Akuntansi Penghimpun Dana
Akuntansi Penghimpun Dana
Akuntansi Penghimpun Dana
Pada bank syariah, klasifikasi penghimpunan dana tidak didasarkan pada nama instrumen, tetapi berdasaran prinsip yang digunakan yaitu prinsip
Mudharabah dan prinsip Wadiah.
1. Prinsip Mudharabah
yaitu suatu bentuk transaksi investasi yang berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur yang sangat terpenting dalam akad
Mudarabah, yaitu kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola dana.
a. Jenis Penghimpunan Dana Prinsip Mudharabah
-Mudarabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana untuk mengelola Investasi nya.
– Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola lain yaitu mengenai dana,
lokasi, cara, dana atau objek investasi atau sektor usaha.
– Mudharabah musyarakah adalah mudharabah dimana pengelola dana tersebut menyertakan modalnya dalam hal kerja sama investasi
Tabungan mudharabah
Dengan memilih tabungan mudarabah, nasabah dapat berperan sebagai pemilik modal (shahibul maal), dan bank dapat berperan sebagai
pengelola dana (mudharib). Nantinya, sebagai fund manager, bank menggunakan uang klien untuk pembiayaan bisnis. Kemudian, keuntungan
usaha akan dibagikan berdasarkan pembagian hasil (nisbah) yang disepakati antara bank dan nasabah. Sementara itu, menurut Fatma Dewan
Syariah Nasional No. 2 / DSN-MUI / IV / 2000 tanggal 1 April 2000 tentang tabungan, menetapkan bahwa jenis usaha yang dapat didanai bank
syariah harus sesuai dengan hukum syariah.
Doposito Mudharabah
Aplikasi perbankan akad mudharabah biasanya ditentukan dalam berbagai produk pembiayaan dan pembiayaan. Dilihat dari sisi penggalangan
dana, mudharabah akan diterapkan untuk menghemat waktu. Yang artinya keperluan khusus seperti tabungan qurban, tabungan haji dan lain
sebagainya. Selain itu, setoran ini juga akan berlaku untuk setoran reguler dan khusus. Setoran khusus adalah dana yang disimpan oleh nasabah
khusus untuk perusahaan tertentu seperti ijarah saja atau murabahah saja.
2. Prinsip Wadiah
Wadiah merupakan akad penitipan dari pihak yang memiliki barang atau uang kepada pihak yang menerima titipan dengan catatan kapan pun
titipan diambil, pihak penerima titipan wajib menyerahkan kembali barang atau titipan tersebut sehingga pihak yang dititipi menjadi penjamin
pengembalian barang titipan.
a. Jenis Penghimpunan Dana Prinsip Wadiah
– Wadiah Amanah merupakan akad wadiah dimana uang atau barang yang dititipkan hanya boleh disimpan dan tidak boleh
didayagunakan
– Wadiah Yadh Dhamanah adalah akad wadiah dimana penerima titipan dapat memanfaatkan barang titipan tersebut dengan seizin
pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat saat si pemilik menghendakinya
Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah merupakan titipan yang diberikan kepada bank syariah dari pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan
berdasarkan syarat tertentu yang disepakati dengan kartu ATM, kuitansi, dengan cara pemindah bukuan atau sarana perintah
pembayaran lainnya.
Giro Wadiah
Giro wadiah merupakan titipan yang diberikan kepada bank syariah dari pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan kartu ATM, cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
–
2) Transaksi pengurangan tabungan mudharabah
Beberapa transaksi yang dapat mengakibatkan berkurangnya saldo tabungan mudharabah adalah penarikan tunai oleh nasabah, transfer ke rekening lain pada
bank yang sama, transfer kepada nasabah bank lain, serta penarikan biaya administrasi tabungan, pajak, dan lainnya oleh bank
Nasabah menarik tabungan mudharabahnya sebesar Rp xx
– Tabungan mudharabah Rp xx
Transaksi Deposito Mudharabah
Beberapa transaksi yang pada saat itu, antara lain nasabah dan bank sudah menyepakati nisbah bagi hasil dasar dan jangka waktu deposito. Selama
jangka waktu deposito, saldo deposito bersikap tetap, karena pengambilan atau penarikan hanya diakukan saat jatuh tempo
Bank menerima setoran tunai dari nasabah sebagai investasi deposito mudharabah sebesar Rp xx untuk jangka watu 1bulan dengan nisba bagi hasi
60% untuk nasabah 40% untuk bank
Kas Rp xx
Deposito mudharabah Rp xx
1. Transaksi pada Prinsip Wadiah
a. Transaksi Tabungan Wadiah
Transaksi tabungan wadiah dibagi menjadi dua, yaitu transaksi penambahan tabungan wadiah dah transaksi pengurangan tabungan wadiah.
1) Transaksi penambahan tabungan wadiah
Bank menerima setoran tunai dari nasabah untuk pembukaan tabungan wadiah sebesar Rp xx
–Kas Rp xx
–Tabungan wadiah Rp xx