Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran perspektif global dalam IPS SD yang mencakup materi, proses pembelajaran, tujuan, dan teknik evaluasi.
2. Ada beberapa strategi pembinaan konsep yang dibahas seperti membuat daftar, mengelompokkan, dan membuat label.
3. Teknik evaluasi lebih menekankan pada pengukuran keterampilan dan sikap sosial peserta didik
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
386 tayangan18 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran perspektif global dalam IPS SD yang mencakup materi, proses pembelajaran, tujuan, dan teknik evaluasi.
2. Ada beberapa strategi pembinaan konsep yang dibahas seperti membuat daftar, mengelompokkan, dan membuat label.
3. Teknik evaluasi lebih menekankan pada pengukuran keterampilan dan sikap sosial peserta didik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran perspektif global dalam IPS SD yang mencakup materi, proses pembelajaran, tujuan, dan teknik evaluasi.
2. Ada beberapa strategi pembinaan konsep yang dibahas seperti membuat daftar, mengelompokkan, dan membuat label.
3. Teknik evaluasi lebih menekankan pada pengukuran keterampilan dan sikap sosial peserta didik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran perspektif global dalam IPS SD yang mencakup materi, proses pembelajaran, tujuan, dan teknik evaluasi.
2. Ada beberapa strategi pembinaan konsep yang dibahas seperti membuat daftar, mengelompokkan, dan membuat label.
3. Teknik evaluasi lebih menekankan pada pengukuran keterampilan dan sikap sosial peserta didik
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18
PERSPEKTIF GLOBAL
KELOMPOK 6 YULIANAH YUNITA NUR IRMA MAELANI ZAINUDIN MODEL PEMBELAJARAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL
Model pembelajaran Perspektif
Global dalam IPS SD Dalam kehidupan kita umat manusia, banyak masalah yang menunjukkan pertentangan ( kontroversial) satu kenyataan dengan kenyataan lainnya. Dapat kita amati bersama mulai dari tempat tinggal masing-masing (lokal), wilayah yang lebih luas seperti tingkat kabupaten dan provinsi (regional), tingkat bangsa (nasional), antar wilayah negara (antar regional) sampai ke tingkat dunia (global). Masalah – masalah tersebut meliputi kaya miskin, perdamaian konflik, saling mempercayai-prasangka, kesepakatan- pertentangan, dan kelestarian-perusakan. Masalah - masalah kontroversial tersebut dapat kita ketahui dari surat kabar, radio serta penayangan TV dan bahkan internet yang menjadi sarana untuk memperoleh segala informasi, termasuk di dalamya masalah – masalah kontroversial.
Makin banyak jenis dan jumlah serta makin
menyebarnya berbagai media informasi, pengetahuan tentang masalah – masalah kontroversial yang mengglobal itu makin mudah diperoleh. Penyerapan pengetahuan tadi, tidak hanya oleh kita orang dewasa, karena keterbukaan informasi itu, anak- anak pun tidak sukar mendapatkannya. Dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS dan lebih khusus lagi tentang pembelajaran masalah-masalah kontroversial dalam konteks perspektif global ada 4 komponen yang harus diperhatikan , yaitu : a. Materi (pokok bahasan) b. Proses Pembelajaran c. Tujuan yang akan dicapai d. Teknik Evaluasi A. Materi (Pokok bahasan) Selaku guru IPS kita harus menggali dan merumuskan materi yang akan disajikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik. Kita juga harus mengacu pada kurikulum yang berlaku. Selain itu, kita juga harus bisa mengembangkan dan memperkaya materi yang ada di dalam kurikulum dengan cara menggali sumber-sumber lainnya baik dari lingkungan tempat tinggal maupun dari bahan acuan lain seperti buku, surat kabar dan media elektronik. B. Proses Pembelajaran
Metode dan strategi yang akan diterapkan, serta
media pengajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan sifat materi dan tujuan yang akan dicapai. Kita bisa menerapkan berbagai metode pengajaran mulai dari ceramah, tanya jawab, diskusi dan lain-lain. Media pengajaran pun bisa kita gunakan, antara lain gambar, potret, grafik, peta, globe serta lainnya sesuai dengan kebutuhan. C. Tujuan yang akan dicapai
Untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran,
kita harus berpegang pada 3 aspek perilaku yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Hal tersebut memberikan warna kepada proses pembelajaran dengan komponen-komponen metode mengajar, strategi mengajar dan media pengajaran yang akan digunakan. D. Teknik Evaluasi
