Aspek Sosial Budaya Ibu Hamil

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Aspek Sosial Budaya

Ibu Hamil
Budaya kehamilan dalam masyarakat baduy tentunya berbeda dengan
masyarakat biasa, contohnya dalam tradisi, masyarakat baduy tidak
pernah mengadakan tradisi-tradisi seperti yang di lakukan oleh
masyarakat biasanya seperti 4 bulan, 7 bulanan. Tetapi ada sebagian
masyarakat baduy yang memiliki tradisi stelah melahirkan tergantung
kepada keluarga itu sendiri mengikuti atau tidak tradisi tersebut.

Pada saat kehamilan, masyarakat baduy tidak ada larangan-larangan atau


pantangan tersendiri dari leluhurnya tetapi ada sebagian yang memakai
larang –larangan contohnya tidak boleh duduk di dekat pintu karna akan
membuat bayi susah keluar.
Lanjutan…

Dan dalam segi makanan juga sama sekali tidak ada larangan tidak
boleh memakan ini itu,sama sekali tidak, biasa saja sama halnya
seperti sebelum hamil bebas memakan apa saja yang mereka inginkan.

Dalam proses melahirkan masyakat baduy tentunya di bantu oleh paraji


dan orang tua sendiri tidak ada bidan yang membantu dalam proses
melahirkan berbeda dengan kita tentunya,yang kebanyakan di bantu
oleh bidan.
Budaya Persalinan Di
Masyarakat Baduy
Budaya persalinan di masyarakat Baduy yang saat ini masih terjadi
adalah persalinan yang dilakukan sendiri tanpa bantuan penolong
persalinan. Saat proses persalinan sudah selesai, paraji diperlukan
perannya untuk memotong tali pusar, membersihkan bayi atau saat ibu
bersalin mengalami kesulitan dalam proses persalinan.
Segera setelah Paraji datang, ayah menyiapkan hinis yaitu bambu untuk
memotong tali ari-ari bayi, bambu yang digunakan diambil dari bambu
yang berada di dekat pintu.
Makna yang mereka percayai bahwa bambu dekat pintu adalah bambu
terbaik dari yang ada. Selagi sang ayah menyiapakan hinis, ambu paraji
menyiapkan tali tereup, untuk mengikat tali ari-ari bayi ketika hendak
dipotong.
Lanjutan…

Prosesi pemotongan tali ari-ari bayi diawali dengan dukun paraji


mengunyah panglai yang kemudian disemburkan kekiri-kekanan-keatas
dan kearah baskom yang berisi air yang nantinya digunakan untuk
memandikan bayi. Mulut komat kamit membaca jampe-jampe atau mantra
selama lebih kurang lima menit dengan beberapa kali menyemburkan
panglai yang dikunyah ke dalam air untuk memandikan bayi.
Selanjutnya ambu paraji menempatkan posisi bayi di atas kakinya,
kemudian tali ariari diikat menggunakan tali teureup di bagian atas dan
bawahnya. Pada bagian tali ari-ari yang hendak dipotong, dipijit
menggunakan lebu haneut yaitu abu dalam kondisi hangat hasil proses
pembakaran kayu bakar yang digunakan untuk memasak.
Lanjutan…

Sesaat sebelum tali ari-ari dipotong, ambu paraji kembali membancakan


jampe dan setelah itu barulah tali ari-ari dipotong menggunakan hinis
dengan koneng santen sebagai alas.
Ketika ibu melahikan Bisa ditemani oleh keluarganya dan di saat ada
konflikasi pada ibu, misalnya plasenta tidak bisa keluar keluarga langsung
memanggil kader, nanti kader langsung memanggil bidan.
Ada pula pantangan yang tidak boleh dimakan setelah melahirkan seperti
tidak boleh memakan terong,memakan ikan dari sungai, dan tidak boleh ke
hutan. Kepercayaan disini agar ibu dan bayi selamat. Biasanya sebelum
lahiran minta doa ke paraji dan paraji suka jampe-jampe.
Aspek Sosial Budaya
Pada Bayi Dan Balita
Bayi baru lahir adalah seorang anak manusia yang baru berumur 0-12
bulan,sedangkan balita adalah anak manusia yang berusaha 1-2 tahun. Setiap
daerah memiliki aspek sosial budayanya tersendiri termasuk suku baduy .
Di kp. Balimbing , ds. Kanekes, Baduy masih banyak ibu yang melahirkan di
rumah dibantu oleh ambu (orang yang dituakan) sehingga ketika bayinya
lahir tidak langsung mendapatkan imunisasi.
Menurut narasumber yang kami wawancarai tidak ada tradisi khusus yang
dilakukan ketika bayi lahir. Bayi-bayi di kp. Balimbing dipakaikan gurita
dan bedong sampai berusia 4 bulan. Bidan desa akan berkunjung sebulan
sekali dan menghampiri orang –orang yang ada diluar rumah untuk diperiksa
kesehatannya. Bidan desa harus bisa berbahasa sunda agar dapat
berkomunikasi dengan masyarakat Baduy.
Lanjutan…

Ibu dan bayi akan diperiksa dan ditanyai keadaannya oleh bidan desa. Bayi
mendapatkan ASI eksklusif selama 2 tahun didampingi dengan
mpasi(makanan pendamping ASI) ketika berusia 6 bulan. Mpasi tersebut
kebanyakan didapat dari protein nabati seperti sayur, kangkung, tomat,
buncis, bayam, wortel, dll. Buah-buahan yang dikonsumsi juga cukup
beragam seperti, pisang, jeruk, pepaya, salak, jambu, dll. Rata-rata asupan
gizi bayi dan balita di kp.belimbing sudah memenuhi AKG (Angka
Kecukupan Gizi).
Anak-anak di Baduy tidak mendapatkan pendidikan formal mereka hanya
dididik oleh orang tua dan yang dituakan secara lisan. Anak-anak di baduy
sudah terbiasa mendaki dan menuruni bukit untuk membantu orang tuanya
mencari bahan makanan. Di kp. Belimbing sudah ada beberapa yang
menggunakan sendal namun belum sepenuhnya.
Aspek Sosial Budaya
Pada Ibu Nifas
1. Tidak boleh ke hutan atau ladang
2. Tidak boleh memakan ikan yang ada di sungai, tidak boleh memakan
terong
3. Meminum jamu racikan sendiri dan di urut oleh seorang paraji memakai
gurita dan beber
4. Adat istiadat di masyarakat baduy tidak boleh di langar maka dari itu
masyarakat baduy sendiri tidak ada yang melanggar aturan.
Manfaat mengunakan korset setelah melahirkan
Mengurangi nyeri saat bergerak terutama bagi ibu yang melahirkan secara
Caesar, ini karna korset mampu menjaga perut yang kendur setelah
melahirkan agar tidak bergesekan dengan luka jahitan, merangsang otot
perut supaya lebih optimal untuk kembali kencang seperti sedia kala. Waktu
yang di butuhkan untuk memaki korset 4 sampai 6 minggu secara maksimal.
Lanjutan…

Efek samping penggunaan korset setelah melahirkan


1. Iritasi kulit khususnya jika di gunakan secara terus menerus atau terlalu
ketat.
2. Memperlebar jahitan vagina pada ibu yang melahirkan normal.
3. Pada kira kira sebulan setelah melahirkan,posisi dan ukuran Rahim
umumnya sudah kembali seperti semula, yaitu berada jauh di dalam
panggul dan ukuran sekepalan tangan, dengan ini perut akan tampak lebih
datar dan kecil,seperti saat sebelum hamil.pada masa ini pendarahan nifas
telah berhenti.
Lanjutan…

Hal yang tidak di anjurkan setelah melahirkan

1 Lakukan aktivitas fisik


atau olahraga berat

Lalai merawat area


kewanitaan 21
31 Berhubungan intim

Terlalu larut dalam


emosi 4
51 Langsung diet ketat
Lanjutan…

Menekuk kaki setelah melahirkan itu harus di latih karna aliran balik
tergantung dari pompa otot

Bayi yang baru lahir memang masih rentan terkena berbagai macam
penyakit.terlebih karna sistem pertahanan tubuh bayi masih belum
terbentu sempurna. Hal ini dapat menjadi salah satu alasan mengapa
banyak orang melarang ibu dan bayi untuk keluar rumah hingga 40 hari
setelah masa kelahiran
Lanjutan…

Beberapa makanan yang perlu di hindari


setelah melahirkan
Makanan dan minuman
Makanan pedas
01 berkafein contohnya
coklat atau teh
kopi 02

Makanan berminyak Makanan yang bergas dan asam


03 Makanan berminyak
04
menghasilkan banyak lemak
untuk tubuh, lemak-lemak itu
tentu tidak baik dan bisa
mengganggu kesehatan.
Hindari makanan seperti
gorengan mentega dan manisan
Aspek Sosial Budaya
Masyarakat Baduy
Masyarakat baduy mengadakan pertemuan tiga bulan sekali oleh ku’un
(ketua adat) di tempat kepala desa untuk di nasehati agar bisa mengikuti
adat istiadat baduy agar bisa bertahan di kepercayaannya orang baduy.

Dari segi pakaian kita beda warna, untuk baduy luar tiga warna yaitu
hitam, putih, biru, dan untuk baduy dalam itu hanya dua warna  yaitu
putih dan hitam. Dan dalam bentuk rumah itu berbeda, baduy luar itu
memiliki tiga pintu yaitu pintu depan, pintu samping dan pintu belakang.
Untuk baduy dalam itu satu rumah hanya memiliki satu pintu dan
perbedaan lainnya yaitu dari posisi tanah, untuk baduy luar itu tanah nya
di ratakan dan untuk baduy dalam itu tidak boleh mengubah posisi tanah.
Lanjutan…

Kalau semisalkan kesalahanya berhubungan di luar nikah itu dihukum di


salah satu tempat lembaga adat di kurung selama 40 hari 40 malam dan
membantu masyarakat tanpa imbalan. Setelah 40 hari 40 malam itu di adakan
nyera’an nyapuan (bebersih kepada leluhur).
Strategi Puskesmas Dalam
Pelayanan Kesehatan Ibu Dan
Anak Di Masyarakat
Masyarakat baduy dulu-dulu membuat obat ramuan alami tau daun-daun an
disekitarnya, karena obat kota atau obat desa itu sesuai dengan reaksi ke
masyarakat baduy untuk meyakinkan nya.
Daerah baduy daerah terpencil walaupun pelayanan kesehatan baik ada aja
kendalanya karena tidak ada kendaraan dan jarak, misalnya ibu mau
melahirkan bisa jauh-jauh hari untuk datang ke puskesmas nya. Masyarakat
baduy kurang percaya pada sistem kesehatan, sebagian besar percaya obat-
obat tradisional tetapi sekarang sebagian besarnya langsung datang ke
puskesmas.
Pelayanan kesehatan biasanya dulu datang sebulan sekali, tetapi sekarang
seminggu atau sebulan pun tidak ada yang datang. Masyarakat baduy pakai
KB suntik jadi kita nya yang datang ke sana tiap 3 bulan.
Sekian &
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai