SPGDT
SPGDT
SPGDT
PENANGGULANGAN
GAWAT DARURAT TERPADU
LATAR BELAKANG
First peak
Laceration of brain
Third peak
brainstem
Sepsis
aorta
Multi organ failure
spinal cord Second peak Secondary Brain Injury
heart Extradural
Subdural
Hemopneumothorax
Pelvic fractures
Long bone fractures
DEATHS
Abdominal injuries
1 hour 3 hours
TRAUMATOLOGI
TERSISTEM
SPGDT
Deklarasi Makasar 2000
Environmental
Demographic
Prehospital Hospital
Communication Emergency Dep Rehab. IEMS
Population
Transportation HCU, ICU, OR outcome
Resources :
Prevention Personnel, Facilities, Equipment
Programs Organization
Procedures
SPGDT-S (Sistim Pelayanan Gawat Darurat terpadu Terpadu-Sehari2)
PENCEGAHAN PENANGGULANGAN
MULTI DISIPLIN
ANTARA LAIN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI
- HELM YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR
- SABUK AWAM UMUM PETUGAS DOKTER
PENGAMAN AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT
TUJUAN
MENCEGAH
MASYARAKAT KOMUNIKASI - KEMATIAN
AMAN / - KECACADAN
SEJAHTERA
(SAFE COMMUNITY) TRANSPORTASI
+
+
ANTAR RS
PENDANAAN
• Fase deteksi
• Fase supresi
• Fase pra rumah sakit
• Fase rumah sakit
• Fase rehabilitasi
• Fase evaluasi
I. FASE DETEKSI
• Mendeteksi keadaan lingkungan di sekitar kita
yang memungkinkan kita menghadapi penderita
gawat darurat.
= adanya gunung berapi aktif
= adanya kemungkinan gempa oleh karena
letak wilayah diatas lempengan kulit bumi
yang tidak stabil
= arus lalu lintas yang padat dengan
frekwensi kecelakaan yang tinggi
I. Fase deteksi lanjutan
• PERSONIL
– Dokter Emergency :1 orang
– Paramedik :2 orang( satu orang sebagai sopir )
• KEMAMPUAN OPERASIONAL
– Melakukan ABC resusitasi
– Pemberian oksigen dan bagging
– Mengoperasikan DC shock
– Penghentian perdarahan
– Resusitasi cairan
– Stabilisasi fraktur
– Transport penderita untuk evakuasi dan rujukan
• TATA KERJA
Bila sewaktu-waktu ada bencana atau keadaan gawat darurat
yang memerlukan kehadiran ambulan gawat dararat maka yang berangkat
adalah dokter dan paramedis yang berdinas di Instalasi Gawat Darurat
waktu itu. Shift dokter dan paramedis yang berikutnya menggantikan
tugas jaga di Instalasi Gawat Darurat.
• DANA
Uang makan bagi personil yang berangkat 3 ( tiga ) orang dan uang bensin.
IV. FASE RUMAH SAKIT
• Didalam SPGDT rumah sakit rumah sakit di
suatu wilayah kerja disatukan dalam jaringan
kerjasama bila menghadapi suatu bencana atau
kasus gawat darurat.
• Masing masing rumah sakit memberikan data
mengenai kapasitas, sarana dan prasarana,
fasilitas serta SDM yang dimiliki sehingga dapat
dibuat suatu geomedik mapping di wilayah kerja
tersebut
IV. Fase rumah sakit lanjutan
• Secara operasional jaringan kerja sama rumah
sakit ini bekerja terintegrasi dengan penanganan
pra rumah sakit di lapangan.
• Dengan adanya geomedik mapping diharapkan
proses evakuasi dan rujukan penderita gawat
darurat dari lapangan hingga penanganan
definitif dapat berjalan cepat dan tepat.
• Terselenggaranya the right patient to the right
hospital by the right ambulance on the right
time dapat mencegah kematian dan kecacatan
yang tidak perlu.
V. FASE REHABILITASI