIKSAAN KAS DAN
BANK (AUDIT OF CASH
BALANCE)
01/23/23 303
SIFAT DAN CONTOH
KAS & BANK
KAS MERUPAKAN HARTA LANCAR
PERUSAHAAN YANG SANGAT MENARIK DAN
MUDAH UNTUK DISELEWENGKAN
UNTUK MEMPERKECIL KEMUNGKINAN
TERJADINYA KECURANGAN ATAU
PENYELEWENGAN YANG MENYANGKUT UANG
KAS PERUSAHAAN, DIPERLUKAN ADANYA
PENGENDALIAN INTERN YANG BAIK ATAS KAS
& BANK
01/23/23 304
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN
1. YANG DIMAKSUD DENGAN KAS ADALAH
ALAT PEMBAYARAN YANG SIAP DAN BEBAS
DIPERGUNAKAN UNTUK MEMBIAYAI
KEGIATAN UMUM PERUSAHAAN
2. YANG DIMAKSUD DENGAN BANK ADALAH
SISA REKENING GIRO PERUSAHAAN YANG
DAPAT DIPERGUNAKAN SECARA BEBAS UNTK
MEMBIAYAI KEGIATAN UMUM PERUSAHAAN
01/23/23 305
PERKIRAAN YANG
DIGOLONGKAN KAS
1. KAS KECIL (PETTY CASH) DALAM RUPIAH
MAUPUN MATA UANG ASING
2. SALDO REKENING GIRO DI BANK DALAM
RUPIAH MAUPUN UANG ASING
3. BON-BON KAS KECIL YANG BELUM DI
REIMBURSED
4. CHECK TUNAI YANG BELUM DISETOR
01/23/23 306
PERKIRAAN YANG TIDAK DAPAT
DIGOLONGKAN SEBAGAI KAS
1. DEPOSITO BERJANGKA
2. CHECK MUNDUR DAN CHECK KOSONG
3. DANA YANG DISISIHKAN UNTUK TUJUAN
TERTENTU (SINKING FUND)
4. REKENING GIRO YANG TIDAK DAPAT SEGERA
DIGUNAKAN KARENA DIBEKUKAN
01/23/23 307
TUJUAN PEMERIKSAAN ( AUDIT
OBJECTIVE) KAS DAN BANK
1. APAKAH TERDAPAT INTERNAL CONTROL
YANG CUKUP BAIK ATAS KAS DAN BANK
SERTA TRANSAKSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS DAN BANK
2. APAKAH SALDO KAS DAN BANK YANG ADA DI
NERACA PER TANGGAL NERACA BETUL-BETUL
ADA DAN DIMILIKI PERUSAHAAN (EXISTENCE)
3. APAKAH ADA PEMBATASAN UNTUK
PENGGUNAAN SALDO KAS DAN BANK
01/23/23 308
TUJUAN PEMERIKSAAN ( AUDIT
OBJECTIVE) KAS DAN BANK
4. JIKA ADA SALDO KAS DAN BANK DALAM
VALUTA ASING, APAKAH SALDO TSB. SUDAH
DIKONVERSIKAN KE DALAM RUPIAH
DENGAN MENGGUNAKAN KURS TENGAH BI
PADA TANGGAL NERACA DAN APAKAH
SELISIH KURS YANG TERJADI SUDAH
DIBEBANKAN ATAU DIKREDITKAN KE RUGI
LABA TAHUN BERJALAN
5. APAKAH PENYAJIANNYA DI NERACA SESUAI
DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM
01/23/23 309
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK DAN
TRANSAKSI PENERIMAAN PENGELUARAN
KAS BANK
1. ADANYA PEMISAHAN TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB ANTARA YANG
MENERIMA DAN MENGELUARKAN KAS
DENGAN YANG MELAKUKAN
PENCATATAN, MEMBERIKAN
OTORISASI ATAS PENGELUARAN DAN
PENERIMAAN KAS BANK
01/23/23 310
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KAS DAN BANK
1. PAHAMI DAN EVALUASI INTERNAL CONTROL ATAS
KAS DAN BANK SERTA TRANSAKSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS BANK
2. BUAT TOP SCHEDULE CASH ON HAND AND IN BANK
PER TANGGAL NERACA (31.12.2007), APAKAH ADA HAL-
HAL YANG UNUSUAL (DI LUAR KEBIASAAN)
3. LAKUKAN CASH COUNT (PERHITUNGAN PISIK UANG)
PER TANGGAL NERACA, BISA JUGA SEBELUM ATAU
SESUDAH TANGGAL NERACA
4. KIRIM KONFIRMASI ATAU DAPATKAN PERNYATAAN
SALDO DARI KASIR DALAM HAL TIDAK DILAKUKAN
KAS OPNAME
5. KIRIM KONFIRMASI UNTUK SELURUH REKENING BANK
YANG DIMILIKI PERUSAHAAN
01/23/23 311
