Pemodelan Matematik Dan Linearisasi Sistem Non Linear
Pemodelan Matematik Dan Linearisasi Sistem Non Linear
Pemodelan Matematik Dan Linearisasi Sistem Non Linear
PENGENDALIAN PROSES
Disturbance
(inputs)
z Manipulated Controlled
Variables Process Variables
(inputs) (Output)
………. (A.2)
3
Amir/Process Control/2020
(A.2)
atau
z ………………………. (A.3)
dengan:
4
Amir/Process Control/2020
Pada keadaan steady state, persamaan A.3 menjadi:
0
dTS ………………………. (A.4)
dt
dengan: Ts , Ti,s , Tst = nilai variabel pada steady state
Kurangkan persamaan (A.3) dengan (A.4) :
…… (A.6)
…… (A.7)
6
Amir/Process Control/2020
7
7
Amir/Process Control/2020
8
Contoh 5.2. Model Input-Output proses pencampuran
Persamaan keadaan :
Neraca Massa Total
Asumsi, F1 + F2 = F3,
mengimplikasikan bahwa
dV/dt = 0 (yakni, V konstan).
8
Amir/Process Control/2020
Contoh 5.2. Model Input-Output proses pencampuran
……..… (B.1.a)
z
…… (B.1.b)
9
Amir/Process Control/2020
10
Contoh 5.2. Model Input-Output proses pencampuran
persamaan B.1.a dan B.1.b menjadi:
…… (B.2.a)
…… (B.2.b)
…… (B.3.a)
dan
…… (B.3.b)
10
Amir/Process Control/2020
Kurangkan persamaan (B.2.a) dan (B.2.b) dengan persamaan
(B.3.a) dan (B.3.b) :
……………..… (B.4.a)
………… (B.4.b)
dan
11
11
Amir/Process Control/2020
12
……… (B.5.a)
.… (B.5.b)
z
Jika sistem pada saat awal (pada t = 0) pada keadaan steady,
maka:
Sehingga, c1 dan c2 = 0
12
Amir/Process Control/2020
Hubungan antara variabel input dan output ditunjukkan dalam
Gambar 5.3
13
13
Amir/Process Control/2020
PENGENDALIAN PROSES
z
LINEARISASI
SISTEM NON-
LINEAR
z
TOPIK PEMBELAJARAN
VARIABEL DEVIASI
Linierisasi adalah suatu cara mendekati suatu sistem non-linier dengan sistem yang linier.
Linearisasi digunakan secara luas untuk mempelajari dinamika proses dan perancangan
sistem pengendali untuk alasan-alasan berikut:
1. Dengan linerisasi akan didapatkan sistem linier yang dapat diselesaikan secara analitis
dan memberikan gambaran kelakuan proses secara lengkap untuk berbagai nilai parameter
proses dan variabel input. Simulasi komputer untuk proses non-linier hanya akan
memberikan gambaran mengenai kelakuan sistem pada nilai parameter proses dan
variabel input tertentu.
2. Perkembangan berarti untuk perancangan sistem pengendali yang efektif baru dicapai
= f(x)
Fungsi f(x)b pada persamaan tersebut dapat diekspansikan dalam bentuk Deret
Taylor di sekitar titik x˳ sebagai berikut: (Pers. 2)
z
LINEARISASI SISTEM NON-LINEAR
Jika suku orde kedua dan selebihnya dari Deret Taylor tersebut diabaikan, maka f(x) dapat
didekati sebagai berikut: (Pers. 3)
Kesalahan yang akan diakibatkan oleh pendekatan diatas adalah sebagai berikut:
z
LINEARISASI SISTEM NON-LINEAR
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa linierisasi Pers (3) hanya akan cocok diginakan
bila nilai x sangat dekat dengan x , sehingga nilai suku I menjadi sangat kecil.
z
LINEARISASI SISTEM NON-LINEAR
Pada gambar kurva diperlihatkan secara jelas perbandingan antara fungsi non-linier
f(x) dan fungsi hasil linierisasi di sekitar titik x˳.
Dari gambar tersebut juga terlihat bahwa hasil pendekatan linierisasi amat sangat
bergantung pada letak titik x˳ yang disekitarnya dilakukan ekspansi taylor.
Pada gambar terlihat jelas perbedaan hasil linearisasi pada dua titik yang letaknya
berbeda (linierisasi f(x) pada titik x˳ dan .
Pendekatan system non-linier dengan linierisasi hanya akan memiliki nilai yang
tepat pada titik linierisasi.
z
Contoh Non-Linear Model: Tangki
Let’s assume the outlet flow is proportional to the level, F1 = C.h, hence the equation
become:
Non-linear term!
Needs to be linearized
z
Deviation variables
Bagaimana untuk kasus : Second assumsption the outlet flow is a non-linear to the level ?
z
1. Analitis?
2. Numerik?
3. Laplace Transform?
Suku yang tidak linier pada persamaan tersebut hanya , Ekspansi Deret Taylor pada
suku ini di sekitar titk h˳ akan menghasilkan linierisasi berikut :
1. Eksperimen:
Input variabel dimanipulasi Output variabel diamati
pendekatan EMPIRIK.
Kekurangannya:
• time consuming,
• effort consuming
• mahal, karena diperlukan eksperimen dalam jumlah banyak.
Kelebihan:
• lebih akurat,
• jika jumlah data mencukupi menggambarkan perilaku proses
dengan lebih utuh.
2. Teoritis:
Kuantitas-kuantitas fundamental:
• Massa dikarakterisasi oleh: , C (konsentrasi), P, T, v, dll.
• Energy disebut sebagai "state variables"
• Momentum