Derivat Asam Karboksilat - 1
Derivat Asam Karboksilat - 1
Derivat Asam Karboksilat - 1
TATA NAMA
• Diawali dengan nama gugus alkil yang terikat pada
atom oksigen.
• Diikuti dengan nama asam karboksilat dengan
menghilangkan kata asam.
• Ester dinamai dengan 2 kata dan tidak digabung.
SIFAT FISIK
Senyawa ester banyak dijumpai di alam, umumnya berbau spesifik.
Ikatan ester juga terdapat pd lemak hewani maupun molekul biologis yang lain.
O O CH2OCOR
CHOCOR
OCH3 H3C OCH2CH2CH(CH3)2 CH2OCOR
CH3CH2CH2CH2
saponifikasi : OH
O O O
R C OR' HOR'
R C OR'
C
O H R O
OH
BEBERAPA REAKSI ESTER
3. Aminolisis
Reaksi antara ester dengan ammonia menghasilkan suatu
amida disebut Aminolisis. Reaksi aminolisis tidak
memerlukan katalis.
BEBERAPA REAKSI ESTER
4. Transesterifikasi
• Reaksi antara ester dengan alkohol menghasilkan
ester baru dengan gugus alkil (pada oksigen karbonil)
dari alkohol yang baru.
• Pada reaksi ini terjadi substitusi gugus alkil pada
oksigen karbonil ester.
BEBERAPA REAKSI ESTER
5. Reaksi dengan reagensia Grignard
Reaksi antara ester dengan 2 molekul reagen
Grignard menghasilkan alkohol.
Lakton
Asam hidroksi karboksilat apabila dipanaskan dalam larutan asam akan membentuk
ester siklis yang disebut lakton.
Beberapa senyawa lakton di alam :
CH3
CH3
HO OH
O
OH
O
O O
HOCH2CH O
H3C O H 3C
vitamin C nepetalakton iridomyrmecin
(asam askorbat) dalam tanaman Nepeta sp. (pada semut)
disukai kucing
O O
H2
H3C NH2 H3C C C NH2
H2
IUPAC : Etanamida Butanamida
Trivial : Asetamida Butiramida
• Amida dengan substituen alkil pada nitrogen diberi
tambahan N-alkil didepan namanya, dengan N
merujuk pada atom nitrogen.
O O
H H C N CH3
C N CH3
CH3
N-metilbenzamida N,N-dimetilformamida
Amida
Ikatan amida cukup stabil seperti yang terdapat pada ikatan antar asam amino dalam
protein.
R O R O R O R O
H2N C C OH HN C C N C C N C C
H H H H H H
asam amino suatu protein (poliamida)
O
HCl tidak terjadi penggaraman
C
H3C NH2
Hal ini disebabkan adanya resonansi pada amida, sehingga atom N tidak bersifat basa
dan tidak bersifat nukleofilik
O O
kurang basa dibandingkan
C C Nitrogen amina
R NH2 R NH2
Pembuatan Amida
Dari halida asam atau anhidrida asam dengan amonia, mono- atau dwisubstitusi
amina (bagaimana dengan amina tersier ?)
O O
SOCl2
C C
R OH R Cl
asam karboksilat klorida asam
NR'2
NH3 NH2R'
O O O
C C C
R NH2 R NHR' R NR'2
O 1. LiAlH4, eter
CH3(CH2)10 C NHCH3 2. H2O CH3(CH2)10 CH2 NHCH3
N-metildodekanamida N-metildodesilamina
O
1. LiAlH4, eter
2. H2O NHCH3
NHCH3
N-metil piperidin
N-metil--valerolaktam
Penisilin dan Sefalosporin
H2 H H H H2 H H H
C N C N
S CH3
C C
C
O C N CH3 O C N
CH3
O O
COO-Na+
COOH
cincin -laktam
Benzylpenicillin Sefaleksin
= Penicillin G (senyawa golongan sefalosporin)
aktivitas antibakteri lebih poten
dibanding penisilin
Senyawa terkait dengan amida
Kelebihan Nitrogen pada metabolisme protein oleh hewan tingkat tinggi diekskresi
sebagai urea. Pada hewan tingkat rendah ekskresi berupa amonia, sedangkan pada
reptil dan burung mengekskresi guanidin.
O O NH
Urea dipakai untuk sintesis golongan obat barbiturat (untuk obat penenang) dengan
cara mereaksikan dengan dietil malonat
O O
NH2 CH3CH2O C HN C
CH3CH2O
O C CH2 O C CH2 2 CH3CH2OH
NH2 CH3CH2O C HN C
O O
urea dietil malonat asam barbiturat
Senyawa yang terkait dengan amida
Struktur parsial golongan contoh
O O
CN amida H3C C NH2
O O
laktam
CN NH
H
O O O N O
imida
C N C
O O
N C N urea H2N C NH2
O O
N C O
karbamat H2N C OCH3
= uretan
O O
S N sulfonamida S NH2
O O
Turunan Asam Karboksilat
Definisi :
Senyawa yang mempunyai gugus asil (R-C=O) terikat pada atom
elektronegatif
Apabila dihidrolisis akan menghasikan bentuk asam karboksilatnya
C C C C
R OH R X R O R
O O
C C R C N
R OR' R NH2
C C C
H3C NH2 NH2 NH2
CH3(CH2)3CH2
asetamida heksanamida
(dari asam asetat) (dari asam heksanoat) siklopentanakarboksamida
(dari asam siklopentanakarboksilat)
O
O
CH3
N(C2H5)2
CH3CH2 N
H
N-metilpropanamida N,N-dietilbenzamida
Nitril : CN
H3C C N C N
H
asetonitril
CH3
(dari asam asetat)
= metil sianida CH3
Mekanisme reaksi
Serangan Nu: terhadap gugus asil berlangsung dua
tahap :
1. Serangan Nu: (atau Nu:H) menghasilkan intermediat tetrahedral
(tahap penentu kecepatan reaksi)
2. Pasangan elektron atom O menggantikan gugus lepas Y (Y =
leaving group) membentuk senyawa karbonil baru
:Nu atau :Nu-H O
O O
Y
R R Nu
R Y Nu Y = gugus lepas
Y
-OR; -NR2; -Cl
produk karbonil baru
turunan asam karboksilat intermediat tetrahedral
kurang lebih
reaktif reaktif
kereaktifan
R Cl O O
klorida asam
kereaktifan
R O R O
anhidrida asam
R OR' O
ester
R NH2
kurang amida
reaktif
Jenis Reaksi Substitusi Nukleofilik pada Asil
O
O R NH2
amida
O
H2
R OR' reaksi C
NH3 R OH
ester lebih lanjut 0
R'OH R H 1 ROH
aminolisis
aldehid
alkoholisis [H]
reduksi
O O OH
O H2O
CH3 CH3
asam 2,4,6-trimetilbenzoat 2,4,6-trimetilbenzoil klorida
C C
H2C H2C
OH 2000C
O
H2C OH H2C
C C
O O
O O
NH3
R O NH4
R OH
asam karboksilat grm amonium karboksilat
4. Konversi asam karboksilat menjadi ester. Disintesis dari asam karboksilat dan
alkohol dengan adanya sedikit asam mineral sebagai katalis. Reaksi ini disebut
esterifikasi Fischer (ditemukan tahun 1895 oleh Fischer dan Speier).
O O
HCl H2O
CH3CH2OH
CH OH etanol CH OCH2CH3
OH OH
R'
H+ O
O OH OH
H
R'
R
R OH R OH HO O
:OH2
H
O
O R
+ H O OR'
H3O
R OR' H
Pembuatan ester
a. Dari ion karboksilat dan alkil halida primer (melalui SN-2)
b. Dari asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam mineral.
(disebut esterifikasi Fischer); bersifat reversible
c. Dari halida asam dan alkohol dengan adanya basa
O SOCl2 O
C C
R OH R Cl
1. NaOH
R'OH R'OH
HCl piridin
2. R'X
O O
O
C C
C R OR'
R OR' R OR'
SN-asil SN-asil
3. Dari halida asam dan alkohol (untuk fenol dan alkohol gugus meruah)
O O
O O
piridin 2 HCl
2 (CH3)3COH (CH3)3COCCH2CO(CH3)3
ClCCH2CH2Cl
O CH3CH2CHCH3 CH3
COOH
O OH
C
R NH2 R
R'
amida R'
30 ROH
NH3
R'MgX
O
OH
O H2O O
C [H]
[H]
C R OR' R
H
R OH R H H
ester
10 ROH
aldehid
asam karboksilat
1. Hidrolisis ester ( RCOOR’ RCOOH )
Ester akan terhidrolisis baik dalam larutan asam maupun larutan basa.
1. Hidrolisis dalam asam merupakan reaksi reversible. Mekanisme reaksi merupakan
kebalikan dari mekanisme reaksi esterifikasi Fischer,
O O
C
OCH3 H+, panas OH
H2O CH3OH
berlebih
asam benzoat metanol
metil benzoat
2. Hidrolisis dalam basa, disebut juga reaksi saponifikasi atau reaksi penyabunan.
Reaksinya berlangsung searah.
O
O
C
OCH3
-
panas O-
OH CH3OH
OH
O O O
R C OR' HOR'
R C OR'
C
O H R O
OH
Pembuatan Amida
Dari halida asam atau anhidrida asam dengan amonia, mono- atau
dwisubstitusi amina (bagaimana dengan amina tersier ?)
O O
SOCl2
C C
R OH R Cl
asam karboksilat klorida asam
NR'2
NH3 NH2R'
O O O
C C C
R NH2 R NHR' R NR'2
Langkah-langkah penyelesaian :
Gambar strukturnya
Cari substituen yang sama, gugus tersebut berasal dari RMgX
Gugus alkohol sisanya berasal dari ester (bebas memilih alkil pada ester)
Amida
Amida kurang reaktif dibandingkan turunan asam karboksilat lainnya.
Ikatan amida cukup stabil seperti yang terdapat pada ikatan antar asam amino
dalam protein.
R O R O R O R O
H2N C C OH HN C C N C C N C C
H H H H H H
asam amino suatu protein (poliamida)
O
HCl tidak terjadi penggaraman
C
H3C NH2
Hal ini disebabkan adanya resonansi pada amida, sehingga atom N tidak bersifat basa
dan tidak bersifat nukleofilik
O O
kurang basa dibandingkan
C C Nitrogen amina
R NH2 R NH2
Reaksi Amida
1. Hidrolisis ( RCONH2 RCOOH )
Amida mengalami hidrolisis menjadi asam karboksilat dan amina bila
dipanaskan dalam larutan asam maupun basa. Hidrolisis amida oleh
asam atau basa berjalan searah (irreversible)
Mekanisme reaksinya mirip hidrolisis ester tetapi perlu kondisi reaksi
lebih kuat.
Hidrolisis oleh asam
O O
C C
NH2 OH
H2SO4
H2O NH4+ HSO4-
O 1. LiAlH4, eter
CH3(CH2)10 C NHCH3 2. H2O CH3(CH2)10 CH2 NHCH3
N-metildodekanamida N-metildodesilamina
O
1. LiAlH4, eter
2. H2O NHCH3
NHCH3
N-metil piperidin
N-metil--valerolaktam
H3C N O
H
Penisilin dan Sefalosporin
Adalah antibiotika yang mengandung cincin β-laktam.
Penisilin ditemukan oleh Alexander Fleming (1928); diisolasi dari jamur
Penicillium notatum. Dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus.
Cincin β-laktam (dari Penisilin maupun Sefalosporin) berinteraksi dengan
enzim transpeptidase sehingga enzim tersebut tidak aktif. Bakteri akan
mati karena kekurangan enzim transpeptidase yang diperlukan untuk
pembentukan dinding sel bakteri.
H2 H H H H2 H H H
C N C N
S CH3
C C
C
O C N CH3 O C N
CH3
O O
COO-Na+
COOH
cincin -laktam
Benzylpenicillin Sefaleksin
= Penicillin G (senyawa golongan sefalosporin)
aktivitas antibakteri lebih poten
dibanding penisilin
Senyawa terkait dengan amida
Kelebihan Nitrogen pada metabolisme protein oleh hewan tingkat tinggi
diekskresi sebagai urea. Pada hewan tingkat rendah ekskresi berupa amonia,
sedangkan pada reptil dan burung mengekskresi guanidin.
