Kulpak SK 1
Kulpak SK 1
Kulpak SK 1
1 Blok 9
Dosen Pembimbing:
drg. Selviana Rizky Pramita
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota Kelompok
• FARIDA
• AKHMAD FARHANSYAH I.
• RESTI JULIANI
• RIZKI RAMADHIYANTI M.
• ADHYTYA SURYO KELANA
• NINDICA AYU SOVIARINI
• FAUZIAH
• HIKMAH NURFAJRI SUALA
• YANUAR AGUNG PRIAMBODO
• MERY NOVITA
• HEPPY NOOR SAFRIDA
Mengapa Gigiku setelah ditambal
skenario sakitnya sampai ke sendi rahang?
6. Dampak apa yang akan terjadi jika tumpatan yang terasa mengganjal tersebut ti
dak dikoreksi
Jawab:
-Terjadi trauma oklusi
-Radang Gusi
-Merusak Gigi antagonis
Restorasi
Hubungan
Stomatognatik
Aspek
penambalan
Overhanging Overcountured
Dampak
Penanganan 7
1. Membedakan istilah overhanging dan over
contoured
2. Bagaimana tambalan agar dapat berfungsi
normal
3. Kondisi patologis akibat tambalan tidak nor
mal
4. Aspek penambalan
5. Dampak apabila tambalan tidak sesuai
6. Mekanisme ngilu pada otot mastikasi
7. Prinsip occlusal grinding
8. Pengecekan menggunakan articulating
papper
9. Problem tree
Oklusi Normal, menurut Leory Johnson menggambarkan oklusi
normal sebagai suatu kondisi oklusi yang berfungsi secara
Restorasi harmonis dengan proses metabolic untuk mempertahankan struktur
penyangga gigi dan rahang berada dalam keadaan sehat.
Oklusi Ideal merupakan konsep teoretis dari struktur oklusal dan
Normal hubungan fungsional yang mencakup prinsip dan karakteristik
ideal yang harus dimiliki suatu keadaan oklusi. Menurut Kamus
Kedokteran Gigi, oklusi ideal adalah keadaan beroklusinya semua
gigi, kecuali insisivus central bawah dan molar tiga atas, beroklusi
Restorasi dikatakan
dengan dua gigi di lengkung antagonisnya dan didasarkan pada
normal jika tidak bentuk gigi yang tidak mengalami keausan.
mempengaruhi oklusi
Oklusi sentrik adalah posisi kontak maksimal dari gigi geligi pada
normal, oklusi ideal
waktu mandibula dalam keadaan sentrik, yaitu kedua kondisi berad
dan oklusi sentrik a dalam posisi bilateral simetris di dalam fossanya. Sentris atau
tidaknya posisi mandibula ini sangat ditentukan oleh panduan yang
diberikan oleh kontak antara gigi pada saat pertama berkontak.
Ireland, 2015
Kesalahan restorasi
Restorasi 3. Kontak interproksimal terbuka Pada kontak interproks
imal yang terbuka ada kekuatan untuk mendesak maka
Tidak nan antara dua gigi, yang dapat mengiritasi gingiva dan
menghasilkan lingkungan ideal untuk iritasi gingiva.
Dalam hal ini impaksi makanan akan mengiritasi
Normal langsung secara mekanis pada tepi gingival, atau
menimbulkan iritasi kimia maupun biologis melalui
bakteri plak yang terakumulasi di daerah tersebut.
• Pergerakan TMJ
A. Rotasi
B. Translalasi
C. Gerakan Menggiling TMJ kiri
D. Gerakan Menggiling TMJ Kanan
(Schuenke,
(Shofi, et al. 2014)
2015)
(Schuenke, et al. 2015)
Pergerakan TMJ
• B. Translasi
- Mandibula maju (protrusi) dan mundur (retrusi)
- Sumbu untuk gerakan ini sejajar dengan sumbu
median melalui pusat caput mandibulae
(Schuenke,
(Shofi, et al. 2014)
2015)
(Schuenke, et al. 2015)
Pergerakan TMJ
• C. Gerakan Menggiling TMJ kiri
1. Condylus istirahat
- Condylus istirahat pada sisi kerja kiri berputar
pada sumbu hampir vertikal melalui caput mandi
bulae (yang juga merupakan sumbu rotasi)
2. Condylus Berayun
- Condyl yang berayun pada sisi keseimbangan
kanan berayun ke depan dan ke dalam di dalam
gerakan trasnlasi
(Schuenke,
(Shofi, et al. 2014)
2015)
(Schuenke, et al. 2015)
Pergerakan TMJ
• D. Gerakan Menggiling TMJ Kanan
(Schuenke,
(Shofi, et al. 2014)
2015)
(Schuenke, et al. 2015)
3. Hubungan oklusi ke TMJ
• Oklusi yang tidak harmonis dan tidak seimbang
dapat menyebabkan tekanan tambahan untuk
otot pengunyahan dan kelainan posisi kondilus
pada saat rahang tertutup, akibatnya rahang
menjadi terasa kaku.
(2) menimbulkan desakan pada tepi gingiva apabila kontor tepi restorasi
berlebih, sehingga menimbulkan inflamasi..
5. Tidak diperhatikannya fungsi gerakan gigi secara keseluruhan. Hal ini penting untuk
mengalirkan makanan atau supaya tidak terjadi stagnasi, dan perlindungan pada embrasur
terhadap tekanan (pada tumpatan klas II).
Oklusal harus dibentuk harmonis pada gerakan gigi secara keseluruhan. Tumpatan oklusal
yang rendah akan terjadi elongasi atau over erupsi, dan tipping pada gigi antagonisnya.
Sedangkan pada tumpatan oklusal yang tinggi akan dapat menimbulkan gangguan
neuro-muskuler seperti trauma oklusi
Newman et al, 2018
TRAUMA OKLUSI
(Maharani 2015)
Klasifikasi Trauma Oklusi atau
Trauma From Occlusion (TFO)
Fisiologis atau Traumatik Oklusi
Oklusi fisiologis adalah suatu kondisi dimana sistem
gaya yang bekerja pada gigi selama oklusi berada dalam
keadaan seimbang dan mereka tidak dapat mengubah
hubungan normal yang ada diantara gigi dan struktur
pendukungnya
Prinsip BULL
Saat melakukan grinding, bagian oklusal gigi yang dikurangi adalah pada bagian bukal
rahang atas dan lingual rahang bawah
Manajemen stress dan relaksasi otot mastikasi
PENANGANAN