Auditing

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 323

AUDITING

OLEH
SIDIK PARMONO

01/23/23 1
REFERENSI

1. AUDITING, SUKRISNO AGOES


(BUKU 1 & 2)

01/23/23 2
BAB I
AUDITING

01/23/23 3
PENGERTIAN AUDITING

 SUATU PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN


SECARA KRITIS DAN SISTIMATIS, OLEH
PIHAK YANG INDEPENDEN, TERHADAP
LAPORAN KEUANGAN YANG TELAH DISUSUN
OLEH MANAJEMEN, BESERTA CATATAN-
CATATAN PEMBUKUAN DAN BUKTI-BUKTI
PENDUKUNGNYA DENGAN TUJUAN UNTUK
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT MENGENAI
KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN TERSEBUT.

01/23/23 4
BEBERAPA HAL PENTING DARI PENGERTIAN

1. YANG DIPERIKSA ADALAH LAPORAN


KEUANGAN YG TELAH DISUSUN OLEH
MANAJEMEN BESERTA CATATAN-CATATAN
PEMBUKUAN DAN BUKTI-BUKTI
PENDUKUNGNYA, YANG TERDIRI ATAS:
- NERACA (LAP. POSISI KEU)
- LAPORAN LABA RUGI
- LAPORAN PERUBAHAN MODAL
- LAPORAN ARUS KAS

01/23/23 5
CATATAN PEMBUKUAN TERDIRI ATAS:

1. BUKU HARIAN:
- BUKU KAS/BANK
- BUKU PENJUALAN
- BUKU PEMBELIAN
2. BUKU BESAR (GENERAL LEDGER)
3. SUB BUKU BESAR/BUKU PEMBANTU
(SUBSIDIARY LEDGER)
- PIUTANG
- UTANG
- ASET TETAP
- KARTU PERSEDIAAN
01/23/23 6
BUKTI-BUKTI PENDUKUNG

1. BUKTI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN


KAS/BANK
2. FAKTUR PENJUALAN
3. JURNAL VOUCHER
4. DLL

DOKUMEN LAIN YANG DIPERIKSA:


- NOTULEN RAPAT DIREKSI
- AKTE PENDIRIAN
- KONTRAK
- PERJANJIAN KREDIT DLL
01/23/23 7
LAPORAN KEUANGAN TERDIRI ATAS

 LAP POSISI KEU (NERACA (BALANCE SHEET)


ADALAH SUATU LAPORAN YANG
MENGGAMBARKAN POSISI KEUANGAN SUATU
PERUSAHAAN (BERUPA HARTA, HUTANG DAN
MODAL) PADA SUATU SAAT (TANGGAL)
TERTENTU
 LAPORAN RUGI LABA (PROFIT AND LOSS
STATEMENT) ADALAH SUATU LAPORAN YANG
MENGGAMBARKAN HASIL USAHA PERUSAHAAN
(BERAPA PENDAPATAN, BIAYA DAN RUGI ATAU
LABA) UNTUK SUATU PERIODE TERTENTU

01/23/23 8
LAPORAN KEUANGAN TERDIRI ATAS

 LAPORAN PERUBAHAN MODAL (CAPITAL


STATEMENT) ADALAH SUATU LAPORAN YANG
MENGGAMBARKAN PERUBAHAN MODAL (BERAPA
MODAL AWAL, RUGI LABA, PRIVE DAN MODAL
AKHIR) UNTUK SUATU PERIODE TERTENTU
 LAPORAN PERUBAHAN LABA (RUGI) DITAHAN
(RETAINED EARNINGS STATEMENT) ADALAH
SUATU LAPORAN YANG MENGGAMBARKAN
PERUBAHAN LABA DITAHAN (BERAPA RETAINED
EARNING AWAL, RUGI LABA, PEMBAGIAN
DEVIDEND DAN RETAINED EARNING AKHIR)
UNTUK SUATU PERIODE TERTENTU

01/23/23 9
LAPORAN KEUANGAN TERDIRI ATAS

 LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW


STATEMENT) ADALAH SUATU
LAPORAN YANG MENGGAMBARKAN
ARUS KAS (ARUS MASUK KAS ATAU
SETARA KAS) SELAMA SUATU
PERIODE TERTENTU DAN
DIKLASIFIKASIKAN MENURUT
AKTIVITAS OPERASI, INVESTASI, DAN
PEMBELANJAAN
01/23/23 10
YANG PERLU DIPERHATIKAN
ADALAH
1. BAHWA LAPORAN KEUANGAN DISUSUN
OLEH MANAJEMEN, DAN MANAJEMEN
BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEWAJARAN
LAPORAN KEUANGAN TERSEBUT.
2. AKUNTAN PUBLIK BERTUGAS UNTUK
MEMERIKSA LAPORAN KEUANGAN
TERSEBUT DAN BERTANGGUNG JAWAB
ATAS OPINI (PENDAPAT) YANG
DIBERIKANNYA ATAS KEWAJARAN
LAPORAN KEUANGAN TSB.
01/23/23 11
KEDUA, PEMERIKSAAN DILAKUKAN SECARA
SISTIMATIS DAN KRITIS

 SECARA SISTIMATIS
AKUNTAN PUBLIK HARUS MERENCANAKAN
PEMERIKSAANNYA SEBELUM PROSES PEMERIKSAAN
DIMULAI, DENGAN MEMBUAT AUDIT PLAN (RENCANA
PEMERIKSAAN)
 AUDIT PLAN BERISI ANTARA LAIN:
- KAPAN PEMERIKSAAN DIMULAI
- BERAPA LAMA PEMERIKSAAN
- KAPAN LAPORAN SELESAI
- BERAPA ORANG AUDIT STAF YG DITUGASKAN
- MASALAH-MASALAH YG DIPERKIRAKAN AKAN
DIHADAPI DI BIDANG AUDITING, AKUNTANSI,
PERPAJAKAN DLL.

01/23/23 12
KEDUA, PEMERIKSAAN DILAKUKAN SECARA
SISTIMATIS DAN KRITIS

 SECARA KRITIS
- PEMERIKSAAN DIPIMPIN SEORANG YG
MEMPUNYAI GELAR AKUNTAN (REGISTERED
AKUNTAN) DAN MEMPUNYAI IJIN PRAKTEK
SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DARI MENTERI
KEUANGAN
- PELAKSANA PEMERIKSAAN HARUSLAH
SEORANG YG MEMPUNYAI PENDIDIKAN,
PENGALAMAN DAN KEAHLIAN DI BIDANG
AKUNTANSI, PERPAJAKAN, SISTEM
AKUNTANSI DAN PEMERIKSAAN AKUNTAN
01/23/23 13
.
 KALAU AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT STAFNYA
TIDAK MEMPUNYAI KEAHLIAN TSB., TIDAK
MUNGKIN PEMERIKSAAN DILAKUKAN SECARA
KRITIS (CERMAT, HATI-HATI DAN WASPADA
TERHADAP KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN
TERJADINYA PENYIMPANGAN ATAU
KESALAHAN)

01/23/23 14
KETIGA, PEMERIKSAAN DILAKUKAN OLEH PIHAK
YANG INDEPENDEN, YAITU AKUNTAN PUBLIK

 AKUNTAN PUBLIK HARUS INDEPENDEN, DALAM


ARTI, SEBAGAI PIHAK DI LUAR PERUSAHAAN
YANG DIPERIKSA TIDAK BOLEH MEMPUNYAI
KEPENTINGAN TERTENTU DI DALAM
PERUSAHAAN TERSEBUT (MISAL SBG
PEMEGANG SAHAM, DIREKSI ATAU DEWAN
KOMISARIS).
 AKUNTAN PUBLIK HARUS INDEPENDEN,
KARENA SEBAGAI ORANG KEPERCAYAAN
MASYARAKAT, HARUS BEKERJA SECARA
OBYEKTIVE, TIDAK MEMIHAK KE PIHAK
MANAPUN DAN MELAPORKAN APA ADANYA

01/23/23 15
KEEMPAT, TUJUAN DARI
PEMERIKSAAN AKUNTAN ADALAH
 UNTUK DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT
MENGENAI KEWAJARAN LAPORAN
KEUANGAN YANG DIPERIKSA.
 LAPORAN KEUANGAN YANG WAJAR
ADALAH DISUSUN BERDASARKAN
PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA
SECARA UMUM (STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN) DITERAPKAN SECARA
KONSISTEN DAN TIDAK MENGANDUNG
KESALAHAN YANG MATERIAL (BESAR
ATAU SIGNIFIKAN)
01/23/23 16
KEEMPAT, TUJUAN DARI
PEMERIKSAAN AKUNTAN ADALAH
 AKUNTAN PUBLIK TIDAK DAPAT MENYATAKAN
BAHWA LAPORAN KEUANGAN ITU BENAR,
KARENA PEMERIKSAANNYA DILAKUKAN SECARA
SAMPLING (TEST BASIS) SEHINGGA MUNGKIN
SAJA TERDAPAT KESALAHAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN TETAPI JUMLAHNYA TIDAK
MATERIAL (KECIL ATAU IMMATERIAL)
SEHINGGA TIDAK MEMPENGARUHI KEWAJARAN
LAPORAN KEUANGAN SECARA KESELURUHAN

01/23/23 17
1.3.PERBEDAAN AUDITING DAN
AKUNTANSI (ACCOUNTING)

 AUDITING MEMPUNYAI SIFAT ANALITIS,


KARENA AKUNTAN PUBLIK MEMULAI
PEMERIKSAANNYA DARI ANGKA-ANGKA DALAM
LAPORAN KEUANGAN, LALU DICOCOKKAN
DENGAN:
- NERACA SALDO (TRIAL BALANCE),
- BUKU BESAR (GENERAL LEDGER),
- BUKU HARIAN (SPECIAL JOURNALS),
- BUKTI-BUKTI PEMBUKUAN (DOKUMEN)
- SUB BUKU BESAR (SUB LEDGER)

01/23/23 18
1.3.PERBEDAAN AUDITING DAN
AKUNTANSI (ACCOUNTING)

 AKUNTING MEMPUNYAI SIFAT KONSTRUKTIF,


KARENA DISUSUN MULAI DARI BUKTI-BUKTI
PEMBUKUAN, BUKU HARIAN, BUKU BESAR DAN
SUB LEDGER, NERACA SALDO SAMPAI MENJADI
LAPORAN KEUANGAN.
 AKUNTANSI DILAKUKAN OLEH PEGAWAI
PERUSAHAAN (BAG. AKUNTANSI) DENGAN
BERPEDOMAN PADA STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN, SEDANGKAN AUDITING DILAKUKAN
OLEH AKUNTAN PUBLIK (KHUSUSNYA FINANCIAL
AUDIT) DENGAN BERPEDOMAN PADA STANDAR
PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

01/23/23 19
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OLEH AKUNTAN
PUBLIK SBB:

1. KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DIHUBUNGI


OLEH CALON LANGGANAN (CLIENT) YG
MEMBUTUHKAN JASA AUDIT
2. KAP MEMBUAT JANJI UNTUK BERTEMU
DENGAN CALON CLIENT UNTUK MEMBAHAS:
- ALASAN PERUSAHAAN UNTUK MENGAUDIT
LAPORAN KEUANGANNYA (APAKAH UNTUK
KEPENTINGAN PEMEGANG SAHAM DAN
DIREKSI, PIHAK BANK/KREDITUR,
BAPPEPAM, KANTOR PAJAK DLL)

01/23/23 20
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OLEH
AKUNTAN PUBLIK SBB:

- APAKAH SEBELUMNYA PERUSAHAAN PERNAH


DIAUDIT KAP LAIN
- APA JENIS USAHA PERUSAHAAN DAN
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
- APAKAH DATA AKUNTANSI PERUSAHAAN
DIPROSES SECARA MANUAL ATAU KOMPUTER
- APAKAH SISTIM PENYIMPANAN BUKTI-BUKTI
PEMBUKUAN CUKUP RAPI

01/23/23 21
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OLEH
AKUNTAN PUBLIK SBB:

3. KAP MENGAJUKAN SURAT PENAWARAN (AUDIT


PROPOSAL) YANG ANTARA LAIN BERISI: JENIS
JASA YANG DIBERIKAN, BESARNYA BIAYA
AUDIT (AUDIT FEE), KAPAN AKAN DIMULAI,
KAPAN LAPORAN HARUS DISERAHKAN DLL.
JIKA PERUSAHAAN MENYETUJUI, AUDIT
PROPOSAL TSB. AKAN MENJADI ENGAGEMENT
LETTER (SURAT PENUGASAN/PERJANJIAN
KERJA)

01/23/23 22
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OLEH
AKUNTAN PUBLIK

4. KAP MELAKUKAN AUDIT FIELD WORK


(PEMERIKSAAN LAPANGAN) DI KANTOR CLIENT.
SETELAH SELESAI KAP MEMBERIKAN DRAFT
AUDIT REPORT SEBAGAI BAHAN UNTUK
DISKUSI DAN JIKA DISETUJUI KAP AKAN
MENYERAHKAN FINAL AUDIT REPORT, NAMUN
SEBELUMNYA KAP MEMINTA SURAT
PERNYATAAN LANGGANAN (CLIENT
REPRESENTATION LETTER) DARI CLIENT YG
TANGGALNYA SAMA DENGAN TANGGAL AUDIT
REPORT DAN TANGGAL SELESAINYA AUDIT
FIELD WORK
01/23/23 23
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT OLEH
AKUNTAN PUBLIK
5. SELAIN AUDIT REPORT, KAP JUGA
DIHARAPKAN MEMBERIKAN
MANAJEMEN LETTER YANG BERISI
KELEMAHAN PENGENDALIAN
INTERN PERUSAHAAN DAN SARAN-
SARAN PERBAIKANNYA.

01/23/23 24
1.5. MENGAPA DIPERLUKAN AUDIT

1. ADANYA KEMUNGKINAN KESALAHAN BAIK YANG


DISENGAJA MAUPUN TIDAK
2. JIKA LAPORAN KEUANGAN SUDAH DIAUDIT DAN
MENDAPATKAN OPINI UNQUALIFIED OPINION, BERARTI
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN YAKIN BEBAS DARI
SALAH SAJI YANG MATERIAL DAN DISAJIKAN SESUAI
PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM.
3. MULAI 1999 PERUSAHAAN YG TOTAL ASSETSNYA DI ATAS
Rp 100 M HARUS MEMASUKKAN AUDIT FINANCIAL
STATEMENT KE DEPERDAG.
4. PERUSAHAAN YG SUDAH GO PUBLIK WAJIB
MEMASUKKAN KE BAPEPAM SETELAH 120 HARI
5. SPT LEBIH DIPERCAYA

01/23/23 25
JENIS AUDIT DITINJAU DARI
LUASNYA PEMERIKSAAN
1. GENERAL AUDIT, YAITU PEMERIKSAAN UMUM
ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DILAKUKAN
OLEH KAP YANG INDEPENDEN DENGAN
TUJUAN UNTUK MEMBERIKAN PENDAPAT
MENGENAI KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN
SECARA KESELURUHAN.
PEMERIKSAAN TSB HARUS DILAKUKAN
SESUAI DENGAN STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK DAN MEMPERHATIKAN
KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA YANG
TELAH DISAHKAN OLEH IKATAN AKUNTAN
PUBLIK

01/23/23 26
1.4. JENIS AUDIT DITINJAU DARI
LUASNYA PEMERIKSAAN
2. SPECIAL AUDIT, YAITU PEMERIKSAAN TERBATAS (SESUAI
DENGAN PERMINTAAN AUDITEE) YANG PADA AKHIR
PEMERIKSAAN AUDITOR TIDAK PERLU MEMBERIKAN
PENDAPAT TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN
SECARA KESELURUHAN
PENDAPAT YANG DIBERIKAN TERBATAS PADA POS ATAU
MASALAH TERTENTU YANG DIPERIKSA, MISALNYA KAP
DIMINTA UNTUK MEMERIKSA APAKAH TERDAPAT
KECURANGAN TERHADAP PENAGIHAN PIUTANG DAGANG DI
PERUSAHAAN.
DALAM HAL INI PROSEDUR AUDIT TERBATAS UNTUK
MEMERIKSA PIUTANG, PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS.
PADA AKHIR PEMERIKSAAN KAP HANYA MEMBERIKAN
PENDAPAT APAKAH TERDAPAT KECURANGAN ATAU TIDAK
TERHADAP PENAGIHAN PIUTANG DAGANG DI PERUSAHAAN
DAN JIKA ADA KECURANGAN BERAPA BESAR JUMLAHNYA
DAN BAGAIMANA MODUS OPERANDINYA

01/23/23 27
DITINJAU DARI JENIS
PEMERIKSAAN
1. MANAGEMENT AUDIT
2. COMPLIANCE AUDIT (PEMERIKSAAN
KETAATAN)
3. INTERNAL AUDIT (PEMERIKSAAN INTERN)
4. COMPUTER AUDIT

01/23/23 28
JENIS AUDIT

1. AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN


2. AUDIT OPERASIONAL
3. AUDIT KETAATAN (COMPLIANCE)

01/23/23 29
MANAGEMENT AUDIT

 ADALAH SUATU PEMERIKSAAN TERHADAP


KEGIATAN OPERASI PERUSAHAAN, TERMASUK
KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN KEBIJAKAN
OPERASIONAL YANG TELAH DITENTUKAN OLEH
MANAJEMEN, UNTUK MENGETAHUI APAKAH
KEGIATAN OPERASI TERSEBUT SUDAH
DILAKUKAN SECARA EFEKTIF, EFISIEN DAN
EKONOMIS.
 PENILAIAN TERSEBUT ANTARA LAIN
TERHADAP FUNGSI PENJUALAN DAN
PEMASARAN, FUNGSI PRODUKSI, FUNGSI
PERGUDANGAN DAN DISTRIBUSI, FUNGSI
SDM, FUNGSI AKUNTANSI DAN FUNGSI KEU
01/23/23 30
COMPLIANCE AUDIT (PEMERIKSAAN
KETAATAN)

 ADALAH PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN


UNTUK MENGETAHUI APAKAH PERUSAHAAN
SUDAH MENTAATI PERATURAN-PERATURAN
DAN KEBIJAKAN-KEBIJAKAN YANG BERLAKU,
BAIK YANG DITETAPKAN OLEH PIHAK INTERN
PERUSAHAAN (MANAJEMEN, DEWAN
KOMISARIS) MAUPUN PIHAK EKSTERN
(PEMERINTAH, BAPEPAM, BI, DIRJEN PAJAK
DLL). PEMERIKSAAN BISA DILAKUKAN BAIK
OLEH KAP MAUPUN BAG INTERNAL AUDIT

01/23/23 31
INTERNAL AUDIT (PEMERIKSAAN
INTERN)
 ADALAH PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN OLEH BAGIAN
INTERNAL AUDIT PERUSAHAAN, BAIK TERHADAP
LAPORAN KEUANGAN DAN CATATAN AKUNTANSI
PERUSAHAAN, MAUPUN KETAATAN TERHADAP
KEBIJAKAN MANAJEMEN YANG TELAH DITENTUKAN
 PEMERIKSAAN DILAKUKAN LEBIH RINCI DAN TIDAK
MEMBERIKAN OPINI TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN
KEUANGAN, KARENA INTERNAL AUDITOR ADALAH
TIDAK INDEPENDEN
 LAPORAN INTERNAL AUDITOR BERISI TEMUAN
PEMERIKSAAN (AUDIT FINDING) MENGENAI
PENYIMPANGAN DAN KECURANGAN YANG DITEMUKAN,
KELEMAHAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
BESERTA SARAN PERBAIKANNYA
01/23/23 32
COMPUTER AUDIT

 ADALAH PEMERIKSAAN OLEH KAP ATAU


INTERNAL AUDITOR TERHADAP PERUSAHAAN
YANG MEMPROSES DATA AKUNTANSINYA
DENGAN MENGGUNAKAN EDP (ELECTRONIC DATA
PROCESSING) SYSTEM

01/23/23 33
1.6. PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA
DAN NEGARA LAIN (JENIS AUDITOR)

1. Akuntan Publik (EKSTERNAL AUDITOR):


MEMILIKI KAP ATAU BEKERJA PADA KAP
2. Auditor Pemerintah: BPKP, BPK INSPEKTORAT DI
SUATU DEPARTEMEN
3. Auditor Pajak: DIRJEN PAJAK
4. Auditor Intern: PEMERIKSA PADA SUATU
PERUSAHAAN SWASTA ATAU BUMN

01/23/23 34
BAB 2
PROFESI AKUNTAN
PUBLIK (THE CPA
PROFESSION)

01/23/23 35
1.KANTOR AKUNTAN PUBLIK
INTERNASIONAL
 THE BIG FOUR  MITRA INDONESIA
• DELLOIT TOUCH • HANS,
TOHMATSU TUANAKOTTA,
• ERNST AND MUSTOFA
YOUNG • PRASETIO,
SARWOKO,
• KPMG SANDJAJA
• PRICE • SIDHARTA,
WATERHOUSE SIDHARTA,
HARSONO
COOPERS
• HADI SUTANTO &
REKAN
01/23/23 36
2. CARA-CARA MENDORONG AKUNTAN
PUBLIK BEKERJA SECARA EFEKTIF
 KARENA AKUNTAN PUBLIK MEMAINKAN
PERAN SOSIAL YANG PENTING,
MANAJEMEN KAP DAN STAF
PROFESIONAL MEREKA DITUNTUT
UNTUK BERPERILAKU SECARA PANTAS
DAN MELAKSANAKAN AUDIT DAN JASA
LAINNYA DENGAN KUALITAS TINGGI.
 IAI DAN ORGANISASI TERKAIT LAINNYA
TELAH MENGEMBANGKAN BEBERAPA
MEKANISME UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS AUDIT DAN PERILAKU
PROFESIONAL
01/23/23 37
3. STANDAR AUDITING YANG BERLAKU
UMUM (STANDAR AUDIT YANG
DITETAPKAN IAI)
 STANDAR AUDITING MERUPAKAN PEDOMAN BAGI
AUDITOR DALAM MENJALANKAN TANGGUNG JAWAB
PROFESIONALNYA YANG MELIPUTI PERTIMBANGAN
MENGENAI KUALITAS PROFESIONAL MEREKA SEPERTI
KEAHLIAN DAN INDEPENDENSI, PERSYARATAN
PELAPORAN DAN BAHAN BUKTI
 PEDOMAN UTAMA ADALAH SEPULUH STANDAR
AUDITING ATAU 10 GENERALLY AUDITING STANDARDS,
WALAUPUN TIDAK CUKUP SPESIFIK UNTUK DAPAT
DIPAKAI SEBAGAI PEDOMAN KERJA NAMUN
MENGGAMBARKAN SUATU KERANGKA SEBAGAI
LANDASAN INTERPRETASI OLEH IAI.

01/23/23 38
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN
PUBLIK DAN KODE ETIK AKUNTAN
INDONESIA

SEPULUH STANDAR
AUDITING

01/23/23 39
a. 3 STANDAR UMUM

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau


lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis cukup sebagai auditor
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan
penugasan, independensi dalam sikap mental
harus diperTAHANKAN oleh auditor

01/23/23 40
a.3 STANDAR UMUM

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan


laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat
dan seksama

01/23/23 41
b. 3 STANDAR PEKERJAAN
LAPANGAN
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya
dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya
2. Pemahaman yang memadai atas struktur
pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat
dan lingkup pengujian yang harus dilakukan

01/23/23 42
b. 3 STANDAR PEKERJAAN
LAPANGAN
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai
dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan yang diaudit

01/23/23 43
c.4 STANDAR PELAPORAN
1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum
2. Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang di
dalamnya prinsip akuntansi TIDAK secara konsisten
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam periode sebelumnya

01/23/23 44
c.4 STANDAR PELAPORAN

3.Pengungkapan informatif dalam


laporan keuangan harus dipandang
memadai kecuali dinyatakan lain
dalam laporan audit

01/23/23 45
c.4 STANDAR PELAPORAN
4.Laporan audit harus memuat suatu PERNYATAAN
pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan
atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat
diberikan.
Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan,
maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang
mana auditor dihubungkan dengan laporan keuangan,
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat
tanggung jawab yang dipikulnya

01/23/23 46
BAB 3
LAPORAN AUDIT (AUDIT
REPORT)

01/23/23 47
LAPORAN AKUNTAN (LAPORAN AUDIT)
(LAPORAN KEUANGAN AUDITED)
 PADA AKHIR PEMERIKSAANNYA KAP AKAN
MEMBERIKAN SUATU LAPORAN AKUNTAN YANG
TERDIRI ATAS:
1. SURAT PERNYATAAN DIREKSI

1. LEMBARAN OPINI (LAPORAN AUDITOR


INDEPENDEN/LAI) YANG MERUPAKAN TANGGUNG
JAWAB AKUNTAN, DIMANA AKUNTAN PUBLIK
MEMBERIKAN PENDAPATNYA TERHADAP KEWAJARAN
LAPORAN KEUANGAN YANG DISUSUN OLEH
MANAJEMEN DAN MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN

01/23/23 48
LAPORAN AKUNTAN (LAPORAN AUDIT)

2. LAPORAN KEUANGAN, YANG TERDIRI ATAS:


• NERACA (LAP POSISI KEUANGAN)
• LAPORAN RUGI LABA
• LAPORAN PERUBAHAN LABA (RUGI) DITAHAN, YANG BISA
JUGA DIGABUNG DENGAN LAPORAN RUGI LABA (LAPORAN
EKUITAS)
• LAPORAN ARUS KAS
• CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) YANG ANTARA
LAIN BERISI: BAGIAN UMUM (MENJELASKAN LATAR
BELAKANG PERUSAHAAN), KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA DAN RUGI LABA
• INFORMASI TAMBAHAN BERUPA LAMPIRAN MENGENAI
PERINCIAN POS-POS YANG PENTING SEPERTI PIUTANG,
AKTIVA TETAP, HUTANG, BIAYA UMUM DAN
ADMINISTRASI SERTA BIAYA PENJUALAN

01/23/23 49
LAPORAN AKUNTAN (LAPORAN AUDIT)

 TANGGAL LAPORAN AKUNTAN HARUS SAMA DENGAN


TANGGAL SELESAINYA PEKERJAAN LAPANGAN DAN
TANGGAL SURAT PERNYATAAN LANGGANAN/DIREKSI,
KARENA MENUNJUKKAN SAMPAI TANGGAL BERAPA
AKUNTAN BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENJELASKAN
HAL-HAL YANG PENTING TERJADI
 JIKA SESUDAH TANGGAL SELESAINYA PEKERJAAN
LAPANGAN TERJADI PERISTIWA PENTING YANG
JUMLAHNYA MATERIAL DAN MEMPUNYAI PENGARUH
TERHADAP LAPORAN KEUANGAN YANG DIPERIKSA, DAN
SAAT ITU LAPORAN AUDIT BELUM DIKELUARKAN,
AUDITOR HARUS MENJELASKAN KEJADIAN PENTINGTSB
DALAM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DAN
LEMBARAN OPINI.
01/23/23 50
3.1.BENTUK LAPORAN AUDIT
 TUJUH BAGIAN LAPORAN AUDIT
1.Judul laporan (Laporan Auditor Independen)
2. Alamat yang dituju laporan audit (direksi, komisaris, atau
pemegang saham)
3. Paragraf pendahuluan
4. Paragraf lingkup audit
5. Paragraf pendapat
6. Tanda tangan dan nama akuntan
publik
7. Tanggal laporan audit

01/23/23 51
JENIS-JENIS PENDAPAT AKUNTAN
(OPINI AKUNTAN)
1. WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
2. WAJAR TANPA PENGECUALIAN DGN BAHASA
PENJELASAN YG DITAMBAHKAN DLM
LAPORAN AUDIT STANDAR *UNQUALIFIED
OPINION WITH EXPLANATORY LANGUAGE.
3. WAJAR DENGAN PENGECUALIAN (QUALIFIED
OPINION)
4. PENDAPAT TIDAK WAJAR (ADVERSE
OPINION)
5. PERNYATAAN TIDAK MEMBERIKAN PENDAPAT
(DISCLAIMER OF OPINION)
01/23/23 52
1.WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
 JIKA AUDITOR TELAH MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN
SESUAI DENGAN STANDAR AUDITING YANG
DITENTUKAN OLEH IAI, YAITU STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK (SPAP) DAN TELAH MENGUMPULKAN
BAHAN-BAHAN PEMBUKTIAN (AUDIT EVIDENCE) YANG
CUKUP UNTUK MENDUKUNG OPININYA, SERTA TIDAK
MENEMUKAN ADANYA KESALAHAN MATERIAL ATAU
PENYIMPANGAN DARI PRINSIP AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM, MAKA AUDITOR DAPAT MEMBERIKAN
OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN

01/23/23 53
1.WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
1.Semua laporan keuangan (neraca,
laporan laba rugi, saldo laba dan
laporan arus kas) sudah tercakup di
dalam laporan keuangan
2.Ketiga standar umum telah diikuti
sepenuhnya dalam penugasan

01/23/23 54
1.WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
3.Bahan bukti yang cukup telah
dikumpulkan dan auditor tersebut telah
melaksanakan penugasan dengan cara yang
memungkinkan baginya untuk
menyimpulkan bahwa ketiga standar
pekerjaan lapangan telah dipenuhi

01/23/23 55
1.WAJAR TANPA PENGECUALIAN
(UNQUALIFIED OPINION)
4.Laporan keuangan disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Ini berarti bahwa pengungkapan yang
memadai telah disertakan dalam catatan kaki dan
bagian-bagian lain laporan keuangan
5.Tidak terdapat situasi yang memerlukan
penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi
kata-kata dalam laporan

01/23/23 56
3.2 KONDISI-KONDISI YANG MENYEBABKAN
PENYIMPANGAN DARI PENDAPAT WAJAR
TANPA PENGECUALIAN
 Kondisi 1: Pembatasan lingkup audit.
1. Pembatasan oleh klien, misalnya tidak diijinkan
konfirmasi piutang yang besar, cek pisik persediaan

01/23/23 57
3.2. KONDISI-KONDISI YANG MENYEBABKAN
PENYIMPANGAN DARI PENDAPAT WAJAR
TANPA PENGECUALIAN

 Kondisi 2: Laporan Keuangan tidak disajikan


sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia
Contoh, klien memaksa untuk:
• Mencatat nilai pengganti sebagai nilai aktiva
tetap
• Menilai persediaan sebesar harga jual, bukan
harga historis
 Kondisi 3: Auditor tidak independen

01/23/23 58
Jika salah satu dari 3 kondisi tsb. ditemukan dan dampaknya
material, 3 jenis laporan audit yaitu

 Pendapat tidak wajar (adverse opinion), jika:


• Laporan keuangan memuat salah saji yang material
atau menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara
wajar posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di
Indonesia (kondisi 2)

01/23/23 59
Jika salah satu dari 3 kondisi tsb. ditemukan dan dampaknya
material, 3 jenis laporan audit yaitu

• Auditor telah memiliki bahan bukti yang


cukup, melalui penyelidikan yang
memadai, tentang ketidak sesuaian
tersebut
• Keadaannya sangat material

01/23/23 60
PERNYATAAN TIDAK MEMBERIKAN
PENDAPAT (DISCLAIMER OF OPINION), JIKA:

1.Auditor tidak berhasil untuk meyakinkan dirinya sendiri


bahwa keseluruhan laporan keuangan disajikan secara
wajar
2.Banyak pembatasan lingkup audit (kondisi 1)
3.Auditor tidak independen (kondisi 3)
4.Keadaannya sangat material

01/23/23 61
Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion),
diberikan jika:

1.Terdapat pembatasan lingkup audit


(kondisi 1)
2.Tidak ditaatinya prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia (kondisi 2)

01/23/23 62
HUBUNGAN ANTARA MATERIALITAS
DENGAN BERBAGAI JENIS PENDAPAT
AUDITOR
TINGKAT PENGARUH THD KPTS JENIS
MATERIAL PEMAKAI PENDAPAT
ITAS
TIDAK KPTS BIASANYA TDK WAJAR TANPA
MATERIAL TERPENGARUH PENGECUALIAN

MATERIAL KPTSN BIASANYA TERPENGA WAJAR DGN


RUH JIKA INFORMASI TSB
PNTING THD KPTS YA AKAN PENGECUALIAN
DIAMBIL. LAP KEU DIANGGP
DISAJIKAN SECARA WAJAR
SANGAT SEBAG BESAR DARI PERNYATAAN TDK
SELURUH KPTS YG MEMBERIKAN
MATERIAL DIDASARKAN PD LAP KEU PENDAPAT ATAU
01/23/23
AKAN SANGAT PENDAPAT TIDAK 63

TERPENGARUH WAJAR
TEST TRANSAKSI
TEST OF RECORDED
TRANSACTION

01/23/23 64
TEST OF RECORDED
TRANSACTION
1. UNTUK MEMBUKTIKAN EFEKTIF TIDAKNYA
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DI SUATU
PERUSAHAAN, AKUNTAN PUBLIK HARUS
MELAKUKAN COMPLIANCE TEST ATAU TEST
OF RECORDED TRANSACTION
2. UNTUK MEMBUKTIKAN KEWAJARAN SALO-
SALDO PERKIRAAN NERACA DAN RUGI LABA,
AKUNTAN PUBLIK HARUS MELAKUKAN
SUBSTANTIVE TEST DAN ANALYTICAL
REVIEW

01/23/23 65
COMPLIANCE TEST ATAU TEST OF
RECORDED TRANSACTION
 ADALAH TEST TERHADAP BUKTI-BUKTI
PEMBUKUAN YANG MENDUKUNG TRANSAKSI
YANG DICATAT PERUSAHAAN UNTUK
MENGETAHUI APAKAH SETIAP TRANSAKSI
YANG TERJADI SUDAH DIPROSES DAN
DICATAT SESUAI DENGAN SISTEM DAN
PROSEDUR YANG DITETAPKAN MANAJEMEN

01/23/23 66
CONTOH COMPLIANCE TEST
KESALAHAN YG KELEMAHAN I/C COMPENSATING
DITEMUKAN CONTROL
1. BUKTI TIMBUL 1. SUB LEDGER
PENGELUARAN KAS KEMUNGKINAN UTANG SELALU DI
& BUKTI BUKTI PENDUKUNG UPDATE DAN
PENDUKUNG TIDAK DIGUNAKAN UTK SETIAP AKHIR
DICAP LUNAS PEMBAYARAN BULAN DI
KEDUA KALINYA RECONSILE DGN
REK DI BUKU BESAR
2. PERUS MEMILIKI
BAG INTERNAL
AUDIT YG CUKUP
KUAT DAN SETIAP
BULAN MEMERIKSA
01/23/23
KELENGKAPAN 67
BUKTI PENGEL KAS
CONTOH COMPLIANCE TEST
BUKTI TIMBUL PERUSAHAAN
PENGELUARAN KAS KEMUNGKINAN MENGGUNAKAN
TIDAK BERNOMOR PENYALAHGUNAAN IMPREST FUND
URUT TERCETAK BUKTI TERSEBUT SYSTEM UNTUK
UNTUK PENGELUARAN <
KEUNTUNGAN Rp750.000,00,
PRIBADI UNTUK JUMLAH >
Rp 750.000
DIBAYAR VIA GIRO
YG NO URUTANNYA
SELALU DIAWASI

01/23/23 68
CONTOH COMPLIANCE TEST
JENIS TRANSAKSI JENIS SAMPLE YG
COMPLIANCE TEST DIGUNAKAN
1. PENJUALAN SALES TEST FAKTUR PENJUALN
2.PENERIMAAN KAS 2CASH RECEIPT TEST KWITANSI
3.PENGELUARAN KAS CASH DISBURS TEST NOMOR CHECK/GIRO
4.PEMBELIAN PURCHASE TEST PURCHASE ORDER
5.PEMBAYARAN GAJI PAYROL TEST DAFTAR GAJI
6.JURNAL JOURNAL VOUCHER JOURNAL VOUCHER
KOREKSI/PENYESUAI TEST
AN

01/23/23 69
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
COMPLIANCE TEST

1. KELENGKAPAN BUKTI PENDUKUNG (SUPPORTING


DOCUMENTS)
2. KEBENARAN PERHITUNGAN MATHEMATIS
3. OTORISASI DARI PEJABAT YANG BERWENANG
4. KEBENARAN NOMOR PERKIRAAN YANG DI
DEBET/DIKREDIT
5. KEBENARAN POSTING KE BUKU BESAR DAN SUB BUKU
BESAR

01/23/23 70
SUBSTANTIVE TEST
 ADALAH TEST TERHADAP KEWAJARAN SALDO-
SALDO PERKIRAAN LAPORAN KEUANGAN
(NERACA DAN LAPORAN RUGI LABA)

01/23/23 71
PROSEDUR PEMERIKSAAN
SUBSTANTIVE TEST
1. INVENTARISASI AKTIVA TETAP
2. OBSERVASI ATAS STOCK OPNAME
3. KONFIRMASI PIUTANG, UTANG DAN BANK
4. KAS OPNAME
5. PEMERIKSAAN REKONSILIASI BANK

JIKA PADA WAKTU MELAKUKAN SUBSTANTIVE TEST,


AUDITOR MENEMUKAN KESALAHAN-KESALAHAN,
HARUS DIPERTIMBANGKAN APAKAH KESALAHAN TSB.
JUMLAHNYA MATERIAL ATAU TIDAK. JIKA MATERIAL
AUDITOR HARUS MENGUSULKAN ADJUSTMENT
SECARA TERTULIS DAN JIKA CLIENT TIDAK
DIKOREKSI MAKA AKAN MEMPENGARUHI OPINI
01/23/23 72
CARA PEMILIHAN SAMPLE

1. RANDOM/JUDGEMENT SAMPLING
MISALNYA, DALAM MELAKUKAN TEST TRANSAKSI
PENGELUARAN KAS, AUDITOR MENENTUKAN BAHWA
SEMUA PENGELUARAN KAS > Rp 5.000.000,- HARUS DI
VOUCHING, DITAMBAH 2 SETIAP BULAN YANG
NILAINYA <Rp 5.000.000,-
2. BLOCK SAMPLING
AUDITOR MEMILIH TRANSAKSI DI BULAN TERTENTU,
MISALNYA JANUARI, JULI DESEMBER DLL

KEBERHASILAN KEDUA CARA TSB SANGAT


TERGANTUNG PADA JUDGEMENT SI AUDITOR,
SEMAKIN BANYAK PENGALAMAN AUDITOR SEMAKIN
BAIK HASILNYA

01/23/23 73
CARA PEMILIHAN SAMPLE

3. STATISTICAL SAMPLING
PEMILIHAN SAMPLE DILAKUKAN SECARA ILMIAH,
SEHINGGA WALAUPUN LEBIH SULIT NAMUN SAMPLE
YANG TERPILIH BETUL-BETUL REPRESENTATIVE.
KARENA PERLU WAKTU YANG LEBIH BANYAK,
STATISTICAL SAMPLING LEBIH BANYAK DIGUNAKAN
DALAM AUDIT DI PERUSAHAAN YANG SANGAT BESAR
DAN MEMPUNYAI INTERNAL CONTROL YANG CUKUP
BAIK

01/23/23 74
BAB 4
ETIKA PROFESI
(PROFESSIONAL
ETHICS)
01/23/23 75
ETIKA PROFESI

 Etika adalah falsafah atau hakekat dari


tingkah laku manusia
 Etika adalah segala peraturan hidup yang
menimbulkan kewajiban bagi manusia

01/23/23 76
HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN
MORAL
 Seorang Auditor yang tidak melaporkan
hasil temuannya secara obyektif dikatakan
tidak etis
 Seorang Auditor yang selalu
menyalahgunakan wewenangnya untuk
memperkaya diri, dikatakan tidak bermoral

01/23/23 77
TUJUAN KODE ETIK
 Ciri utama dari suatu profesi adalah diterimanya
rasa tanggung jawab oleh para anggotanya
terhadap apa yang dilakukan
 Untuk itu para anggota harus memelihara standar
yang tinggi dari tingkah lakunya agar secara
efektif dapat mewujudkan tanggung jawabnya
tersebut

01/23/23 78
PENGERTIAN
 Independen, adalah bebas dari pengaruh dan
tekanan pihak lain
 Cukup, adalah secara kuantitas layak digunakan
sebagai bukti
 Relevan, adalah keterkaitan yang kuat dengan
kasus yang diperiksa
 Material, adalah bobot yang layak untuk kasus
yang ditemukan
 Kompeten, adalah kewenangan sumber dari mana
bukti diperoleh

01/23/23 79
PROFESIONALISME AUDITOR SIKAP
MENTAL DAN ETIKA
 Sikap mental
• Kejujuran, mampu mengemukakan pendapat secara
jujur dan bijaksana sesuai dengan hasil temuannya
• Obyektivitas, dapat mengemukakan temuan
berdasarkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang dapat
dipertanggung jawabkan, lengkap dan dianalisis secara
obyektif

01/23/23 80
PROFESIONALISME AUDITOR SIKAP
MENTAL DAN ETIKA
• Ketekunan, memiliki keuletan di dalam
menelusuri masalah/indikasi yang dihadapi
guna memperoleh bukti-bukti yang akan
mendukung temuannya
• Loyalitas, memiliki kesetiaan kepada tanggung
jawab profesinya

01/23/23 81
KODE ETIK AUDITOR

 Auditor tidak boleh menerima sesuatu yang


berharga dari pegawai, nasabah, rekanan,
supplier yang akan mempengaruhi
pertimbangan dalam pengambilan
keputusan

01/23/23 82
BAB 5
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN
AUDIT (AUDIT RESPONSIBILITIES
AND OBJECTIVES)

01/23/23 83
5.1.TUJUAN PELAKSANAAN AUDIT
ATAS LAPORAN KEUANGAN
 APAKAH LAPORAN KEUANGAN
TELAH DISAJIKAN SECARA WAJAR
DAN AGAR DAPAT MEMBERIKAN
LAPORAN AUDIT YANG TEPAT

01/23/23 84
5.2.TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
 LAPORAN KEUANGAN YANG DIBUAT OLEH
MANAJEMEN ADALAH MERUPAKAN
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
 JIKA MANAJEMEN BERKEINGINAN UNTUK
MENGUNGKAPKAN SUATU LAPORAN
KEUANGAN YANG OLEH AUDITOR DIANGGAP
TIDAK WAJAR, AUDITOR DAPAT
MENGELUARKAN PENDAPAT TIDAK WAJAR
ATAU PENDAPAT WAJAR DENGAN
PENGECUALIAN ATAU BISA JUGA MENARIK
DIRI DARI PENUGASAN

01/23/23 85
5.3.TANGGUNG JAWAB AUDITOR

 PSA 32 (SA 316) MENSYARATKAN AGAR AUDIT


DIRANCANG UNTUK MEMBERIKAN KEYAKINAN
MEMADAI ATAS PENDETEKSIAN SALAH SAJI
YANG MATERIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN
 AUDIT HARUS DIRENCANAKAN DAN
DILAKSANAKAN DENGAN SIKAP SKEPTISME
DAN PROFESIONAL DALAM SEMUA ASPEK
PENUGASAN, MISALNYA, AUDITOR TIDAK
BOLEH MENGANGGAP BAHWA MANAJEMEN
TIDAK JUJUR, TETAPI KEMUNGKINAN TERSEBUT
HARUS DIPERTIMBANGKAN

01/23/23 86
5.3.TANGGUNG JAWAB AUDITOR

 KONSEP KEYAKINAN MEMADAI


MENUNJUKKAN BAHWA AUDITOR
BUKAN SEORANG PENJAMIN
KEBENARAN LAPORAN KEUANGAN
 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ADALAH
SEBATAS PADA OPINI YANG DIBERIKAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG DI
AUDIT

01/23/23 87
5.4. ASERSI MANAJEMEN
 ADALAH PERNYATAAN YANG TERSIRAT
ATAU YANG DINYATAKAN DENGAN
JELAS OLEH MANAJEMEN MENGENAI
TRANSAKSI DAN AKUN TERKAIT DALAM
LAPORAN KEUANGAN.
 CONTOH, MANAJEMEN PT EXXON MOBIL,
MENYEBUTKAN BAHWA UANG KAS
SEBESAR Rp 92.000,00 MEMANG ADA
DALAM REKENING BANK PERUSAHAAN
ATAU DALAM BRANDKAS PADA
TANGGAL NERACA
01/23/23 88
PSA 07 (SA 326) MENGGOLONGKAN
LIMA KATEGORI ASERSI
(PERNYATAAN) :
1. KEBERADAAN (EKSISTENSI) DATAU
KETERJADIAN (OCCURRENCE)
2. KELENGKAPAN
3. HAK DAN KEWAJIBAN
4. PENILAIAN DAN ALOKASI
5. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

01/23/23 89
TAHAP PELAKSANAAN AUDIT

1. Merencanakan dan merancang pendekatan


audit
2. Melakukan pengujian pengendalian dan
transaksi
3. Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian
terinci atas saldo
4. Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan
audit

01/23/23 90
TAHAP I MERENCANAKAN DAN
MERANCANG PENDEKATAN AUDIT
1.Bukti kompeten yang cukup harus dikumpulkan
untuk memenuhi tanggung jawab profesional dari
auditor dan biaya pengumpulan bahan bukti
harus dibuat seminimum mungkin
2.Mendapatkan pengetahuan atas bidang usaha
klien, dibutuhkan pemahaman atas usaha dan
industri klien

01/23/23 91
PENGETAHUAN MENGENAI INDUSTRI
KLIEN DAPAT DIPEROLEH DARI:
1.Diskusi dengan auditor sebelumnya
2.Pertemuan dengan pegawai klien
3.Meninjau Pabrik dan Kantor
4.Menelaah Kebijakan Perusahaan

01/23/23 92
TAHAP II. PENGUJIAN PENGENDALIAN
DAN TRANSAKSI
1.Pemeriksaan dokumen yang mendukung
transaksi
2.Sejumlah besar bukti yang dikumpulkan
yang mendukung jumlah-jumlah dalam
laporan keuangan mencakup pula
dokumentasi transaksi

01/23/23 93
TAHAP III. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
DAN PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO

1.Prosedur analitis digunakan untuk menetapkan


kelayakan transaksi dan saldo secara
keseluruhan.
Contoh: membandingkan saldo tahun berjalan
setiap akun dengan saldo tahun sebelumnya dan
menetapkan apakah perubahan yang terjadi
masuk akal jika dibandingkan dengan bisnis klien

01/23/23 94
TAHAP IV MENYELESAIKAN AUDIT DAN
MENERBITKAN LAPORAN AUDIT

 Setelah auditor menyelesaikan semua prosedur,


adalah perlu untuk menggabungkan seluruh
informasi yang didapat untuk memperoleh
kesimpulan menyeluruh mengenai kewajaran
penyajian laporan keuangan

01/23/23 95
ENAM TUJUAN AUDIT UMUM BERKAIT
TRANSAKSI
1. Eksistensi transaksi yang tercatat memang eksis.
Tujuan ini berkenaan apakah transaksi yang
dicatat secara aktual memang terjadi, misalnya,
tidak terjadi penjualan akan tetapi dibuat seolah-
olah terjadi penjualan sehingga dibuat jurnal
penjualan. Hal ini merupakan penyimpangan dari
tujuan eksistensi

01/23/23 96
2.Kelengkapan transaksi-transaksi yang tercatat
memang eksis

Tujuan ini menyangkut apakah seluruh transaksi yang


seharusnya ada dalam jurnal, secara aktual telah
dimasukkan. Kelalaian memasukkan satu penjualan
dalam jurnal penjualan dan buku besar sedangkan
penjualan tersebut terjadi merupakan penyimpangan dari
tujuan kelengkapan

01/23/23 97
3.Akurasi transaksi yang tercatat disajikan pada
nilai yang benar

Tujuan ini menyangkut keakurasian informasi untuk


transaksi akuntansi. Untuk transaksi penjualan, akan
menerapkan penyimpangan dari tujuan akurasi jika
kuantitas barang yang dikirim berbeda dengan kuantitas
yang ditagih, harga jual yang salah dipakai untuk
penagihan atau jumlah yang salah dicantumkan dalam
jurnal penjualan.

01/23/23 98
4.Klasifikasi transaksi yang dicantumkan dalam
jurnal diklasifikasikan dengan tepat.

Kesalahan klasifikasi untuk penjualan,


misalnya penjualan tunai menjadi
penjualan kredit, mencatat penjualan
aktiva tetap operasi sebagai pendapatan.

01/23/23 99
5.Saat pencatatan transaksi dicatat tanggal
yang benar
Kesalahan saat pencatatan terjadi jika transaksi
tidak dicatat pada tanggal transaksi terjadi.
Misalnya transaksi penjualan, seharusnya dicatat
pada tanggal pengiriman. Demikian juga
transaksi kas, harus dicatat pada saat
pengeluaran karena dapat berakibat
penyalahgunaan

01/23/23 100
6.Posting pengikhtisaran transaksi yang tercatat secara tepat
dimasukkan dalam berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar.

Tujuan ini menyangkut apakah keakuratan


transfer informasi dari transaksi yang tercatat
dalam jurnal ke catatan tambahan dan buku
besar

01/23/23 101
TUJUAN AUDIT BERKAIT SALDO
 Dengan memakai tujuan audit berkait saldo sebagai
kerangka kerja untuk mengaudit saldo akun neraca,
auditor mengumpulkan bahan bukti untuk memverifikasi
rincian-rincian yang mendukung saldo akun, bukan
memverifikasi saldo akun itu sendiri. Misalnya, dalam
mengaudit piutang usaha, auditor meminta daftar berkas
induk piutang usaha dari klien yang cocok dengan saldo
buku besar

01/23/23 102
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
1. Eksistensi angka-angka yang dicantumkan
memang eksis, Tujuannya adalah apakah
angka-angka yg dimasukkan dalam laporan
keuangan memang seharusnya. misalnya
pencantuman penjualan dalam jurnal penjualan
dan buku besar padahal tidak terjadi penjualan
adalah melanggar tujuan eksistensi

01/23/23 103
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
2. Kelengkapan angka-angka yang ada telah
dimasukkan seluruhnya, misalnya apakah
angka-angka penjualan telah dimasukkan
dalam jurnal penjualan dan buku besar
3. Akurasi jumlah yang ada disajikan pada jumlah
yang benar, misalnya dalam mencatat jumlah
persediaan, angka persediaan dan harga per
unit harus benar

01/23/23 104
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
4.Klasifikasi angka-angka yang dimasukkan di
daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat,
misalnya adanya pemisahan piutang jangka
panjang dan jangka pendek, pemisahan antara
pegawai dan konsumen.

01/23/23 105
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
5.Pisah batas transaksi-transaksi yang dekat
dengan tanggal karena dicatat dalam periode
yang tepat.
Tujuan menguji pisah batas adalah untuk
memutuskan apakah transaksi telah dicatat dalam
periode yang tepat.

01/23/23 106
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO

6.Kecocokan rincian-rincian dalam saldo akun sesuai


dengan angka-angka buku tambahan
7.Nilai realisasi aktiva dinyatakan pada jumlah yang
diestimasi dapat direalisasi. Tujuan ini apakah satu saldo
akun telah dikurangi untuk penurunan dari biaya historis
menjadi nilai realisasi

01/23/23 107
SEMBILAN TUJUAN AUDIT UMUM
BERKAIT SALDO
8.Hak dan kewajiban, adanya pos aktiva dan pos kewajiban
dalam laporan keuangan.
9.Penyajian dan pengungkapan saldo akun dan persyaratan
pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan
pantas dalam laporan keuangan

01/23/23 108
BAB 6
BUKTI AUDIT (AUDIT
EVIDENCE)

01/23/23 109
6.1. HAKEKAT BUKTI AUDIT
 Bahan bukti adalah sebagai informasi yang
digunakan auditor untuk menentukan apakah
informasi kuantitatif yang sedang diaudit
disajikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

01/23/23 110
6.2.KEPUTUSAN BAHAN BUKTI AUDIT

 Dalam audit laporan keuangan pada kebanyakan


organisasi, tidak mungkin bagi suatu kantor
akuntan publik untuk memeriksa seluruh bahan
bukti, faktur pembelian, dokumen penerimaan
barang, faktur penjualan, dokumen pengiriman,
pesanan pelanggan catatan lainnya

01/23/23 111
KEPUTUSAN AUDITOR DALAM PENGUMPULAN
BAHAN BUKTI ADA EMPAT BAGIAN

1. PROSEDUR AUDIT MANA YANG


DIGUNAKAN
2. BERAPA BESAR SAMPEL YANG
DIPILIH UNTUK SUATU PROSEDUR
TERTENTU
3. POS ATAU UNSUR TERTENTU YANG
MANA YANG DIPILIH DARI
POPULASI
4. KAPAN PROSEDUR-PROSEDUR
TERSEBUT DILAKSANAKAN

01/23/23 112
PROSEDUR AUDIT
 Adalah petunjuk rinci untuk pengumpulan jenis bahan
bukti audit tertentu yang diperoleh pada waktu tertentu
selama audit, misalkan bahan bukti seperti perhitungan
persediaan pisik, ayat jurnal, dan rincian dokumen
pengiriman dikumpulkan dengan menggunakan prosedur
audit
 Dapatkan jurnal pengeluaran kas dan bandingkan nama
pembayar, jumlah dan tanggal cek dengan buku
pengeluaran kas

01/23/23 113
PROSEDUR AUDIT

 ADALAH LANGKAH-LANGKAH YG HARUS DIJALANKAN


AUDITOR DALAM MELAKSANAKAN PEMERIKSAANNYA
DAN SANGAT DIPERLUKAN OLEH ASISTEN AGAR
TIDAK MELAKUKAN PENYIMPANGAN DAN DAPAT
BEKERJA SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF
 AUDIT PROSEDUR DILAKUKAN DALAM RANGKA
MENDAPATKAN BAHAN-BAHAN BUKTI *AUDIT
EVIDENCE) YG CUKUP UNTUK MENDUKUNG
PENDAPAT AUDITOR ATAS KEWAJARAN LAPORAN
KEUANGAN
 UNTUK ITU DIPERLUKAN AUDIT TEKNIK, YAITU
CARA-CARA UNTUK MEMPEROLEH AUDIT EVIDENCE,
SEPERTI KONFIRMASI, OBSERVASI, INSPEKSI,
TANYA JAWAB DLL
01/23/23 114
BESAR SAMPEL
 Adalah jumlah data yang dipilih untuk dilakukan
pemeriksaan, mewakili data yang lain dalam
transaksi mengingat besarnya data dalam
transaksi, 200 cek mewakili seluruh transaksi dari
6000 cek

01/23/23 115
POS ATAU UNSUR YANG DIPILIH

 Adalah penentuan pos mana yang akan dilakukan


pemeriksaan, misalnya dari 200 yang dipilih, auditor
dapat memilih dan memeriksa 200 cek pertama dalam
satu minggu, memilih 200 cek yang berjumlah terbesar,
memilih cek secara acak, memilih yang mempunyai
potensi kekeliruan

01/23/23 116
SAAT PELAKSANAAN
 Bervariasi, yaitu dari permulaan periode
akuntansi sampai lama setelah periode tersebut
berakhir. Klien biasanya menginginkan audit
selesai satu atau tiga bulan setelah akhir tahun

01/23/23 117
PROGRAM AUDIT

 Gambaran rinci atas hasil dari keempat


keputusan bahan bukti untuk audit tertentu
 Program audit selalu berisi daftar dari prosedur
audit

01/23/23 118
JENIS BAHAN BUKTI AUDIT

1. PEMERIKSAAN PISIK
2. KONFIRMASI
3. DOKUMENTASI
4. PENGAMATAN
5. TANYA JAWAB DENGAN KLIEN
6. PELAKSANAAN ULANG
7. PROSEDUR ANALITIS

01/23/23 119
1.PEMERIKSAAN PISIK
 Adalah inspeksi atau penghitungan aktiva
berwujud oleh auditor.
 Bahan bukti jenis ini sangat sering dihubungkan
dengan persediaan dan kas, tetapi dapat juga
diterapkan untuk verifikasi efek-efek, wesel tagih
dll

01/23/23 120
1.PEMERIKSAAN PISIK
 Pemeriksaan fisik sebagai alat yang langsung digunakan
untuk memverifikasi apakah suatu aktiva secara aktual
ada, dianggap sebagai salah satu bahan bukti yang paling
andal

01/23/23 121
2.KONFIRMASI
 Adalah proses pemerolehan dan penilaian suatu
komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai
jawaban atas suatu permintaan informasi unsur
tertentu yang berdampak terhadap laporan
keuangan

01/23/23 122
2.KONFIRMASI
 Konfirmasi positif meminta responden untuk
menunjukkan apakah ia setuju dengan informasi yang
dicantumkan dalam permintaan (atau mengisi saldo pada
ruang kosong yang disediakan
 Konfirmasi negatif adalah meminta penerima konfirmasi
untuk memberikan jawaban hanya jika ia tidak setuju
dengan informasi yang disebutkan dalam permintaan
konfirmasi

01/23/23 123
PROSEDUR ANALITIS

 Merupakan evaluasi terhadap informasi


keuangan yang dibuat dengan mempelajari
hubungan yang masuk antara data keuangan
yang satu dengan data keuangan lainnya, atau
antara data keuangan dengan data non keuangan

01/23/23 124
PROSEDUR ANALITIS MELIPUTI:

1.Membandingkan informasi keuangan tahun berjalan


dengan tahun-tahun sebelumnya, perusahaan lain
2.Membandingkan informasi keuangan dengan informasi
non keuangan (gaji karyawan dengan jumlah karyawan)
3.Membandingkan cabang yang satu dengan yang lainnya,
lokasi satu dengan lainnya

01/23/23 125
PROSEDUR ANALITIS DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISIS RATIO
 KEMAMPUAN MELUNASI KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK
- RASIO LANCAR
AKTIVA LANCAR :
HUTANG LANCAR
Ratio lancar yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan
uang kas atau aktiva lancar lainnya
Sebaliknya ratio lancar yang rendah mengindikasikan
adanya kekurangan potensial dalam modal kerja

01/23/23 126
RATIO CEPAT

 KAS + SURAT2 BERHARGA +


PIUTANG BERSIH :
HUTANG LANCAR
 RATIO KAS
KAS +SURAT2 BERHARGA:
HUTANG LANCAR

01/23/23 127
LIKUIDITAS JANGKA PENDEK

 PERPUTARAN PIUTANG RATA2:


PENJUALAN BERSIH:
RATA2 PIUTANG KOTOR

HARI RATA2 UNTUK MENAGIH:


RATA2 PIUTANG KOTOR X 360:
PENJUALAN KREDIT BERSIH

01/23/23 128
KEANDALAN JENIS BAHAN BUKTI
JENIS BAHAN OBYEKTIVITAS
BUKTI _________
Pemrksaan Pisik Tinggi
Konfirmasi Tinggi
Dokumentasi Tinggi
Pengamatan Sedang
Tanya Jawab Bervariasi
Pelaksnan Ulang Tinggi
Prosedur Analitis
Bervariasi

01/23/23 129
BIAYA DARI JENIS BAHAN BUKTI

 Dua jenis bahan bukti yang paling mahal adalah


pemeriksaan pisik dan konfirmasi
 Pemeriksaan pisik menjadi mahal karena mengharuskan
kehadiran auditor saat menghitung aktiva yang
memerlukan perjalanan ke berbagai lokasi yang terpisah
jauh

01/23/23 130
BIAYA DARI JENIS BAHAN BUKTI

 Konfirmasi menjadi mahal karena auditor harus


mengikuti prosedur yang cermat dalam penyiapan
pengiriman, penerimaan konfirmasi
menindaklanjuti yang tidak menjawab

01/23/23 131
ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM PROSEDUR
AUDIT

 Periksa (examine), penilaian yang rinci atas


dokumen dan pencatatan untuk menentukan
fakta
 Telaah sekilas (Scan), pemeriksaan yang kurang
rinci atas dokumen dan catatan untuk
menentukan apakah ada sesuatu yang tidak biasa
yang membenarkan investigasi lebih lanjut

01/23/23 132
ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM PROSEDUR
AUDIT

 Hitung (compute) perhitungan yang


dilakukan oleh auditor independen
 Hitung Ulang (recompute) perhitungan yang
dilakukan untuk menentukan apakah
perhitungan klien telah benar

01/23/23 133
ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM PROSEDUR
AUDIT

 Hitung penjumlahan ke bawah (foot)


menjumlahkan angka suatu kolom untuk
menentukan apakah totalnya sama

01/23/23 134
BAB 7
PERENCANAAN AUDIT DAN
PROSEDUR ANALITIS (AUDIT
PLANNING AND
ANALYTICAL PROCEDURES)

01/23/23 135
7.1. PERENCANAAN AUDIT

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN


PERTAMA MENGHARUSKAN BAHWA
“PEKERJAAN HARUS DIRENCANAKAN
SEBAIK-BAIKNYA DAN JIKA DIGUNAKAN
ASISTEN HARUS DISUPERVISI DENGAN
SEMESTINYA”

01/23/23 136
TERDAPAT TUJUH BAGIAN UTAMA DALAM
PERENCANAAN AUDIT,YAITU:

1. PERENCANAAN AWAL AUDIT


2. MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI LATAR
BELAKANG
3. MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI
KEWAJIBAN HUKUM KLIEN
4. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
PENDAHULUAN
5. MENENTUKAN MATERIALITAS DAN RISIKO
6. MEMAHAMI STRUKTUR PENGENDALIAN
7. MENGEMBANGKAN RENCANA DAN PROGRAM
AUDIT MENYELURUH
01/23/23 137
PERENCANAAN AWAL AUDIT
 Menerima Klien Baru dan Melanjutkan Klien Lama.
Untuk klien baru, lakukan langkah:
- Hubungi KAP sebelumnya
- Lakukan penyelidikan tentang klien
jika KAP sebelumnya tidak bersedia
memberikan informasi
Untuk Klien Lama KAP dapat melakukan evaluasi, antara
lain tentang besarnya honor, ruang lingkup audit,
integritas klien , dapat menjadi pertimbangan apakah
audit masih dapat dilanjutkan

01/23/23 138
PERENCANAAN AWAL AUDIT

 Mengidentifikasi Alasan Klien Untuk Diaudit. Selama


audit berlangsung auditor dapat memperoleh informasi
tambahan mengenai mengapa klien menghendaki audit
dan untuk apa laporan digunakan.
 Memilih Staf untuk penugasan.
Menjadi penting agar menghasilkan laporan yang
berkualitas dan berkesinambungan dari tahun ke tahun
berikutnya dan staf yang baik dapat membantu pekerjaan
secara profesional

01/23/23 139
PERENCANAAN AWAL AUDIT

 Memperoleh Surat Penugasan, yang merupakan


kesepakatan antara KAP dan klien, antara lain
memuat pembatasan, batas waktu penyelesaian,
bantuan klien untuk memperoleh dokumen, biaya
audit, tanggung jawab auditor dll.

