Peran Kepemimpinan Dan Manajemen Kep DLM Yan Dan Askep

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 79

PERAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN


DAN ASUHAN KEPERAWATAN

H. ISWANTORO, SKp., MM
RSUD ULIN BANJARMASIN
 Nama
BIODATA
CURICULUM VITAE
: H. Iswantoro, SKp., MM.
 Tempat/Tgl. Lahir : Banjarmasin, 06-11-1967
 Pendidikan Terakhir : S2 Magister Managemen (2008)
 Jabatan : Kepala Bidang Keperawatan RSUD Ulin.
 Alamat : Komp. Simpang Cemara Raya II Blok B No. 06
Banjarmasin
HP. 08195455909
 Pengalaman Jabatan : Karu Orthopaedi (1998),
Kasubbid Profesi Keperawatan (2002)
Kasi Keperawatan Rawat Inap (2009)
: Kabid keperawatan (2010),
 Pengalaman Diklat Manajemen: Manajemen Kep, Adum (2001), PIM III (2011).
• AL-HADITS :
“SETIAP KAMU ADALAH PEMIMPIN .....”

SETIAP PEMIMPIN DIMINTAI TANGGUNG


JAWABNYA ...
ORGANISASI
• Pengaturan yang disengaja thd sejumlah orang untuk
mencapai tujuan tertentu.
• Tiga ciri umum organisasi :
1. Mempunyai tujuan khas.
2. Terdiri dari orang-orang
3. Mempunyai struktur terbuka n flexibel
TUJUAN BERBEDA STRUKTUR YG CERMAT

ORANG
MANAJEMEN
Menurut Fayol yang dikutip Tappen (1998
Manajemen sebagai perencanaan, pengorganisasian, staffing,
pengarahan,
dan pengawasan.
Hersey&Blanchard dalam Dharma 1990:
Manajemen didefinisikan sebagai kerja sama dengan dan melalui
orang-orang dan untuk mencapai kelompok untuk mencapai
tujuan organisasi
Menurut Mintzberg 1989 dalam Tappen (1960);
Fungsi manajer adalah melakukan sesuatu sehingga dapat
meyakinkan staf untuk mampu melakukan pekerjaannya dengan
MANAJEMEN

• Proses pengkoordinasian kegiatan pekerjaan shg pekerjaan


itu terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan
melalui orang lain
• EFISIEN : memperoleh output terbesar dg input kecil
digambarkan sebagai melakukan segala sesuatu secara
benar.
• EFEKTIVITAS : menyelesaikan kegiatan shg sasaran
organsasi dapat tercapai digambarkan sebagai melakukan
sesuatu yang benar
EFISIEN (SARANA) EFEKTIVITAS (HSL AKHIR)
USED SUMBER DAYA PENERAPAN SASARAN
KEMUBAZIRAN PENCAPAIAN

• UPAYA KERAS MANAJEMEN :


• KEMUBAZIRAN SUMBER DAYA (EFISIENSI )
• PENCAPAIAN SASARAN YANG (EFEKTIVITAS )
FUNGSI MANAJEMEN
1. PERENCANAAN
Proses mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi utk mencapai
sasaran dan menyusun rencana untuk mengintegrasikan dan
mengkordinasikan sejumlah kegiatan.
2. MENGORGANISASIKAN
Proses menentukan tugas yang harus dilakukan WHO yang harus
melakukan, HOW cara mengelompokkan tugas itu, WHO harus
melaporkan WHOM dan WHERE keputusan harus dibuat.
3. MEMIMPIN
Memotivasi bawahan, mepengaruhi ind /tim sewaktu mereka bekerja memiliki
saluran komunikasi yang paling efektif dan memecahkan masalah
4. MENGENDALIKAN
Memantau kinerja aktual, membandingkan aktual dg standar dan membuat koneksi
PENGENDALIAN

PERENCANAAN PENGORGANISASIAN

MOTIVASI
Peran, Fungsi Dan
Tugas Manajer Unit
educator
planner
researcher
Member of
profession
Change
agent
Role of nurse
manager
comunicato
r

administara
tor Visionary
advocat leadership
VISIONER LEADERSHIP
1. Diharapkan Visioner
2. Menginspirasi orang lain untuk mewujudkan visi
bersama,
3. memberdayakan orang lain untuk mendapatkan
sesuatu,
4. Menunjukkan fleksibilitas dan berani mengambil
risiko, dan membina kepemimpinan dalam diri orang
SEBAGAI ADMINISTRATOR
1. Mengelola area klinik untuk menghasilkan pelayanan yang optimal
dengan memperhatikan jumlah dan kualifikasi tenga, termasuk penunjang
lainnya
2. Berpartisipasi dalam menulis, menganalisa, dan merevisi kebijakan ,
standar, dan prosedur , serta memastikan implementasi dilapangan
konsisten
3. Pemantauan dan pengelolaan anggaran,;
4. Memperoleh peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk layanan
klien;
5. Melakukan wawancara, perekrutan, dan menerapkan tindakan disiplin jika
diperlukan;
SEBAGAI PLANNER
• Terlibat dalam pengembangan tujuan pendek dan tujuan
jangka panjang yang berkaitan dengan rencana strategis
dan operasional. I
• Terlibatkan dalam membuat rencana pemantauan dan
evaluasi pencapaian tujuan dan sasaran.
• Membuat rekomendasi tindaklanjut sesuai hasil analisis
SEBAGAI ADVOKAT KLIEN
1. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, seperti hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.
2. Meningkatkan pengetahuan untuk mampu mengatasi kesehatannya.
3. Memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien, serta
mampu memutuskan tindakan yang akan dilakukan selama dalam
pelayanan keperawatan
SEBAGAI KOMUNIKATOR
• Perawat manager memainkan peran penting dalam
komunikasi organisasi,baik lisan maupun tulisan.
• Hsil penelitian di Kanada tahun 2003 mengatakan
komunikasi efektif menjadi kompoetensi paling
utama yang harus dimiliki oleh seorang manager
MANAJER SEBAGAI CHANGE AGENT

• Perawat manager harus mampu mengidentifikasi


perubahan yang dibutuhkan dalam upaya
meningkatkan kinerja unit.
• Budaya organisasi akan mempengaruhi
kehidupan kerja sehari-hari para profesional '.
SEBAGAI PENELITI
• Menciptakan lingkungan yang merangsang minat
dalam penelitian,
• Mebantu memudahkan untuk pengumpulan data,
partisipasi staf dalam penelitian,
• Mendukung perubahan dalam praktek keperawatan
berdasarkan bukti, untuk meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan..
TANGGUNG JAWAB PERAWAT
MANAGER
• Meningkatkan derajat kesehatan klien melalui
pemberian pelayanan berfokus kepada
keselamatan klien, memimpin dan
mengembangkan staf; berkolaborasi dengan
dokter dan tenaga profesional lain, memberikan
dukungan fisik dan psikologis kepada staf,
klien, dan keluarga.
TUGAS PERAWAT MANAGER
1. Mengidentifikasi kebutuhan pelayanan klien
2. Melakukan monitoring pelaksanaan pelayanan keperawatan sesuai
dengan kebijakan, pedoman, dan SPO
3. Mempertahankan SDM Keperawatan sesuai baik kualitas maupun
kuantitas dengan melakukan perekrutan, memilih, orientasi, dan
pelatihan perawat.
4. Membuat penjadwalan dan menugaskan perawat dan staf;
menindaklanjuti hasil kerja.
5. Mengembangkan staf sesuai standar kompetensi yang ditetapkan RS
TUGAS PERAWAT MANAGER
• Melakukan penilaian kinerja..
• Menciptakan lingkungan kerja yang bersih dapat memberikan rasa
nyaman,
• dukungan emosional, psikologik, dan spiritual kepada staf, klien, dan
keluarga.
• Membuat program kerja tahunan mengacu kepada Rencana strategik
RS.
• Mencapai tujuan keuangan dengan menyiapkan anggaran tahunan;
• Melakukan pengelolaan logistik unit
• Menjaga hubungan kerja sama antara tim-tim kesehatan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

Menurut Flarey (1997),.


