Tugas 2 - SPT Agro A - Kelompok 4

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PENGOLAHAN LAHAN BERBASIS

SPT
(Sistem Pertanian Terpadu)
KELOMPOK 4
Mata Kuliah Sistem Pertanian Terpadu
ANGGOTA KELOMPOK
Annissa Rahmadhani 1810212030
Puti Tasya Amellia S 1810212031
Nurul Ainy 1810212032
Septo Prasetyo 1810212033
Sutia Adani 1810212034
Alifma Rahimmi Nanda 1810212036
Aprilia Yuska 1810212037
Ningsih Sri Dharma P 1810212039
Riri Alkhaira 1810212040
A. Kesesuaian Lahan
(pemanfaatan lahan sesuai kapabilitasnya)

Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik pada


tanah dengan tujuan untuk menyiapkan temapt tumbuh bagi benih,
menggemburkan tanah pada daerah perakaran, memberantas
gulma, dan lainnya.
Pada sistem pertanian terpadu pemanfaatan lahan, upaya – upaya
intensifikasi tidak harus ditingalkan guna mencapai produktivitas
pertanian sebagai penghasil pangan dalam skala besar.
B. Pengolahan Tanah Konservasi (sejajar
contour, strip, konservasi, no-till)

1. Pengolahan tanah sejajar contour


Merupakan pengolahan tanah yang mengikuti garis kontur dan
umum dilakukan pada lahan miring untuk mengurangi erosi atau aliran
permukaan.
Pembajakan dilakukan menurut kontur atau memotong lereng,
sehingga terbentuk jalur tumpukan tanah dan alur di antara tumpukan
tanah yang terbentang menurut kontur.
Penanaman atau pengolahan tanah mengikuti kontur banyak
diterapkan di berbagai daerah di Indonesia dalam mengembangkan
pertanian yang berkelanjutan.
Skema pengolahan tanah dan penanaman menurut
kontur :

Sumber : https://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-
pengendalian-banjir/pengolahan-tanahpenanaman-menurut-kontur/
2. Pengolahan Tanah Strip
Pertanaman dalam strip adalah suatu cara bercocok tanam
dengan beberapa jenis tanaman yang ditanam selang seling pada
sebidang tanah dan disusun memotong lereng atau sejajar garis
kontur.
Lebar strip tergantung pada curah hujan, keadaan tanah,
topografi dan jenis tanaman yang akan ditanam. Semakin besar
curah hujan, semakin curam lereng maka semakin kecil strip yang
dipergunakan. Namun secara umum lebar strip berkisar 15 – 45 cm.
Sumber :
https://bebasbanjir2025.files.wor
dpress.com/2008/10/penanaman
-strip1.jpg
Pengolahan Tanah Strip
• tanaman yang biasa ditanam adalah tanaman
pangan atau semusim yang diselingi dengan
strip – strip tanaman penutup tanah dimana
tanaman ini dapat tumbuh cepat dan rapat serta
digunakan sebagai pupuk hijau.
• Dalam menggunakan sistem ini sebaiknya
dikombinasikan dengan pergiliran tanaman
menggunakan mulsa. Pertanaman jenis ini
cocok diterapkan pada tanah dengan drainase
baik karena sistem ini dapat menurunkan
kecepatan aliran.
3. Pengolahan Tanah Konservasi
Olah Tanah Konservasi (OTK) merupakan cara penyiapan
lahan yang menyisakan sisa tanaman di atas permukaan tanah
sebagai mulsa dengan tujuan untuk mengurangi erosi dan
penguapan dari permukaan tanah.
Hal ini dapat meninggalkan lebih banyak residu di permukaan
tanah, meminimalkan gangguan pada tanah, meningkatkan bahan
organik dan biota tanah, serta mengurangi erosi.
Kelebihan Penerapan Sistem OTK
- Menghemat tenaga dan waktu
- Meningkatkan kandungan bahan organik tanah
- Memperbaiki kegemburan tanah dan meningkatkan porositas
tanah
- Memperbaiki kualitas air
- Mengurangi erosi tanah
- Mengurangi penggunaan alsistan seperti traktor
- Dll
4. Pengolahan Tanah No-Till
Dikenal juga dengan sebutan Tanpa Olah Tanah (TOT)
adalah cara penanaman yang tidak memerlukan penyiapan
lahan, kecuali membuka lubang kecil untuk meletakkan benih.
TOT biasa dicirikan oleh sangat sedikitnya gangguan terhadap
permukaan tanah dan adanya penggunaan sisa tanaman
sebagai mulsa yang menutupi sebagian besar (60%-80%)
permukaan lahan.
Sebelum proses tanam dilakukan, sisa tanaman
dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak menganggu
penempatan benih atau bibit tersebut. keuntungan dari sistem ini
adalah kepadatan perakaran lebih banyak, penguapan lebih
sedikit, serta air tersedia bagi tanaman yang juga lebih banyak
Sumber: https://8villages.com/full/petani/article/id/5d0316b53a4bcb6c685c9c55
B. Konservasi tanah dan air & Pengontrolan polusi
(biologis, mekanis, kemis)

Metode Biologi/ Teknik Vegetatif


Adalah pemanfaatan tanaman/vegetasi maupun sisa-sisa
tanaman sebagai media pelindung tanha dari erosi, penghambat
laju aliran permukaan, peningkatan kandungan lengas tanah, serta
perbaikan sifat –sifat tanah, baik sifat fisik, kimia, maupun biologi.
metode ini terdiri dari penghutanan kembali, wanatani,
termasuk pertanaman lorong, strip cropping, pertanaman rumput
barisan sisa tanam dengan pola tanam mulai dari tumpang sari
hingga tumpang gilir.
keuntungan metode ini yaitu mencegah erosi, melestarikan
lingkungan, meningkatkan nilai tambah bagi petani dari hasil
tanaman sampingan yang ada.
B. Konservasi tanah dan air & Pengontrolan polusi
(biologis, mekanis, kemis)

Metode Mekanis
Sebuah upaya untuk menciptakan fisik lahan atau merekayasa
bidang olah lahan pertanian hingga sesuai dengan prinsip
konservasi tanah sekaligus konservasi air. Teknik ini meliputi
guludan, pembuatan teras gulud, teras bangku, teras individu,
teras kredit, pematangan kontur, dan teras batu.
Fungsi teknik mekanis dalam pengolahan tanah yaitu untuk
menambah aliran permukaan, menampung dan meyalurkan atiran
permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak, penyediaan air
bagi tanaman, dan lainnya.
B. Konservasi tanah dan air & Pengontrolan polusi
(biologis, mekanis, kemis)

Metode Kimiawi/Teknik kemis


merupakan suatu usaha pemantapan tanah dalam rangka
memperbaiki, memulihkan keadaan sifat fisik tanah dengan
menggunakan bahan kimia.
Penggunaan bahan kimia harus tepat dan diperhitungkan
secara mendetil agar tidak merusak keadaan tanah, menimbulkan
racun pada tumbuh – tumbuhan dan beberapa akibat lain yang
merugikan petani. Bahan kimia yang termasuk dalam kategori ini
adalah pembenah tanah seperti polyvinil alcohol (PVA),
urethanised (PVAu), sodium polyacrylate (SPA).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai