Just in Time
Just in Time
Just in Time
Anggota:
Hafidz Mulyansyah Putra Rahmat Khafidin Aldy Nofrian Tommy Oktorianto Triska Wahyudi
DEFINISI
Pendekatan berkelanjutan dan penyelesaian masalah secara paksa yang berfokus pada keluaran dan pengurangan penggunaan persediaan. Dengan penekanan pada peningkatan berkelanjutan, penghargaan terhadap orang lain, dan praktik kerja standar.
PRINSIP JIT
1.Berproduksi sesuai dengan pesanan Jadwal Produksi Induk 2.Produksi dalam jumlah kecil (Unitary Production) 3.Mengurangi pemborosan (Eliminate Waste) 4.Perbaikan aliran produk secara terus menerus.(Continous Product Flow Improvement) 5.Penyempurnaan kualitas produk (Product Quality Perfection) 6.Respek terhadap semua orang/karyawan (Respect to People) 7.Mengurangi segala bentuk ketidak pastian (Seek to Eliminate Contigencies) 8.Perhatian dalam jangka panjang.
PRINSIP JIT
Defect (tidak ada barang yang rusak) Set-up Time (tidak ada waktu set-up) Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot) Handling (tidak ada penanganan) Queues (tidak ada antrian) Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin) Lead Time (tidak ada lead time)
endukung, pengiriman berkualitas tinggi yang tepat waktu, dan langsung ke area kerj mesin yang fleksibel, area kerja yang teratur, berkurangnya lahan kerja untuk persedi ebih sedikit, bagian-bagian penyimpanan yang terspesialisasi njadwalan tingkat, pemasok memiliki informasi mengenai jadwal, teknik-teknik kamban eterlibatan operator alitas, kualitas dalam perusahaan dan dilatih silang, dukungan pelatihan, klasifikasi pekerjaan yang lebih sedikit untuk masok
Menghasilkan:
Hasil keluaran yang cepat sehingga membebaskan aset-aset, Peningkatan kualitas yang mengurangi sampah/ pemborosan, Pengurangan biaya yang menambahkan fleksibilitas harga, Pengurangan variabilitas, Pengurangan upaya pengerjaan ulang
pon yang lebih cepat terhadap pelanggan dengan biaya yang lebih kecil dan kualitas lebih tinggi-
Pemasok: Berada didekat pembeli Memperluas tekhnik-tekhnik JIT nya kepada para pemasoknya Menyertakan rincian pengemasan dan jalur pengiriman Pengiriman: efisiensi dalam penjadwalan d Mengupayakan Menjelaskan identitas barang dan label-label jalur pengiriman Mempertimbangkan perusahaan logistik piak Berfokus pada kompetensi inti Menggunakan advance shipping notice
men ger ti
Pembeli: Berbagai informasi mengenai preferensi pelanggan dan peramalan permin alam jumlah kecil Meminimalisasi spesifikasi produk dan mendorong inovasi g secara tepat waktu tan kualitas yang telah dikembangkaninovasi dan keunggulan harga dari pemasok Mendukung bersama g tanpa cacat Mengembangkan hubungan jangka panjang Fokus pada kompetensi inti Memproses pesanan dengan dokumentasi yang minimum (menggunakan EDI ata
Perhatian Pemasok
Membangun area kerja untuk kelompok-kelompok produk Melakukan sejumlah besar operasi dalam area yang kecil Meminimalisasi jarak Merancang area yang kecil untuk persediaan Meningkatkan komunikasi pekerja Menggunakan peralatan poka-yoke Membuat perlengkapan yang fleksibilitas dan dapat dipindahkan Melatih silang para pekerja untuk menambahkan fleksibilitas
Sebelum JIT
Pengurangan jarak Jalur produksi yang panjang Lot ekonomis yang sangat besar Barang-barang melintas melalui mesin besar untuk operasi tunggal
Sesudah JIT
Sel kerja disusun dalam bentuk U Mengandung beberapa mesin yang melakukan operasi berbeda Sel kerja didasarkan pada kode kelompok teknologi
Peningkatan Fleksibilitas
Sistem kerja dapat ditata kembali dengan mudah untuk mennyesuaikan terhadap perubahan dalam volume, perbaikan produk, atau desain-desain baru Membantu perubahan-perubahan yang berasal dari perbaikan produk
Produk cacat digantikan, dan diambil dari persediaan Pekerja yang bekerjasam dilatih silang sehingga mereka dapat menghadirka efisiensi dan fleksibilitas pada sel kerja Mesin dalam sel kerja dengan fungsi pengujian mandiri poka-yoke mendeteksi terjadinya cacat dan berhenti secara otomatis Mengurangi jarak perjalanan barang Mengurangi persediaan Menghiangkan ruang untuk persediaan
Persediaan banyak Ruang dan Persediaan yang Ruang persediaan besar berkurang
Persediaan jit
Mengurangi variabilitas
Q1
persediaan
Q2 20 0 10 0
waktu
Mengurangi persediaan