01/23/23 140
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI LATAR
BELAKANG
Memahami Bidang Usaha dan Industri Klien.
Ada tiga alasan:
• Untuk memastikan akuntansi sudah sesuai PSAK, dan memahami
sistEm akuntaNsi
• Dapat mengidentifikasi risiko dalam industri
• Terdapat risiko bawaan, mis. Cadangan kerugian, keusangan
persediaan, kolektibilitas

Meninjau Pabrik dan Kantor, dalam rangka memahami


pengamanan pisik atas aktiva

01/23/23 141
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI LATAR
BELAKANG
 Menelaah Kebijakan Perusahaan, al.
pengendalian intern, kebijakan kredit pinjaman
ke perusahaan afiliasi
 Mengidentifikasi Pihak-pihak yang mempunyai
Hubungan Istimewa, antara perusahaan induk
dan anak, pertukaran peralatan antara dua
perusahaan yang dimiliki oleh orang yang sama,
pinjaman kepada pegawai

01/23/23 142
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI
LATAR BELAKANG
 Mengevaluasi Kebutuhan akan Spesialis dari Luar,
misalnya penggunaan spesialis aktuaris untuk menilai
cadangan kerugian asuransi, konsultan hukum untuk
menilai kontrak yang telah dilakukan

01/23/23 143
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI
KEWAJIBAN HUKUM KLIEN
 Yang harus diperiksa pada awal penugasan:
- akta pendirian dan anggaran
dasar perusahaan
- risalah rapat direksi, komisaris dan pemegang
saham
- kontrak

01/23/23 144
MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
PENDAHULUAN
 Memahami bidang usaha klien
 Penetapan kemampuan perusahaan
mempertahankan kelangsungan hidupnya
 Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam
laporan keuangan
 Mengurangi pengujian audit yang terinci

01/23/23 145
MENENTUKAN MATERIALITAS DAN
RISIKO
 Materialitas adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atau
salah saji dalam informasi akuntansi.
 Tanggung jawab auditor adalah menetapkan apakah
suatu laporan keuangan salah saji dalam jumlah yang
material
 Apabila auditor berpendapat adanya salah saji yang
material, ia harus memberitahukan kepada klien, hingga
koreksi harus dilakukan

01/23/23 146
MENENTUKAN MATERIALITAS DAN RISIKO

 Jika klien menolak untuk mengoreksi laporan


tersebut, pendapat dengan pengecualian atau
pernyataan tidak wajar harus diberikan

01/23/23 147
BAB 8

MATERIALITAS DAN
RISIKO AUDIT

01/23/23 148
MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

 Material adalah istilah yang digunakan untuk


mengemukakan sesuatu yang dianggap wajar
untuk diketahui oleh pengguna laporan keuangan
dan Bapepam

01/23/23 149
SK NO KEP 06/PM/2000 13 MARET 2000,
PENGERTIAN MATERIAL ADALAH
 5% DARI JUMLAH SELURUH AKTIVA UNTUK
AKUN-AKUN AKTIVA
 5% DARI SELURUH KEWAJIBAN UNTUK AKUN-
AKUN KEWAJIBAN
 5% DARI JUMLAH SELURUHEKUITAS UNTUK
AKUN-AKUN EKUITAS
 10% DARI PENDAPATAN UNTUK AKUN LABA
RUGI
 10% DARI LABA SEBELUM PAJAK UNTUK
PENGARUH SUATU PERISTIWA ATAU TRANSAKSI

01/23/23 150
PEMAHAMAN RISIKO AUDIT

 Risiko audit berarti bahwa auditor menerima suatu


tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit.
 Risiko audit bisa juga diartikan sebagai risiko yang timbul
karena auditor, tanpa disadari tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan
keuangan yang mengandung salah saji material

01/23/23 151
RISIKO AUDIT

 Auditor harus merencanakan auditnya sedemikian rupa,


sehingga risiko audit dapat dibatasi pada tingkat yang
rendah, yang menurut pertimbangan profesionalnya,
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan

01/23/23 152
PADA TINGKAT SALDO AKUN ATAU
GOLONGAN TRANSAKSI, RISK AUDIT TERDIRI
ATAS
1. RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN
(PLANNED DETECTION RISK)
2. RISIKO BAWAAN (INHERENT RISK)
3. RISIKO PENGENDALIAN (CONTROL RISK)
4. RISIKO AUDIT YANG DAPAT DITERIMA
(ACCEPTEBLE AUDIT RISK)

01/23/23 153
1.RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN
(PLANNED DETECTION RISK)

yaitu risiko bahwa bahan bukti audit yang


dikumpulkan dalam segmen audit gagal
menemukan salah saji yang melewati jumlah yang
ditoleransi, kalau salah saji semacam itu timbul

01/23/23 154
1.RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN
(PLANNED DETECTION RISK)

Risiko deteksi yang direncanakan hanya akan


berubah kalau auditor mengubah salah satu
unsur lain.

01/23/23 155
1.RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN
(PLANNED DETECTION RISK)

Risiko deteksi yang direncanakan menentukan besarnya


rencana bahan bukti audit yang akan dikumpulkan dalam
hubungan yang berlawanan
Artinya, jika nilai risiko deteksi yang direncanakan
diperkecil, maka auditor harus mengumpulkan bahan
bukti yang lebih banyak dalam audit

01/23/23 156
2.RISIKO BAWAAN (INHERENT RISK)

 Yaitu penetapan auditor akan kemungkinan adanya salah


saji dalam segmen audit yang melewati batas toleransi ,
sebelum memperhitungkan faktor efektivitas pengendalian
intern.
 Risiko bawaan adalah faktor kerentaan laporan keuangan
terhadap salah saji yang material, dengan asumsi tidak
ada pengendalian intern (high risk)

01/23/23 157
3.RISIKO PENGENDALIAN (CONTROL RISK)

 Adalah ukuran penetapan auditor akan kemungkinan


adanya kekeliruan (salah saji) dalam segmen audit yang
melewati batas toleransi, yang tidak terdeteksi atau
tercegah oleh struktur pengendalian klien

01/23/23 158
RISIKO PENGENDALIAN MENGANDUNG UNSUR

1. Penetapan apakah struktur pengendalian intern


klien cukup efektif untuk mendeteksi atau
mencegah kekeliruan
2. Keinginan auditor untuk membuat penetapan
tersebut di bawah nilai maksimum (100%)
dalam rencana audit

01/23/23 159
.
 SEBELUM AUDITOR MENETAPKAN TINGKAT
RISIKO PENGENDALIAN YANG LEBIH
KECIL DARI 100%, IA HARUS MELAKUKAN
TIGA HAL:
1. MEMPEROLEH PEMAHAMAN MENGENAI
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN KLIEN
2. MENGEVALUASI SEBERAPA BAIK
STRUKTUR TERSEBUT SEHARUSNYA
BERFUNGSI BERDASARKAN PEMAHAMAN
YANG DIPEROLEH
3. MELAKUKAN PENGUJIAN ATAS
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

01/23/23 160
SETELAH MEMPEROLEH PEMAHAMAN ATAS STRUKTUR
PENGENDALIAN, AUDITOR HARUS MEMBUAT PENILAIAN
PENDAHULUAN ATAS RISIKO PENGENDALIAN PD TK ASERSI UTK
SETIAP SALDO AKUN ATAU GOLONGAN TRANSAKSI YANG MATERIAL

 PENILAIAN PENDAHULUAN ATAS RISIKO PENGENDALIAN


UNTUK ASERSI LAPORAN KEUANGAN HARUS TINGGI,
KECUALI AUDITOR:
1. MAMPU MENGIDENTIFIKASI PENGENDALIAN INTERN
YANG RELEVAN TERHADAP ASERSI-ASERSI TERTENTU
YANG KEMUNGKINAN DAPAT MENCEGAH ATAU
MENDETEKSI SERTA MENGOREKSI SALAH SAJI
MATERIAL, DAN
2. MERENCANAKAN UNTUK MELAKSANAKAN TES ATAS
PENGENDALIAN UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN.

1. KETIKA RISIKO PENGENDALIAN TINGGI, AUDITOR


MENEKANKAN PADA PEROLEHAN BUKTI AUDIT MELALUI
PELAKSANAAN PROSEDUR SUBSTANTIF

01/23/23 161
4. RISIKO AUDIT YANG DAPAT DITERIMA
(ACCEPTABLE AUDIT RISK)

 YAITU UKURAN KETERSEDIAAN AUDITOR UNTUK


MENERIMA BAHWA LAPORAN KEUANGAN SALAH SAJI
SECARA MATERIAL WALAUPUN AUDIT TELAH
SELESAI DAN PENDAPAT WAJAR TANPA
PENGECUALIAN TELAH DIBERIKAN.
 MENURUT SPAP SA SEKSI 350 PAR 48.04, RISIKO
AUDIT YANG DAPAT DITERIMA BAHWA SALAH SAJI
MONETER SAMA DENGAN SALAH SAJI YANG DAPAT
DITERIMA MUNGKIN TETAP TIDAK TERDETEKSI DARI
SALDO AKUN ATAU KELOMPOK TRANSAKSI DAN
ASERSI YANG BERKAITAN SETELAH AUDITOR
MELENGKAPI SEMUA PROSEDUR AUDIT YANG
DIPANDANG PERLU

01/23/23 162
MEMAHAMI STRUKTUR PENGENDALIAN
INTERN
 Dalam semua audit, auditor harus memperoleh
pemahaman tentang pengendalian intern yang memadai
untuk merencanakan audit dengan melaksanakan
prosedur untuk memahami desain pengendalian yang
relevan dengan audit atas laporan keuangan, dan apakah
pengendalian intern tersebut dioperasikan

01/23/23 163
BAB 9

STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN

01/23/23 164
LAPORAN KEUANGAN
AUDITED
 1. SURAT PERNYATAAN DIREKSI
 2. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
 3. LAPORAN KEUANGAN
 - LAP POSISI KEUANGAN
 - LAP LABA RUGI
 - LAP EKUITAS
 - LAP ARUS KAS
 4. CATATAN ATAS LAP KEU (CALK)
01/23/23 165
PENGERTIAN STRUKTUR PENGENDALIAN
INTERN

 MENURUT STANDAR PROFESIONAL


AKUNTAN PUBLIK, STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN adalah kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan untuk memperoleh
keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan
usaha yang spesifik akan dapat dicapai.

01/23/23 166
UNTUK KEPENTINGAN AUDIT ATAS
LAPORAN KEUANGAN, STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN TERDIRI ATAS:
1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN
2. SISTEM AKUNTANSI
3. PROSEDUR PENGENDALIAN

01/23/23 167
STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN YANG KEDUA

 DALAM SEMUA AUDIT, AUDITOR HARUS MEMPEROLEH


PEMAHAMAN MEMADAI ATAS MASING-MASING DARI
KETIGA UNSUR TSB. UNTUK MERENCANAKAN AUDIT
DENGAN CARA MELAKSANAKAN PROSEDUR UNTUK
MEMAHAMI RANCANGAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
YANG RELEVAN DENGAN PERENCANAAN AUDIT DAN
UNTUK MENENTUKAN APAKAH RANCANGAN TERSEBUT
DILAKSANAKAN
 PEMAHAMAN YANG MEMADAI ATAS STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN HARUS DIPEROLEH UNTUK
MERENCANAKAN AUDIT DAN MENENTUKAN SIFAT,
SAAT, DAN LINGKUP PENGUJIAN YANG AKAN
DILAKUKAN

01/23/23 168
1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN

 Lingkungan pengendalian merupakan pengaruh


gabungan dari berbagai faktor dalam
membentuk, memperkuat atau memperlemah
efektifitas kebijakan dan prosedur tertentu

01/23/23 169
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
1. FALSAFAH MANAJEMEN DAN GAYA
OPERASINYA
2. STRUKTUR ORGANISASI SATUAN USAHA
3. BERFUNGSINYA DEWAN KOMISARIS DAN
KOMITE-KOMITE YANG DIBENTUK
(KOMITE AUDIT)
4. METODE PEMBERIAN WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB

01/23/23 170
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
5. METODE PENGENDALIAN MANAJEMEN
DALAM MEMANTAU DAN
MENINDAKLANJUTI KINERJA, TERMASUK
AUDIT INTERN
6. KEBIJAKAN DAN PRAKTEK PERSONALIA
7. BERBAGAI FAKTOR EKSTERN YANG
MEMPENGARUHI OPERASI DAN PRAKTEK
SATUAN USAHA, SEPERTI PEMERIKSAAN
YANG DILAKUKAN OLEH BADAN
LEGISLATIF DAN LEMBAGA PEMERINTAH

01/23/23 171
2. SISTEM AKUNTANSI

 SISTEM AKUNTANSI TERDIRI ATAS METODE


DAN CATATAN YANG DICIPTAKAN UNTUK
MENGIDENTIFIKASIKAN, MENGHIMPUN,
MENGANALISIS, MENGELOMPOKKAN,
MENCATAT DAN MELAPORKAN TRANSAKSI
SATUAN USAHA DAN UNTUK
MENYELENGGARAKAN
PERTANGGUNGJAWABAN AKTIVA DAN
KEWAJIBAN YANG BERSANGKUTAN DENGAN
TRANSAKSI TERSEBUT

01/23/23 172
SISTEM AKUNTANSI YANG EFEKTIF MEMPERTIMBANGKAN
PEMBUATAN METODE DAN CATATAN YANG AKAN:

1. MENGIDENTIFIKASI DAN MENCATAT SEMUA


TRANSAKSI YANG SAH
2. MENGGAMBARKAN TRANSAKSI SECARA
TEPAT WAKTU DAN CUKUP RINCI SEHINGGA
MEMUNGKINKAN PENGELOMPOKAN
TRANSAKSI SECARA SEMESTINYA UNTUK
PELAPORAN KEUANGAN
3. MENGUKUR NILAI TRANSAKSI DENGAN CARA
YANG MEMUNGKINKAN PENCATATAN NILAI
KEUANGAN YANG LAYAK DALAM LAPORAN
KEUANGAN

01/23/23 173
SISTEM AKUNTANSI YANG EFEKTIF
MEMPERTIMBANGKAN PEMBUATAN METODE
DAN CATATAN YANG AKAN:
4. MENENTUKAN PERIODE TERJADINYA
TRANSAKSI UNTUK MEMUNGKINKAN
PENCATATAN TRANSAKSI PADA PERIODE
AKUNTANSI YANG SEMESTINYA
5. MENYAJIKAN DENGAN SEMESTINYA
TRANSAKSI DAN PENGUNGKAPANNYA
DALAM LAPORAN KEUANGAN

01/23/23 174
3.PROSEDUR PENGENDALIAN

 ADALAH KEBIJAKAN DAN PROSEDUR SEBAGAI


TAMBAHAN TERHADAP LINGKUNGAN
PENGENDALIAN DAN SISTEM AKUNTANSI
YANG TELAH DICIPTAKAN OLEH MANAJEMEN
UNTUK MEMBERIKAN KEYAKINAN MEMADAI
BAHWA TUJUAN TERTENTU SATUAN USAHA
AKAN TERCAPAI

01/23/23 175
PROSEDUR PENGENDALIAN DPT DIKELOMPOKKAN KE DALAM
PROSEDUR YANG BERSANGKUTAN DGN CARA SBB:

1. OTORISASI YANG SEMESTINYA ATAS


TRANSAKSI DAN KEGIATAN
2. PEMISAHAN TUGAS YANG DAPAT
MELAKUKAN DAN SEKALIGUS MENUTUPI
KEKELIRUAN ATAU KETIDAKBERESAN DALAM
PELAKSANAAN TUGASNYA SEHARI-HARI.
OLEH SEBAB ITU, TANGGUNG JAWAB UNTUK
MEMBERIKAN OTORISASI TRANSAKSI,
MENCATAT TRANSAKSI, DAN MENYIMPAN
AKTIVA PERLU DIPISAHKAN DI TANGAN
KARYAWAN YANG BERBEDA

01/23/23 176
PROSEDUR PENGENDALIAN DPT
DIKELOMPOKKAN KE DALAM PROSEDUR YANG
BERSANGKUTAN DGN CARA SBB:

3. PERANCANGAN DAN PENGGUNAAN


DOKUMEN DAN CATATAN YANG
MEMADAI UNTUK MEMBANTU
PENCATATAN SECARA SEMESTINYA
TRANSAKSI DAN PERISTIWA,
MISALNYA DENGAN MEMANTAU
PENGGUNAAN DOKUMEN PENGIRIMAN
BARANG YANG BERNOMOR URUT
TERCETAK

01/23/23 177
PROSEDUR PENGENDALIAN DPT
DIKELOMPOKKAN KE DALAM PROSEDUR YANG
BERSANGKUTAN DGN CARA SBB:

4. PENGAMANAN YANG CUKUP ATAS


AKSES DAN PENGGUNAAN AKTIVA
PERUSAHAAN DAN CATATAN,
MISALNYA PENETAPAN FASILITAS
YANG DILINDUNGI DAN DIOTORISASI
UNTUK AKSES KE PROGRAM DAN ARSIP
DATA KOMPUTER

01/23/23 178
PROSEDUR PENGENDALIAN DPT DIKELOMPOKKAN KE DALAM
PROSEDUR YANG BERSANGKUTAN DGN CARA SBB:

5. PENGECEKAN SECARA INDEPENDEN ATAS PELAKSANAAN


DAN PENILAIAN YANG SEMESTINYA ATAS JUMLAH YANG
DICATAT, MISALNYA PENGECEKAN ATAS PEKERJAAN
KLERIKAL, REKONSILIASI, PEMBANDINGAN AKTIVA
YANG ADA DENGAN PERTANGGUNGJAWABAN YANG
TERCATAT, PENGAWASAN DENGAN MENGGUNAKAN
PROGRAM KOMPUTER, PENELAAHAN OLEH MANAJEMEN
ATAS LAPORAN YANG MENGIKHTISARKAN RINCIAN
PERKIRAAN (MISALNYA, SALDO PIUTANG YANG DIRINCI
MENURUT UMUR PIUTANG DAN PENELAAHAN OLEH
PEMAKAI ATAS LAPORAN YANG DIHASILKAN OLEH
KOMPUTER

01/23/23 179
HUBUNGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
DGN RUANG LINGKUP (SCOPE) PEMERIKSAAN
 JIKA STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN SUATU
SATUAN USAHA LEMAH, MAKA KEMUNGKINAN
TERJADINYA KESALAHAN, KETIDAKAKURATAN ATAU
KECURANGAN DALAM PERUSAHAAN SANGAT BESAR.
 BAGI AKUNTAN PUBLIK, HAL TSB. MENIMBULKAN
RISIKO YANG BESAR, DALAM ARTI RISIKO UNTUK
MEMBERIKAN OPINI YANG TIDAK SESUAI DGN
KENYATAAN, JIKA AUDITOR KURANG HATI-HATI
DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN DAN TIDAK
CUKUP BANYAK MENGUMPULKAN BUKTI-BUKTI YANG
MENDUKUNG PENDAPAT YANG DIBERIKANNYA.

