Akuntansi Penghimpun Dana

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 5

AKUNTANSI PENGHIMPUN Ariska Putri Pamungkas (195231092)

DANA Shafa Sarita Rahmadhani (195231110)


Afifah Dwi Mahardika (195231128)
Pembahasan

A. Pengertian Penghimpunan Dana dalam Perbankan Syariah


Penghimpunan dana adalah kegiatan komersial yang dilakukan oleh bank untuk mencari dana dari deposan, kemudian disalurkan kepada kreditur
untuk menjadi perantara antara deposan dan kreditor.

B. Prinsip Penghimpunan Dana dalam Perbankan Syariah

Pada bank syariah, klasifikasi penghimpunan dana tidak didasarkan pada nama instrumen, tetapi berdasaran prinsip yang digunakan yaitu prinsip
Mudharabah dan prinsip Wadiah.
1. Prinsip Mudharabah
yaitu suatu bentuk transaksi investasi yang berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur yang sangat terpenting dalam akad
Mudarabah, yaitu kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola dana.
a. Jenis Penghimpunan Dana Prinsip Mudharabah

-Mudarabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana untuk mengelola Investasi nya.
– Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola lain yaitu mengenai dana,
lokasi, cara, dana atau objek investasi atau sektor usaha.
– Mudharabah musyarakah adalah mudharabah dimana pengelola dana tersebut menyertakan modalnya dalam hal kerja sama investasi

Tabungan mudharabah

Dengan memilih tabungan mudarabah, nasabah dapat berperan sebagai pemilik modal (shahibul maal), dan bank dapat berperan sebagai
pengelola dana (mudharib). Nantinya, sebagai fund manager, bank menggunakan uang klien untuk pembiayaan bisnis. Kemudian, keuntungan
usaha akan dibagikan berdasarkan pembagian hasil (nisbah) yang disepakati antara bank dan nasabah. Sementara itu, menurut Fatma Dewan
Syariah Nasional No. 2 / DSN-MUI / IV / 2000 tanggal 1 April 2000 tentang tabungan, menetapkan bahwa jenis usaha yang dapat didanai bank
syariah harus sesuai dengan hukum syariah.
Doposito Mudharabah

Aplikasi perbankan akad mudharabah biasanya ditentukan dalam berbagai produk pembiayaan dan pembiayaan. Dilihat dari sisi penggalangan
dana, mudharabah akan diterapkan untuk menghemat waktu. Yang artinya keperluan khusus seperti tabungan qurban, tabungan haji dan lain
sebagainya. Selain itu, setoran ini juga akan berlaku untuk setoran reguler dan khusus. Setoran khusus adalah dana yang disimpan oleh nasabah
khusus untuk perusahaan tertentu seperti ijarah saja atau murabahah saja.

2. Prinsip Wadiah
Wadiah merupakan akad penitipan dari pihak yang memiliki barang atau uang kepada pihak yang menerima titipan dengan catatan kapan pun
titipan diambil, pihak penerima titipan wajib menyerahkan kembali barang atau titipan tersebut sehingga pihak yang dititipi menjadi penjamin
pengembalian barang titipan.
a. Jenis Penghimpunan Dana Prinsip Wadiah

– Wadiah Amanah merupakan akad wadiah dimana uang atau barang yang dititipkan hanya boleh disimpan dan tidak boleh
didayagunakan
– Wadiah Yadh Dhamanah adalah akad wadiah dimana penerima titipan dapat memanfaatkan barang titipan tersebut dengan seizin
pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat saat si pemilik menghendakinya

Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah merupakan titipan yang diberikan kepada bank syariah dari pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan
berdasarkan syarat tertentu yang disepakati dengan kartu ATM, kuitansi, dengan cara pemindah bukuan atau sarana perintah
pembayaran lainnya.
Giro Wadiah

Giro wadiah merupakan titipan yang diberikan kepada bank syariah dari pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan kartu ATM, cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

A. Transaksi pada Prinsip Penghimpunan Dana


1. Transaksi pada Prinsip Mudharabah
a. Transaksi Tabungan Mudharabah
Terdapat dua transaksi pada tabungan mudharabahm, yaitu transaksi penambahan tabungan mudharabah dan transaksi pengurangan tabungan
mudharabah.
1) Transaksi penambahan tabungan mudharabah
Beberapa transaksi yang berkaitan dengan tabungan mudharabah dapat mengakibatkan bertambahnya saldo tabungan mudharabah. Tansaksi tersebut antara
lain adalah setoran tunai nasabah, transfer dari kantor cabang lain ke rekening nasabah, transfer dari bank lain ke rekening nasabah, dan penerimaan bagi
hasil mudharabah ke rekening nasabah.
 Bank menerima setoran tunai dari nasabah untuk pembukaan tabungan mudharabah sebesar Rp xx
– Kas Rp xx
– Tabungan mudharabah Rp xx

–  
2) Transaksi pengurangan tabungan mudharabah
Beberapa transaksi yang dapat mengakibatkan berkurangnya saldo tabungan mudharabah adalah penarikan tunai oleh nasabah, transfer ke rekening lain pada
bank yang sama, transfer kepada nasabah bank lain, serta penarikan biaya administrasi tabungan, pajak, dan lainnya oleh bank
 Nasabah menarik tabungan mudharabahnya sebesar Rp xx
– Tabungan mudharabah Rp xx
Transaksi Deposito Mudharabah

Beberapa transaksi yang pada saat itu, antara lain nasabah dan bank sudah menyepakati nisbah bagi hasil dasar dan jangka waktu deposito. Selama
jangka waktu deposito, saldo deposito bersikap tetap, karena pengambilan atau penarikan hanya diakukan saat jatuh tempo

Bank menerima setoran tunai dari nasabah sebagai investasi deposito mudharabah sebesar Rp xx untuk jangka watu 1bulan dengan nisba bagi hasi
60% untuk nasabah 40% untuk bank  

Kas Rp xx

Deposito mudharabah Rp xx
1. Transaksi pada Prinsip Wadiah
a. Transaksi Tabungan Wadiah
Transaksi tabungan wadiah dibagi menjadi dua, yaitu transaksi penambahan tabungan wadiah dah transaksi pengurangan tabungan wadiah.
1) Transaksi penambahan tabungan wadiah 
 Bank menerima setoran tunai dari nasabah untuk pembukaan tabungan wadiah sebesar Rp xx
–Kas Rp xx
–Tabungan wadiah Rp xx

b. Transaksi pengurangan tabungan wadiah


 Nasabah menarik tabungan wadiah nya sebesar Rp xx
–Tabungan wadiah Rp xx
– Kas Rp xx
a. Transaksi Giro Wadiah 
Transaksi tabungan wadiah dibagi menjadi dua, yaitu transaksi penambahan tabungan wadiah dah transaksi pengurangan tabungan wadiah.
1) Transaksi penambahan giro wadiah
Rekening giro wadiah dapat bertambah melalui transaksi penyetoran tunai, transfer dari tabungan maupun giro cabang lain dari bank
yang sama, penerimaan cek dari nasabah bank lain yang diuangkan oleh nasabah suatu bank, dan penerimaan bonus giro wadiah dari
bank syariah.
 Bank menerima setoran tunai dari nasabah untuk pembukaan giro wadiah sebesar Rp xx
–Kas Rp xx
– Tabungan giro Rp xx
1) Transaksi pengurangan giro wadiah
Beberapa transaksi yang dapat menyebabkan berkurangnya saldo giro wadiah adalah penarikan cek oleh nasabah giro wadiah untuk
ditukar secara tunai, penarikan bilyet giro untuk ditransfer ke cabang lain bank yang sama atau ke nasabah bank lain, serta potongan
administrasi dan pajak tabungan.
 Nasabah menggunakan cek untuk mencairkan dana di rekening giro wadiah nya sebesar Rp xx
–Giro wadiah Rp xx
–Kas Rp xx
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai