Ilmu Kedokteran Komunitas
Ilmu Kedokteran Komunitas
Ilmu Kedokteran Komunitas
• Desain Penelitian
• Uji Hipotesis
• Teknik Pengambilan Sampel
• Bias Penelitian
VARIABEL VARIABEL
BEBAS TERIKAT
RISK EFFE
CT
Desain Penelitian
Cross Case
Cohort
Sectional Control
Prevalence
Odd Ratio Risk Ratio
Ratio
CROSS SECTIONAL /
POTONG LINTANG
Clinical Key :
SATU POPULASI, JUMLAH SAMPEL TELAH DITENTUKAN
MUDAH, MURAH, CEPAT, HEMAT, EFISIEN
Struktur studi Cross-sectional
a efek (+)
b efek (-)
Faktor resiko
c efek (+)
d efek (-)
KEUNGGULAN
KETERBATASAN
prevalensi suatu terjadi
kejadian Informasi kurang
Dapat mengetahui mendalam
hubungan sebab
akibat
Hasil pengamatan studi cross sectional
RO = ad/bc
Interpretasi nilai RO sama dengan pada
penelitian Cross-sectional.
• RO = 1
Bukan faktor resiko
• RO > 1
Merupakan faktor resiko
• RO < 1
Faktor protektif
Cohort
• Suatu penelitian epidemiologis yang PALING BAIK dalam
mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek
(penyakit).
Diikuti prospektif
Penelitian mulai Apakah terjadi
disini efek?
RR = a/(a+b) : c/(c+d)
Ya a b a+b
JENIS SKALA PENGUKURAN
NUMERIK (KUANTITATIF)
merupakan variabel hasil dari penghitungan dan pengukuran
Interval, rasio
VARIABEL
HIPOTESIS VARIABEL I JENIS UJI STATISTIK
II
Variabel T
berpasang dependent Wilcox
(paired) on
an
KOMPARATIF 2 kelompok
Kategorik Ordinal
Numerik
Variabel T Mann
tidak
berpasang independe Whitne
nt y
an
>2 Annova
kelompok
TEKNIK
TEKNIKSAMPLING
SAMPLING
Non
NonProbability
Probability
Probability
ProbabilitySampling
Sampling Sampling
Sampling
1.
1. Simple
SimpleRandom
Random 1.1. Purposive
Purposivesampling
sampling
Sampling
Sampling 2.2. Judgement
Judgement
2.
2. Sistematis
SistematisRandom
Random Sampling
Sampling
Sampling
Sampling 3.3. Quota
QuotaSampling
Sampling
3.
3. Stratified
StratifiedSampling
Sampling 4.4. Snowball
SnowballSampling
Sampling
4.
4. Cluster
ClusterSampling
Sampling 5.5. Convenience
Convenience
5.
5. Double
Double Sampling/
Sampling/ Sampling
Sampling
Multiphase
MultiphaseSampling
Sampling
SIMPLE RANDOM SAMPLING
SISTEMATIS RANDOM SAMPLING
Pengambilan sampel dimana semua
unsur dari populasi mempunyai
Pengambilan sampel dimana sampel
kesempatan yang sama untuk
pertama ditentukan secara acak
dipilih sebagai anggota sampel.
Anggota sampel dipilih secara acak.
sedangkan sampel berikutnya
diambil berdasarkan satu interval
tertentu.
Contoh :
POPULASI 1.Berdasarkan urutan genap absen
SAMPEL
STRATIFIED RANDOM SAMPLING
• Pengambilan sampel dimana populasi yang ada
memiliki strata atau tingkatan dan setiap
tingkatan memiliki karakteristik sendiri.
• Contoh : Kelas pada suatu sekolah
CLUSTER SAMPLING
Hampir sama dengan teknik stratified.
Perbedaannya jika pada stratified anggota
populasi dalam satu strata relatif homogen
sedangkan pada cluster sampling anggota
dalam satu cluster bersifat heterogen.
