Referat Komplikasi Hidrokelektomi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

TUGAS REFERAT

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU BEDAH


KOMPLIKASI HIDROKELEKTOMI

PEMBIMBING

dr. Tri Budiyanto, Sp.U

Disusun Oleh
Muhammad Ilham Zidny
1910221034
SMF Ilmu Bedah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
OUTLINE

ANATOMI
HIDROKELEKTOMI KOMPLIKASI KESIMPULAN
TESTIS HIDROKEL
HIDROKELEKTOMI
&
SKROTUM

2
ANATOMI TESTIS

Sumber : (Wein, et al., 2012)

Sumber : (Paulsen & Waschke, 2011)


ANATOMI TESTIS

Sumber : (Paulsen & Waschke, 2011)


ANATOMI
SKROTUM

Sumber : (Paulsen & Waschke, 2011)


ANATOMI
SKROTUM
 Limfatik Testis & Skrotum

Sumber : (Paulsen & Waschke, 2011)


HIDROKEL

DEFINISI
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di
dalam tunika vaginalis antara lapisan tunika vaginalis
parietal dan viseral (Purnomo, 2016).
Dalam keadaan yang normal, cairan yang berada di dalam
rongga tunika vaginalis memang ada dan berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh
sistem limfatik di sekitarnya.
HIDROKEL

ETIOLOGI Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara


Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat idiopatik (primer) dan sekunder.
disebabkan karena Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan
(1) belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis pada testis atau epididimis yang menyebabkan
sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di
vaginalis. kantong hidrokel.

(2) belum sempurnanya sistem limfatik di daerah Kelainan pada testis itu bisa berupa suatu tumor, infeksi,
skrotum dalam melakukan absorbsi cairan hidrokel. atau trauma pada testis/ epididimis (Purnomo, 2016).
HIDROKEL

GAMBARAN KLINIS
 Keluhan adanya benjolan di kantong skrotum yang
tidak nyeri.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di
kantong skrotum
 Pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan
adanya transiluminasi

Sumber : (Purnomo, 2016)


HIDROKEL

KLASIFIKASI
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, secara
klinis dapat dibedakan beberapa macam hidrokel, yaitu
(1) hidrokel testis
(2) hidrokel funikulus
(3) hidrokel komunikan
Sumber : (Purnomo, 2016)
HIDROKEL

PENATALAKSANAAN
 Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel adalah
dengan aspirasi dan operasi.  Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak
mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah
 Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan karena prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh
selain angka kekambuhannya tinggi, kadang kala dapat sendiri (Purnomo, 2016).
menimbulkan penyulit berupa infeksi.
HIDROKEL

PENYULIT
 Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah  Hidrokel yang besar dapat menekan pembuluh darah
mengalami trauma, menyebabkan ruptur, nyeri, pyokel, yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi
infeksi, hematokel, dan penurunan infertilitas (Dagur, testis (Purnomo, 2016).
et al., 2016).
HIDROKELEKTOMI

APPROACH
INDIKASI
 Pendekatan inguinal
(1) hidrokel yang besar sehingga dapat menekan
pembuluh darah  Pendekatan skrotal

(2) indikasi kosmetik


(3) hidrokel yang dirasakan terlalu berat dan TEKNIK
mengganggu pasien dalam melakukan aktivitasnya  Teknik Jaboulay Bottleneck
sehari-hari
 Teknik Plikasi Lord
 Teknik Eksisi
HIDROKELEKTOMI

TEKNIK JABOULAY BOTTLENECK


Pada teknik Jaboulay, dinding kantong hidrokel dipotong
dengan gunting dengan hanya menyisakan batas dinding
sekitar 2 cm dari testis.
tepi dinding hidrokel yang tersisa lalu dijahitkan
dibelakang testis dan korda spermatika sehingga bagian
kantong hidrokel tereversi.

Sumber : (Wein, et al., 2012)


HIDROKELEKTOMI

TEKNIK PLIKASI LORD


Dilakukan jahitan plikasi (terbentuknya lipatan-lipatan) di
sekitar dinding hidrokel.

Sumber : (Wein, et al., 2012)


HIDROKELEKTOMI

TEKNIK EKSISI
Pada teknik ini, dinding kantong hidrokel dipotong
Namun tepi luka dinding hidrokel yang telah dieksisi
dijahit bersamaan namun tidak dilakukan
penjahitan kebelakang testis (eversi) seperti teknik
Jaboulay

Sumber : (Wein, et al., 2012)


KOMPLIKASI
HIDROKELEKTOMI

Walaupun penggunaan drain untuk pasien tertentu


dianjurkan, namun hal tersebut tidak terbukti
Komplikasi yang paling umum setelah tindakan
menurunkan tingkat komplikasi sejauh ini. Perlu
hidrokelektomi adalah hematoma. Tingkat komplikasi
dilakukan penanganan yang baik ketika mengkoreksi
pada hidrokelektomi diperkirakan sekitar 19%, termasuk
hidrokel berukuran besar agar tidak mencederai
hematoma, infeksi, edema, rekurensi, cedera pembuluh
epididimis dan pembuluh spermatika, karena hal tersebut
spermatika, dan nyeri kronis.
dapat melebar ke dalam lapisan hidrokel (Wein, et al.,
2012)
KOMPLIKASI
HIDROKELEKTOMI

 Cedera pada struktur korda spermatika, pembuluh


darah spermatika, epididimis ataupun testis dapat
terjadi pada penanganan melalui pendekatan inguinal  Rekurensi hidrokel setelah operasi dengan metode
yang kurang hati-hati. Kurang baiknya hemostasis pendekatan inguinal adalah yang umum ditemui dan
intraoperatif ataupun diseksi yang berlebihan dapat biasanya membaik setelah beberapa bulan. Aspirasi
menyebabkan perdarahan pasca operasi dan ataupun operasi skrotal ulang jarang dilakukan.
mengakibatkan skrotal hematoma dan edema (Dagur,
et al., 2016).
KOMPLIKASI
HIDROKELEKTOMI

 Infeksi adalah komplikasi yang dapat terjadi pada pasca operasi hidrokelektomi. Bagian daerah pasca operasi dapat
menjadi portal of entry dari mikroba. Diperkirakan bahwa 14% dari pasien yang menjalani prosedur hidrokelektomi
mengalami infeksi pasca operasi (Onol, et al., 2009). Penanganan luka yang baik dan pemberian antibiotik yang
cukup dapat mencegah terjadinya infeksi pasca operasi.
KOMPLIKASI
HIDROKELEKTOMI

 Komplikasi pada pembedahan skrotum hidrokelektomi lebih berpotensi terjadi pada pasien-pasien tertentu seperti
pasien dengan kondisi immunocompromised (menderita diabetes mellitus, penggunaan steroid jangka panjang,
leukimia, menjalani kemoterapi, terinfeksi HIV), menjalani prosedur operasi bilateral, dan skor ASA (American
Society of Anesthesiologist) yang tinggi (Swartz, et al., 2007).
KESIMPULAN

 Hidrokelektomi merupakan gold standard untuk penanganan hidrokel di seluruh dunia.


 Prosedur-prosedur pembedahan untuk perbaikan hidrokel dapat mengakibatkan ketidaknyamanan pasca operasi,
keterbatasan untuk beraktivitas normal dan beberapa komplikasi.
 Komplikasi hidrokelektomi dapat berupa hematoma, infeksi, edema, rekurensi, cedera pembuluh spermatika, dan
nyeri kronis.
 Komplikasi tersebut dapat terjadi pada pasien yang memiliki faktor risiko seperti status immunocompromised,
menjalani prosedur bilateral, dan skor ASA yang tinggi. Komplikasi hidrokelektomi dapat dicegah dengan
penanganan luka pasca operasi yang baik dan benar serta pemberian antibiotik yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA

Dagur, G. et al., 2016. Classifying Hydroceles of the Pelvis and Groin: An Overview of Etiology, Secondary Complications, Evaluation, and Management.
Karger, 10(1), pp. 1-14.

Kumar, V., Abbas, A. K. & Aster, J. C., 2013. Robbins Basic Pathology. 9 ed. Philadelphia: Elsevier.

McAninch, J. W. & Lue, T. F., 2013. Smith & Tanagho's General Urology. 18 ed. New York: McGraw-Hill.

Onol, S. et al., 2009. A novel pull-through technique for the surgical management of idiopathic hydrocele. AUA Journals, 181(3), pp. 1201-1205.

Paulsen, F. & Waschke, J., 2011. Sobotta Atlas of Human Anatomy. 15 ed. Munich: Elsevier.

Purnomo, B. B., 2016. Dasar-dasar Urologi. 3 ed. Malang: Sagung Seto.

Swartz, M. A., Morgan, T. M. & Krieger, J. N., 2007. Complications of Scrotal Surgery for Benign Conditions. Elsevier, 4(69), pp. 616-619.

Wein, A. J. et al., 2012. Campbell-Walsh Urology. 10 ed. Philadelphia: Elsevier.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai