3.3 Disiplin Pegawai
3.3 Disiplin Pegawai
3.3 Disiplin Pegawai
4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan
oleh para pegawai selama dalam melakukan pekerjaannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Disiplin Kerja Pegawai
1) Tujuan dan kemampuan.
2) Keteladanan pimpinan.
3) Keadilan.
4) Waskat, yaitu tindakan nyata dan paling efektif untuk mewujudkan kedisiplinan karyawan.
Atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, gairah kerja dan prestasi kerja
bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu hadir di tempat kerjanya agar dapat
mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan.
5) Sanksi hukuman.
6) Ketegasan.
Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan
Disiplin Kerja
1) Pegawai yang berprestasi dan memiliki potensi, tidak terdapat masalah yang
berarti untuk meningkatkan disiplin kerja karena pegawai yang bersangkutan
memiliki motivasi yang baik untuk berprestasi.
2) Pegawai yang berpotensi tetapi mempunyai masalah, pegawai jenis ini memiliki
potensi untuk digali dari dalam dirinya tetapi mempunyai masalah yang cukup
berarti misalnya kurang disiplin terhadap jam kerja.
3) Pegawai yang biasa–biasa saja dan sulit untuk mengembangkan diri, pegawai
jenis ini cenderung pasif.
Hambatan–hambatan yang dihadapi oleh Pimpinan dalam
meningkatkan disiplin kerja pegawai adalah sebagai berikut :
(kerahasiaan). pegawai.
jam/bulan.
2. Meninggalkan perusahaan atau pekerjaannya selama jam kerja dan/atau pulang cepat tanpa
ijin atasan.
3. Menggunakan alat-alat perusahaan tanpa ijin atasan yang berwenang dan menyerahkan tugas
4. Melakukan perbuatan yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.
1. Prinsip keadilan
2. Prinsip kemanfaatan
Sanksi yang dijatuhkan harus bermanfaat untuk mendidik dan memperbaiki pegawai
2. Pemeriksaan
1) Teguran lisan,
2) Teguran tertulis,