Tablet

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 48

TABLET

Oleh KELOMPOK 1 :
• Siti Nurhalisa (03.17.021)
• Fatma (03.17.004)
• A. Tendri Yatul Azwad (03.17.002)
• Ria Cahyani (03.17.019)
Daftar isi
Pengertian tablet
Keuntungan sediaan tablet
Kerugian sediaan tablet
Syarat-syarat sediaan tablet
Penggolongan tablet
Komponen tablet
Cara pembuatan tablet
Macam-macam kerusakan pada tablet
PENGERTIAN
• Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak
berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat
tambahan (Anief, 1994).
• Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan
dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
(FI IV, Hal 4)
KEUNTUNGAN
• Ketepatan yang tinggi dalam dosis;
• Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga memudahkan proses pembuatan,
pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan;
• Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai keuntungan, antara lain :
– Memudahkan pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan;
– Menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas
kandungan yang paling rendah;
– Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil;
– Zat aktif lebih stabil;
– Cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air;
– Pelepasan zat aktif dapat diatur (tablet lepas tunda, lepas lambat, lepas terkendali);
– Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga biaya produksinya lebih rendah;
KERUGIAN
• Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan);
• Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :
– Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat
– Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau
tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat
tersebut, akan sulit untuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa);
– Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau zat aktif
yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan
enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik
daripada tablet.
SYARAT-SYARAT TABLET
1. Keseragaman ukuran (FI III)
2. Keragaman bobot dan keseragaman kandungan (FI III dan FI IV)
3. Waktu hancur (FI III)
4. Kekerasan tablet (FI III)
5. Keregasan tablet (Friability)
PENGGOLONGAN
Penggolonan tablet
(Syamsuni,2006)

Metode Distribusi obat Jenis bahan Cara


Pembuatan dalam tubuh penyalut Pemakaian
Berdasarkan metode pembuatan

1. Tablet cetak 6. Tablet bukal


2. Tablet kempa 7. Tablet efervesen
3. Tablet triturat 8. Tablet kunyah
4. Tablet hipodermik
5. Tablet sublingual
Berdasarkan 1. Tablet cetak
metode Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi yang umumnya mengandung
pembuatan laktosa dan serbuk sukrosa dalam berbagai perbandingan
2. Tablet kempa
Dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul
menggunakan cetakan baja
3. Tablet triturat
Tablet cetak atau kempa berbentuk kecil, umumnya silindris digunakan
untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan obat
4. Tablet hipodermik
Tablet cetak yang dibuat dari bahan yan mudah larut atau melarut
sempurna dalam air, harus steril dan dilarutkan lebih dahulu sebelum
digunakan untuk injeksi hipodermik
Berdasarkan 5. Tablet sublingual
metode Digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah lidah sehingga zat aktif
diserap secara langsung melalui mukosa mulut, diberikan secara oral atau
pembuatan
jika diperlukan ketersediaan obat yang cepat seperti tablet nitrogliserin
6. Tablet bukal
Digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi sehingga
zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut
7. Tablet efervesen
Tablet mengandung campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan
natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan
karbon dioksida
8. Tablet kunyah
Dimaksudkan untuk dikunyah, meninggalkan residu dengan rasa enak
dalam rongga mulut.
Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh

Bekerja
LOKAL Bekerja
SISTEMIK
Berdasarkan 1. Bekerja lokal : misalnya tablet isap untuk pengobatan pada
distribusi rongga mulut; ovula untuk pengobatan pada infeksi di vagina
obat 2. Bekerja sistemik : per oral.
dalam Tablet yang bekerja sistemik dapat dibedakan menjadi :
tubuh
a. Yang bekerja short-acting (jangka pendek); dalam satu
hari memerlukan beberapa kali menelan tablet
b. Yang bekerja long-acting (jangka panjang); dalam satu
hari cukup menelan satu tablet. Tablet jangka panjang ini
dapat dibedakan lagi menjadi:
1) Delayed action tablet (DAT)
2) Repeat action tablet (RAT)
Berdasarkan cara pemakaian
1. Tablet biasa/ telan
2. Tablet kunyah (chewable tablet)
3. Tablet isap (lozenges,trochisi,pastiles)
4. Tablet larut (effervescent tablet)
5. Tablet implan (pelet)
6. Tablet hipodermik (hypodrermic tablet)
7. Tablet bukal (buccal tablet)
8. Tablet sublingual
9. Tablet vagina (Ovula)
Berdasarkan jenis bahan penyalut

1. Tablet salut biasa/ salut gula (dragee)


2. Tablet salut selaput (film-coated tablet, fct)
3. Tablet salut kempa
4. Tablet salut enterik (enteric-coated tablet)
5. Tablet lepas-lambat (sustained-release tablet)
Tujuan penyalutan tablet

1. Melindungi zat aktif yang bersifat higroskopis atau tidak tahan


terhadap pengaruh udara, kelembapan atau cahaya
2. Menutupi rasa dan bau yang tidak enak
3. Membuat penampilan lebih baik dan menarik
4. Mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna.
Misalnya tablet enterik yang pecah di usus
Berdasarkan 1. Tablet salut biasa/ salut gula (dragee)
jenis Disalut dengan gula dari suspensi dalam air mengandung
bahan serbuk yang tidak larut seperti pati, kalsium karbonat, talk
penyalut
atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom
akasia atau gelatin
2. Tablet salut selaput (film-coated, fct)
Disalut dengan hidroksipropilmetilselulosa, metilselulosa,
hidroksipropilselulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa
asetat ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau
mengandung air
Berdasarkan
3. Tablet salut kempa
jenis
Tablet yang di salut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri
bahan atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok.
penyalut 4. Tablet salut enterik (enteric-coated tablet)
Tablet lepas tunda, yakni jika obat dapat rusak atau menjadi tidak aktif akibat
cairan lambung atau dapat mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan
penyalut enterik yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai
tablet melewati lambung.
5. Tablet lepas-lambat (sustained-release tablet)
Tablet dengan efek yang diperpanjang, yang dibuat sedemikian rupa
sehingga zat aktif akan tetap tersedia selama jangka waktu tertentu setelah
obat diberikan
CONTOH OBAT

Tablet Tablet Tablet Tablet salut


bukal effervescent salut gula enterik
CONTOH OBAT

Tablet
Tablet lepas Tablet hisap Tablet vagina
lambat implan (ovula)
KOMPONEN TABLET
EKSIPIEN atau
ZAT AKTIF BAHAN AJUVAN
TAMBAHAN
Bahan pewarna (coloring
Bahan pengisi (diluent) agent) dan lak

Bahan pengikat Bahan pengaroma


(binder) (flavour)
Bahan
penghancur/pengembang
(disintegrant)

Bahan pelicin
(lubrikan/lubricant)

Glidan

Bahan penyalut
(coating agent)
Eksipien 1. Bahan pengisi (diluent)
atau Fungsi : Memperbesar volume massa agar mudah di cetak atau di buat
bahan Contoh : Laktosa, pati, kalsium fosfat dibase, dan selulosa mikrokristal
tambahan 2. Bahan pengikat (binder)
Fungsi : Memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi
serta menambah daya kohesi pada bahan pengisi
Contoh : Gom akasia, gelatin (Polar), sukrosa (Non Polar), povidon (Polar) ,
metilselulosa (Polar), CMC, pasta pati terhidrolisis, selulosa
mikrokristal.
3. Bahan penghancur/pengembang (disintegrant)
Fungsi : Membantu hancurnya tablet setelah ditelan
Contoh : Pati, pati dan selulosa yang dimodifikasi secara kimia, asam alginat
, selulosa mikrokristal, dan povidon sambung-silang.
Eksipien
atau 4. Bahan pelicin (lubrikan/lubricant)
bahan Fungsi : Mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan juga
tambahan berguna untuk menecegah massa tablet melekat pada cetakan.
Contoh : Senyawa asam stearat dengan logam, asam stearat, minyak nabati
terhidrogenasi, talk
5. Glidan
Fungsi : Meningkatkan kemampuan mengalir serbuk
Contoh : Silika pirogenik koloidal

6. Bahan penyalut (coating agent)


Ajuvan
1. Bahan pewarna (coloring agent) dan lak
Fungsi : Meningkatkan nilai estetika atau untuk identitas produk
Contoh : Zat pewarna dari tumbuhan
2. Bahan pengaroma (flavour)
Fungsi : Menutupi rasa dan bau zat khasiat yang tidak enak
(misalnya tablet isap penisilin), biasanya digunakan
untuk tablet yang penggunannya lama dimulut
Contoh : Macam-macam minyak atsiri
CARA PEMBUATAN TABLET

Granulasi Granulasi Kempa


basah kering langsung
Granulasi basah
1. Dicampurkan zat khasiat, zat pengisi, dan zat penghancur sampai homogen
2. Basahi dengan larutan bahan pengikat, jika perlu ditambahkan bahan pewarma
3. Diayak menjadi granul
4. Dikeringkan dalam lemari pengering dalam suhu 40°-50°C (tidak lebih dari 60°C)
5. Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan
6. Tambahkan bahan pelicin (lubrikan)
7. Dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet

Cara granulasi basah menghasilkan tablet yang lebih baik dan dapat disimpan lebih lama di
banding cara granulasi kering
Granulasi kering
1. Dicampurkan zat khasiat, zat pengisi dan zat penghancur, jika perlu ditambahkan zat
pengikat dan zat pelicin hingga menjadi massa serbuk yang homogen
2. Dikempa cetak pada tekanan tinggi, sehingga menjadi tablet besar (slug) yang tidak
berberbentuk baik
3. Digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan
4. Dikempa cetak lagi sesuai ukuran tablet yang diinginkan

Keuntungan granulasi kering, yaitu tidak diperlukan panas dan kelembapan dalam proses
granulasi kering ini serta penggunaan alatnya lebih sederhana, sedangkan Kerugiannya
adalah menghasilkan tablet yang kurang tahan lama dibandingkan dengan cara granulasi
basah
Kempa langsung
Cetak atau kempa langsung dilakukan jika :
1. Jumlah zat khasiat per tabletnya cukup untuk dicetak
2. Zat khasiatnya mempunyai sifat alir yang baik (free-flowing)
3. Zat khasiat berbentuk kristal yang bersifat free-flowing

Bahan pengisi untuk kempa langsung yang paling banyak digunakan adalah
selulosa mikrokristal, laktosa anhidrat, laktosa semprot-kering, sukrosa yang
dapat dikempa dan beberapa pati termodifikasi, misalnya tablet Hexamin,
tablet NaCl, tablet KMnO4
MACAM-MACAM KERUSAKAN PADA PEMBUATAN TABLET

Binding
Sticiking/picking
Whiskering
Splitting
Capping
Mottling
Crumbling
Binding

Adalah kerusakan tablet akibat


massa yang akan dicetak
melekat pada dinding ruang
cetakan
Sticking/ picking

Adalah perlekatan yang terjadi


pada punch atas dan bawah
akibat permukaan punch tidak
licin, ada lemak pada pencetak,
zat pelicin kurang, atau massa
basah
Whiskering

Terjadi karena pencetak tidak pas


dengan ruangan cetakan atau terjadi
pelelehan zat aktif saat pencetakan
pada tekanan tinggi. Akibatnya, pada
penyimpanan dalam botol, sisi-sisi
yang berlebih akan lepas dan
menghasilkan bubuk
Splitting

Lepasnya lapisan tipis dari


permukaan tablet terutama pada
bagian tengah
Capping
Membelahnya tablet dibagian atas.
Penyebabnya:
• Daya pengikat dalam massa tablet kurang
• Massa tablet terlalu banyak fines, terlalu banyak mengandung
udara sehingga setelah dicetak udara akan keluar
• Tenaga yang diberikan pada pada pencetakan terlalu besar
sehingga udara yang berada diatas massa yang akan dicetak
sukar keluar dan ikut tercetak.
• Formulanya tidak sesuai
• Die dan punch tidak sesuai
Mottling

Terjadi karena zat warna


tersebar tidak merata
pada permukaan tablet
Crumbling

Tablet menjadi retak dan rapuh.


Penyebabnya adalah kurang
tekanan pada pencetakan tablet
dan zat pengikatnya kurang
Ada
Pertanyaan
???
TERIMA
KASIH
Pertanyaan

Nurul Hidayah (Kelompok 2)


1. Berikan contoh bahan pengikat polar dan nonpolar !
2. Bagaimana cara kerja bahan penghancur ?
3. Apa itu tablet inti ?
4. Mengapa pada Granulasi basah, temperatur suhu di atur pada
suhu 40-50°C ?
Jawaban

1) Contoh pengikat polar :


-Gelatin
-Povidon
- Metil Selulosa
Contoh pengikat nonpolar :
- Sukrosa
Jawaban
2 ) Penghancur memiliki lima mekanisme sebagai berikut :
1. Penguatan efek kapiler, yaitu dengan mempertahankan struktur pori tablet kempa dan
menunjukkan tegangan permukaan yang rendah terhadap cairan, yang menyebabkan
terjadinya penetrasi air yang cepat melalui pori tersebut.
2. Penarikan air ke dalam tablet, yang menyebabkan tablet mengembang dan kemudian
pecah menjadi fragmen-fragmen yang sangat menentukan kelarutan selanjutnya
sehingga dapat tercapai ketersediaan hayati yang diharapkan.
3. Pelepasan gas (terutama CO2), yang dapat merusak struktur tablet. Mekanisme
penghancur seperti ini sering ditemui dalam tablet effervesen.
4. Pelelehan pada suhu tubuh.
5. Perusakan pengikat oleh reaksi enzimatik.
Jawaban

3) Istilah tablet inti biasa di temukan pada pembuatan Tablet salut..


Tablet inti ialah tablet utama yang berisi zat aktif sebelum di sal
ut dengan bahan penyalut.
Jawaban

4) Air kristal bisa menguap pada temperatur lebih dari 100 derajat
celsius. Jika hal ini terjadi, maka akan terjadi kekeliruan dalam
mengukur kadar air karena air kristal yang menguap pada saat
pengukuran kadar air granul tidaklah menguap pada saat
pengeringan granul yang dilakukan pada temperatur 40-50
derajat celsius.
Pertanyaan

Syarifah Magfira Auliah (Kelompok 3)


1. Berikan penjelasan dari pernyataan “ Tablet cocok untuk zat
aktif yang sulit larut dalam air” !
2. Bagaimana cara formulasi zat aktif yang sulit terbasahi ?
Pertanyaan & Jawaban

1) Tablet cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air karena
hal ini akan memudahkan dalam proses pembuatannya,
dimana zat aktif tidak mudah rusak oleh pengaruh
kelembabab (air)
2) Untuk zat aktif yang sulit terbasahi maka dapat ditingkatkan
kelarutannya dengan pembentukan kompleks, penambahan
kosolven, dan manipulasi keadaan padat.
Pertanyaan & Jawaban

Hasmiati (Kelompok 4)
1. Apa itu tablet lepas tunda, lepas lambat dan lepas terkendali
& berikan contohnya !
Jawaban
1 ) Tablet lepas terkendali maksudnya bahwa pelepasan obat dari bentuk
sediaan terjadi sesuai dengan yang direncanakan, dapat diramalkan dan
lebih lambat dari pada biasanya.
2) Tablet lepas lambat adalah bentuk sediaan yang di rancang untuk
melepaskan obatnya kedalam secara perlahan-lahan atau bertahap
supaya pelepasannya lebih lama dan memperpanjang aksi obat.
Contohnya : Adalat Oros (Nifedipine) Tablet lepas lambat
3) Tablet lepas tunda adalah sediaan yang melepaskan zat aktifnya pada
waktu yang tertunda. Sediaan lepas tunda ditujukan untuk mendapatkan
efek lokal diusus atau untuk melindungi lambung dari efek yang tidak di
inginkan. Contoh : ASCARDIA (Acetosal enteric coated)
Pertanyaan

Fitri Awalia (Kelompok 5)


1. Bagaimana cara mengetahui bahwa tablet yang kita
formulasi tersebut untuk pembuatan tablet kunyah,
dihisap atau ditelan ?
Jawaban
Untuk mengenali cara penggunaan sebuah tablet, seperti tablet kunyah,tablet
hisap, atau ditelan biasanya dapat dilihat pada kemasan atau brosur obat
tersebut. Namun, ketiga tablet tersebut cara penggunaannya biasanya juga di
lihat dari fisik sediaan contohnya apabila tabletnya berukuran besar dan
berasa manis maka bisa jadi ttablet tersebut adalah tablet hisap atau kunyah,
tetapi apabila obatnya terasa pahit bisa jadi cara penggunaannya dengan
cara ditelan. Tetapi jika obatnya berasal dari dokter dan tidak memiliki kemas
an asli atau brosur maka bisa dinyatakan langsung cara penggunannya ke
apoteker yang memberikan obat tersebut. Itulah mengapa pentingnya
membaca brosur atau tulisan yang ada pada kemasan agar tidak salah dalam
menggunakan obat

Anda mungkin juga menyukai