4.persyaratan K3 Pemeliharaan Instalasi Pemanfaat

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 64

Persyaratan K3 Pemasangan Dan

Pemeliharaan Instalasi Pemanfaat


Pemeliharaan Instalasi Listrik
Tujuan :
• Memahami dasar-dasar pemeliharaan instalasi
listrik.
• Melakukan pemeliharaan dan perawatan
terhadap perlatan instalasi listrik sesuai dengan
ketentuan dan standar yang telah ditetapkan.
• Mampu memelihara dan merawat peralatan
dan komponen komponen instalasi listrik yang
telah terpasang sesuai dengan ketentuan dan
standar yang telah ditetapkan.
• Pemeliharaan instalasi listrik merupakan
bagian yang mempunyai penting dalam teknik
• instalasi listrik. beberapa hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan instalasi listrik ini
meliputi : konstruksi kabel instalasi dan
pemasangannya, identifikasi kabel dengan
warna, penentuan beban sebuah penghantar,
dan metode-metode yang digunakandalam
pemasangan kabel instalasi listrik.
Pemeliharaan Penghantar
• Semua penghantar yang digunakan harus
dibuat dari bahan yang memenuhi syarat,
sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta
telah diperiksa dan diuji menurut standar
penghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh
instansi yang berwenang.
• Ukuran penghantar dinyatakan dalam ukuran
luas penampang penghantar intinya dan
satuaanya dinyatakan dalam mm2.
• Selain ukuran luas penampang maka jenis
isolasi kabel juga perlu mendapat perhatian
dalam hal pemasangan atau penggnatian kabel.
Penggunaan kabel harus sesuai dengan
jenis konstruksi dan isolasi kabel baik untuk
kabel instalasi dan kabel fleksibel.
• Tegangan pengenal kabel dibedakan dalam
tingkatan sebagai berikut :
(i) Kabel Tegangan Rendah : 230/400 (300) V,
300/500 (400) V, 400/690 (600) V, 450/750
(690) V, 0,6/1 kV (1,2 kV)
(ii) Kabel Tegangan Tinggi : 3,6/6 kV (7,2
kV), 6/10 kV (12 kV), 8,7/15 kV (17,5 kV),
12 / 20 kV (24 kV) dan 18/30 kV (36 kV)
• Nilai tegangan pengenal dalam tanda kurung
adalah nilai tegangan kerja tertinggi untuk
perlengkapan yang diperbolehkan untuk kabel.
• Lapisan pelindung elektris kabel tidak boleh
digunakan sebagai penghantar netral, akan
tetapi boleh d ihubungkan dengan penghantar
netral atau dibumikan.
• Untuk mencegah bahaya korosi haruslan
digunakan kabel tanah yang mempunyail
lapisan selubung luar yang terbuat dari bahan
thermoplastic, atau bahan lain yang setaraf.
Lapisan ini juga berfungsi sebagai pelindung
pada saat pemasanagan.
• Kabel berisolasi yang dipasang di sekitar
bangunan direntangkan di antara tiang-tiang
khusus tanpa isolator atau pada alat pemegang
khusus.
Identifikasi Kabel Dengan Warna
• Peraturan warna selubung penghantar dan
warna isolasi inti penghantar harus
diperhatikan pada saat pemasangan.
• Hal tersebut di atas diperlukan untuk
mendapatkan kesatuan pengertian mengenai
penggunaan sesuatu warna
• Penggunaan warna digunakan untuk
mengenal penghantar guna keseragaman dan
mempertingi keamanan.
Maksud Penggunaan Warna
(i) Penggunaan warna loreng Hijau – kuning
Warna hijau-kuning hanya boleh digunakan
untuk menandai penghantar pembumian,
pengaman dan penghantar yang
menghubungkan ikatan pengaman tegangan ke
bumi.
ii) Pengunaan warna biru
• Warna biru digunakan untuk menandai
penghantar netral atau kawat tengah, pada
instalasi listrik dengan penghantar netral.
Untuk menghindarkan kesalahan, warna
biru tersebut tidak boleh digunakan untuk
menandai penghantar lainnya. Warna
biru hanya dapat digunakan untuk maksud
lain, jika pad ainstalasi tersebut tidak
terdapat penghantar netral atau kawat tengah.
Warna biru tidak untuk kabel pentanahan.
(iii) Penggunaan warna kabel berinti tunggal
• Untuk pengawatan di dalam perlengkapan
listrik disarankan hanya mengunakankabel
dengan satu warna., khususnya warna hitam.
Jika diperlukan warna lainuntuk penandaan
disarankan mengunakan warna cokelat.
(iv) Pengenal untuk inti atau rel
• Untuk kabel dengan isolasi dari bahan
polyethylene disingkat dengan PE,polyvinyl
chloride disingkat denga PVC, cross linked
polyethylene disingkatdengan XLPE.
(v) Warna untuk kabel berselubung berinti
tunggal. Kabel berselubung berinti tunggal
boleh digunakan untuk fase, netral, kawat
tengah atau penghantar pembumian asalkan
isolasi kedua ujung kabel yang terlihat
• (bagian yang dikupas selubungnya) dibalut
isolasi khusus yang berwarnaUntuk instalasi
listrik
- Fasa R merah
- Fasa S kuning
- Fasa T hitam
- Netral biru
Pembebanan Penghantar
Kabel berinti Tunggal
• Kabel instalasi inti tunggal berisolasi (PVC,
PE) tidak boleh dibebani arus melebihi
• Kuat Hantar Arus (KHA) yang telah ditetapkan
oleh pabrikannya.
• Untuk suhu keliling yang lebih tinggi dari 30
derajat C harus pula dikoreksi sesuai standar
pabrikanya.
• Untuk suhu keliling yang lebih tinggi dari 50
derajat C haruslah digunakan kabel instalasi
tahan panas yang khusus dibuat untuk maksud
itu misalnya kabel N2GAU
Kabel berinti Banyak
• Kabel instalasi berinti banyak dengan isolasi
dan selubung PVC tidak boleh dibebani arus
melebihi Kuat Hantar Arus (KHA) sesuai
standar pabrikannya. Nilai-nilai KHA
• tersebut berlaku untuk sistem satu sampai tiga
kawat dan sistem empat kawat.
• Dapat pula digunakan untuk sistem lima kawat
asalkan satu kawatnya merupakan penghantar
proteksi.
• Untuk suhu keliling yang lebih tinggi dari 30
derajat C harus pula dikoreksi sesuai standar
pabrikanya.
• Untuk suhu keliling yang lebih tinggi dari 50
derajat C haruslah digunakan kabel instalasi
tahan panas yang khusus dibuat untuk maksud
itu misalnya kabel NSLFou lain, maka jarak
minimum adalah 30 sm.
Kabel Tanah
• Kabel tanah dengan isolasi dan selubung PVC
tidak boleh dibebani arus melebihi KuatHantar
Arus (KHA) sesuai standar pabrikannya
• KHA yang tercantum dalam kabel tersebut
dihitung atas dsar kondisi berikut
(i) Suhu penghatar maksimum untuk isolasi PVC
: 70 derajat C
(ii) Untuk pemasangan di dalam tanah dengan
siklus harian, bebean penuh terusmenerus
selama 10 jam dan selanjytnya beban
maksimum 60% dai KHA
(iii) Kabel tanah terpasang di udara dengan
syarat sebagai berikut :
a. Jarak minimum antara permukaan kabel tanah
dan benda tetap, dinding, landasan atau tutup :
2 cm
b. Untuk kabel tanah yang berdekatan, jarak
antara permukaan kedua kabel tanah tersebut
minimum 2 kali diameter luar kabel.
c. Bilamana kabel tanah dipasang di atas yang
maka jarak minimum adalah 30 sm.
Pemasangan kabel di dalam PHB
Kanal Kabel (Cable Duct)
• Kanal kabel atau cable duct terbuat dari bahan
isolasi PVC keras kualitas tinggi. Tidak mudah
terbakar dan mampu memadamkan api sendiri.
Tahan tmperatur tinggi hingga 80 derajat C.
Tersedia beberapa ukuran, dengan panjang 2
meter.
• Kanal kabel ini didesain khusus untuk
digunakan pada pemasangan kabel kontrol dan
• kabel power (wiring) di dalam papan hubung
bagi PHB. (panel utama dan panel distribusi).
Pada dinding samping kanal dibuat lubang-
lubang untuk memudahkanmengeluarkan
kabel. Cara pemasangannya dapat dikuatkan
dengan menggunakan paku atau paku sekerup
ke papan distribusinya (mounting plate).
• Keuntungan pemasangan instalasi listrik
dengan kanal kabel adalah pengkabelan
danpemeliharaan atau modifikasi dapat
dilakukan dengan cepat dan rapi.
Pemasangan Kabel Instalasi Listrik
di dalam Ruang
• Pemasangan kabel instalasi listrik di dalam
suatu ruang kerja atau ruang tempat tinggal
harus mengikuti peraturan yang berlaku.
Tujuannya adalah untuk menghindarkan
kerusakan pada kabel instalasi dan kemanan
personal.
• Pemasangan kabel untuk keperluan instalasi
daya dan instalasi penerangan dapat dilakukan
dalam beberapa cara, yaitu :
- Instalasi terbuka
- Instalasi di dalam kanal kabel
- Instalasi di bawah plesteran (in bouw)
a. Instalasi terbuka
• Dalam instalasi terbuka ini, kabel instalasi atau
pipa kabel diletakan atau dipasang diatas
permukaan plesteran tembok atau dinding
ruang dengan menggunakan klem klem kabel.
Cara ini biasanya digunakan di dalam ruang
yang lembab
b. Instalasi di dalam Kanal kabel
• Kanal kabel untuk meletakkan kabel instalasi
listrik ( Instalasi penerangan atau Instalasi
daya di dalam ruang kerja atau tepat tinggal.
Terbuat dari bahan isolasi berkualitas tinggi
dan tahan panas. Pada kedua sisi dinding kanal
tertutup rapat (tidak berlubang).
• Kanal kabel instalasi ini dapat digunakan
secara horizontal dipasang di sekeliling
dinding ruang atau di atas plafon, dipasang
secara vertikal di dinding dan digantung di
atap atau langit-langit ruang. Pemasangan dan
pemeliharaan serta modifikasi, instalasi listrik
dengan menggunakan kanal kabel seperti ini
dapat dilakukan dengan cepat tanpa merusak
tembok dinding.
Pemasangan Kabel di dalam tembok
• Bila memasang kabel di bawah plesteran,
maka baik pipa maupun kabelnya harus
• masuk ke dalam susunan bata. Oleh karena itu
perlu pekerjaan pembuatan alur pada
• susunan bata sepanjang lintasan kabel atau
pipa.
• Pemasangan kabel dapat pula dilakukan tanpa
membuat alur pada susunan bata tetapi
langsung dipasang di atas permukaan bata di
bawah plesteran.
Pemasangan Kabel Tanah
• Kedalaman peletakan kabel tanah biasanya 60
sm sampai 80 cm di bawah permukaan tanah.
Khusus untuk kabel tegangan tinggi
kedalaman minimal 80 cm hingg 1,2 meter.
• Saluran kabel bawah tanah harus diisi sampai
kedalaman 10 cm dengan bahan lapisan lunak
atau pasir yang berfungsi sebagai pegas
manakala terjadi perubahan panjang kabel
akibat panas atau pergerakan lempeng bumi.
Di atas pasir baru diletakkan kabeltanah. Di
atas kabel diletakkan bata dan kemudian
Penyambungan Kabel Tanah
• Tidak seperti kabel instalasi untuk pasangan di
atas permukaan, maka penyambungan kabel
tanah disamping harus kokoh dan kuat juga
memerlukan persyaratan tambahan, yaitu harus
tahan terhadap adanya rembesan air yang dapat
masuk ke dalam titik sambungan. Untuk itu
maka persambugan kabel tanah harus
diletakkan di dalam suatucetakan yang
kemudian dapat diisikan bahan isolasi jenis
resin ke dalam cetakan tersebut..
Kriteria Pemilihan PHB
• PHB harus ditata dan dipasang sedemikian
rupa sehingga terlihat rapi dan teratur danharus
ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa.
• PHB harus ditata dan dipasang sedemikian
rupa sehingga pemeliharaannya, dan
pelayannya mudah.
• Semua komponen dan instrumen yang ada dan
memerlukan pelayanan pada saat kerjaharus
terjangkau oleh tangan tanpa bantuan tangga
atau alat Bantu lainnya.
• Penyambungan saluran masuk (feeder) dan
saluran keluar pada PHB harusmenggunakan
terminal sehingga penyambunganya dengan
komponen dapat dilakukan dengan mudah,
teratur dan aman.
• Terminal kabel kontrol harus diletakkan
terpisah dengan kabel power atau saluran daya.
• Komponen PHB harus diatur dan ditata
letaknya sesuai anjuran pabrikanya.
Kriteria pemilihan PHB dapat
dikelompokkan dalam empat kategori,
1. Arus
- Besar arus pada busbar
- Besar arus ingoing feeder
- Besar arus outgoing feeder
- Kapasitas short circuit pada busbar
2. Sifat Proteksi dan instalasi
- Tingkat proteksi sesuai DIN 40 050
- Cara menginstalasi (wall mouted atau free
standing)
- Jumlah bukaan / pintu
- Ukuran proteksi
- Bahan Panel
3. Komponen yang terpasang
- Non-withdrawable
- Removable (sub-assembly)
- Withdrawable
4. Aplikasi
• Dalam kasus ini panel utama menerima suplai
langsung dari suatu transformator daya
kemudian didistribusikan untuk masing-
masing sub bagian mencakup Panel daya untuk
motor (motor distribution board), control
system, panel distribusi untuk penerangan
(distribution board for lighting), untuk Air
conditioning untuk bengkel dan lain-lain.
Macam-Macam Perlengkapan
Hubung Bagi
a. Konstruksi Panel
• Kontruksi jenis Panel sudah dilengkapi
dengan perlindungan terhadap adanya kontak
dengan bagian-bagian aktif pada sisi
pengoperasian panel (sisi bagian depan).
Tetapi pada bagian panel lainya tidak
diberitutup ( bagian sisi samping dan
belakang). Panel jenis ini juiga hanya boleh
digunakan untuk area kerja tertutup. Oleh
karena itu panel jenis ini juga jarang
digunakan.
b. Konstruksi Cubicle
• Seluruh sisi-sisi PHB telah diberi penutup,
sehingga kontak dengan bagian aftif selama
bekerja dapat dihindarkan.
• Instalasi PHB jenis ini dapat digunakan untuk
semua area kerja yang lebih umum didalam
ataupun di luar. Dalam banyak kasus maka
tingi cubiclenya biasnya lebih besardari 1
meter (tinggi standar cubicle adalah 2,2 meter).
Cubicle dibuat dengan sejumlah seksi (panel).
• Konstruksi cubicle ini seringkali dilengkapi
dengan pintu-pintu yang dilengkapi dengan
pelapis (seal) yang gampang dibuka tutup.
Pada setiap pintu –pintu compartement
individual, terdapat item-item komponen yang
terpasang secara withdrawable atau non-
withdrawable.
c. Unit Withdrawable
• Unit withdrawable biasanya digunakan untuk
item-item komponen yang mempunyai
kapasitas dan tegangan tinggi. Susunan unit
withdrawable mengimplikasikan suatu sistem
yang dapat ditarik (pull-out) atau diputar
(Swing out).Di mana didalamnya terdapat
sejumlah grup komponen yang saling
interkoneksi untuk membentuk suatu fungsi
tertentu.
d. Konstruksi Box-type
• PHB dengan konstruksi Box-type terbuat dari
bahan isolasi (PVC), pelat baja (sheet steel)
dan Besi tuang (grey cast iron). PHB ini terdiri
dari beberapa box (kotak) yang disusun dan
digandeng menjadi satu susunan yang rapi
sesuai urutan dan fungsi PHB. Pada setiap
kotak terdapat item-item komponen PHB
seperti busbar, fuses, switch dan kontaktor.
Kontak dengan bagian-bagian aktif selama
operasi dapat dicegah.
• sehingga mendapat perlindungan secara
e. Tingkat Proteksi
• Tergantung pada lokasi instalasi dan kondisi
lingkungannya, maka desain PHB
(Switchboard & distribution board) harus
dipilih untuk mendapatkan suatu perlindungan
(proteksi) yang memadai terhadap
kemungkinan adanya kontak dan masuknya
benda-benda asing yang tidak diinginkan
misalnya serangga dan air (DIN 40050 dan
IEC).
• Menurut aturan VDE 0100, switchboard dan
distribution board yang mempunyai tingkat
proteksi IP 10 hanya boleh digunakan pada
area listrik (electrical operatingarea) dan untuk
IP 00 hanya boleh digunakan pada area listrik
yang tertutup.
• Pada ruang kerja di mana semua orang dapat
masuk ke dalamnya, maka switchboard
dan distribution boardnya harus didesain agar
proteksi dapat diberikan terhadap bahaya
kecelakaan kontak dan kontak dengan bagian
lainnya yang bekerja selama beroperasi.
• Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka
PHBnya harus mempunyai tingkat proteksi
IP20. Persyaratan ini berlaku untuk seluruh
konstruksi PHB.
• Menurut VDE 0660 500 istilah “enclosure”
mengacu pada aplikasi PHB yang tertutup
rapat pada keseluruhan bagian sisi-sisinya
Jenis Instalasi PHB
• Terpasang di lantai atau di dinding
• Terpasang berdiri di lantai
• Terpasang tetap pada dinding atau pada tangga
• Tergantung pada langit-langit
• Terpasang pada rak
Standar Desain PHB
• Panel utama di install di dekat sisi daya masuk
dari trafo tenaga, sehingga kabel feeder atau
busbar ke trafo menjadi pendek
• Pemutus tenaga (breaker) pada sisi infeed,
ingoing feeder dan busbar coupling dibatasi
pada konstruksi bentuk tunggal pada 4 harga
arus maksimum : 1000 A hingga 3150/4000 A)
• Dalam hal ini pemutusnya menggunakan
sistem withdrawable jadi lebih menghemat
karena tidak setiap breaker perlu diberi
pemisah.
Cable Trays

• Biasanya kabel feeder diletakkan pada cable


tray (kanal kabel) yang tergantung pada langit-
langit atau menempel pada dinding. Pada area
lantai pabrik, dimana tidak ada gudang di
bawah tanah, dapat dibuatkan lantai palsu atau
parit setinggi setengan meter untuk
mempermudah meletakkan kabel.
Pelayanan dan Pemeliharaan
Switchboard

• Untuk keperluan service dan pemeliharaan


(maintancence) maka switchboard
yangmenggunakan unit withdrawable harus
mempunyai ruang gerak yang cukup pada
sisipengoperasiannya yaitu antara switchboard
dengan permukaan dinding di depannya
(dinding atau switcboard lainnya).
Pemeliharaan peralatan listrik panel

• Kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan


meyakinkan bahwa peralatan panel dapat
berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
dapat dicegah terjadinya gangguan yang
menyebabkan kerusakan pada panel listrik.
• Hal yang penting dalam pemeliharaan
peralatan panel adalah kondisi isolasi.
• Semakin tinggi daya sekat/isolasi suatu
peralatan panel listrik semakin baik.
Fasilitas isolasi

• Bila ada beberapa transformator dimasukkan


ke dalam satu busbar yang sama atau ke dalam
sejumlah busbar yang interkoneksi melalui
suatu Tie Breker, perlu disediakan suatu
tambahan isolasi antara infeed switch dan
busbas, sehingga bila diperlukan modifikasi
atau dalam hal terjadi gangguan maka infeed
breaker dapat diisolasi
JENIS-JENIS PEMELIHARAAN
PANEL LISTRIK
a. Predective Maintenance (Conditional
Maintenance)
pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik.
Apakah dan kapan kemungkinan peralatan
listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan
mempredeksi tersebut dapt diketahui gejala
kerusakan secara dini.
Cara ini biasa dipakai adalah monitor kondisi
secara online baik dalam peralatan beroperasi
maupun tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan
peralatan dan personil untuk analisa.
• Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan
berdasarkan kondisi (Conditional Base
Maintenance).
b. Preventive Maintenance (Time Base
Maintenance)
Pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk
memepertahankan unjuk kerja peralatan yang
optimum sesuai umur teknis peralatannya.
Kegiatan ini dilakukan secara berkala dengan
berpedoman kepada: Instructional Manual dari
pabrik, Standar-standar yang ada dan
pengalaman operasi dilapangan. Pemeliharaan
ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan
waktu (Time Base Maintenance).
c. Corrective Maintenance
Pemeliharaan yang dilakukan secara berencana
pada waktu-waktu tertentu, ketika peralatan
listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja
rendah pada saat menjalankan fungsinya
dengan tujuan untuk mengembalikan pada
kondisi semula disertai perbaikan dan
penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini
disebut juga Currative Maintenance, yang
berupa Trouble Shooting atau penggantian
part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi
yang dilaksanakan secara terencana.
d. Breakdown Maintenance
Pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi
kerusakan mendadak yang waktunya tidak
tertentu dan sifatnya darurat.
• Pelaksanaan pemeliharaan peralatan dilakukan
menjadi 2 macam:
1) Pemeliharaan yang berupa monitoring, yang
dilakukan oleh petugasoperator pada panel-
panel listrik
2) Pemeliharaan yang berupa pembersihan dan
pengukuran yangdilakukan oleh petugas
pemeliharaan peralatan listrik.
Meningkatkan perawatan

• Hampir semua inti motor dibuat dari baja


silikon atau baja gulung dingin yang
dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya
tidak berubah dengan usia. Walau begitu,
perawatan yang buruk dapat memperburuk
efisiensi motor karena umur motor dan operasi
yang tidak handal.
• Sebagai contoh, pelumasan yang tidak benar
dapat menyebabkan meningkatnya gesekan
pada motor dan penggerak transmisi peralatan.
Kehilangan resistansi pada motor, yang
meningkat dengan kenaikan suhu.
• Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh
yang merusak pada kinerja motor. Sebagai
contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi,
atmosfir yang korosif, dan kelembaban dapat
merusak sifat-sifat bahan isolasi; tekanan
mekanis karena siklus pembebanan dapat
mengakibatkan kesalahan penggabungan.
• Perawatan yang tepat diperlukan untuk
menjaga kinerja motor. Sebuah daftar periksa
praktek perawatan yang baik akan meliputi:
- Pemeriksaan motor secara teratur untuk
pemakaian bearings dan rumahnya
(untukmengurangi kehilangan karena gesekan)
dan untuk kotoran/debu pada saluran ventilasi
motor (untuk menjamin pendinginan motor)
Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan
bahwa motor tidak kelebihan atau kekurangan
beban. Perubahan pada beban motor dari
pengujian terakhir mengindikasikan suatu
perubahan pada beban yang digerakkan,
penyebabnya yang harus diketahui.
- Pemberian pelumas secara teratur. Fihak
pembuat biasanya memberi rekomendasi untuk
cara dan waktu pelumasan motor.
Pelumasan yang tidak cukup dapat
menimbulkan masalah, seperti yang telah
diterangkan diatas. Pelumasan yang berlebihan
dapat juga menimbulkan masalah, misalnya
minyak atau gemuk yang berlebihan dari
bearing motor dapat masuk ke motor dan
menjenuhkan bahan isolasi motor
menyebabkan kegagalan dini atau
mengakibatkan resiko kebakaran.
- Pemeriksaan secara berkala untuk
sambungan motor yang benar dan peralatan
yang digerakkan. Sambungan yang tidak benar
dapat mengakibatkan sumbu as dan bearings
lebih cepat aus, mengakibatkan kerusakan
terhadap motor dan peralatan yang digerakkan.
- Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran
kotak terminal dan pemasangannya benar.
• Sambungan-sambungan pada motor dan
starter harus diperiksa untuk meyakinkan
kebersihan dan kekencangnya.
- Penyediaan ventilasi yang cukup dan
menjaga agar saluran pendingin motor bersih
untuk membantu penghilangan panas untuk
mengurangi kehilangan yang berlebihan. Umur
isolasi pada motor akan lebih lama: untuk
setiap kenaikan suhu operasi motor 10 derajat
C diatas suhu puncak yang direkomendasikan,

Anda mungkin juga menyukai