Tekanan Panas Presentasi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

PENGUKURAN TEKANAN PANAS

By Agung TS
PengertianTekanan Panas
 Menurut ACGIH (2000), tekanan panas (heat stress)
didefinisikan sebagai keseluruhan beban panas yang
diterima tubuh yang merupakan kombinasi dari kerja fisik,
faktor lingkungan (suhu udara, tekanan uap air, pergerakan
udara,perubahan panas radiasi) dan faktor pakaian.
 Sedangkan menurut Santoso (2004) tekanan panas adalah
beban iklim kerja yang diterima oleh tubuh manusia.
 Sementara itu Suma’mur (1996) menjelaskan tekanan
panas adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban
udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi yang
dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh.
Keseimbangan suhu tubuh manusia
 Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk mengatur
keseimbangan suhu agar berada dalam keadaan yang menetap
(homeotermis), fungsi ini dinamakan sistem pengatur suhu
(Thermoregulatory system) yang dijalankan oleh hipotalamus.
 Suhu tubuh akan tetap jika panas yang dihasilkan dengan
pertukaran suhu antara tubuh dengan lingkungan sekitar
seimbang.
 Tubuh memproduksi panas ditentukan oleh dari kegiatan fisik,
makanan, pengaruh berbagai bahan kimia dan gangguan pada
sistem pengatur keseimbangan suhu tubuh misalnya penyakit
infeksi.
 Tubuh mengeluarkan panas bisa melalui mekanisme konduksi,
konveksi, radiasi dan penguapan (evaporasi).
 Konduksi ialah pertukaran panas antara tubuh dengan
benda-benda sekitar melalui sentuhan atau kontak
langsung.
 Contoh dari mekanisme ini adalah jika kita berbaring pada
lantai marmer yang dingin maka suhu tubuh akan
sebagian berpindah pada marmer tersebut.
 Konveksi adalah pertukaran panas dari badan dengan
lingkungan melalui kontak udara dengan tubuh.
 Kemampuan ini ditetukan oleh suhu udara dan kecepatan
angin. Contoh dari konveksi adalah menurunkan suhu
tubuh dengan bantuan kipas angin
 Selanjutny adalah mekanisme automatis yn dimiliki
tubuh untuk penguapan panas melalui keringat atau
melalui paru-paru.
 Mekanisme ini dinamakan evaporasi. Menurut Alpaugh
(1998), keseimbangan suhu tubuh adalah fungsi dari
persamaan :
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tekanan Panas
 Menurut Worksafe BC (2007), faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tekanan
panas di tempat kerja adalah : faktor lingkungan yang terdiri atas temperatur
udara, pergerakan udara, kelembaban dan radiasi panas; faktor tenaga kerja
seperti kemampuan beraklimatisasi, jumlah cairan tubuh, pakaian dan kondisi
kesehatan; Pekerjaan berupa beban kerja, dan waktu kerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan panas menurut sumber lain meliputi :


aklimatisasi, umur, jenis kelamin, perbedaan suku bangsa, ukuran tubuh dan gizi (NIOSH,
1986;WHO, 1996; Siswanto, 1987) :
Aklimatisasi
 Aklimatisasi adalah suatu proses adaptasi fisiologis yang
ditandai dengan pengeluaran keringat yang meningkat,
penurunan denyut nadi dan suhu tubuh sebagai akibat
pembentukan keringat.
 Aklimatisasi terhadap suhu tinggi merupakan hasil
penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya.
 Untuk aklimatisasi terhadap panas ditandai dengan
penurunan frekuensi denyut nadi dan suhu tubuh sebagai
akibat pembentukan keringat.
Umur
 Daya tahan seseorang terhadap panas akan menurun pada
umur yang lebih tua.
 Orang yang lebih tua akan lebih lambat keluar keringatnya
dibandingkan dengan orang yang lebih muda.
 Orang yang lebih tua memerlukan waktu yang lama untuk
mengembalikan suhu tubuh menjadi normal setelah terpapar
panas.
 Suatu studi menemukan bahwa 70% dari seluruh penderita
stroke akibat paparan panas (heat stroke) mereka yang
berusia lebih dari 60 tahun. Denyut nadi maksimal dari
kapasitas kerja yang maksimal berangsur-angsur menurun
sesuai dengan bertambahnya umur
Jenis Kelamin
 Dikarenakan secara anatomis kapasitas kardiovaskuler
laki-laki lebih besar dari wanita, maka laki-laki dianggap
mempunyai kemampuan beraklimatisasi sedikit lebih baik
dari wanita.
 Gizi (Nutrition)
 Seseorang yang status gizinya jelek akan menunjukkan
respon yang ber lebihan terhadap tekanan panas, hal ini
disebabkan karena sistem kardiovaskuler yang tidak
stabil.
Pengukuran Tekanan Panas
 Untuk mengetahui besarnya pengaruh panas lingkungan
pada tubuh, para ahli telah berusaha untuk mencari
metode pengukuran sederhana yang dinyatakan dalam
bentuk indeks (Depkes RI, 2003).
 Indikator tekanan panas dalam industri dimaksudkan
sebagai cara pengukuran dengan menyatukan efek sebagai
faktor yang mempengaruhi pertukaran panas manusia dan
lingkungannya dalam satu indeks tunggal.
 Pengukuran temperatur lingkungan kerja maupun pajanan
panas personal dilakukan dengan memperhatikan alasan
berikut: (ACGIH, 2007)
a. Asesmen secara kualitatif terhadap pajanan panas di
tempat kerja mengindikasikan adanya kemungkinan
terjadinya tekanan panas.
b. Apabila terdapat informasi atau laporan tentang
ketindaknyamanan berkaitan dengan tekanan panas di
tempat kerja.
c. Penilaian secara profesional (professional judgment)
mengindikasikan adanya kondisi terjadinya tekanan panas.
Pengukurantemperatur lingkungan
bertujuan untuk:
 Mengetahui besaran temperatur lingkungan. Umumnya
dalam satuan derajat Celcius.
 Mengetahui sumber panas dan area kerja yang berisiko
terhadap pajanan panas.
 Mengetahui pekerja yang berisiko terhadap pajanan panas.
 Pengukuran temperatur lingkungan dilakukan dengan
mengukur komponen temperatur yang terdiri dari suhu
kering, suhu basah alami, dan suhu radiant.
 Disamping itu juga perlu dilakukan pengukuran terhdap
kelembaban udara relatif dan kecepatan angin.
 Temperatur lingkungan umumnya dinyatakan dengan
indeks Wet Bulb Globe Temperature (WBGT) atau
dikenal juga dengan Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB).
Ada empat indikator tekanan panas
(Suma’mur, 1999) yaitu:
1. Suhu efektif (CorectedEffectif Temperature)
 yaitu indeks sensoris dari tingkat panas yang dialami oleh
seseorang tanpa baju dan kerja ringan dalam berbagai
kombinasi suhu, kelembaban dan kecepatan aliran udara.
Cara ini mempunyai kelemahan yaitu tidak memperhitungkan
panas radiasi dan panas metabolisme tubuh.
2. Indeks kecepatan keluar keringat selama 4 jam /Predicted-4
Hour Sweetrate
 Yaitu keringat keluar selama 4 jam, sebagai akibat kombinasi
suhu kelembaban dan kecepatan udara serta radiasi,dapat pula
dikoreksi dengan pakaian dan tingkat kegiatan pekerja.
3. Indeks Belding-Heacth (Heat Stress Index )
 Dihubungkan dengan kemampuan berkeringat dari orang normal
yang dijadikan standar, yaitu seseorang dengan tinggi badan 170
cm dan berat 154 pond dalam keadaan sehat dan memiliki
kesegaran jasmani, serta telah beraklimatisasi terhadap panas.
4. ISBB (Indeks Suhu Bola Basah)
 Merupakan cara pengukuran yang paling sederhana karena tidak
banyak membutuhkan keterampilan, cara atau metode yang sulit
dan besarnya tekanan panas dapat dilihat dengan cepat.
Perkembangan teknologi saat ini telah menghasilkan beberapa
instrument pengukur panas dengan indikatorISBB yangdengan
mudah bisa dapat divisualisasikan padalayar monitor.
Pengukuran temperatur lingkungan
1. Suhu kering (dry bulb/air temperature) - Ta
 Pengukuran suhu kering dilakukan dengan menggunakan
termometer yang terdiri dari termometer yang berisi cairan
(liquid-in-glass thermometer), thermocouples, termometer
resisten (resistance thermometer).
2. Suhu basah alami dan bola (Natural wet bulb
temperature) - Tnwb
 Pengukuran suhu basah alami dilakukan dengan
menggunakan termometer yang dilengkapi dengan kain
katun yang basah. Untuk mendapatkan pengukuran yang
akurat, maka sebaiknya menggunakan kain katun yang
bersih serta air yang sudah disuling (distilasi).
3. Suhu Radian (Radiant/globe
temperature)
 Suhu radian diukur dengan menggunakan black globe
thermometer. Termometer dilengkapi dengan bola
tembaga diameter 15 cm yang dicat berwarna hitam untuk
menyerap radiasi infra merah.
 Jenis termometer untuk mengukur suhu radian yang
paling sering digunakan adalah Vernon Globe
Thermometer yang mendapat rekomendasi dari NIOSH.
4. Kelembaban relatif (Relative humidity)

