Do Kohort
Do Kohort
Do Kohort
PERTEMUAN
Orientasi Peningkatan Penggunaan RR
dan Kohort Bayi Balita di Puskesmas
dalam Mendukung Surveilans Anak di
Provinsi
Padang, 27 - 29 Juni 2012
1
Pengertian PWS KIA
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS
KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan
program KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus , agar
dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.
CONTOH PENERAPAN
DATA PWS KIA UNTUK
PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS
6
Kegiatan
Kemitraan Kegiatan
Bidan Dukun Kemitraan
47,0 Bidan Dukun
42,0 Cilaku
Sukajaya
29.0
37,5 Curug Manis
Curug 47,3
Cipete
69,7 52,0
Kemanisan 31,0 Sukalaksana
Sukawana
35,2
38,4
Tinggar
Pancalaksana
Kegiatan yang harus direncanakan :
• Revitalisasi PWS KIA :
• Validasi dan Analisis data KIA di tingkat Puskesmas
• Pemanfaatan data PWS KIA bagi Lintas sektor di tingkat
desa dan Puskesmas
• Pelaksanaan P4K untuk semua desa :
• Sosialisasi kepala desa, kader, dukun, tokoh masyarakat
• Kampanye penyuluhan, brosur/leaflet, spanduk, poster
• Pelaksanaan Pendataan dan Penempelan stiker,
kunjungan rumah
• Monitoring dan Evaluasi Pertemuan Rutin (lintas sektor)
Lanjutan ……
• Kemitraan bidan dan dukun bagi Reward bagi dukun
yang merujuk setiap bumil/bulin
• Kebijakan bidan di desa wajib tinggal di desa :
• Lakukan secara bertahap Prioritas untuk desa dengan
jumlah penduduk banyak
• Sediakan tempat tinggal yang layak bangun Poskesdes
atau sewa rumah
• Rumah tunggu/mobile clinics bagi desa tidak ada bidan
yang tinggal sewa rumah dan operasional
• Advokasi kepada Camat, Kepala Desa, tokoh masyarakat
dengan dukungan dari Dinkes Kota Serang
Pelaksanaan PWS-KIA dalam Pencapaian
Target Cakupan dan kualitas perlu:
90% rumah
85% balita 6-59 85% ibu hamil
tangga
bulan mendapat mendapat Fe 90
mengonsumsi
kapsul vitamin A, tablet,
garam beryodium,
2. Atasi/cegah
hipotermia
3. Atasi/cegah
dehidrasi
4. Perbaiki gang-
guan elektrolit
5. Obati infeksi
6. Perbaiki def. tanpa Fe + Fe
Nutrien mikro
7. Makanan stab & trans
8. Makanan Tumb.kejar
9. Stimulasi
10. Siapkan tindak
lanjut 20
LAPORAN REKAPITULASI KASUS GIZI BURUK KABUPATEN/KOTA………………….
BULAN……… TAHUN………….
Jumlah
Kasus Baru Kumulatif
Dirawat Dirawat yang Jumlah
No Puskesmas Ditemukan Kasus s/d
inap jalan membaik meninggal
Bulan Ini bulan ini
(sembuh)
1 2 3 4 5 6 7 8
Kabupaten/Kota
Keterangan :
Gizi Buruk : Indeks BB/TB <-3 SD dan atau ada tanda klinis
……………, ………………
3. Persentase bayi 0-6 bulan yang mendapatkan
ASI esklusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI saja tanpa
diberikan makanan atau minuman kecuali obat
PUSKESMAS SN √ SNX SN A SN R
Giri Laya 1 130 45 27 14
Pasir Hejo 125 53 14 13
Banjaran 132 36 15 14
Ciawi 2 126 10 14 15
Pangalengan 135 37 26 13
JUMLAH 652 181 96 69
Jlh bayi (6-11 bln) + anak balita (1-5 th ) dapat kapsul Vit A / semua
sasaran bayi ( 6-11 bln ) + Anak (1-5 tahun ) x 100%
4. Persentase anak 6 – 59 bulan mendapatkan Vit A
Jlh bayi (6-11 bln) + anak balita (1-5 th ) dapat kapsul Vit A / semua sasaran
bayi ( 6-11 bln ) + Anak (1-5 tahun ) x 100%
5. Persentase ibu hamil mendapatkan tablet Fe
8
Kabupaten/Kota
KARAKTERISTIK INTERVENSI GIZI (1)
Anak
Program
SPM tahun 2010
1. Cakupan kunjungan bayi 90%
2. Cakupan pelayanan anak balita 90%
3. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
6-24 bulan keluarga miskin 100%
4. cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
5. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100%
6. Cakupan peserta KB aktif 70 %
7. Cakupan Desa/Kelurahan UCI 100%
8. Cakupan penanganan dan penemuan penderita penyakit
100%
SPM Tahun 2015
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95%
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80%
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan 90%
4. Cakupan pelayanan nifas 90%
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%
6. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100%
7. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin 100%
8. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/Kota 100%
9. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, Cakupan
Desa/Kel mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam 100%
10.Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Cakupan Desa Siaga Aktif 80%
INPRES NO 1 TAHUN 2010 TENTANG INPRES NO 3 TAHUN 2010 TENTANG
PERCEPATAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN YANG
PEMBANGUNAN KESEHATAN THN 2010 BERKEADILAN
X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun
Cakupan pelayanan Antenatal lengkap (K4)
Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan Antenatal
sesuai standar, paling sedikit empat kali :
Minimal 1 kali pada Minimal 1 kali pada Minimal 2 kali pada
triwulan pertama triwulan kedua. triwulan ketiga.