Contoh : penelitian pada wilayah luas
DOUBLE SAMPLING /
MULTIPHASE SAMPLING
Purwokerto
Purwokerto Pwt-Utara
Pwt-Utara Sumampir
Sumampir
••Pwt-Utara
Pwt-Utara ••Grendeng
Grendeng ••Rw
RwI I
Pwt-Selatan
Pwt-Selatan Sumampir
Sumampir Rw
RwIIII
Pwt-Barat
Pwt-Barat Bancatkembar
Bancatkembar Rw
RwIII
III
Pwt-Timur
Pwt-Timur Buaran
Buaran Rw
RwIVIV
Baturaden
Baturaden Kararangwangkal
Kararangwangkal
Sokaraja
Sokaraja karanggintung
karanggintung
NON PROBABILITY SAMPLING
CONSECUTIVE SAMPLING
Penetapan sampel dari populasi secara acak selama
masih memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
CONVENIENCE SAMPLING
Penetapan sampel berdasarkan kebetulan saja.
PURPOSIVE /JUDGEMENT SAMPLING
Penetapan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu.
QUOTA SAMPLING
Penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih
dahulu pada masing-masing kelompok.
SNOW BALL SAMPLING
Penetapan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil
tetapi makin lama makin banyak sampai informasi telah
UJI DIAGNOSTIK
IDEAL :
1. memberi hasil (+) pd semua subjek yg sakit
(sensitif)
2. memberikan hasil (-) pd semua subjek yg tidak
sakit.
(spesifik)
TETAPI
1. Hasil (+) pd subjek yg sehat : FALSE
POSITITIVE
2. Hasil (-) pd subjek yg sakit : FALSE
NEGATIVE
• Positive Predictive Value:
• Probabilitas seseorang menderita penyakit apabila uji
diagnostiknya positif.
• = A : (A+B)
Sensitivitas = A : (A+C)
Spesifisitas = D : (B+D)
Nilai prediksi positif (Positive Predictive Value ) = A :
(A+B)
Nilai prediksi negatif (Negative Predictive Value) = D :
(C+D)
CONTOH SOAL
1. Health promotion
2. Spesifik protection
3. Early diagnosis and prompt treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
Health Promotion
Kegiatan :
• Pendidikan kesehatan agar berlaku sehat
• Perbaikan gizi
• Pemeriksaan kesehatan secara berkala
• Cukup istirahat dan rekreasi
• Pemeliharaan kesehatan lingkungan
Spesific Protection
Kegiatan :
• Imunisasi
• Pakaian pelindung
• Kebersihan perorangan
• Kesehatan lingkungan
Early Diagnosis &
Prompt Treatment
Kegiatan :
• Mencari kasus (case finding)
• Screening
• Survey penyakit
• Pemberian obat sesuai penyakit
• Pemeriksaan lingkungan secara berkala
Disability Limitation
Kegiatan :
• Pencegahan + perawatan yang baik dan tepat
• Gangren → amputasi
Rehabilitation
Kegiatan :
• R. fisik
• R. mental
• R. sosial
• R. estetis
Sasaran promosi kesehatan
1. SASARAN PRIMER individu atau kelompok
yg diharapkan berubah perilakunya.
2. SASARAN SEKUNDER
individu/kelompok/organisasi yang
mempengaruhi perilaku sasaran primer.
Contoh : tokoh masyarakat, tokoh agama,
petugas kesehatan
3. SASARAN TERSIER
individu/kelompok/organisasi yang punya
wewenang membuat kebijakan/keputusan
yang memperngaruhi perilaku sasaran primer.
