Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
KEPERAWATAN JIWA
Ns. Suherman, S.Kep, M. Kep,
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA
Setiap orang pasti akan mengalami stres dan sering kali individu
tdk dpt mengatasinya sendiri → minta bantuan pd pusat
kesehatan mental seperti di atas
TINGKAT PENCEGAHAN
1. Pencegahan primer
pencegahan primer mendahului penyakit dan
diterapkan pd populasi yg umumnya sehat.
Pencegahan ini termasuk peningkatan kesehatan dan
mencegah penyakit
2. Pencegahan sekunder
mencakup reduksi penyakit aktual dgn deteksi
dini dr penanganan masalah kesehatan
3. Pencegahan tersier
mencakup pengurangan gangguan atau
kecacatan yg diakibatkan oleh penyakit
KOLABORASI
Perawat jiwa berkolaborasi dgn pasien,
keluarga, tim kesehatan lainnya
Kolaborasi mrpk perencanaan,
pengambilan keputusan, penyelesaian
masalah, penetapan tujuan, dan
kewajiban individu yg bekerjasama dalam
komunikasi terbuka
3 KUNCI KOLABORASI
1. Kontribusi aktif dan asertif dr masing-
masing individu
2. Menghargai dan menerima kontribusi
orang lain
3. Negosiasi yang dibangun dari tiap
anggota untuk membentuk suatu
pemahaman baru terhadap masalah
Perawat bisa menjadi anggota dari 3 tipe
kelompok :
1. Unidisiplin : semua anggota tim dlm
disiplin ilmu yg sama
2. Multidisiplin : anggota dari berbagai
disiplin ilmu
3. Interdisiplin : anggota dari berbagai
disiplin ilmu yg terlibat dalam pengaturan
khusus utk pelayanan thd pasien dan
juga utk memaksimalkan pertukaran
ilmu. Misalnya pada tatanan pelayanan
kesehatan
MENTAL HEALTH PERSONNEL
PERAWAT JIWA
PSIKIATER
PEKERJA SOSIAL
PSIKOLOG
TERAPIS AKTIVITAS
CASE WORKER
PASIEN DAN
KELUARGA
TIM
TIM KESEHATAN
KEPERAWATAN
LAIN
PENUTUP
Kolaborasi interdisiplin tdk selalu bisa
dikembangkan dengan mudah. Ada
banyak hambatan antara anggota
interdisiplin, meliputi ketidaksesuaian
pendidikan dan latihan anggota tim,
struktur organisasi yg konvensional,
konflik peran dan tujuan, kompetisi
interpersonal, status dan kekuasaan, dan
individu itu sendiri