Praktek
Praktek
Praktek
2. Koleksi spesimen
▪ ISOLASI
H.P : jenis hewan, umur, jenis kelamin, cara
penyuntikan
TAB : umur telur, lama pengeraman, cara
penyuntikan
Tentukan tipenya
Positip atau negatipnya hasil isolasi tergantung dr :
-Jenis bahan pem. untuk isolasi.( penyakit influenza bahan berupa
hapus atau air), cucian tenggorokan
- Saat mengambil bahan pemeriksaan harus tepat. Misalnya:
u/. virus influenza : 2 hari, sebelum sampai 2 hari sdh gejala timbul
u/. cacar : bhn pemeriksaan berupa darah, diambil pd saat demam
dan sebelum gejala pd kulit timbul
u/. Virus dengue : bhn dr darah diambil hari ke 3 dari demam
- Mahal
mis. Utk isolasi virus Dengue
suntikkan pd mencit (diamati 2 minggu)→ambil otaknya, lalu
pasase pd mencit (2 minggu diamati)→ambil optak, pasase
lag →hasil positip/negatip
• TES SEROLOGI
Prinsip : virus masuk ke dalam tubuh → virus merangsang tubuh utk mem
bentuk zat anti, yg makin lama makin tinggi titernya.
Kenaikan titernya ????
↓
Diagnose (+) bila selama sakit terjadi kenaikan titer paling
sedikit 4x (≥ 4x)
Keuntungannya :
- waktu yg diperlukan lbh pendek dp wkt isolasi
- lbh murah (tdk perlu hewan coba)
- bila isolasi (-), ttp bila ada kanaikan titer 4x atau lebih,mk hsl (+)
Pada keadaan tertentu, tes serologi tdk mungkin utk dilakukan, mk isolasi
mutlak diperlukan utk mendiagnose penyakit2 virus, tsb.
Mis.pada keadaan2 sbb :
1. Bila ada wabah
- ada kelumpuhan pd anak2, hrs dicari apakah penyebabnya Polio, Echo
virus, dll
- demam dan diare pd anak usia kurang 3 th bisa disebabkan oleh →
Amoeba, Shigella, Virus morbilli, Rotavirus, Polio
2. Bila ada antigenik overlaping (sebagian Ag ada yg sama saling menutupi)
Mis. Yellow fever
Dengue 1, 2 , 3
Japanase B Encephalitis
3. Utk memperkuat diagnose/mikroskopis
Mis. Keropeng sec.mikroskopis memperlihatkan Paschen bodies, utk
memastikan variola atau vaccinia →isolasi pd CAM TAB
ISOLASI DAN PEMBIAKAN VIRUS
- Metode yang digunakan utk mengadakan inokulasi virus tgt pd jenis virus yang akan
dicoba dan lokasi anatomi dari sel yg dituju dlm prcobaan.
- Virus yg ber envelope pd pH asam menjadi tdk infektif, shg tdk cocok utkdiinokulasi
melalui sal prncernaan.
- Cara yg sering digunakan utk melakukan inokulasi adl melalui intra vena,
intraserebral, intra intraperitonial, intranasal, intradermal dan melalui sub kutan.
- Jenis kelamin serta cara penyuntikan utk inokulasi pada hewan percobaaan
sngt tgt dr jenis virus yg akan diinokulasi.
c/ Dengue : pd tikus putih berumue 1-3 hr, kmd disuntik sec intraserebral dan
subkutan, 3-7 hr kemudian terlihat tremor kmd paralisis dan mati
c/ Polio : dari tinja, liquor, apus tenggorok penderita disuntikkan pd kera sec
intrakutan/intramuskular/intaneural/intaspinal, kmd akan tampak paralisis
Inokulasi Pada Telur Berembrio
- Utk mencegah masuknya bakteri , lapisan lilin diluar dinding telur hanya boleh
disikat, tdk boleh dicuci dg sabun.
- Umur telur berembrio, suhu dan lamanya pengeraman serta cara penyuntikan
yg ber macam macam tgt kpd jenis virus yg akan dibiakkan atau diisolasi
Utk Q- fever, telur berembrio berumur 6-9 hr, 10x24 jam pd suhu 37⁰C
Utk Trakhoma, telur berembrio umur 7-10 hr, lama pengeraman 1-2 minggu
pd suhu 37⁰C
c/ Intra embrional
Kultur jar selain dipakai utk pembiakan virus dpt juga digunakan utk
menemukan berbagai macam virus baru, dan penelitian sifat virus dlm
jangka panjang serta usaha utk menemukan vaksin tdh virus
Terdapat tiga dasar jenis kultur sel hewani :
- Kultur primer dan kultur sekunder
- Diploid cell strains
- Continous cell lines
• Kultur primer berasal lgs dr jaringan hewan dan merupakan sel2 satu lapis
(sel monolayer) . Sdgkan kultur sekunder merupakan sub kultur dr kultur
primer
• Diploid cell strain, berasal dr kultur primer yg telah mengalami sub kultur lbh
dr 50 kali dan telah mengalami perub morfologi (jumlah kromosom tdk
berubah)
• Contious cell line, berasal dari diploid cell line yg telah brubah sifat
khasnya,tumbuh dg cepat, membentuk bbrp lapis sel dan jumlah
kromosomnya berubah. Continous cell lines dpt juga tbt dr kultur primer dr
jaringan maligna secara lgs atau tumbuh dari kultur primer yg dinfeksi oleh
virus onkogenik
Biakan jaringan yg berasal dr manusia atau hewan, dlm penggunaannya dibagidua :
1. Biakan jar primer , berasal dr (kera, anjing, kelinci, ayam, dll), dan juga bisa dari
manusia (jar dewasa normal, jar embrional, dan jar abnormal)
c/ jar dewasa normal bisa dibuat dr : ginjal kera, atau ginjal kelinci dan hati
manusia
c/ Jar embrional : paru-paru dan usus embrio mns, embrio tikus dan embrio
anjing
c/ Jar abnormal : terutama dr tumor jinak atau ganas spt Roos Sarcoma dari
nasopharynx mns
Biakan ini diperoleh dg cara pasase sel primer sehigga sifat sel tdk berubah
Am
CPE adl suatu perub morfologimbiakan jar monolayer yg semula sel-selnya bbtk
kumparan dan tersusun teratur kmd berubah sel-selnya mjd bundar2,
berkelompok, inti membesar, struktur inti mjd kasar dan tampak lbh gelap (piknotis)
c/ biakan ginjal kera yg tanami virus Polio , stlh 4- hr kemuian, suhu (37⁰C) akan
menunjukkan CPE
c/ biakan ginjal kelinci yg ditanami virus Rubella
c/ biakan ginjal kera yg ditanamai virus Coxsackie B
c/ Hella cell yg ditanami virus Coxsackie A
c/ biakan jar kera Macaca yg ditanami virus JE, sesudah dieramkan tdk timbul
CPE. Ttp stlh medium dibuang, ditambah eritrosit angsa 5% (37⁰C, 1-5 jam),
tampak eritrosit angsa tersusun disekeliling sel yg mengandung virus
5. Adanya interferensi
c/ biakan jar Hela cell yg ditanami virus Coxsackie tipe 7 (37⁰C , 7 hr) CPE
tdk tumbuh. Bila biakan jr tsb ditanami suatu virus lain mis Polio tipe 1 yg
diketahui dpt menyebabkan CPE, ternyata pd biakan tsb tdk ada CPE. Hal ini
berarti ada interferensi, jd virus Coxsackie tumbuh shg biakan jar Hela cell
membtk enterferon yg menghalangi pertumbuhan virus Polio
c/ Adenovirus.
Prinsip Penting Terkait Penyakit Virus