Persediaan menyembunyikan permasalahan. Dengan meniadakan persediaan, manager akan mudah melihat permasalahan pada persediaan dan variabilitas, seperti keterlambatan pengiriman, gangguan mesin, dan kinerja buruk perubahan yang cepat dalam biaya teknologi adalah sampai 2% dari nilai persediaan setiap minggu, (DELL) Persediaan adalah malapetaka, (Shigeo Shingo)
INVENTORY
Kunci menuju JIT adalah menghasilkan produk yang baik dalam ukuran lot kecil Ada 2 perubahan yang diperlukan agar arus bahan lot kecil dapat berfungsi. Pertama, penanganan bahan dan arus kerja perlu ditingkatkan. Dengan siklus produksi yang singkat, waktu tunggu menjadi sangat kecil. Meningkatkan penanganan bahan umumnya mudah dan bersifat langsung. Perubahan yang kedua lebih menantang, yaitu pengurangan waktu penyetelan secara radikal. Rumus:
dengan : D: permintaan tahunan S: biaya penyetelan H: biaya penyimpanan d: permintaan harian Produksi harian
Contoh soal: (menentukan waktu penyetelan optimal) Creature Furniture Inc. Sebuah perusahaan yang memproduksi furnitur kasar, berupaya mengurangi ukuran lotnya. Analisis produknya, Aleda Roth, menetapkan sebuah siklus produksi selama 2 jam mungkin dapat diterima oleh kedua departemen. Kemudian, ia menyimpulkan suatu waktu penyetelan yang akan mengakomodasi siklus selama 2 jam itu seharusnya dapat tercapai. Roth mengembangkan data dan prosedur untuk menentukan jumlah maksimal waktu penyetelan secara analitis:
D: Permintaan tahunan = 400.000 unit d: permintaan harian = 400.000 per 250 hari = 1600 unit perhari p: tingkat produksi harian = 4.000 unit perhari Q: EOQ yang diharapkan = 400 (yang merupakanpermintaan 2 jam, artinya 1.600 perhari per empat periode sepanjang 2 jam) H: Biaya penyimpanan = $ 20 perunit pertahun S: biaya penyetelan (akan ditentukan)
Solution:
Roth menentukan biaya penyetelan peralatan setiap jamnya adalah $ 30. lalu ia menghitung biaya penyetelan untuk setiap kali seharusnya:
Sekarang, alih-alih memproduksi komponen dalam lot yang besar, Create Furniture dapat memproduksi dalam satu siklus 2 jam dengan jumlah perputaran persediaan sebesar empat buah perhari
Mengurangi biaya penyetelan Baik biaya persediaan maupun biaya penyimpanan akan berkurang sejalan dengan turunnya jumlah persediaan pesanan ulang dan tingkat persediaan. Namun karena persediaan memerlukan biaya pemesanan atau penyetelan pada unit yang diproduksi, para manager cenderung membeli/ memproduksi pesanan dalam jumlah besar. Dengan pesanan berjumlah besar, setiap unit yang dibeli atau dipesan hanya menyerap sebagian kecil dari biaya penyetelannya. Cara mengurangi ukuran lot dan persediaan rata-rata adalah mengurangi biaya penyetelan yang pada gilirannya akan dapat mengurangi ukuran pesanan yang optimal
Jumlah
1 S
2 S
total
60 menit
40 menit
25 menit
Penjadwalan jit
Taktik penjadwalan JIT: Membicarakan jadwal dengan pemasok Membuat jadwal bertingkat Membekukan bagian dari jadwal Bertindak sesuai jadwal Mengupayakan pergerakan dan pembuatan satu-satu Meniadakan limbah Memproduksi lot yang kecil Menggunakan kanban Membuat agar setiap operasi menghasilkan bagian yang sempurna
Melakukan penjadwalan produk sehingga produksi hariannya sama dengan permintaan pelanggan pada hari itu Teknik ini menjadwalkan banyak lot kecil yang selalu berubah (jelly bean), sehingga tugas manager adalah membuat dan memindahkan lot-lot kecil sehingga jadwal bertingkatnya menjadi ekonomis. Untuk membuat sistem produksi dapat berfungsi dan jadwalnya terpenuhi, pembuat jadwal membekukan sebagian jadwal yang paling dekat dengan batas waktu.
Suatu cara mencapai ukuran lot yang kecil adalah memindahkan persediaan kedalam pabrik hanya jika dibutuhkan. Hal itu dikenal dengan sistem tarik dan ukuran lot yang ideal adalah satu. Kanban dalam bahasa Jepang berarti kartu. Dalam upaya mengurangi persediaan, orang Jepang menggunakan sistem yang menarik persediaan melintasi pusat-pusat kerja. Mereka sering menggunakan kartu sebagai isyarat yang menyatakan kebutuhan untuk kontainer bahan berikutnya. Sistem ini telah dimodifikasi di berbagai fisilitas sehingga meskipun disebut kanban, kartu itu sendiri sudah tidak ada lagi. Dalam kasus lain, isyarat seperti bendera atau kain lap menandakan sudah waktunya mengirimkan kontainer berikutnya.
Ketika ada kontak visual antara produsen dengan pengguna, proses akan bekerja sebagai berikut:
1. Pengguna memindahkan kontainer berukuran standar yang berisi komponen dari suatu area penyimpanan kecil 2. Isyarat diarea penyimpanan dianggap oleh departemen sebagai otorisasi untuk mengisi departemen yang digunakan atau area penyimpanan. Karena ukuran lot maksimal, departemen produksi dapat membuat beberapa kontainer sekaligus
Contoh soal:
Hobbs Bakery menghasilkan kue-kue dalam periode singkat yang dikirimkan ke toko-toko bahan makanan. Pemiliknya Ken Hobbs, ingin mengurangi persediaan dengan beralih ke sistem kanban. Ia telah mengumpulkan data berikut dan meminta anda menyelesaikan proyeknya: permintaan harian = 500 kue waktu tunggu produksi = waktu tunggu + waktu penanganan bahan baku + waktu pemprosesan = 2 hari ukuran kontainer (berdasarkan EOQ) = 250 kue
Pendekatan: setelah menentukan ukuran EOQ sebesar 250, kita menentukan jumlah kanban (kontainer) yang dibutuhkan. solusi: permintaan selama waktu tunggu = (waktu tunggu permintaan harian) = 2 hari 500 kue = 1000 Persediaan pengaman = 250
Pemahaman: ketika titik pesan ulang tercapai, terdapat 5 kontainer yang harus dikeluarkan
Untuk dapat menerapkan strategiJust In Time,sistem informasi dalam industri harus bersifat transparan dan komprehensif, dimana beberapa model informasi yang diperlukan adalah: Daftar pemasok material dalam programJust In Time Laporan kualitas yang komprehensif dalam perusahaan Laporan secara rutin kepada pemasok material dan departemen pembelian material dari perusahaan. Pertemuan secara periodik dengan setiap pemasok material.
Agar strategiJust In Timeyang diterapkan menjadi efektif, tentu saja perlu dibuat tindakan korektif dalam program ini apabila berjalan tidak sesuai dengan harapan. Beberapatindakan korektifdalam programJust In Time adalah:
1. Membuat daftar masalah kepada pemasok material 2. Meminta komitmen pemasok untuk menyelesaikan masalah 3. Memberikan dukungan teknik dan manajemen kepada pemasok apabila diperlukan 4. Diskualifikasi pemasok material itu apabila tidak ada respon terhadap masalah dalam waktu tertentu. 5. Melakukan inspeksi secara berkala 6. Diskualifikasi terhadap pemasok yang tidak melakukan peningkatan atau perbaikan kualitas terus-menerus.
Kualitas jit
Kasus jit
PT. Tri Dharma Wisesa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memasok brake system untuk pelanggan-pelanggan seperti Yamaha, Toyota, Daihatsu, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu lini produksi yang ada adalah lini produksi disc brake untuk konsumen tunggal yaitu Yamaha. Pada sistem sekarang, lini ini masih menggunakan push system dan menghadapi masalah-masalah seperti volume kegiatan Departemen Production Planning & Control yang besar, ketidakcocokan rencana dan produksi aktual, kurang adaptif terhadap perubahan permintaan, mekanisme informasi yang kurang baik, dan inventori yang menumpuk. Tindakan yang diusulkan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah merancang sistem produksi JIT (Just In Time) untuk menggantikan sistem produksi sekarang. Perancangan yang dilakukan dibagi menjadi 4 tahap, yaitu (1) perhitungan alokasi MPS (Master Production Schedule) ke tiap stasiun kerja yang ada di bagian-bagian produksi, (2) perhitungan jumlah kanban di bagianbagian produksi, (3) penerapan kanban supplier, dan (4) penjadwalan produksi dengan mixed scheduling. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana Algoritma Distribusi Beban Kerja untuk stasiun-stasiun kerja, rencana produksi di tiap stasiun kerja yang ada, jumlah kanban di bagian produksi dan kanban supplier, model rancangan sistem produksi JIT beserta aliran material dan informasi,
Kasus jit
Dalam alokasi MPS ke stasiun kerja tidak digunakan proporsi historis, melainkan dilakukan perhitungan dengan Algoritma Distribusi Beban Kerja yang diusulkan agar tiap stasiun kerja menerima beban kerja yang lebih berimbang. Kanban digunakan sebagai alat yang sah untuk melakukan penarikan ataupun produksi suatu produk. Kanban supplier diterapkan untuk semua komponen penyusun disc brake tiap tipe dan raw material dari supplier. Penjadwalan dilakukan dengan mixed scheduling agar dapat lebih adaptif terhadap fluktuasi permintaan. Dari hasil penelitian tersebut, sistem perancangan baru (berdasarkan JIT) layak diterapkan karena penggunaan biaya dan kuantitas persediaan yang lebih kecil dibandingkan dengan sistem yang sekarang dipakai perusahaan
Akhirnya selesai
>>
>>
>>
>>
>>
>>