Kel 6 - PPT-1
Kel 6 - PPT-1
Kel 6 - PPT-1
DASAR DASAR
PERKEMBANGAN
&
TINGKAH LAKU
Luna Az Zahra Ramadanis
01 2005096055
OLEH 02 2005096049
Pendekatan behavioristik klasik manusia dipandang secara mekanistik dan deterministik, namun
dalam behavioristik kontemporer difokuskan pada pendekatan scientific yang terstruktur dan
sistematis yang berusaha menghilangkan model mekanistik. Thompson (2004) berargumentasi bahwa
manusia pada dasarnya bersifat netral (tabula rasa), konsep ini memiliki anggapan bahwa potensi
manusia tidak dihargai dan menekankan pentingnya aspek lingkungan sebagai penentu dalam
pekembangan manusia. Social learning theory yang dikembangkan Bandura mendeskripsikan bahwa
lingkungan merupakan stimulus yang kuat dalam proses belajar, sehingga manusia akan berkembang
jika berada dalam lingkungan yang mampu memberikan dukungan (positive reinforcement).
Pandangan Mahzab Behaviorisme Terhadap
Pembentukan Tingkah Laku
Pendekatan behavioristik cenderung bersifat direktif dan memberi arahan kepada konseli. Konselor
memilliki posisi aktif untuk membantu konseli mengubah perilakunya. Dalam metode pengkondisian
klasik, model yang sering dipakai adalah disentisisasi sistematis, flooding, dan hypnosis sedangkan
di era selanjutnya teknik yang digunakan adalah self-management, shaping, modeling, role playing,
assertiveness training.
Pada behavioristik kontemporer dengan teknik modifiikasi perilaku dan multimodal therapy yang
dikembangkan oleh Lazarus.Peran konselor dalam pendekatan behavioristik adalah aktif dan direktif,
aktif untuk melakukan intervensi dan membawa konseli dalam perubahan perilaku yang diharapkan,
sedangkan direktif dimaknai sebagai upaya konselor untuk memberikan arahan secara langsung
kepada konseli.
Teori Ivan Pavlov, John B. Watson, BF. Skinner, &
Alber Bandura
2. John B. Watson
Menurut John B. Watson stimulus dan respons tersebut harus berbentuk tingkah laku yang bisa
diamati (observable). Denga kata lain John B. Watson mengabaikan berbagai perubahan mental
yang mungkin terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tidak perlu
diketahui. Bukan berarti semua perubahan mental yang terjadi dalam benak siswa tidak
penting. Semua itu penting akan tetapi, faktor-faktor tersebut tidak bisa menjelaskan apakah
proses belajar sudah terjadi atau belum. Hanya dengan asumsi seperti inilah, menurut John B.
Watson dapat diramalkan perubahan apa yang bakal terjadi pada siswa. Hanya dengan
demikian pula psikologi dan ilmu belajar dapat disejajarkan dengan ilmu lainnya seperti
fisika/biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empiris. Berdasarkan uraian ini,
penganut aliran tingkah laku lebih suka memilih untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak
bisa diukur meskipun mereka tetap mengakui bahwa hal itu penting.
Teori Ivan Pavlov, John B. Watson, BF. Skinner, &
Alber Bandura
3. BF. Skinner
Menurut Burrhus Frederic Skinner, deskripsi antara stimulus dan respons untuk menjelaskan
perubahan tingkah laku (dalam hubungannya dengan lingkungan). Respons yang diberikan oleh
siswa tidaklah sesederhana itu sebab pada dasarnya setiap stimulus yang diberikan beinteraksi
satu sengan lainnya, dan interaksi ini akhirnya mempengaruhi respons yang dihasilkan.
Sedangkan respons yang diberikan juga menghasilkan berbagai konsekuensi yang pada
gilirannya akan mempengaruhi tingkah laku siswa. Oleh karena itu, untuk memahami tingkah
laku siswa secara tuntas diperlukann pemahaman terhadap respons itu sendiri dan berbagai
konsekuensi yang diakibatkan oleh respons tersebut. Burrhus Frederic Skinner juga
memperjelaskan tingkah laku hanya akan membuat segala sesuatunya menjadi bertambah
rumit.
Teori Ivan Pavlov, John B. Watson, BF. Skinner, &
Alber Bandura
4. Alber Bandura
Albert Bandura adalah seorang psikolog yang membidangi dua mazhab sekaligus, yakni
kognitivisme dan behaviorisme. Lahir 4 Desember 1925, di Mundare, sebuah kota kecil bagian
selatan Alberta, Kanada. Ia memperoleh gelar sarjana muda di bidang psikologi di University of
British of Columbia tahun 1949. Kemudian dia melanjutkan ke University of Lowa, tempat di
mana dia meraih gelar Ph.D tahun 1952. Pada tahun 1953, Ia mengajar di Standford University.
Di sini kemudian bekerja sama dengan salah seorang anak didiknya, Richard Walters. Buku
pertama hasil kerja sama mereka berjudul Adolescent Aggression yang terbit tahun 1959. Di
University of Stanford itulah dia menjadi sangat berpengaruh dalam tradisi behavioris dan teori
pembelajaran. Hingga pucaknya, Bandura pernah menjadi presiden APA (American
Psicological Association) tahun 1973, serta menerima APA Award atas jasanya dalam
Distinguished Scientific Contributions tahun 1980.
THANK YOU