 Pengukuran kelembaban udara penting dilakukan karena merupakan


salah satu
 faktor kunci dari iklim yang mempengaruhi proses perpindahan panas
dari tubuh
 dengan lingkungan melalui evaporasi. Kelembaban yang tinggi akan
menyebabkan
 evaporasi menjadi rendah.
 Alat yang umum digunakan untuk mengukur kelembaban udara adalah
hygrometer
 atau psychrometer yang bersifat direct reading. Alat ini mempunyai
sensitivitas
 yang rendah khususnya pada suhu diatas 50oC dan kelembaban relatif
di bawah
 20%.
5. Kecepatan Angin
 Kecepatan angin sangat penting perannya dalam proses
pertukaran panas antara tubuh dan lingkungan
khususnya melalui proses konveksi dan evaporasi.
 Kecepatan angin umumnya dinyatakan dalam feet per
minute (fpm) atau meter per second (m/sec).
 Kecepatan angin diukur dengan menggunakan
anemometer. Terdapat dua jenis anemometer yaitu: a)
vane anemometer dan b) thermoanemometer.
Tabel 2.1 paparan panas WBGT (wetbulp globe temperature )yang diperkenankan sebagai
NAB    (WBGT dalam oC

Work Acclimatized Unacclimatized


Demands
Light Moderate Heavy Very Light Moderate Heavy Very
Heavy Heavy

100% 29.5 27.5 26 - 27.5 25 22.5 -


work

75% work 30.5 28.5 27.5 - 29 26.5 24.5 -


25% rest

50% work 31.5 29.5 28.5 27.5 30 28 26.5 25


50% rest

25% rest 32.5 31 30 29.5 31 29 28 26.5


75% work
 Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas) dengan Indeks Suhu
Basah dan Bola (ISBB) tidak diperkenankan melebihi :
1.      Jenis pekerjaan ringan,WBGTI 30,0˚C
2.      Jenis pekerjaan sedang, WBGTI 26,7˚C
3.      Jenis pekerjaan berat,WBGTI 25,0˚C
 Nilai pada tabel di atas berlaku untuk waktu kerja 8 jam
sehari, 5 hari seminggu dengan waktu istirahat pada
umumnya.
 Nilai kriteria untuk pekerjaan terus menerus dan 25% istirahat
untuk kerja sangat berat tidak diberikan, mengingat efek
biologis (tanpa melihat WBGT) pekerjaan tersebut pada
tenaga kerja yang memiliki kondisi kesehatan kurang baik.
Tabel 2.2 kategori beban kerja dengan kategori tingkat metabolisme

Kategori Jenis Aktivitas


Resting Duduk dengan tenang
Duduk dengan sedikit gerakan
Light Duduk dengan sedikit gerakan tangan dan kaki
Berdiri dengan pekerjaan yang ringan pada mesin atau meja
serta banyak gerakan lengan

Menggunakan gergaji meja (table saw)


Berdiri dengan pekerjaan yang ringan/sedang pada mesin atau
meja serta sedikit berjalan

Moderate Menggosok atau menyikat dengan posisi berdiri


Berjalan dengan mengangkat atau menekan dengan beban
sedang
Berjalan pada 6 km/jam dengan membawa beban 3 kg
Heavy Mengergaji dengan tangan
 
Menyekop pasir kering
Pekerjaan perakitan yang berat pada basis yang tidak terus-
menerus
Sebentar-sebentar mengangkat dengan mendorong atau
menekan beban yang berat

Very Heavy Menyekop pasir basah


 Catatan :
 Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100-200 Kkal/jam
 Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200-350 Kkal/jam
 Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350-500 Kkal/jam
 Spesial condition :

1.  Bila ISBB di ukur di ruang istirahat sama atau mendekati sama


dengan ruang kerja
2. Bila ruang istirahat memakai AC atau dipertahankan kurang lebih
24oC, maka lama istirahat dapat dikurangi 25%, demikian pula bila
lam istirahat ditambah, waktu paparan dapat di perpanjang.
3. Bila irama kerja diatur oleh pekerja, sebesar 30-50% kapasitas kerja
max, beban kerja rata per hari tidak lebih dari 330 Kkal/jam
4. Bila pakaian pekerja adalah dari bahan katun.
Pengukuran pajanan panas personal
 Pengukuran pajanan panas personal penting dilakukan
untuk mengetahui tingkat pajanan panas pada individu.
Pengukuran pajanan personal perlu dilakukan apabila
pekerja yang berisiko terpajan panas bekerja berpindah-
pindah atau pola pajanan yang bersifat terputus-putus atau
intermitten.
 Pengukuran pajanan panas personal lebih memperlihatkan
apakah perubahan suhu tubuh dan denyut nadi pekerja yang
terpajan panas.
 Alat ukur pajanan panas personal biasanya dilengkapi
dengan sensor untuk mendeteksi perubahan suhu tubuh dan
denyut nadi yang dipasang di tubuh pekerja seperti di
telinga atau di badan.

Anda mungkin juga menyukai