Kebutuhan Eliminasi
Kebutuhan Eliminasi
Kebutuhan Eliminasi
Eliminasi
Definisi
Setiap harinya, sekitar 750 cc chime masuk ke kolon dari ileum. Di kolon,
chime tersebut mengalami proses absorpsi air, natrium, dan kloride.
absorpsi dibantu dengan adanya gerakan peristaltic usus.
Dari 750 cc, chime tersebut sekitar 150-200 cc mengalami proses reabsorpsi,
chime yang tidak direabsorpsi akan dibentuk menjadi semisolid dalam yang
disebut feses.
Selain itu dalam saluran cerna banyak bakteri (mengadakan fermentasi zat
makanan yang tidak dicerna), proses fermentasi akan menghasilkan gas yang
dikeluarkan melalui anus setiap harinya (flatus).
Karakteristik feses abnormal
Konsistensi
dikatakan abnormal : cair atau keras
feses encer mengandung air > 75 % (karena sdikit air dan zat makanan yang
diabsorpsi sepanjang kolon oleh karena chime terlalu cepat bergerak di kolon)
Warna
feses mengandung mucus dan lemak yg berlebihan, darah feses, organisme pathogen, parasit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
eliminasi
Usia
Diet
Cairan
pd eliminasi feses : jika intake cairan <<< absorpsi cairan dalam usus besar
feses menjadi keras, kering dan sulit melewati saluran pencernaan
pada eliminasi urin : << intake cairan volume darah yang masuk ke ginjal untuk
difiltrasi menjadi berkurang urine menjadi berkurang dan lebih pekat
Latihan fisik
Stress psikologis
Temperatur
demam penguapan cairan tubuh tubuh << cairan potensi konstipasi dan
sedikit urin
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ELIMINASI
USIA
DIET
ASUPAN CAIRAN
AKTIVITAS FISIK
FAKTOR PSIKOLOGIS
KEBIASAAN PRIBADI
POSISI SELAMA DEFEKASI
NYERI
KEHAMILAN
PEMBEDAHAN DAN ANESTESI
MASALAH DEFEKASI YANG UMUM
KONSTIPASI
IMPAKSI
DIARE
INKONTINENSIA
FLATULEN
HEMOROID
konstipasi
Stres emosional
Infeksi usus (streptokokus atau stafilokokus enteritis)
Alergi makanan
Intoleransi makanan (berminyak, kopi, alkohol, pedas)
Obat-obatan
Zat besi
Antibiotik
Laksatif
Reseksi kolon
inkontinensia
Saat gas terakumulasi di dalam lumen usus, dinding usus meregang dan
berdistensi (flatulen)
Flatulen : penyebab abdomen menjadi penuh, terasa nyeri dan kram
Normal : bersendawa atau flatus
Penyebab :
Penurunan motilitas usus
Opiat
Anestesi umum
Bedah abdomen
imobilisasi
hemoroid
Hemoroid: vena-vena yang berdilatasi, membengkak di lapisan rektum
Penyebab hemoroid yaitu peningkatan tekanan vena pada kondisi:
Mengedan saat defekasi
Masa kehamilan
Gagal jantung kongestif
Ada 2 jenis:
Hemoroid eksterna; terlihat jelas sbg penonjolan kulit, lapisan vena
mengeras terjadi perubahan warna keunguan.
Hemoroid internal; memiliki membran mukosa di lapisan luarnya
Eliminasi Urin
Anatomi system perkemihan
FISIOLOGI ELIMINASI URINE
GINJAL
URETER
KANDUNG KEMIH
URETRA
KERJA PERKEMIHAN
G INJ AL
Letak : terbentang dari vertebra torakalis ke-12 sampai vertebra
lumbalis ke-3. Ginjal kiri lebih tinggi 1,5 - 2 cm dari ginjal kanan
karena posisi anatomi hati.
Ureter masuk ke dinding posterior kandung kemih dengan posisi miring, untuk
mencegah refluks urine dari kandung kemih ke dalam ureter selama mikturisi
(proses berkemih).
Adanya obstruksi di dalam salah satu ureter, spt batu ginjal, akan
menimbulkan gerakan peristaltik yang kuat dan sering menimbulkan nyeri
(kolik ginjal)
KANDUNG KEMIH
Urine keluar dari kandung kemih melalui uretra dan keluar dari tubuh
melalui meatus uretra.