• Manajemen adalah sbg ilmu dan merupakan kumpulan
dari keterampilan yang digunakan secara efektif untuk
melakukan sesuatu melalui orang lain.
• Kepemimpinan adalah seseorang yang mempunyai visi
dan memotivasi orang lain untuk mewujudkan visi
tersebut
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

Tappen, 1995
• Dapat dikatakan bahwa semua manajer adalah
pemimpin, tetapi tidak semua manager menjadi
pemimpin.
• Jika manajer membimbing, megarahkan, memotivasi
dan memimpin dengan memberdayakan orang lain,
maka dapat dikatakan bahwa setiap manajer adalah
pemimpin.
Marquis dan Huston (2000)
PERENCANAAN.
1. Menetapkan filosofi, tujuan, sasaran, kebijakan,
prosedur, dan peraturan-peraturan di setiap unit,
2. Membuat program jangka pendek dan jangka
panjang untuk mencapai visi, misi dan tujuan
organisasi.
3. Menetapkan biaya-biaya untuk setiap kegiatan serta
merencanakan dan mengelola rencana perubahan
PLANNING PROCES
PENGORGANISASIAN
Pembentukan struktur untuk melaksanakan
perencanaan,
Menetapkan metode pemberian asuhan kepada klien
yang paling tepat, dan
Mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit.
Melakukan peran dan fungsi dalam struktur organisasi
dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat.
PENGORGANISASIAN
 Mencakup pengorganisasian tugas, struktur
organisasi, diskripsi tugas, evaluasi tugas, kerja tim
serta membangun tim.
 Fungsi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan
bagaiman tujuan pelayan dicapai denga strategi dan
penggunaan sumber-sumber dengan tepat.
ELEMEN PENGORGANISASIAN

• Pembagian kerja dan spesialisasi


• Rantai komando
• Struktur organisasi
• Satuan komando
• Rentang kendali
• Koordinasi
STAFFING

1. Merancang pelaksanaan
tugas, pendelegasian
wewenang, pengkordinasian
pekerjaan
2. Mulai dari rekrut,
interview,dan orientasi
karyawan baru, penjadwalan,
pengembangan staf dan
sosialisasi karyawan.
PENGARAHAN

1. Menggerakkan tenaga
untuk menyelesaikan tugas,
2. memotivasi bawahan,
3. membina moral.
PENGAWASAN

1. Menyusun standar,
2. Menilai kinerja
dibandingkan
dengan standar
SISTEM MANAJEMEN KEPERAWATAN

DEPKES RI
PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN MENDUKUNG
PROSES KEPERAWATAN

Diagnosis Perencanaan Implementasi


Pengkajian Evaluasi
PROSES KEPERAWATAN

Pengelolaan Staffing
Input Data Planning Leadership Supervisi
PROSES MANAJEMEN
Tahap proses
No keperawatan Fungsi manajemen Aktifitas manajer
1. Pengkajiaian Pengumpulan data 1.Formulir
2.Juknis/juklak
3.Supervisi Kelengkapan & ketepatan
2. Diagnosis Perencanaan 1. SAK
2. Menyediakan Form Check List Diagnosis & Rencana
tindakan
Pengorganisasian 3. Supervisi

3.
Perencanaan Pengorganisasian 1.Form SOAP
2.Supervisi SOAP pre interaksi
Ketenagaan
4.
Implementasi Ketenagaan 1. Adanya SPO & memastikan bahwa semua tindakan dilakukan
berdasarkan SPO yang tersedia (Memastikan semua
tindakan dilakukan dengan komunikasi terapeutik)
2. Tersedianya Alat bantu penkes
3. melengkapi sarana & prasarana
Pengarahan 4. manajemen waktu
5. manaj.konflik

5. Evaluasi Pengawasan 1. Supervisi Evaluasi yang dilakukan


CATATAN :
• Manajer selalu MEMPERHATIKAN seluruh perawat
mempunyai kemampuan dalam melakukan proses
keperawatan
• Manajer selalu meningkatkan pengetahuan & skill
perawat dalam melakukan askep(contoh: presentasi
kasus, morning klinik, ronde keperawatan, mengikuti
seminar & workshop, PKB)
FUNGSI MANAJER DALAM MENGELOLA
MANAJEMEN UNIT RUANG RAWAT

Manajemen unit harus memfasilitasi untuk


pencapaian tujuan pelayanan, efektif efisien,
kepuasan klien, kepuasan peran perawat,
penerapan proses keperawatan dan terjadinya
komunikasi yang adekuat diantara tenaga
kesehatan.
Beberapa pertimbangan dalam memilih
model penugasan unit ruang rawat :
1. Bagaimana kualifikasi perawat yang ada?
2. Berapa jumlah perawat yang dimiliki?
3. Bagaimana tingkat ketergantungan klien?
4. Model penugasan apa yang menggambarkan otonomi perawat ?.
5. Siapa yang bertanggung gugat terhadap pemberian asuhan keperawatan?.
6. Apa saja bentuk “power“ dan “politic“ (strategi) yang dipergunakan di RS?
7. Bagaimana kekuatan dan strategi tersebut mempengaruhi perawat di unit ruang rawat?
8. Apakah model penugasan yang dipilih tergantung pada pimpinan /atasan atau kebutuhan
klien dan perawat?
Dalam konteks tingkat “acuity“ klien, rasio perawat-
klien, jumlah staf dan penjadualan, yang harus
diperhatikan :
  dewasa, maternitas, geriatric, dll)
1. Bagaimana gambaran jenis klien ? (anak,
2. Bagaimana gambaran diagnosa penyakit ?
3. Bagaimana gambaran tingkat “acuity“ klien?
4. Bagaimana rasio perawat klien selama ini ?
5. Bagaimana komposisi perawat professional dan non professional ?
6. Bagaimana gambaran penjadualan perawat di unit ruang rawat, tiap 12 jam, 10
jam, atau 8 jam atau kombinasi keduanya ?
7. Berapa jumlah jam kerja pada setiap jadual dinas, dan berapa orang setiap
jadual?
Dalam menentukan model pemberian asuhan keperawatan
di unit ruangrawat, perlu juga dipertimbangkan
pembiayaan dan sumber-sumber yang diperlukan dan ;
1. Model yg manakah akan memberikan pelayanan profesional &
memenuhi kebutuhan klien dan keluarganya.
2. Berapakah jumlah perawat professional dan non professional yg
diperlukan untuk memberikan pelayanan profesional
berdasarkan ”acuity” klien ?
3. Bagaimana manajer unit dapat meyakinkan pimpinan bahwa
model yang dipilih dapat meningkatkan kualitas asuhan yang
pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan rumah sakit
Manajer unit dalam mengelola staf, material dan sistem bertanggung
gugat untuk :
1. Menyediakan sumber tenaga yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan di unit.
2. Menyediakan material melalui manajemen pembiayaan untuk
meyakinkan apakah kelengkapan alat-alat tersedia dan dapat
digunakan.
3. Mengelola sistem (pola tenaga, jumlah tenaga, pencapaian tujuan
dan sasaran unit, hubungan dengan unit lain) untuk menghasilkan
alur kerja yang kondusif dan produktif.
4. Mendukung ” shared governance models ”
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN:
1. Merencanakan kegiatan untuk pencapaian tujuan unit ruang rawat
2. Membuat perubahan dalam merancang kegiatan kerja sehingga sistem
organisasi di unit secara total difasilitasi
3. Mengorganisir aktivitas kerja untuk pencapaian tujuan unit ruang rawat.
4. Mengorganisir kerja dengan memfasilitasi komunikasi.
5. Mengorganisir kerja sehingga pembiayaan sedapat mungkin efektif.
6. Mengkoordinir Aktifitas kelompok dalam hal memfasilitasi koordinasi di
dalam dan diantara unit
7. Mempergunakan sistem pemberian askep dengan memaksimalkan sumber-
sumber, orang, material dan waktu
PERAN KEPEMIMPINAN :
1. Evaluasi secara periodik efektifitas dari struktur organisasi pada
unit ruang rawat dalam rangka pemberian asuhan keperawatan.
2. Menentukan sumber-sumber adekuat sebelum membuat
perubahan dalam pengorganisasian asuhan klien.
3. Menilai elemen manusia dalam merancang ulang kerja dan
dukunganpersonil selama penyesuaian perubahan.(mengevaluasi
SDM keperawatan untuk merencanakan kebutuhan tenaga dalam
pemberian asuhan keperawatan profesional)
4. Membangun kerja kelompok dengan semangat tim
(kerja tim)
5. Mengkaji filosofi unit untuk meyakinkan apakah masih
sesuai dengan perubahan dalam sistem pemberian askep.
6. Mempergunakan penelitian ilmiah untuk mendukung
perubahan dalam model SP2KP.
7. Meyakinkan apakah model pemberian askep merupakan
praktik keperawatan professional
KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI PERAWAT
MANAJER , YAITU:
1. Keterampilan keperawatan dasar, mencakup proses keperawatan.
2. Teknik manajemen waktu dalam pengelolaan unit ruang rawat.
3. Kemampuan belajar informasi baru, mencakup mempergunakan sumber sumber untuk
belajar.
4. Mempergunakan ” positive self talk and thinking ”
5. Perilaku assertive.
6. Keterampilan komunikasi.
7. Penerapan aspek legal dalam pelayanan keperawatan.
8. Penerapan aspek etik dalam pelayanan keperawatan.
9. Penyelesaian masalah dan berfikir kritis.
10. Manajemen stres
SITUATIONAL THEORY
Pendekatan ketergantungan pada situasi ini berkembang berdasarkan
pemikiran dan penelitian yang menunjukkan bahwa situasi yang berkembang
sangat berpengaruh terhadap kepemimpinan
 Efektivitas kepemimpinan bergantung pada kemampuan pemimpin dalam
menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk situasi tertentu
 Gaya kepemimpinan ; pola tingkahlaku yang disusun untuk mengintegrasikan
kepentingan individual dgn kepentingan organisasi dalam mewujudkan tujuan
Filosofi Teori ini
• Contingency Approach
Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada
pendapat bahwa dalam menghadapi situasi yang
berbeda diperlukan perilaku atau gaya kepemimpinan
yang berbeda
• Situational Approach
Perilaku atau gaya kepemimpinan harus sesuai dengan
situasi yang dihadapi oleh seorang pemimpin
Model Kepemimpinan Kontingensi atau
Situasional dari Hersey dan Blanchard

Model ini adalah model terakhir dari


model kepemimpinan situasional
LIFE CYCLE THEORY OF LEADERSHIP

Dalam pandangan teori (yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan


Kenneth H. Blanchard) ini, efektivitas kepemimpinan seseorang
sangat erat hubungannya dengan:
 Tingkat kematangan (maturity) staff
 Kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan
orientasinya dengan kondisi kematangan staff (gaya
kepemimpinan)
• Perilaku kepemimpinan cenderung berbeda dari situasi
yang satu dengan situasi yang lain. Dalam kepemimpinan
situasional pemimpin harus mampu melaksanakan
diagnosa dengan baik terhadap situasi yang ada ,
sehingga pemimpin harus mampu :
1. Mengubah-ubah perilaku sesuai dengan situasi dan
kondisinya.
2. Memperlakukan staff sesuai dengan tingkat
kematangan yang berbeda-beda (Maturity).
Tingkat Kematangan (maturity)
• Kematangan (maturity) adalah kesiapan kerja staff yang meliputi:

• Ability, menunjukkan kesiapan kerja staff yang berkaitan dengan


pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan keterampilan staff
dalam menjalankan tugas
• Willingness, merupakan kesiapan psikologis staff dalam
menjalankan tugas dan berkaitan dengan keyakinan, komitmen,
keinginan dan motivasi untuk maju serta kesediaan untuk
bertanggungjawab
LEADER BEHAVIOR
GAYA.KEP. BERDASARKAN ASPEK SITUASI YANG DIHADAPI

Mengarahkan Mengarahkan
Mendorong Mendorong
S3 S2
PENDORONG

MELIBATKAN MENGAJAK

Mengarahkan Mengarahkan
Mendorong Mendorong
S4 S1
MELIMPAHKAN MEMERINTAH

R T
PENGARAHAN

PEMIMPIN YG SUKSES ADALAH PEMIMPIN YANG MAMPU MENYESUAIKAN DIRI DG SITUASI


ONE 2012 56
4 PERILAKU KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Tipe Direktif (Telling)
Tipe ini lebih menitikberatkan pada komunikasi satu arah,
pemimpin membatasi peranan staff, menunjukkan kepada
staff apa, kapan, di mana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan menjadi
tanggung jawab pimpinan dan disampaikan kepada staff.
Tipe Konsultatif (Selling)
• Pemberian direktif cukup besar serta menetapkan
keputusankeputusan. Komunikasi dua arah, pemimpin
maumendengarkan keluhan-keluhan dari anak buah dalam
pengambilan keputusan. Namun keputusan tetap di tangan
pimpinan.
TIPE PARTISIPATIF
• Peranan staff dan pimpinan dalam pengambilan
keputusan seimbang. Komunikasi dua arah, makin
ditingkatkan, pemimpin lebih memperhatikan
staffnya. Pemimpin berpendapat bahwa staff
memiliki kecakapan dan pengetahuan yang cukup
untuk menyelesaikan tugas.
TIPE DELEGATIF
• Pemimpin mendiskusikan masalah-masalah yang
dihadapi dengan staff selanjutnya mendelegasikan
pengambilan keputusan kepada staffnya. staff diberi
hak untuk menentukan langkah-langkah bagaimana
keputusan dilaksanakan. staff dianggap memiliki
kecakapan dan sangat dipercaya.
MENCIPTAKAN IKLIM KERJA KONDUSIF
• Mengidentifikasi sumber Stress
• Tindakan Pencegahan Stress : Rotasi luwes, perubahan bertahap, program
latihan
• Ciptakan suasana kerja kondusive
• Komunikasi efektif
• Kembangkan kemandirian
• Reinforcement
• Tingkatkan kesejahteraan
• Kembangkan konsep kerja tim
ONE 2012 62
TEKNIK MENINGKATKAN MOTIVASI
1. FOKUS PADA ORANG/SUBYEK
Tidak mampu : merasa tidak memiliki cukup kemampuan sehingga ragu
melaksanakan
Tindakan PUSH ; beri pengarahan, pengetahuan, pujian, pengakuan dan
kepercayaan

2 FOKUS PADA AKTIVITAS


Melakukan dengan tidak sempurna : merasa memiliki kemampuan, ragu
dalam pelaksanaan, kurang memenuhi standar
Tindakan PULL: beri bantuan cara melakukan, konsultasi, evaluasi dan
koreksi
ONE 2012 63
3. FOKUS PADA TUJUAN
Target tidak tercapai: kemampuan ada, pelaksanaan cukup
memenuhi standar
Tindakan JOINT: ikut terjun kelapangan untuk identifikasi masalah,
mencari alternatif, melakukan pengamanan lebih lanjut
4. FOKUS PADA KEBUTUHAN
Hasil yang prestatif: kemampuan ada, pelaksanaan memenuhi
standar, target waktu tercapai tetapi hasil masih perlu ditingkatkan
Tindakan TIE :memberi rangsangan berupa finansial dan fasilitas
ONE 2012 64
(1) (2) (3) (4) (5)

FAST
SIAPA PEMIMPIN - Keteladanan, Rendah Hati, Mau Belajar, Mengayomi,
IDOLA ANDA?
(?) Memotivasi, Jujur, Kompeten Dalam Tugas, Optimis, Antusias,
Punya Integritas, Berani, Percaya Diri, positif, Berkemauan
Keras, Sabar, Tenang, Fokus Dalam Pekerjaan, Amanah, Etos
Kerja Tinggi, Pantang Menyerah Pada Masalah. Mematuhi
Disiplin Waktu Kerja, Aktualisasi Pelayanan Prima Dalam
Tugas,
65 dermawan, Tanggungjawab Penuh Dalam Pekerjaan,
Apa Saja
APA KUALITAS Akuntabilitas Kerja Tinggi, Mengikuti SOP/Nilai/Norma/Budaya
Kualitas Kerja, terbuka akan kritik, Menghilangkan Budaya Malas Di
PEMIMPIN -IDOLA Idola?? Unit Kerja, pemimpin transformasioanl.
ANDA?
65
REVITALISASI KAPASITAS KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN: HAL PENTING PEMIMPIN
Seni dan ilmu mempengaruhi yang dipimpin Bahwa definisi tentang seorang pemimpin
sehingga timbul kemauan, respek, kepatuhan adalah orang yang mempunyai pengikut.
dan kepercayaan terhadap pemimpin untuk Bahwa seorang pemimpin efektif
melaksanakan tugas-tugas organisasi secara bukanlah orang yang dicintai atau dikagumi,
efektif dan efisien. tetapi ia adalah orang yang menggugah
pengikutnya untuk melakukan hal yang besar
REVITALISASI KEPEMIMPINAN: & benar
Proses menggiatkan/ memvitalkan dgn Bahwa pemimpin itu nyata. Mereka
melibatkan stakeholders, teknologi Informasi, adalah orang-orang yang memberikan teladan.
monev., dan pengendalian dalam Bahwa kepemimpinan bukanlah
pengembangan kapasitas kepemimpinan jabatan, hak istimewa, gelar atau uang.
Kepemimpinan adalah tanggung jawab. 66
(Sumber : Peter F. Drucker, 1997).
PERUBAHAN - CHANGE
CHANGE: 1. Misterius karena tidak bisa dipegang
• Sebuah drama kehidupan yang 2. Memerlukan change maker
memberikan banyak ketakutan 3. Tidak semua orang bisa diajak berubah
sekaligus harapan 4. Terjadi setiap saat, maka ciptakan setiap saat juga.
5. Ada sisi keras (uang dan IT) dan lembut
perubahan (manusia)
6. Butuh waktu, biaya, kekuatan
7. Butuh usaha khusus untuk menyentuh nilai dasar
organisasi
8. Banyak diwarnai oleh mitos
9. Menimbulkan ekspektasi
10. Menakutkan dan menimbulkan kepanikan
67
ISWANTORO,SKp., MM
RSUD ULIN BANJARMASIN