01/23/23 180
UNTUK MENCEGAHNYA JIKA PENGENDALIAN
INTERN TDK BERJALAN EFEKTIF,
 AUDITOR HARUS MEMPERLUAS SCOPE PEMERIKSAANNYA
PADA WAKTU MELAKUKAN SUBSTANTIVE TEST, MISALNYA:
- PADA WAKTU MENGIRIM KONFIRMASI PIUTANG,
JUMLAH KONFIRMASI YANG DIKIRIMKAN HARUS
LEBIH BANYAK
- PADA WAKTU MELAKUKAN OBSERVASI ATAS
STOCK OPNAME, TEST ATAS PERHITUNGAN PISIK
PERSEDIAAN HARUS LEBIH BANYAK
SEBALIKNYA JIKA AUDITOR MENYIMPULKAN BAHWA
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN BERJALAN EFEKTIF,
MAKA SCOPE PEMERIKSAAN BISA DIPERSEMPIT
01/23/23 181
EVALUASI ATAS STRUKTUR PENGENDALIAN

1. INTERNAL CONTROL
QUESTIONNAIRES (ICQ)
2. FLOW CHART (BAGAN ARUS)
3. NARRATIVE

01/23/23 182
1. INTERNAL CONTROL
QUESTIONNAIRES (ICQ)
 CARA INI BANYAK DIGUNAKAN OLEH KAP
KARENA DIANGGAP LEBIH SEDERHANA DAN
PRAKTIS
 PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM ICQ
DIMINTA UNTUK DIJAWAB “YA”, “TIDAK” ATAU
“TIDAK RELEVAN”
 JAWABAN “YA”, CIRI INTERNAL CONTROL YANG
BAIK,
 JAWABAN “TIDAK” BERARTI IINTERNAL
CONTROL LEMAH DAN
 JAWABAN “TIDAK RELEVAN” BERARTI
PERTANYAAN TSB. TIDAK RELEVAN UNTUK
PERUSAHAAN TERSEBUT

01/23/23 183
ICQ BIASANYA DIKELOMPOKKAN
DALAM
 UMUM, PERTANYAAN MENYANGKUT STRUKTUR
ORGANISASI, PEMBAGIAN TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB, AKTE PERUSAHAAN DAN
MENGENAI KEADAAN PERUSAHAAN
 AKUNTANSI, PERTANYAAN MENYANGKUT
KEADAAN PEMBUKUAN PERUSAHAAN, APAKAH
PEMBUKUAN SECARA MANUAL ATAU
COMPUTERIZED, KUALIFIKASI TENAGA DI
BAGIAN AKUNTANSI

01/23/23 184
ICQ BIASANYA DIKELOMPOKKAN
DALAM
 SIKLUS PENJUALAN-PIUTANG –PENERIMAAN
KAS, PERTANYAAN MENYANGKUT SISTEM DAN
PROSEDUR YG TERDAPAT DI PERUSAHAAN
 SIKLUS PEMBELIAN-UTANG-PENGELUARAN
KAS, PERTANYAAN MENYANGKUT SISTEM DAN
PROSEDUR YG TERDAPAT DI PERUSAHAAN

01/23/23 185
ICQ BIASANYA DIKELOMPOKKAN DALAM
 PERSEDIAAN, PERTANYAAN MENYANGKUT
SISDUR PENYIMPANAN DAN PENGAWASAN
PISIK PERSEDIAAN, SISTEM PENCATATAN DAN
METODE PERSEDIAAN DAN STOCK OPNAME
 SURAT BERHARGA, PERTANYAAN
MENYANGKUT OTORISASI UNTUK PEMBELIAN
DAN PENJUALAN DAN PENILAIANNYA
 AKTIVA TETAP, PERTANYAAN MENYANGKUT
SISDUR PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN
AKTIVA TETAP, PENCATATAN DAN PENILAIAN
 GAJI DAN UPAH, PERTANYAAAN MENYANGKUT
KEBIJAKAN PERSONALIA DAN SISDUR
PEMBAYARAN GAJI

01/23/23 186
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
 AUDITOR HARUS MENANYAKAN
LANGSUNG PERTANYAAN-PERTANYAAN
DI ICQ KEPADA STAF DAN MENGISI
SENDIRI JAWABANNYA , JANGAN
SEKEDAR MENYERAHKAN ICQ UNTUK
DIISI
 UNTUK REPEAT ENGAGEMENT
(PENUGASAN YG BERIKUTNYA), ICQ
HARUS DIMUTAKHIRKAN
BERDASARKAN TANYA JAWAB DENGAN
KLIEN
01/23/23 187
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
 ADA KECENDERUNGAN KLIEN AKAN
MEMBERIKAN JAWABAN SEAKAN-AKAN
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
SANGAT BAIK

KARENA ITU AUDITOR HARUS


MELAKUKAN COMPLIANCE TEST UNTUK
MEMBUKTIKAN EFEKTIVITAS DARI
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
KLIEN

01/23/23 188
2. FLOW CHART (BAGAN ARUS)
 FLOW CHART MENGGAMBARKAN ARUS
DOKUMEN DALAM SISTEM DAN
PROSEDUR DI SUATU UNIT USAHA,
MISALNYA UNTUK PEMBELIAN,
PENJUALAN, PENGELUARAN UANG DLL.
 UNTUK AUDITOR YG TERLATIH BAIK,
PENGGUNAAN FLOW CHART LEBIH
DISUKAI KARENA AUDITOR BISA LEBIH
CEPAT MELIHAT APA SAJA KELEMAHAN
DAN KEBAIKAN DARI SUATU SISTEM
DAN PROSEDUR.
01/23/23 189
FLOW CHART (BAGAN ARUS)
 AUDITOR HARUS MELAKUKAN
TEST APAKAH PROSEDUR YANG
DIJALANKAN SESUAI DENGAN
YANG DIGAMBARKAN DALAM
FLOW CHART

01/23/23 190
3.NARRATIVE
 DALAM HAL INI AUDITOR MENCERITAKAN DALAM
BENTUK MEMO, SISTEM DAN PROSEDUR YANG
BERLAKU DI PERUSAHAAN, MISALNYA
PROSEDUR PENGELUARAN KAS. (BIASANYA
UNTUK PERUSAHAAN YANG KECIL)
 SETELAH MEMPEROLEH PEMAHAMAN ATAS
PENGENDALIAN INTERN, AUDITOR MENAKSIR
RISIKO PENGENDALIAN UNTUK ASERSI YANG
TERDAPAT DALAM SALDO AKUN, GOLONGAN
TRANSAKSI DAN KOMPONEN PENGUNGKAPAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN

01/23/23 191
BAB 10

KERTAS KERJA
PEMERIKSAAN

01/23/23 192
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(AUDIT WORKING PAPER)

 ADALAH SEMUA BERKAS YG


DIKUMPULKAN OLEH AUDITOR DALAM
MENJALANKAN PEMERIKSAAN, YG
BERASAL” DARI:
1. CLIENT
2. ANALISA YG DIBUAT OLEH
AUDITOR
3. PIHAK KETIGA

01/23/23 193
1. BERKAS DARI PIHAK CLIENT

BERKAS DARI PIHAK CLIENT, MISALNYA:


1. LAP KEU UN AUDIT
2. REKONSILIASI BANK
3. ANALISA UMUR PIUTANG
4. RINCIAN PERSEDIAAN
5. RINCIAN UTANG/PIUTANG
6. RINCIAN BIAYA UMUM DAN ADM
7. RINCIAN BIAYA PENJUALAN
8. SURAT PERNYATAAN LANGGANAN
01/23/23 194
2. ANALISA YG DIBUAT AUDITOR

1. BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS/OPNAME


2. PEMAHAMAN DAN EVALUASI INTERNAL
CONTROL, TERMASUK INTERNAL CONTROL
QUESTIONNAIRES
3. ANALISA PENARIKAN AKTIVA TETAP
4. ANALISA MENGENAI CUKUP TIDAKNYA
ALLOWANCE FOR BAD DEBT
5. WORKING BALANCE SHEET (WBS)
6. WORKING PROFIT AND LOSS
7. KONSEP LAPORAN AUDIT
8. MANAGEMEN LETTER
01/23/23 195
3. BERKAS YG DIPEROLEH DARI PIHAK
KETIGA

 JAWABAN KONFIRMASI:
1. PIUTANG
2. UTANG
3. BANK
4. PENASIHAT HUKUM PERUSAHAAN

01/23/23 196
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN/AUDIT

 KKP/KKA YG MERUPAKAN DOKUMENTASI AUDITOR ATAS


PROSEDUR-PROSEDUR AUDIT YG DILAKUKANNYA, TEST-
TEST YG DIADAKAN, INFORMASI-INFORMASI YG
DIDAPAT DAN KESIMPULAN YANG DIBUAT ATAS
PEMERIKSAAN, ANALISA, MEMORANDUM, SURAT-SURAT
KONFIRMASI, IKHTISAR DOKUMEN PERUSAHAAN,
RINCIAN-RINCIAN POS NERACA DAN RUGI LABA, SERTA
KOMENTAR-KOMENTAR YG DIBUAT ATAU DIPEROLEH
AUDITOR MEMPUNYAI TUJUAN:
1. MENDUKUNG OPINI AUDITOR MENGENAI KEWAJARAN
LAPORAN KEUANGAN
OPINI YG DIBERIKAN HARUS SESUAI DGN KESIMPULAN
PEMERIKSAAN YG DICANTUMKAN DLM KKP/KKA

01/23/23 197
TUJUAN KKP/KKA

2. SEBAGAI BUKTI BAHWA AUDITOR TELAH


MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN SESUAI DENGAN
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
DALAM KKP/KKA HARUS TERLIHAT BAHWA APA YG
DIATUR DLM SPAP SUDAH DIIKUTI DGN BAIK OLEH
AUDITOR, MISALNYA:
1. MELAKUKAN PENILAIAN TERHADAP STRUKTUR
PENGENDALIAN INTERN DGN MENGGUNAKAN
ICQ.
2. MENGIRIMKAN KONFIRMASI PIUTANG
3. MEMINTA SURAT PERNYATAAN LANGGANAN DLL.

01/23/23 198
TUJUAN KKP/KKA

3. SEBAGAI REFERENSI JIKA ADA PERTANYAAN


DARI, PAJAK, BANK DAN ATAU CLIENT
JIKA KKP/KKA LENGKAP, PERTANYAAN
APAPUN YANG DIAJUKAN OLEH PIHAK-PIHAK
TSB. YANG BERKAITAN DENGAN LAPORAN
AUDIT DAPAT DIJAWAB DENGAN MUDAH
OLEH AUDITOR

01/23/23 199
TUJUAN KKP/KKA

4. SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENILAIAN ASISTEN


(SELURUH TIM AUDIT) SEHINGGA DAPAT DIBUAT
EVALUASI MENGENAI KEMAMPUAN ASISTEN SAMPAI
DENGAN PARTNER SESUDAH SELESAI SUATU
PENUGASAN
5. SEBAGAI PEGANGAN UNTUK AUDIT TAHUN
BERIKUTNYA, ANTARA LAIN UNTUK:
a. MENGECEK SALDO AWAL
b. DIPELAJARI OLEH AUDIT STAF YANG BARU
c. MENGETAHUI MASALAH-MASALAH YG
TERJADI DI TAHUN LALU DAN BERGUNA UNTUK
PENYUSUNAN AUDIT PLAN TAHUN BERIKUTNYA

01/23/23 200
KKP DIKELOMPOKKAN DALAM

1. CURRENT FILE (BERKAS TAHUN BERJALAN)


2. PERMANENT FILE (BERKAS PERMANEN)
3. CORRESPONDENCE FILE (BERKAS SURAT
MENYURAT)

01/23/23 201
CURRENT FILE (BERKAS TAHUN BERJALAN)

1. LAPORAN KEUANGAN
2. BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS/ OPNAME
3. REKONSILIASI BANK
4. RINCIAN PIUTANG
5. RINCIAN PERSEDIAAN
6. RINCIAN UTANG
7. RINCIAN BIAYA

01/23/23 202
PERMANENT FILE (BERKAS
PERMANEN)

1. AKTE PERUSAHAAN
2. BUKU PEDOMAN AKUNTANSI (ACCOUNTING
MANUAL)
3. KONTRAK-KONTRAK
4. NOTULEN RAPAT

CORRESPONDENCE FILE BERISI


KORESPONDENSI DENGAN CLIENT, BERUPA
SURAT MENYURAT, FACSIMILE DLL

01/23/23 203
KRITERIA PEMBUATAN KKP
YANG BAIK
1. HARUS MEMPUNYAI TUJUAN,
MISALNYA, CASH COUNT SHEET DAPAT
DITRASIR DENGAN ANGKA PADA NERACA
2. HARUS DICEGAH MENULIS KEMBALI KKP
KARENA MERUGIKAN, YAITU MEMBUANG
WAKTU DAN KEMUNGKINAN SALAH MENULIS
3. HARUS DIJELASKAN PROSEDUR AUDIT YG
DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN AUDIT
TICK MARK
MISALNYA, C.B=CONFIRMED BALANCE/COCOK
R.D. REPORTING DIFFERENCE
01/23/23 204
KRITERIA PEMBUATAN KKP
YANG BAIK
4. HARUS DIINDEX/CROSS INDEX,
MISALNYA, ALPHABETIS, A – Z
NUMERICAL, I – II
GABUNGAN, A1, A2 DLL
5. HARUS DIPARAF OLEH YANG MEMBUAT DAN
MEREVIEW WORKING PAPERS SEHINGGA
DAPAT DIKET SIAPA YG BERTANGGUNG JWB
6. SETIAP PERTANYAAN YANG TIMBUL PADA
REVIEW NOTES HARUS TERJAWAB, TIDAK
BOLEH ADA OPEN QUESTION

01/23/23 205
KRITERIA PEMBUATAN KKP
YANG BAIK
7. HARUS DICANTUMKAN, SIFAT DARI
PERKIRAAN YG DIPERIKSA, PROSEDUR
PEMERIKSAAN YG DILAKUKAN, KESIMPULAN
MENGENAI KELAYAKAN PERKIRAAN YG
DIPERIKSA
8. DI BAG MUKA FILE KKP HARUS DIMASUKKAN
DAFTAR ISI DAN INDEX KKP DAN CONTOH
PARAF SELURUH TIM PEMERIKSA YANG
TERLIBAT DALAM PENUGASAN AUDIT TSB.

01/23/23 206
STANDARD TICKMARK

- FOOTING – PENAMBAHAN DITEMPATKAN DI BAWAH


DAN PENGURANGAN ANGKA TOTAL
- CROSS FOOTING- DITEMPATKAN DI SAMPING
PENAMBAHAN DAN KANAN ANGKA TOTAL
PENGURANGAN
- DICOCOKKAN DENGAN GL L DILETAKKAN DI SAMPING
KANAN ANGKA
- DICOCOKKAN DENGAN SL / S.D.A
- VOUCHING

01/23/23 207
KERTAS KERJA AUDIT
 BERGUNA SEBAGAI ALAT BERTAHAN BAGI
AUDITOR TERHADAP TUNTUTAN
PENGADILAN ATAS KELALAIAN ATAU
PENYELEWENGAN YANG DITUDUHKAN
DAN JUGA SEBAGAI ALAT UNTUK
MENGUMPULKAN SEGALA INFORMASI
YANG PENTING YANG MENJADI BAHAN
LAPORAN AUDIT

01/23/23 208
PENANGGUNG JAWAB DAN SUPERVISOR
MEREVIEW KKA DGN TUJUAN SBB

 MEYAKINKAN BAHWA PROGRAM AUDIT


TELAH DILAKSANAKAN DGN TEPAT
 MEYAKINKAN BAHWA AUDIT TELAH
DILAKUKAN SESUAI DENGAN STANDAR
AUDIT ING YANG DITETAPKAN IAI
 MEYAKINKAN BAHWA LAPORAN
KEUANGAN TELAH SESUAI DENGAN
PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU
UMUM DI INDONESIA

01/23/23 209
PENANGGUNG JAWAB DAN SUPERVISOR
MEREVIEW KKA DGN TUJUAN SBB:

 MEYAKINKAN BAHWA PROGRAM AUDIT


TELAH DILAKSANAKAN DGN TEPAT
 MEYAKINKAN BAHWA AUDIT TELAH
DILAKUKAN SESUAI DENGAN STANDAR
AUDITING YANG DITETAPKAN IAI
 MEYAKINKAN BAHWA LAPORAN
KEUANGAN TELAH SESUAI DENGAN
PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU
UMUM DI INDONESIA

01/23/23 210
SYARAT-SYARAT PEMBUATAN KERTAS
KERJA AUDIT
 TULIS NAMA PERUSAHAAN DI TENGAH
SEBELAH ATAS SEKALI
 DIBAWAHNYA TULIS NAMA AKUN
NERACA, LABA RUGI ATAU SASARAN
LAINNYA
 DIBAWAHNYA LAGI TULIS TAHUN BUKU
YANG DIAUDIT
 TULIS NOMOR INDEX DI SEBELAH KANAN
ATAS

01/23/23 211
SYARAT-SYARAT PEMBUATAN KERTAS
KERJA AUDIT
 TULIS NOMOR INDEX PENUNJUK
KEMANA/DARI MANA DIPINDAHKAN
 KERTAS KERJA TIDAK DIISI BOLAK BALIK
(TULIS BAG DEPAN SAJA)
 SEBUTKAN CARA VERIFIKASI DAN
PROSEDUR AUDIT LAINNYA YANG
DIPAKAI DAN TULIS KESIMPULANNYA

01/23/23 212
SYARAT-SYARAT PEMBUATAN KERTAS
KERJA AUDIT
 MINTA TEMBUSAN (BUKAN SALINAN SENDIRI)
KONTRAK, PERATURAN, DAN RISALAH RAPAT
DLL UNTUK MENGHEMAT WAKTU
 TIAP KERTAS KERJA HARUS DITANDA TANGANI
PELAKSNA DAN KETUA TIM SERTA DIBERI
TANGGAL SEBELAH BAWAH ATAU KANAN ATAS
 KKA HARUS DIBUAT DGN BERSIH, JELAS,
TERATUR DAN MUDAH DIBACA
 YAKINKAN TIDAK ADA KESALAHAN
PERHITUNGAN MATEMATIS
 JANGAN MEMASUKKAN HAL YANG TIDAK PERLU
ATAU TIDAK ADA HUBUNGANNYA
01/23/23 213
PROGRAM AUDIT
 PROGRAM AUDIT ADALAH RENCANA KERJA
AUDIT SECARA TERINCI MENGENAI TINDAKAN
ATAU KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN
AUDITOR DENGAN MAKSUD UNTUK
MENGUMPULKAN PEMBUKTIAN
 PROGRAM AUDIT MERUPAKAN DOKUMENTASI
PROSEDUR BAGI AUDITOR DALAM
MENGUMPULKAN, MENGANALISA,
MENGINTERPRETASIKAN DAN
MENDOKUMENTASI INFORMASI SELAMA
PELAKSANAAN AUDIT, TERMASUK CATATAN
UNTUK AUDIT YANG AKAN DATANG

01/23/23 214
SECARA GARIS BESAR PROGRAM
AUDIT MEMPUNYAI KERANGKA SBB:
 MENYATAKAN TUJUAN AUDIT (AUDIT
OBJECTIVE)
 PENJELASAN/URAIAN SINGKAT
KEGIATAN YANG DIAUDIT
 PENILAIAN TERHADAP SISTIM
PENGENDALIAN INTERN
 PROSEDUR AUDIT
 KESIMPULAN ATAU TEMUAN AUDIT

01/23/23 215
TUJUAN AUDIT (AUDIT OBJECTIVE)

 MERUPAKAN SUATU KETETAPAN YANG


MENJADI SASARAN ATAU HASIL AKHIR
YANG HARUS DICAPAI DALAM SETIAP
PELAKSANAAN AUDIT.
 CONTOH, PENILAIAN UNTUK
MEMPEROLEH KEPASTIAN BAHWA PROSES
PENJUALAN TELAH DILAKSANAKAN
SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF SERTA
SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG
BERLAKU

01/23/23 216
TUJUAN AUDIT (AUDIT OBJECTIVE)

 CONTOH, PENILAIAN UNTUK


MEMPEROLEH KEYAKINAN BAHWA
PENYAJIAN SALDO REKENING PENJUALAN
TELAH SESUAI DENGAN PERNYATAAN
STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK)
 PENILAIAN UNTUK MEMPEROLEH
KEPASTIAN BAHWA PROSEDUR
PENGADAAN/PEMBELIAN ATK TELAH
SESUAI KETENTUAN

01/23/23 217
PENJELASAN ATAU URAIAN SINGKAT
KEGIATAN YANG DIAUDIT (SYSTEM
DESCRIPTION)
 PENJELASAN ATAU URAIAN SINGKAT
KEGIATAN YANG DIAUDIT
DIMAKSUDKAN UNTUK
MEMPEROLEH GAMBARAN YANG
LENGKAP DAN MENYELURUH
MENGENAI SEMUA AKTIVITAS YANG
TERLIBAT DALAM PROSES KEGIATAN
YANG DIAUDIT

01/23/23 218
PENILAIAN TERHADAP SISTEM
PENGENDALIAN INTERN DIMAKSUDKAN
UNTUK
 MENENTUKAN DAPAT TIDAKNYA SISTEM
TERSEBUT DIPERCAYA ATAU DIANDALKAN
 SEBAGAI DASAR PENETAPAN LUASNYA
PENGUJIAN YANG DILAKUKAN SERTA
TEHNIK AUDIT YANG DIGUNAKAN
 SEBAGAI BAHAN UNTUK MEMBERIKAN
SARAN-SARAN PERBAIKAN BILA
DITEMUKAN KELEMAHAN-KELEMAHAN
DALAM SISTIM PENGENDALIAN INTERN

01/23/23 219
PROSEDUR AUDIT (AUDIT PROCEDURE)

 PROSEDUR AUDIT MERUPAKAN INTI DARI SUATU


PROGRAM AUDIT YANG MEMUAT LANGKAH-
LANGKAH ATAU URUT-URUTAN PEKERJAAN
AUDIT SECARA RINCI, LENGKAP DAN
SISTIMATIS DALAM RANGKA PENCAPAIAN
TUJUAN AUDIT
 TINGKAT KERINCIAN DAN KELENGKAPAN
PROGRAM AUDIT BANYAK DIPENGARUHI DARI
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGETAHUAN
DAN PENGALAMAN AUDITOR SERTA PEMAHAMAN
MENGENAI KEGIATAN YANG DIPERIKSA

01/23/23 220
SISTIMATIKA DAN TAHAPAN DALAM
PROSEDUR AUDIT SECARA GARIS BESAR
ADALAH SBB:
 BIASANYA DIAWALI DENGAN MEMINTA LAPORAN
AKHIR YANG MEMUAT GAMBARAN MENYELURUH
DARI OBYEK ATAU KEGIATAN YANG DI AUDIT
 SESUAI HASIL PENILAIAN TERHADAP SISTEM
PENGENDALIAN INTERN SERTA GAMBARAN YANG
DIPEROLEH DARI PENGKAJIAN TERHADAP
LAPORAN AKHIR, DITETAPKAN LUASNYA
PEMERIKSAAN DAN SAMPLING YANG
DIBUTUHKAN

01/23/23 221
SAMPLE BUKTI TES ATAS KENDALI

 SETELAH AUDITOR MEMUTUSKAN PROSEDUR YANG


DIPILIH DAN KAPAN HARUS DILAKSANAKAN, MASIH
PERLU UNTUK MENENTUKAN JUMLAH POS ATAU
UNSUR YANG MEMADAI SEBAGAI SAMPEL DARI
POPULASI DAN UNSUR MANA YANG DIPILIH.
 SAMPEL AUDIT ADALAH PENERAPAN PROSEDUR
AUDIT TERHADAP KURANG DARI 100% UNSUR
DALAM SUATU SALDO AKUN ATAU KELOMPOK
TRANSAKSI DENGAN TUJUAN UNTUK MENILAI
BEBERAPA KARAKTERISTIK SALDO AKUN ATAU
KELOMPOK TRANSAKSI TERSEBUT.
 TUJUAN AUDITOR MEMILIH SAMPEL SUATU
POPULASI ADALAH UNTUK MENDAPATKAN SAMPEL
YANG REPRESENTATIF YAITU SAMPEL YANG
MEMILIKI KARAKTERISTIK YANG SAMA DENGAN
POPULASI. ARTINYA UNSUR YANG DISAMPEL SAMA
DENGAN YANG TIDAK DISAMPEL.

01/23/23 222
SAMPLE BUKTI TES ATAS KENDALI

 MISALKAN, ANGGAPLAH PROSEDUR PENGENDALIAN


INTERN KLIEN MENGHARUSKAN SEORANG PEGAWAI
UNTUK MELAMPIRKANDOKUMEN PENGIRIMAN PADA
SETIAP SALINAN FAKTUR PENJUALAN, TETAPI PROSEDUR
TERSEBUT TERNYATA TIDAK DILAKUKAN DENGAN
TEPAT SEBANYAK 3 DARI SELURUH WAKTU
PELAKSANAAN.
 KALAU AUDITOR MEMILIH SUATU SAMPEL SEBANYAK 100
SALINAN FAKTUR PENJUALAN DAN MENEMUKAN ADA 3
YANG HILANG, MAKA SAMPEL TERSEBUT DIKATAKAN
SANGAT REPRESENTATIF.
 JIKA 2 ATAU 4 YANG DITEMUKAN DALAM SAMPEL,
SAMPEL DIKATAKAN CUKUP REPRESENTATIF

01/23/23 223
DUA PENDEKATAN UMUM DALAM SAMPEL AUDIT

1. NON STATISTIK
2. STATISTIK

01/23/23 224
EMPAT BAGIAN DALAM SAMPEL AUDIT , BAIK
MENGGUNAKAN METODE STATISTIK MAUPUN NON
STATISTIK

1. PERENCANAAN SAMPEL
2. PEMILIHAN SAMPEL
3. PELAKSANAAN PENGUJIAN
4. EVALUASI HASIL

01/23/23 225
1.PERENCANAAN SAMPEL
 TUJUAN PERENCANAAN SAMPEL ADALAH
UNTUK MENJAMIN BAHWA PENGUJIAN AUDIT
UNTUK MEMINIMALKAN KEMUNGKINAN
KEKELIRUAN NON SAMPLING

01/23/23 226
2.PEMILIHAN SAMPEL

 PEMILIHAN SAMPEL MELIPUTI KEPUTUSAN


BAGAIMANA MEMILIH UNSUR SAMPEL DARI
POPULASI

01/23/23 227
3.PELAKSANAAN PENGUJIAN

 ADALAH PEMERIKSAAN DOKUMEN DAN


MELAKUKAN AUDIT LAINNYA.

01/23/23 228
4. EVALUASI HASIL

 EVALUASI HASIL MENCAKUP PENARIKAN


KESIMPULAN BERDASARKAN PENGUJIAN AUDIT

01/23/23 229
DUA ASPEK RISIKO SAMPLING

1. RISIKO KELIRU MENERIMA (RISK OF INCORRECT


ACCEPTANCE), YAITU RISIKO MENGAMBIL KESIMPULAN
BERDASARKAN HASIL SAMPEL, BAHWA SALDO AKUN
TIDAK BERISI SALAH SAJI SECARA MATERIAL,
PADAHAL KENYATAANNYA SALDO AKUN TELAH
SALAH SAJI SECARA MATERIAL
2. RISIKO KELIRU MENOLAK (RISK OF INCORRECT
REJECTION), YAITU RISIKO MENGAMBIL KESIMPULAN
BERDASARKAN HASIL SAMPEL, BAHWA SALDO AKUN
BERISI SALAH SAJI SECARA MATERIAL, PADAHAL
KENYATAANNYA SALDO AKUN TIDAK BERISI SALAH
SAJI SECARA MATERIAL

01/23/23 230
.

 RISIKO KELIRU MENOLAK DAN RISIKO


PENENTUAN TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN
YANG TERLALU TINGGI, BERKAITAN DENGAN
EFISIENSI AUDIT.
 SEBAGAI CONTOH, JIKA PENILAIAN AUDITOR
ATAS SAMPEL AUDIT MENUNTUNNYA PADA
KESIMPULAN AWAL YANG KELIRU BAHWA
SUATU SALDO TELAH SALAH SAJI SECARA
MATERIAL, PADAHAL KENYATAANNYA TIDAK
DEMIKIAN, PENERAPAN PROSEDUR TAMBAHAN
DAN PERTIMBANGAN ATAS BUKTI-BUKTI
AUDIT YG LAIN BIASANYA AKAN MENUNTUN
AUDITOR KE KESIMPULANNYA YG BENAR
01/23/23 231
.

 AUDITOR DPT MENGGUNAKAN BAIK METODE


SAMPLING STATISTIK MAUPUN NON
STATISTIK. SAMPLING STATISTIK
MENGGUNAKAN TEKNIK-TEKNIK

01/23/23 232
BAB 12

PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN


DAN PENERIMAAN KAS:
PIUTANG USAHA COMPLETING
THE TESTS IN THE SALES AND
COLLECTION CYCLE: ACCOUNT
RECEIVABLES
01/23/23 233
SIFAT DAN CONTOH PIUTANG

 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


MENGGOLONGKAN PIUTANG MENURUT SUMBER
TERJADINYA DALAM DUA KATEGORI,
- PIUTANG USAHA
- PIUTANG LAIN-LAIN

01/23/23 234
PIUTANG USAHA DAN PIUTANG LAIN-LAIN

 PIUTANG USAHA ADALAH PIUTANG YANG


BERASAL DARI PENJUALAN BARANG DAGANGAN
ATAU JASA SECARA KREDIT

 PIUTANG LAIN-LAIN ADALAH PIUTANG YANG


TIMBUL DARI TRANSAKSI DI LUAR KEGIATAN
USAHA NORMAL PERUSAHAAN

 PIUTANG YANG DIHARAPKAN BISA DITAGIH


DALAM WAKTU SATU TAHUN ATAU KURANG
DIKLASIFIKAN SEBAGAI PIUTANG LANCAR
01/23/23 235
PERKIRAAN YANG DIGOLONGKAN SEBAGAI
PIUTANG, ANTARA LAIN:
 PIUTANG DAGANG
 WESEL TAGIH
 PIUTANG PEGAWAI
 PIUTANG BUNGA
 UANG MUKA
 REFUNDABLE DEPOSIT (UANG JAMINAN)
 PIUTANG LAIN-LAIN
 ALLOWANCE FOR BAD DEBT (PENYISIHAN
PIUTANG TAK TERTAGIH)

01/23/23 236
.
 PIUTANG DINYATAKAN SEBESAR JUMLAH
TAGIHAN DIKURANGI DENGAN TAKSIRAN
JUMLAH YANG TIDAK DAPAT DITAGIH.
 JUMLAH KOTOR PIUTANG HARUS TETAP
DISAJIKAN PADA NERACA DIIKUTI DENGAN
PENYISIHAN UNTUK PIUTANG YANG TIDAK
DAPAT DITAGIH

01/23/23 237
AUDIT OBJEKTIVES PIUTANG

 TUJUAN DARI PEMERIKSAAN ATAU AUDIT


OBJEKTIVES PIUTANG, ANTARA LAIN
ADALAH:
1.UNTUK MENGETAHUI APAKAH TERDAPAT
PENGENDALIAN INTERN (INTERNAL
CONTROL) YANG BAIK ATAS PIUTANG
DAN TRANSAKSI PENJUALAN, PIUTANG
DAN PENERIMAAN KAS

2.UNTUK MEMERIKSA VALIDITY


(KEABSAHAN) DAN AUTHENTICITY (KE
OTENTIKAN) DARI PIUTANG
01/23/23 238
TUJUAN DARI PEMERIKSAAN ATAU AUDIT
OBJEKTIVES PIUTANG, ANTARA LAIN ADALAH:
3.UNTUK MEMERIKSA COLLECTIBILITY
(KEMUNGKINAN TERTAGIHNYA) PIUTANG
DAN CUKUP TIDAKNYA PERKIRAAN
ALLOWANCE FOR BAD DEBTS (PENYISIHAN
PIUTANG TAK TERTAGIH)
4.UNTUK MENGETAHUI APAKAH ADA
KEWAJIBAN BERSYARAT (CONTINGENT
LIABILITY) YG TIMBUL KARENA
PENDISKONTOAN WESEL TAGIH (NOTES
RECEIVABLE)
5. UNTUK MEMERIKSA APAKAH PENYAJIAN
PIUTANG DI NERACA SESUAI DENGAN PSAK

01/23/23 239
PENJELASAN ATAS TUJUAN PEMERIKSAAN

 UNTUK MENGETAHUI APAKAH TERDAPAT


INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN,
PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS
 JIKA AKUNTAN PUBLIK (AUDITOR) DAPAT
MEYAKINKAN DIRINYA BAHWA INTERNAL
CONTROL ATAS PIUTANG DAN TRANSAKSI
PENJUALAN PIUTANG DAN PENERIMAAN
KAS BERJALAN EFEKTIF MAKA LUASNYA
PEMERIKSAAN DALAM MELAKUKAN
SUBSTANTIVE TEST BISA DIPERSEMPIT

01/23/23 240
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN
 ADANYA PEMISAHAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB ANTARA YG MELAKUKAN PENJUALAN,
MENGIRIMKAN BARANG, MELAKUKAN
PENAGIHAN, MEMBERIKAN OTORISASI ATAS
PENJUALAN KREDIT, MEMBUAT FAKTUR
PENJUALAN DAN MELAKUKAN PENCATATAN
 DIGUNAKANNYA FORMULIR-FORMULIR YANG
BERNOMOR URUT TERCETAK (PRE NUMBERED)
MISALNYA SALES ORDER (PESANAN
PENJUALAN), SALES INVOICE (FAKTUR
PENJUALAN), DELIVERY ORDER (SURAT
PENGIRIMAN BARANG, CREDIT MEMO, KWIT
01/23/23 241
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN
 DIGUNAKANNYA PRICE LIST (DAFTAR
HARGA JUAL) DAN SETIAP PENYIMPANGAN
DARI PRICE LIST ATAU SETIAP DISCOUNT
YG DIBERIKAN KEPADA PELANGGAN HARUS
DISETUJUI OLEH PEJABAT YANG
BERWENANG.
 DIADAKANNYA SUB BUKU BESAR PIUTANG
ATAU KARTU PIUTANG (ACCOUNT
RECEIVABLE SUB LEDGER CARD) UNTUK
MASING-MASING PELANGGAN YANG SELALU
DI UPDATE (DIMUTAKHIRKAN)

01/23/23 242
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN
 SETIAP AKHIR BULAN DIBUAT AGING
SCHEDULE PIUTANG (ANALISIS UMUR
PIUTANG)
 SETIAP AKHIR BULAN JUMLAH SALDO
PIUTANG DARI MASING-MASING
PELANGGAN DIBANDINGKAN
(DIRECONSILE) DENGAN JUMLAH SALDO
PIUTANG MENURUT BUKU BESAR
 SETIAP AKHIR BULAN DIKIRIM MONTHLY
STATEMENT OF ACCOUNT KEPADA MASING-
MASING PELANGGAN

01/23/23 243
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN
 UANG KAS CHEK ATAU GIRO YG
DITERIMA DARI PELANGGAN HARUS
DISETOR DALAM JUMLAH SEUTUHNYA
PALING LAMBAT KEESOKAN HARINYA
 MUTASI KREDIT DIPERKIRAAN
PIUTANG (BUKU BESAR DAN SUB BUKU
BESAR) YG BERASAL DARI RETUR
PENJUALAN DAN PENGHAPUSAN
PIUTANG HARUS DIOTORISASI OLEH
PEJABAT PERUSAHAAN YANG
BERWENANG
01/23/23 244
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK ATAS
PIUTANG DAN TRANSAKSI PENJUALAN

 SETIAP PINJAMAN YG DIBERIKAN


KEPADA PEGAWAI, DIREKSI,
PEMEGANG SAHAM DAN PERUSAHAAN
AFILIASI HARUS DIOTORISASI OLEH
PEJABAT PERUSAHAAN YG
BERWENANG, DIDUKUNG OLEH
BUKTI-BUKTI YANG LENGKAP DAN
DIJELASKAN APAKAH DIKENAKAN
BUNGA ATAU TIDAK

01/23/23 245
UNTUK MEMERIKSA VALIDITY DAN
AUTHENTICITY DARI PIUTANG
 VALIDITY MAKSUDNYA APAKAH PIUTANG
ITU SAH, MASIH BERLAKU, DALAM ARTI
DIAKUI OLEH YANG MEMPUNYAI UTANG

 AUTHENTICITY MAKSUDNYA APAKAH


PIUTANG ITU DIDUKUNG OLEH BUKTI-
BUKTI YG OTENTIK SEPERTI SALES ORDER,
DELIVERY ORDER YG SUDAH DITANDA
TANGANI OLEH PELANGGAN SEBAGAI BUKTI
BAHWA PELANGGAN TELAH MENERIMA
BARANG YG DIPESAN DAN FAKTUR
PENJUALAN

01/23/23 246
UNTUK MEMERIKSA COLLECTIBILITY
PIUTANG DAN CUKUP TIDAKNYA
ALLOWANCE FOR BAD DEBT
 COLLECTIBILITY YG DIMAKSUD DISINI
ADALAH KEMUNGKINAN TERTAGIHNYA
PIUTANG.
 PIUTANG HARUS DISAJIKAN DI NERACA
SEBESAR JUMLAH YG DIPERKIRAKAN BISA
DITAGIH.
 KARENA ITU JUMLAH YG DIPERKIRAKAN
TIDAK BISA DITAGIH HARUS DIBUATKAN
PENYISIHAN DALAM JUMLAH YANG CUKUP
 PIUTANG YG SUDAH PASTI TIDAK BISA
DITAGIH HARUS DIHAPUSKAN DENGAN
MENDEBET PENYISIHAN DAN MENGKREDIT
PIUTANG

01/23/23 247
AUDITOR HARUS MEMERIKSA CUKUP
TIDAKNYA ALLOWANCE FOR BAD DEBT
KARENA ALASAN-ALASAN:
 JIKA ALLOWANCE YG DIBUAT TERLALU
BESAR MAKA AKIBATNYA PIUTANG
DISAJIKAN TERLALU KECIL (UNDERSTATED)
DAN BIAYA TERLALU BESAR (OVERSTATED)
DAN RUGI LABA TERLALU KECIL
(UNDERSTATED)
 JIKA ALLOWANCE YG DIBUAT TERLALU
KECIL MAKA AKIBATNYA PIUTANG
DISAJIKAN OVERSTATED, BIAYA
UNDERSTATED DAN RUGI LABA
OVERSTATED

01/23/23 248
BAB 13

PENGUJIAN SIKLUS
PEMBAYARAN GAJI DAN
KEPEGAWAIAN AUDIT OF THE
PAYROLL AND PERSONEL CYCLE

01/23/23 249
PENGUJIAN SIKLUS PEMBAYARAN
GAJI DAN KEPEGAWAIAN
 PEMERIKSAAN PEMBAYARAN GAJI IDENTIK
DENGAN PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN
RUGI LABA (PROFIT AND LOSS ACCOUNTS)
 PERKIRAAN RUGI LABA TERDIRI ATAS:
- PENDAPATAN OPERASI
- HARGA POKOK PENJUALAN
- BEBAN OPERASI
- PENDAPATAN DAN BEBAN DI LUAR
OPERASI
- POS LUAR BIASA

01/23/23 250
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
 PENGHASILAN DIDEFINISIKAN DALAM
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI
PENINGKATAN MANFAAT EKONOMI SELAMA
SUATU PERIODE AKUNTANSI TERTENTU
DALAM BENTUK PEMASUKAN ATAU
PENAMBAHAN AKTIVA ATAU PENURUNAN
KEWAJIBAN YG MENGAKIBATKAN
KENAIKAN EKUITAS, YG TIDAK BERASAL
DARI KONTRIBUSI PENANAM MODAL

01/23/23 251
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
 PENGHASILAN (INCOME) MELIPUTI, BAIK
PENDAPATAN (REVENUE) MAUPUN
KEUNTUNGAN (GAIN).
 PENDAPATAN ADALAH PENGHASILAN YANG
TIMBUL DARI AKTIVITAS PERUSAHAAN
YANG BIASA DAN DIKENAL DENGAN
SEBUTAN YANG BERBEDA SEPERTI
PENJUALAN, PENGHASILAN JASA (FEES),
BUNGA, DIVIDEN, ROYALTY DAN SEWA

01/23/23 252
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
 KEUNTUNGAN (GAIN) BISA BERASAL DARI:
- PENJUALAN AKTIVA TETAP (GAIN ON
SALE OF FIXED ASSETS),
- TUKAR TAMBAH AKTIVA TETAP TIDAK
SEJENIS (GAIN ON TRADE - IN)
- KEUNTUNGAN SELISIH KURS (FOREIGN
EXCHANGE GAIN)

01/23/23 253
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
 POS LUAR BIASA MAKSUDNYA KERUGIAN
YANG TIMBUL DARI KEJADIAN ATAU
TRANSAKSI YANG BERSIFAT TIDAK NORMAL
DAN TIDAK SERING TERJADI
 MISALNYA, KERUGIAN SEBAGAI AKIBAT
GEMPA BUMI, KEBAKARAN ATAU BANJIR.
 KERUGIAN TERSEBUT SETELAH DIKURANGI
DENGAN KLAIM ASURANSI, JIKA ADA
DISAJIKAN SEBAGAI POS LUAR BIASA
DALAM LAPORAN RUGI LABA

01/23/23 254
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK NO 23)
 HARGA POKOK PENJUALAN ADALAH JUMLAH
YANG HARUS DIKELUARKAN PERUSAHAAN
UNTUK MEMPEROLEH BARANG YANG
TERJUAL (COST OF MERCHANDISE SOLD)
ATAU UNTUK MEMPRODUKSI BARANG YANG
TERJUAL (COST OF GOODS SOLD).

01/23/23 255
COST OF MERCHANDISE SOLD
(PHYSICAL SYSTEM)
 PERSEDIAAN AWAL BRG DAG Rp ………..
 +/+ PEMBELIAN BERSIH Rp ……….. +
 BRG DAG TERSEDIA UTK DIJUAL Rp ... ……….
 -/- PERSEDIAAN AKHIR BRG DAGRp .……….. -
 HARGA POKOK PENJUALAN Rp ………….

