PAL - KD 3.13 Akuntansi Koreksi
PAL - KD 3.13 Akuntansi Koreksi
PAL - KD 3.13 Akuntansi Koreksi
Koreksi Kesalahan
Oleh : Didik Prihantoko.
Hakikat Koreksi
Kesalahan
Akuntansi koreksi merupakan tindakan
pembetulan karena adanya kesalahan agar
akun-akun yang tersaji dalam laporan
keuangan entitas menjadi sesuai dengan
yang seharusnya. Dalam penyusunan
laporan keuangan biasanya kesalahan
dapat terjadi pada satu atau beberapa
periode sebelmnya dan baru ditemukan
ketika periode berjalan.
Sedangkan, kesalahan adalah penyajian
akun/pos yang secara signifikan tidak
sesuai dengan yang seharusnya yang
mempengaruhi laporan keuangan periode
berjalan atau periode sebelumnya.
Sub
Materi 01 Analisis Koreksi Kesalahan
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan pada periode
1
penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
2 Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada
periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.
Penyebab Terjadinya
Kesalahan
Penyebab Terjadinya
Kesalahan
Kesalahan dalam hal akuntansi dapat terjadi karena
berbagai hal. Adapun penyebab terjadinya kesalahan,
antara lain :
Kesalahan yang terjadi dapat ditelusuri melalui berbagai dokumen yang digunakan dalam melaksanakan
sistem akuntansi. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi kewajiban diantaranya :
a. Peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah
b. Bukti memorial/dokumen lain yang dipersamakan
c. SP2D
Pencatatan Koreksi
Kesalahan
Fungsi dari koreksi kesalahan, yaitu untuk
mengembalikan kondisi pencatatan seperti yang
seharusnya. Di samping itu, terkadang dalam
perjalanan realisasi anggarannya terdapat suatu
peristiwa yang tidak terduga, seperti bencana alam.
Adanya peristiwa tersebut mengakibatkan adanya
pengeluaran tambahan. Untuk itu, tambahan
tersebut juga harus dicatat.
Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik yang
mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan
pada akun yang bersangkutan dalam periode berjalan. Baik pada akun
pendapatan laporan realisasi anggaran, belanja, pendapatan laporan
operasional maupun beban.
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
1. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Berjalan
Contoh :
Pengembalian pendapatan hibah yang diterima pada tahun yang bersangkutan kepada pemerintah pusat karena terjadi
kesalahan pengiriman oleh pemerintah pusat.
Jurnal Awal :
Jurnal Laporan Operasional dan Neraca
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Kas di kas daerah xxx
Pendapatan hibah dari pemerintah-LO xxx
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Perubahan SAL xxx
Pendapatan hibah dari pemerintah-LRA xxx
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
1. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Berjalan
Lanjutan…..
Jurnal Koreksi :
Jurnal Laporan Operasional dan Neraca
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Pendapatan hibah dari pemerintah-LO xxx
Kas di kas daerah xxx
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Pendapatan hibah dari pemerintah-LRA xxx
Kas di kas perubahan SAL xxx
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
2. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Sebelumnya
Kesalahan jenis ini bisa terjadi pada saat yang berbeda, yakni yang terjadi dalam periode
sebelumnya namun laporan keuangan periode tersebut belum diterbitkan dan yang terjadi
dalam periode sebelumnya dan laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan.
Keduanya memiliki perlakuan yang berbeda. Berikut perlakuan untuk kesalahan tidak
berulang yang terjadi pada periode sebelumnya.
Pencatatan koreksi kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya meliputi :
Apabila laporan keuangan belum diterbitkan, maka dilakukan dengan pembetulan pada akun yang
bersangkutan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja, maupun akun pendapatan-LO
atau akun beban.
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
2. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Sebelumnya
a. Koreksi saat laporan keuangan belum diterbitkan
Contoh :
Terjadi pengembalian belanja pegawai tahun lalu karena salah perhitungan jumlah gaji. Jurnal awal (dengan asumsi
pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)
Jurnal Awal :
Jurnal Laporan Operasional dan Neraca
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Beban Pegawai-LO xxx
RK PPKD xxx
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Belanja Pegawai-LRA xxx
Perubahan SAL xxx
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
2. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Sebelumnya
a. Koreksi saat laporan keuangan belum diterbitkan
Lanjutan…..
Jurnal Koreksi :
Jurnal Laporan Operasional dan Neraca
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Kas di kas daerah xxx
Pendapatan Lainnya-LO xxx
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Perubahan SAL xxx
Pendapatan lainnya-LRA xxx
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
2. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Sebelumnya
1) Koreksi yang menambah kas, adalah koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga
mengakibatkan penerimaan kembali belanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan menambah posisi kas. Apabila laporan keuangan periode tersebut
sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain-LRA. Dalam
hal ini akan mengakibatkan pengurangan kas yang dilakukan dengan pembetulan pada akun
Saldo Anggaran Lebih (SAL).
2) Koreksi yang dapat menambah atau mengurangi kas, adalah koreksi kesalahan atas
penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya dan menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan
periode tersebut sudah diterbitkan, maka dilakukan dengan pembetulan pada akun kas
dan akun ekuitas.
Berikut contoh untuk masing-masing transaksinya…
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
2. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Sebelumnya
b. Koreksi saat laporan keuangan sudah diterbitkan
1) Koreksi Menambah Kas
Contoh :
Terjadi pengembalian belanja pegawai tahun lalu karena salah perhitungan jumlah gaji. Jurnal awal (dengan asumsi
pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)
Jurnal Awal :
Jurnal Laporan Operasional dan Neraca
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Beban Gaji pokok PNS-LO xxx
Kas di bendahara Pengeluaran xxx
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Beban Gaji pokok PNS-LRA xxx
Perubahan SAL xxx
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
2. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Sebelumnya
b. Koreksi saat laporan keuangan sudah diterbitkan
1) Koreksi Menambah Kas
Lanjutan…..
Jurnal Koreksi :
Jurnal Laporan Operasional dan Neraca
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Kas di kas daerah xxx
Ekuitas xxx
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Perubahan SAL xxx
Surplus/defisit-LRA xxx
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
2. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Sebelumnya
b. Koreksi saat laporan keuangan sudah diterbitkan
2) Koreksi kesalahan yang dapat menambah ataupun mengurangi kas
Contoh :
Pengembalian pendapatan dana alokasi umum karena kelebihan transfer oleh pemerintah pusat.
Jurnal awal (Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri No 64 Tahun 2013))
Jurnal Awal :
Jurnal Laporan Operasional dan Neraca
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Kas di Kas Daerah xxx
Dana Alokasi Umum-LO xxx
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Perubahan SAL xxx
Dana Alokasi Umum-LRA xxx
Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang
2. Koreksi Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi Pada Periode Sebelumnya
b. Koreksi saat laporan keuangan sudah diterbitkan
2) Koreksi kesalahan yang dapat menambah ataupun mengurangi kas
Lanjutan…..
Jurnal Koreksi :
Jurnal Laporan Operasional dan Neraca
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Ekuitas xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
xxx xxxx Surplus/defisit-LRA xxx
Perubahan SAL xxx
Koreksi Kesalahan Berulang
Kesalahan berulang dan sistemik, yaitu kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-
jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang. Misalnya penerimaan pajak dari
wajib pajak yang memerlukan koreksi sehingga perlu dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran
dari wajib pajak.
Contoh :
Pada tanggal 25 Mei 2018, DPPKAD menerima pendapatan pajak bulan dari Super Mall Surajaya sebesar
Rp22.500.000,00
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64 Tahun 2013).
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
25-05-2018 xxxx Kas di kas daerah Rp22.500.000
Pajak Mall-LO Rp22.500.000
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
25-05-2018 xxxx Perubahan SAL Rp22.500.000
Pendapatan Mall-LRA Rp22.500.000
Koreksi Kesalahan Berulang
Contoh :
Pada tanggal 28 Mei 2018, atas pajak mall yang diterima dari Surajaya Super Mall dan terjadi kelebihan pembayaran
sebesar Rp2.500.000,00
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64 Tahun 2013).
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
28-05-2018 xxxx Pajak Mall-LO Rp2.500.000
Kas di Kas Daerah Rp2.500.000
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
28-05-2018 xxxx Pendapatan Mall-LRA Rp2.500.000
Perubahan SAL Rp2.500.000
Koreksi Kesalahan Berulang
Contoh :
Pada tanggal 10 Maret 2018, ditemukan kesalahan pencatatan belanja cetak sebesar Rp6.500.000 (transaksi 6 Maret
2018), yang seharusnya belanja ATK sebesar Rp5.600.000 dengan menggunakan UP/GU.
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64 Tahun 2013).
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
10-03-2018 xxxx Beban cetak-LO Rp6.500.000
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp6.500.000
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
06-03-2018 xxxx Beban cetak-LRA Rp6.500.000
Perubahan SAL Rp6.500.000
Koreksi Kesalahan Berulang
Jurnal Koreksi :
Jurnal Laporan Operasional dan Neraca
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
10-10-2018 xxxx Kas di Bendahara Pengeluaran Rp900.000
Beban persediaan ATK-LO Rp5.600.000
Beban Cetak-LO Rp6.500.000
Nomor Kode
Tgl. Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
10-10-2018 xxxx Belanja ATK-LRA Rp5.600.000
Perubahan SAL Rp900.000
Belanja Cetak-LRA Rp6.500.000
Thank you