ONE 1
MIND SETTING –
SUDUT PANDANG & POLA PIKIR

SUDUT PANDANG POLA PIKIR


Cara kita memandang suatu keadaan / 1. Pola yg menetap di dalam
persoalan secara objektif dan mampu PIKIRAN bawah sadar (imprint)
menjawab tantangan saat ini dan dimasa 2. Kebiasaan- Kebiasaan yg
yang akan datang. Dilakukan oleh seseorang (imprinting)
3. Pola yang dimiliki seseorang dan tergantung
oleh Apa yg terdapat dlm pikirannya.

Keberhasilan dalam hidup


80% Mindset -
20% Teknis - Hard Skills vs. Soft Skills Citra diri (Self Image)
Pengetahuan & Harga Diri (Self Esteem)
Keterampilan Aktualisasi Diri (Self
(Brian Tracy) Actualization)69
FAKTOR–FAKTOR YG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA
POLA PIKIR
1. Intelektualitas  Ikuti Pola Asuh org tua
2. Kondisi fisik  Ikuti Pola Lingkungan: (keluarga,
sekolah, masyarakat, kerja dll.)
3. Perasaan
4. Sikap dan perilaku
 Pengalaman hidup (lebih melihat
kelebihan org)
5. Hasil kerja
 Sikap pada diri sendiri (sering memuji
6. Citra Diri (cermin diri) kelebihan orang lain, sukar memuji diri
7. Harga diri sendiri)
8. Rasa percaya diri  Pengaruh Keturunan? / Herediti?
9. Kondisi kejiwaan
10. Kondisi kesehatan

Diskusikan: Kegiatan apa saja yang Anda laksanakan secara rinci utk
meningkatkan setiap butir faktor diatas?
70
CAPACITY BUILDING DGN ANALISIS MPDAS
Tuliskan masalah terkait pengembangan kapasitas aparatur di unit kerja anda.
M MASALAH 1masalah 1 kartu, maks. 6 kata/kartu

PENYEBAB
P MASALAH
Tuliskan penyebab terjadinya masalah-masalah tersebut

DAMPAK
D MASALAH
Tuliskan dampak masalah-masalah tersebut kalau tidak diselesaikan

Tuliskan Alternatif solusi yang mungkin tepat mengatasi masalah tersebut.