1. FILTRASI (PENYARINGAN)
Terjadi di glomerulus bagian kapsul Bowman
Hasil penyaringannya berupa filtrat glomerulus
(urine primer).
Komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak
mengandung protein, eritrosit, leukosit, dan
trombosit.
GFR (Glomerulus Filtrat Rate) :
jumlah filtrat yang dihasilkan dalam 1 menit kira-
kira 100-125 ml/menit.
Dipengaruhi oleh kecepatan aliran darah
yang melewati kapiler glomerulus.
2. REABSORSPSI (PENYERAPAN KEMBALI) DAN
AUGMENTASI (PENAMBAHAN ZAT-ZAT SISA)
Volume urine hanya 1 % dari filtrat glomerulus.
99% filtrat akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus
proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus
kontortus distal.
Jumlah filtrat yang dihasilkan dalam 1 hari 150-180 L dan urine yang
dikeluarkan sekitar 1-2 L.
Glukosa dan asam amino akan dikembalikan ke dalam darah. Sisa
kelebihan garam, ureum, akan dikeluarkan dalam filtrat dikeluarkan ke
dalam urine urine sekunder.
MEKANISME :
terjadi filtrasi memasuki tubulus sebagian substansi diabsorpsi ulang ke
dalam darah dan sebagian lagi akan disekresikan dalam filtrat filtrat
mengalir sepanjang tubulus dipekatkan dalam tubulus distal dan duktus
pengumpul urine mencapai pelvis ginjal
Kerja Perkemihan
Keinginan untuk berkemih dapat dirasakan pada
saat kandung kemih terisi urine dalam jumlah
150-200 ml pada orang dewasa dan 50-200 ml
pada anak kecil.
Peningkatan volume urine dinding kandung
kemih meregang mengirim implus sensorik ke
pusat mikturisi di medula spinalis pars sakralis
impuls saraf simpatis dari pusat mikturisi
menstimulasi otot detrusor untuk berkontraksi
secara teratur dan sfingter uretra interna
berelaksasi urine dapat memasuki uretra
(walau berkemih belum terjadi) dan menyadari
keinginan untuk berkemih.
Saatindividu memilih untuk tidak berkemih
sfingter urinarius eksterna berkontraksi dan
refleks mikturisi dihambat.
RETENSI URINE
INFEKSI SALURAN KEMIH BAWAH
INKONTINENSIA URINE
Retensi urine
Retensi urine adalah akumulasi urine yang nyata di dalam kandung kemih akibat
ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih.
ISK adalah infeksi didapat yang paling sering terjadi akibat mikroorganisme
masuk ke dalam saluran kemih melalui rute uretra asenden.
Penyebab ISK:
Dimasukan alat ke dalam saluran perkemihan, mis ; kateter
Kateter yang diklem, tertekuk atau terhambat
Kebersihan perineum yang buruk
Cuci tangan yang tidak adekuat
Kebiasaan mengelap perineum yang salah dari arah belakang ke depan setelah berkemih
atau defekasi
Seringnya melakukan senggama seksual
Tanda-tanda ISK:
Riwayat keperawatan :
Pola perkemihan frekuensi dan waktunya, volume urine yang
dikeluarkan setiap kali berkemih, perubahan yang terjadi pada
akhir-akhir ini.
Gejala perubahan perkemihan : urgensi, disuria, nokturia,
hematuria, retensi urine, poliuria, oliguria, anuria
Faktor yang memengaruhi perkemihan : obat-obatan,
pertumbuhan dan perkembangan, psikologis, prosedur bedah,
Pemasangan alat bantu berkemih : kateter
Pengkajian Fisik
Pemeriksaan Urine :
Urinalisis pH, protein, glukosa, keton, darah, berat jenis,
Kultur urine menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri
Rontgenogram abdomen mengkaji adanya kelainan pada
seluruh struktur saluran perkemihan.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan inflamasi uretra; obstruksi pada uretra
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inkontinensia urine
Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan kerusakan sensorik
motorik
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perasaan yang dirasakan
akibat diversi urinarius; inkontinensia
Risiko infeksi berhubungan dengan higine personal yang buruk; insersi
kateter uretra
Defisit perawatan diri; toileting berhubungan dengan kerusakan
kognitif; keterbatasan mobilitas.