01/23/23 256
COST OF GOODS MANUFACTURED
(PHYSICAL SYSTEM)
 PERSEDIAAN AWAL BAHAN BAKU Rp…. ……
 +/+ PEMBELIAN BERSIH Rp ……...+
 BHN BAKU TERSEDIA UTK DIPAKAI Rp ………
 -/- PERS AKHIR BAHAN BAKU Rp ……… -
 PEMAKAIAN BAHAN BAKU Rp ……….
 UPAH LANGSUNG Rp ……….
 OVERHEAD PABRIK Rp ……….
 BIAYA PRODUKSI (COST OF PROD) Rp ………
 +/+ PERS AWALBRG DLM PROSES Rp …….. +
 -/- PERS AKHIR BRG DLM PROSES Rp …….. -
 COST OF GOODS MANUFACTURED Rp ……….
01/23/23 257
COST OF GOODS SOLD (HARGA POKOK
PENJUALAN)
 BIAYA PABRIKASI (COST OF GOODS
MANUFACTURED) Rp ………..
 +/+ PERS AWAL BARANG JADI Rp ……….. +
 -/- PERS AKHIR BARANG JADI Rp ……….. -
HARGA POKOK PENJUALAN Rp ….………
 (COST OF GOODS SOLD)

01/23/23 258
BEBAN OPERASI (OPERATING
EXPENSES) TERDIRI ATAS:
 BEBAN PENJUALAN (SELLING EXPENSES)
ANTARA LAIN GAJI BAGIAN PENJUALAN,
KOMISI SALESMAN, PROMOSI,
ENTERTAINMENT, TANSPOR DLL
 GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
ANTARA LAIN GAJI BAGIAN AKUNTANSI
DAN KEUANGAN, PERSONALIA DAN UMUM,
BIAYA SEWA, LISTRIK, AIR, TELPON,
ENTERTAINMENT, PERJALANAN DINAS,
PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR DLL

01/23/23 259
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN DLM
PEMERIKSAAN PERKIRAAN RUGI LABA

 PRINSIP CONSERVATISM DALAM


PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN

 BEBAN YG BELUM PASTI TERJADI TETAPI


DIPERKIRAKAN AKAN MENJADI BEBAN
PERUSAHAAN PADA PERIODE YG
DIPERIKSA, JUMLAHNYA BISA DIESTIMASI
DAN CUKUP MATERIAL, HARUS DICATAT
SEBAGAI BEBAN.
 MISALNYA GARANSI UNTUK PENJUALAN
PRODUK PERUSAHAAN
01/23/23 260
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN DLM
PEMERIKSAAN PERKIRAAN RUGI LABA

 PENDAPATAN YG BELUM PASTI TERJADI,


BELUM BOLEH DICATAT SEBAGAI
PENDAPATAN PERUSAHAAN.
 PENDAPATAN PADA UMUMNYA DIAKUI
PADA SAAT PENYERAHAN BARANG (UNTUK
PERUSAHAAN DAGANG DAN INDUSTRI),
PADA SAAT PENYERAHAN JASA ATAU PADA
SAAT BISA DIBUATKAN FAKTUR (UNTUK
PERUSAHAAN JASA)

01/23/23 261
PENGECUALIANNYA ANTARA LAIN:

 DIAKUI PADA SAAT PENERIMAAN UANG,


MISALNYA UNTUK PENJUALAN TUNAI DAN
PENJUALAN CICILAN
 UNTUK PERUSAHAAN KONTRAKTOR ADA
DUA PILIHAN PENGAKUAN PENDAPATAN,
YAITU:
- METODE KONTRAK SELESAI (COMPLETED
CONTRACT METHOD)
- METODE PROSENTASE PENYELESAIAN
(PERCENTAGE OF COMPLETION METHOD)

01/23/23 262
PENGECUALIANNYA ANTARA LAIN:

 UNTUK JENIS BARANG TERTENTU YG HARGA


JUALNYA SUDAH PASTI, BARANGNYA PASTI
TERJUAL ATAU CEPAT RUSAK, PENDAPATAN
BISA DIAKUI PADA SAAT SELESAINYA
PRODUKSI.
 MISALNYA UNTUK LOGAM MULIA DAN HASIL
PERTANIAN

01/23/23 263
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEMBAYARAN GAJI
1. UNTUK MENGETAHUI APAKAH TERDAPAT
INTERNAL CONTROL YG BAIK ATAS
PENDAPATAN DAN BEBAN, TERMASUK
APAKAH PERUSAHAAN MENGGUNAKAN
ACCRUAL BASIS BAIK UNTUK MENCATAT
PENDAPATAN MAUPUN BEBAN.
2. UNTUK MEMERIKSA APAKAH SEMUA
PENDAPATAN YG MENJADI HAK
PERUSAHAAN TELAH DICATAT DI BUKU,
DAN APAKAH PENDAPATAN YG DICATAT
BETUL-BETUL MERUPAKAN HAK
PERUSAHAAN, DENGAN MENGGUNAKAN
CUT-OFF YANG TEPAT
01/23/23 264
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEMBAYARAN GAJI
3. UNTUK MEMERIKSA APAKAH SEMUA BIAYA
YG MENJADI BEBAN PERUSAHAAN TELAH
DICATAT DI BUKU, DAN APAKAH SEMUA
BIAYA YG DICATAT BETUL-BETUL
MERUPAKAN BEBAN PERUSAHAAN, DGN
MEMPERHATIKAN CUT-OFF YANG TEPAT
4. UNTUK MEMERIKSA APAKAH TERDAPAT
FLUKTUASI YANG BESAR DALAM
PERKIRAAN PENDAPATAN DAN BEBAN
BAIK JIKA DIBANDINGKAN DENGAN
TAHUN SEBELUMNYA MAUPUN BULAN PER
BULAN ATAU DGN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BEBAN
01/23/23 265
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEMBAYARAN GAJI
5. UNTUK MEMERIKSA APAKAH PENDAPATAN
DAN BEBAN TELAH DILAPORKAN SESUAI
DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM (SAK)

01/23/23 266
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA

1. PELAJARI DAN EVALUASI INTERNAL CONTROL ATAS


PENDAPATAN DAN BIAYA. (GUNAKAN INTERNAL
CONTROL QUESTIONNAIRES, FLOW CHART ATAU
NARRATIVE MEMO)
2. MINTA RINCIAN LAPORAN RUGI LABA UNTUK PERIODE
YANG DIPERIKSA DENGAN ANGKA PERBANDINGAN
UNTUK PERIODE SEBELUMNYA, DAN LAKUKAN
ANALYTICAL PROCEDURES. BUAT ANALISA RATIO DAN
HITUNG JUGA ROI (RETURN ON INVESTMENT) DAN ROE
(RETURN ON EQUITY). RATIO YANG DIHITUNG UNTUK
TAHUN YANG DIPERIKSA DIBANDINGKAN DENGAN
RATIO TAHUN LALU DAN RATIO INDUSTRI.
ANALYTICAL REVIEW PROCEDURES DISEBUT JUGA
AUDITING BY COMPARISON
01/23/23 267
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA

3. MINTA RINCIAN RUGI LABA UNTU TIDAK TERJADI


PENYIMPANGAN YANG BESAR K PERIODE YANG
DIPERIKSA, YANG DIBANDINGKAN DENGAN BUDGET
UNTUK PERIODE YANG SAMA. HITUNG VARIANCE
YANG TERJADI BAIK DALAM RUPIAH MAUPUN %.
VARIANCE YANG JUMLAHNYA MATERIAL HARUS
DISELIDIKI SEBAB-SEBABNYA.
DARI ANALISIS VARIANCE TERSEBUT KEMUNGKINAN
BISA DIKETAHUI SEANDAINYA PERUSAHAAN
MELAPORKAN ANGKA YANG TIDAK SEBENARNYA
DENGAN TUJUAN AGAR TIDAK TERJADI
PENYIMPANGAN YANG BESAR DARI BUDGET YANG
SUDAH DITETAPKAN, MISALNYA WINDOW DRESSING
PENJUALAN, PERGESERAN MATA ANGGARAN ATAU
PERGESERAN WAKTU PENCATATAN.

01/23/23 268
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA

4. MINTA RINCIAN PENJUALAN MENURUT JENIS


BARANGNYA ATAU MENURUT AREA
PENJUALANNYA YANG MENCANTUMKAN
QUANTITY BARANG YANG DIJUAL MAUPUN
NILAI UANGNYA SELAMA SATU TAHUN
(DIBUAT PER BULAN). KEMUDIAN
BANDINGKAN QUANTITY YANG DIJUAL,
SECARA TES BASIS, DENGAN PENGELUARAN
BARANG YANG TERCATAT PADA KARTU
PERSEDIAAN.

01/23/23 269
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA

5. PERIKSA CUT-OFF PENJUALAN, UNTUK


MENGETAHUI ADA TIDAKNYA PERGESERAN
WAKTU PENCATATAN PENJUALAN. PERIKSA
JUGA CUT-OFF PEMBELIAN, UNTUK
MENGETAHUI ADANYA PERGESERAN WAKTU
PENCATATAN PEMBELIAN
6. PERIKSA SUBSEQUENT PAYMENT UNTUK
MENGETAHUI KEMUNGKINAN ADANYA
UNRECORDEDLIABILITIES. PERIKSA JUGA
SUBSEQUENT COLLECTION UNTUK
MENGETAHUIKEMUNGKINAN ADANYA
UNRECORDED RECEIVABLES

01/23/23 270
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA

7. BUAT ANALISIS TERHADAP BEBERAPA


PERKIRAAN BIAYA ATAU PENDAPATAN YANG
KEMUNGKINAN BISA DITANYAKAN OLEH
PIHAK PAJAK ATAU DIPERLUKAN DALAM
PENGISIAN SPT UNTUK MEMBUAT KOREKSI
FISKAL, ATAU YANG MEMUNGKINKAN
TIMBULNYA CONTINGENT LABILITY
MISALNYA, BIAYA KOMISI PENJUALAN, BIAYA
ENTERTAINTMENT, BIAYA SUMBANGAN,
BIAYA PERJALANAN, PROFESSIONAL FEES,
RUGI LABA PENJUALAN AKTIVA TETAP,
PENDAPATAN DAN BIAYA BUNGA,
PENDAPATAN DAN BIAYA LAIN-LAIN, DSB.
01/23/23 271
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA

8. UNTUK BIAYA-BIAYA DAN PENDAPATAN


YANG ADA KAITANNYA DENGAN PAJAK
HARUS DIPERIKSA APAKAH PERATURAN
PERPAJAKAN YANG BERLAKU TELAH DITAATI.
9. KHUSUS UNTUK BIAYA GAJI:
a. PERIKSA DAFTAR GAJI UNTUK SATU ATAU
BEBERAPA BULAN, KEMUDIAN TEST
PERHITUNGAN PPH 21 UNTUK MENGETAHUI
APAKAH PERHITUNGANNYA SUDAH SESUAI
DENGAN PERATURAN YANG BERLAKU

01/23/23 272
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA

9. KHUSUS UNTUK BIAYA GAJI


b. BANDINGKAN TOTAL BIAYA GAJI YANG
TERCANTUM DALAM PERHITUNGAN RUGI
LABA DENGAN SPT PPH 21. PERHATIKAN
APAKAH SPT 21 DITANGGUNG KARYAWAN
ATAU PERUSAHAAN
c. SECARA TEST BASIS BANDINGKAN DATA
YANG ADA DALAM DAFTAR GAJI DENGAN
PERSONAL FILE UNTUK MENGETAHUI
APAKAH JUMLAH GAJI, STATUS KELUARGA
SAMA ATAU TIDAK

01/23/23 273
PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE)
PEMBAYARAN GAJI – PERKIRAAN RUGI LABA

9. KHUSUS UNTUK BIAYA GAJI


d. LAKUKAN OBSERVASI PADA SAAT
PEMBAYARAN GAJI (BIASANYA DILAKUKAN
PADA PERUSAHAAN YANG PEGAWAINYA
SANGAT BANYAK), UNTUK MENGETAHUI
APAKAH ADA PEGAWAI YANG FIKTIF
10. PERIKSA APAKAH PENYAJIAN POS-POS RUGI
LABA SUDAH SESUAI DENGAN PRINSIP
AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM (SAK)

01/23/23 274
BAB 14

PENGUJIAN DAN CONTOH


PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
ASET TETAP (AUDIT OF THE FIXED
ASSETS)

01/23/23 275
SIFAT DAN CONTOH PEROLEHAN
DAN PEMBAYARAN ASET TETAP
 ASET TETAP DISEBUT JUGA PROPERTY, PLANT
EQUIPMENT, YANG MEMPUNYAI SIFAT ATAU
CIRI SBB:
1. TUJUAN DARI PEMBELIANNYA BUKAN UNTUK
DIJUAL KEMBALI ATAU DIPERJUALBELIKAN
SEBAGAI BARANG DAGANGAN, TETAPI
UNTUK DIPERGUNAKAN DALAM KEGIATAN
OPERASI PERUSAHAAN
2. MEMPUNYAI MASA MANFAAT LEBIH DARI
SATU TAHUN
3. JUMLAH MATERIALNYA CUKUP
01/23/23 276
SIFAT YANG PERTAMA, UNTUK
KEGIATAN OPERASI PERUSAHAAN
 MOBIL YANG DIMILIKI PT ASTRA SEBAGAI PRODUSEN
MOBIL, HASIL PRODUKSI/RAKITAN YANG BERUPA MOBIL
UNTUK DIJUAL HARUS DIGOLONGKAN SEBAGAI
PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN (INVENTORY),
SEDANGKAN MOBIL YANG DIPAKAI UNTUK ANTAR
JEMPUT KARYAWAN, DIGUNAKAN OLEH DIREKSI DAN
PARA MANAJER PERUSAHAAN HARUS DIGOLONGKAN
SEBAGAI ASET TETAP
 SIFAT KEDUA MERUPAKAN SALAH SATU ALASAN
MENGAPA ASET TETAP HARUS DISUSUTKAN
 BIAYA PENYUSUTAN MERUPAKAN ALOKASI DARI BIAYA
PENGGUNAAN ASET TETAP SELAMA MASA MANFAATNYA
SECARA SISTIMATIS DAN TERATUR (MENGGUNAKAN
METODE YANG DITERAPKAN SECARA KONSISTEN)

01/23/23 277
SIFAT KETIGA MERUPAKAN SALAH
SATU ALASAN
 MERUPAKAN SALAH SATU ALASAN MENGAPA
SETIAP PERUSAHAAN HARUS MEMPUNYAI
KEBIJAKAN KAPITALISASI, YANG
MEMBEDAKAN ANTARA CAPITAL EXPENDITURE
DAN REVENUE EXPENDITURE
 CAPITAL EXPENDITURE ADALAH SUATU
PENGELUARAN MODAL YANG JUMLAHNYA
MATERIAL DAN MEMPUNYAI MANFAAT LEBIH
DARI SATU TAHUN
 REVENUE EXPENDITURE ADALAH SUATU
PENGELUARAN YANG JUMLAHNYA TIDAK
MATERIAL WALAUPUN MANFAATNYA
MUNGKIN LEBIH DARI SATU TAHUN
01/23/23 278
.
 REVENUE EXPENDITURE MERUPAKAN
PENGELUARAN YANG DILAKUKAN
PERUSAHAAN ALAM RANGKA MENGHASILKAN
PENDAPATAN DAN DIBEBANKAN KE DALAM
RUGI LABA PADA SAAT TERJADINYA BEBAN
TERSEBUT
 MISALNYA PEMBELIANMESIN TIK, MEJA TULIS
YANG HARGA PER UNITNYA KURANG DARI Rp
500.000,00 BAGI PERUSAHAAN YANG BESAR
(BANK MANDIRI, PERTAMINA) AKAN
MERUPAKAN REVENUE EXPENDITURE, AKAN
TETAPI BAGI PERUSAHAAN KECIL AKAN
MERUPAKAN CAPITAL EXPENDITURE
01/23/23 279
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEROLEHAN DAN
PEMBAYARAN ASET TETAP
1. APAKAH TERDAPAT INTERNAL CONTROL YANG
CUKUP ATAS ASET TETAP
2. APAKAH ASET TETAP YANG TERCANTUM DI
NERACA BETUL-BETUL ADA, MASIH
DIGUNAKAN DAN DIMILIKI OLEH PERUSAHAAN
3. APAKAH PENAMBAHAN ASET TETAP DALAM
TAHUN BERJALAN (PERIODE YANG DIPERIKSA)
BETUL-BETUL MERUPAKAN CAPITAL
EXPENDITURE, DIOTORISASI OLEH PEJABAT
PERUSAHAAN YANG BERWENANG, DIDUKUNG
BUKTI-BUKTI YANG LENGKAP DAN DICATAT
DGN BENAR
01/23/23 280
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT
OBJECTIVES) PEROLEHAN DAN
PEMBAYARAN ASET TETAP
4. APAKAH DISPOSAL (PENARIKAN) ASET TETAP
SUDAH DICATAT DENGAN BENAR DI BUKU
PERUSAHAAN DAN TELAH DIOTORISASI OLEH
PEJABAT YANG BERWENANG
5. APAKAH PEMBEBANAN PENYUSUTAN SUDAH
SESUAI PSAK, KONSISTEN DAN
PERHITUNGANNYA BENAR
6. APAKAH ADA ASET TETAP YANG DIJADIKAN
SEBAGAI JAMINAN
7. APAKAH PENJAJIAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN SUDAH SESUAI PSAK (PRINSIP
AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM

01/23/23 281
PROSEDUR PEMERIKSAAN

1. PELAJARI DAN EVALUASI INTERNAL CONTROL


ATAS ASET TETAP
2. MINTA KEPADA KLIEN TOP SCHEDULE DAN
SUPPORTING SCHEDULE ASET TETAP, YANG
TERDIRI ATAS:
- SALDO AWAL
- PENAMBAHAN
- PENGURANGAN
- SALDO AKHIR
BAIK UNTUK HARGA PEROLEHAN MAUPUN
AKUMULASI PENYUSUTANNYA

01/23/23 282
PROSEDUR PEMERIKSAAN

3. PERIKSA FOOTING DAN CROSS FOOTING DAN


COCOKKAN TOTALNYA DENGAN GENERAL
LEDGER ATAU SUB-LEDGER, SALDO AWAL
DENGAN WORKING PAPER TAHUN LALU
4. PERIKSA PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN,
UNTUK PENAMBAHAN LIHAT APPROVALNYA
DAN KELENGKAPAN DOKUMEN DAN UNTUK
PENGURANGAN LIHAT OTORISASI,
JIKA ADA KERUGIAN ATAU KEUNTUNGAN
ATAS PENJUALAN APAKAH SUDAH
DIBUATKAN JURNALNYA

01/23/23 283
PROSEDUR PEMERIKSAAN

5. PERIKSA PISIK, KONDISI DAN NOMOR KODE


6. PERIKSA BUKTI KEPEMILIKAN, UNTUK TANAH
PERIKSA SERTIPIKAT DAN IMB DAN UNTUK
MOBIL PERIKSA STNK DAN BPKB
7. PERIKSA KONSISTENSI DENGAN TAHUN
SEBELUMNYA ATAS CAPITALIZATION DAN
DEPRECIATION POLICY
8. BUAT ANALISA TENTANG PERKIRAAN REPAIR
& MAINTENANCE SEHINGGA DAPAT
DIKETAHUI APAKAH ADA PENGELUARAN
YANG SEHARUSNYA CAPITAL EXPENDITURE
MASUK KE REVENUE EXPENDITURE

01/23/23 284
PROSEDUR PEMERIKSAAN

9. PERIKSA APAKAH SUDAH DIASURANSIKAN


DAN INSURANCE COVERAGE CUKUP
10. TEST PERHITUNGAN PENYUSUTAN, CROSS
REFERENCE ANGKA PENYUSUTAN DENGAN
BIAYA PENYUSUTAN DI PERKIRAAN RUGI
LABA DAN PERIKSA ALOKASI BIAYA
PENYUSUTAN
11. PERIKSA NOTULEN RAPAT, PERJANJIAN
KREDIT, JAWABAN KONFIRMASI DARI BANK,
UNTUK MEMERIKSA APAKAH ADA YANG
DIJADIKAN JAMINAN

01/23/23 285
PROSEDUR PEMERIKSAAN

12. UNTUK CONSTRUCTION IN PROGRESS,


PERIKSA PENAMBAHANNYA DAN APAKAH
ADA CONSTRUCTION IN PROGRESS YANG
HARUS DITRANSFER KE FIXED ASSETS
13. JIKA ADA ASET TETAP YANG MELALUI
LEASING, PERIKSA LEASE AGREEMENT DAN
PERIKSA APAKAH ACCOUNTING TRETMENT
NYA SUDAH SESUAI DENGAN STANDARD
AKUNTANSI LEASING

01/23/23 286
BAB 15

PENGUJIAN SIKLUS PERSEDIAAN


PERGUDANGAN AUDIT OF THE
INVENTORY AND WAREHOUSING
CYCLE

01/23/23 287
SIFAT DAN CONTOH PEMERIKSAAN
PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 MENURUT PSAK, PERSEDIAAN ADALAH:
1. ASET YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
DALAM KEGIATAN NORMAL
2. ASET DALAM PROSES PRODUKSI DAN
ATAU DALAM PERJALANAN, ATAU
3. ASET DALAM BENTUK BAHAN ATAU
PERLENGKAPAN (SUPPLIES) UNTUK
DIGUNAKAN DALAM PROSES
PRODUKSI ATAU PEMBERIAN JASA

01/23/23 288
PERSEDIAAN MEMPUNYAI SIFAT-
SIFAT
1. BIASANYA MERUPAKAN ASET LANCAR
(CURRENT ASSETS) KARENA MASA
PERPUTARANNYA BIASANYA KURANG
ATAU SAMA DENGAN SATU TAHUN
2. MERUPAKAN JUMLAH YANG BESAR,
TERUTAMA DALAM PERUSAHAAN
DAGANG DAN INDUSTRI

01/23/23 289
PERSEDIAAN MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT

3. MEMPUNYAI PENGARUH YANG BESAR


TERHADP NERACA DAN PERHITUNGAN RUGI
LABA, KARENA KESALAHAN DALAM
MENENTUKAN PERSEDIAAN PADA AKHIR
PERIODE AKAN MENGAKIBATKAN
KESALAHAN DALAM JUMLAH AKTIVA
LANCAR DAN TOTAL ASET, HARGA POKOK
PENJUALAN, LABA KOTOR DAN LABA BERSIH,
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN, PEMBAGIAN
DIVIDEN DAN RUGI LABA DITAHAN
4. KESALAHAN TERSEBUT AKAN DIBAWA KE
LAPORAN KEUANGAN PERIODE BERIKUTNYA.