Contoh : badan eksekutif, legislatif, donatur
METODE PROMOSI KESEHATAN
Jumlah kematian janin lahir > 28 minggu kehamilan + jumlah kematian bayi berumur < 7 hari x
1000
Jumlah lahir hidup tahun yang sama
Jumlah ibu mati akibat kehamilan, persalinan dan nifas selama 1 tahun x 1000
Jumlah lahir hidup tahun yang sama
INCIDENCE RATE PREVALENCE RATE
Merupakan jumlah Merupakan jumlah
kasus baru yang orang yang menderita
terjadi di kalangan penyakit di kalangan
DEFENIS
I penduduk selama penduduk pada satu
periode waktu titik waktu tertentu.
tertentu.
RUMUS
SKEMATIS:
1 X 2
4 X
X X
3
X X
5 6
x
7
X 9
X 8 X X X
• Incidence: kasus 2, 3, 4, 8, 9
• Point prevalence: 1 Jan: kasus 1, 5, 7
31 Des: kasus 2, 5
• Periode prevalence: kasus 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8 dan 9
Besarnya masalah kesehatan
• Endemi
Suatu keadaan dimana dijumpai suatu penyakit dengan
frekuensi kecil dan menetap di suatu daerah tertentu
• Sporadik
Penyakit dijumpai di suatu daerah tertentu dengan
frekuensi berubah-ubah menurut perubahan waktu
• Epidemi
Penyakit pada daerah tertentu dengan frekuensi
meningkat cepat, waktu singkat dan gejala jelas.
• Pandemi
Peningkatan frekuensi sangat tinggi dan melewati
batas negara.
KLB = OUT BREAK =
EPIDEMI
Dari tidak ada menjadi ada
ENDEMIS Dari ada meningkat 2x lipat
Terus menerus Dari ada terus meningkat 3 waktu
tinggi berturut
SPORADIS Pandemi
Naik turun
Wabah
Epidemi
OUTBREAK/KLB
04/17/2020 Peny. Akibat Kerja/A.S. 61
Jumlah kasus
Populasi yang beresiko
• Secondary Attack Rate
1. INTERVAL REFERRAL
• Pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab penderita
sepenuhnya kepada dokter
konsultan untuk jangka waktu
tertentu, dan selama jangka
waktu tersebut dokter tsb tidak
ikut menanganinya.
2. COLLATERAL REFERRAL
• Menyerahkan wewenang dan
tanggungjawab penanganan
penderita hanya untuk satu
masalah kedokteran khusus saja
3. CROSS REFERRAL M
• Menyerahkan wewenang dan
tanggung jawab penanganan
penderita sepenuhnya kepada
dokter lain untuk selamanya
4. SPLIT REFERRAL
• Menyerahkan wewenang dan
tanggung jawab penanganan
penderita sepenuhnya kepada
beberapa dokter konsultan, dan
selama jangka waktu pelimpahan
wewenang dan tanggungjawab
tersebut dokter pemberi rujukan
tidak ikut campur.
POSYANDU
Posyandu adalah kegiatan yang dilaksanakan
oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak
pada khususnya.
1 POSYANDU 100
BALITA
5 KEGIATAN POSYANDU 7 KEGIATAN POSYANDU
(PANCA KRIDA POSYANDU) (SAPTA KRIDA
POSYANDU)
INDIKATOR KEBERHASILAN
1 ) D/S : Baik/kurangnya peran serta masyarakat.
2 ) N/D : Berhasil tidaknya program Posyandu
Program Imunisasi Tambahan
• Backlog Fighting
mencukupi imunisasi wajib yang tidak terpenuhi pada anak berumur 1-3 tahun
setiap 2 tahun sekali
• Crash Program
pada daerah dengan angka kematian bayi tinggi, angka PD3I tinggi,
infrastruktur kurang
• PIN
pemberian imunisasi polio pada semua balita tanpa mempertimbnagkan status
imunisasinya. Dilakukan 2 bulan berturut turut
• Sub PIN
bila telah terjadi 1 kasus polio, diberikan imunisasi polio pada semua bayi
kurang dari 1 tahun
• Catch Up Campaign
imunisasi ulangan campak pada anak sekolah tanpa mempertimbangkan
imunisasi sebelumnya
Jenis Laporan Terpadu Puskesmas
SISTEM
PEMBIAYAAN
Health
Insurance
PRINSIP
ASURANSI KESEHATAN
(HEALTH INSURANCE)
SOLUSI??
MEMBAGI RISIKO
(RISK SHARING) PEMBAYARAN PRA-UPAYA
DENGAN PPK (PRE-PAYMENT/
PROSPECTIVE PAYMENT)
KENAPA????
• Badan Penyelenggara
• Peserta
• Penyelenggaraan dan Pemberi Pelayanan Kesehatan
PENYELENGGARAAN JPKM
BAPIM
BAPEL
pe
ar
m
ay
ba
ab
ya
pr
ikatan kerja/kontrak
ra
an
n
siklus kendali mutu
ur
pr
i-i
au
pemantauan utilisasi
em
pa
penanganan keluhan
pr
ya
PESERTA yankes (paripurna)
PPK
Jenis Rujukan Medis
Rujukan Pasien penatalaksanaan pasien
dari yg strata pelayanan kesehatan kurang
mampu ke strata pelayanan yang lebih
sempurna
Keluarga inti
atau
atau
dokter
1. CONTINUITY OF CARE
(Pelayanan yang Rumah
perawat
berkesinambungan) sakit
2. COMPREHENSIVE OF CARE
(Pelayanan yang
menyeluruh)
klinik bidan
3. COORDINATION OF CARE
(Pelayanan yang Dokter
spesiali
terkoordinasi) s
4. COMMUNITY (Masyarakat)
5. PREVENTION (Pencegahan)
FIVE-STAR DOCTOR
MANAGER
• Bekerjasama harmonis dengan individu dan organisasi termasuk bidang
non-medis untuk kebutuhan pasien dan komunitas
• Mampu memanfaatkan data kesehatan TEPAT & BERHASIL GUNA
Metode diagnosis komunitas
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menetapkan prioritas masalah
3. Menganalisis penyebab masalah
4. Menentukan alternatif pemecahan masalah
5. Mengevaluasi alternatif pemecahan masalah
6. Memilih alternatif pemecahan masalah
7. Implementasi
8. Follow up
TOOLS FOR FAMILY
ASSESSMENT
FAMILY LIFE CYCLE
7
15 5. Family with
7. Middle age parents adolescent
to retire time 8
6. Launching family
The Family Genogram
(Genogram Keluarga)
Manfaat:
• Mencatat nama dan peran setiap anggota keluarga
• Memisahkan keluarga besar dalam beberapa generasi
• Mencatat masalah2 kesehatan setiap anggota keluarga
• Mencatat tanggal2 penting dalam sejarah keluarga
• Memberi informasi yang lengkap dan mudah sebuah
keluarga
FAMILY CIRCLE
APGAR Keluarga = Fungsi Keluarga
Adaptation (adaptasi)
Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima
bantuan yang diperlukannya dari anggota keluarga
lainnya
Partnership (kemitraan)
Tingkat kepuasan dalam berkomunikasi
Growth (pertumbuhan)
Tingkat kepuasan dalam kebebasan untuk
mematangkan pertumbuhan/kedewasaan
Affection (kasih sayang)
Tingkat kepuasan terhadap kasih sayang dan interaksi
emosional dalam keluarga
Resolve (Kebersamaan)
Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap
kebersamaan dalam membagi waktu, kekayaan dan ruang
antar anggota keluarga.
Hubungan Dokter - Pasien
• Aktif-pasif Paternalistic
(pasien merasa dokter tau semuanya)
• Guidance cooperative
(pasien mencurahkan keinginannya, kemudian bekerja
sama dengan dokter yang membimbing agar tercapai
solusi
• Mutuality
(dokter dan pasien sama sama mencari jalan terbaik)
• Consumerist
(pasien sbg pembeli jasa medik, berhak menuntut jika
tidak puas)
Transaksi Terapeutik
• Inplanning
Dokter berusaha menjanjikan UPAYA dan PROSES yang
terbaik
• Resultant
Dokter menjanjikan HASIL yang terbaik
KONSELING EFEKTIF
• Prinsip Konseling
CEA (Catarhsis – Education – Action)
Seorang pria didiagnosis dengan gangrene diabetikum dan
perlu menjalani operasi amputasi karena dikhawatirkan akan
meluas ke jaringan di sekitarnya. Pasien terlihat enggan mdan
ragu untuk menjalani amputasi. Langkah konseling yang
sebaiknya dilakukan dokter pada pria tersebut adalah?
a. Menjelaskan bahwa amputasi tidak berbahaya
b. Menjelaskan bahwa amputasi merupakan jalan terbaik
untuk keadaan saat ini
c. Menjelaskan manfaat dan konsekuensi amputasi dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan tanpa ditutupi
d. Mengundang anggota keluarga pasien untuk memberikan
support psikologis pada pasien
e. Menanyakan pada pasien mengapa enggan dan ragu ragu
CATARHSIS
• Biarkan pasien untuk mengeluarkan dan mengutarakan
yang dirasakan terhadap kekhawatirannya atau
penyakitnya. Biarkan emosi pasien keluar, kita tidak boleh
mengarahkan atau memutusnya.
• Identifikasi jika ada mispersepsi pasien tentang penyakit
atau apa yang menyebabkan pasien cemas (ECM =
Emotional Critical Misperception)
CATARHSIS
• Dengan cara member pertanyaan pada pasien
• Apa yang bapak/ ibu pikirkan saat bapak/ibu merasakan
sakit?
• Perasaan apa yang muncul saat bapak/ibu berpikiran
seperti itu?
• Dari penyakit/kecemasan bapak/ibu, konsekuensi apa
yang paling bapak/ibu pikirkan?
• Rangkum dan simpulkan
EDUCATION
• Kita lakukan edukasi dan mengoreksi mispersepsi pasien.
Kita berikan informasi tentang penyakit pasien, meliputi
definisi, etiologi, faktor resiko
ACTION
• Menjelaskan pengelolaan penyakit
• Mengklarifikasi pemahaman pasien tentang
penyakit/penyakit yang sedang dikhawatirkan
• Mengklarifikasi perasaan pasien
FUNGSI MANAJEMEN
INPUT PROSES
• Man • Planning
• Money • Organizing
• Material • Actuating
• Method • Controlling OUTPUT OUTCOME
• Machine • Evaluation
• Market
• Time
Input-Proses-Output
• Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan
untuk melakukan pelayanan kesehatan, seperti SDM,
dana, obat, fasilitas, peralatan , bahan, teknologi,
organisasi,
• Planning
• Organizing
• Actuating
• Controlling
• Evaluating
Fungsi Manajemen
• Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat
tujuan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
• Operant
stimulus disikapi oleh masing masing individu sehingga
responsnya berbeda
Teori Perubahan Perilaku
• Prekontemplasi
tidak tertarik dan tidak berpikir untuk berubah
Intervensi : informasi dan edukasi
• Kontemplasi
mulai berniat untuk berhenti. Tantangan yang dihadapi
adalah emosi negatif yang timbul karena pilihan untuk
meninggalkan kegiatan yang ia senangi
Intervensi : Motivasi
• Persiapan
persiapan spesifik sudah mulai dibuat. Misalnya, tanggal
berapa
intervensi : mengajarkan teknik teknik
• Tindakan
Perubahan perilaku
Intervensi : dukungan positif, kelompok kerja
• Pemeliharaan
6 bulan setelah perubahan perilaku, beratahan ataui
kembali pada kebiasaan lama
Intervensi : pujian dan apresiasi
Manajemen Konflik (Coping)
• Kompetisi
hasrat untuk memuaskan kepentingan pribadi, tanpa memedulikan
dampaknya atas pihak lain yang berkonflik dengannya
meyakinkan orang lain bahwa kesimpulan anda benar dan
kesimpulannya salah
• Kolaborasi
ingin sepenuhnya memuaskan kepentingan kedua belah pihak
• Avoiding
mencoba mengabaikan suatu konflik dan menghindari orang lain yang
berbeda pendapat.
“Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan
menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
Manajemen Konflik (Coping)
• Accomodating
salah satu pihak yang berkonflik untuk menempatkan
kepentingan lawannya di atas kepentingannya sendiri.
Maksud dari perilaku ini adalah supaya hubungan tetap
terpelihara, salah satu pihak bersedia berkorban
• Compromising
berusaha mencari jalan tengah, umumnya melibatkan
kerelaan berkorban lebih banyak dibandingkan
pendekatan dominasi, namun tak sebanyak yang
direlakan dalam pendekatan akomodasi
Teori Kuble Ross
• DENIAL
Penyangkalan biasanya merupakan pertahanan sementara untuk diri
sendiri
“Hal ini tidak mungkin terjadi, tidak pada saya”
• ANGER
Menyalahkan keadaan
"Kenapa saya ? Ini tidak adil!";
• BARGAINING
harapan supaya individu dapat sedemikian rupa menghambat atau
menunda kematian
“Kalau dengan bersedekah saya bisa sembuh, saya akan bersedekah
setiap hari sebanyak banyaknya”
• DEPRESI
menolak dibesuk dan menghabiskan banyak waktu untuk
menangis dan berduka
“Untuk apa lagi saya berobat, toh pasti akan mati juga”
• ACCEPTANCE
“saya sudah siap menjalani pengobatan, inilah jalan
terbaik untuk saya”
Komunikasi Efektif
Komunikasi
Breaking Bad News
Komunikasi Efektif
Lingkungan
Feedback
Komunikasi Efektif
• Komunikasi Intrapersonal
komunikasi yang terjadi pada diri sendiri
• Komunikasi Interpersonal
komunikasi antara 2 orang (dokter-pasien)
Komunikasi Verbal
Komunikasi Non Verbal
• Kumunikasi Kelompok
komunikasi massal
Komunikasi Verbal
adalah komunikasi melalui kata-kata
yang diucapkan oleh seseorang
diajukan satu-persatu)
4. Memberikan informasi
• BAHASA SEDERHANA
MEMBERIKAN • JUJUR
INFORMASI • BENAR
• LENGKAP
DON’T
• VERBAL
• Memotong pembicaraan
MENANGGAPI • Mencela
KLIEN?!! • Asumsi kesimpulan TANPA didukung bukti dan terlalu dini
• Evaluasi TIDAK PERCAYA ucapan pasien
• NON-VERBAL mengernyitkan dahi, reaksi terkejut, senyum melecehkan
MENDENGARKAN AKTIF
• Mengajukan Refleksi Isi
Gambaran ide yang diekspresikan pasien, untuk
memvalidasi apa yang didengar
• Klien: “Saya tidak tahu apa yang terjadi. Hari ini saya
merasa tidak enak badan.”
• Konselor: “Anda merasa tidak sehat dan bingung karena
hal tersebut?”
• Mengajukan Refleksi Perasaan
Memberi respon pada perasaan klien
• Merangkum
mirip seperti refleksi isi, tetapi dilakukan di akhir
CONTOH MENDENGARKAN AKTIF
• Pasien: “Sebenarnya saya ingin pakai pil KB, tapi
tetangga saya mengatakan bahwa kalau minum pil saya
akan jadi gemuk dan berjerawat, padahal sekarangpun
saya sudah gemuk begini, bagaimana jadinya nanti! “
• Provider :
• Refleksi Isi: “Ibu mendengar berbagai akibat buruk
dari penggunaan pil”.