O O NH
Urea dipakai untuk sintesis golongan obat barbiturat (untuk obat penenang)
dengan cara mereaksikan dengan dietil malonat
O O
NH2 CH3CH2O C HN C
CH3CH2O
O C CH2 O C CH2 2 CH3CH2OH
NH2 CH3CH2O C HN C
O O
urea dietil malonat asam barbiturat
Senyawa yang terkait dengan amida
Struktur parsial golongan contoh
O O
CN amida H3C C NH2
O O
laktam
CN NH
H
O O O N O
imida
C N C
O O
N C N urea H2N C NH2
O O
N C O
karbamat H2N C OCH3
= uretan
O O
S N sulfonamida S NH2
O O
Nitril
Pembuatan Nitril
1. Substitusi nukleofilik (SN-2) antara anion CN dan alkil halida primer
SN-2
(CH3)2CHCH2Br NaCN (CH3)2CHCH2CN NaBr
1-bromo-2-metilpropana 3-metilbutananitril
= isobutil bromida = isovaleronitril
CH2CH3 800C
CH2CH3
2-etilheksanamida 2-etilheksananitril (94%)
Reaksi Nitril
1. Hidrolisis nitril
Reaksi hidrolisis terjadi dalam larutan asam maupun basa
Hidrolisis asam :
Mula-mula akan terbentuk amida, yang akan terhidrolisis lebih lanjut menjadi
asam karboksilat dan ion amonium
CH2CN CH2CO2H
42% H2SO4 NH4+
H2O
4 jam, refluks
fenilasetonitril asam fenilasetat (78%)
35% HCl
400C, 1 jam O
H 2O
C
H2C NH2
2-fenilasetamida (86%)
Hidrolisis basa :
Adanya basa mengubah nitril menjadi ion karboksilat dan amonia. Dengan
pengasaman ion karboksilat diubah menjadi asamnya
O O
CN
H2 O NH2 H2 O O
NH3
OH- OH-
2. H2O
CH3 CH3
o-metil benzonitril o-metilbenzilamina (88%)
benzonitril
propiofenon (89%)
Contoh senyawa nitril pada makluk hidup
OH
O CN
H3 CO
N HOH 2C
atom C-asetal
O
H HO
N
H3 C CH3 HO O
H H OH
O N H 3C CN
Lotaustralin
H (suatu glikosida sianogenik)
O Hidrolisis dalam asam a.l. menghasilkan
HCN (beracun)
Untuk perlindungan bagi tanaman
Cyanocycline A
Diisolasi dari bakteri St reptomyces lavendulae
Mempunyai aktivitas antimikroba dan antitumor
2. Amida
Amida adalah turunan asam karboksilat
dengan mengganti gugus hidroksil dengan
gugus Amin. Amida merupakan turunan asam
karboksilat yang paling tidak reaktif karena itu
golongan senyawa ini banyak terdapat di alam.
Amida yang terpenting adalah protein.
Penamaan
a. Sifat - sifat
Amida selain formamida merupakan padatan
tidak berwarna dan tidak berbau, larut dalam
air dan alkohol. Kelarutannya dalam eter
berkurang.
Amida memiliki titik didih dibanding dengan
senyawa lain dengan berat molekul yang sama,
hal ini disebabkan karena kemampuannya
membentuk ikatan hidrogen antar molekul
amida sendiri.
Amida secara praktis bersifat netral, sifat basa
berasal dari gugus amida dan sifat asam
berasal dari gugus asil.
b. Kegunaan Amida
Amida merupakan senyawa kristal dengan titik
lebur tertentu, biasanya digunakan untuk
identifikasi asam, untuk formamida dan amida
yang lain digunakan sebagai pelarut juga untuk
sintesis senyawa organik.
3. Ester
Ester merupakan turunan asam karboksilat
dengan mengganti gugus – OH dari gugus
karbonil diganti dengan –OR.
R1 dan R2 dapat sama atau berbeda sehingga
dalam senyawa ester dikenal mengalami
metamerisasi.
Ester umumnya mempunyai bau yang enak,
seperti rasa buah dan wangi bunga – bungaan.
Seperti n-pentil asetat (pisang), Oktil asetat
(jeruk), etil butirat (nanas) dan pentil butirat
(aprikot)
A. Sifat – sifat Ester
Estersuku rendah berwujud cairan
jernih berbau harum dan sedikit
larut dalam air. (Sprti buah- buahan)
Ester
suku tinggi berwujud spt
minyak lilin hidrolisis ester
menghasilkan asam karboksilat dan
alkohol.
Ester dilaboratorium dibuat dengan beberapa cara