01/23/23 290
PERKIRAAN YANG DIGOLONGKAN
SEBAGAI PERSEDIAAN
1. BAHAN BAKU (RAW MATERIAL)
2. BARANG DALAM PROSES (WORK IN PROCESS)
3. BARANG JADI (FINISHED GOODS)
4. SUKU CADANG (SPARE PART)
5. BAHAN PEMBANTU: OLIE, BENSIN, SOLAR
6. BARANG DALAM PERJALANAN (GOODS IN TRANSIT), YAITU
BARANG YANG SUDAH DIKIRIM OLEH SUPPLIER TETAPI
BELUM SAMPAI DI GUDANG PERUSAHAAN
7. BARANG KONSINYASI: CONSIGNMENT OUT (BARANG
PERUSAHAAN YANG DITITIP JUAL PADA PERUSAHAAN
LAIN). SEDANGKAN CONSIGNMENT IN (BARANG
PERUSAHAAN LAIN YANG DITITIP JUAL DI PERUSAHAAN)
TIDAK BOLEH DILAPORKAN SEBAGAI PERSEDIAAN
PERUSAHAAN.
01/23/23 291
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES)
PERSEDIAAN & PERGUDANGAN

1. UNTUK MEMERIKSA APAKAH TERDAPAT INTERNAL


CONTROL YANG CUKUP BAIK ATAS PERSEDIAAN
2. UNTUK MEMERIKSA APAKAH PERSEDIAAN YANG
TERCANTUM DI NERACA BETUL-BETUL ADA DAN
DIMILIKI OLEH PERUSAHAAN PADA TANGGAL NERACA
3. UNTUK MEMERIKSA APAKAH METODE PENILAIAN
PERSEDIAAN (VALUATION) SESUA DENGAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
4. UNTUK MEMERIKSA APAKAH SISTEM PENCATATAN
PERSEDIAAN SESUAI DENGAN PRINSIP AKUNTANSI
YANG BERLAKU UMUM
5. UNTUK MEMERIKSA APAKAH TERHADAP BARANG-
BARANG YANG RUSAK (DEFECTIVE), BERGERAK
LAMBAT DAN KETINGGALAN MODE (ABSOLESCENCE)
SUDAH DIBUATKAN ALLOWANCE YANG CUKUP
01/23/23 292
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES)
PERSEDIAAN & PERGUDANGAN

6. UNTUK MENGETAHUI APAKAH ADA PERSEDIAAN


YANG DIJADIKAN JAMINAN KREDIT
7. UNTUK MENGETAHUI APAKAH PERSEDIAAN
DIASURANSIKAN DENGAN NILAI PERTANGGUNGAN
YANG CUKUP
8. UNTUK MENGETAHUI APAKAH ADA PERJANJIAN
PEMBELIAN/PENJUALAN PERSEDIAAN
(PURCHASE/SALES COMMITMENT) YANG MEMPUNYAI
PENGARUH YANG BESAR TERHADAP LAPORAN
KEUANGAN
9. UNTUK MEMERIKSA APAKAH PENYAJIAN PERSEDIAAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN SUDAH SESUAI DENGAN
PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU

01/23/23 293
PROSEDUR PEMERIKSAAN (YANG DISARANKAN)
ATAS PERSEDIAAN & PERGUDANGAN

 PROSEDUR PEMERIKSAAN DIBAGI ATAS:


1. COMPLIANCE TEST
2. ANALYTICAL TEST
3. SUBSTANTIVE TEST

DALAM PRAKTEK, PROSEDUR PEMERIKSAAN HARUS


DISESUAIKAN DENGAN KONDISI PERUSAHAAN YANG
DIAUDIT, YANG MELIPUTI (PERSEDIAAN):
1. PEMBELIAN
2. PENYIMPANAN
3. PEMAKAIAN
4. PENJUALAN

01/23/23 294
PROSEDUR PEMERIKSAAN UNTUK
COMPLAINCE TEST
1. PELAJARI DAN EVALUASI INTERNAL CONTROL
ATAS PERSEDIAAN
BIASANYA MENGGUNAKAN ICQ.
LAKUKAN TEST TRANSAKSI (COMPLIANCE
TEST):
- TEST PEMBELIAN DENGAN MENGGUNAKAN
PURCHASE ORDER SEBAGAI SAMPLE
- TEST PEMAKAIAN PERSEDIAAN (BAHAN
BAKU) DENGAN MATERIAL REQUISITION
- TEST PENJUALAN DENGAN FAKTUR
PENJUALAN
01/23/23 295
PROSEDUR PEMERIKSAAN UNTUK
COMPLAINCE TEST

2. TARIK KESIMPULAN MENGENAI INTERNAL


CONTROL ATAS PERSEDIAAN.
JIKA TEST TRANSAKSI AUDITOR TIDAK
MENEMUKAN KESALAHAN YANG BERARTI,
MAKA AUDITOR BISA MENYIMPULKAN
BAHWA INTERNAL CONTROL ATAS
PERSEDIAAN BERJALAN EFEKTIF, KARENA ITU
SUBSTANTIVE TEST ATAS PERSEDIAAN BISA
DIPERSEMPIT

01/23/23 296
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE
TEST ATAS PERSEDIAAN
1. LAKUKAN OBSERVASI ATAS STOCK OPNAME
(PERHITUNGAN PISIK) YANG DILAKUKAN
PERUSAHAAN (CLIENT)
2. MINTA FINAL INVENTORY LIST (INVENTORY
COMPILATION) DAN LAKUKAN PROSEDUR
PEMERIKSAAN BERIKUT INI:
- CHECK MATHEMATICAL ACCURACY (PENJUMLAHAN
DAN PERKALIAN)
- COCOKKAN “QUANTITY PER BOOK” DENGAN STOCK
CARD
- COCOKKAN “QUANTITY PER ACCOUNT” DENGAN
“COUNT SHEET” KITA (AUDITOR)
- COCOKKAN TOTAL VALUE DENGAN GL PERSEDIAAN

01/23/23 297
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUBSTANTIVE
TEST ATAS PERSEDIAAN
3. KIRIMKAN KONFIRMASI UNTUK PERSEDIAAN
CONSIGNMENT OUT
4. PERIKSA UNIT PRICE DARI RAW MATERIAL (BAHAN
BAKU), WORK IN PROCESS (BARANG DALAM PROSES),
FINISHED GOODS (BARANG JADI) DAN SUPPLIES
(BAHAN PEMBANTU)
5. LAKUKAN REKONSILIASI JIKA STOCK OPNAME
DILAKUKAN BEBERAPA WAKTU SEBELUM ATAU
SESUDAH TANGGAL NERACA
6. PERIKSA CUKUP TIDAKNYA ALLOWANCE FOR SLOW
MOVING (BARANG-BARANG YANG BERGERAK LAMBAT
(BARANG-BARANG YANG RUSAK DAN BARANG-
BARANG YANG KETINGGALAN MODE

01/23/23 298
BAB 16

AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN


DAN PEMBAYARAN KEMBALI
MODAL (AUDIT OF THE CAPITAL
ACQUISITION AND REPAYMENT
CYCLE)
01/23/23 299
SIKLUS PEROLEHAN DAN
PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
SIKLUS INI BERHUBUNGAN DENGAN
PEROLEHAN SUMBER DAYA MODAL DALAM
BENTUK HUTANG DENGAN BEBAN BUNGA
DAN MODAL SERTA PEMBAYARAN KEMBALI
MODAL
SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
KEMBALI MODAL MELIPUTI PEMBAYARAN
BUNGA DAN DIVIDEN

01/23/23 300
SIKLUS PEROLEHAN DAN
PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
 RELATIF HANYA SEDIKIT TRANSAKSI
JUMLAHNYA MENGELUARKAN OBLIGASI,
TETAPI SERINGKALI OBLIGASI DITERBITKAN,
UMUMNYA DALAM JUMLAH YANG BESAR
 OLEH KARENA ITU, BERJUMLAH BESAR,
UMUMNYA DILAKUKAN VERIFIKASI TERHADAP
SETIAP TRANSAKSI YANG TERJADI DALAM
SIKLUS TERSEBUT UNTUK SELURUH TAHUN
SEBAGAI BAGIAN DALAM VERIFIKASI ATAS
AKUN NERACA

01/23/23 301
AKUN-AKUN UTAMA

 WESEL  MODAL DISETOR


 HUTANG OBLIGASI DIATAS NILAI PARI
 HIPOTEK  LABA DITAHAN
 BEBAN BUNGA  SAHAM TRESURI
 BUNGA MASIH  DIVIDEN YANG
HARUS DIBAYAR DIUMUMKAN
 MODAL SAHAM  HUTANG DIVIDEN
BIASA  PERUSAHAAN
 MODAL SAHAM PERORANGAN –
PREFEREN AKUN MODAL

01/23/23 302
BAB 17
PEMERIKSAAN KAS DAN
BANK (AUDIT OF CASH
BALANCE)

01/23/23 303
SIFAT DAN CONTOH
KAS & BANK
 KAS MERUPAKAN HARTA LANCAR
PERUSAHAAN YANG SANGAT MENARIK DAN
MUDAH UNTUK DISELEWENGKAN
 UNTUK MEMPERKECIL KEMUNGKINAN
TERJADINYA KECURANGAN ATAU
PENYELEWENGAN YANG MENYANGKUT UANG
KAS PERUSAHAAN, DIPERLUKAN ADANYA
PENGENDALIAN INTERN YANG BAIK ATAS KAS
& BANK

01/23/23 304
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN
1. YANG DIMAKSUD DENGAN KAS ADALAH
ALAT PEMBAYARAN YANG SIAP DAN BEBAS
DIPERGUNAKAN UNTUK MEMBIAYAI
KEGIATAN UMUM PERUSAHAAN
2. YANG DIMAKSUD DENGAN BANK ADALAH
SISA REKENING GIRO PERUSAHAAN YANG
DAPAT DIPERGUNAKAN SECARA BEBAS UNTK
MEMBIAYAI KEGIATAN UMUM PERUSAHAAN

01/23/23 305
PERKIRAAN YANG
DIGOLONGKAN KAS
1. KAS KECIL (PETTY CASH) DALAM RUPIAH
MAUPUN MATA UANG ASING
2. SALDO REKENING GIRO DI BANK DALAM
RUPIAH MAUPUN UANG ASING
3. BON-BON KAS KECIL YANG BELUM DI
REIMBURSED
4. CHECK TUNAI YANG BELUM DISETOR

01/23/23 306
PERKIRAAN YANG TIDAK DAPAT
DIGOLONGKAN SEBAGAI KAS
1. DEPOSITO BERJANGKA
2. CHECK MUNDUR DAN CHECK KOSONG
3. DANA YANG DISISIHKAN UNTUK TUJUAN
TERTENTU (SINKING FUND)
4. REKENING GIRO YANG TIDAK DAPAT SEGERA
DIGUNAKAN KARENA DIBEKUKAN

01/23/23 307
TUJUAN PEMERIKSAAN ( AUDIT
OBJECTIVE) KAS DAN BANK
1. APAKAH TERDAPAT INTERNAL CONTROL
YANG CUKUP BAIK ATAS KAS DAN BANK
SERTA TRANSAKSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS DAN BANK
2. APAKAH SALDO KAS DAN BANK YANG ADA DI
NERACA PER TANGGAL NERACA BETUL-BETUL
ADA DAN DIMILIKI PERUSAHAAN (EXISTENCE)
3. APAKAH ADA PEMBATASAN UNTUK
PENGGUNAAN SALDO KAS DAN BANK

01/23/23 308
TUJUAN PEMERIKSAAN ( AUDIT
OBJECTIVE) KAS DAN BANK
4. JIKA ADA SALDO KAS DAN BANK DALAM
VALUTA ASING, APAKAH SALDO TSB. SUDAH
DIKONVERSIKAN KE DALAM RUPIAH
DENGAN MENGGUNAKAN KURS TENGAH BI
PADA TANGGAL NERACA DAN APAKAH
SELISIH KURS YANG TERJADI SUDAH
DIBEBANKAN ATAU DIKREDITKAN KE RUGI
LABA TAHUN BERJALAN
5. APAKAH PENYAJIANNYA DI NERACA SESUAI
DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM

01/23/23 309
CIRI INTERNAL CONTROL YANG BAIK DAN
TRANSAKSI PENERIMAAN PENGELUARAN
KAS BANK
1. ADANYA PEMISAHAN TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB ANTARA YANG
MENERIMA DAN MENGELUARKAN KAS
DENGAN YANG MELAKUKAN
PENCATATAN, MEMBERIKAN
OTORISASI ATAS PENGELUARAN DAN
PENERIMAAN KAS BANK

01/23/23 310
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KAS DAN BANK
1. PAHAMI DAN EVALUASI INTERNAL CONTROL ATAS
KAS DAN BANK SERTA TRANSAKSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS BANK
2. BUAT TOP SCHEDULE CASH ON HAND AND IN BANK
PER TANGGAL NERACA (31.12.2007), APAKAH ADA HAL-
HAL YANG UNUSUAL (DI LUAR KEBIASAAN)
3. LAKUKAN CASH COUNT (PERHITUNGAN PISIK UANG)
PER TANGGAL NERACA, BISA JUGA SEBELUM ATAU
SESUDAH TANGGAL NERACA
4. KIRIM KONFIRMASI ATAU DAPATKAN PERNYATAAN
SALDO DARI KASIR DALAM HAL TIDAK DILAKUKAN
KAS OPNAME
5. KIRIM KONFIRMASI UNTUK SELURUH REKENING BANK
YANG DIMILIKI PERUSAHAAN

01/23/23 311
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KAS DAN BANK
6. MINTA REKONSILIASI BANK PER TANGGAL NERACA
(31.12.2007)
7. LAKUKAN PEMERIKSAAN ATAS REKONSILIASI BANK
8. REVIEW JAWABAN KONFIRMASI DARI BANK, NOTULEN
RAPAT DAN PERJANJIAN KREDIT UNTUK MENGETAHUI
APAKAH ADA PEMBATASAN DARI REKENING BANK
YANG DIMILIKI PERUSAHAAN
9. PERIKSA INTER BANK TRANSFER 1 MINGGU SEBELUM
DAN SESUDAH TANGGAL NERACA, UNTUK
MENGETAHUI ADANYA KITTING UNTUK TUJUAN
WINDOW DRESSING
10. PERIKSA TRANSAKSI KAS SESUDAH TANGGAL NERACA
SAMPAI MENDEKATI TANGGAL SELESAINYA
PEMERIKSAAN LAPANGAN

01/23/23 312
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KAS DAN BANK
11. SEANDAINYA ADA SALDO KAS DAN BANK DALAM
MATA UANG ASING PER TANGGAL NERACA, PERIKSA
APAKAH SALDO TERSEBUT SUDAH DIKONVERSIKAN KE
DALAM RUPIAH DENGAN MENGGUNAKAN KURS
TENGAH BI PADA TANGGAL NERACA DAN APAKAH
SELISIH KURS YANG TERJADI SUDAH DIBEBANKAN
ATAU DIKREDITKAN PADA RUGI LABA TAHUN
BERJALAN
12. PERIKSA APAKAH PENYAJIAN KAS DAN BANK DI
NERACA DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
SESUAI PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM
13. BUAT KESIMPULAN DI TOP SCHEDULE KAS DAN BANK
ATAU DI MEMO TERSENDIRI MENGENAI KEWAJARAN
DARI CASH ON HAND DAN IN BANK, SETELAH KITA
MENJALANKAN SELURUH AUDIT PROSEDUR DIATAS

01/23/23 313
BAB 18

MENYELESAIKAN AUDIT
(COMPLETING AUDIT)

01/23/23 314
MANAGEMENT LETTERS

 ADALAH SURAT YANG MELAPORKAN KEKURANGAN


MATERIAL DALAM DESAIN ATAU OPERASI
PENGENDALIAN INTERN, YANG BERAKIBAT BURUK
TERHADAP KEMAMPUAN ORGANISASI TERSEBUT DALAM
MENCATAT, MENGOLAH, MENGIKHTISARKAN DAN
MELAPORKAN DATA KEUANGAN YANG KONSISTEN
DENGAN ASERSI MANAJEMEN DALAM LAPORAN
KEUANGAN
 SETELAH MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI
PENGENDALIAN INTERN, AUDITOR MUNGKIN
MENEMUKAN KONDISI-KONDISI YANG DAPAT
DILAPORKAN BERDASARKAN PERTIMBANGANNYA ATAS
KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN, PENERAPAN
PROSEDUR AUDIT TERHADAP SALDO AKUN DAN
TRANSAKSI, ATAU MUNGKIN DENGAN CARA LAIN
SELAMA PELAKSANAAN AUDIT

01/23/23 315
MANAGEMENT LETTERS

 KONDISI-KONDISI YANG DAPAT DILAPORKAN


MENCAKUP PERMASALAHAN YANG
DITEMUKAN OLEH AUDITOR, YANG
MENYANGKUT KELEMAHAN MATERIAL DALAM
DESAIN ATAU OPERASI PENGENDALIAN
INTERN, YANG MENURUT PERTIMBANGAN
AUDITOR DAPAT SECARA NEGATIF
MEMPENGARUHI KEMAMPUAN PERUSAHAAN
UNTUK MENCATAT, MENGOLAH,
MENGIKHTISARKAN DAN MELAPORKAN DATA
KEUANGAN KONSISTEN DENGAN
PERTANGGUNGJAWABAN MANAJEMEN
LAPORAN KEUANGAN
01/23/23 316
CONTOH MANAGEMENT LETTERS

1. TIDAK MEMADAINYA DESAIN PENGENDALIAN INTERN


SECARA KESELURUHAN
2. TIDAK ADANYA PEMISAHAN TUGAS YANG
SEMESTINYA DAN KONSISTEN DENGAN TUJUAN
PENGENDALIAN YANG SEMESTINYA
3. TIDAK ADANYA REVIEW DAN PERSETUJUAN ATAS
TRANSAKSI, ENTRI AKUNTANSI, ATAU KELUARAN
SISTEM
4. TIDAK MEMADAINYA PROSEDUR UNTUK MENETAPKAN
DAN MENERAPKAN PRINSIP AKUNTANSI YANG
BERLAKU UMUM DI INDONESIA SECARA TEPAT
5. TIDAK MEMADAINYA KETENTUAN UNTUK
PERLINDUNGAN KEAMANAN AKTIVA PERUSAHAAN

01/23/23 317
CONTOH MANAGEMENT LETTERS

6. TIDAK ADANYA TEKNIK PENGENDALIAN


TERTENTU YANG DIPANDANG TEPAT UNTUK
JENIS DAN TINGKAT KEGIATAN TRANSAKSI
7. TERBUKTI BAHWA SISTEM GAGAL
MENYEDIAKAN KELUARAN YANG AKURAT
DAN LENGKAP YANG KONSISTEN DENGAN
TUJUAN DAN KEBUTUHAN SEKARANG
KARENA ADANYA CACAT DESAIN

01/23/23 318
KEGAGALAN DALAM OPERASI
PENGENDALIAN INTERN
1. ADANYA KESALAHAN YANG TERBUKTI DILAKUKAN
DENGAN SENGAJA OLEH KARYAWAN ATAU
MANAJEMEN
2. TERBUKTI ADANYA MANIPULASI, PEMALSUAN ATAU
PENGUBAHAN CATATAN AKUNTANSI ATAU BUKTI
PENDUKUNG
3. TERBUKTI ADANYA KESENGAJAAN SALAH PENERAPAN
PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM
4. TERBUKTI ADANYA PEMBERIAN PENYAJIAN YANG
SALAH OLEH KARYAWAN KLIEN KEPADA AUDITOR
5. TERBUKTI ADANYA KARYAWAN ATAU MANAJEMEN
YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN KECAKAPAN
DAN PELATIHAN UNTUK MELAKSANAKAN FUNGSI
YANG DITUGASKAN KEPADA MEREKA

01/23/23 319
KEGAGALAN DALAM OPERASI
PENGENDALIAN INTERN

 APABILA TERDAPAT , DAN TIDAK


TERBATAS PADA, HAL-HAL SEPERTI DI
ATAS, AUDITOR HARUS
MENGKOMUNIKASIKANNYA DALAM
BENTUK LAPORAN TERTULIS ATAU
LISAN DENGAN KOMITE AUDIT, DEWAN
KOMISARIS, DEWAN PENGAWAS,
PEMILIK DAN MANAJEMEN

01/23/23 320
MANAGEMENT LETTERS
 SETELAH AUDITOR MENCATAT,
MENGEVALUASI DAN MENGUJI SISTEM
PENGENDALIAN INTERN KLIEN, DIBUATKAN
SUATU DAFTAR YANG BERISI REKOMENDASI
PERBAIKAN SISTEM
 AUDITOR MENYATAKAN DIMANA
PENGENDALIAN INTERN YANG DAPAT
DITINGKATKAN ATAU DIMANA KELEMAHAN-
KELEMAHAN SISTEM DAPAT DIPERBAIKI
DENGAN MENERBITKAN MANAGEMENT LETTERS
KEPADA KLIEN YANG BERISI REKOMENDASI
YANG TEPAT DAN DUKUNGAN-DUKUNGAN
UNTUK PERBAIKAN SITUASI
01/23/23 321
MANAGEMENT LETTERS
 SURAT TERSEBUT HARUS DISIAPKAN PADA
KESIMPULAN SEMENTARA PEKERJAAN (JIKA
PEKERJAAN DIJADWAL) AGAR SUPAYA
MEMUNGKINKAN KLIEN MENANGGAPI
USULAN SEBELUM MEMULAI PEKERJAAN AKHIR
TAHUN
 PADA SAAT PENYELESAIAN VERIFIKASI AKHIR
TAHUN , MANAGEMENT LETTERS FINAL
DISELESAIKAN DENGAN MEMERINCI
KELEMAHAN-KELEMAHAN YANG ADA DAN
MASALAH-MASALAH YANG BERKAITAN
DENGAN AUDIT

01/23/23 322
01/23/23 323

Anda mungkin juga menyukai