Teknik evaluasi meliputi non-tes dan tes. Evaluasi
Non-tes meliputi penilaian kegiatan tugas dan penampilan, serta tanya jawab dan diskusi. Penilaian ini menjadi pendorong kegairahan pada siswa untuk bersaing secara sehat. Evaluasi tes, baik lisan maupun tulisan. Evaluasi tes ini untuk mengukur berapa jauh penguasaan siswa terhadap pokok bahasan yang disajikan. E. Konsep Konsep IPS dapat merupakan satu kata atau suatu ungkapan yang memiliki ciri yang menonjol dan melekat yang juga memiliki makna rangkap baik denotatif maupun konotatif. Dalam perspektif global konsep yang diketengahkan antara lain saling ketergantungan, perdamaian, kesejahteraan bersama, kepemilikan bersama,dll 1. Proses pembinaan konsep memakan waktu yang lama sehingga dalam diri siswa terjadi pola pengertian yang luas tentang suatu kata atau ungkapan yang disebut konsep. 2. 3 startegi pembinaan konsep (John Jarolimek 1971:57- 64) : A. Strategi pertama: membuat daftar (Listing), mengelompokkan (Grouping), dan membuat label (Labeling) . B. Strategi kedua: mengalami (experiencing), berhipotesis (hypothesizing), pengujian (testing) C. Strategi ketiga: memperkenalkan contoh dan bukan contoh (recognizing examples and nonexamples). 3. Penerapan model pembelajaran pembinaan konsep
A. memperhatikan hakikat dasar mental anak (rasa
ingin tahu, minat, ingin membuktikan kenyataan, dorongan ingin menemukan sendiri) . B. Memperhatikan asas-asas pembelajaran dengan sebaik-baiknya untuk menghindari terjadinya pembully kemampuan si anak dalam proses pembelajaran. C. Kegiatan proses belajar- mengajar F. Pengembangan Teknik Evaluasi Pengembangan teknik evaluasi lebih menekankan pada keterampilan dan sikap sosial. Dalam pengajaran IPS, keterampilan memiliki makna yang luas pada kegiatan membaca, baik membaca pada umumnya maupun membaca peta dan globe. Tanpa keterampilan membaca, perbendaharaan kata akan terbatas, sehingga pembinaan konsep juga tidak akan mencapai tujuan yang optimum. Secara luas, keterampilan itu meliputi : keterampilan fisik-motorik yaitu keterampilan memanfaatkan anggota badan, tangan, kaki dan organ lainnya. Keterampilan berpikir (intellectual skill) yaitu keterampilan memanfaatkan kemampuan berpikir dalam memecahkan sesuatu persoalan yang dihadapi. Keterampilan Sosial (social skill) yaitu keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bergotong royong dan membantu pihak lain dalam berbagai situasi dan kondisi.
Selanjutnya sikap sosial adalah sikap positif
terhadap kondisi dan lingkungan sosial yang ada serta dihadapi seseorang. Contohnya seperti suka bergotong royong dan menolong masyarakat yang mengalami musibah. Keterampilan sosial dengan sikap sosial merupakan dua sisi dari mata uang yang tidak terpisahkan satu sama lain. Tingginya kualitas keterampilan sosial yang melekat pada diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh kualitas sikap sosial individu yang bersangkutan dan kebalikannya. Penerapan Model pembelajaran Dan Sikap Sosial 1. Memperhatikan hakikat dasar mental anak yang menjadi modal bagi anak untuk mengembangkan keterampilan dan sikap sosialnya. 2. Memperhatikan asas-asas pembelajaran dengan sebaik- baiknya untuk menghindarkan terjadinya proses yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan peserta didik. 3. Kegiatan proses Belajar – Mengajar Sebagai guru IPS bisa dimulai dengan pengamatan keterampilan apa yang melekat pada peserta didik. Jika ada, tinggal mengembangkan dan memantapkannya lebih lanjut. Selanjutnya bisa ke tahap mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengandung persoalan untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat nalar mereka Setelah itu kita bisa berikan tugas awal yang menggunakan media pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana keterampilan motorik yang telah ada pada mereka. Barulah kita bisa lakukan penilaian di tingkat sikap sosialnya. 4. PengembanganTeknik Evaluasi Sebagai guru IPS harus tetap berpegang pada asas evaluasi yang bertahap dan berkesinambungan yang bersifat kualitatif. Hasil tersebut akan menjadi pelaksanaan proses pembelajaran lebih lanjut. Evaluasi yang lebih terukur dilakukan pada tes tertulis (formatif dan sumatif). Setelah semua itu disatukan, akan diperoleh hasil evaluasi yang menyeluruh, sehingga memperoleh data penilaian yang memadai dan objektif. Terima kasih