Anticipatory Guidance
Anticipatory Guidance
Anticipatory Guidance
(Bimbingan Antisipasi)
Ns. Sumiati Sinaga, M.Kep
Pengertian
Anticipatory guidance merupakan suatu upaya yang dilakukan
perawat dalam membimbing orangtua tentang tahapan
perkembangan anak sehingga orangtua sadar akan apa yang
terjadi dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai tahapan usia anak
Bimbingan antisipasi berbeda pada setiap anak, disesuaikan
dengan karakteristik anak
Bimbingan antisipasi : sebagai salah bentuk pencegahan dalam
pengasuhan anak
Usia 6 bulan
6 bulan pertama
ajarkan perawatan bayi dan bantu orangtua untuk memahami kebutuhan dan respon bayi
Bantu orangtua untuk memenuhi kebutuhan stimulasi bayi
Tekankan pentingnya imunisasi
6 bulan selanjutnya
Persiapkan untuk pengenalan makanan pendamping ASI
Siapkan orangtua akan respon stranger anxiety dari anak
Bimbing orangtua mengenai disiplin yang berhubungan dengan peningkatan mobilitas bayi
Ajarkan pencegahan cedera Karena peningkatan keterampilan motoric anak dan rasa
keingintahuannya
Usia Toddler (12-18 bulan)
Menyiapkan orangtua untuk mengantisipasi adanya perubahan tingkah laku dari toddler khususnya
negativism
Dorong orangtua untuk melakukan penyapihan secara bertahap dan peningkatan tekstur makanan
secara bertahap
Adanya jadwal makan yang rutin
Ajarkan orangtua pencegahan kecelakaan yang potensial terjadi, terutama di rumah
Ajarkan orangtua tentang pentingnya menerapkan aturan untuk mendisiplinkan anak dengan cara
yang lembut dan cara-cara untuk mengatasi negativism dan tempertantrum pada anak
Perlunya meningkatkan variasi mainan untuk mengembangkan motoric, Bahasa dan keterampilan
sosial
Usia Toddler (18-24 bulan)
Menekankan pentingnya persahabatan dengan teman sebaya dalam bermain
Menekankan pentingnya persiapan anak untuk menyambut kehadiran anggota baru
dalam keluarganya, misalnya kehadiran seorang adik
Mendiskusikan kesiapan fisik dan psikologis anak untuk toiet training
Mendiskusikan berkembangnya perasaan takut seperti kegelapan atau suara keras
Menyiapkan orangtua akan adanya tanda-tanda regresi pada waktu anak mengalami
stress
Usia Toddler (24-36 bulan)
Mendiskusikan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam kegiatan dengan cara meniru
Mendiskusikan pendekatan yang dilakukan dalam toilet training dan sikap yang harus
ditunjukkan dalam menghadapi keadaan-keadaan seperti mengompol atau buang air besar
Menekankan adanya sifat unik dari proses berpikir anak usia toddler, misalnya melalui Bahasa
yang digunakan, ketidakmampuan melihat kejadian dari perspektif yang lain
Menerapkan disiplin yang memiliki alasan yang rasional dan menghindari kebingungan serta
salah pengertian
Usia Pra sekolah
Usia 3 tahun
menganjurkan orangtua untuk meningkatkan minat anak dalam hubungan yang lebih luas
Menekankan pentingnya batasan/peraturan
Mengantisipasi perubahan perilaku yang agresif
Menganjurkan orangtua untuk menawarkan alternative pilihan-pilihan saat anak bimbang
Perlunya perhatian ekstra
Usia 4 tahun
Menyiapkan diri untuk menghadapi rasa ingin tahu yang meningkat
Menekankan pentinya batas-batas yang realistic dari tingkah lakunya
Usia 5 tahun
Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah
Meyakinkan bahwa usia tersebut merupak periode tenang pada anak
Usia Sekolah
Usia 6 tahun
Bantu orangtua untuk memahami kebutuhan sosialisasi dengan cara mendorong anak
berinteraksi dengan temannya
Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan, terutama pada saat naik kendaraan
Siapkan ornagtua akan peningkatan ketertarikan anak keluar rumah
Dorong anak untuk menghargai kebutuhan anak akan privacy dan menyiapkan kamar tidur
yang berbeda
Usia Sekolah
Usia 7-10 tahun
menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian
Siapkan diri orangtua untuk menghadapi anak, terutama anak perempuan yang memasuki
masa pubertas
Usia 11-12 tahun
Bantu orangtua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh saat pubertas
Jelaskan bahwa anak wanita mengalami pertum buhan yang sangat cepat
Anjurkan untuk pendidikan seks yang benar
Usia Remaja
Terima remaja sebagai manusia biasa
Hargai ide-idenya, kesukaan dan ketidaksukaan serta harapannya
Biarkan remaja mempelajari dan melakukan hal-hal yang disukainya walaupun metode nya berbeda
dengan orang dewasa
Berikan batasan yang jelas dan masuk akal
Hargai privacy remaja
Berikan kasih sayang tanpa menuntut
Gunakan pertemuan keluarga untuk merundingkan masalah dan menentukan aturan-aturan
Orangtua juga harus menyadari bahwa mereka ingin mandiri, sensitive terhadap perasaan dan
perilaku yang mempengaruhinya
Teman-temannya merupakan hal yang sangat penting dan memandang segala sesuatu sebagai
hitam atau putih, baik atau buruk