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KAS DAN BANK
6. MINTA REKONSILIASI BANK PER TANGGAL NERACA
(31.12.2007)
7. LAKUKAN PEMERIKSAAN ATAS REKONSILIASI BANK
8. REVIEW JAWABAN KONFIRMASI DARI BANK, NOTULEN
RAPAT DAN PERJANJIAN KREDIT UNTUK MENGETAHUI
APAKAH ADA PEMBATASAN DARI REKENING BANK
YANG DIMILIKI PERUSAHAAN
9. PERIKSA INTER BANK TRANSFER 1 MINGGU SEBELUM
DAN SESUDAH TANGGAL NERACA, UNTUK
MENGETAHUI ADANYA KITTING UNTUK TUJUAN
WINDOW DRESSING
10. PERIKSA TRANSAKSI KAS SESUDAH TANGGAL NERACA
SAMPAI MENDEKATI TANGGAL SELESAINYA
PEMERIKSAAN LAPANGAN
01/23/23 312
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KAS DAN BANK
11. SEANDAINYA ADA SALDO KAS DAN BANK DALAM
MATA UANG ASING PER TANGGAL NERACA, PERIKSA
APAKAH SALDO TERSEBUT SUDAH DIKONVERSIKAN KE
DALAM RUPIAH DENGAN MENGGUNAKAN KURS
TENGAH BI PADA TANGGAL NERACA DAN APAKAH
SELISIH KURS YANG TERJADI SUDAH DIBEBANKAN
ATAU DIKREDITKAN PADA RUGI LABA TAHUN
BERJALAN
12. PERIKSA APAKAH PENYAJIAN KAS DAN BANK DI
NERACA DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
SESUAI PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM
13. BUAT KESIMPULAN DI TOP SCHEDULE KAS DAN BANK
ATAU DI MEMO TERSENDIRI MENGENAI KEWAJARAN
DARI CASH ON HAND DAN IN BANK, SETELAH KITA
MENJALANKAN SELURUH AUDIT PROSEDUR DIATAS
01/23/23 313
BAB 18
MENYELESAIKAN AUDIT
(COMPLETING AUDIT)
01/23/23 314
MANAGEMENT LETTERS
01/23/23 315
MANAGEMENT LETTERS
01/23/23 317
CONTOH MANAGEMENT LETTERS
01/23/23 318
KEGAGALAN DALAM OPERASI
PENGENDALIAN INTERN
1. ADANYA KESALAHAN YANG TERBUKTI DILAKUKAN
DENGAN SENGAJA OLEH KARYAWAN ATAU
MANAJEMEN
2. TERBUKTI ADANYA MANIPULASI, PEMALSUAN ATAU
PENGUBAHAN CATATAN AKUNTANSI ATAU BUKTI
PENDUKUNG
3. TERBUKTI ADANYA KESENGAJAAN SALAH PENERAPAN
PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM
4. TERBUKTI ADANYA PEMBERIAN PENYAJIAN YANG
SALAH OLEH KARYAWAN KLIEN KEPADA AUDITOR
5. TERBUKTI ADANYA KARYAWAN ATAU MANAJEMEN
YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN KECAKAPAN
DAN PELATIHAN UNTUK MELAKSANAKAN FUNGSI
YANG DITUGASKAN KEPADA MEREKA
01/23/23 319
KEGAGALAN DALAM OPERASI
PENGENDALIAN INTERN
01/23/23 320
MANAGEMENT LETTERS
SETELAH AUDITOR MENCATAT,
MENGEVALUASI DAN MENGUJI SISTEM
PENGENDALIAN INTERN KLIEN, DIBUATKAN
SUATU DAFTAR YANG BERISI REKOMENDASI
PERBAIKAN SISTEM
AUDITOR MENYATAKAN DIMANA
PENGENDALIAN INTERN YANG DAPAT
DITINGKATKAN ATAU DIMANA KELEMAHAN-
KELEMAHAN SISTEM DAPAT DIPERBAIKI
DENGAN MENERBITKAN MANAGEMENT LETTERS
KEPADA KLIEN YANG BERISI REKOMENDASI
YANG TEPAT DAN DUKUNGAN-DUKUNGAN
UNTUK PERBAIKAN SITUASI
01/23/23 321
MANAGEMENT LETTERS
SURAT TERSEBUT HARUS DISIAPKAN PADA
KESIMPULAN SEMENTARA PEKERJAAN (JIKA
PEKERJAAN DIJADWAL) AGAR SUPAYA
MEMUNGKINKAN KLIEN MENANGGAPI
USULAN SEBELUM MEMULAI PEKERJAAN AKHIR
TAHUN
PADA SAAT PENYELESAIAN VERIFIKASI AKHIR
TAHUN , MANAGEMENT LETTERS FINAL
DISELESAIKAN DENGAN MEMERINCI
KELEMAHAN-KELEMAHAN YANG ADA DAN
MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN
DENGAN AUDIT
01/23/23 322
01/23/23 323