CARA PERHITUNGAN
(Jumlah kunjungan ibu hamil ke 4 /Jumlah sasaran ibu hamil
dalam 1 tahun)X 100%
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
Bertahap seluruh persalinan akan ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten
dan diarahkan ke fasilitas kesehatan.
Cara perhitungan
Jumlah neonatus dgn komplikasi yg
tertangani sesuai standar di satu wilayah
kerja pada satu tahun x
NK =
100%
15% X sasaran bayi dalam satu tahun
KUNJUNGAN BAYI
Standar pelayanan Pelayanan yang
Pengertian Cara perhitungan
minimal: Diberikan
• Cakupan kunjungan • Satu kali pada • Imunisasi dasar • K By =
bayi adalah umur 29 hari - 2 lengkap • (Jumlah bayi post
cakupan bayi post bulan, • SDIDTK
neonatal yang neonatal
memperoleh • Satu kali pada • Vit A 100.000 IU memperoleh
pelayanan umur 3-5 bulan, • Konseling ASI pelayanan
kesehatan sesuai • Satu kali pada Eksklusif kesehatan sesuai
dengan standar umur 6-8 bulan, • Perawatan bayi standar disatu
oleh dokter, bidan, wilayah kerja pd
• Satukali pada dgn Buku KIA
dan perawat yang kurun waktu
memiliki umur 9-11 bulan. • Penanganan dan
rujukan tertentu /
kompetensi klinis
kesehatan, paling Jumlah seluruh
sedikit 4 kali sasaran bayi
disatu wilayah kerja disatu wilayah
pada kurun waktu dalam kurun
tertentu. waktu satu tahun
) X 100%
INDIKATOR & R/R PROGRAM
KESEHATAN ANAK BALITA
DAN PRASEKOLAH
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA
Anak
g
balita :
anak berumur 12 – 59 bln
Definisi Operasional
• Cakupan pelayanan anak balita adalah anak usia 12 – 59
bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar
• pemantauan pertumbuhan minimal 8 x setahun
• pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun
pemberian vitamin A 2 x setahun.
Cara perhitungan
Anakg prasekolah:
anak berumur 60 - 71 bln
Definisi Operasional
Cakupan pelayanan anak prasekolah adalah anak
usia 60 – 71 bulan yang memperoleh
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
minimal 2 x setahun.
Cara perhitungan
Jumlah anak prasekolah yg
Cakupan memperoleh pelayanan sesuai
pelayanan standar di suatu wilayah kerja
anak dalam 1 tahun
x 100%
prasekolah Jumlah seluruh anak prasekolah
= di suatu wilayah kerja dalam 1
tahun
Sumber data
1. Register kohort
ibu
2. Register kohort
bayi
3. Register kohort
anak balita
4. Register kohort
KB
FORM PWS-KIA
Januari 2011
Sasaran K1
No Puskesmas
1
2
3
4
Pembuatan Grafik
Analisis Sederhana
A + + Baik
B + + Baik
C + + Kurang
D + + Cukup
E + + Jelek
Analisis Lanjut
Apabila Drop Out (DO) K1 - K4 lebih dari 10% berarti wilayah tersebut
bermasalah dan perlu penelusuran dan intervensi lebih lanjut. Drop Out
tersebut dapat disebabkan karena ibu yang kontak pertama (K1) dengan
tenaga kesehatan, kehamilannya sudah berumur lebih dari 3 bulan. Sehingga
diperlukan intervensi peningkatan pendataan ibu hamil yang lebih intensif.
Terima Kasih
63