ALTERNATIF
A SOLUSI
Pikirkan alternatif dari segala sisi

S SOLUSI Tuliskan solusi terbaik yang realistis dan dapat diterapkan di unit kerja Anda.
(jangka pendek, menengah, panjang)
TERBAIK
71
 Kepemimpinan transformasional: gaya • Memahami visi dan misi organisasi;
KEPEMIMPINAN
kepemimpinan yg berupaya TRANSFORMASIONAL
• Memahami lingkungan organisasi melalui analisis lingkungan
mentransformasikan nilai-nilai yang
dianut oleh bawahan untuk strategis (SWOT);
mendukung visi dan tujuan organisasi. • Merumuskan rencana strategis organisasi;
 Melalui transformasi nilai-nilai • Menginternalisasikan visi, misi, kondisi lingk. strategis, dan rencana
tersebut, diharapkan hubungan baik HOW startegis pada seluruh anggota organisasi;
antar anggota organisasi dapat • Mengendalikan rencana strategis melalui manajemen pengawasan
dibangun sehingga muncul iklim kerja yang tepat;
saling percaya diantara anggota
organisasi. • Memahami kebutuhan para pegawai;
• Memahami kapasitas para pegawai;
• Mendistribusikan pekerjaan sesuai dengan kapasitas pegawai; dan
• Mengapresiasi hasil pekerjaan pegawai.
73
TIPS PENERAPAN KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL
 Berdayakan seluruh bawahannya untuk melakukan hal terbaik
untuk organisasi
 Berusaha menjadi pemimpin yang bisa diteladani didasari nilai
yang tinggi

Pola kepemimpinan  Dengarkan semua pemikiran bawahan untuk mengembangkan


transformasional dalam transisi semangat kerja sama
demokrasi dalam kegiatan sehari-
hari dapat diimplementasikan
 Ciptakan visi yang dapat diyakini oleh semua orang dalam
melalui perilaku yang organisasi
mencerminkan sikap-sikap dari tiga  Bertindak sebagai agen perubahan dalam organisasi dengan
unsur yakni charisma, kepekaan
individu, dan stimulasi intelektual
memberikan contoh bagaimana menggagas dan melaksanakan
suatu perubahan
 Menolong organisasi dengan cara menolong orang lain untuk
berkontribusi terhadap organisasi
74
KETELADANAN PIMPINAN

ROLE MODEL
(A person whose behaviour in a particular role is imitated by others)

Mempromosikan & menjalankan keteladanan mengenai peran tertentu yang berhubungan dengan
program yang menjadi tanggung jawab

Faktor kunci keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai (values) INOVATIF dalam bingkai peraturan
perundang-undangan dan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik

75
GAGASAN DELAPAN ETOS KERJA
ETOS KERJA = pola pikir, nilai, aktualisasi diri dan etika kerja seseorang atau kelompok
dlm pekerjaan yang tumbuh berkembang sesuai budaya kerja, sistem, aturan dan peraturan
yg disepakati mengatur tata cara kerja dlm organ.

1. Kerja itu rakhmat, kerja adalah terima kasih, aku sanggup kerja tulus
2. Kerja itu amanah , kerja adalah tanggungjawabku, aku sanggup kerja tuntas
3. Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja
sebaiknya,
4. Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup kerja keras
5. Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdianku, aku sanggup kerja serius
6. Kerja itu seni/permainan, kerja adalah kesukaanku, aku sanggup kerja kreatif
7. Kerja itu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul
8. Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja
sempurna 76

DIBUTUHKAN MENTALITAS “PROFESIONAL”


(Jansen H. Sinamo) 76
Kepemimpinan keperawatan
(Belajar sepanjang masa)

* Berpikir seperti pemimpin (rasa percaya diri, “karisma”,


komunikasi pemimpin, kredibilitas)
* Bertindak layak pemimpin (strategi mempengaruhi, meraih
“power”, memilih gaya yang tepat, multikultural, visiONEr &
transformasional)
* Menjadi pemimpin motivasional (mendorong ol dan
memberdayakannya)

77
Penutup
Keperawatan saat ini memerlukan pemimpin yang
berkepemimpinan motivasional, antisipatif, visiONEr dan
futuristik serta mampu memberdayakan
potensi keperawatan
yang ada melalui sikap dan perilaku keteladanan

Perubahan dan tantangan yang terjadi harus disikapi oleh


pemimpin keperawatan sebagai pemicu untuk proses
perkembangan keperawatan di berbagai bidang secara lebih
cepat, selaras dengan situasi lingkungan dalam rangka
meningkatkan eksistensi keperawatan agar mampu
ONE 2012 berkontribusi dalam kepentingan nasional/global
78

Anda mungkin juga menyukai