• Refleksi Perasaan: “Ibu kuatir kalau menggunakan pil
akan memperoleh efek samping yang tidak
menyenangkan”.
CONTOH MENDENGARKAN AKTIF
• Pasien: “Saya sudah tidak ingin punya anak lagi, anak
saya sudah 3, umur saya sudah 35 tahun, saya ingin
disteril saja, tapi suami saya tidak mau mengerti, katanya
dia ingin punya laki-laki, payah deh dia.”
• Provider :
• Refleksi Isi: “Ibu sebenarnya sudah tidak ingin hamil
dan melahirkan lagi, tetapi suami ibu tidak setuju.”
• Refleksi Perasan: “Ibu jengkel karena itu ingin disteril
saja, tetapi suami ibu tidak setuju.”
CONTOH MENDENGARKAN AKTIF
• Pasien: “Kakak saya menganjurkan supaya saya pakai
spiral, tetapi teman saya mengatakan agar saya memakai
susuk KB saja, jangan spiral, sebab katanya enak dan
praktis. Tetapi ada yang mengatakan susuk bisa berjalan-
jalan di dalam kulit kita, mana yang benar ?!”
• Provider :
• Refleksi Isi: “Ibu mendengar berbagai anjuran untuk
mengikuti KB, tetapi selalu ada pendapat negatif tentang
itu.”
• Refleksi Perasaan: “Ibu bingung dengan berbagai
anjuran dan pendapat negatif tentang cara/alat KB.”
Memberikan Informasi
• Sederhana
• Jujur
• Benar
• Lengkap
MENANGGAPI PASIEN
• Mengajukan asumsi
Asumsi, adalah bila provider membuat kesimpulan terlalu
dini, membuat kesimpulan tanpa bukti
• Mengajukan evaluasi
evaluasi, bila dalam responnya provider meragukan atau
menaruh ketidakpercayaan terhadap apa yang dikatakan
oleh pasien.
CONTOH ASUMSI
• PROVIDER: “Ibu, syarat operasi steril antara lain harus
ada ijin suami…….”
• KLIEN: “Wah, kalau saya mengatakan pada suami
saya, kemungkinan besar dia tidak akan setuju kalau
saya memilih steril.
•
• PROVIDER: “Wah, jadi ibu akan bohong kepada
suami.”
CONTOH EVALUASI
• PROVIDER : “Ibu, apakah ada saudara kandung ibu
yang pernah mengalami gejala-gejala seperti penyakit ibu
ini?”
• KLIEN : “ Nggak ada tuh dok?”
• PROVIDER : “Masak sih, masak nggak ada yang
sakit seperti ibu?”.
MENDORONG PASIEN BERBICARA
• Dorong dengan mengatakan: “Apa lagi,…..Lalu……
Sesudah itu apa yang terjadi?”
• PERSIAPAN :
Negosiasikan waktu konsultasi yang tepat.
Kondisikan situasi yang nyaman saat konsultasi.
Persilakan pasien membawa keluarga/kerabat dekat.
Pelajari latar belakang pendidikan, pekerjaan dan kondisi
medis pasien.
Pelajari perasaan pasien yang mungkin muncul dan
hadapilah.
• BERIKAN INFORMASI YANG BENAR
• Nilai pemahaman pasien tentang penyakit yang diterimanya.
• Berikan peringatan dini seperti
(Saya fikir,, mungkin hasilnya tidak seperti yang Anda
harapkan..)
• Berikan Informasi Dasar
• Hubungkan informasi yang anda berikan kepada pemahaman
pasien.
• Jangan berikan terlalu banyak informasi dalam suatu waktu.
• Empati terhadap perasaan pasien.
• Gunakan bahasa yang mudah dimengerti.
TERIMA KASIH